analisa persediaan dengan pendekatan sistem kanban
V-14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pada umumnya perusahaan manufaktur tidak terlepas dari pengadaan
persediaan dalam kegiatan operasionalnya. Mulai dari persediaan bahan baku,
bahan dalam proses maupun produk akhir. Dengan adanya persediaan ini
diharapkan dapat menjamin tersedianya bahan yang dibutuhkan. Hal ini
diakibatkan oleh adanya resiko keterlambatan datangnya bahan, bahan yang rusak,
permintaan yang tidak pasti, kehabisan bahan dan sebagainya.
Produk tangki air adalah salah satu alat rumah tangga yang umum
digunakan. Pipa air ialah pipa atau tabung, kebanyakan terbuat dari polivinil
chlorida (PVC), saluran besi, polietilena, atau tembaga yang membawa air bersih
yang diberi tekanan udara dan dibersihkan ke bangunan-bangunan. Tahap desain
pada proses perancangan produk suatu perusahaan berpengaruh terhadap
kemampuan perusahaan dalam menghadapi persaingan.
Pada dasarnya, setiap perusahaan perlu menekan biaya produksinya.
Sedangkan, komponen biaya produksi yang terbesar adalah persediaan
(inventory). Jadi penekanan biaya perlu difokuskan pada penekanan persediaan
agar sistem produksi menjadi ramping. Untuk itu, perlu digunakan Sistem
Kanban. Tujuan utama Sistem Kanban adalah mengurangi produksi berlebih
karena produksi akan disesuaikan dengan permintaan pelanggan. Dengan
menerapkan Sistem Kanban, inventory barang jadi, Work in Process (WIP), dan
V-14
bahan baku dapat ditekan secara signifikan. Bahkan di beberapa perusahaan,
gudang penyimpanan barang tidak diperlukan lagi dan diubah menjadi area
produksi. Lebih dari itu, Sistem Kanban juga dapat digunakan sebagai sarana
untuk mengungkapkan berbagai masalah di lapangan.
Tabel 1.1. Data Jumlah Produksi Tangki Air di PT. Sabang Subur
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Tipe 500
(Unit)
100
80
125
75
90
60
120
100
150
100
80
120
Tipe 1000
(Unit)
1000
650
750
300
800
500
600
1000
750
550
1000
500
Tipe 1500
(Unit)
1100
700
750
800
1200
700
1000
800
900
1000
750
800
Tipe 2000
(Unit)
250
350
170
200
150
200
220
180
250
200
170
210
Tipe 3000
(Unit)
10
5
50
20
10
30
5
15
10
25
5
5
Tipe 5000
(Unit)
5
10
25
10
100
50
10
20
10
5
10
50
Sumber: PT. Sabang Subur
Data jumlah penjualan tangki air di PT. Sabang Subur pada tahun 2014 dapat
dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Data Jumlah Permintaan Tangki Air di PT. Sabang Subur
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Tipe 500
(Unit)
70
85
100
50
80
50
100
70
120
50
60
100
Sumber: PT. Sabang Subur
Tipe 1000
(Unit)
1100
700
800
500
600
750
800
500
650
800
1100
550
Tipe 1500
(Unit)
1200
750
800
1100
850
900
1000
820
920
850
950
800
Tipe 2000
(Unit)
270
320
170
220
180
200
220
190
200
150
190
230
Tipe 3000
(Unit)
10
50
20
10
30
15
10
25
10
Tipe 5000
(Unit)
20
50
25
20
30
25
30
Keberadaan persediaan pada tangki yang berlebih menimbulkan biaya
yang besar dan mengharuskan perusahaan untuk menggunakan lantai pabrik yang
luas sebagai tempat penyimpanan persediaan. Selain itu perusahaan juga harus
menjaga kualitas dari tangki jadi tersebut.
Bertitik tolak dari permasalahan tersebut, studi ini mencoba untuk
merancang sistem kanban yang merupakan teknik dalam Just in Time untuk
mengurangi jumlah persediaan. Dengan menggunakan sistem kanban ini dapat
diperoleh persediaan yang seminimum mungkin, hingga akhirnya dicapai
persediaan tepat waktu. Pada persediaan tepat waktu ini, bahan dalam umlah yang
tepat dibutuhkan, sehingga tidak ada persediaan yang menunggu untuk diproses
selanjutnya.
Perusahaan ini juga menggunakan sistem make to order sehingga
memerlukan Just in Time dengan metode kanban sehingga dapat mengendalikan
persediaan hasil produksi dan mengurangi pemborosan akibat kelebihan produksi.
Persediaan identik dengan penumpukan sejumlah uang atau investasi yang
akan mengganggu aliran kas suatu perusahaan, terlebih jika persediaan tersebut
tidak bergerak dan menumpuk. 1 Peningkatan jumlah persediaan perusahaan rentan
menyebabkan terjadinya dead stock. Just In Time merupakan suatu filosofi yang
berfokus pada upaya untuk menghasilkan produk dalam jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan, pada tempat dan waktu yang tepat. Kanban adalah
suatu istilah dalam bahasa jepang yang artinya serupa dengan visual record or
signal (catatan yang kelihatan atau tanda). Pada umumnya alat kanban yang
1
Amri. Penerapan Sistem Kanban Penyediaan Material Untuk Proses Produksi pada XYZ.2007.
dipergunakan adalah kartu, sehingga sering disebut sebagai kartu kanban.
Perhitungan kartu kanban digunakan untuk mengontrol banyaknya persediaan
yang dibutuhkan. Perum BULOG Sub Divisi Regional Surabaya merupakan
lembaga negara yang bertugas untuk menjaga stabilitas pangan dan ketahanan
pangan nasional. Secara aktual BULOG menyerap semua persediaan yang ada
pada petani ataupun supplier. Tentunya hal ini merupakan suatu pemborosan.
Usulan Penerapan sistem JIT dengan menggunakan kanban pada penelitian ini
untuk pengendalian persediaan menunjukkan penurunan rata-rata 72,76% untuk
setiap bulannya. Hasil yang didapatkan untuk penggunaan kartu kanban, rata-rata
sebanyak 13 kartu. Selain itu aliran informasi menjadi lebih jelas dan tidak
membingungungkan. Sehingga tidak ada penumpukan barang yang berlebihan di
dalam gudang.
1.2.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah persediaan pada PT.Sabang
Subur yang berlebih menimbulkan biaya yang besar dan menyebabkan
pemborosan. Yang menjadi pokok permasalahan adalah bagaimana merancang
sistem kanban pada perusahaan untuk dapat meminimisasi pemakaian persediaan
sehingga dapat dicapai tepat waktu.
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian adalah melakukan perbaikan dengan sistem kanban.
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah:
1.
Mengembangkan aplikasi dari sistem kanban pada perusahaan manufaktur
sebagai sarana dalam pencapaian persediaan tepat waktu
2.
Melakukan pengujian keabsahan data terhadap data waktu perakitan produk.
3.
Menentukan jumlah kartu kanban dari setiap work center
4.
Menentukan bentuk kanban dalam pabrik
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini
adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat bagi mahasiswa
Mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah dan dari laboratorium di
lapangan kerja sehingga mahasiswa dapat menganalisa dan mengevaluasi
setiap permasalahan yang terjadi sebelum mahasiswa memasuki dunia kerja
khususnya dalam hal analisa persediaan dengan sistem kanban.
2. Manfaat bagi perusahaan
Sebagai masukan bagi perusahaan untuk memenuhi permintaan konsumen
belum teratasi, sehingga untuk periode selanjutnya perlu adanya perencanaan
yang baik terutama jadwal urutan proses produksi dan beban yang seimbang.
3. Bagi Departemen Teknik Industri USU
Untuk mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan
Departemen Teknik Industri USU.
1.5.
Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian hanya dilakukan untuk pada produk tangki air tipe 500 di PT
Sabang Subur.
2. Waktu perakitan yang digunakan adalah waktu standar yang dihitung
menggunakan metode jam henti (stopwatch time study).
3. Metode yang digunakan adalah sistem kanban.
Adapun yang menjadi asumsi dalam penelitian yang dilakukan adalah :
1.
Kondisi internal perusahaan tidak mengalami perubahan yang signifikan selama penelitian
berlangsung
2.
Semua fasilitas dan peralatan yang digunakan berada dalam kondisi baik.
3.
Operator telah menguasai pekerjaannya dalam proses produksi produk.
