Pengaruh Koordinasi Kerja, Komunikasi dan Semangat Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang yang bekerja bersama

untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu organisasi terdiri dari sekelompok
orang yang kompeten bekerja dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama yang membentuk sebuah hierarki dan dikepalai oleh seorang pimpinan
yang membawahi para manajer, departemen, bagian dan sub bagian/unit lainnya.
Dalam suatu organisasi manajemen menjadi penting seiring dengan
perkembangan zaman, keberhasilan mencapai tujuan tergantung pada pemilihan
tujuan yang akan dicapai dengan cara menggunakan sumber daya untuk mencapai
tujuan organisasi sesuai dengan apa yang diharapkan, faktor manusia merupakan
salah satu aspek yang harus diperhatikan. Tanpa adanya koordinasi kerja sulit bagi
organisasi untuk mencapai sukses terutama untuk mencapai tujuan organisasi
tersebut, organisasi sudah seharusnya turut membantu menciptakan prestasi kerja
pegawai. Dalam upaya mencapai prestasi kerja pegawai yang tinggi, sangat
diperlukan terjalinnya suatu komunikasi yang baik antar unit yang ada dalam

organisasi tersebut, baik komunikasi antara pimpinan dan bawahan secara timbal
balik yang dapat terlihat dalam penilaian prestasi kerja pegawai, maupun
komunikasi antara pegawai yang dapat terlihat dari koordinasi yang dilakukan
dakam melaksanakan tugas sehari-hari.
Menurut Hasibuan (2000; 93) prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang
dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya

1

yang didasarkan atau kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.
Untuk mencapai hasil kerja yang diinginkan secara efektif, seluruh pegawai
(sumber daya manusia) yang ada di dalam organisasi harus dapat di manfaatkan
sebaik mungkin karena sumber daya manusia merupakan alat utama dalam suatu
organisasi, maka dari itu organisasi dituntut mampu menyediakan sejumlah
pegawai yang sesuai dengan jenis dan beban kerja yang ada.
Untuk mencapai hasil kerja yang efektif pimpinan atau pegawai dalam
organisasi haruslah melakukan koordinasi kerja untuk menciptakan terjadinya
keselarasan antara tugas dan pekerjaan yang dilakukan seseorang/unit/bagian yang
satu dengan yang lainnya. Koordinasi merupakan proses pengintegrasian tujuantujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau
bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi

secara efisien (Handoko, 2003; 195). Dengan adanya koordinasi kerja akan
terciptanya keselarasan kerja antar anggota organisasi sehingga tidak terjadi
tumpang tindih dan kesimpang siuran pekerjaan. Dalam koordinasi dimana suatu
organisasi bekerja sama dengan baik dalam mekanisme kerja, sangat tergantung
pada hubungan timbal balik antar pimpinan dengan para pegawai maupun sesama
pegawai.
Komunikasi sangat penting dalam menjalin hubungan kerja sama antara
pegawai yang terlibat dalam suatu organisasi dan mempunyai pengaruh yang
besar dalam proses kerja untuk pencapaian tujuan organisasi. Komunikasi sumber
utama interaksi antara pimpinan dan pegawai maupun sesama pegawai yang
berada dalam organisasi untuk saling membantu dalam melaksanakan pekerjaan.

2

Komunikasi akan berjalan dengan lancar/berhasil apabila pengirim informasi dan
penerima informasi mencapai pengertian dan kesimpulan yang sama sesuai
dengan informasi yang dimaksud dan yang sebenarnya di sampaikan.
Menurut Handoko (2003; 272) komunikasi adalah proses pemindahan
pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain.
Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang

digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus
vokal dan sebagainya. Dan perpindahan yang efektif memerlukan tidak hanya
transmisi data, tetapi bahwa seseorang mengirimkan berita dan menerimanya
sangat tergantung pada keterampilan-keterampilan tertentu (membaca, menulis,
mendengar, berbicara) untuk membuat sukses pertukaran informasi. Apabila
proses pemindahan pengertian informasi tidak terdapat masalah si penerima
informasi juga dapat menerima serta menafsirkan informasi tersebut maka
dikatakan komunikasi berjalan dengan efektif, hal ini akan berpengaruh terhadap
prestasi kerja pegawai.
Semangat kerja merupakan suatu keinginan dan kesungguhan seseorang
mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai
prestasi kerja yang maksimal. Semangat kerja ini akan merangsang seseorang
untuk berkarya dan kreativitas dalam pekerjaannya (Hasibuan, 2000; 93).
Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga demikian
pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik. Pegawai yang
memiliki semangat kerja yang tinggi akan berdampak pada sikap yang ingin
sepenuhnya memanfaatkan keterampilan, waktu, konsertrasi pekerjaan dan

3


kemampuan-kemampuan yang dimilikinya untuk dapat menyelesaikan tugas
dengan sebaik mungkin sehingga berpengaruh terhadap prestasi kerja.
Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai merupakan suatu instansi
pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kota Binjai yang diberi wewenang untuk
melaksanakan manajemen kepegawaian Pegawai Negeri Sipil berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 16 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 19 Tahun 2007 tentang Organisasi
Lembaga Teknis Derah Pemerintah Kota Binjai. Badan Kepegawaian Daerah
Kota Binjai juga memiliki fungsi perencanaan dan pengembangan serta penyiapan
kebijakan teknis pengembangan kepegawaian daerah, penyiapan dan pelaksanaan
kenaikan pangkat, pemindahan pegawai, penyelengaraan kediklatan dan
penyelenggaraan administrasi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah
Kota Binjai.Dalam operasional terdapat beberapa tantangan diantaranya dalam
penerimaan Pegawai Negeri Sipil baru yang memberi gambaran beragam tingkat
kepercayaan masyarakat terhadap Badan Kepegawaian Daerah.
Hasil kerja yang baik sangat ditentukan dari kemampuan yang dimiliki
oleh Pegawai Negeri Sipil dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diemban
sehingga roda pemerintahan daerah dapat berjalan dengan baik sesuasi dengan
tuntutan masyarakat Kota Binjai.Pencapaian hasil kerja yang baik juga harus
dibandingkan dengan tahun yang lalu maka pencapaian hasil kerja Badan

Kepegawaian Derah Kota Binjai tahun 2014 akan di bandingkan dengan
pencapaian hasil kerja pada tahun 2013 dan 2012 yakni sebagai berikut:

4

Tabel 1.1
Data Realisasi Capaian Hasil Kerja
Badan Kepegawain Daerah Kota Binjai Tahun 2012-2014
Target

Realisasi Hasil
Kerja

Capaian Hasil Kerja
(%)

No

Indikator
Sasaran


Satuan

1

Jumlah PNS yang
mengikuti diklat
kompetensi
Jumlah PNS yang
mengikuti diklat
teknis dan
fungsional umum
Jumlah perekrutan
dan penempatan
PNS sesuai
dengan syarat
yang dibutuhkan
Pelayanan
administrasi
kepegawaian yang

akurat dan tepat
waktu
Penyusunan data
kepegawaian yang
akurat
Jumlah
terselesaikannya
kasus-kasus
sehubungan
dengan
pelanggaran
disiplin pegawai

Orang

2012
80

2013
80


2014
318

2012
46

2013
88

2014
257

2012
57,5

2013
110

2014

80,8

Orang

270

410

240

267

420

240

98,8

102,4


100

Orang

100

92

135

90

91

128

90

98,9


94,8

Berkas

1015

1317

914

965

1310

696

95

95

76

Buku

2

2

2

2

2

2

100

100

100

Orang

70

35

35

56

48

23

80

137,1

65,7

2

3

4

5

6

Sumber: Sekretariat Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai
Dapat dilihat dari Tabel 1.1 diatas bahwa hasil capaian kerja Badan
Kepegawaian Daerah Kota Binjai, dari tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami
peningkatan dan hanya sebagian (indikator sasaran kerja) relatif sama, akan tetapi
pada tahun 2013 ke tahun 2014 hasil kerja yang diperoleh Badan Kepegawai
Daerah Kota Binjai mengalami penurunan dan hanya sebagian (indikator sasaran
kerja)realtif sama.Hal ini berbanding terbalik dengan tingkat ketidakhadiran
pegawai, yang dapat dilihat sebagai berikut:

