Watak Tokoh Utama dalam Kumpulan Cerpen Kacamata Tanpa Bingkai Karya Sori Siregar: Analisis psikologi Sastra

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sastra selalu identik dengan ungkapan perasaan dan pikiran pengarang
tentang hidup. Karya sastra yang diciptakan seorang pengarang adalah gambaran
dan kepekaan terhadap apa yang dialaminya dalam kehidupan. Sebuah karya
sastra dapat memberikan penjelasan tentang keadaan dan kehidupan sosial suatu
masyarakat, peristiwa-peristiwa, ide, dan gagasan, serta nilai-nilai yang
diamanatkan pengarang lewat tokoh-tokoh dalam cerita. Kehidupan dalam karya
sastra adalah kehidupan yang telah diwarnai dengan sikap pengarang, latar
belakang pendidikan, keyakinan, dan sebagainya (Pradopo, 1997:36).
Sebuah karya sastra tercipta akibat adanya hubungan antartokoh dalam
cerita dan situasi sosial pada zaman karya sastra itu diciptakan. Karya sastra
berguna untuk mengenal manusia, kebudayaan, serta zamannya. Sastra
menghasilkan karya seni dan beraneka ragam, antara lain novel, roman, cerpen,
puisi, dan naskah drama. Karya sastra sebagai objek penelitian, metode, dan teori
sebagai cara untuk meneliti, berkembang bersama-sama dalam kondisi yang
saling melengkapi (Ratna, 2004:15).
Penelitian psikologi sastra dipengaruhi oleh beberapa hal, yakni adanya
anggapan bahwa karya sastra merupakan produk dari kejiwaan dan pemikiran
pengarang yang berada dalam situasi setengah sadar (subconcious), dan setelah


1
Universitas Sumatera Utara

jelas baru dituangkan ke dalam bentuk secara sadar (concious). Hal tersebut selalu
mewarnai proses imajinatif pengarang. Di samping itu, watak tokoh secara
psikologis juga termasuk dalam pemikiran dan perasaan pengarang dalam
menciptakan suatu karya sastra. Oleh sebab itu, sebuah karya sastra, pada
umumnya, berisi tentang permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia.
Kemunculan sastra lahir dilatarbelakangi adanya dorongan dasar manusia
untuk mengungkapkan eksistensi dirinya (Sarjidu, 2004:2).
Penelitian karya sastra dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra,
harus dilandasi bahwa karya sastra selalu membahas tentang peristiwa kehidupan
manusia. Gambaran tingkah laku pola kehidupan manusia dapat ditunjukkan
dalam bentuk tulisan. Hal tersebut dapat dilihat melalui karya sastra yang berisi
tentang ungkapan pengalaman, perasaan, atau kejadian-kejadian yang dialami
dalam kehidupan sehari-hari.
Secara etimologi, psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani
Psychology yang merupakan gabungan dan kata psyche dan logos. Psyche berarti
jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa,

baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya, maupun latar belakangnya.
Pergolakan jiwa dalam diri manusia ketika menghadapi keinginan-keinginan dan
kebutuhan-kebutuhan dalam menjalani hidup selalu terjadi. Dalam hal ini, watak
tokoh sangat berperan penting dalam memberikan suatu hal yang sangat
diperlukan dalam membangun cerita sehingga dapat dipahami. Seringkali
pembaca dikaburkan oleh cara pengarang dalam menyampaikan maksudnya yakni

2
Universitas Sumatera Utara

tokoh yang mempunyai watak yang sangat beragam. Bahkan penggunaanya dapat
bersifat abstrak dan mengandung makna implisit.
Kumpulan cerpen karya Sori Siregar berjudul Kacamata Tanpa Bingkai
(KTB) diterbitkan pada tahun 2004. Kumpulan cerpen tersebut dipersembahkan
untuk istri dan anak-anaknya. Keseluruhan gagasan dan ide pengarang tertuang
dalam empat belas cerpen tersebut. Jadi, pengkajian

selanjutnya

penulis


menggunakan bentuk pengkajian terhadap kumpulan cerpen, tentunya dengan
teori tertentu agar sesuai. Penulis tertarik menganalisis watak tokoh utama dalam
kumpulan cerpen KTB dikarenakan penulis ingin meneliti dan mengetahui lebih
mendalam cerpen ini dari tinjauan psikologi sastra. Kumpulan cerpen KTB sejauh
ini belum pernah dianalisis secara psikologi sastra, sehingga dalam penelitian ini
akan membahas tentang watak, dan perilaku tokoh utama dalam kumpulan cerpen
KTB karya Sori Siregar.
1.2 Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, masalah pokok yang dibicarakan
dalam penelitian ini adalah:
1.

Bagaimanakah watak tokoh utama dalam kumpulan cerpen KTB?

2. Bagaimanakah perilaku tokoh utama menyikapi masalah yang dihadapinya
dalam kumpulan cerpen KTB?

3
Universitas Sumatera Utara


1.3 Batasan Masalah
Batasan perlu dilakukan agar ruang lingkup penelitian masalah terarah dan
jelas sesuai dengan tujuan. Populasi dalam kumpulan cerpen KTB terdiri dari
empat belas cerpen dan sampel yang dianalisis oleh penulis adalah lima cerpen,
yaitu “Kacamata Tanpa Bingkai”, “Nasihat”, “Status”, “Sebuah Berita”, dan
“Bisu”.
Batasan masalah dalam penelitian ini menekankan pada pengungkapan
watak dan perilaku tokoh utama menyikapi masalah yang dihadapinya dengan
menerapkan teori psikologi sastra dan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Cerita
yang terdapat dalam kumpulan cerpen KTB tersebut, sangat menarik untuk
dianalisis karena banyak mengandung aspek kehidupan dan pergolakan jiwa
tokoh-tokohnya.
1.4 Tujuan dan Metode Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan harus diperjelas agar arah penelitian dapat mencapai sasaran
(Pradopo, 2001:28). Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan watak tokoh utama dalam kumpulan cerpen KTB.
2. Mendeskripsikan perilaku tokoh utama dalam menyikapi masalah yang

dihadapinya dalam kumpulan cerpen KTB.

4
Universitas Sumatera Utara

1.4.2 Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini memberi manfaat:
1. Menjadi sarana penambah wawasan pembaca dalam memahami watak dan
perilaku tokoh dalam suatu cerita.
2. Memperluas bidang kajian sastra yakni tentang watak tokoh melalui
pendekatan psikologi sastra.
3. Menjadi bahan acuan atau bahan perbandingan untuk penelitian-penelitian
lain.

5
Universitas Sumatera Utara