BAB II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pada umumnya perusahaan manufaktur tidak terlepas dari pengadaan
persediaan dalam kegiatan operasionalnya. Mulai dari persediaan bahan baku,
bahan dalam proses maupun produk akhir. Dengan adanya persediaan ini
diharapkan dapat menjamin tersedianya bahan yang dibutuhkan. Hal ini
diakibatkan oleh adanya resiko keterlambatan datangnya bahan, bahan yang rusak,
permintaan yang tidak pasti, kehabisan bahan dan sebagainya.
Produk tangki air adalah salah satu alat rumah tangga yang umum
digunakan. Pipa air ialah pipa atau tabung, kebanyakan terbuat dari polivinil
chlorida (PVC), saluran besi, polietilena, atau tembaga yang membawa air bersih
yang diberi tekanan udara dan dibersihkan ke bangunan-bangunan. Tahap desain
pada proses perancangan produk suatu perusahaan berpengaruh terhadap
kemampuan perusahaan dalam menghadapi persaingan.
Pada dasarnya, setiap perusahaan perlu menekan biaya produksinya.
Sedangkan, komponen biaya produksi yang terbesar adalah persediaan
(inventory). Jadi penekanan biaya perlu difokuskan pada penekanan persediaan
agar sistem produksi menjadi ramping. Untuk itu, perlu digunakan Sistem
Kanban. Tujuan utama Sistem Kanban adalah mengurangi produksi berlebih
karena produksi akan disesuaikan dengan permintaan pelanggan. Dengan
menerapkan Sistem Kanban, inventory barang jadi, Work in Process (WIP), dan
V-14
bahan baku dapat ditekan secara signifikan. Bahkan di beberapa perusahaan,
gudang penyimpanan barang tidak diperlukan lagi dan diubah menjadi area
produksi. Lebih dari itu, Sistem Kanban juga dapat digunakan sebagai sarana
untuk mengungkapkan berbagai masalah di lapangan.
Tabel 1.1. Data Jumlah Produksi Tangki Air di PT. Sabang Subur
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Tipe 500
(Unit)
100
80
125
75
90
60
120
100
150
100
80
120
Tipe 1000
(Unit)
1000
650
750
300
800
500
600
1000
750
550
1000
500
Tipe 1500
(Unit)
1100
700
750
800
1200
700
1000
800
900
1000
750
800
Tipe 2000
(Unit)
250
350
170
200
150
200
220
180
250
200
170
210
Tipe 3000
(Unit)
10
5
50
20
10
30
5
15
10
25
5
5
Tipe 5000
(Unit)
5
10
25
10
100
50
10
20
10
5
10
50
Sumber: PT. Sabang Subur
Data jumlah penjualan tangki air di PT. Sabang Subur pada tahun 2014 dapat
dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Data Jumlah Permintaan Tangki Air di PT. Sabang Subur
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Tipe 500
(Unit)
70
85
100
50
80
50
100
70
120
50
60
100
Sumber: PT. Sabang Subur
Tipe 1000
(Unit)
1100
700
800
500
600
750
800
500
650
800
1100
550
Tipe 1500
(Unit)
1200
750
800
1100
850
900
1000
820
920
850
950
800
Tipe 2000
(Unit)
270
320
170
220
180
200
220
190
200
150
190
230
Tipe 3000
(Unit)
10
50
20
10
30
15
10
25
10
Tipe 5000
(Unit)
20
50
25
20
30
25
30
Keberadaan persediaan pada tangki yang berlebih menimbulkan biaya
yang besar dan mengharuskan perusahaan untuk menggunakan lantai pabrik yang
luas sebagai tempat penyimpanan persediaan. Selain itu perusahaan juga harus
menjaga kualitas dari tangki jadi tersebut.
Bertitik tolak dari permasalahan tersebut, studi ini mencoba untuk
merancang sistem kanban yang merupakan teknik dalam Just in Time untuk
mengurangi jumlah persediaan. Dengan menggunakan sistem kanban ini dapat
diperoleh persediaan yang seminimum mungkin, hingga akhirnya dicapai
persediaan tepat waktu. Pada persediaan tepat waktu ini, bahan dalam umlah yang
tepat dibutuhkan, sehingga tidak ada persediaan yang menunggu untuk diproses
selanjutnya.
