Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Dan Kemampuan Manajemen Terhadap Kinerja Usaha Pada Ukm Toko Kain Jalan Perniagaan Medan Chapter III V
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,
2012:11). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah orientasi
kewirausahaan (X1) dan kemampuan manajemen (X2) terhadap kinerja usaha UKM
Toko kain Jalan Perniagaan Medan (Y)
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Pedagang Kain di Jl. Perniagaan Pasar Ikan
Lama Medan. Tahapan penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu pada bulan JuliOktober tahun 2016.
3.3 Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian ini variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabelvariabel yang yang termasuk dalam hipotesis. Untuk memberikan gambaran yang
jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu pendefinisian variabelvariabel yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel
Definisi
Orientasi
Kewirausahaan
Sudut pandang
orientasi
berwirausaha
berupa
kesediaan untuk
proaktif dalam
memahami
pasar,
melakukan
inovasi untuk
memperbaiki
produk, dan
memiliki
keberanian
mengambil
risiko
(X1)
Dimensi
Indikator
1.Proactive
(Lebih aktif)
1. Meningkatkan
kualitas produk
(barang/jasa)
2. Merespon
tindakan yang
dilakukan pesaing
3. Tipe yang
memulai suatu
persaingan yang
ketat sebelum
adanya persaingan
itu sendiri
2. Innovative
(Mengenalkan
sesuatu yang
baru)
1. Perubahan desain
produk barang/jasa
2.Pengembangan
produk/jasa
3.Pemanfaatan
metode baru
4.Pemanfaatan
alat/mesin baru
5.Melakukan
inovasi
terhadap
permintaan pasar
3. Risk Taking
(Keputusan
Pengambilan
Resiko)
1.Menganalisa
lingkungan
2.Berani bertindak
luas untuk
mencapai tujuan
perusahaan
3.Mampu
melakukan
pencegahan resiko
4.Mampu
Skala
Numerikal
Universitas Sumatera Utara
memprediksi
ancaman resiko
Kemampuan
Manajemen
(X2)
Sekumpulan
kompetensi
dalam
menjalankan
fungsi-fungsi
manajemen yang
terdiri dari
kemampuan
untuk membuat
perencanaan,
mengorganisasi,
melakukan
penugasan dan
pengawasan
1.Membuat
perencanaan
1.Mampu membuat
rencana strategi
bisnis
2Menentukan visi
dan misi
2.Mengorganisa
si
1.Membangun tim
yang handal
2.Struktur
organisasi
3.Job deskripsi dan
job spesifikasi
3.Mengarahkan
1.Memotivasi
2.Komunikasi
3.Mengatur waktu
dan tekanan
4.Mampu
mendelegasikan
pekerjaan dengan
baik
4.Melakukan
pengawasan
Numerikal
1.Memperhatikan
perubahan
lingkungan yang
terkait pada usaha
2.Evaluasi
pekerjaan
3.Monitoring
(Mengkontrol)
Universitas Sumatera Utara
Kinerja Usaha
(Y)
Tingkat
pencapaian atau
prestasi dari
perusahaan
dalam periode
waktu tertentu.
1.Pertumbuhan
penjualan
1. Peningkatan
volume penjualan
2.Kualitas Produk
2.Pertumbuhan
keuntungan
usaha
1. Peningkatan aset
perusahaan
2.Profitabilitas
usaha
3.Pelanggan
4.Citra/Image
Numerikal
Sumber:Data diolah
3.4 Jenis Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data
yang didapatkan dari jawaban para responden terhadap pertanyaan yang diajukan oleh
peneliti mengenai orientasi kewirausahaan, kemampuan manajemen dan kinerja
perusahaan dan data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari
sumber-sumber yang telah ada, data sekunder dalam penelitian ini berfungsi sebagai
data pendukung.
3.5 Skala Pengukuran
Pengukuran variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian ini
menggunakan skala numerik. Skala ini menggunakan dua kutub ekstrim yaitu positif
dan negatif. Skala numerik merupakan variasi dari skala diferensial semantik. Di
mana skala ini digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang
dimiliki oleh seseorang, dan data yang diperoleh ialah data interval (Sugiyono,
2008:138).
Universitas Sumatera Utara
Pernyataan: Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat Setuju
Responden yang memberikan penilaian dengan angka 5 berarti memiliki
persepsi yang sangat positif, sedangkan jika memberikan jawaban pada angka 3
berarti netral, dan jika memberi jawaban pada angka 1 maka persepsi responden
terhadap pernyataan yang diajukan sangat negatif.
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Sugiyono (2011:90) mengemukakan populasi adalah wilayah generelisasi
yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah UKM Toko Kain di Jl. Perniagaan Medan yang
berjumlah 60. Ada pun kriteria populasi adalah UKM yang telah berdiri dua tahun
atau lebih.
3.6.2 Sampel
Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan peneliti adalah
sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel, atau peneliti yang ingin membuat generalisasi
dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana
anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono,2005). Berdasarkan penjelasan tersebut,
yang menjadi sampel penelitian ini adalah 60 UKM Toko Kain di Jl. Perniagaan
Medan.
Universitas Sumatera Utara
3.7 Metode pengumpulan Data
1. Wawancara (interview)
Wawancara
digunakan
sebagai
teknik
pengumpulan
data
dengan
menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Wawancara dilakukan dengan
pihak yang bersangkutan, yaitu pemilik Toko Kain di Jalan Perniagaan Pasar Ikan
Lama.
2. Observasi
Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan
langsung pada lokasi penelitian, dalam hal ini di beberapa Toko Kain di Jalan
Perniagaan Pasar Ikan Lama untuk melengkapi catatan penelitian yang diperlukan.
3. Kuisoner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. (Sugiyono, 2011:162).
3.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
3.8.1 Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2005:78) valid berarti instrument yang digunakan untuk
mendapatkan data yang digunakan untuk mengukur apa seharusnya yang diukur.
Dalam penyelesaian dalam data primer ini diperlukan kecermatan dalam menentukan
alat karena yang akan diukur bersifat abstrak yaitu berupa konsep. Validitas konstruk
Universitas Sumatera Utara
(construct validity), validitas ini (content validity), dan validitas eksternal (external
validity). Validitas konstruk adalah validitas yang mengacu pada konsistensi dari
semua komponen kerangka konsep. Validitas isi adalah suatu alat pengukur
ditentukan oleh sejauh mana alat pengukur tersebut mewakili semua aspek yang
dianggap sebagai kerangka konsep. Validitas eksternal adalah validitas yang
diperoleh dengan mengorelasikan alat pengukur baru dengan alat pengukur yang
sudah valid.
Tabel 3.2
Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
VAR00001
93.4333
118.530
.638
.973
VAR00002
93.3000
120.907
.424
.975
VAR00003
93.4667
115.292
.795
.972
VAR00004
93.5000
115.086
.866
.972
VAR00005
93.4667
115.292
.795
.972
VAR00006
93.5000
115.086
.866
.972
VAR00007
93.4667
115.292
.795
.972
VAR00008
93.5000
115.086
.866
.972
VAR00009
93.4667
115.292
.795
.972
VAR00010
93.5000
115.086
.866
.972
VAR00011
93.5000
115.086
.866
.972
VAR00012
93.4000
122.110
.410
.975
VAR00013
93.5000
115.086
.866
.972
VAR00014
93.4667
115.292
.795
.972
VAR00015
93.5000
115.086
.866
.972
VAR00016
93.4667
115.292
.795
.972
VAR00017
93.5000
115.086
.866
.972
VAR00018
93.4000
122.110
.410
.975
VAR00019
93.5000
115.086
.866
.972
Universitas Sumatera Utara
VAR00020
93.5333
119.982
.463
.976
VAR00021
93.4667
115.292
.795
.972
VAR00022
93.5000
115.086
.866
.972
VAR00023
93.4667
115.292
.795
.972
VAR00024
93.5000
115.086
.866
.972
VAR00025
93.5000
115.086
.866
.972
Tabel 3.2 menunjukkan bahwa dari 25 pertanyaan dari semua variabel valid dengan
nilai r hitung > r tabel. Df= N-2 , Df = 30-2= 28 maka didapat nilai Corrected ItemTotal Correlation diatas 0,361
3.8.2 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat
pengumpul data (instrument) yang digunakan. Pertanyaan yang akan diberikan pada
kuisioner ini adalah pertanyaan yang menyangkut fakta dan pendapat responden.
