Prevalensi Gambaran Elektrokardiografi Pasien Penyakit Jantung Koroner di CVCU RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2014

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Penyakit jantung koroner merupakan sebuah penyakit kompleks yang

disebabkan oleh menurunnya atau terhambatnya aliran darah pada satu atau
lebih arteri yang mengelilingi dan mengsuplai darah ke jantung (Nor, 2011).
Menurut organisasi kesehatan dunia WHO, kematian akibat PTM (Penyakit
Tidak Menular) akan meningkat di seluruh dunia, dan peningkatan yang terbesar
akan terjadi pada negara – negara menengah dan miskin. Lebih dari dua per tiga
(70%) populasi global akan meninggal akibat penyakit tidak menular seperti
kanker, penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Menurut hasil Riskesdas tahun
2007, angka kematian akibat penyakit tidak menular ini mengalami kenaikan
sebesar 7,8%. Penyakit jantung juga merupakan salah satu bagian dari penyakit
ini yang jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun (Binfar Depkes, 2006).
Jantung adalah pusat fungsi tubuh yang fungsional karena peranannya
sebagai pemompa darah agar dapat mengalir ke seluruh tubuh melalui pembuluh
darah arteri dan vena (Susilawati, 2014).Penyakit jantung sendiri merupakan

penyakit pembunuh nomor satu didunia terutama pada kalangan dewasa dan
yang berusia tua. Menurut catatan WHO di tahun 2015, angka kematian akibat
penyakit jantung dan pembuluh darah diperkirakan akan meningkat menjadi 20
juta jiwa dan ditahun 2030 akan meningkat kembali hingga mencapai angka
23,6 juta jiwa penduduk.
Penyakit

kardiovaskuler

khususnya

penyakit

jantung

koroner

menyebabkan angka kematian yang tinggi di Indonesia, yaitu mencapai 26%
(WHO, 2011). Penyakit jantung koroner merupakan penyakit kardiovaskular
terbanyak yang menyebabkan kematian di dunia, yaitu 7.2 juta orang per tahun

atau 41% dari kasus penyakit kardiovaskular (Firmansyah, 2010). Menurut ahli
jantung dari Rumah Sakit Jantung Nasional Harapan Kita, Prof. Dr. Harmani
Kalim, Sp.JP (K) FIHA FASCC, persentase kematian karena penyakit jantung
koroner mencapai 53% dari jumlah kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Universitas Sumatera Utara

Penyakit ini dimulai dengan adanya kerusakan endotel secara progresif, adanya
stress oksidatif dan inflamasi, penurunan produksi dari Nitric Oxide, terjadi
pembentukan sel busa (foam cell) dan perkembangan plak yang dapat menuju ke
infark miokardium atau stroke (Antara et al., 2009).
Seperti yang kita ketahui, diagnosis pada penyakit jantung koroner adalah
dengan menggunakan elektrokardiografi (EKG), dimana pada EKG ini akan
dilakukan perekaman perubahan potensial listrik jantung yang dihubungkan
dengan waktu. EKG dapat digunakan untuk mendiagnosis kecepatan denyut
jantung yang tidak normal, gangguan irama jantung, serta kerusakan otot
jantung (Bakpas et al., 2011).Sebagai suatu alat yang sederhana, praktis, dan
relatif terjangkau, penggunaan EKG dapat membantu dalam mendiagnosis
sebuah penyakit jantung khususnya pada penyakit jantung koroner.
Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas tentang penggunaan alat

diagnostik berupa EKG dan gambarannya pada penyakit jantung koroner serta
membandingkan gambaran antara masing – masing penyakit jantung koroner
berdasarkan hasil rekaman listriknya. Diharapkan dengan adanya pemahaman
mengenai gambaran hasil EKG pada penyakit jantung koroner, maka akan
memudahkan dalam pengambilan diagnosis spesifik dari penyakit jantung
koroner dan membantu dalam penentuan derajat penyakit jantung koroner
sehingga dapat dilakukan penatalaksanaan adekuat yang menyertai.

1.2.

Rumusan Masalah
Bagaimanakah prevalensi gambaran EKG pasien penyakit jantung koroner

di CVCU RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2014?

1.3.

Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui prevalensi gambaran EKG pasien penyakit jantung koroner di
CVCU RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2014.

Universitas Sumatera Utara

1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1.

Mengetahui prevalensi diagnosis penyakit jantung koroner pada
pasien di CVCU RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2014.

2.

Mengetahui distribusi frekuensi pasien penyakit jantung koroner di
CVCU RSUP H. Adam Malik pada tahun 2014 berdasarkan
karakteristik status sosial.

3.


Mengetahui prevalensi gambaran EKG pada pasien penyakit jantung
koroner dengan manifestasi angina pektoris tidak stabil di CVCU
RSUP H. Adam Malik pada tahun 2014.

4.

Mengetahui prevalensi gambaran EKG pada pasien penyakit jantung
koroner dengan manifestasi NSTEMI di CVCU RSUP H. Adam
Malik pada tahun 2014.

5.

Mengetahui prevalensi gambaran EKG pada pasien penyakit jantung
koroner dengan manifestasi STEMI di CVCU RSUP H. Adam
Malik pada tahun 2014.

6.

Mengetahui prevalensi lokasi infark terbanyak pasien penyakit
jantung koroner di CVCU RSUP H. Adam Malik Medan tahun

2014.

1.4.

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
1.

Sebagai informasi bagi rumah sakit mengenai EKGpasien penyakit
jantung koroner di CVCU RSUP H. Adam Malik Medan sehingga
dapat dilakukan perencanaan program perencanaan tindakan yang
sigap dan pengobatan yang lebih baik.

2.

Sebagai informasi tentang prevalensi kejadian penyakit jantung
koroner di CVCU sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan.

3.


Sebagai sumber inspirasi dan referensi bagi penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

4.

Sebagai kesempatan bagi peneliti untuk mengintegrasikan ilmu yang
telah didapat di bangku kuliah dan sebagai prasyarat untuk
menyelesaikan program pendidikan Sarjana Kedokteran.

5.

Melatih kemampuan peneliti dalam membuat karya tulis ilmiah (KTI)
dan dalam menganalisis data – data terkait.

Universitas Sumatera Utara