Sejarah perkembangan ormas Taman Sholaya NKRI di desa Ngares Kidul Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto tahun 1994-2016.

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Bagaimana kondisi obyektif lingkungan penganut Ormas “Taman Sholaya

NKRI di desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto

Kedua, Bagaimana sejarah berdiri dan perkembangan Ormas “Taman

Sholaya NKRI” di desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto tahun 1994-2016. Ketiga, Apa ajaran dan ritual dalam Ormas“Taman Sholaya NKRI”.

Untuk menjawab permasalahan tersebut, penulis menggunakan metode historis untuk mendeskripsikan sejarah perkembangan Ormas “Taman

Sholaya NKRI” yaitu melalui tahapan Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Dalam skripsi ini menggunakan pendekatan historis untuk mengungkapkan kronologis bagaimana peristiwa masa lampau terjadi. Adapun teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah dua teori yakni teori Arnold Joseph Toynbe yang menghubungkan teori Challenge and respone dan teori gerakan sosial keagamaan yang dibangun Glock dan Stark, serta weber dan Troeltch kemudian disempurnakan oleh Niebuhr yang menguraikan secara rinci masalah-masalah yang berhubungan dengan sejarah perkembangan Ormas “Taman Sholaya NKRI”, serta ajaran dan ritual dalam Ormas“Taman Sholaya NKRI”.

Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: Pertama, kondisi obyektif lingkungan penganut Ormas “Taman Sholaya NKRI di

desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto meliputi kondisi keagamaan, kondisi sosial-budaya dan pendidikan, kondisi ekonomi. Kedua, Sejarah lahir Ormas “Taman Sholaya NKRI” awal

mulanya adalah sebuah organisasi keagamaan yang berbentuk majlis dzikir dan doa yang kemudian dirubah penamaanya menjadi organisasi

masyarakat. Perkembangan Ormas “Taman Sholaya NKRI” dari berbagai

aspek yakni dari aspek perkembangan jamahnya, hubungan dengan pemerintah serta organisasi cabang. Ketiga, ritual dan ajaran Ormas

“Taman Sholaya NKRI” yang dijadikan ciri khas dari Ormas “Taman Sholaya NKRI” dengan membaca berbagai dzikir seperti Tahlil, Manaqib, SholawatdanYasin.


(7)

how is the environmental objective condition of the community

organization “Taman Sholaya NKRI” in the village of Ngares Kidul gedeg

sub-district Mojokerto. Second, how the history of standing and

development of community organization “Taman Sholaya NKRI” in the

village of Ngares Kidul Gedeg sub-district Mojokerto regency year 1994-2016. Third, what teachings and rituals in community organization

“Taman Sholaya NKRI”

To answer the problem, the author uses the historical of development of

community organization “Taman Sholaya NKRI” that is through heuristic,

criticism, interpretation, and historiography. In this paper uses a historical approach to reveal chronologically how past event occur. As for the theory used in this paper are two theories namely the theory of Arnold Joseph Toynbe that connects the theory ofChallenge and responean the theory of social movement og Glock and built Glock and Star, and weber and troeltch then refined by Niebuhr which describes in detail the problems associated with history of development of community organization

“Taman Sholaya NKRI”, as well as teachings and ritual in community organization “Taman Sholaya NKRI”.

From the research conducted it can be concluded that:First,environmental

objective condition of the community organization “Taman Sholaya NKRI” in the village of Ngares Kidul gedeg sub-district Mojokerto include religious condition, social-culture condition, economic condition.

Second he birth history of the community organization “Taman Sholaya

NKRI” originally is a religious organization in the from of majlis dzikir

and prayer which then changed its name into a community organization.,

the development of“Taman Sholaya NKRI” communityorganization from various aspects of the development of congregation, relationship with goverment, and branch organization. Third, rituals and teachings of the community organization “Taman Sholaya NKRI” which is characterized by the community “Taman Sholaya NKRI” community organization by reading various dhikas suchTahlil, Manaqib, SholawatdanYasin.


(8)

PERSETUJUAN PEMBIMBING...iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI...iv

PEDOMAN TRANSLITERASI...v

MOTTO...vi

PERSEMBAHAN...vii

ABSTRAK...viii

KATA PENGANTAR...x

DAFTAR ISI...xii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...7

C. Tujuan Penelitian...7

D. Kegunaan Penelitian...8

E. Pendekatan dan Kerangka Teori...9

F. PenelitianTerdahulu...12

G. Metode Penelitian...13

H. Sistematika Pembahasan...17

BAB II : KONDISI OBYEKTIF LINGKUNGAN PENGANUT ORMAS “TAMAN SHOLAYA NKRI” DI DESA NGARES KIDUL KECAMATAN GEDEG KABUPATEN MOJOKERTO A. Kondisi Keagamaan...20

B. Kondisi Sosial-Budaya dan Pendidikan...28

C. Kondisi Ekonomi...31

BAB III : SEJARAH BERDIRI DAN PERKEMBANGAN ORMAS “TAMAN SHOLAYA NKRI” DI DESA NGARES KIDUL


(9)

Kabupaten Mojokerto...35 B. Profil Singkat Pondok Pesantren Roudlotul Muttaqin “Taman Sholaya NKRI”...54 C. Tokoh-Tokoh yanng Berperan dalam Struktur Kepengurusan

Ormas “Taman Sholaya NKRI”...56

BAB IV: AJARAN-AJARAN DAN RITUAL DALAM ORMAS “TAMAN SHOLAYA NKRI”

A. Ajaran- Ajaran KH Khabib Mastur Al-Matarami Al-Qudussi dalam Ormas“Taman Sholaya NKRI”...64 B. Ritual- Ritual yang dibaca dalam Ormas “Taman Sholaya NKRI” ...69 C. Pengalaman para pengikutOrmas “Taman Sholaya NKRI”...74

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan...79 B. Saran...80

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN- LAMPIRAN


(10)

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia, termasuk menjunjung tinggi kebebasan beragama dan memberikan perlindungan penuh terhadap pemeluk agama dalam mengamalkan keyakinan agamanya. Beberapa faktor pendorong yang menyebabkan aliran gerakan keagamaan berdiri di Indonesia ialah pengaruh lingkungan dimana aliran keagamaan itu tumbuh, baik dalam hal kondisi ekonomi, kondisi kegamaan, dan lain sebagainya.1

Pada hakekatnya manusia adalah makhluk yang bertuhan, disadari atau tidak setiap manusia akan mencari tempat untuk berlindung. Kemana dia harus berlindung? Hal ini bergantung pada keyakinan dari setiap insan. Disaat bangsa kita dilanda berbagai bencana seperti bencana alam, kemunduran moral dan sosial. Pada akhirnya manusia harus pandai-pandai dalam intropeksi diri, apakah yang menyebabkan semua ini terjadi ?, Bagi kita orang-orang yang beriman jawabannya adalah akan kembali kepada

Allah Subh nah wa Ta ll . Sang khalik pencipta semesta alam yang merupakan sumber dari segala kehendak. Bukankah manusia sudah tidak

1Nuhrison M. Muh,Respon Masyarakat Terhadap Aliran dan Paham Keagamaan Kotemporer di


(11)

bisa lagi diingatkan dengan kata-kata? Maka kehendak-Nyalah yang akan berbicara.2