5

Tabel 1.2
Rekapitulasi Tingkat Kehadiran Pegawai Badan Kepegawaian
Daerah Kota Binjai Tahun 2012-2014
Tahun Jumlah
Alasan Ketidakhadiran
Jumlah
Pegawai Absen Cuti Sakit Izin Tugas Tugas Ketidakhadiran
Belajar Luar
2012
35
0
18
18
19
15
15
2013
39
3
19
11
6
8
36
2014
41
0
15
10
5
4
31
Sumber: Sekretariat Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai

85
83
65

Dapat dilihat dari Tabel 1.2 di atas bahwa jumlah tingkat ketidakhadiran
pegawai dari tahun 2012 sampai 2014 terus menurun (rendah), hal ini seharusnya
dapat mendukung pegawai untuk meningkatkan hasil kerja pegawai Badan
Kepegawaian Daerah Kota Binjai.
Melalui wawancara pra survey yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh
informasi bahwa terjadinya penurunan hasil kerja pada tahun 2013 ke tahun 2014
disebabkan kurang berjalannya koordinasi yang baik antar unit (bagian) yang
telah dikoordinasikan karena setiap unit (bagian) berjalan sendiri-sendiri tanpa
arah kesatuan kerja. Selain hal itu dari wawancara pra survey juga diperoleh
informasi bahwa kurangnya komunikasi antara pimpinan dan bawahan karena
tidak adanya pujian, teguran atau saran yang diberikan pimpinan kepada
bawahannya pada saat melaksanakan pekerjaan sehingga menyebabkan pegawai
kurang bersemangat dalam melaksanakan pekerjaanya.
Dengan tingkat ketidak hadiran pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota
Binjai yang rendah, tidak dapat dikatakan bahwa pegawai memiliki semangat
kerja yang tinggi, karena masih terdapatnya tingkat kemangkiran kerja yang
seharusnya tidak dilakukan dan dengan demikian pegawai dapat mengoptimalkan
kerjanya. Selain itu juga terdapat beberapa pegawai yang sudah lama bekerja
6

tetapi belum pernah dirotasi, sehingga hal ini menimbulkan kejenuhan dan
kebosanan pegawai. Bekerja pada bidang tugas yang sama untuk waktu yang lama
akan mudah membuat pegawai merasa bosan dan tidak semangat. Menurut data
yang diperoleh penulis jumlah pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai
adalah sebanyak 41 orang, yang menduduki jabatan lebih dari 4 tahun adalah
sebanyak 26 orang. Rutinitas kerja yang monoton setiap harinya pada waktu
tertentu akan sampai pada titik jenuh, yang dapat mengakibatkan pegawai tidak
dapat maksimal mengeluarkan kemampuan yang dimiliki untuk mencapai hasil
kerja yang maksimal.
Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai saat ini tidak terlepas dari
permasalahan yang terjadi seperti masalah yang telah diuraikan sebelumnya yaitu
mengenai koordinasi kerja, komunikasi, dan semangat kerja.Sehingga dapat
disimpulkan bahwa penurunan prestasi kerja pegawai diduga karena kurang
berjalannya koordinasi kerja dan kurangnya komunikasi serta semangat kerja
pegawai yang kurang maksimal.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis merasa perlu melakukan
penelitian untuk mengkaji lebih lanjut fenomena yang ada. Adapun judul
penelitian ini adalah “Pengaruh Koordinasi Kerja, Kominikasi dan Semangat
Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota
Binjai.

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Apakah Koordinasi, Komunikasi, dan Semangat

7

Kerja berpengaruh terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian
Daerah Kota Binjai.

1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada umumnya mengungkapkan tentang sasaran yang

ingin dicapai dalam penelitian yang mengacu pada isi dari rumusan masalah.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh koordinasi kerja, komunikasi dan semangat kerja terhadap prestasi kerja
Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai.

1.4

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah
1. Bagi Badan Kepegawaian Daerah Kota Binjai
Sebagai informasi dan saran yang bermanfaat dan juga bahan masukan
untuk dapat dijadikan landasan dalam upaya meningkatkan prestasi kerja
pegawai.
2. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan guna memperluas wawasan dalam bidang
manajemen sumber daya manusia khususnya masalah koordinasi kerja,
komunikasi, semangat kerja dan prestasi kerja.
3. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan referensi yang dapat memberikan perbandingan dalam
melakukan penelitian di masa yang akan datang khususnya mengenai
koordinasi kerja, komunikasi, semangat kerja dan prestasi kerja.

8