Untuk data primer dalam penelitian ini pengumpulan data yang dilakukan melalui
studi pustaka. Studi pustaka merupakan cara memperoleh informasi melalui bendabenda tertulis, yang diperoleh dan berbagai sumber antara lain, jurnal, skripsi,
maupun buku-buku yang relevan dalam membantu penelitian ini, juga termasuk
buku-buku terbitan instansi pemerintah. Instansi yang dimaksud antara lain Badan
Pusat Statistik (BPS). Data-data ini diharapkan dapat menjadi landasan pemikiran
dalam melakukan penelitian.
Uji validitas dan Reliabilitas akan dilakukan pada 30 responden yang terdiri
dari UKM yang bergerak di bidang Toko Kain di Jl. Perniagaan kota Medan yang
karakteristiknya sama dengan responden, namun merupakan diluar responden.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3
Uji Reabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
.974
25
Hasil di atas menunjukan bahwa semua butir instrumen reliabel karena nilai
Cronbach’s Alpha sebesar 0,974 lebih besar dari 0,60. Maka kuisioner dinyatakan
reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.
3.9 Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah metode regresi
linier berganda, dimana data yang dikumpulkan melalui hasil wawancara, kemudian
dianalisis menggunakan indikator yang digunakan. Rumus metodenya, yaitu:
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + e
Keterangan:
α
= konstanta
β1, β2
= koefisien regresi variabel independen
X1
= orientasi kewirausahaan
X2
= kemampuan manajemen
Y
= Kinerja Usaha
e
= standart eror
Universitas Sumatera Utara
3.10 Pengujian Asumsi Klasik
3.10.1 Uji Multikolonieritas
Multikolonieritas adalah keadaan dimana variabel independen dalam
persamaan regresi punya korelasi (hubungan) yang erat satu sama lain. Tujuan uji
multikolonieritas adalah menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel bebas (tidak terjadi multikolonieritas). Jika variabel sering
berkorelasi maka variabel ini tidak ortogonal yaitu variabel bebas yang nilai korelasi
antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Dasar pengambilan keputusan uji
multikolonieritas:
Jika nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0,01 maka terjadi multikolonieritas.
Jika nilai VIF > 10 atau nilai tolerance < 0,01 maka tidak terjadi multikolonieritas.
3.8.2 Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang
baik adalah Homokedastisitas tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas dalam penelitian ini deteksi dengan menggunakan analisis
grafik dan varian tak bersyarat. Analisis grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi
dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya). Dasar pengambilan
Universitas Sumatera Utara
keputusan untuk Heteroskedastisitas dengan analisis grafik, jika tidak terjadi
Heteroskedastisitas. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola
tertentu yang terbentuk (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas.
3.11 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian secara simultan (serempak) dan parsial yang
dilakukan dengan menggunakan aplikasi software pengolahan data dengan SPSS
dengan analisis tersebut:
1. Uji T (secara parsial)
Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen (orientasi
kewirausahaan dan kemampuan manajemen) secara parsial terhadap variabel
dependen. Adapun hipotesis statistik pengujian sebagai berikut:
Ho : β1 = 0 (tidak ada pengaruh orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen
terhadap kinerja usaha).
H1 ≠ β1 = 0 (ada pengaruh orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen
terhadap kinerja usaha.
2.
Uji F (Uji secara simultan)
Uji F dilakukan untuk melihat secara simultan (bersama-sama) apakah ada
pengaruh dari variabel bebas (orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen).
Model hipotesis yang dilakukan dalam uji F ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
Ho : β1 β2 β3 β4 = 0 (artinya orientasi kewirausahaan dan kamampuan manajemen
secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kinerja
usaha).
H1 : β1 β2 β3 β4 ≠ 0 (artinya orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen
secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja usaha)
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Usaha Kain Jl. Perniagaan Medan
Kota Medan merupakan salah satu kota metropolitan terbesar ke 3 setelah
Jakarta dan Surabaya yang ada di Indonesia. Medan juga merupakan kota penuh
dengan berbagai usaha yang merupakan ibukota dari provinsi Sumatera Utara, salah
satu usaha itu adalah usaha toko kain di Jl. Perniagaan Kota Medan atau Pasar ikan.
Pasar Ikan Lama, orang Sumatera Utara menyebutnya Pajak Ikan Lama, berada di
jantung Kota Medan, atau hanya beberapa ratus meter di selatan Lapangan Merdeka.
Lokasinya di kawasan Kesawan, pusat perniagaan utama pada masa kejayaan
Kesultanan Deli. dan pengunjung yang biasa datang ke Pasar Ikan Lama berasal dari
berbagi daerah di Sumatera Bagian Utara.
Di Medan serta warga dari daerah-daerah Sumut dan Nanggroe Aceh
Darussalam (NAD) sejak lama menjadikan pasar ini salah satu tujuan utama membeli
produk tekstil, terutama perangkat ibadah. Tak hanya pengunjung domestik, Pasar
Ikan Lama juga menjadi salah satu tujuan wisata belanja turis Malaysia. Pelancong
dari negeri jiran itu kerap dibawa atau sengaja singgah ke pasar ini. Turis dari
Malaysia umumnya membeli perlengkapan ibadah di Pasar Ikan Lama. Ramainya
pengunjung ke Pasar Ikan Lama tidak terlepas dari sejarah perdagangan di tempat ini.
Jual beli resmi dilakukan di sini sejak pasar dibuka pada 1890. Ketika itu yang dijual
di pasar ini adalah ikan hasil laut Belawan yang diangkut dengan tongkang melalui
Universitas Sumatera Utara
Sungai Deli. Ada pula pedagang yang menjual daging dan sayur-mayur. Peta
perniagaan pun agak berubah pada 1933. Saat itu, Pemerintah Belanda membangun
pasar yang lebih besar dan modern yaitu Pasar Sentral, sekarang disebut Pusat
Pasar. Sementara itu, Sungai Deli lama-kelamaan tak lagi bisa dilayari sehingga hasil
laut dibawa menggunakan jalur darat. Barang dagangan di Pasar Ikan Lama berubah.
Produk tekstil, seperti busana muslim, kerudung, batik, kain panjang, kain pelekat,
aneka karpet, perangkat salat, perangkat berhaji, hingga busana tradisional, mulai
mendominasi. Berbagai cenderamata mata juga dijual di sini. Bahkan Air Zam-zam
pun tersedia. Pedagang di tempat ini terdiri dari beragam etnik, termasuk Minang dan
Mandailing. Namun, keturunan Arab juga cukup menonjol sedangkan pedagang
Tionghoa umumnya menjual tekstil bahan pakaian.
4.2 Analisis Deskriptif
Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif responden. Data yang
dijadikan dasar perhitungan adalah data pada saat penulis melakukan penelitian yang
dilakukan mulai dari bulan Oktober - Desember 2016.
1. Karakteristik Responden Berdasarakan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
Total
Jumlah
Nominal
50
10
60
%
83,33
16,66
100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer(2016)
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin, didapat informasi bahwa pengusaha yang berjenis kelamin
laki-laki memiliki persentase 83,33%. dan pengusaha berjenis kelamin perempuan
memiliki persentase 16,66%. Hal ini menunjukkan bahwa pengusaha berjenis
kelamin laki-laki lebih banyak dari pada pengusaha perempuan.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Status
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Status
Status
Menikah
Belum Menikah
Total
Jumlah
Nominal
60
0
60
%
100
0
100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer(2016)
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden
berdasarkan status, didapat informasi bahwa pengusaha yang berstatus sudah
menikah dengan persentase sebesar 100%, dan yang belum menikah dengan
persentase sebesar 0%. Hal ini berarti bahwa semua pengusaha kain di Jl Perniagaan
Medan sudah menikah.