Pasca kemerdekaan Indonesia ummat Islam khususnya dan dunia pada umumnya sudah terlampau menenggelamkan nilai-nilai keislaman. Sehingga mulai bermunculan Ormas-ormas Islam yang menyikapi masalah tersebut. Munculnya organisasi keagamaan adalah dalam rangka atau untuk mengakomodasi dan mewadahi terdapatnya keanekaragaman corak berpikir, kepentingan, orientasi, dan tujuan penganut agama itu sendiri.3 Sedangkan organisasi keagamaan mulai muncul di Indonesia ketika zaman penjajahan, dimana pada masa itu banyak organisasi keagamaan yang berdiri seperti Tareqat Qadriyah wa Naqsabandiyah, Nahdlotul Ulama,

dan lain sebagainya. Seiring berjalannya waktu, setelah bangsa Indonesia merdeka mulai banyak organisasi keagamaan yang muncul dan berdiri. Dengan demikian, timbullah pemikiran ulama untuk membuat sebuah kegiatan keagamaan yang bernilai ibadah salah satunya ialah organisasi keagamaan yang berbentuk majlis dzikir dan doa yang bernama Ormas

“Taman Sholaya NKRI”.

Adapun faktor yang melatarbelakangi berdirinya Ormas “Taman Sholaya” ialah melihat kondisi lingkungan serta kondisi bangsa yang mulai memprihatinkan salah satunya dengan munculnya berbagai kemaksiatan, kerusakan moral. Bangsa kita dilanda berbagai bencana

2

Khabib Mastur Al- Matarami Al-Quddusi, SK TAMAN SHOLAYA NKRI PUSAT (Mojokerto: T.P, 1999), 5.

3M. Ilham Nugraha,“Agamadan Organisasi keagamaan“, dalamwww.hanz-one.blogspot.co.id


(12)

seperti bencana alam, Selain itu faktor penyebab didirikannya Ormas

“Taman Sholaya NKRI” juga karena melihat kondisi umat Islam yang terpecah bela. Hal itu muncul disebabkan adanya perbedaan pemikiran antara organisasi keagamaan Nahdlotul Ulama dan Muhammadiyah yang merambah ke ranah politik.4

Jika dilihat dari pengertiannya Organasasi Keagamaan ialah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat baik yang berbadan dan hukum maupun yang tidak berbadan hukum yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam lingkup suatu agama tertentu.

Penamaan Ormas“Taman Sholaya NKRI“ adalah kependekandari kata Ormas ialah organisasi masyarakat, Taman adalah singkatan dari

Tahl l, Man qib. Dan Sholaya adalah singkatan dari Shol wat dan Y s n. Sedangkan nama NKRI sendiri adalah singkatan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mempunyai arti ingin mempersatukan, merangkul semua golongan yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini tanpa membeda-bedakan antara golongan yang satu dengan yang lainnya.5

Sedangkan Ormas “Taman Sholaya NKRI” adalah sebuah Organisasi keagamaan yang berbentuk kegiatan majlis dzikir dan do’a,

yang mana kegiatan ini mengajak masyarakat untuk berdzikir dan berdoa bersama-sama dalam satu wadah tanpa menonjolkan fanatisme golongan, etnis, suku, kelompok atau faham tertentu, yang terpenting adalah masih

4

Khabib Mastur Al- Matarami Al-Quddusi,Wawancara, Mojokerto, 19 Mei 2017.

5


(13)

dalam paham Ahlu Sunnah wal Jama ah, guna mengharapkan Rahmat, Taufiq, Hidayah dan Inayah dariAllah Subh nah wa Ta ll .6

Sedangkan mengapa organisasi masyarakat ini hanya mengarah kepada majlis dzikir dan doa saja, dikarenakan Ormas ini ialah ini ingin membenahi bangsa dan mempersatukan umat Islam yang terpecah belah lewat ibadah salah satunya adalah mengajak berdzikir dan berdoa.

Majlis dzikir merupakan tempat yang paling bersih, mulia bermanfaat dan tinggi derajatnya, majelis dzikir juga majlis para malaikat, karena bagi mereka, tidak ada tempat di dunia selain tempat yang disebut nama Allah didalamnya. Selain itu, majlis dzikir juga menyelamatkan hamba dari perkataan-perkataan buruk serta menyadarkan diri dari penyesalan dosa dari kiamat.7

Keutamaan majlis dzikir ialah sebagai penghidup hati, penumbuh iman dan poenyuci diri. Majlis dzikir juga diibaratkan taman-taman surga didunia, dzikir yang dilakukan dalam suatu tempat secara berjama’ah,

orang yang bersangkutan akan mendapat rahmat, ampunan dan akan dihapus keburukannya oleh Allah Subh nah wa Ta ll .8 Maka, apabila seseorang telah merasa senang dan akrab dengan dzikrullah (ketika hidup di dunia), hakikatnya adalah dzikir terus-menerus yang disertai dengan kehadiran hati sehingga akan membawa pengaruh yang bermanfaat bagi

6

Khabib MasturAl- Matarami Al-Quddusi, “Tausyiah Tentang Taman Sholaya", Majalah Fajar Shodiq Taman Sholaya (April 2007), 1.

7

M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan dan Kesan Keserasian Al-Quran (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 124.

8

Ismail Nawawi,Risalah Dzikir dan Do a Penerobos Tirai Rahasia Ilahi(Surabaya: Karya Agung Surabaya, 2008), 123-124.


(14)

pedzikir terhadap ketenangan hati. 9 Dzikir dan doa yang dibaca dalam Ormas “Taman Sholaya NKRI” ialah perpaduan dari amaliyah-amaliyah yang dibaca oleh orang-orangNahdlotul UlamadanTareqat Qadriyah wa Naqsabandiyah yakni seperti Tahl l, Man qib, Shol wat dan Y s n. Dengan membaca berbagai dzikir dan doa tersebut dapat menjadikan jiwa menjadi tenang, merantas kerusakan moral yang sudah meracuni otak bangsa, serta mewujudkan suasana Ukhuwah Islamiyah (hubungan antar umat Islam), Ukhuwah Basyariyah (hubungan antar umat manusia),

Ukhuwah Wathoniyah (hubungan antar bangsa, negara, etnis, suku maupun golongan). Dan agar terwujudnya kerukunan, keharmonisan, kesejukan, persatuan dan kesatuan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di mata bangsa-bangsa Internasional.10

Adapun alasan peneliti memilih judul sejarah perkembanagan

Ormas “Taman Sholaya NKRI” di desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg

kabupaten Mojokerto Tahun 1994-2016. Keunikan dari Ormas “Taman

Sholaya NKRI” adalah kegiatan keagamaan yang murni mengarah kepada kegiatan dzikir dan doa bersama dengan membaca berbagai bacaan seperti

Tahl l, Man qib, Shol wat dan Y s n tanpa memcampuradukkan dengan kegiatan politik yang terjadi saat ini, dapat dilihat pada zaman sekarang banyak organisasi keagamaan yang mendukung terhadap calon politik. Selain itu Taman Sholaya memiliki tujaun yang jelas yakni mengisi kemerdekaan NKRI dengan mengadakan kegiatan yang bernilai ibadah

9

William C. Chittik, Tasawuf di Mata Kaum Sufi, penerjemah Zainum Am (Bandung: Mizan Media Utama, 2002), 102.

