Hubungan Faktor-Faktor Sosial Ekonomi dengan Perilaku Konsumen dalam Mengkonsumsi Kopi di Kota Medan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang beriklim tropis yang sesuai untuk sektor

pertanian. Sektor pertanian tersebut meliputi hortikultura, tanaman pangan,
peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan. Kopi sebagai salah satu produk
agroindustri merupakan minuman yang mempunyai prospek yang baik untuk
dikembangkan. Tingginya produksi kopi di Indonesia yang sebesar 614 ribu ton
menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil dan pengekspor kopi terbesar
ketiga setelah Brazil 2,1 juta ton dan Kolombia 650 ribu ton (Kustari, 2007).
Kopi merupakan minuman kegemaran di hampir setiap negara di dunia
termasuk Indonesia. Seiring dengan majunya zaman, kehidupan manusia ikut
berubah segala sesuatunya menginginkan serba cepat atau instan. Termasuk
dengan minuman kopi yang sudah mulai serba instan. Hal ini disebabkan karena
semakin kompleksnya aktivitas manusia yang cenderung menuntut kepraktisan
menyebabkan adanya perubahan perilaku konsumen. Perubahan perilaku
konsumen dalam membeli suatu produk atau jasa bukan hanya disebabkan oleh
aktivitas manusia yang semakin kompleks, tetapi dipengaruhi juga oleh budaya,

sosial, kepribadian dan kejiwaan (Kotler, 1997).
Sejalan dengan berkembangnya konsumsi kopi dunia, konsumsi kopi dalam
negeri juga menunjukkan perkembangan yang cukup berarti dalam satu dekade
terakhir ini. Hal ini ditandai dengan tumbuh berkembangnya industri kopi dalam
negeri dan warung kopi (cafe) di berbagai kota besar di Indonesia.
Saat ini produksi kopi bubuk (powder) telah mencapai lebih dari 100 ribu ton
yang dihasilkan oleh berbagai industri kopi di berbagai daerah di Indonesia,

Universitas Sumatera Utara

sedangkan produksi kopi instan telah mencapai sekitar 20 ribu ton yang dihasilkan
oleh berbagai industri kopi instan di Indonesia. Hampir sebagian besar produk
tersebut untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan sekitar 14 ribu ton diekspor
(Dewi, 2012).
Kopi yang diperdagangkan di pasaran sekarang ini, bukan saja dalam bentuk
tradisional green coffee (biji kopi mentah) yang ditampung oleh para pengolah
(roasters), tetapi juga telah siap untuk dikonsumsi dalam bentuk produk turunan.
Kopi selain digunakan sebagai minuman kenikmatan juga dipergunakan sebagai
penyedap berbagai jenis makanan ringan seperti : tar moka (kue rasa kopi) hingga
es krim moka yang sangat disukai oleh masyarakat, hal ini menyebabkan komoditi

kopi menjadi komoditi yang menarik dalam dunia perdagangan (Spillane, 1991).
Dalam sebuah strategi pemasaran, pemasar tidak terlepas dari segmen pasar
yang melibatkan konsumen sebagai objek pasar. Sebuah organisasi dapat
mencapai tujuannya kalau memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dan
mampu memenuhinya. Sehingga seorang pemasar harus memahami betul siapa
pasar sasarannya, sekaligus bagaimana perilaku mereka (Simamora, 2008).
Jika pemasaran hasil pertanian tidak berhasil maka sia-sialah semua
usahatani yang dilakukan dengan kata lain biaya produksi tidak tercukupi.
Masalah inilah yang sering dihadapi petani dimana harga hasil pertanian mereka
sangat rendah bahkan ditolak di pasar (Daniel (a), 2002).
1.2

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat

dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

1.


Bagaimana perilaku konsumen dalam mengkonsumsi kopi di lokasi
penelitian?

2.

Bagaimana hubungan faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis dengan
perilaku konsumen dalam mengkonsumsi kopi?

3.

Bagaimana hubungan karakteristik sosial ekonomi konsumen dengan
perilaku konsumen dalam mengkonsumsi kopi?

1.3

Tujuan penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah, maka tujuan penelitian adalah sebagai

berikut :

1.

Untuk mengetahui perilaku konsumen dalam mengkonsumsi kopi di lokasi
penelitian.

2.

Untuk menganalisis hubungan faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis
dengan perilaku konsumen dalam mengkonsumsi kopi.

3.

Untuk menganalisis hubungan karakteristik sosial ekonomi konsumen
dengan perilaku konsumen dalam mengkonsumsi kopi.

1.4

Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah:


1.

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi para pembaca yang
memiliki minat terhadap perilaku konsumen kopi.

2.

Sebagai bahan referensi dan informasi bagi pemerintah dalam hal
pengambilan kebijakan.

3.

Sebagai bahan referensi dan informasi bagi peneliti selanjutnya yang
berhubungan dengan penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara