Adaptasi Penghuni Dengan Lingkungannya Di Perumahan Dinas (Studi Kasus: Perumahan Tni Ad Gaperta)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Pemukiman, perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana
dan prasarana lingkungan. Pasal 21 ayat (1) pada UU ini juga menjabarkan
beberapa jenis perumahan berdasarkan pelaku pembangunan dan penghuninya,
yaitu perumahan swadaya, umum, komersial, khusus, dan negara. Jika perumahan
pada umumnya disediakan pemerintah dan terbuka untuk dapat dihuni masyarakat
umum, berbeda hal nya dengan perumahan negara. Perumahan negara atau yang
biasa sering dikenal sebagai perumahan dinas adalah perumahan yang disediakan
oleh negara dan berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga yang ditempati oleh pelaksana tugas pejabat dan/atau
pegawai negeri selama bertugas di kota tersebut. Penghuni pada perumahan ini
sudah ditentukan oleh instansi pemilik perumahan sehingga penghuninya adalah
yang memiliki kesamaan latar belakang, dalam hal ini adalah profesi pekerjaan.
Keberadaan perumahan dinas ini ada di seluruh kota di Indonesia, termasuk
juga di kota Medan. Terdapat berbagai macam perumahan dinas yang berada di

kota Medan. Salah satunya adalah perumahan dinas TNI-AD Gaperta. Perumahan
dinas ini merupakan perumahan dinas untuk profesi TNI-AD dan berada di Jl.
Gaperta, Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Selain

1
Universitas Sumatera Utara

2

memiliki kesamaan latar belakang profesi, penghuni perumahan ini juga memiliki
kesamaan dalam status hal milik rumah. Kepemilikan rumah di perumahan dinas
tersebut tidak bersifat selamanya, hanya berlaku ketika penghuni berdinas di kota
tersebut. Kepemilikan rumah yang bersifat sementara ini yang menjadikan
perpindahan dalam perumahan menjadi sebuah siklus wajib dan menjadikan
setiap penghuni di dalamnya harus mampu beradaptasi dengan lingkungan
sekitarnya dengan cepat.
Menurut W.A. Gerungan (1996), adaptasi adalah proses mengubah diri dan
menyesuaikan dengan keadaan lingkungan sekitar atau mengubah lingkungan
sekitar sesuai dengan keadaan (keinginan) diri. Proses adaptasi sangat diperlukan
karena pada masa awal menempati perumahan, mereka akan dihadapkan dengan

lingkungan sosial yang terdiri dari berbagai macam karakter individu, nilai-nilai
serta norma-norma yang melekat pada lingkungan tersebut, yang mungkin
berbeda dengan lingkungan sebelumnya. Selain itu, latar belakang seperti faktor
sosial dan budaya masing-masing penghuni juga menjadi penentu proses adaptasi
yang terjadi.
Menurut Karta Sapoetra (1987), adaptasi dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu cara aktif, dimana kegiatan pribadi yang mempengaruhi lingkungan dan
dengan cara pasif, dimana lingkungan yang mempengaruhi kegiatan pribadi.
Misalkan saja ada seorang guru yang mengajar di sebuah desa. Ia bisa memilih
proses adaptasi secara aktif yaitu dengan mengajar murid-muridnya agar
bertingkah laku sesuai keinginannya, atau bisa dengan proses adaptasi secara pasif

Universitas Sumatera Utara

3

yaitu mempelajari norma-norma yang berlaku di desa tersebut dan pada akhirnya
guru tersebut akan mengubah pola mengajarnya.
Pada akhirnya adaptasi bertujuan untuk memperoleh kesesuaian antara
kebutuhan-kebutuhan dengan apa yang telah disediakan lingkungan, karena jika

kesesuaian tersebut tidak tercapai maka akan menimbulkan stres yang lebih lanjut
akan berdampak buruk pada hal lainnya. Oleh karena itu, setiap penghuni yang
akan menempati perumahan dinas TNI-AD Gaperta harus melewati proses
adaptasi dalam menjalani kehidupan di perumahan tersebut. Mereka harus
melakukan perubahan-perubahan gaya hidup agar sesuai dengan lingkungannya,
baik dari perilaku maupun dalam hal fisik hunian. Berdasarkan fakta ini peneliti
tertarik

untuk

mengkaji

bagaimana

proses

adaptasi

penghuni


dengan

lingkungannya pada perumahan dinas, dengan studi kasusnya adalah perumahan
dinas TNI-AD Gaperta.

1.2 Rumusan Masalah
Perumahan dinas merupakan perumahan yang disediakan oleh negara dan
berfungsi sebagai tempat tinggal pelaksana tugas pejabat atau pegawai negeri
selama bertugas di kota tersebut. Dalam studi kasus ini penghuninya adalah yang
berprofesi sebagai TNI-AD. Adanya keberagaman kebutuhan, perilaku, dan faktor
sosial yang berlaku di lingkungan menimbulkan beberapa perubahan dalam gaya
hidup penghuni di perumahan tersebut. Permasalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah mengenai perubahan-perubahan yang terjadi pada rumah

Universitas Sumatera Utara

4

penghuni sebagai bentuk dari proses adaptasi terhadap lingkungan tersebut.
Permasalahan ini difokuskan ke dalam pertanyaan sebagai berikut:

“Bagaimana proses adaptasi penghuni terhadap lingkungannya di perumahan
dinas?”
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses adaptasi
penghuni terhadap lingkungannya di perumahan dinas dan sebagai hasil evaluasi
terhadap desain rumah dinas.

1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini, antara lain:
1. Bagi peneliti dan mahasiswa dapat dijadikan sebagai referensi tambahan untuk
penelitian sejenis lainnya.
2. Bagi pihak pengelola perumahan dinas dapat dijadikan sebagai evaluasi nilai
keberhasilan bentuk rumah yang dapat diadaptasi cepat oleh penghuni.
3. Bagi arsitek/urban designer/planner dapat dijadikan referensi dalam
membangun perumahan hibrida lainnya.

Universitas Sumatera Utara