10


(15)

tanpa memandang ras, suku, bahkan aliran yang terpenting adalah masih dalam paham Ahlu Sunnah wal Jama ah. “Taman Sholaya NKRI”

merangkul semua golongan baik dari Muhammadiyah, Nahdlotul Ulama, dll.11 serta mengajak duduk bersama dalam majlis dzikir dan doa agar tercapainya Indonesia yang damai, tentram, dan noyaman. Meskipun Mojokerto tak jauh dari kota Jombang sebagai pusat atau embrio lahirnya berbagai aliran keagamaan yang bersifat moderat 12maupun radikal, tetapi tidak membuat semangat dakwah atau penyebaran “Taman Sholaya

NKRI” menjadi surut, karena banyaknya persaingan dalam organisasi keagamaan.

Alasan, yang membuat “Taman Sholaya NKRI” menarik untuk dikaji ialah karena majlis ini bersifat independen13 atau berdiri sendiri tanpa adanya hubungan dengan organisasi keagamaan lainnya. Selain itu, Ormas “Taman Sholaya NKRI” ini juga bersifat konsisten dalam jalur keagamaan, tidak ada turut campur dalam dunia perpolitikan. Sebagaimana yang umum kita jumpai dalam organisasi keagamaan lainnya.

Dengan ditelitinya Ormas “Taman Sholaya NKRI”ini, masyarakat sekitar dan dunia intelektual akan mengetahui sejarah lahir dan

11

Ahmad Rifa’i, Tentang Taman Sholaya”, dalam http:/www.TamanSholaya.blogspot.com.Diakses tanggal 30 April 2017.

12

Menurut Kamus KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Pengertian moderat ialah selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstream, berkecenderungan kearah dimensi atau jalan tengah, dalam http.//id.mwikipedia.org.Diakses tanggal 9 April 2017.

13Independenadalah berdiri sendiri, yang berjiwa bebas, tidak terikat, tidak larut terhadap


(16)

perkembangannya, aktivitas –aktivitasnya, serta ajaran-ajaran yang ada didalam Ormas tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi obyektif lingkungan penganut Ormas “Taman Sholaya NKRI” di desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten

Mojokerto ?

2. Bagaimana sejarah berdiri dan perkembangan Ormas “Taman Sholaya

NKRI” di desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto Tahun 1994-2016?

3. Apa ajaran dan ritual dalam Ormas“Taman Sholaya NKRI”? C. Tujuan Penelitian

Dalam sebuah penelitian tentunya mempunyai tujuan dan maksud tertentu yang mendasarinya, adapun berikut ini adalah tujuan dari penelitian ini :

1. Untuk menguraikan kondisi obyektif lingkungan penganut Ormas

“Taman Sholaya NKRI” di desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg

kabupaten Mojokerto

2. Untuk menguraikan secara kronologis dan sistematis mengenai hal-hal yang berkaitan bagaimana sejarah berdiri dan perkembangan Ormas

“Taman Sholaya NKRI” di desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto pada tahu 1994-2016.


(17)

3. Untuk mengetahui ajaran dan ritual dalam Ormas “Taman Sholaya NKRI”di desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto

pada tahu 1994-2016

D. Manfaat dan Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis:

1. Teoritis

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan dan pengetahuan tentang Sejarah dan Peradaban Islam terutama mengenai masalah sejarah perkembangan Ormas “Taman

Sholaya NKRI” di desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto tahun 1994-2016. Dan dijadikan sebagai bahan informasi dan memberikan sumbangsih, kontribusi, tambahan perpustakaan, dan menjadi salah satu referensi bagi penelitian berikutnya khususnya dalam studi Sejarah organisasi keagamaan Islam di Indonesia

2. Praktis

Bagi jurusan Sejarah Peradaban Islam, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dan bahan pembelajaran mengenai organisasi keagamaan khususnya tentang sejarah perkembangan Ormas

“Taman Sholaya NKRI” di desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto Tahun 1994-2016.


(18)

E. Pendekatan dan Kerangka Teoritik

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan historis, pendekatan historis adalah suatu ilmu yang di dalamnya dibahas berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, obyek, latar belakang, dan perilaku dari peristiwa tersebut. Dalam hal ini sudah

barang tentu penulisan sejarah perkembang ormas “Taman Sholaya NKRI” dengan cara melihat kapan peristiwa terjadi terhadap ormas “Taman Sholaya NKRI” dengan cara melihat kapan peristiwa terjadi, dimana, apa sebabnya, dan siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut.14 Sehingga dapat mendeskripsikan dan mengananalisis sejarah awal berdiri dan perkembangan Ormas “Taman Sholaya NKRI” di desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto Tahun 1994-2016. Pendekatan ini diharap menghasilkan sebuah penjelasan yang mampu mengungkap gejala-gejala yang berkaitan erat dengan waktu dan tempat berlangsungnya kegiatan Ormas “Taman Sholaya NKRI” di desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto.

Sedangkan untuk menganalisis sejarah perkembangan Ormas

“Taman Sholaya NKRI”di desa NgaresKidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto, maka digunakan teori Arnold Joseph Toynbe. Arnoid menghubungkan teori Challenge and respone yang diciptakannya dengan tumbuhnya suatu peradaban (Civilization). Kemudian menghasilkan suatu perubahan, penelitian ini menggunakan Growth of Civilization, yaitu

14


(19)

perkembangan peradaban.15 Sehingga perubahan yang dimaksud ialah

pendiri dari Ormas “Taman Sholaya NKRI” ini mencoba membenahi

akhlak para pengikut agar mengalami perubahan dari akhlak yang buruk menjadi baik, selain itu pendiri juga bermaksud untuk mengembangkan

ormas “Taman Sholaya NKRI” yang awalnya hanya berupa majlis dzikir

dan doa, kemudian terjadi perubahan penamaannya dijadikan organisasi

masyarakat (Ormas) “Taman Sholaya NKRI”. Dalam penelitian ini tantangan dari pemimpin Ormas yang berbentuk majlis dzikir dan doa itu yang menjadiChallage (tantangan), dan tantangan tersebut mendorongnya untuk terus mengembangkan dan menciptakan sebuah kebudayaan

Jama’ah Dzikir “Taman Sholayah”, agar tidak mengalami kemandegan dalam kebudayaanya tersebut, dan tantangan itu mendorong pemimpin atau pengasuh “Taman Sholayah NKRI” khususnya di desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto terus melakukan usaha mengembangkan dan menciptakan kreatifitas kebudayaannya. Tantangan yang dialami dari berbagai hal yakni dari masyarakat yang menganut organisasi lain yang beranggapan ormas ini adalah aliran baru diluar

Nahdlotul Ulama dengan memakai amaliyah-amaliyah Nahdlotul Ulama. Maka timbullah pemikiran respone (jawaban) dari masyarakat terhadap

Ormas tersebut, ada yang menerima ajaran dan amaliyah ormas “Taman

Sholaya NKRI” ada pula yang tidak menerima dengan keberadaan ormas

tersebut.

15


(20)

Lahirnya gerakan, tentu saja tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi melalui proses panjang pula dari penggeraknya, sehingga tokohnya memutuskan untuk mendirikan organisasi keagamaan. Dengan demikian, peneliti juga mencoba menggunakan teori Glock dan Stark, serta weber dan Troeltch sebagai analisis skripsi yang peneliti tulis yang berjudul

sejarah perkembangan Ormas “Taman Sholaya NKRI” di desa Ngares

Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto.