Universitas Sumatera Utara
3. Karakteristik Berdasarkan Umur
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Jumlah
Umur
Nominal
0
0
20
30
10
60
< 20 Tahun
21-30 Tahun
31-40 Tahun
41-50 Tahun
> 50 Tahun
Total
%
0
0
33,33
50
16,66
100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer(2016)
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karakteristik responden
berdasarkan umur, didapat informasi bahwa pengusaha yang berumur 31-40 tahun
dengan persentase sebesar 33,33% dan umur 40–50 tahun dengan persentase sebesar
50% dan >50 tahun dengan persentase sebesar 16,66. Hal ini menunjukan bahwa
pengusaha lebih dominan pada usia 40-50 tahun dan dapat dilihat bahwa para pelaku
usaha ini tidak ada yang berumur 0,05 maka Ho diterima
Jika nilai probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
Sehingga dari hasil Kolmogorov-Smirnov diatas maka:
Universitas Sumatera Utara
Y
= 1.758 yang artinya > 0.05 maka kinerja usaha berdistribusi normal
X1
= 2.026 yang artinya > 0.05 maka orientasi kewirausahaan berdistribusi normal
X2
= 1,863 yang artinya > 0.05 maka pengambilan keputusan berdistribusi normal
4.4.2 Uji Multikolonieritas
Tabel 4.9
Uji Multikolonieritas
95.0% Confidence Interval for B
Lower Bound
Upper Bound
Correlations
Zero-order
Partial
Collinearity Statistics
Part
Tolerance
VIF
-.157
4.023
.294
.729
.912
.529
.250
.034
29.356
-.685
.083
.881
-.204
-.084
.034
29.356
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer(2016)
Dasar pengambilan keputusan uji multikolonieritas:
Jika nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0,10 maka terjadi multikolonieritas.
Jika nilai VIF > 10 atau nilai tolerance < 0,10 maka tidak terjadi multikolonieritas
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai tolerance < 0,10 (0,034 < 0,10) sedangkan
inflation factor (VIF) > 10 (29,356 > 10) maka tidak terjadi multikolonieritas.
Universitas Sumatera Utara
4.4.3 Uji Heterokedastisitas
Gambar 4.3
Uji Heterokedastisitas
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer(2016)
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di
bawah angka nol (0) pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas
pada model regresi, sehingga model regresi layak pakai untuk memprediksi kinerja
usaha kain, berdasarkan orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen.
4.5 Metode Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
(X1, X2) dengan variabel terikat (Y) di usaha kain Jl Perniagaan Medan. Analisis
regresi linear berganda menggunakan bantuan program SPSS.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10
Hasil Regresi Linier Berganda
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
1.933
1.044
X1
.512
.109
X2
-.301
.192
Coefficients
Beta
t
Sig.
1.852
.069
1.357
4.706
.000
-.453
-1.570
.122
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer(2016)
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa pada kolom unstandardized coefficients diperoleh
persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 1,933 + 0,512 X1- 0,301 X2 + e
Persamaan regresi linier berganda dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Konstanta sebesar 1,933, artinya bahwa jika variabel orientasi kewirausahaan
dan kemampuan manajemen, dianggap konstan maka tingkat kinerja usaha
kain di Jl. Perniagaan Medan sebesar 1,933.
b. Koefisien X1 = 0,512 menunjukkan bahwa jika orientasi kewirausahaan
meningkat satu satuan maka kinerja usaha meningkat sebesar 0,512 satuan.
c. Koefisien X2 = 0,301 menunjukkan bahwa jika kemampuan manajemen
meningkat satu satuan maka kinerja usaha meningkat sebesar 0,301 satuan.
Universitas Sumatera Utara
4.6 Uji Hipotesis
1.
Koefisien Determinasi
Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati satu,
maka pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat.
Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel
bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.
Tabel 4.11
Koefisien Determinasi
Model Summary
Model
R
1
.916a
R Square
Adjusted R
Square
.839
.833
Std. Error of
the Estimate
.89884
a.Predictors: (Constant),X2, X1
b.Dependent Variabel : Y
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer(2016)
Keterangan Tabel 4.11 :
a. R = 0.916 berarti hubungan (relation) antara orientasi kewirausahaan dan
kemampuan manajemen terhadap kinerja usaha sebesar 91,6%. Artinya
hubungannya erat.
b. Adjusted R Square sebesar 0.833 yang artinya faktor kinerja usaha di Jl.
Perniagaan Medan dapat dijelaskan oleh orientasi kewirausahaan dan
kemampuan manajemen sebesar 83,3 % dan sisanya 16,7 % dapat dijelaskan
Universitas Sumatera Utara
oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, seperti
perilaku kewirausahaan,inovasi,dan sebagainya.
2.
Uji Signifikan Parsial (Uji-T)
Uji T dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel orientasi kewirausahan
(X1) dan kemampuan manajemen (X2) memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap Kinerja Usaha . Kriteria pengambilan keputusan :
Ho akan diterima bila thitung < t tabel, pada α = 5%
Ha akan diterima bila thitung > t tabel, pada α = 5 %
Nilai thitung diperoleh dengan menggunakan bantuan program SPSS, seperti terlihat
pada Tabel 4.12 berikut ini:
Tabel 4.12
Hasil Uji T
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
1.933
1.044
X1
.512
.109
X2
-.301
.192
Coefficients
Beta
t
Sig.
1.852
.069
1.357
4.706
.000
-.453
-1.570
.122
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer(2016)
Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa:
1. Variabel orientasi kewirausahaan berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap kinerja usaha hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) lebih kecil dari
0,05 dan t-hitung (4,706) lebih besar dibandingkan t-tabel (2,002).
Universitas Sumatera Utara
2. Variabel kemampuan manajemen (X2) berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap kinerja usaha, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,122) lebih besar dari
0,05 dan t-hitung (- 1,570) lebih kecil dibandingkan t-tabel (2,002).
3. Uji F
Uji F dilaksanakan untuk menguji apakah Variabel orientasi kewirausahaan (X1), dan
kemampuan manajemen (X2) secara bersama- sama atau serentak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Usaha (Y).
Hasil pengujian:
1. Model hipotesis yang digunakan adalah:
Ho: bi = 0, artinya variabel bebas secara bersama- sama tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat.
Ha: bi = 0, artinya variabel bebas secara bersama- sama berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat.
2. F tabel dapat dilihat pada α = 0,05
Dengan derajat pembilang = k-1 = 3 – 1 = 2
Derajat penyebut = n – k = 60 – 2 = 58, F tabel 0,05 = 3,16
3. Mencari nilai F tabel dengan menggunakan Tabel ANOVA dari hasil
pengolahan SPSS.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13
Uji F
a
ANOVA
Model
Sum of Squares
Regression
1
Mean Square
239.282
2
119.641
46.051
57
.808
285.333
59
Residual
Total
Df
a.
Dependent Variable: Y
b.
Predictors: (Constant), X2,X1
F
148.087
Sig.
.000
b
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer(2016)
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 148,087 dengan tingkat
signifikan sebesar 0.000. Sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05)
adalah 3,16. Maka F hitung > F tabel dan tingkat signifikansinya (0.000) < 0,05 maka
H0 diterima. Artinya orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen secara
serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha di Jl. Perniagaan
Medan.
