Pemanfaatan Bunga Rosella Hibiscus sabda
Uji Efektivitas Salep Dari Ekstrak Daun Jambu Mente (Anacardi folium) Terhadap
Penyembuhan Luka Bakar Pada Kelinci
Adek Chan
Pemanfaatan Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Sebagai Bahan Pewarna Pada
Lipstick
Darwin Syamsul dan Suprianto
Perbandingan Waktu Hancur Tablet Antibiotik Amoksisilin Generik Dengan
Merek Dagang
Afriadi
Formulasi Sediaan Pewarna Rambut Dari Rimpang Kunyit (Curcuma domestica V.)
Singgar Ni Rudang
Uji Efek Antidiabetes Kapsul Mengkudu Pada Penurunan Kadar Gula Darah
Terhadap Mencit
Dwi Setio Purnomo
Formulasi Sediaan Pasta Gigi Dari Ekstrak Daun Salam ( Syzygium polyanthum
Wight Walp)
Hetty Lendora Maha
Pengaruh Ekstrak Biji Pala (Myristica fragrans Houtt) Terhadap Waktu Induksi
Dan Durasi Tidur
Ella Fransiska
Uji Antibakteri Ekstrak Jahe Merah (Zingiber Qfiicinale var Ruhrum) Terhadap
Bakteri Escherichia coli
Tetty Noverita Khairani
Formulasi Sediaan Krim Dari Daun Jambu Biji (Psidium guajava. L) Sebagai
Pelembab Kulit
Hetty Lendora Maha
Diterbitkan Oleh :
Jl. Kapten Sumarsono No. 107 Medan 20124 Tel. (061) 8465779
http://www.hevetia.ac.id
JURNAL STIKES HELVETIA
Penanggung Jawab
Dr. Ayi Darmana M.Si
Editor Ahli
lman Muhammad, S.E., S.Kom., M.M., M.Kes.
dr. (j. Razia Begum Suroyo, M.Sc., M.Kes.
dr. (anifah, M.Kes
Pemimpin Umum
Drs. )smail Effendy M.Si
Pemimpin Redaksi
Darwin Syamsul S.Si.,M.Si.,Apt
Sekretaris Redaksi
Neni Ekowati Januariana M.Ph
Dewan Redaksi
Vivi Eulis Diana S.Si.,MEM.,Apt
Rina (anum SST.,M.Kes
(afizhatul Abadi S.Fann.,M.Kes.,Apt
Suprianto S.Si.,M.Si.,Apt
Adek Chan S.Si.,M.Si.,Apt
Wilhelmina Wahara SST.,M.Kes
Fadilah Aini SKM.,M.Kes
Tata Usaha:
Sozanolo Nduru S.Kom
Alfiansyah (asibuan S.K m
Redaksi:
Jl. Kapten Sumarsono N . l / Karya ) Medan
Tel.
Fax.
E-mail : info@helvetia.ac.id ∣ http://www.helvetia.ac.id
JURNAL STIKES HELVETIA
VOLUME IX No.17, JANUARI 2017
DAFTAR ISI
Uji Efektivitas Salep Dari Ekstrak Daun Jambu Mente (Anacardi folium) Terhadap
Penyembuhan Luka Bakar Pada Kelinci
Adek Chan ....................................................................................................
1-7
Pemanfaatan Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Sebagai Bahan Pewarna Pada
Lipstick
Darwin Syamsul dan Suprianto .................................................................... 8 - 15
Perbandingan Waktu Hancur Tablet Antibiotik Amoksisilin Generik Dengan Merek
Dagang
Afriadi .......................................................................................................... 16 - 24
Formulasi Sediaan Pewarna Rambut Dari Rimpang Kunyit (Curcuma domestica V.)
Singgar Ni Rudang ....................................................................................... 25 - 32
Uji Efek Antidiabetes Kapsul Mengkudu Pada Penurunan Kadar Gula Darah Terhadap
Mencit
Dwi Setio Purnomo ....................................................................................... 33 - 44
Formulasi Sediaan Pasta Gigi Dari Ekstrak Daun Salam ( Syzygium polyanthum Wight
Walp)
Hetty Lendora Maha ..................................................................................... 45 - 53
Pengaruh Ekstrak Biji Pala (Myristica fragrans Houtt) Terhadap Waktu Induksi Dan
Durasi Tidur
Ella Fransiska ............................................................................................... 54 - 61
Uji Antibakteri Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinale var Ruhrum) Terhadap Bakteri
Escherichia coli
Tetty Noverita Khairani ................................................................................. 62 - 69
Formulasi Sediaan Krim Dari Daun Jambu Biji (Psidium guajava. L) Sebagai
Pelembab Kulit
Hetty Lendora Maha ..................................................................................... 70 – 79
Pemanfaatan Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.)
Sebagai Bahan Pewarna Lipstik
Darwin Syamsul1, Suprianto2
Dosen Program Studi D3 Farmasi STIKes Helvetia
1
darwin.syamsul@gmail.com, 2ekahasbi@gmail.com
1,2
Abstract
Rosella plant (Hibiscus sabdariffa L.) is used by the community as an ornamental plant and
for medical purposes. Roselle flowers are red, has a dye that contains strong enough.
Synthetic lipstick dye is one of the causes of irritation and skin allergies, so researchers
make lipstick formulations using natural dyes from rosella.
Methods of this study, using a lipstick dose formulation consisting of several components
such as cera alba, lanolin, petroleum jelly alba, cetyl alcohol, oleum ricini, propylene
glycol, rose oil (oleum rosae) and nipagin and addition of rosella extract at concentrations
of 10%, 20 %, 30% and 40%. Tests on the preparations include homogeneity inspection, pH
examination, scouring test, stability test for changes in shape, color and odor during 30 day
storage at room temperature and irritation test.
dalam tata rias wajah (Young, 1974).
1. PENDAHULUAN
akan
Terdapat dalam berbagai bentuk, seperti
kosmetik berbeda-beda. Namun, bisa
cairan, krayon, dan krim (Tranggono
dipastikan setiap harinya banyak orang
dan Latifah, 2007). Pewarna bibir dalam
yang menggunakan produk kosmetik.
bentuk cairan dan krim umumnya akan
Kosmetik telah dikonsumsi dari dulu
memberikan selaput yang tidak tahan
hingga sekarang, karena kosmetik telah
lama dan mudah terhapus dari bibir
dipercaya sebagai alat pemercantik, baik
sehingga tidak begitu digemari orang
kaum
terutama
Kebutuhan
setiap
laki-laki
orang
maupun
perempuan
jika
dibandingkan
dengan
diseluruh penjuru dunia. Penggunaan
pewarna bibir dalam bentuk krayon
kosmetik ini mulai dari produk-produk
(Young, 1974). Pewarna bibir krayon
kosmetik tradisional hingga kosmetik
lebih
modern (Azhara dan Nurul, 2011).
(Young, 1974).
Lipstik
kosmetika
merupakan
yang
digunakan
sediaan
dikenal
dengan
nama
lipstik
Indonesia kaya akan sumber flora dan
untuk
banyak diantaranya dapat digunakan
mewarnai bibir dengan sentuhan artistik
sebagai bahan pewarna alami, diantara
sehingga dapat meningkatkan estetika
pewarna alami yang mempunyai potensi
8
untuk dikembangkan antara lain berasal
rosella
dari bunga rosella (Hibiscus sabdariffa
(Rubatzky, 1998).
L.)
yang
mengandung
zat
sabdariffa
(Hibiscus
L.)
warna
Rosella termasuk dalam keluarga
antosianin yang dapat digunakan sebagai
Malvaceae yaitu tumbuhan semak tegak
bahan pewarna alami pengganti pewarna
yang kebanyakan bercabang, memilki
sintetik (Rubatzky, 1998).
bunga dan batang yang sewarna dan
Berdasarkan uraian di atas, maka
biasanya
mencolok,
memilki
daun
penulis berkeinginan untuk membuat zat
berwarna hijau gelap sampai dengan
(Hibiscus
merah, dan memilki kulit dan batang
warna
dari
bunga
rosella
sabdariffa L.) sebagai pewarna untuk
yang
sediaan
lipstik.
berserat
kuat.
Bunga
rosella
Dilakukan
ekstraksi
berwarna merah sampai kuning dengan,
rosella
(Hibiscus
jumlah kelopak antara 3-7 buah. Bunga
sabdariffa L.) yang kemudian dilanjutkan
rosella memilki putik sekaligus serbuk
dengan formulasi sediaan lipstik dengan
sari sehingga tidak memerlukan bunga
menggunakan zat warna tersebut.
lain untuk bereproduksi (Rahmawati,
pewarna
bunga
2012).
2. TINJAUAN PUSTAKA
Bunga Rosella
Rosella (Hibiscus
L.)
Manfaat Tanaman
Bunga rosella mempunyai efek anti-
merupakan spesies bunga yang berasal
hipertensi, kram otot dan anti- infeksi
dari benua afrika (Rubatzky,
bakteri.
sabdariffa
1998).
Kelopak
bunga
rosella
Kelopak bunga rosella diseduh sebagai
berfungsi untuk meningkatkan daya
minuman hangat di musim dingin dan
tahan tubuh manusia terhadap serangan
minuman
panas
penyakit karena mengandung vitamin C
(Maryani dan Kristiana, 2005; Marwati,
(Rahmawati, 2012). Antosianin dalam
2010). Hibiscus sabdariffa L. merupakan
bunga
tanaman semusim yang tumbuh tegak
Antosianin berperan menjaga kerusakan
bercabang yang berbatang bulat dan
sel akibat radiasi sinar ultra violet
berkayu (Rubatzky, 1998).
berlebihan. Antosianin melindungi sel-
Rosella
dingin
dimusim
memiliki lebih
rosella
sebagai
antioksidan.
sel tubuh dari perubahan akibat radikal
dari 300
spesies yang tersebar pada daerah tropis
bebas
dan non tropis (Marwati, 2010). Tanaman
tanaman dapat dilihat pada Gambar 1.
rosella dipergunakan sebagai tanaman
hias
dan
untuk
medis,
salah
satu
diantaranya adalah rosella merah atau
9
(Rahmawati,
2012).
Gambar
Nama Daerah Lain
Indonesia : rosella
Gambar 1. Bunga Rosella (Hibiscus
Sunda
: gamet walanda
Padang
: asam jarot
Ternate
: kasturi roriha
Hibscin merupakan pigmen utama
yang terdapat di dalam kelopak bunga.
Klasifikasi Tumbuhan
Herbarium
: mrambos hijau
Kandungan Kimia
sabdariffa L.)
Menurut
Jawa
Pigmen
Medanense
tersebut
itu akar rosella
bunga rosella diklasifikasikan sebagai
Bahan
Kingdom : Plantae
Spermatophyta
Kelas
:
Dicotyledoneae
: Malvaceae
: Hibiscus
Spesies
: Hisbiscus sabdariffa L.
penting
lainnya
yang
terkandung dalam tanaman rosella adalah
gossy peptin-antosianin dan glucoside
hibiscin.
Ordo : Malvales
Famili
Genus
mengandung asam
saponin dan asam tartrat.
berikut :
:
diidentifikasi
dengan nama Daphniphylline. Sementara
(2013) dalam sistematika tumbuhan,
Divisi
telah
Ketiga
menjadikan
rosella
zat
inilah
bukan
yang
sekedar
tanaman hias yang indah, tetapi juga
berkhasiat bagi manusia (Rahmawati,
2012).
Kandungan Kimia
Nama Senyawa
Jumlah
Campuran asam sitrat dan asam malat
13 %
Anthocianin yaitu gossipetin (hidroksiflavonei) dan hibsicin
2%
Vitamin C
0,004-0,005 %
Protein:
Berat segar
6,7 %
Berat kering
7,9 %
Flavonol glucciside hibisceritin
-
Falvanol gossypetin
Hibiscetine dan sabdaretine delphehinidin-3-monoglucoside
-
Cyanidin-3- monoglucosde
-
Delphehinidin
-
10
memberikan ekspresi wajah sehat dan
Pewarna
Secara
garis
besar,
menarik (Ditjen POM, 1985).
berdasarkan
sumbernya dikenal dua jenis zat pewarna
yang termasuk dalam golongan bahan
Kerangka Konsep
tambahan pangan, yaitu :
1. Pewarna Alami
Pewarna alami adalah pewarna yang
Rosella
Lipstik
Uji pH
Uji Oles
Uji
Stabilitas
Karakteristik
Sediaan Lipstik
dibuat melalui proses ekstraksi atau
isolasi dari tumbuhan, hewan, atau
mineral. Banyak warna cemerlang
yang dipunyai oleh tanaman dan
hewan yang dapat digunakan sebagai
pewarna untuk makanan. Banyak
pewarna
olahan
menggunakan
yang
tadinya
pewarna
sintetik
3. METODE PENELITIAN
berpindah ke pewarna alami. Zat
Metode
warna ini telah digunakan sejak dulu
eksperimental.
dan umumnya dianggap lebih aman
penyiapan sampel, pembuatan ekstrak,
daripada zat warna sintetis.
pembuatan
2. Pewarna Sintetis
penelitian
ini
Penelitian
formulasi
adalah
meliputi
sediaan,
pemeriksaan karakteristik sediaan dan uji
Pewarna sintetis adalah pewarna yang
iritasi terhadap sediaan yang dibuat.
diperoleh secara sintesis kimiawi.
Pewarna
sintetis
mempunyai
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan antara lain:
keuntungan yang nyata dibandingkan
pewarna alami, yaitu mempunyai
neraca analitis, rotary evaporator, freeze
kekuatan mewarnai yang lebih kuat,
dryer, penangas air, pH meter, spatula,
lebih seragam, lebih stabil, dan
sudip, kaca objek, cawan penguap,
biasanya lebih murah (Badan POM
pencetak, pipet tetes, dan wadah lipstik
2007 dan Badan POM, 2008)
(roll up).
Bahan tumbuhan yang digunakan
Lipstik
Lipstik sebagai sediaan kosmetika
dalam penelitian ini adalah bunga rosella
yang digunakan untuk mewarnai bibir
yang digunakan antara lain: cera alba,
(Hibiscus sabdariffaL.). Bahan kimia
untuk meningkatkan estetika dalam tata
lanolin, cetyl alkohol, vaselin alba,
rias wajah yang dikemas dalam bentuk
batang
padat
Hakikat
fungsinya
oleumricini, dan nipagin.
(Risnawaty,2012).
adalah
untuk
memberikan warna bibir menjadi
merah,
yang
dianggap akan
11
Formulasi Lipstik
Formula dasar yang dipilih pada
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Sediaan
pembuatan lipstik dalam penelitian ini
dengan
komposisi
sebagai
Hasil
berikut
pemeriksaan
homogenitas
menunjukkan bahwa seluruh sediaan
(Young, 1974):
lipstik tidak memperlihatkan adanya
butir-butir kasar
pada
saat sediaan
R/ Cera alba
36%
dioleskan pada kaca transparan. Hal ini
Lanolin
8%
menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat
Vaselin alba
36%
homogen (Ditjen POM, 1979).
Setil alkohol
6%
Oleum ricini
8%
Nipagin
0,1%
Parfum
Secukupnya
Pengukuran pH Sediaan
Formula
pH
A
6,5
Formulasi sediaan lipstik
B
C
4,5
4,3
No
D
4,1
E
4,0
Formula
Rosella Dasar Lipstik
(g)
(g)
1
A
0
10
2
B
1
9
Hasil pemeriksaan pH menunjukkan
3
C
2
8
bahwa sediaan A tanpa ekstrak bunga
4
5
D
E
3
4
7
6
rosella adalah 6,5 sedangkan sediaan
yang
dibuat
dengan
menggunakan
ekstrak bunga rosella memiliki pH
Dibuat dasar lipstik sebanyak 200
gram
yang
pembuatan
akan
digunakan
formula
lipstik.
berkisar antara 4,0–4,5. pH ini mendekati
untuk
pH fisiologis kulit bibir yaitu ± 4.
Ekstrak
Dengan demikian formula tersebut dapat
digunakan untuk sediaan lipstik.
bunga rosella dengan konsentrasi 10%,
20%, 30% dan 40%. Masing-masing
Uji Oles
formula dibuat sebanyak 10 gram
Sediaan mempunyai daya oles yang
Karakteristik Sediaan
Pemeriksaan karakteristik sediaan
baik;
lipstik
masing-
Berdasarkan uji oles diperoleh hasil
masing sediaan lipstik. Pemeriksaan
bahwa sediaan yang memiliki daya oles
karakteristik
meliputi:
yang sangat baik adalah sediaan E yaitu
pemeriksaan homogenitas, pemeriksaan
lipstik dengan konsentrasi ekstrak bunga
pH, uji oles serta uji iritasi.
rosella 40%, hal ini ditandai dengan satu
dilakukan
terhadap
sediaan
merata
dan
homogen
saat
dioleskan pada kulit punggung tangan.
12
kali
pengolesan
sediaan
telah
didapatkan hasil bahwa seluruh sediaan
memberikan warna yang intensif, merata
lipstik
dan homogen saat dioleskan pada kulit
perubahan bentuk dari bentuk awal
punggung tangan. Sedangkan, sediaan B
pencetakan pada penyimpanan suhu
dan C memberikan warna yang intensif
kamar. Peningkatan konsentrasi ekstrak
dan merata setelah 5 kali pengolesan,
bunga rosella menyebabkan peningkatan
karena warna sediaan terlalu muda
tampilan warna lipstik yang dihasilkan.
sehingga
Lipstik
dapat
disimpulkan
bahwa
yang
dibuat
dengan
tidak
terjadi
konsentrasi
ekstrak
sediaan B dan C memiliki daya oles yang
bunga rosella 10% memberikan warna
kurang baik dibandingkan sediaan E.
merah muda, konsentrasi 20% dan 30%
Sediaan D dan E lebih mudah dioleskan
memberikan warna merah, sedangkan
dibandingkan sediaan B dan C, karena
konsentrasi 40% memberikan warna
pada 3 kali pengolesan sediaan telah
merah
memberikan warna yang intensif dan
dihasilkan dari seluruh sediaan lipstik
merata.
adalah bau khas dari parfum yang
tua.
digunakan
Sedangkan
yaitu
oleum
bau
yang
rosae.