Perusahaan ini juga menggunakan sistem make to order sehingga
memerlukan Just in Time dengan metode kanban sehingga dapat mengendalikan
persediaan hasil produksi dan mengurangi pemborosan akibat kelebihan produksi.
Persediaan identik dengan penumpukan sejumlah uang atau investasi yang
akan mengganggu aliran kas suatu perusahaan, terlebih jika persediaan tersebut
tidak bergerak dan menumpuk. 1 Peningkatan jumlah persediaan perusahaan rentan
menyebabkan terjadinya dead stock. Just In Time merupakan suatu filosofi yang
berfokus pada upaya untuk menghasilkan produk dalam jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan, pada tempat dan waktu yang tepat. Kanban adalah
suatu istilah dalam bahasa jepang yang artinya serupa dengan visual record or
signal (catatan yang kelihatan atau tanda). Pada umumnya alat kanban yang
1
Amri. Penerapan Sistem Kanban Penyediaan Material Untuk Proses Produksi pada XYZ.2007.
dipergunakan adalah kartu, sehingga sering disebut sebagai kartu kanban.
Perhitungan kartu kanban digunakan untuk mengontrol banyaknya persediaan
yang dibutuhkan. Perum BULOG Sub Divisi Regional Surabaya merupakan
lembaga negara yang bertugas untuk menjaga stabilitas pangan dan ketahanan
pangan nasional. Secara aktual BULOG menyerap semua persediaan yang ada
pada petani ataupun supplier. Tentunya hal ini merupakan suatu pemborosan.
Usulan Penerapan sistem JIT dengan menggunakan kanban pada penelitian ini
untuk pengendalian persediaan menunjukkan penurunan rata-rata 72,76% untuk
setiap bulannya. Hasil yang didapatkan untuk penggunaan kartu kanban, rata-rata
sebanyak 13 kartu. Selain itu aliran informasi menjadi lebih jelas dan tidak
membingungungkan. Sehingga tidak ada penumpukan barang yang berlebihan di
dalam gudang.
1.2.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah persediaan pada PT.Sabang
Subur yang berlebih menimbulkan biaya yang besar dan menyebabkan
pemborosan. Yang menjadi pokok permasalahan adalah bagaimana merancang
sistem kanban pada perusahaan untuk dapat meminimisasi pemakaian persediaan
sehingga dapat dicapai tepat waktu.
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian adalah melakukan perbaikan dengan sistem kanban.
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah:
1.
Mengembangkan aplikasi dari sistem kanban pada perusahaan manufaktur
sebagai sarana dalam pencapaian persediaan tepat waktu
2.
Melakukan pengujian keabsahan data terhadap data waktu perakitan produk.
3.
Menentukan jumlah kartu kanban dari setiap work center
4.
Menentukan bentuk kanban dalam pabrik
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini
adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat bagi mahasiswa
Mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah dan dari laboratorium di
lapangan kerja sehingga mahasiswa dapat menganalisa dan mengevaluasi
setiap permasalahan yang terjadi sebelum mahasiswa memasuki dunia kerja
khususnya dalam hal analisa persediaan dengan sistem kanban.
2. Manfaat bagi perusahaan
Sebagai masukan bagi perusahaan untuk memenuhi permintaan konsumen
belum teratasi, sehingga untuk periode selanjutnya perlu adanya perencanaan
yang baik terutama jadwal urutan proses produksi dan beban yang seimbang.
3. Bagi Departemen Teknik Industri USU
Untuk mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan
Departemen Teknik Industri USU.
1.5.
Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian hanya dilakukan untuk pada produk tangki air tipe 500 di PT
Sabang Subur.
2. Waktu perakitan yang digunakan adalah waktu standar yang dihitung
menggunakan metode jam henti (stopwatch time study).
3. Metode yang digunakan adalah sistem kanban.
Adapun yang menjadi asumsi dalam penelitian yang dilakukan adalah :
1.
Kondisi internal perusahaan tidak mengalami perubahan yang signifikan selama penelitian
berlangsung
2.
Semua fasilitas dan peralatan yang digunakan berada dalam kondisi baik.
3.
Operator telah menguasai pekerjaannya dalam proses produksi produk.
BAB II