4.7 Pembahasan
4.7.1 Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Terhadap Kinerja Usaha
Berdasarkan hasil uji parsial menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha pada UKM Toko Kain di
jalan Perniagaan Kota Medan. Hal ini sejalan dengan penelitian Suci (2013) yang
menyatakan bahwa orientasi kewirausahaan berpengaruh positif strategis dalam
mengembangkan keunggulan bersaing berkelanjutan usaha kecil. Kegunaanya ialah
seberapa besar pengusaha dapat memaksimalkan peran orientasi kewirausahaan
Universitas Sumatera Utara
dalam diri seseorang untuk dapat meningkatkan kinerja usaha yang dimiliki oleh
sebuah UKM. Teori tersebut juga didukung oleh Metekohy (2013) orientasi
kewirausahaan dalam hal sikap inovatif, proaktif pengambilan resiko dapat
meningkatkan daya saing usaha kecil dan mikro. Jika dilihat tanggapan responden
dari kuesioner yang disebar, mayoritas responden menyatakan setuju dengan
pernyataan bahwa menciptakan produk baru dari ide-ide baru akan memajukan usaha,
memasarkan produk dengan cara-cara baru akan memajukan usaha yang dijalankan,
dan mencari ide-ide baru tentang proses dalam menghasilkan produk akan
memajukan usaha. Hal-hal tersebut akan memberikan keunggulan tersendiri bagi
usaha UKM yang dijalankan sehingga memberikan nilai lebih bagi usaha yang
dijalankan.
Berdasarkan hasil uji parsial menunjukkan bahwa Proactiveness berpengaruh
positif dan signifikan, terhadap kinerja usaha pada UKM toko kain di jalan
Perniagaan Medan, hal ini dilihat dari tingkat signifikan (0,000) < 0,05 sehingga H0
diterima. Hasil Penelitian ini sesuai dengan penelitian Hamali (2015) yang
menyatakan bahwa Proactiveness berpengaruh positif dan signifikan
terhadap
kinerja usaha.
Berdasarkan hasil uji parsial menunjukkan bahwa Risk Taking berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja usaha pada UKM toko kain di jalan Perniagaan
Medan, hal ini dilihat dari tingkat signifikan (0,000) < 0,05 sehingga H0 diterima .
Hasil Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Hamali (2015) yang menyatakan
bahwa Risk Taking berpengaruh terhadap kinerja usaha tetapi tidak signifikan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil uji parsial menunjukkan bahwa Innovation berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja usaha pada UKM toko kain di Jalan Perniagaan
Medan, hal ini dilihat dari tingkat signifikan (0,000) < 0,05 sehingga H0 diterima.
Hasil Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Hamali (2015) yang
menyatakan bahwa Innovation berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
kinerja usaha.
4.7.2 Pengaruh Kemampuan Manajemen Terhadap Kinerja Usaha
Berdasarkan hasil uji t-parsial menunjukkan bahwa kemampuan manajemen
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja usaha pada UKM Toko
Kain di jalan Perniagaan Kota Medan. Apabila seorang wirausaha tidak memiliki
beberapa fungsi manajemen seperti perencanaan,pengorganisasian,mengarahkan dan
melakukan pengawasan maka dia tidak akan mendapatkan kepercayaan yang tinggi
baik dari para karyawannya ataupun dari konsumennya. Dengan adanya
keseimbangan, baik dari sisi internal perusahaan yang kondusif, maupun tingkat
kepercayaan konsumen dalam hal kualitas produk ,maka kinerja usaha akan semakin
meningkat.
Pertumbuhan dan transformasi dari usaha melibatkan semua fungsi, aktivitas
,serta tindakan dari pemilik dan pengelola usaha. Dalam hal ini berhubungan dengan
kemampuan mengalokasikan sumber daya,ketanggapan serta keinginan memperoleh
penghasilan yang lebih tinggi (Neshamba, 2003).Menurut Robins dan Coulter (2005)
bila seorang manager ingin sukses dalam usahanya yang dapat dilihat melalui kinerja
Universitas Sumatera Utara
usahanya
maka
manajer
harus
memiliki
perencanaan,mengorganisasi,mengarahkan,
dan
fungsi
manajemen
melakukan
seperti
pengawasan.
Pada
kenyataannya, kemampuan manajemen yang telah diterapkan tersebut belum dapat
meningkatkan kinerja usaha dalam pertumbuhan penjualannya. Dengan kata lain
pelaku usaha harus sanggup menerima dan mengerjakan order yang sangat bervariasi
dan membutuhkan keterampilan yang bermacam-macam dengan tetap berusaha untuk
menekan biaya sehingga pada akhirnya bisa mendapatkan profit yang lebih tinggi.
4.7.3 Pengaruh Orientasi Kewirausahaan dan Kemampuan Manajemen
Terhadap Kinerja Usaha
Berdasarkan
hasil
uji
f
(simultan)
menunjukkan
bahwa
orientasi
kewirausahaan dan kemampuan managemen berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja usaha pada UKM Toko Kain di jalan Perniagaan Kota Medan. Hal
ini menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen
memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja usaha. Miller dan Friesen
(1982) mengungkapkan bahwa orientasi kewirausahaan menjadi suatu makna yang
dapat diterima untuk menjelaskan kinerja usaha.
Miller (1983) menjelaskan orientasi kewirausahaan sebagai salah satu yang
terlibat dalam inovasi produk-pasar, melakukan sedikit usaha yang berisiko, dan
dengan sikap proaktif, inovasi dan pengambilan risiko, serta memberikan pukulan
untuk mengalahkan pesaing , sedangkan kemampuan manajemen adalah suatu
keterampilan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk memperoleh
Universitas Sumatera Utara
efektivitas. Sehingga orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen itu sangat
berpengaruh terhadap kinerja usaha.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
sebagai
berikut:
1. Berdasarkan uji f atau uji simultan bahwa orientasi kewirausahaan dan
kemampuan manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
usaha kain di jalan Perniagaan Medan.
2. Berdasarkan uji t atau uji parsial variabel orientasi kewirausahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha toko kain di jalan
Perniagaan Medan dan variabel kemampuan manajemen berpengaruh secara
negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja usaha kain di Jl. Perniagaan
Medan.
3. Berdasarkan koefisien determinan (R2) menunjukan bahwa R Square
sebesar 0.839 yang artinya faktor kinerja usaha toko kain di Jalan
Perniagaan Medan dapat dijelaskan oleh orientasi kewirausahaan dan
kemampuan manajemen sebesar 83,9% dan sisanya 16,1 % dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis kemukakan berdasarkan hasil
penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Peneliti berharap dasar dasar sifat kewirausahaan pada pelaku UKM Toko
Kain Jalan Perniagaan Di Medan agar dapat ditingkatkan lagi. Untuk
meningkatkan sifat kewirausahaan tersebut dapat dilakukan dengan cara
mencari tahu informasi tentang dunia kewirausahaan dan strategi strategi
dalam bersaing di pasar secara lebih luas dan lebih dalam lagi baik
melalui media cetak, media elektronik maupun mengikuti seminar atau
pelatihan tentang informasi perdagangan internasional.
2. Saran bagi pemerintah agar Usaha Kecil Menengah dapat melepas diri dari
ketergantungan pada pihak lain sehingga lebih mudah mengatur usaha
mengenali lingkungan dan menyusun strategi bersaing yang tepat, maka
Usaha Kecil Menengah perlu dibenahi dengan kemampuan manajemen
yang tepat dan orientasi kewirausahaan yang tinggi pula. Untuk itu perlu
adanya pembinaan untuk memberikan bekal yang cukup kepada Usaha
Kecil Menengah agar dapat meningkatkan kemampuan manajemen dan
orientasi kewirausahanya. Hal ini adalah tugas pemerintah daerah untuk
mengembangkan entrepreneur melalui Disperindag dengan melibatkan
Assosiasi Pengusaha yang ada.
3. Saran bagi peneliti berikutnya yaitu dengan menambah variabel yang lain
misalnya strategi bersaing agar ditemukan pengaruhnya pada kinerja
Universitas Sumatera Utara
usaha, sehingga dapat memberikan informasi sejauh mana entrepreneur
usaha kecil menengah perlu mengetahui pasarnya, informasi pasar, dan
kontribusinya. Karena dari hasil pengamatan, entrepreneur usaha kecil
menengah pada umumnya sulit untuk menjawab rantai pemasarannya.
Universitas Sumatera Utara
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,
2012:11). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah orientasi
kewirausahaan (X1) dan kemampuan manajemen (X2) terhadap kinerja usaha UKM
Toko kain Jalan Perniagaan Medan (Y)
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Pedagang Kain di Jl. Perniagaan Pasar Ikan
Lama Medan. Tahapan penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu pada bulan JuliOktober tahun 2016.
3.3 Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian ini variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabelvariabel yang yang termasuk dalam hipotesis. Untuk memberikan gambaran yang
jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu pendefinisian variabelvariabel yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel
Definisi
Orientasi
Kewirausahaan
Sudut pandang
orientasi
berwirausaha
berupa
kesediaan untuk
proaktif dalam
memahami
pasar,
melakukan
inovasi untuk
memperbaiki
produk, dan
memiliki
keberanian
mengambil
risiko
(X1)
Dimensi
Indikator
1.Proactive
(Lebih aktif)
1. Meningkatkan
kualitas produk
(barang/jasa)
2. Merespon
tindakan yang
dilakukan pesaing
3. Tipe yang
memulai suatu
persaingan yang
ketat sebelum
adanya persaingan
itu sendiri
2. Innovative
(Mengenalkan
sesuatu yang
baru)
1. Perubahan desain
produk barang/jasa
2.Pengembangan
produk/jasa
3.Pemanfaatan
metode baru
4.Pemanfaatan
alat/mesin baru
5.Melakukan
inovasi
terhadap
permintaan pasar
3. Risk Taking
(Keputusan
Pengambilan
Resiko)
1.Menganalisa
lingkungan
2.Berani bertindak
luas untuk
mencapai tujuan
perusahaan
3.Mampu
melakukan
pencegahan resiko
4.Mampu
Skala
Numerikal
Universitas Sumatera Utara
memprediksi
ancaman resiko
Kemampuan
Manajemen
(X2)
Sekumpulan
kompetensi
dalam
menjalankan
fungsi-fungsi
manajemen yang
terdiri dari
kemampuan
untuk membuat
perencanaan,
mengorganisasi,
melakukan
penugasan dan
pengawasan
1.Membuat
perencanaan
1.Mampu membuat
rencana strategi
bisnis
2Menentukan visi
dan misi
2.Mengorganisa
si
1.Membangun tim
yang handal
2.Struktur
organisasi
3.Job deskripsi dan
job spesifikasi
3.Mengarahkan
1.Memotivasi
2.Komunikasi
3.Mengatur waktu
dan tekanan
4.Mampu
mendelegasikan
pekerjaan dengan
baik
4.Melakukan
pengawasan
Numerikal
1.Memperhatikan
perubahan
lingkungan yang
terkait pada usaha
2.Evaluasi
pekerjaan
3.Monitoring
(Mengkontrol)
Universitas Sumatera Utara
Kinerja Usaha
(Y)
Tingkat
pencapaian atau
prestasi dari
perusahaan
dalam periode
waktu tertentu.
1.Pertumbuhan
penjualan
1. Peningkatan
volume penjualan
2.Kualitas Produk
2.Pertumbuhan
keuntungan
usaha
1. Peningkatan aset
perusahaan
2.Profitabilitas
usaha
3.Pelanggan
4.Citra/Image
Numerikal
Sumber:Data diolah
3.4 Jenis Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data
yang didapatkan dari jawaban para responden terhadap pertanyaan yang diajukan oleh
peneliti mengenai orientasi kewirausahaan, kemampuan manajemen dan kinerja
perusahaan dan data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari
sumber-sumber yang telah ada, data sekunder dalam penelitian ini berfungsi sebagai
data pendukung.
3.5 Skala Pengukuran
Pengukuran variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian ini
menggunakan skala numerik. Skala ini menggunakan dua kutub ekstrim yaitu positif
dan negatif. Skala numerik merupakan variasi dari skala diferensial semantik. Di
mana skala ini digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang
dimiliki oleh seseorang, dan data yang diperoleh ialah data interval (Sugiyono,
2008:138).
Universitas Sumatera Utara
Pernyataan: Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat Setuju
Responden yang memberikan penilaian dengan angka 5 berarti memiliki
persepsi yang sangat positif, sedangkan jika memberikan jawaban pada angka 3
berarti netral, dan jika memberi jawaban pada angka 1 maka persepsi responden
terhadap pernyataan yang diajukan sangat negatif.
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Sugiyono (2011:90) mengemukakan populasi adalah wilayah generelisasi
yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah UKM Toko Kain di Jl. Perniagaan Medan yang
berjumlah 60. Ada pun kriteria populasi adalah UKM yang telah berdiri dua tahun
atau lebih.
3.6.2 Sampel
Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan peneliti adalah
sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel, atau peneliti yang ingin membuat generalisasi
dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana
anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono,2005). Berdasarkan penjelasan tersebut,
yang menjadi sampel penelitian ini adalah 60 UKM Toko Kain di Jl. Perniagaan
Medan.
Universitas Sumatera Utara
3.7 Metode pengumpulan Data
1. Wawancara (interview)
Wawancara
digunakan
sebagai
teknik
pengumpulan
data
dengan
menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Wawancara dilakukan dengan
pihak yang bersangkutan, yaitu pemilik Toko Kain di Jalan Perniagaan Pasar Ikan
Lama.
2. Observasi
Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan
langsung pada lokasi penelitian, dalam hal ini di beberapa Toko Kain di Jalan
Perniagaan Pasar Ikan Lama untuk melengkapi catatan penelitian yang diperlukan.
3. Kuisoner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. (Sugiyono, 2011:162).
3.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
3.8.1 Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2005:78) valid berarti instrument yang digunakan untuk
mendapatkan data yang digunakan untuk mengukur apa seharusnya yang diukur.
Dalam penyelesaian dalam data primer ini diperlukan kecermatan dalam menentukan
alat karena yang akan diukur bersifat abstrak yaitu berupa konsep. Validitas konstruk
Universitas Sumatera Utara
(construct validity), validitas ini (content validity), dan validitas eksternal (external
validity). Validitas konstruk adalah validitas yang mengacu pada konsistensi dari
semua komponen kerangka konsep. Validitas isi adalah suatu alat pengukur
ditentukan oleh sejauh mana alat pengukur tersebut mewakili semua aspek yang
dianggap sebagai kerangka konsep. Validitas eksternal adalah validitas yang
diperoleh dengan mengorelasikan alat pengukur baru dengan alat pengukur yang
sudah valid.
Tabel 3.2
Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
VAR00001
93.4333
118.530
.638
.973
VAR00002
93.3000
120.907
.424
.975
VAR00003
93.4667
115.292
.795
.972
VAR00004
93.5000
115.086
.866
.972
VAR00005
93.4667
115.292
.795
.972
VAR00006
93.5000
115.086
.866
.972
VAR00007
93.4667
115.292
.795
.972
VAR00008
93.5000
115.086
.866
.972
VAR00009
93.4667
115.292
.795
.972
VAR00010
93.5000
115.086
.866
.972
VAR00011
93.5000
115.086
.866
.972
VAR00012
93.4000
122.110
.410
.975
VAR00013
93.5000
115.086
.866
.972
VAR00014
93.4667
115.292
.795
.972
VAR00015
93.5000
115.086
.866
.972
VAR00016
93.4667
115.292
.795
.972
VAR00017
93.5000
115.086
.866
.972
VAR00018
93.4000
122.110
.410
.975
VAR00019
93.5000
115.086
.866
.972
Universitas Sumatera Utara
VAR00020
93.5333
119.982
.463
.976
VAR00021
93.4667
115.292
.795
.972
VAR00022
93.5000
115.086
.866
.972
VAR00023
93.4667
115.292
.795
.972
VAR00024
93.5000
115.086
.866
.972
VAR00025
93.5000
115.086
.866
.972
Tabel 3.2 menunjukkan bahwa dari 25 pertanyaan dari semua variabel valid dengan
nilai r hitung > r tabel. Df= N-2 , Df = 30-2= 28 maka didapat nilai Corrected ItemTotal Correlation diatas 0,361
3.8.2 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat
pengumpul data (instrument) yang digunakan. Pertanyaan yang akan diberikan pada
kuisioner ini adalah pertanyaan yang menyangkut fakta dan pendapat responden.
Untuk data primer dalam penelitian ini pengumpulan data yang dilakukan melalui
studi pustaka. Studi pustaka merupakan cara memperoleh informasi melalui bendabenda tertulis, yang diperoleh dan berbagai sumber antara lain, jurnal, skripsi,
maupun buku-buku yang relevan dalam membantu penelitian ini, juga termasuk
buku-buku terbitan instansi pemerintah. Instansi yang dimaksud antara lain Badan
Pusat Statistik (BPS). Data-data ini diharapkan dapat menjadi landasan pemikiran
dalam melakukan penelitian.
Uji validitas dan Reliabilitas akan dilakukan pada 30 responden yang terdiri
dari UKM yang bergerak di bidang Toko Kain di Jl. Perniagaan kota Medan yang
karakteristiknya sama dengan responden, namun merupakan diluar responden.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3
Uji Reabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
.974
25
Hasil di atas menunjukan bahwa semua butir instrumen reliabel karena nilai
Cronbach’s Alpha sebesar 0,974 lebih besar dari 0,60. Maka kuisioner dinyatakan
reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.
3.9 Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah metode regresi
linier berganda, dimana data yang dikumpulkan melalui hasil wawancara, kemudian
dianalisis menggunakan indikator yang digunakan. Rumus metodenya, yaitu:
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + e
Keterangan:
α
= konstanta
β1, β2
= koefisien regresi variabel independen
X1
= orientasi kewirausahaan
X2
= kemampuan manajemen
Y
= Kinerja Usaha
e
= standart eror
Universitas Sumatera Utara
3.10 Pengujian Asumsi Klasik
3.10.1 Uji Multikolonieritas
Multikolonieritas adalah keadaan dimana variabel independen dalam
persamaan regresi punya korelasi (hubungan) yang erat satu sama lain. Tujuan uji
multikolonieritas adalah menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel bebas (tidak terjadi multikolonieritas). Jika variabel sering
berkorelasi maka variabel ini tidak ortogonal yaitu variabel bebas yang nilai korelasi
antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Dasar pengambilan keputusan uji
multikolonieritas:
Jika nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0,01 maka terjadi multikolonieritas.
Jika nilai VIF > 10 atau nilai tolerance < 0,01 maka tidak terjadi multikolonieritas.
3.8.2 Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang
baik adalah Homokedastisitas tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas dalam penelitian ini deteksi dengan menggunakan analisis
grafik dan varian tak bersyarat. Analisis grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi
dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya). Dasar pengambilan
Universitas Sumatera Utara
keputusan untuk Heteroskedastisitas dengan analisis grafik, jika tidak terjadi
Heteroskedastisitas. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola
tertentu yang terbentuk (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas.
3.11 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian secara simultan (serempak) dan parsial yang
dilakukan dengan menggunakan aplikasi software pengolahan data dengan SPSS
dengan analisis tersebut:
1. Uji T (secara parsial)
Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen (orientasi
kewirausahaan dan kemampuan manajemen) secara parsial terhadap variabel
dependen. Adapun hipotesis statistik pengujian sebagai berikut:
Ho : β1 = 0 (tidak ada pengaruh orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen
terhadap kinerja usaha).
H1 ≠ β1 = 0 (ada pengaruh orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen
terhadap kinerja usaha.
2.
Uji F (Uji secara simultan)
Uji F dilakukan untuk melihat secara simultan (bersama-sama) apakah ada
pengaruh dari variabel bebas (orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen).
Model hipotesis yang dilakukan dalam uji F ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
Ho : β1 β2 β3 β4 = 0 (artinya orientasi kewirausahaan dan kamampuan manajemen
secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kinerja
usaha).
H1 : β1 β2 β3 β4 ≠ 0 (artinya orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen
secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja usaha)
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Usaha Kain Jl. Perniagaan Medan
Kota Medan merupakan salah satu kota metropolitan terbesar ke 3 setelah
Jakarta dan Surabaya yang ada di Indonesia. Medan juga merupakan kota penuh
dengan berbagai usaha yang merupakan ibukota dari provinsi Sumatera Utara, salah
satu usaha itu adalah usaha toko kain di Jl. Perniagaan Kota Medan atau Pasar ikan.
Pasar Ikan Lama, orang Sumatera Utara menyebutnya Pajak Ikan Lama, berada di
jantung Kota Medan, atau hanya beberapa ratus meter di selatan Lapangan Merdeka.
Lokasinya di kawasan Kesawan, pusat perniagaan utama pada masa kejayaan
Kesultanan Deli. dan pengunjung yang biasa datang ke Pasar Ikan Lama berasal dari
berbagi daerah di Sumatera Bagian Utara.
Di Medan serta warga dari daerah-daerah Sumut dan Nanggroe Aceh
Darussalam (NAD) sejak lama menjadikan pasar ini salah satu tujuan utama membeli
produk tekstil, terutama perangkat ibadah. Tak hanya pengunjung domestik, Pasar
Ikan Lama juga menjadi salah satu tujuan wisata belanja turis Malaysia. Pelancong
dari negeri jiran itu kerap dibawa atau sengaja singgah ke pasar ini. Turis dari
Malaysia umumnya membeli perlengkapan ibadah di Pasar Ikan Lama. Ramainya
pengunjung ke Pasar Ikan Lama tidak terlepas dari sejarah perdagangan di tempat ini.
Jual beli resmi dilakukan di sini sejak pasar dibuka pada 1890. Ketika itu yang dijual
di pasar ini adalah ikan hasil laut Belawan yang diangkut dengan tongkang melalui
Universitas Sumatera Utara
Sungai Deli. Ada pula pedagang yang menjual daging dan sayur-mayur. Peta
perniagaan pun agak berubah pada 1933. Saat itu, Pemerintah Belanda membangun
pasar yang lebih besar dan modern yaitu Pasar Sentral, sekarang disebut Pusat
Pasar. Sementara itu, Sungai Deli lama-kelamaan tak lagi bisa dilayari sehingga hasil
laut dibawa menggunakan jalur darat. Barang dagangan di Pasar Ikan Lama berubah.
Produk tekstil, seperti busana muslim, kerudung, batik, kain panjang, kain pelekat,
aneka karpet, perangkat salat, perangkat berhaji, hingga busana tradisional, mulai
mendominasi. Berbagai cenderamata mata juga dijual di sini. Bahkan Air Zam-zam
pun tersedia. Pedagang di tempat ini terdiri dari beragam etnik, termasuk Minang dan
Mandailing. Namun, keturunan Arab juga cukup menonjol sedangkan pedagang
Tionghoa umumnya menjual tekstil bahan pakaian.
4.2 Analisis Deskriptif
Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif responden. Data yang
dijadikan dasar perhitungan adalah data pada saat penulis melakukan penelitian yang
dilakukan mulai dari bulan Oktober - Desember 2016.
1. Karakteristik Responden Berdasarakan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
Total
Jumlah
Nominal
50
10
60
%
83,33
16,66
100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer(2016)
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin, didapat informasi bahwa pengusaha yang berjenis kelamin
laki-laki memiliki persentase 83,33%. dan pengusaha berjenis kelamin perempuan
memiliki persentase 16,66%. Hal ini menunjukkan bahwa pengusaha berjenis
kelamin laki-laki lebih banyak dari pada pengusaha perempuan.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Status
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Status
Status
Menikah
Belum Menikah
Total
Jumlah
Nominal
60
0
60
%
100
0
100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer(2016)
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden
berdasarkan status, didapat informasi bahwa pengusaha yang berstatus sudah
menikah dengan persentase sebesar 100%, dan yang belum menikah dengan
persentase sebesar 0%. Hal ini berarti bahwa semua pengusaha kain di Jl Perniagaan
Medan sudah menikah.