Bau
sediaan tetap stabil dalam penyimpanan
selama 30 hari pengamatan pada suhu
kamar.
Hasil Uji Iritasi
Berdasarkan hasil uji iritasi yang
dilakukan pada 5 panelis yang dilakukan
dengan cara mengoleskan sediaan lipstik
Gambar 2. Lipstik hasil formula B,C,D
dan E
yang dibuat pada kulit lengan bawah
bagian dalam selama tiga hari berturutturut, menunjukkan bahwa iritasi terhadap
Stabilitas Sediaan
kulit panelis negatif, tanpa adanya kulit
Hasil uji stabilitas sediaan lipstik
menunjukkan bahwa
semua
merah,
sediaan
gatal-gatal,
ataupun
adanya
tetap stabil dalam penyimpanan pada
pembengkakan. Dari hasil uji iritasi
suhu kamar selama 30 hari pengamatan.
tersebut
Parameter
sediaan lipstik yang dibuat aman untuk
uji
kestabilan
fisik
ini
meliputi perubahan bentuk, warna dan
digunakan
bau sediaan. Dari hasil pengamatan
2007).
bentuk,
13
dapat
disimpulkan
(Tranggono
dan
bahwa
Latifah,
Data Uji Iritasi
Pengamatan
Kulit
rosella untuk formulasi sediaan kosmetik
lainnya,
Panelis
1
2
3
4
5
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
gatal-
eye
shadow,
atau
pewarna rambut.
6. UCAPAN TERIMA KASIH
kemerahan
Kulit
seperti
(-)
(-)
(-)
(-)
Para penulis mengucapkan terima
(-)
gatal
kasih kepada DIKTI atas dukungan biaya
(-) (-) (-) (-) (-)
Kulit
bengkak
Keterangan:
(-): tidak iritasi; (+): kulit kemerahan;
(++): kulit gatal-gatal; (+++): kulit
bengkak
Penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Badan
2007.
Warning/Peringatan
Public
Nomor:
KH.00.01.432.6081 Tanggal 1
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Ekstrak
POM.
Agustus 2007 tentang Kosmetik
bunga
rosella
dapat
Mengandung Bahan Berbahaya
sebagai
pewarna
dalam
dan Zat Warna yang Dilarang.
formulasi sediaan lipstik. Bertambahnya
Diakses Tanggal 22 Juli 2013.
konsentrasi ekstrak bunga rosella yang
https://husinrm.files.wordpress.co
digunakan
m/2008/06/pwkosbb-agt-2007.pdf
digunakan
dalam
formula
maka
bertambah pekat warna sediaan lipstik
yang
dihasilkan.
konsentrasi
Badan POM 2008. Peraturan Nomor:
Lipstik
dengan
HK.00.05.42.1018 tentang Bahan
sangat
mudah
Kosmetik. Diakses Tanggal 22
40%
dioleskan.
Juli
2013.
Hasil penentuan mutu fisik sediaan
file:///C:/Users/PC/Downloads/PE
menunjukkan bahwa seluruh sediaan
R%20KBPOM_NO.HK.00.05.42.
yang dibuat stabil, tidak menunjukkan
1018%20TH%202008_Tentang%
adanya perubahan bentuk, warna dan bau
20BAHAN%20KOSMETIK_200
dalam penyimpanan selama 30 hari, tidak
8%20(5).pdf
adanya butiran-butiran kasar (homogen)
Koswara, S. 2009. Pewarna Alami:
dan pH berkisar antara 4,0 – 6,5.
Produksi
Berdasarkan hasil uji iritasi yang
Penggunaannya.
dan
Diakses Tanggal 22 Juli 2013.
dilakukan terhadap 5 orang panelis
http://tekpan.unimus.ac.id/wp-
menunjukkan sediaan lipstik yang dibuat
content/uploads/2013/07/PEWAR
tidak menyebabkan iritasi dan cukup
NAALAMI.pdf
aman untuk digunakan.
Disarankan
untuk
dilakukan
Bahaya Kosmetik. Yogyakarta:
penelitian
selanjutnya
mengenai
Penerbit
pemanfaatan
pewarna
Azhara dan Nurul, K. 2011. Waspada
alami
bunga
14
Flash
books.
Ditjen
POM.
1979.
Maryani dan Kristiana, 2005. Khasiat
Farmakope
dan Manfaat Rosela, Jakarta:
Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta:
Agromedia Pustaka.
Departemen Kesehatan RI.
Ditjen
POM.
1985.
Kosmetika
Marwati, S. 2010. Pengolahan Bunga
Formulariu m
Indonesia.
Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn)
Jakarta:
Sebagai
Departemen Kesehatan RI.
Ditjen
POM.
Indonesia.
1995.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/1
Keempat.
32318568/pengabdian/c4.pdf
Jakarta: Departemen Kesehatan
Trinanda,
RI.
Penerbit
Formulasi
J.E.Smith)
Rubatzky, V.E. 1998. Sayuran Dunia 2.
Sebagai
Pewarna
[skripsi]. Medan: Universitas
Bandung: Penerbit ITB.
Sumatera Utara. 2012.
Tranggono, R.I. dan Latifah, F. 2007.
Pegangan
Sediaan
Buah Rasberi (Rubus rosifolius
Pustaka
Baru Press.
Buku
W.,
Lipstik Menggunakan Ekstrak
Rahmawati, R. 2012. Budidaya Rosella.
Yogyakarta:
Kesehatan.
Diakses Tanggal 22 Juli 2013.
Farmakope
Edisi
Minuman
Risnawaty,
Ilmu
Nazliniwaty,
dan
Djendakita Purba. Formulasi
Pengetahuan Kosmetik. Jakarta:
Lipstik Menggunakan Ekstrak
Penerbit Pustaka Utama.
Biji Coklat (Theobroma cacao
Wasitaatmadja. 1997. Penuntun Ilmu
L.) Sebagai Pewarna. Journal
Kosmetik Medik. Jakarta: UIP.
of
Young, A. 1974. Practical Cosmetic
Pharmaceutics
and
Pharmacology, 2012, 1(1): 78 -
Science. London: Mills & Boon
86
Limited.