Teori Glock dan Stark, serta weber dan Troeltch, sebagian dalam M. Ilham Nugraha16 menjelaskan mengenai beberapa kemungkinan kemunculan gerakan keagamaan yang secara gaaris besar dapat dijelaskan karena pergulatan sosial dikalangan penganut agama sendiri. Ada pertimbangan-pertimbangan khusus mengapa sebuah gearakan keagamaan akhirnya harus dalam bemtuk semacam organisasi sosial keagamaan. Akan tetapi teori tersebut belum dapat menjawab secara memuaskan mengapa sebuah gerakan keagamaan muncul. Sehingga belum bisa dimanfaatkan secara umum untuk melihat kondisi-kondisi yang melandasi lahirnya aliran atau gerakan keagamaan. Niebuhr kemudian menyempurnakannya, sehingga teori yang dibangun Glock dan Stark, serta weber dan Troeltch dapat digunakan untuk melihat dan menjelaskan kondisi yang melahirkan suatu gerakan keagamaan baru. Sehingga dengan memakai teori sebagai menganalisis keadaan yang menjadi faktor sejarah perkembangan Ormas

16Nuhrison M. Muh,Respon Masyarakat Terhadap Aliran dan Paham Keagamaan Kotemporer di


(21)

“Taman Sholaya NKRI”di desa NgaresKidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto.

F. Penelitian Terdahulu

Dalam melakukan sebuah penelitian diperlukan pencarian penelitian terdahulu gunanya ialah untuk membandingkan antara penelitian yang peneliti tulis dengan penelitian sebelumnya. Berikut ini adalah penelitian terdahulu yang pembahasannya terkait dengan pembahasan dalam proposal skripsi yang berjudul Sejarah Perkembangan Ormas “Taman Sholaya

NKRI” desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto Tahun 1994-2016:

1. Kharisudin Aqib, Hikmah Memahami Teosofi Tareqat Qadriyah wa Naqsabandiyah, Surabaya: Dunia Ilmu, 2000. Dalam karya ini membahas tentang hikmah-hikmah memahami pemikiran atau ajaran yang terdapat dalamTareqat Qadriyah wa Naqsabandiyah.

2. Dimyati Sejari,Dzikir: Makanan Spiritual Sufi, Juni, 2014. Dalam jurnal ini membahas tentang kutamaan atau faedah dalam melantunkan dzikir dan doa, khususnya bagi spritual orang sufi.

3. Ajib Thohir, Historisitas dan Signifikasi Kitab Manaqib Syekh Abdul Qadir Jaelani dalam Historiogafi Islam, 2011. Dalam karya tulis ini membahas perjalanan hidup dan Sejarah Syekh Abdul Qadir Jaelani dalam mengembangkan amalan-amalan Manaqib.


(22)

4. Nasrudin,Konsep Dzikir didalam Al-Quran,Dalam jurnal ini membahas tentang konsep – konsep dzikir didalam al-quran, yang mana lebih menekankan pada ayat-ayat yang membahas masalah dzikir.

5. Soelaiman Fadeli, Antologi Sejarah Istilah Amaliah dan Uswah NU,

Surabaya: Khalista, 2007. Dalam buku ini membahas tentang sejarah berdirinya NU, amaliyah-amaliyah serta sejarah singkat para tokoh NU. 6. Skripsi Kusairi 2012 Jurusan SPI, UIN Sunan Ampel Surabaya, KH

Asrori Al Ishaqi (Studi historis tentang KemursyidanTarekat Qodiriyah Wan Naqsyabandiyah Al Utsmaniyah Al Fitrah Kedinding Lor). Dalam hal ini membahas tentang biografi dan kemursyidan KH Asrori dalam

Tarekat Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah di Al-Fitrah Kedinding Lor dan sejarah pondok, fokus penelitian yang lebih menekankan pada studi tentang kemursyidan tarekat itu sendiri.

Adapun perbandingan penelitian terdahulu diatas dengan skripsi yang peneliti tulis ialah membahas tentang Sejarah Perkembangan Ormas

“Taman Sholaya NKRI” di desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto Tahun 1994-2016.

G. Metode penelitian

Metode adalah suatu cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu pengetahuan, sedangkan mengguankan metode sejarah hendaknya diartikan secara luas, tidak hanya pelajaran mengenai analisis kritis, melainkan meliputi usaha sintesa dari data yang ada, sehingga penyajian dan kisah sejarah dapat dipercaya.


(23)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis, yaitu proses menguji dan menganalisis secara mendalam setiap rekaman peritiwa masa lampau berdasarkan data yang telah diperoleh.17Adapun langkah-langkah dalam metode historis ialah sebagai berikut:

Adapun langkah pertama adalah teknik pengumpulan data (Heuristik Pengumpulan data atau heuristik adalah suatu teknik yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan sumber-sumber, data-data atau jejak sejarah.18

Sumber primer adalah pihak yang terlibat langsung dalam peristiwa sejarah atau pihak yang menjadi saksi mata dalam peristiwa sejarah, sumber primer dalam skripsi ini adalah berupa wawancara yakni wawancara dengan pendiri, pengasuh umum “Taman Sholaya NKRI” di Desa Ngares Kidul Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto yakni Khabib Mastur Al- Matarami Al-Qudussi. Wawancara dengan pimpinan pusat Ormas “Taman Sholaya NKRI” yakni H. Suaidi Ahmad serta para pengurus dan tokoh lainnya Ormas“Taman Sholaya”. Wawancara dengan

beberapa Jama’ah Ormas “Taman Sholaya NKRI” seperti santrinya, masyarakat sekitar Mojokerto dan lain sebagainya. Adapun sumber primer yang lain dalam penulisan penelitian skripsi ini adalah menggunakan buku

19

yang diterbitkan oleh Ormas tersebut yang berjudul SK TAMAN SHOLAYA NKRI PUSAT.Arsip berupa foto-foto kegiatan Ormas “Taman

17

Nugroho Noto Susanto,Mengerti Sejarah(Jakarta:UI Press, 1985), 32

18

Dudung Abdurrahman, Metodologi Penelitian Sejarah Islam (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2011), 55.

19

P. K. Purwantana dan Hugiono,Pengantar Ilmu Sejarah (Yogjakarta: Bentang Budaya, 1995), 96.


(24)

Sholaya NKRI”, Surat Keputusan Ormas“Taman Sholaya NKRI” dan lain

sebagainya.

Dalam laporan penelitian ini dibutuhkan data yang obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan sumber-sumber sekunder merupakan referensi pendukung dalam penelitian ini, sumber-sumber tersebut dapat diperoleh, jurnal, artikel atau yang lainnya yang berkaitan dengan tema yang penulis bahas yakni artikel dari Majalah Fajar Shodiq Taman Sholayah (April 2007) membahas tentang“Tausyiah Tentang Taman Sholaya”.“Mojokerto Bermunajat, Ajak Ormas-Ormas Islam Tnam Kembali

Religius Bangsa”, Majalah Fajar Shodiq Taman Sholaya (April 2007). dan juga buku yang mendukung dari penulisan skripsi ini seperti buku karya AM, Sardiman. Memahami Sejarah. Yogyakarta: Bigraf Publising, 2004. Buku karya Chittik, William C. Tasawuf di Mata Kaum Sufi. Bandung: Mizan Media Utama, 2002. Buku karya Nawawi, Ismail.Risalah Dzikir dan

Do a Penerobos Tirai Rahasia Ilahi. Surabaya: Karya Agung Surabaya, 2008 dan lain sebagainya.

