Peran Serta Masyarakat Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika Menurut Undang-Undang No. 35 Tahun 2009

PERAN SERTA MASYARAKAT
DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA
MENURUT UNDANG-UNDANG RI NO. 35 TAHUN 2009
TENTANG NARKOTIKA
(Studi di Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara )

Oleh

PULI SIREGAR
107005060/HK

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012

PERAN SERTA MASYARAKAT
DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA
MENURUT UNDANG-UNDANG RI NO. 35 TAHUN 2009
TENTANG NARKOTIKA

(Studi di Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara )

TESIS

Untuk memperoleh Gelar Magister Humaniora
dalam Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara

Oleh:

PULI SIREGAR
107005060/HK

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012

Judul Tesis


: PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM
PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA
MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 35 TAHUN 2009

Nama Mahasiswa

:Puli Siregar

Nomor Pokok

:107005060

Program Studi

:Ilmu Hukum

Menyetujui
Komisi Pembimbing,


Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH
Ketua

(Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum)
Anggota

Ketua Program Studi,

(Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH)

Tanggal Lulus: 09 Agustus 2012

(Dr. Mahmud Mulyadi, SH, M.Hum)
Anggota

Dekan,

(Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum)

Telah diuji pada

Tanggal 09 Agustus 2012

PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua

: Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH

Anggota

: 1. Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum
2. Dr. Mahmud Mulyadi, SH, M.Hum
3. Dr. Idha Aprilyana, SH, M.Hum
4. Dr. Marlina, SH, M.Hum.

ABSTRAK
Permasalahan narkoba merupakan permasalahan yang kompleks, yang memerlukan upaya
penanggulangan secara komprehensif dengan melibatkan kerjasama multi disipliner, multi sektor,
dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara berkesinambungan, konsekuen
dan konsisten. Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara (PIMANSU) sebagai
salah satu lembaga masyarakat yang bergerak dalam bidang penanggulangan permasalahan narkoba

telah banyak melakukan kegiatan-kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkotika (P4GN). Peran serta PIMANSU sangat membantu upaya pemerintah
dalam rangka menanggulangi permasalahan narkoba.
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana peran serta PIMANSU
dalam penanggulangan tindak pidana narkotika, mengetahui faktor-faktor pendorong dan
penghambat peran serta PIMANSU dalam penanggulangan tindak pidana narkotika. Jenis
penelitianyang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi pendekatan hukum yuridis normatif
dan yuridis sosiologis, dianalisis secara kualitatif dan ditulis dengan menggunakan penulisan
deskriftif analisis. Penelitian ini dilakukan di Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera
Utara (PIMANSU) di Medan Sumatera Utara. Data diambil berdasarkan studi dokumen, observasi
dan wawancara. Informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Direktur PIMANSU, staff
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara dan Direktur Serse Narkoba Poldasu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran serta PIMANSU dalam upaya penanggulangan
tindak pidana Narkotika telah berjalan dan memiliki beberapa kendala. Faktor pendorong peran serta
PIMANSU dalam penanggulangan tindak pidana narkotika antara lain: adanya undang-undang No.
35 Tahun 2009 tentang Narkotika, adanya aparatur pemerintah, adanya budaya hukum dan budaya
Masyarakat Indonesia, terbentuknya lembaga-lembaga sosial Anti Narkoba serta adanya kesadaran
masyarakat untuk melakukan sosialisasi bahaya narkotika. Sedangkan faktor penghambat peran
serta masyarakat dalam upaya penanggulangan tindak pidana narkotika antara lain: belum
maksimalnya penerapan Undang-undang Narkotika, pedoman program penanggulangan tindak

pidana narkotika, kurangnya dana, kurangnya jaringan kerja (network line), terbatasnya jumlah
PIMANSU dan kurangnya sarana dan prasarana.
Peran serta PIMANSU dalam penanggulangan tindak pidana narkotika telah dilakukan
melalui berbagai kegiatan pencegahan. Keikutsertaan PIMANSU tersebut menunjang penegakan
hukum dan meningkatkan peran serta masyarakat lainnya. Setidaknya, itulah yang telah
diamanatkan dalam pelbagai perundang-undangan negara, termasuk UU No. 35 tahun 2009 tentang
narkotika.
Kata Kunci : Peran Serta Masyarakat, Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika

ABSTRACT

The complicated problems of narkoba (narkotics and other dangerous substances) need
some attempts to handle in comprehensively by involving multi-disciplinary, multi-sector
cooperation and people’s participation. It has to be carried out continuously, consequently and
consistently. PIMANSU (Public Information Centre For Combating drugs of North Sumatra) as one
of non govermental organization in combating narkoba has carried out various activities in P4GN
(Preventing and combating drugs abuse and drugs traffict). PIMANSU’s participation is crucial in
helping the government handle the problems of narkoba.
The aim of the research was explain how far PIMANSU’s participation in combating
narcotic criminal act and to know some factors wich encourage and hamper PIMANSU’s

participation in handling drugs criminal act. This type of the research was the combination of
judicial normative and judicial sociological approaches. The date were analyzed qualitatively and
written by using descriptive analytic method. The research was conducted at the PIMANSU in
Medan, North Sumatra. The data were gathered by conducting documentary study, observation and
interviews. The Informants comprised of the director of PIMANSU, the staffs of National Narcotics
Province Agency (BNNP) North Sumatra and the director of Narcotics Investigation Squad Poldasu
Serse.
The results of the research showed that PIMANSU’s participation in combating Narkoba
had gone well although faced some problems. Some factors witch encourage PIMANSU to combat
drug criminal act were as follows: the existence of law No. 35/2009 on narcotics, the existance of
the government aparaturs, the the existence legal culture and people’s culture in Indonesian, the
establisment of social bodies for combating drug criminal act, and the people’s awareness in
socializing the danger of narcotic. Some factors which hampered people’s participation in
combating drug criminal act were as follows: the implementation of regulations on narcotics was
not maximal, the guidance for the program of combating drug criminal act, the fund, the network
line, the number of PIMANSU’s personnel, and the eqiupment and infrastucture were not adequate.
PIMANSU’s participation in combating drug criminal act has done through various
preventive activities. . Its Participation has encouraged legal enforcement and increased people’s
participation. At least, these activities are in line with government’s legal provisions, including Law
No. 35/2009 on Narcotics.

Keywords: People’s Participation, Combating Drug Criminal Act.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim
Assalamualaikum wr.wb.
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah swt., atas kesehatan yang diberikan penulis
sehingga dapat menyelesaikan tesis ini. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Besar
Muhammad saw., beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Adapun topik penelitian ini menyangkut
“Peran Serta Masyarakat Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika Menurut UndangUndang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika”. Penyelesaian tesis ini tidak akan rampung tanpa
bantuan, saran maupun petunjuk yang diberikan kepada Penulis oleh pembimbing maupun penguji
baik pada saat pengajuan judul sampai penyusunan tesis ini.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu DTM&H, MSc(CTM), SpA(K), selaku rektor atas
kesempatanyang diberikan kepada Penulis menjadi mahasiswa pada Program Studi Magister
Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
atas kesempatan yang telah diberikan untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi
Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH, selaku pembimbing utama sekaligus Ketua Program Studi
Ilmu Hukum yang telah memberikan bimbingan sampai akhirnya Penulis menyelesaikan
perkuliahan di Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara.
4. Bapak Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum selaku anggota komisi pembimbing yang telah
banyak memberikan masukan dan arahan kepada Penulis.

5. Bapak Dr. Mahmud Mulyadi, SH, M.Hum, selaku anggota komisi Pembimbing, atas
bimbingan dan dorongan dalam melaksanakan penelitian dan penyelesaian tesis ini.
6. Ibu Dr. Marlina, SH, M.Hum selaku penguji Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas
masukan dan sarannya guna perbaikan tesis ini.
7. Ibu Dr. Idha Aprilyana, SH, M.Hum, selaku penguji, terima kasih atas masukan dan
pendapatnya dalam penyempurnaan substansi tesis ini.
8. Seluruh Guru Besar serta Dosen pada Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan memberikan banyak ilmu kepada
Penulis.
9. Bapak Drs. Zulkarnain Nasution, MA, Direktur PIMANSU yang telah memberikan
kesempatan kepada Penulis untuk melakukan riset di PIMANSU dan memberikan banyak
informasi dan masukan dalam penyelesaian tesis ini.
10. Ibu Fitri Yanti, S.Sos, MA, staff PIMANSU, sebagai teman berdiskusi yang telah banyak

membantu Penulis dalam penyelesaian tesis ini.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih dan doa untuk orang tua dan
mertua, semoga Allah swt., membalas semua kebaikan-kebaikannya. Khusus untuk isteriku tercinta
dr. Khairani, Sp.OG dan anak-anakku tersayang Muhammad Syahbarani Siregar, Khairu Laili
Syafiro Siregar dan Wirdani Fadilla Siregar yang telah banyak berkorban dan bersabar dengan
selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis untuk tetap giat belajar dan
menyelesaikan studi dan tesis ini. Kepada seluruh saudara, sahabat dan kerabat yang telah
mendukung dan mendoakan, penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan
perhatiannya.
Penulis juga berharap tesis ini dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi semua pihak
yang berkepentingan, namun penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan, untuk

itu penulis mohon saran dan masukan kepada kalangan-kalangan peneliti selanjutnya agar penelitian
ini menjadi sempurna dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang
penanggulangan tindak pidana narkotika.
Semoga Allah swt., memberikan berkah, karunia dan kekuatan lahir batin kepada kita semua.
Amin.
Wassalamualaikum wr.wb.