15
Penyembuhan Luka Bakar Pada Kelinci
Adek Chan
Pemanfaatan Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Sebagai Bahan Pewarna Pada
Lipstick
Darwin Syamsul dan Suprianto
Perbandingan Waktu Hancur Tablet Antibiotik Amoksisilin Generik Dengan
Merek Dagang
Afriadi
Formulasi Sediaan Pewarna Rambut Dari Rimpang Kunyit (Curcuma domestica V.)
Singgar Ni Rudang
Uji Efek Antidiabetes Kapsul Mengkudu Pada Penurunan Kadar Gula Darah
Terhadap Mencit
Dwi Setio Purnomo
Formulasi Sediaan Pasta Gigi Dari Ekstrak Daun Salam ( Syzygium polyanthum
Wight Walp)
Hetty Lendora Maha
Pengaruh Ekstrak Biji Pala (Myristica fragrans Houtt) Terhadap Waktu Induksi
Dan Durasi Tidur
Ella Fransiska
Uji Antibakteri Ekstrak Jahe Merah (Zingiber Qfiicinale var Ruhrum) Terhadap
Bakteri Escherichia coli
Tetty Noverita Khairani
Formulasi Sediaan Krim Dari Daun Jambu Biji (Psidium guajava. L) Sebagai
Pelembab Kulit
Hetty Lendora Maha
Diterbitkan Oleh :
Jl. Kapten Sumarsono No. 107 Medan 20124 Tel. (061) 8465779
http://www.hevetia.ac.id
JURNAL STIKES HELVETIA
Penanggung Jawab
Dr. Ayi Darmana M.Si
Editor Ahli
lman Muhammad, S.E., S.Kom., M.M., M.Kes.
dr. (j. Razia Begum Suroyo, M.Sc., M.Kes.
dr. (anifah, M.Kes
Pemimpin Umum
Drs. )smail Effendy M.Si
Pemimpin Redaksi
Darwin Syamsul S.Si.,M.Si.,Apt
Sekretaris Redaksi
Neni Ekowati Januariana M.Ph
Dewan Redaksi
Vivi Eulis Diana S.Si.,MEM.,Apt
Rina (anum SST.,M.Kes
(afizhatul Abadi S.Fann.,M.Kes.,Apt
Suprianto S.Si.,M.Si.,Apt
Adek Chan S.Si.,M.Si.,Apt
Wilhelmina Wahara SST.,M.Kes
Fadilah Aini SKM.,M.Kes
Tata Usaha:
Sozanolo Nduru S.Kom
Alfiansyah (asibuan S.K m
Redaksi:
Jl. Kapten Sumarsono N . l / Karya ) Medan
Tel.
Fax.
E-mail : info@helvetia.ac.id ∣ http://www.helvetia.ac.id
JURNAL STIKES HELVETIA
VOLUME IX No.17, JANUARI 2017
DAFTAR ISI
Uji Efektivitas Salep Dari Ekstrak Daun Jambu Mente (Anacardi folium) Terhadap
Penyembuhan Luka Bakar Pada Kelinci
Adek Chan ....................................................................................................
1-7
Pemanfaatan Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Sebagai Bahan Pewarna Pada
Lipstick
Darwin Syamsul dan Suprianto .................................................................... 8 - 15
Perbandingan Waktu Hancur Tablet Antibiotik Amoksisilin Generik Dengan Merek
Dagang
Afriadi .......................................................................................................... 16 - 24
Formulasi Sediaan Pewarna Rambut Dari Rimpang Kunyit (Curcuma domestica V.)
Singgar Ni Rudang ....................................................................................... 25 - 32
Uji Efek Antidiabetes Kapsul Mengkudu Pada Penurunan Kadar Gula Darah Terhadap
Mencit
Dwi Setio Purnomo ....................................................................................... 33 - 44
Formulasi Sediaan Pasta Gigi Dari Ekstrak Daun Salam ( Syzygium polyanthum Wight
Walp)
Hetty Lendora Maha ..................................................................................... 45 - 53
Pengaruh Ekstrak Biji Pala (Myristica fragrans Houtt) Terhadap Waktu Induksi Dan
Durasi Tidur
Ella Fransiska ............................................................................................... 54 - 61
Uji Antibakteri Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinale var Ruhrum) Terhadap Bakteri
Escherichia coli
Tetty Noverita Khairani ................................................................................. 62 - 69
Formulasi Sediaan Krim Dari Daun Jambu Biji (Psidium guajava. L) Sebagai
Pelembab Kulit
Hetty Lendora Maha ..................................................................................... 70 – 79
Pemanfaatan Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.)
Sebagai Bahan Pewarna Lipstik
Darwin Syamsul1, Suprianto2
Dosen Program Studi D3 Farmasi STIKes Helvetia
1
darwin.syamsul@gmail.com, 2ekahasbi@gmail.com
1,2
Abstract
Rosella plant (Hibiscus sabdariffa L.) is used by the community as an ornamental plant and
for medical purposes. Roselle flowers are red, has a dye that contains strong enough.
Synthetic lipstick dye is one of the causes of irritation and skin allergies, so researchers
make lipstick formulations using natural dyes from rosella.
Methods of this study, using a lipstick dose formulation consisting of several components
such as cera alba, lanolin, petroleum jelly alba, cetyl alcohol, oleum ricini, propylene
glycol, rose oil (oleum rosae) and nipagin and addition of rosella extract at concentrations
of 10%, 20 %, 30% and 40%. Tests on the preparations include homogeneity inspection, pH
examination, scouring test, stability test for changes in shape, color and odor during 30 day
storage at room temperature and irritation test.
dalam tata rias wajah (Young, 1974).
1. PENDAHULUAN
akan
Terdapat dalam berbagai bentuk, seperti
kosmetik berbeda-beda. Namun, bisa
cairan, krayon, dan krim (Tranggono
dipastikan setiap harinya banyak orang
dan Latifah, 2007). Pewarna bibir dalam
yang menggunakan produk kosmetik.
bentuk cairan dan krim umumnya akan
Kosmetik telah dikonsumsi dari dulu
memberikan selaput yang tidak tahan
hingga sekarang, karena kosmetik telah
lama dan mudah terhapus dari bibir
dipercaya sebagai alat pemercantik, baik
sehingga tidak begitu digemari orang
kaum
terutama
Kebutuhan
setiap
laki-laki
orang
maupun
perempuan
jika
dibandingkan
dengan
diseluruh penjuru dunia. Penggunaan
pewarna bibir dalam bentuk krayon
kosmetik ini mulai dari produk-produk
(Young, 1974). Pewarna bibir krayon
kosmetik tradisional hingga kosmetik
lebih
modern (Azhara dan Nurul, 2011).
(Young, 1974).
Lipstik
kosmetika
merupakan
yang
digunakan
sediaan
dikenal
dengan
nama
lipstik
Indonesia kaya akan sumber flora dan
untuk
banyak diantaranya dapat digunakan
mewarnai bibir dengan sentuhan artistik
sebagai bahan pewarna alami, diantara
sehingga dapat meningkatkan estetika
pewarna alami yang mempunyai potensi
8
untuk dikembangkan antara lain berasal
rosella
dari bunga rosella (Hibiscus sabdariffa
(Rubatzky, 1998).
L.)
yang
mengandung
zat
sabdariffa
(Hibiscus
L.)
warna
Rosella termasuk dalam keluarga
antosianin yang dapat digunakan sebagai
Malvaceae yaitu tumbuhan semak tegak
bahan pewarna alami pengganti pewarna
yang kebanyakan bercabang, memilki
sintetik (Rubatzky, 1998).
bunga dan batang yang sewarna dan
Berdasarkan uraian di atas, maka
biasanya
mencolok,
memilki
daun
penulis berkeinginan untuk membuat zat
berwarna hijau gelap sampai dengan
(Hibiscus
merah, dan memilki kulit dan batang
warna
dari
bunga
rosella
sabdariffa L.) sebagai pewarna untuk
yang
sediaan
lipstik.
berserat
kuat.
Bunga
rosella
Dilakukan
ekstraksi
berwarna merah sampai kuning dengan,
rosella
(Hibiscus
jumlah kelopak antara 3-7 buah. Bunga
sabdariffa L.) yang kemudian dilanjutkan
rosella memilki putik sekaligus serbuk
dengan formulasi sediaan lipstik dengan
sari sehingga tidak memerlukan bunga
menggunakan zat warna tersebut.
lain untuk bereproduksi (Rahmawati,
pewarna
bunga
2012).
2. TINJAUAN PUSTAKA
Bunga Rosella
Rosella (Hibiscus
L.)
Manfaat Tanaman
Bunga rosella mempunyai efek anti-
merupakan spesies bunga yang berasal
hipertensi, kram otot dan anti- infeksi
dari benua afrika (Rubatzky,
bakteri.
sabdariffa
1998).
Kelopak
bunga
rosella
Kelopak bunga rosella diseduh sebagai
berfungsi untuk meningkatkan daya
minuman hangat di musim dingin dan
tahan tubuh manusia terhadap serangan
minuman
panas
penyakit karena mengandung vitamin C
(Maryani dan Kristiana, 2005; Marwati,
(Rahmawati, 2012). Antosianin dalam
2010). Hibiscus sabdariffa L. merupakan
bunga
tanaman semusim yang tumbuh tegak
Antosianin berperan menjaga kerusakan
bercabang yang berbatang bulat dan
sel akibat radiasi sinar ultra violet
berkayu (Rubatzky, 1998).
berlebihan. Antosianin melindungi sel-
Rosella
dingin
dimusim
memiliki lebih
rosella
sebagai
antioksidan.
sel tubuh dari perubahan akibat radikal
dari 300
spesies yang tersebar pada daerah tropis
bebas
dan non tropis (Marwati, 2010). Tanaman
tanaman dapat dilihat pada Gambar 1.
rosella dipergunakan sebagai tanaman
hias
dan
untuk
medis,
salah
satu
diantaranya adalah rosella merah atau
9
(Rahmawati,
2012).
Gambar
Nama Daerah Lain
Indonesia : rosella
Gambar 1. Bunga Rosella (Hibiscus
Sunda
: gamet walanda
Padang
: asam jarot
Ternate
: kasturi roriha
Hibscin merupakan pigmen utama
yang terdapat di dalam kelopak bunga.
Klasifikasi Tumbuhan
Herbarium
: mrambos hijau
Kandungan Kimia
sabdariffa L.)
Menurut
Jawa
Pigmen
Medanense
tersebut
itu akar rosella
bunga rosella diklasifikasikan sebagai
Bahan
Kingdom : Plantae
Spermatophyta
Kelas
:
Dicotyledoneae
: Malvaceae
: Hibiscus
Spesies
: Hisbiscus sabdariffa L.
penting
lainnya
yang
terkandung dalam tanaman rosella adalah
gossy peptin-antosianin dan glucoside
hibiscin.
Ordo : Malvales
Famili
Genus
mengandung asam
saponin dan asam tartrat.
berikut :
:
diidentifikasi
dengan nama Daphniphylline. Sementara
(2013) dalam sistematika tumbuhan,
Divisi
telah
Ketiga
menjadikan
rosella
zat
inilah
bukan
yang
sekedar
tanaman hias yang indah, tetapi juga
berkhasiat bagi manusia (Rahmawati,
2012).