Universitas Sumatera Utara
3. Karakteristik Berdasarkan Umur
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Jumlah
Umur
Nominal
0
0
20
30
10
60
< 20 Tahun
21-30 Tahun
31-40 Tahun
41-50 Tahun
> 50 Tahun
Total
%
0
0
33,33
50
16,66
100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer(2016)
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karakteristik responden
berdasarkan umur, didapat informasi bahwa pengusaha yang berumur 31-40 tahun
dengan persentase sebesar 33,33% dan umur 40–50 tahun dengan persentase sebesar
50% dan >50 tahun dengan persentase sebesar 16,66. Hal ini menunjukan bahwa
pengusaha lebih dominan pada usia 40-50 tahun dan dapat dilihat bahwa para pelaku
usaha ini tidak ada yang berumur 0,05 maka Ho diterima
Jika nilai probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
Sehingga dari hasil Kolmogorov-Smirnov diatas maka:
Universitas Sumatera Utara
Y
= 1.758 yang artinya > 0.05 maka kinerja usaha berdistribusi normal
X1
= 2.026 yang artinya > 0.05 maka orientasi kewirausahaan berdistribusi normal
X2
= 1,863 yang artinya > 0.05 maka pengambilan keputusan berdistribusi normal
4.4.2 Uji Multikolonieritas
Tabel 4.9
Uji Multikolonieritas
95.0% Confidence Interval for B
Lower Bound
Upper Bound
Correlations
Zero-order
Partial
Collinearity Statistics
Part
Tolerance
VIF
-.157
4.023
.294
.729
.912
.529
.250
.034
29.356
-.685
.083
.881
-.204
-.084
.034
29.356
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer(2016)
Dasar pengambilan keputusan uji multikolonieritas:
Jika nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0,10 maka terjadi multikolonieritas.
Jika nilai VIF > 10 atau nilai tolerance < 0,10 maka tidak terjadi multikolonieritas
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai tolerance < 0,10 (0,034 < 0,10) sedangkan
inflation factor (VIF) > 10 (29,356 > 10) maka tidak terjadi multikolonieritas.
Universitas Sumatera Utara
4.4.3 Uji Heterokedastisitas
Gambar 4.3
Uji Heterokedastisitas
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer(2016)
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di
bawah angka nol (0) pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas
pada model regresi, sehingga model regresi layak pakai untuk memprediksi kinerja
usaha kain, berdasarkan orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen.
4.5 Metode Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
(X1, X2) dengan variabel terikat (Y) di usaha kain Jl Perniagaan Medan. Analisis
regresi linear berganda menggunakan bantuan program SPSS.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10
Hasil Regresi Linier Berganda
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
1.933
1.044
X1
.512
.109
X2
-.301
.192
Coefficients
Beta
t
Sig.
1.852
.069
1.357
4.706
.000
-.453
-1.570
.122
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer(2016)
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa pada kolom unstandardized coefficients diperoleh
persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 1,933 + 0,512 X1- 0,301 X2 + e
Persamaan regresi linier berganda dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Konstanta sebesar 1,933, artinya bahwa jika variabel orientasi kewirausahaan
dan kemampuan manajemen, dianggap konstan maka tingkat kinerja usaha
kain di Jl. Perniagaan Medan sebesar 1,933.
b. Koefisien X1 = 0,512 menunjukkan bahwa jika orientasi kewirausahaan
meningkat satu satuan maka kinerja usaha meningkat sebesar 0,512 satuan.
c. Koefisien X2 = 0,301 menunjukkan bahwa jika kemampuan manajemen
meningkat satu satuan maka kinerja usaha meningkat sebesar 0,301 satuan.
Universitas Sumatera Utara
4.6 Uji Hipotesis
1.
Koefisien Determinasi
Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati satu,
maka pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat.
Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel
bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.
Tabel 4.11
Koefisien Determinasi
Model Summary
Model
R
1
.916a
R Square
Adjusted R
Square
.839
.833
Std. Error of
the Estimate
.89884
a.Predictors: (Constant),X2, X1
b.Dependent Variabel : Y
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer(2016)
Keterangan Tabel 4.11 :
a. R = 0.916 berarti hubungan (relation) antara orientasi kewirausahaan dan
kemampuan manajemen terhadap kinerja usaha sebesar 91,6%. Artinya
hubungannya erat.
b. Adjusted R Square sebesar 0.833 yang artinya faktor kinerja usaha di Jl.
Perniagaan Medan dapat dijelaskan oleh orientasi kewirausahaan dan
kemampuan manajemen sebesar 83,3 % dan sisanya 16,7 % dapat dijelaskan
Universitas Sumatera Utara
oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, seperti
perilaku kewirausahaan,inovasi,dan sebagainya.
2.
Uji Signifikan Parsial (Uji-T)
Uji T dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel orientasi kewirausahan
(X1) dan kemampuan manajemen (X2) memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap Kinerja Usaha . Kriteria pengambilan keputusan :
Ho akan diterima bila thitung < t tabel, pada α = 5%
Ha akan diterima bila thitung > t tabel, pada α = 5 %
Nilai thitung diperoleh dengan menggunakan bantuan program SPSS, seperti terlihat
pada Tabel 4.12 berikut ini:
Tabel 4.12
Hasil Uji T
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
1.933
1.044
X1
.512
.109
X2
-.301
.192
Coefficients
Beta
t
Sig.
1.852
.069
1.357
4.706
.000
-.453
-1.570
.122
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer(2016)
Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa:
1. Variabel orientasi kewirausahaan berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap kinerja usaha hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) lebih kecil dari
0,05 dan t-hitung (4,706) lebih besar dibandingkan t-tabel (2,002).
Universitas Sumatera Utara
2. Variabel kemampuan manajemen (X2) berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap kinerja usaha, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,122) lebih besar dari
0,05 dan t-hitung (- 1,570) lebih kecil dibandingkan t-tabel (2,002).
3. Uji F
Uji F dilaksanakan untuk menguji apakah Variabel orientasi kewirausahaan (X1), dan
kemampuan manajemen (X2) secara bersama- sama atau serentak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Usaha (Y).
Hasil pengujian:
1. Model hipotesis yang digunakan adalah:
Ho: bi = 0, artinya variabel bebas secara bersama- sama tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat.
Ha: bi = 0, artinya variabel bebas secara bersama- sama berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat.
2. F tabel dapat dilihat pada α = 0,05
Dengan derajat pembilang = k-1 = 3 – 1 = 2
Derajat penyebut = n – k = 60 – 2 = 58, F tabel 0,05 = 3,16
3. Mencari nilai F tabel dengan menggunakan Tabel ANOVA dari hasil
pengolahan SPSS.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13
Uji F
a
ANOVA
Model
Sum of Squares
Regression
1
Mean Square
239.282
2
119.641
46.051
57
.808
285.333
59
Residual
Total
Df
a.
Dependent Variable: Y
b.
Predictors: (Constant), X2,X1
F
148.087
Sig.
.000
b
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer(2016)
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 148,087 dengan tingkat
signifikan sebesar 0.000. Sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05)
adalah 3,16. Maka F hitung > F tabel dan tingkat signifikansinya (0.000) < 0,05 maka
H0 diterima. Artinya orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen secara
serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha di Jl. Perniagaan
Medan.
4.7 Pembahasan
4.7.1 Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Terhadap Kinerja Usaha
Berdasarkan hasil uji parsial menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha pada UKM Toko Kain di
jalan Perniagaan Kota Medan. Hal ini sejalan dengan penelitian Suci (2013) yang
menyatakan bahwa orientasi kewirausahaan berpengaruh positif strategis dalam
mengembangkan keunggulan bersaing berkelanjutan usaha kecil. Kegunaanya ialah
seberapa besar pengusaha dapat memaksimalkan peran orientasi kewirausahaan
Universitas Sumatera Utara
dalam diri seseorang untuk dapat meningkatkan kinerja usaha yang dimiliki oleh
sebuah UKM. Teori tersebut juga didukung oleh Metekohy (2013) orientasi
kewirausahaan dalam hal sikap inovatif, proaktif pengambilan resiko dapat
meningkatkan daya saing usaha kecil dan mikro. Jika dilihat tanggapan responden
dari kuesioner yang disebar, mayoritas responden menyatakan setuju dengan
pernyataan bahwa menciptakan produk baru dari ide-ide baru akan memajukan usaha,
memasarkan produk dengan cara-cara baru akan memajukan usaha yang dijalankan,
dan mencari ide-ide baru tentang proses dalam menghasilkan produk akan
memajukan usaha. Hal-hal tersebut akan memberikan keunggulan tersendiri bagi
usaha UKM yang dijalankan sehingga memberikan nilai lebih bagi usaha yang
dijalankan.
Berdasarkan hasil uji parsial menunjukkan bahwa Proactiveness berpengaruh
positif dan signifikan, terhadap kinerja usaha pada UKM toko kain di jalan
Perniagaan Medan, hal ini dilihat dari tingkat signifikan (0,000) < 0,05 sehingga H0
diterima. Hasil Penelitian ini sesuai dengan penelitian Hamali (2015) yang
menyatakan bahwa Proactiveness berpengaruh positif dan signifikan
terhadap
kinerja usaha.
Berdasarkan hasil uji parsial menunjukkan bahwa Risk Taking berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja usaha pada UKM toko kain di jalan Perniagaan
Medan, hal ini dilihat dari tingkat signifikan (0,000) < 0,05 sehingga H0 diterima .
Hasil Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Hamali (2015) yang menyatakan
bahwa Risk Taking berpengaruh terhadap kinerja usaha tetapi tidak signifikan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil uji parsial menunjukkan bahwa Innovation berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja usaha pada UKM toko kain di Jalan Perniagaan
Medan, hal ini dilihat dari tingkat signifikan (0,000) < 0,05 sehingga H0 diterima.
Hasil Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Hamali (2015) yang
menyatakan bahwa Innovation berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
kinerja usaha.
4.7.2 Pengaruh Kemampuan Manajemen Terhadap Kinerja Usaha
Berdasarkan hasil uji t-parsial menunjukkan bahwa kemampuan manajemen
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja usaha pada UKM Toko
Kain di jalan Perniagaan Kota Medan. Apabila seorang wirausaha tidak memiliki
beberapa fungsi manajemen seperti perencanaan,pengorganisasian,mengarahkan dan
melakukan pengawasan maka dia tidak akan mendapatkan kepercayaan yang tinggi
baik dari para karyawannya ataupun dari konsumennya. Dengan adanya
keseimbangan, baik dari sisi internal perusahaan yang kondusif, maupun tingkat
kepercayaan konsumen dalam hal kualitas produk ,maka kinerja usaha akan semakin
meningkat.
Pertumbuhan dan transformasi dari usaha melibatkan semua fungsi, aktivitas
,serta tindakan dari pemilik dan pengelola usaha. Dalam hal ini berhubungan dengan
kemampuan mengalokasikan sumber daya,ketanggapan serta keinginan memperoleh
penghasilan yang lebih tinggi (Neshamba, 2003).Menurut Robins dan Coulter (2005)
bila seorang manager ingin sukses dalam usahanya yang dapat dilihat melalui kinerja
Universitas Sumatera Utara
usahanya
maka
manajer
harus
memiliki
perencanaan,mengorganisasi,mengarahkan,
dan
fungsi
manajemen
melakukan
seperti
pengawasan.
Pada
kenyataannya, kemampuan manajemen yang telah diterapkan tersebut belum dapat
meningkatkan kinerja usaha dalam pertumbuhan penjualannya. Dengan kata lain
pelaku usaha harus sanggup menerima dan mengerjakan order yang sangat bervariasi
dan membutuhkan keterampilan yang bermacam-macam dengan tetap berusaha untuk
menekan biaya sehingga pada akhirnya bisa mendapatkan profit yang lebih tinggi.
4.7.3 Pengaruh Orientasi Kewirausahaan dan Kemampuan Manajemen
Terhadap Kinerja Usaha
Berdasarkan
hasil
uji
f
(simultan)
menunjukkan
bahwa
orientasi
kewirausahaan dan kemampuan managemen berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja usaha pada UKM Toko Kain di jalan Perniagaan Kota Medan. Hal
ini menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen
memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja usaha. Miller dan Friesen
(1982) mengungkapkan bahwa orientasi kewirausahaan menjadi suatu makna yang
dapat diterima untuk menjelaskan kinerja usaha.
Miller (1983) menjelaskan orientasi kewirausahaan sebagai salah satu yang
terlibat dalam inovasi produk-pasar, melakukan sedikit usaha yang berisiko, dan
dengan sikap proaktif, inovasi dan pengambilan risiko, serta memberikan pukulan
untuk mengalahkan pesaing , sedangkan kemampuan manajemen adalah suatu
keterampilan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk memperoleh
Universitas Sumatera Utara
efektivitas. Sehingga orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen itu sangat
berpengaruh terhadap kinerja usaha.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
sebagai
berikut:
1. Berdasarkan uji f atau uji simultan bahwa orientasi kewirausahaan dan
kemampuan manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
usaha kain di jalan Perniagaan Medan.
2. Berdasarkan uji t atau uji parsial variabel orientasi kewirausahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha toko kain di jalan
Perniagaan Medan dan variabel kemampuan manajemen berpengaruh secara
negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja usaha kain di Jl. Perniagaan
Medan.
3. Berdasarkan koefisien determinan (R2) menunjukan bahwa R Square
sebesar 0.839 yang artinya faktor kinerja usaha toko kain di Jalan
Perniagaan Medan dapat dijelaskan oleh orientasi kewirausahaan dan
kemampuan manajemen sebesar 83,9% dan sisanya 16,1 % dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis kemukakan berdasarkan hasil
penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Peneliti berharap dasar dasar sifat kewirausahaan pada pelaku UKM Toko
Kain Jalan Perniagaan Di Medan agar dapat ditingkatkan lagi. Untuk
meningkatkan sifat kewirausahaan tersebut dapat dilakukan dengan cara
mencari tahu informasi tentang dunia kewirausahaan dan strategi strategi
dalam bersaing di pasar secara lebih luas dan lebih dalam lagi baik
melalui media cetak, media elektronik maupun mengikuti seminar atau
pelatihan tentang informasi perdagangan internasional.
2. Saran bagi pemerintah agar Usaha Kecil Menengah dapat melepas diri dari
ketergantungan pada pihak lain sehingga lebih mudah mengatur usaha
mengenali lingkungan dan menyusun strategi bersaing yang tepat, maka
Usaha Kecil Menengah perlu dibenahi dengan kemampuan manajemen
yang tepat dan orientasi kewirausahaan yang tinggi pula. Untuk itu perlu
adanya pembinaan untuk memberikan bekal yang cukup kepada Usaha
Kecil Menengah agar dapat meningkatkan kemampuan manajemen dan
orientasi kewirausahanya. Hal ini adalah tugas pemerintah daerah untuk
mengembangkan entrepreneur melalui Disperindag dengan melibatkan
Assosiasi Pengusaha yang ada.
3. Saran bagi peneliti berikutnya yaitu dengan menambah variabel yang lain
misalnya strategi bersaing agar ditemukan pengaruhnya pada kinerja
Universitas Sumatera Utara
usaha, sehingga dapat memberikan informasi sejauh mana entrepreneur
usaha kecil menengah perlu mengetahui pasarnya, informasi pasar, dan
kontribusinya. Karena dari hasil pengamatan, entrepreneur usaha kecil
menengah pada umumnya sulit untuk menjawab rantai pemasarannya.
Universitas Sumatera Utara