Penulis


Puli Siregar

BIODATA

Nama
Tempat/Tgl
Pekerjaan/Pangkat/Gol
Alamat Tinggal
Pendidikan
Nama Istri
Pekerjaan
Anak
Organisasi Istri

: H.PULI SIREGAR, S.H. MH.
: MUARASIGAMA, PALUTA,/ 16 Oktober 1956
: PENSIUNAN. PNS/ Pembina Tkt-I-IV.B.
: Jl. Tritura /Jl. Jend A.H Nasution LK-IV
: S1. Hukum Keperdataan
S2. Fak. Hukum USU /Wisuda 2012
: Dr. Khairani Sukatendel, SpOG
: PNS, sebagai dokter ahli Kebidanan Dan Kandungan F.K USU.
: 3(tiga) orang [1. Pria, 2. Perempuan.].
: 1. Presidium MD. KAHMI Medan
2. Koordinator KESPRO JKM
3. Kordinator KESPRO Remaja Aliansi Pita Putih Sumut

RIWAYAT PEKERJAAN
Tahun 1983s/d 1984
Tahun1984 s/d 1989
Tahun 1995s/d 1997
Tahun 1997s/d 2001
Thaun 2001s/d 2004
Tahun 2004s/d 2005
Tahun 2005s/d 2007
Tahun 2007s/d 2008
Tahun 2008
Mei 2010s/d Juni 2011
September 2011
Juli 2011 samapai sekarang

: Staf Sub bag. Umum Dinas Kesehatan Prop.SU
: Staf Sub bag. Tata Usaha RSU Binjai
: Staf Sub bag. Umum Dinas Kesehatan Prop.SU
: Staf Sub bag. Perlengkapan Dinkes Kab Deli Serdang
: Ka. Sub. Seksi Perijinan Sarana Swasta /rumah Sakit Dinkes Kab. Sergai
: Ka. Seksi Pengaturan Tarif /PERDA Dinkes Deli Serdang
: Ka. Seksi Pengawasan Gizi Dinkes Kab. Sergai
: Ka Sub . Dis. Peminaan dan pengawasan Ketenagakerjaan (BINAWAS)
Dinas Penanaman Modal dan Tenaga Kerja Kab. Sergai
: Ka. Bid. Keolahragaan DISPORA Kab. Sergai
: Ka. Bid. Hubungan Antara Lembaga BNN RI Sumatera Utara
: Staff Bag. Hukum dan Perundang-undangan Sekretariat Dewan DPRD
Sumatera Utara
: Dosen F. Hukum, UNAPAB. Medan. sumut

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................. x

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B.

Perumusan Masalah .................................................................. 13

C.

Tujuan Penelitian ...................................................................... 13

D.

Manfaat Penelitian .................................................................... 14

E.

Keaslian Penelitian ..................................................................... 14

F.

Kerangka Teori dan Landasan Konsep ..................................... 15
1. Kerangka Teori ....................................................................... 15
2. Kerangka Konsep ................................................................... 19

G.

Metode Penelitian ....................................................................... 23
1. Jenis dan Sifat Penelitian........................................................ 24
2. Sumber Data ........................................................................... 25
3. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 26
4. Analisis Data .......................................................................... 27

BAB II

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN

TINDAK PIDANA NARKOTIKA MENURUT UNDANG-UNDANG

NOMOR 35

TAHUN 2009 TENTANG NAEKOTIKA
A.

Arti Penting Peran Serta Masyarakat Dalam Penanggulangan
Tindak Pidana Narkotika ............................................................ 28

B.

Bentuk-bentuk Peran Serta masyarakat Dalam Penanggulangan
Tindak Pidana Narkotika ............................................................ 35
1. Pencegahan Tindak Pidana Narkotika.................................... 37
2. Kewajiban Melapor Tindak Pidana Narkotika ....................... 38

3. Jaminan Keamanan dan Perlindungan Hukum ...................... 38
4. Pengembangan Kelembagaan Masyarakat ............................. 39
5. Pelaksanaan Program Kuratif ................................................. 40
6. Melaksanakan Program Rehabilitatif ..................................... 41
7. Mengawasi Upaya Penangkapan, Penahanan Tersangka,
Jalannya Penuntutan dan Jalannya Eksekusi .......................... 41
8. Mengawasi Pemusnahan Barang Bukti Narkotika ................. 42
C.

Pengaturan Mengenai Peran Serta Masyarakat
Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika.................... 43
1. Istilah Perbuatan Pidana ........................................................ 43
2. Pengertian Tentang Narkotika dan Jenis-jenisnya ............... 44
3. Pengaturan Peran Serta masyarakat Menurut
Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 ..................................... 47
4. Peran Serta Masyarakat dalam PP No. 23 Tahun 2010
Tentang Badan Narkotika Nasional ........................................ 51
5.Peran Serta Masyarakat dalam Inpres No. 12 Tahun 2011
Tentang Jakstranas Bidang P4GN ........................................... 53

D.

Peran Badan Narkotika Nasional Dalam Pemberdayaan
Masyarakat Untuk Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika.. 57
1. Sejarah Singkat Badan Narkotika Nasional ........................... 57
2. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Penanggulangan
Tindak Pidana Narkotika ....................................................... 61
3. Peran BNN Dalam Penanggulangan Tindak Pidana
Narkotika ................................................................................ 63

E.

Peran Serta PIMANSU dalam PenanggulanganTindak
Pidana Narkotika ........................................................................ 65
1. Gambaran Umum PIMANSU ................................................ 65
2. Peran PIMANSU dalam Penanggulangan Tindak Pidana
Narkotika ................................................................................ 72
3. Hubungan PIMANSU dan BNN ............................................78

BAB III

FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PERAN

SERTA PIMANSU DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA
A.

Faktor Pendorong PIMANSU dalam
Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika ................................ 81
1. Adanya UU No. 35 Tahun 2009 ………………………… 81
2. Faktor Aparatur Pemerintah …………………………….. 83
3. Faktor Budaya Hukum ………………………………….. 85
4. Faktor Budaya Masyarakat ………………………….…... 87
5. Terbentuknya Lembaga-lembaga Anti Narkoba ………… 88
6. Faktor Kesadaran Masyarakat Untuk Melakukan
Sosialisasi Bahaya Narkotika ……………………………. 90

B.

Faktor Penghambat Peran Serta PIMANSU dalam
Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika ................................ 91
1. Undang – Undang dan Penerapannya ………………….. 91
2. Belum Ada Pedoman Program Penanggulangan
Narkotika ……………………………………………… 93
3. Tingkat Kesadaran Masyarakat Masih Rendah ……….. 94
4. Sumber Daya Manusia ……………………….………..

96

5. Pendanaan ……………………………………………..

97

6. Kurangnya Jaringan Kerja …………………………….

98

7. Terbatasnya Jumlah Pusat Informasi Masyarakat
Anti Narkoba ………………………………………….. 99
8. Kurangnya Sarana dan Prasarana ……………………… 100

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................. 102
B. Saran ........................................................................................... 105

DAFTARPUSTAKA ......................................................................................... 106

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

1. Data Kegiatan PIMANSU Tahun 2011 ............................................................................ 74

Dokumen yang terkait

Peranan Badan Narkotika Nasional (BNN) Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika Menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

33 230 74

SKRIPSI PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA MENGUNAKAN NARKOTIKA PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA MENGUNAKAN NARKOTIKA YANG DILAKUKAKAN ANGGOTA KEPOLISIAN DENGAN UNDANG UNDANG NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA.

0 2 11

PENDAHULUAN PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA MENGUNAKAN NARKOTIKA YANG DILAKUKAKAN ANGGOTA KEPOLISIAN DENGAN UNDANG UNDANG NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA.

0 2 13

PENUTUP PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA MENGUNAKAN NARKOTIKA YANG DILAKUKAKAN ANGGOTA KEPOLISIAN DENGAN UNDANG UNDANG NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA.

0 2 4

EFEKTIVITAS PENERAPAN UNDANG-UNDANG NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG TINDAK PIDANA NARKOTIKA Efektivitas Penerapan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Tindak Pidana Narkotika (Studi Kasus di Wilayah Kota Surakarta).

0 3 19

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA.

0 1 9

Peran Serta Masyarakat Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika Menurut Undang-Undang No. 35 Tahun 2009

0 0 2

Peran Serta Masyarakat Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika Menurut Undang-Undang No. 35 Tahun 2009

0 1 21

Peran Serta Masyarakat Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika Menurut Undang-Undang No. 35 Tahun 2009

0 0 42

Peran Serta Masyarakat Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika Menurut Undang-Undang No. 35 Tahun 2009

0 0 4