Kandungan Kimia
Nama Senyawa
Jumlah
Campuran asam sitrat dan asam malat
13 %
Anthocianin yaitu gossipetin (hidroksiflavonei) dan hibsicin
2%
Vitamin C
0,004-0,005 %
Protein:
Berat segar
6,7 %
Berat kering
7,9 %
Flavonol glucciside hibisceritin
-
Falvanol gossypetin
Hibiscetine dan sabdaretine delphehinidin-3-monoglucoside
-
Cyanidin-3- monoglucosde
-
Delphehinidin
-
10
memberikan ekspresi wajah sehat dan
Pewarna
Secara
garis
besar,
menarik (Ditjen POM, 1985).
berdasarkan
sumbernya dikenal dua jenis zat pewarna
yang termasuk dalam golongan bahan
Kerangka Konsep
tambahan pangan, yaitu :
1. Pewarna Alami
Pewarna alami adalah pewarna yang
Rosella
Lipstik
Uji pH
Uji Oles
Uji
Stabilitas
Karakteristik
Sediaan Lipstik
dibuat melalui proses ekstraksi atau
isolasi dari tumbuhan, hewan, atau
mineral. Banyak warna cemerlang
yang dipunyai oleh tanaman dan
hewan yang dapat digunakan sebagai
pewarna untuk makanan. Banyak
pewarna
olahan
menggunakan
yang
tadinya
pewarna
sintetik
3. METODE PENELITIAN
berpindah ke pewarna alami. Zat
Metode
warna ini telah digunakan sejak dulu
eksperimental.
dan umumnya dianggap lebih aman
penyiapan sampel, pembuatan ekstrak,
daripada zat warna sintetis.
pembuatan
2. Pewarna Sintetis
penelitian
ini
Penelitian
formulasi
adalah
meliputi
sediaan,
pemeriksaan karakteristik sediaan dan uji
Pewarna sintetis adalah pewarna yang
iritasi terhadap sediaan yang dibuat.
diperoleh secara sintesis kimiawi.
Pewarna
sintetis
mempunyai
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan antara lain:
keuntungan yang nyata dibandingkan
pewarna alami, yaitu mempunyai
neraca analitis, rotary evaporator, freeze
kekuatan mewarnai yang lebih kuat,
dryer, penangas air, pH meter, spatula,
lebih seragam, lebih stabil, dan
sudip, kaca objek, cawan penguap,
biasanya lebih murah (Badan POM
pencetak, pipet tetes, dan wadah lipstik
2007 dan Badan POM, 2008)
(roll up).
Bahan tumbuhan yang digunakan
Lipstik
Lipstik sebagai sediaan kosmetika
dalam penelitian ini adalah bunga rosella
yang digunakan untuk mewarnai bibir
yang digunakan antara lain: cera alba,
(Hibiscus sabdariffaL.). Bahan kimia
untuk meningkatkan estetika dalam tata
lanolin, cetyl alkohol, vaselin alba,
rias wajah yang dikemas dalam bentuk
batang
padat
Hakikat
fungsinya
oleumricini, dan nipagin.
(Risnawaty,2012).
adalah
untuk
memberikan warna bibir menjadi
merah,
yang
dianggap akan
11
Formulasi Lipstik
Formula dasar yang dipilih pada
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Sediaan
pembuatan lipstik dalam penelitian ini
dengan
komposisi
sebagai
Hasil
berikut
pemeriksaan
homogenitas
menunjukkan bahwa seluruh sediaan
(Young, 1974):
lipstik tidak memperlihatkan adanya
butir-butir kasar
pada
saat sediaan
R/ Cera alba
36%
dioleskan pada kaca transparan. Hal ini
Lanolin
8%
menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat
Vaselin alba
36%
homogen (Ditjen POM, 1979).
Setil alkohol
6%
Oleum ricini
8%
Nipagin
0,1%
Parfum
Secukupnya
Pengukuran pH Sediaan
Formula
pH
A
6,5
Formulasi sediaan lipstik
B
C
4,5
4,3
No
D
4,1
E
4,0
Formula
Rosella Dasar Lipstik
(g)
(g)
1
A
0
10
2
B
1
9
Hasil pemeriksaan pH menunjukkan
3
C
2
8
bahwa sediaan A tanpa ekstrak bunga
4
5
D
E
3
4
7
6
rosella adalah 6,5 sedangkan sediaan
yang
dibuat
dengan
menggunakan
ekstrak bunga rosella memiliki pH
Dibuat dasar lipstik sebanyak 200
gram
yang
pembuatan
akan
digunakan
formula
lipstik.
berkisar antara 4,0–4,5. pH ini mendekati
untuk
pH fisiologis kulit bibir yaitu ± 4.
Ekstrak
Dengan demikian formula tersebut dapat
digunakan untuk sediaan lipstik.
bunga rosella dengan konsentrasi 10%,
20%, 30% dan 40%. Masing-masing
Uji Oles
formula dibuat sebanyak 10 gram
Sediaan mempunyai daya oles yang
Karakteristik Sediaan
Pemeriksaan karakteristik sediaan
baik;
lipstik
masing-
Berdasarkan uji oles diperoleh hasil
masing sediaan lipstik. Pemeriksaan
bahwa sediaan yang memiliki daya oles
karakteristik
meliputi:
yang sangat baik adalah sediaan E yaitu
pemeriksaan homogenitas, pemeriksaan
lipstik dengan konsentrasi ekstrak bunga
pH, uji oles serta uji iritasi.
rosella 40%, hal ini ditandai dengan satu
dilakukan
terhadap
sediaan
merata
dan
homogen
saat
dioleskan pada kulit punggung tangan.
12
kali
pengolesan
sediaan
telah
didapatkan hasil bahwa seluruh sediaan
memberikan warna yang intensif, merata
lipstik
dan homogen saat dioleskan pada kulit
perubahan bentuk dari bentuk awal
punggung tangan. Sedangkan, sediaan B
pencetakan pada penyimpanan suhu
dan C memberikan warna yang intensif
kamar. Peningkatan konsentrasi ekstrak
dan merata setelah 5 kali pengolesan,
bunga rosella menyebabkan peningkatan
karena warna sediaan terlalu muda
tampilan warna lipstik yang dihasilkan.
sehingga
Lipstik
dapat
disimpulkan
bahwa
yang
dibuat
dengan
tidak
terjadi
konsentrasi
ekstrak
sediaan B dan C memiliki daya oles yang
bunga rosella 10% memberikan warna
kurang baik dibandingkan sediaan E.
merah muda, konsentrasi 20% dan 30%
Sediaan D dan E lebih mudah dioleskan
memberikan warna merah, sedangkan
dibandingkan sediaan B dan C, karena
konsentrasi 40% memberikan warna
pada 3 kali pengolesan sediaan telah
merah
memberikan warna yang intensif dan
dihasilkan dari seluruh sediaan lipstik
merata.
adalah bau khas dari parfum yang
tua.
digunakan
Sedangkan
yaitu
oleum
bau
yang
rosae.
Bau
sediaan tetap stabil dalam penyimpanan
selama 30 hari pengamatan pada suhu
kamar.
Hasil Uji Iritasi
Berdasarkan hasil uji iritasi yang
dilakukan pada 5 panelis yang dilakukan
dengan cara mengoleskan sediaan lipstik
Gambar 2. Lipstik hasil formula B,C,D
dan E
yang dibuat pada kulit lengan bawah
bagian dalam selama tiga hari berturutturut, menunjukkan bahwa iritasi terhadap
Stabilitas Sediaan
kulit panelis negatif, tanpa adanya kulit
Hasil uji stabilitas sediaan lipstik
menunjukkan bahwa
semua
merah,
sediaan
gatal-gatal,
ataupun
adanya
tetap stabil dalam penyimpanan pada
pembengkakan. Dari hasil uji iritasi
suhu kamar selama 30 hari pengamatan.
tersebut
Parameter
sediaan lipstik yang dibuat aman untuk
uji
kestabilan
fisik
ini
meliputi perubahan bentuk, warna dan
digunakan
bau sediaan. Dari hasil pengamatan
2007).
bentuk,
13
dapat
disimpulkan
(Tranggono
dan
bahwa
Latifah,
Data Uji Iritasi
Pengamatan
Kulit
rosella untuk formulasi sediaan kosmetik
lainnya,
Panelis
1
2
3
4
5
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
gatal-
eye
shadow,
atau
pewarna rambut.
6. UCAPAN TERIMA KASIH
kemerahan
Kulit
seperti
(-)
(-)
(-)
(-)
Para penulis mengucapkan terima
(-)
gatal
kasih kepada DIKTI atas dukungan biaya
(-) (-) (-) (-) (-)
Kulit
bengkak
Keterangan:
(-): tidak iritasi; (+): kulit kemerahan;
(++): kulit gatal-gatal; (+++): kulit
bengkak
Penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Badan
2007.
Warning/Peringatan
Public
Nomor:
KH.00.01.432.6081 Tanggal 1
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Ekstrak
POM.
Agustus 2007 tentang Kosmetik
bunga
rosella
dapat
Mengandung Bahan Berbahaya
sebagai
pewarna
dalam
dan Zat Warna yang Dilarang.
formulasi sediaan lipstik. Bertambahnya
Diakses Tanggal 22 Juli 2013.
konsentrasi ekstrak bunga rosella yang
https://husinrm.files.wordpress.co
digunakan
m/2008/06/pwkosbb-agt-2007.pdf
digunakan
dalam
formula
maka
bertambah pekat warna sediaan lipstik
yang
dihasilkan.
konsentrasi
Badan POM 2008. Peraturan Nomor:
Lipstik
dengan
HK.00.05.42.1018 tentang Bahan
sangat
mudah
Kosmetik. Diakses Tanggal 22
40%
dioleskan.
Juli
2013.
Hasil penentuan mutu fisik sediaan
file:///C:/Users/PC/Downloads/PE
menunjukkan bahwa seluruh sediaan
R%20KBPOM_NO.HK.00.05.42.
yang dibuat stabil, tidak menunjukkan
1018%20TH%202008_Tentang%
adanya perubahan bentuk, warna dan bau
20BAHAN%20KOSMETIK_200
dalam penyimpanan selama 30 hari, tidak
8%20(5).pdf
adanya butiran-butiran kasar (homogen)
Koswara, S. 2009. Pewarna Alami:
dan pH berkisar antara 4,0 – 6,5.
Produksi
Berdasarkan hasil uji iritasi yang
Penggunaannya.
dan
Diakses Tanggal 22 Juli 2013.
dilakukan terhadap 5 orang panelis
http://tekpan.unimus.ac.id/wp-
menunjukkan sediaan lipstik yang dibuat
content/uploads/2013/07/PEWAR
tidak menyebabkan iritasi dan cukup
NAALAMI.pdf
aman untuk digunakan.
Disarankan
untuk
dilakukan
Bahaya Kosmetik. Yogyakarta:
penelitian
selanjutnya
mengenai
Penerbit
pemanfaatan
pewarna
Azhara dan Nurul, K. 2011. Waspada
alami
bunga
14
Flash
books.
Ditjen
POM.
1979.
Maryani dan Kristiana, 2005. Khasiat
Farmakope
dan Manfaat Rosela, Jakarta:
Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta:
Agromedia Pustaka.
Departemen Kesehatan RI.
Ditjen
POM.
1985.
Kosmetika
Marwati, S. 2010. Pengolahan Bunga
Formulariu m
Indonesia.
Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn)
Jakarta:
Sebagai
Departemen Kesehatan RI.
Ditjen
POM.
Indonesia.
1995.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/1
Keempat.
32318568/pengabdian/c4.pdf
Jakarta: Departemen Kesehatan
Trinanda,
RI.
Penerbit
Formulasi
J.E.Smith)
Rubatzky, V.E. 1998. Sayuran Dunia 2.
Sebagai
Pewarna
[skripsi]. Medan: Universitas
Bandung: Penerbit ITB.
Sumatera Utara. 2012.
Tranggono, R.I. dan Latifah, F. 2007.
Pegangan
Sediaan
Buah Rasberi (Rubus rosifolius
Pustaka
Baru Press.
Buku
W.,
Lipstik Menggunakan Ekstrak
Rahmawati, R. 2012. Budidaya Rosella.
Yogyakarta:
Kesehatan.
Diakses Tanggal 22 Juli 2013.
Farmakope
Edisi
Minuman
Risnawaty,
Ilmu
Nazliniwaty,
dan
Djendakita Purba. Formulasi
Pengetahuan Kosmetik. Jakarta:
Lipstik Menggunakan Ekstrak
Penerbit Pustaka Utama.
Biji Coklat (Theobroma cacao
Wasitaatmadja. 1997. Penuntun Ilmu
L.) Sebagai Pewarna. Journal
Kosmetik Medik. Jakarta: UIP.
of
Young, A. 1974. Practical Cosmetic
Pharmaceutics
and
Pharmacology, 2012, 1(1): 78 -
Science. London: Mills & Boon
86
Limited.
15