Kemudian langkah selanjutnya ialah verifikasi, apabila semua data yang ditemukan dilapangan sudah terkumpul, kemudian dicatat dan interventarisasi, maksudnya ialah data-data yang sudah peneliti peroleh

dilapangan mengenai Ormas “Taman Sholaya NKRI” di catat.Dalam hal ini yang perlu diuji adalah keabsahan keaslian sumber yang dilakukan melalui


(25)

kritik ekstern dan intern.20 Adapun perbedaan kritik intern dan ekstern adalah sebagai berikut:

a. Kritik Ektern

Kritik ektern digunakan untuk keaslihan suatu sumber sejarah dengan melihat sisi luarnya.Adapaun dalam skripsi ini penulis melakukan kritik ekstern terhadap beberapa sumber berupa dokumen-dokumen yang mendukung.

b. Kritik Intern

Kritik ini digunakan untuk menentukan apabila suatu sumber dapat memberikan informasi yang dapat dipercaya atau tidak.21Adapun kritik intern penulis terapkan dalam skripsi ini setelah sumber-sumber sejarah telah dianalisis dengan kritik ektern, maka dianalisis lagi dengan kritik intern. Dengan cara membandingkan beberapa sumber yang telah diperoleh dengan sumber yang lainnya. Dengan tujuan ini agar dapat diketahui bahwa isi sumber dapat dipercaya.

Setelah itu diseleksi dan koreksi data tersebut, serta peneliti melanjutkan dengan proses interpretasi atau penafsiran, pada proses ini peneliti melakukan sebuah penafsiran terhadap fakta-fakta yang diperoleh dari sumber data tersebut. Penafsiran diuraikan secara deskriptif dengan merangkai fakta yang diperoleh peneliti dari sumber data seperti wawancara dengan pengasuh dan pengurus Ormas “Taman Sholaya NKRI” dan buku

20

Aminuddin Kasdi,Pengantar Dalam Studi Suatu Sejarah(Surabaya: IKIP, 1995), 30.

21

Nugroho Notosusanto, Norma-norma Dasar Penelitian dan Penulisan Sejarah (Jakarta: Pertahanan dan Keamanan Pres, 1992), 21.


(26)

yang diterbitkan pengasuh yang berjudul SK TAMAN SHOLAYA NKRI PUSAT serta yang lainnya dalam kesatuan yang bersifat logis. Selain itu peneliti juga melakukan penafsiran secara menyeluruh terhadap konteks peristiwa yang ada, sehingga berbagai fakta yang ada dalam sumber data tersebut terlepas satu sama lainnya, kemudian dapat disusun dan dihubungkan kembali menjadi satu kesatuan yang berkesinambungan dan masuk akal seperti yang tertuang dalam penelitian ini. Kemudian sebagai langkah terakhir yakni ditarik beberapa kesimpulan pokok yang bersifat umum dan menyeluruh.

Sebagai fase terakhir dalam metode sejarah, historiografi disini ialah merupakan cara penulisan, pemaparan atau pelaporan hasil penelitian sejarah yang telah dilakukan.22 Dalam langkah ini penulis dituntut untuk menyajikan dengan bahasa yang baik, yang dapat di pahami oleh orang lain dan dituntut untuk menguasai teknik penulisan karya ilmiah. Penulisan hasil penelitian sejarah ini memberikan gambaran yang jelas mengenai proses sejak awal penelitian samai dengan kesimpulan terakhir. Berdasarkan penulisan sejarah itu pula akan dapat dinilai apakah penelitiannya berlangsung sesuai dengan prosedur yang digunakan.23

H. Sistematika penulisan

Secara umum Sistematika pembahasan disusun untuk mempermudah pemahaman terhadap penulisan ini, dalam hal ini akan di paparkan tentang hubungan yang sistematis antara bab awal hingga bab yang lainnya yang

22

Abdurrahman,Metodologi Penelitian Sejarah Islam, 116-117.

23


(27)

terkait dalam penelitian ini. Untuk lebih jelasnya dibawah ini akan diuraikan beberapa bab yang akan dibahas.

Pada bab Pertama, penulis akan memaparkan mengenai pendahuluan, yang didalamnya terdiri dari latar belakang, rumusan masalah atau batasan masalah, tujuan dari penelitian, kegunaan atau manfaat diadakannya penelitian ini. Pendekatan dan kerangka teori, penelitian terdahulu. Metodologi penelitian dan yang terakhir sistematika pembahasan. Bab Kedua, penulis akan menjelaskan dan memaparkan secara deskriptif, kronologis dan sistematis tentang kondisi obyektif lingkungan penganut Ormas “Taman Sholaya NKRI” di desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto, hal-hal yang dibahas berkaitan dengan kondisi keagamaan, kondisi sosial-budaya, dan kondisi ekonomi masyarakat sekitar.

Bab Ketiga, penulis akan menjelaskan dan memaparkan secara sistematis sejarah dan Perkembangan “Taman Sholaya NKRI” di desa

Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto tahun 1994-2016. Hal-hal yang berkaitan dengan ini latar belakang berdiri dan perkembangan

Ormas “Taman Sholaya NKRI” di desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto serta Perkembangan Ormas “Taman Sholaya NKRI”

terdiri dari : perkembangan jama’ah Dzikir, perkembangan organisasi cabang, perkembangan hubungan organisasi dengan pemerintah, profil singkat Pondok Pesantren Salafiyah Roudlotul Muttaqin “Taman Sholaya NKRI”, Tokoh-tokoh yang berperan dalam struktur kepengurusan Ormas


(28)

Bab Keempat, penulis akan menjelaskan dan memaparkan secara deskriptif tentang Ajaran dan Ritual dalam Ormas “Taman Sholaya NKRI”, hal-hal yang berkaitan dengan ini adalah ajaran- ajaran dalam Ormas“Taman

Sholaya NKRI”, ritual- ritual yang dibaca dalam Ormas “Taman Sholaya

NKRI”, serta pengalaman para pengikut Ormas“Taman Sholaya NKRI”.

Dalam bab Kelima, Peneliti akan memaparkan mengenai kesimpulan dan saran yang ditulis pada bagian penutup sebagai akhir dari dari sebuah pembahasan dalam penelitian ini.


(29)

BAB II

KONDISI OBYEKTIF LINGKUNGAN DAN PENGANUT ORMAS “TAMAN SHOLAYANKRI“DI DESA NGARES KIDUL KECAMATAN

GEDEG KABUPATEN MOJOKERTO A. Kondisi Keagamaan

Jika dilihat dari letak geografisnya, desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto adalah sebuah daerah yang terletak dipinggir utara sungai brantas yang tak jauh letaknya dari kota Jombang bagian utara. Desa Ngares Kidul dibagi menjadi tiga dusun yakni Ngares Wetan, Ngares Kulon, Ngares Lor. Adapun dua agama yang dianut oleh masyarakatnya yaitu agama Islam dan Kristen. Akan tetapi 95% dari penduduknya memeluk agama Islam.24Berikut dibawah ini adalah jumlah penduduk menurut agama yang dianut di desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto yang penulis peroleh dari kantor Desa Ngares Kidul.

Tabel 1

Jumlah Penduduk menurut agama yang dianut Desa Ngares Kidul Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto pada tahun 2012

No Agama Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Islam 2029 1971 4000

2 Kristen 2 3 5

Jumlah 2031 1974 4005

24


(30)

Sebagaimana masyarakat Indonesia pada umunya bahwa masyarakat di desa Ngares Mojokerto merupakan masyarakat keturunan Jawa yang masih mempertahankan budaya leluhurnya, tak heran jika masyarakatnya mencampuradukkan antara adat istiadat dan agama. Selain itu kebiasaan masyarakatnya menjalankan amaliah Nahdlotul Ulama

dengan kental sebagaimana ajaran para Walisongo meski sebagaian juga masih menggabungkan ajaran Hindu sebagai warisan dari Kerajaan Majapahit .25

Kondisi keagamaan di desa Ngares Kidul sangat beragam, terdapat beberapa organisasi sosial keislaman yang berkembang. Diantaranya organisasi Nahdlotul Ulama, LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia),

Jama’ah Islamiyahdan Muhammadiyah.Selain itu terdapat tarekat yang berkembang, yakniTareqat Qadriyah wa Naqsabandiyah

Di desa Ngares Kidul terdapat empat Masjid dan sepuluh mushola yang tersebar di setiap dusun. Adapun kegiatan keagamaan di desa Ngares Kidul cukup beragam seperti pengajian ibu-ibu dan bapak-bapak, hampir di setiap mushola ada TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) sebagai sarana belajar Al-Quran bagi anak-anak kecil, tak hanya itu terdapat juga pondok pesantren yang berdiri di desa Ngares Kidul yakni pondok pesantren Salafiyah Roudlotul Muttaqin Taman Sholaya. Pondok pesantren ini ialah tempat lahir dan berkembangnya Ormas “Taman Sholaya NKRI”.

25


(31)

Jama’ah yang mengikuti majlis dzikir “Taman Sholaya NKRI”

merupakan campuran dari berbagai ormas yakni dari Nahdlotul Ulama,

Muhammadiyah dan lain sebagainya. Ada pula yang dari Tareqat Qadiriyah wa Naqsabandiyah.26 Selain itu pengikut majlis dzikir dan doa “Taman Sholaya NKRI” juga di ikuti semua kalangan masyarakat yang beragamana Islam. Bahkan jama’ahnya ada dari kalangan para tentara, polisi, pejabat daerah, pegawai Negeri, para Kyai, para Khabaib, para ustad, para guru, para pedagang, para petani, para buruh tani, para pekerja pabrik, para pengusaha, dan lain sebagainya tanpa pandang bulu.27

Tabel 2

Daftar Organisasi Keagamaan yang anut masyarakat Desa Ngares Kidul Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto28

26

H. Suadi Ahmad,wawancara, Surabaya 20 Mei 2017.

27Khabib Mastur ,wawancara, Mojokerto, 10 Juni 2017. 28

Arsip Kantor Desa Ngares Kidul Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto, 13 Juni 2017.

No Organisasi Keagamaan Prosentasi

1 Nahdlotul Ulama 60%

2 Muhammadiyah 20%

3 LDII 10%

4 Jama’ah Islamiyah 5%


(32)

Menurut keterangan tabel diatas, sekitar 60% masyarakat desa Ngares Kidul merupakan pengikut organisasi Nahdlotul Ulama’.Terdapat satu masjid dan sepuluh mushola yang dikelola dan mengamalkan ajaran

Nahdlotul Ulama’. Tak heran jika organisasi Nahdlotul Ulama’ paling banyak pengikutnya, dilihat dari silsilah pendiri dari perkumpulan

“Taman Sholaga NKRI” sendiri adalah tokoh yang berperan dalam mengembangkan amalanNahdlotul Ulama’.

Pada zaman dahulu sebelum didirikan kegiatan ini, Nahdlotul Ulama sudah masuk di daerah ini, yang membawa pertama kali adalah para sesepuh atau pendahulu dari pendiri Ormas ini yakni Mbah Kyai Khambali Al-Matarami, ia adalah kakek buyut dari Khabib Mastur dan pernah menjabat sebagai pengurus Syuriah pertama PBNU (Pengurus Besar Nahdlotul Ulama’) tahun 1926,29 tak hanya itu ayah dari Khabib Mastur yang bernama Kyai Haji Raden Mukhammad Sjoehoed Miftakhul Falaq Al-Matarami, ia permah menjabat sebagai Sekjen PBNU pertama, sehingga dari dua tokoh ini yang menyebabkan berkembangnya

Nahdlotul Ulama menyebar di daerah Desa Ngares Kidul Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto.30

29

Chairul Anam, KH Wahab Chasbullah Hidup dan Perjuangannya (Surabaya: Duta Aksara Mulia, 2015), 241.

30Khabib Mastur Al-Matarami Al-Quddusi,SK TAMAN SHOLAYA NKRI PUSAT(Mojokerto: T.P,

1999), 3.


(33)

Berikut ini adalah wawancara saya dengan pengikut jama’ah dzikir “Taman Sholaya NKRI” dengan warga Nahdlotul Ulama, yang bernama ibu siti mengatakan bahwa :

“Dzikir Taman Sholaya itu tidak memandang bulu baik itu jama’ahnya dari orang Nahdlotul Ulama atau Muhammadiyah, alasan saya mengikuti ini karena para pendahulu dari pendiri majlisndzikir ini adalah orang-orang Nahdlotul Ulama, maka dari itu sepatutnya saya sebagai warga Nahdlotul Ulama yang baik harus mengikuti ulama-ulamaNahdlotul Ulama“ .31

Sedangkan penduduk desa Ngares yang mengikuti ajaran dan amalan organisasi Muhammadiyah sekitar 20%. Dapat dilihat adanya satu masjid yang dikelola serta dijadikan tempat beribadah dan berdakwah orangMuhammadiyah.

Salah satu jama’ah yang mengikuti kegiatan Ormas “Taman SholayaNKRI” yang berlatar belakang dari ormas Muhammadiyah yang bernama ibu Nuraini, ia mengatakan bahwa:

“Mengikuti majlis dzikir Ormas Taman Sholaya ialah ingin lebih menghargai antara sesama organisasi keagamaan supaya tidak

saling terpecah belah, saling mencemo’oh dan saling merasa

sombong dan unggul dengan golongan masing-masing dan pula agar bisa hidup berdampingan dengan tentram damai, dan saling

menghargai satu sama lain”.32

Kemudian organisasi keagamaan lain yang berkembang di desa Ngares Kidul ialah LDII(Lembaga Dakwah Islam Indonesia) sekitar 10% dari penduduk desa Ngares menjadi pengikut organisasi tersebut. Perlu diketahui bahwa terdapat satu masjid yang dikelola dan dijadikan tempat

31

Siti,Wawancara, Mojokerto, 13 Juni 2017.

32


(34)

beribadah serta aktivitas kegiatan mereka. Namun dari organisasi ini tidak

ada jama’ahnya yang mengikuti kegiatan “Ormas Taman Sholaya NKRI”.

Selain itu terdapat pula kegiatan keagamaan yang berkembang di desa Ngares yakni Jama’ah Islamiyah, sekitar 5% penduduknya

mengikuti kegiatan ini, bahkan jama’ah ini mempunyai satu masjid yang

dijadikan tempat beribadah dan aktivitas kegiatan mereka.

Mojokerto adalah kota yang tak jauh letaknya dari Kabupaten Jombang. Diketahui bahwa kabupaten Jombang adalah pusat dari berkembangnya berbagi aliran-aliran Tasawuf seperti Tareqat Qadiriyah wa Naqsabandiyah yang pusatnya di daerah Pondok Pesantren Darul Ulum Perterongan Jombang.

Seiring dengan perkembangan waktu tarekat tersebut mulai menyebar ke daerah Mojokerto, khususnya di desa Ngares Kidul, sekitar 5% jamaah yang mengikutiTareqat Qadiriyah wa Naqsabandiyah. Selain itu, Khabib Mastur adalah putra ketujuh dari Mbah Shoejoed. Mbah Shoejoed termasuk keturunan dari Syekh Moch Sholeh Jabal Qubes yang merupakan Al-Mursyid Akbar Tareqat Qadiriyah wa Naqsabandiyah. Secara tidak langsung Mbah Soejoed juga sebagai pengikut Tareqat Qadiriyah wa Naqsabandiyahmulai mengenalkan Tareqat Qadiriyah wa Naqsabandiyahkepada masyarakat sekitar desa Ngares Kidul.33 Menurut observasi yang peneliti lakukan. Tidak terdapat suatu tempat baik masjid maupun mushola yang dijadikan tempat mengembangkan ajaran Tareqat

33


(35)

Qadiriyah wa Naqsabandiyah. Akan tetapi kebanyakan pengikut adalah orang–orang Nahdliyin atau Nahdlotul Ulama. Biasanya jama’ahnya

berkumpul langsung di pusat Tareqat Qadiriyah wa Naqsabandiyah

yakni di Jombang ketika ada acara atau rutinan terkait dengan Tareqat Qadiriyah wa Naqsabandiyah. Namun, jarang sekali mengadakan acara di sekitar daerah Ngares Kidul.

Berikut dibawah ini peneliti akan mencantumkan demografi penduduk desa Ngares Kidul Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokrto.

Tabel 3

Stuktur Pendududk Desa Ngares Kidul Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto Tahun 201234

No Struktur Laki-laki Perempuan

1 Usia 75 81 69

2 Usia 60_74 90 12

3 Usia 55-59 109 102

4 Usia 50-54 204 201

5 Usia 45-49 220 215

6 Usia 40-44 232 224

7 Usia 35-39 227 221

34


(36)

8 Usia 30-34 221 217

9 Usia 25-29 225 221

10 Usia 20-24 231 251

11 Usia 15-19 65 55

12 Usia 10-14 47 43

13 Usia 5-9 54 46

14 Usia 0-4 35 37

Jumlah

2031 1974

4005

Tabel 4

Stuktur Pendududk Desa Ngares Kidul Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto Tahun 201635

No Dusun Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Ngares Lor 684 626 1310

2 Ngares Kulon 678 725 1404

3 Ngares Wetan 639 629 1268

Jumlah 2002 1980 3982

35


(37)

Menurut tabel diatas jumlah penduduk dari tahun 2012 hingga 2016 menunjukkan penurunan, pada tahun 2012 jumlah penduduk desa Ngares 4005 jiwa sedangkan pada tahun 2016 jumlah penduduk 3982. Penurunan jumlah penduduk disebabkan karena penduduk desa Ngares banyak yang pindah rumah, meninggal dan lain sebagainya disetiap bulannya.

B. Kondisi Sosial-Budaya dan Pendidikan

Rata-rata penduduk desa Ngares Kidul ialah keturunan Jawa asli, yang masih mempertahankan tradisi para leluhurnya. Dikarenakan masyarakatnya masih merupakan keturunan dari kerajaan Majapahit yang beragama Hindu yang kemudian memeluk agama Islam.36 Berikut ini

adalah jama’ah Ormas “Taman Sholaya NKRI” yang masih mempertahankan adat istiadat atau tradisi Jawa yang dicampuradukkan ke dalam ajaran Islam. Rata –rata yang masih melakukan tradisi tersebut adalah orang-orang Nahdlotul Ulama. Misalnya, peringatan Islam yang masih tercampur dengan budaya Jawa setempat ialah seperti :

1. Saat menjelang bulan puasa biasanya masyarakat di daerah ini melaksanakan ritual Megengan atau disebut dengan acara syukuran dengan makan-makan, yang mana menu utamanya bukan nasi melainkan adalah kueApem.37

36Khabib Mastur,Wawancara, Mojokerto, 10 Juni 2017

37Kue Apem adalah sejenis kue yang terbuat dari tepung beras.Biasanya kue-kue ini dibuat dalam


(38)

2. Budaya Syukuran Malam Jum’at Kliwon, Syukuran ini biasanya di

adakan di Masjid setelah shalat Magrib didahului dengan membaca SuratYasindanTahlil.

3. SykuranMuludanyang mana acara imi diadakan ketika hari kelahiran Nabi Muhammad dengan membawa makanan seperti tumpeng Nasi, jajan pasar, atau buah-buahan untuk dimakan secara bersama-sama setelah pembacaanDibaiyahyang acaranya dilakukan di Masjid. 4. Tradisi Malam ketujuh setelah hari atau disebut dengan hari ketujuh

setelah hari raya Idul Fitri, biasanya masyarakat setempat membuat

ketupat dan lepet, 38 kemudian makanan tersbut dibawa ke masjid atau balai desa untuk didoai setelah itu di makan secara bersama-sama.

Dari keadaan sosial-budaya yang berkembang di desa Ngares Kidul adalah berlatar belakang Islam Jawa. Bahkan organisasi keagamaan pun jika berdiri dan mampu diterima oleh masyarakat luas juga harus mengikuti keadaan sosial-budaya daerah setempat. Seperti yang

dilakukan perkumpulan “Taman Sholaya NKRI” ini mencoba netral dan

menghargai kepada semua golongan dan lapisan masyarakat. Alasannya, ialah mengikuti dan mencontoh dakwah para Wali Songo saat menyebarkan agama Islam dengan menghargai dan memadukan tradisi yang ada pada masyarakat setempat. Selain itu pendiri daripada

38

Ketupat adalah sejenis makanan khas saat lebaran makanan ini terbuat dari beras yang dibungkus daun kelapa atau janur, sedangkan lepet adalah makanan pendampingnya yang terbuat dari beras ketan yang dcampur dengan sarutan kelapa atau santan kemudian dibungkus juga dengan daun kelapa. Khabib Mastur,Wawancara, Mojokerto, 10 Juni 2017


(39)

perkumpulan Ormas “Taman Sholaya NKRI” yakni Khabib Mastur masih

keturunan dari Wali Songo yakni dari Sunan Kudus Jawa Tengah.39

Adapun kondisi pendidikan masyarakat desa Ngares terbilang cukup baik. Berikut di bawah ini adalah jumlah penduduk menurut pendidikan di desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto yang penulis peroleh dari kantor Desa Ngares Kidul.

Tabel 5

Jumlah penduduk menurut pendidikan Desa Ngares Kidul Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto Tahun 2013

No Jenis Pendidikan Jenis Kelamin

Total

Pria Wanita

1 Tidak Tamat SD 16 14 30

2 SD 189 203 392

3 SMP 247 271 520

4 SLTA 367 344 711

5 DIPLOMA 14 7 21

6 SARJANA 19 13 32

39


(40)

Dapat di lihat tabel di atas jumlah penduduk desa Ngares Kidul menurut pendidikan yang paling banyak ialah tamat ditingkat SLTA yang berjumlah 711 jiwa. Sedangkan ditingkat SD dan SMP cukup stabil yakni SD berjumlah 392 jiwa dan SMP 520 jiwa. Desa Ngares adalah daerah pedesaan yang letaknya di pinggiran sungai brantas yang jauh dari kota, tamatan tingkat pendidikan Diploma dan Sarjana juga cukup stabil. Tamatan Diploma berjumlah 21 jiwa sedangkan tingkat Sarjana S1 berjumlah 32 jiwa. Dari sini menunjukkan bahwa semangat belajar masyarakatnya pada jenjang perguruan tinggi masih ada. Akan tetapi dilihat dari berbagai tingkat pendidikan yang sudah dicapai masyaraktanya, terdapat 30 jiwa yang tidak menamatkan pendidikanya ditingkat SD. Walaupun begitu, Setidaknya masyakatnya masih pernah mengenyam pendidikan walau tidak tamat SD. Adapun sarana pendidikan di desa Ngares terdapat dua sekolah dasar, satu sekolah menengah pertama dan satu sekoalah menengah keatas. Pada tahun selanjutnya yakni sekitar tahun 2016. Setidaknya kondisi pendidikan masyarakat desa Ngares Kidul semakin baik dan banyak yang mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi mencapai 50 jiwa.40

C. Kondisi Ekonomi

Adapun mata pencaharian atau kondisi ekonomi para pengikut

Ormas “Taman Sholaya NKRI” di desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto. Rata-rata mata pencahariaannya adalah sebagai

40


(41)

petani dikarenakan daerahnya merupakan daerah persawahan yang memungkinkan untuk ditanami padi dan tebu. Jika dilihat dari luas keseluruhan desa Ngares Kidul adalah 248.648 ha, dimana luas sawah ialah 83.590 ha.

Selain itu mata pencahariaan masyarakat desa Ngares sangat beragam, seperti pegawai negeri sipil, guru, polisi, tentara, pedagang, karyawan, buruh dan lain sebagainya. Tetapi ada pula penduduk desa Ngares yang tidak mempunyai pekerjaan tetap, sedikit sekali dari mereka yang mempunyai keahlian khusus, sehingga mereka harus bekerja sebagai penambang pasir dan tidak sedikit pula yang menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di luar negeri seperti di Malaysia, Arab Saudi dan lain sebagainya.

Sedangkan para kaum wanita rata-rata hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Lain halnya dengan pemuda desa Ngares Kidul kebanyakan dari mereka pengangguran.41

Tabel 6

Prosentase mata pencaharian penduduk Desa Ngares Kidul Kecamatan Gedeg Kabupaten MojokertoTahun 2010

No Pekerjaan Prosentase

1 Pegawai negeri 0.8 % 2

2 Petani 28,7 %

41


(42)

3 Wiraswasta 45,6 % 4

4 Lain-lain 4,7 %

Tabel 7

Jumlah mata pencaharian penduduk Desa Ngares Kidul Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto Tahun 2016

No Pekerjaan Jumlah

1 Petani 157

2 PNS/Guru 27

3 Karyawan Swasta 345

4 Buruh 185

5 TNI 14

6 POLRI 5

7 BUMN 17

8 Ibu Rumah Tangga 579

Dari kondisi ekonomi masyarakat desa Ngares Kidul dari tahun 2010 sampai 2016 bertambah stabil.42Mata pencahariaan masyarakat yang

42


(43)

beraneka ragam, turut serta menghantarkan perekonomian desa Ngares Kidul menjadi lebih baik lagi, akan tetapi dengan kondisi ekonomi yang sedemikian hanyalah mengarah pada benda dunia semata, Sehingga dengan hadirnya kegiatan Dzikir dan doa Ormas Taman Sholaya NKRI, dapat menjadi penyeimbamg antara dunia dan Akherat.43

Dari perkembangan ekonomi yang semakin baik, masyarakat desa Ngares Kidul tak sepenuhnya sejahtera dari 100% penduduknya. Sekitar 30% masyarakatnya yang masih belum sejahtera atau tergolong tidak mampu. Berikut ialah tabel jumlah penduduk kategori miskin desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto.

Tabel 8

Jumlah Penduduk Kategori Miskin menurut Kepala Keluarga (KK) di Desa Ngares Kidul Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto Tahun

2016

No Desa Jumlah KK Sejahtera Jumlah KK Miskin

Ngares Kidul 977 372

Adapun sarana dan prasarana perekonomian desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto ialah terdapat satu pasar sebagai sarana jual beli. Dan juga terdapat toko bahan makanan berjumlah 45, dan lain sebagainya.44

43Khabib Mastur,Wawancara, Mojokerto, 10 Juni 2017. 44


(44)

BAB III

SEJARAH BERDIRI DAN PERKEMBANGAN ORMAS“TAMAN SHOLAYA NKRI”DI DESA NGARES KIDUL KECAMATAN GEDEG

KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 1994-2016

A. Latar Belakang Berdiri dan Perkembangan Ormas “Taman Sholaya NKRI”

Ormas “Taman Sholaya NKRI” merupakan tempat berkumpulnya

para ulama’, kyai, ustad, dan segenap kaum khabaib, kaum muslimin dan muslimat yang ada di Nusantara, sebagai organisasi masyarakat yang konsisten pada kegiatan keagamaan yakni kegiatan majlis dzikir dan doa. Ormas “Taman Sholaya NKRI” tidak berafiliansi pada partai politik manapun, para anggota dan jama’ahnya merupakan campuran dari berbagai Ormas sepertiMuhammadiyah, Nahdlotul Ulama’ serta golongan lainnya yang berpaham Ahlu Sunnah wal Jama’ahtanpa membedakan dari

golongan, suku dan ras manapun. Sesuai dengan konsep kejama’annya Ormas “Taman Sholaya NKRI” mengajarkan umat Islam untuk terus

membina kerukunan hidup dan senantiasa menyambung silaturahni dengan konsep inilah Rasulullah mencetak pilar-pilar persatuan dan pilar-pilar persatuan dan kesatuan tersebut.45

Adapun faktor yang melatar belakangi berdirinya Ormas “Taman Sholaya NKRI” ialah melihat kondisi lingkungan serta kondisi bangsa yang mulai memprihatinkan dengan munculnya berbagai kemaksiatan, kerusakan moral. Bangsa kita yang dilanda berbagai bencana seperti ✂✄


(45)

bencana alam, Selain itu faktor penyebab didirikannya perkumpulan

“Taman Sholaya NKRI” juga karena melihat kondisi umat Islam yang

terpecah bela. Hal itu muncul disebabkan adanya perbedaan pemikiran antara organisasi keagamaan Nahdlotul Ulama dan Muhammadiyah yang merambah ke ranah politik.46 Dimana kedua organisasi ini tidak lagi konsisten dalam organisasi keagamaan yang menjadi awal tujuan mereka.

Ormas “Taman Sholaya NKRI” didirikan oleh seorang ulama

bernama S.K.K.H.R.G.N.M.47 Khabib Mastur Al- