Kebijakan Non Penal Dalam Upaya Pencegahan Dan Perlindungan Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (Trafiking) (Studi Kasus Provinsi Sumatera Utara)

KEBIJAKAN NON PENAL DALAM UPAYA PENCEGAHAN &
PERLINDUNGAN KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN
ORANG (TRAFIKING)
(Studi Kasus Provinsi Sumatera Utara)

TESIS

OLEH
RINA MELATI SITOMPUL
127005047/HK

PROGRAM STUDY MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

KEBIJAKAN NON PENAL DALAM UPAYA PENCEGAHAN &
PERLINDUNGAN KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN
ORANG (TRAFIKING)
(Studi Kasus Provinsi Sumatera Utara)


TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum
Dalam Program Studi Ilmu Hukum Pada Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

OLEH
RINA MELATI SITOMPUL
127005047/HK

PROGRAM STUDY MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

Judul Tesis

: KEBIJAKAN

NON
PENAL
DALAM
UPAYA
PENCEGAHAN DAN PERLINDUNGAN KORBAN
TINDAK
PIDANA
PERDAGANGAN
ORANG
(Trafiking) (Studi Kasus Provinsi Sumatera Utara)

Nama Mahasiswa : Rina Melati Sitompul
Nomor Pokok

: 127005047

Program Studi

: Magister Ilmu Hukum


MENYETUJUI
KOMISI PEMBIMBING

(Dr. M. Hamdan, SH. M.H)
Ketua

(Dr. Edy Ikhsan, SH. M.A)
Anggota

Ketua Program studi

(Prof. Dr. Suhaidi, SH, M.H)

Tanggal Lulus : 25 Agustus 2014

(Dr. Mahmud Mulyadi, SH.M.Hum)
Anggota

Dekan


(Prof. Dr. Runtung, SH. M.Hum)

Telah diuji pada
Hari/Tanggal : 25 Agustus 2014

PANITIA PENGUJI TESIS
KETUA

: DR. M. Hamdan, SH. M.H

Anggota

: 1. Dr. Edy Ikhsan, SH. M.A
2. Dr. Mahmud Mulyadi, SH. M. Hum
3. Dr. Marlina, SH. M. Hum
4. Dr. Mirza Nasution, SH. M. Hum

ABSTRAK
Tesis ini berjudul : Kebijakan Non Penal Dalam Upaya Pencegahan &
Perlindungan Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (Trafiking) (Studi Kasus

Provinsi Sumatera Utara). Dasar pemilihan judul yaitu : 1) Frekuensi jumlah korban
yang meningkat dalam 5 tahun terakhir, 2) Meskipun berbagai kebijakan hukum
kriminal sebagai wujud komitmen negara secara tegas telah mengatur baik dari
pendekatan penal dan non penal 3) Salah satunya acuan kebijakan sebagai payung
hukum UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan
Orang.
Pokok permasalahan sebagai bahasan untuk memperkuat penelitian yaitu : 1)
Bagaimana dasar kebijakan non penal dalam regulasi nasional dan lokal kususnya
Sumatera Utara, 2) Bagaimana upaya penguatan kebijakan non penal dalam upaya
pencegahan tindak pidana perdagangan orang di Sumatera Utara 3) Apa kelemahan &
kendala implementasi kebijakan non penal dalam upaya pencegahan dan melindungi
korban tindak pidana perdagangan orang (trafiking).
Metode Penelitian dalam tesis ini adalah yuridis normatif dan yuridis empiris,
yang bersifat deskriptif analitis. Dengan acuan sumber data yakni sekunder
dikumpulkan dengan tehknik pengumpulan studi kepustakaan dan studi dokumen
untuk menganalisis tujuan hukum, nilai-nilai keadilan, azas-azas hukum, konsepkonsep hukum dan norma hukum, studi lapangan bertujuan mengukur efektifitas
kebijakan non penal sebagai komitmen yang telah disahkan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tersimpulkan kebijakan non
penal dalam regulasi secara nasional dan lokal khususnya Sumatera Utara konteks
pencegahan dan perlindungan korban perdagangan orang dilakukan dengan 2

pendekatan yakni : 1) sebelum terjadinya kasus dengan penguatan pencegahan
dimasing-masing institusi sebagai pemangku tekhnis melalui mekanisme sistem
organisasi Gugus Tugas antar institusi/SKPD yakni Peraturan Pemerintah No. 9
Tahun 2008 tentang Tata Cara Mekanisme Pelayanan Terpadu Bagi Saksi dan/atau
Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang serta Pepres No. 69 Tahun 2008 tentang
Gugus Tugas Nasional Pencegahan dan Penangan Tindak Pidana Perdagangan Orang
(Kebijakan Nasional) dan Peraturan Gubernur Sumatera Utara No. 54 Tahun 2010
mempermudah pola koordinasi dan komunikasi antar institusi lokal guna penyusunan
program kerja yang tertuang dalam Peraturan Gubernur No. 53 Tahun 2010 tentang
Rencana Aksi Provinsi Sumatera Utara. 2) upaya perlindungan korban setelah
terjadinya kasus melalui pemulihan pisik dan fhisikis (pasca trauma) di unit-unit
layanan terpadu atau DIC (Drop In Center) rumah aman (P2TP2A).
Upaya penguatan kebijakan non penal sebagai wujud pencegahan tindak
pidana perdagangan orang di Sumatera Utara melalui : 1) memaksimalkan fungsi
Gugus Tugas Provinsi melalui mekanisme koordinasi Pasal 10-19 Peraturan
Gubernur No. 54 Tahun 2010 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan
Tindak Pidana Perdagangan Orang Provinsi Sumatera Utara namun belum berjalan
maksimal dalam memotivasi SKPD untuk menyusun program kerja masing-masing

sehingga tujuan kebijakan non penal belum bersinergi dengan tujuan dan fungsi

hukum.
Kelemahan dan Kendala implementasi kebijakan non penal dalam upaya
pencegahan dan melindungi korban tindak pidana perdagangan orang (trafiking) di
Sumatera Utara dikarenakan dua faktor yakni internal (kemauan intitusi penanggung
jawab) yang kurang memahami fungsi dan tanggung jawab serta eksternal (Kebijakan
hukum atau UU) tidak mampu difungsikan atau dimamanfaatkan dalam
mensinergikan peluang dalam peningkatan pencegahan dan melindungi korban tindak
pidana perdagangan orang.
Kata Kunci :
Kebijakan Non Penal, Pencegahan & Perlindungan Korban
Tindak Pidana Perdagangan Orang (Trafiking) di Sumatera Utara.

ABSTRACT
The title of this thesis is Non Penal Policy in Prevention and Protection
Victims of Human Trafficking (A case study in North Sumatera Province). The basis
for choosing this title, namely: 1) the frequency of victim’s number increased in the
last five years, 2) A variety of criminal law policy as a state’s commitment explicitly
has set both the penal and non-penal approach, 3) One of the policies reference is to
make the Law Number 21 of 2007 on Eradication of Trafficking in Persons as an
umbrella act.

The main problems that become to study, namely: 1) How non-penal policies
basic in the national and local regulations, especially North Sumatera, 2) How do
efforts to strengthen the non penal policy in the prevention of Human Trafficking in
North Sumatra, 3) What are the disadvantages and constraints in the implementation
of non penal policy to prevent and protect victims of human trafficking.
Research methodologies which are used in this research are method of
juridical normative and empirical juridical approach and analytical descriptive.
Secondary data was collected through the study of literature and documents studies
to analyze legal purposes, the values of justice, principles of the law, legal concepts
and legal norms. While the field study aims to measure the effectiveness of non penal
policy as a commitment that has been passed.
Based on the results of this study concluded that non penal policy in the
national and local regulations, especially North Sumatra, the context of the
prevention and protection of victims of trafficking is done by two approaches: 1)
prior to the case, namely by strengthening prevention by each institution as a
technical holders through the mechanism of inter-organizational system task force
institution / SKPDs Government Ordinance No. 9 of 2008 on Procedures Mechanism
Integrated Services For Witnesses and / or Victims of Crime of Trafficking in Persons
and Presidential Regulation Number 69 of 2008 on the National Task Force on
Crime Prevention and Trafficking in Persons (National Policy) and Governor Decree

Number 54 of 2010 facilitate coordination and communication patterns between local
institutions to the preparation of the work program set out in Governor Decree No.
53 of 2010 Governor on of North Sumatra Province Action Plan. 2) Victim protection
efforts in the aftermath of the case through the physical and psychological recovery
(post-traumatic) in the integrated services unit or DIC (Drop In Center) home safety
(P2TP2A).
Efforts to strengthen the non penal policy as a form of prevention of
Trafficking in Persons in North Sumatra is done by: 1) maximizing the function of the
Provincial Task Force through the coordination mechanisms of Article 10-19
Governor Decree No. 54 of 2010 on the Task Force on Crime Prevention and
Treatment of Trafficking in Persons in North Sumatera, but not running optimally in
a motivating work program on education for each so that non penal policy objectives
have not synergize with the purpose and law function.

Weaknesses and Constraints of non penal policy implementation in efforts to
prevent and protect victims of Trafficking in Persons (trafficking) in North Sumatra
due to two factors namely internal (willingness institution in charge) who lack an
understanding of the functions and responsibilities and external factors (policy or
statute law etc.) are unable to function or be used in synergy opportunities in
improving the prevention and protection of victims of Trafficking in Persons

Key Words: Non Penal Policy, Prevention and Protection of Human Trafficking in
North Sumatera.

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, tiada kata yang pantas diucapkan selain rasa syukur kepada
ALLAH S.W.T atas rahmad dan hidayahnya memberikan kesehatan, kekuatan,
kesabaran dan kemudahan sehingga Penulis dapat menyelesaiakan penulisan tesis
yang berjudul : KEBIJAKAN NON PENAL DALAM UPAYA PENCEGAHAN
DAN PERLINDUNGAN KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN
ORANG (TRAFIKING) (STUDI KASUS PROVINSI SUMATERA UTARA).
Penulis menyadari bahwa penyelesaian tesis ini tidak akan terlaksana tanpa
saran maupun petunjuk yang diberikan oleh pembimbing maupun penguji baik pada
saat pengajuan judul, seminar proposal, seminar hasil penelitian sampai pada sidang
tertutup. Penulis dalam penyelesaian tesis ini banyak mendapatkan bantuan dan
dukungan baik materil maupun spiritual dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis sangat berterimakasih kepada :
1. Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor
Universitas Sumatera Utara atas kesempatan menjadi mahasiswa pada
program Studi Magister Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara;

2. Prof. Dr. Runtung, SH.M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara atas kesempatan yang telah diberikan untuk menyelesaikan
pendidikan Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum,
Universitas Sumatera Utara;
3. Prof. Suhaidi, SH,M.H, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara juga sebagai penguji yang telah
memberikan bimbingan sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan
perkuliahan pada Program Studi Magister Ilmu Hukum Kelas Hukum Pidana
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
4. Dr. Mahmul Siregar,SH.M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi Magister
Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara, terimakasih atas kesempatan dan
fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan Pendidikan Ilmu Hukum pada
Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara;
5. Dr. M. Hamdan, SH.M.H, selaku Ketua Komisi pembimbing yang telah
banyak memberikan perhatian dan kesempatannya setiap saat pada penulis
dalam memberikan petunjuk dan pengarahan yang sangat membantu penulis
dalam menyelesaikan tesis ini;

6. Dr. Edy Ikhsan, SH.M.A, selaku anggota Komisi Pembimbing yang telah
memberikan rekomendasi terhadap pemilihan judul tesis hingga penulis yakin
akan penguasaan terhadap penelitian dan juga senantiasa memberikan arahan,
masukan, petunjuk, saran, pendapat dan nasehat serta dorongan sehingga
penulisan tesis ini dapat selesai;
7. Dr. Mahmud Mulyadi, SH.M.Hum selaku anggota Komisi Pembimbing yang
telah memberikan arahan dan perhatian serta kesempatannya setiap saat pada
penulis dalam memberikan petunjuk untuk menyelesaikan tesis ini;
8. Dr. Marlina, SH.M.Hum selaku penguji yang telah memberikan arahan, saran,
masukan dan petunjuk guna penyempurnaan tesis ini;
9. Dr. Mirza, SH.M.Hum selaku penguji yang juga telah banyak memberikan
semangat, arahan, saran, masukan dan petunjuk sehingga penulis mampu
melakukan penyempurnaan tesis ini;
10. Prof. Syafruddin Kalo, SH dan Dr. Hasim Purba, selaku Doses pada program
Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah
memberikan rekomendasi hingga penulis dapat kuliah sampai menamatkan
perkuliahan di Universitas Sumatera Utara;
11. Para Bapak/Ibu Dosen yang telah bersusah payah memberikan khazanah ilmu
pengetahuan dan membuka cakrawala penulis, yang sangat bermanfaat dalam
menghadapi kehidupan dimasa yang akan datang dan bermanfaat bagi penulis
di dalam mengembangkan pelaksanaan tugas sehari-hari;
12. Terimakasih kepada Orang Tua Tercinta Ayahanda Alm. Jaga Sitompul dan
Ibunda Nadima Pasaribu yang telah melahirkan dan membesarkan dengan
segala jerih payah dan pengorbanan yang tiada arti sehingga dapat mengasuh,
mendidik hingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan kejenjang yang
lebih tinggi, khusus kepada Ibunda terimakasih atas doa yang tiada putus,
kasih sayangnya serta memberikan dorongan dan bantuan kepada penulis,
semoga Allah S.W.T selelu memberikan kesehatan selalu buat Ibunda
tercinta;
13. Terikasih kepada Kakak kandung Tati Hartina Sitompul serta Suami atas
dorongan sipirit yang selama ini diberikan hingga mampu meringankan
penulis dalam menyelesaiakan studi Program Ilmu Hukum, Fakultas Hukum
Universitas Sumater Utara;
14. Serta terimakasih juga kepada seluruh keluarga inti penulis Kakak dan Abang
serta semua keluarga lainnya, atas bantuan doa yang telah mampu
memberikan semangat kepada penulis hingga dapat menyelesaiakan studi
program Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;

15. Khusus buat semua ponakan-ponakan penulis, semoga dengan kemampuan
penulis dalam menyelesaiakan studi program ini mampu memberikan contoh
dan motivasi kepada kalian semua, untuk tetap semangat untuk berlomba
dalam menimba ilmu kejenjang yang lebih tinggi nantinya;
16. Terimakasih juga buat semua Staf Biro Pemberdayaan Perempuan yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, khususnya bagian Pemberdayaan Kwalitas
Hidup Perempuan (kakanda Emmy Suryana Lubis, Fatima Laila, Kak Icha,
Widia Susanti, Kak Melda, Kak Ratna, Goup P2TP2A) yang telah
memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis sehingga memberikan
dorongan kepada penulis untuk lebih terpacu dalam menyelesaikan studi ini
tepat waktu;
17. Terimakasih juga buat teman-teman dan sahabat-sahabat ku di Pusaka
Indonesia (Fatwa Fadilah, Elisabeth J, Mitra Lubis, Khairul Amri, Irma Sari,
Ami, dan Kristina P) yang setiap saat selalu bersedia disibuki penulis dalam
memperkaya data dan informasi dalam penyelesain tulisan akhir ini hingga
mampu memaksimalkan penyempurnaan penelitan penulis untuk
menyelesaiakan studi program ini;
18. Terimakasih kepada seluruh narasumber yang telah banyak membantu
kelancaran penelitian ini yakni : Cut Diana (Dinas Kesehatan Provinsi),
AKBP Juliana Situmorang, SH,CN (Kasubdit Renakta Poldasu), Kompol
Riva (Rumah Sakit Bhayangkara Poldasu), Prof. Bungaran Antonius Saragih
(Guru Besar Unimed), Dwi Endah Purwanti (Balitbang Provsu) hingga
akhirnya penulis dapat menyelesaiakan tesis ini;
19. Terimakasih penulis juga khususkan kepada sahabat dan mitra jaringan kerja
Azmiati Zuliah yang juga penulis jadikan sebagai narasumber dalam
kelengkapan data tesis ini, atas bantuan yang tulus dalam mencari beberapa
rekomendasi disaat awal pendaftaran akhirnya penulis bisa menyelesaikan
program Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara;
20. Seluruh pegawai di lingkungan Program Magister Ilmu Hukum yang telah
membantu penulis khususnya buat Kak fitri, Kak Ganti, Bang Hendra, yang
tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuan, perhatian serta
kesabarannya dalam pengurusan administrasi di kampus sehingga penulis
dapat menamatkan perkuliahan di Magister Ilmu Hukum, Universitas
Sumatera Utara.
Semoga Allah S.W.T senantiasa memberikan hidayah, limpahan rahmat dan
karunia-NYA serta membalas segala kebaikan yang telah dilakukan. Penulis
menyadari bahwa penulisan tesis ini masih memerlukan kritik dan saran yang sifatnya

membangun, akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak, terutama bagi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya bidang
ilmu hukum.
Medan, Agustus 2014
Penulis

Rina Melati Sitompul

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................................
ABSTRACT .........................................................................................................................
KATA PENGANTAR ......................................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..........................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................................
DAFTAR TABEL & SKEMA ..........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN ..........................................................................................
A. Latar Belakang ..........................................................................................
B. Perumusan masalah ...................................................................................
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................
E. Keaslian Penelitian ....................................................................................
F. Kerangka Teori dan Konsepsi ...................................................................
1. Kerangka Teori ....................................................................................
2. Kerangka Konsepsi .............................................................................
G. Metode Penelitian ......................................................................................
1. Jenis dan Sifat Penelitian ....................................................................
2. Sumber Data Penelitian .......................................................................
3. Teknik Pengumpulan Bahan ...............................................................
4. Analisis Data .......................................................................................

BAB II

KEBIJAKAN NON PENAL DALAM REGULASI SECARA
NASIONAL DAN LOKAL KUSUSNYA SUMATERA UTARA
TERKAIT PENCEGAHAN DAN PERLINDUNGAN KORBAN
PERDAGANGAN ORANG (TRAFIKING) ..............................................
A. Kebijakan Kriminal Dalam Pencegahan dan Perlindungan
Korban Perdagangan Orang ......................................................................
1. Kebijakan Penal ..................................................................................
2. Kebijakan Non Penal ..........................................................................
B. Regulasi Nasional Pencegahan dan Perlindungan Korban
Perdagangan Orang (Trafiking) .................................................................
1. UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers .................................................
2. UU No. 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban ...
3. UU No. 2 Tahun 2007 Tentang Kepolisian .......................................
4. UU No. 21 Tahun 2007 Tentang Tindak Pidana
Pemberantasan Perdagangan Orang (Trafiking) ................................
4.1. Pendekatan Non Penal Sebelum Terjadinya Kasus ....................

i
ii
iii
vi
ix
xi
1
1
16
16
17
17
19
19
23
26
26
28
29
30

31
31
31
36
41
45
49
56
64
65

4.2. Pendekatan Non Penal Setelah Terjadinya Kasus .......................
UU No. 14 Tahun 2009 tentang Ratifikasi Protokol Palermo
untuk Mencegah, Menindak, dan Menghukum Perdagangan
Orang, terutama Perempuan dan Anak-anak melengkapi
Konvensi PBB menentang Tindak Pidana Transnasional
yang Terorganisir ...............................................................................
6. PP No. 9 Tahun 2008 tentang Tata Cara dan Mekanisme
Pelayanan Terpadu Bagi saksi dan/atau Korban Tindak
Pidana Perdagangan Orang ................................................................
7. Pepres No. 69 Tahun 2008 tentang Gugus Tugas Nasional
Pencegahan & Penanganan Tindak Pidana Perdagangan
Orang ..................................................................................................
C. Kebijakan Non Penal dalam regulasi Lokal Khususnya Sumatera
Utara Terkait Pencegahan dan Perlindungan Korban
Perdagangan Orang (Trafiking) .................................................................
1. Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2004 Penghapusan
Perdagangan (Trafiking) Perempuan dan Anak .................................
2. Pergubsu No. 24 Tahun 2005 Tentang RAP Penghapusan
Perdagangan (Trafiking) Perempuan dan Anak ................................
3. Pergubsu No. 54 Tahun 2010 Tentang Gugus Tugas
Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan
Orang Provsu ................................................................. ..………. 93
4. Pergubsu No. 53 Tahun 2010 tentang RAP Pemberantasan
Tindak Pidana Perdagangan Orang ...................................................
5. Pergubsu No. 20 Tahun 2012 tentang PSO Pelayanan
Terhadap Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang
Khususnya Perempuan dan Anak di Provsu ......................................

73

5.

BAB III

PENGUATAN KEBIJAKAN NON PENAL DALAM UPAYA
PENCEGAHAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
DI SUMATERA UTARA .............................................................................
A. Proses implementasi Kebijakan Non Penal dalam Konteks Lokal
(Sumatera Utara) .......................................................................................
1. Pembentukan Gugus Tugas Provinsi Sumatera Utara .......................
2. Pembentukan P2TP2A Provinsi Sumatera Utara ..............................
B. Penguatan Kebijakan Non Penal dalam upaya pencegahan tindak
pidana perdagangan orang di Sumatera Utara ..........................................
C. Perencanaan Program Institusi dari Keanggotaan Gugus Tugas
Provinsi Sumatera Utara ............................................................................

79

81

84

89
91
92

94

95

96
96
100
104
112
116

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB IV

BAB V

Biro Pemberdayaan Perempuan Setda Provsu ..................................
Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara ...................................
Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara ..............................................
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara ........................................
Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara .......................................
Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut ...........................................
Polda Sumut (Subdit Renakta Poldasu) .............................................
Pengadilan Negeri Medan Reg. No. 1554/Pid.B/2012/PN.Mdn .......
Organisasi Sosial (LSM) ...................................................................

KELEMAHAN
DAN
KENDALA
IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN NON PENAL DALAM UPAYA PENCEGAHAN
DAN
MELINDUNGI
KORBAN
TINDAK
PIDANA
PERDAGANGAN ORANG (TRAFIKING) DI SUMATERA
UTARA ...........................................................................................................
A. Kelemahan ................................................................................................
1. Perkembangan Masyarakat ................................................................
2. Organisasi Sosial Kemasyarakatan ....................................................
3. Sikap Aparatur Penegak Hukum dan Instansi Terkait........................
a. Tingkat Pemahaman Yang Berbeda ............................................
b. Pola Kordinasi Yang Lemah .......................................................
c. Pola Monitoring dan Pengawasan ..............................................
d. Pola Pergantian dan Strukturisasi Pimpinan ..............................
B. Kendala .....................................................................................................
1. Kebijakan atau UU .............................................................................
2. Budaya ................................................................................................
C. Kendala dalam Implementasi Kebijakan Non Penal Sebagai
Wujud Pencegahan dan Melindungi Korban Tindak Pidana
Perdagangan Orang (Trafiking) di Sumatera Utara ..................................
D. Kurangnya sinergitas dalam peningkatan peran serta masyarakat
dalam pencegahan dan melindungi korban tindak pidana
perdagangan orang ....................................................................................

116
122
124
126
130
132
133
135
136

139
139
141
141
141
141
142
143
145
146
146
147

149

151

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 158
A. Kesimpulan ............................................................................................... 158
B. Saran .......................................................................................................... 164

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 166

DAFTAR TABEL DAN SKEMA

No

Judul

Tabel. 1

Acuan Kebijakan Hukum Dalam Pencegahan dan Perlindungan
Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang ............................................

5

Rekapitulasi Data Korban Perdagangan Orang Dalam 5 Tahun
Terakhir ...................................................................................................

7

Pemenuhan Unsur Tindak Pidana Perdagangan Orang Pasal 2
ayat (1) UU No. 21 Tahun 2007..............................................................

10

Rangkuman Kebijakan Kriminal UU No. 21 Tahun 2007
Dalam Upaya Pencegahan dan Perlindungan Korban
Perdagangan Orang .................................................................................

14

Skema. 3

Teori Pencegahan Peter Hoefnagels........................................................

21

Skema. 4

Rangkuman Kebijakan Pencegahan dan Perlindungan Korban
Tindak Pidana Perdagangan Orang Dalam Pola Pendekatan
Non Penal di Sumatera Utara .................................................................

40

Klasifikasi Daerah Yang Memiliki Kerentanan Permasalahan
Perdagangan Orang di Sumatera Utara ..................................................

96

Skema. 5

Kerangka Pembentukan P2TP2A di Provinsi Sumatera Utara ..............

110

Tabel. 4

Rencana Indikator Kinerja Kegiatan Tahun 2014-2018 .........................

120

Tabel. 2

Skema. 1

Skema. 2

Tabel. 3

Hal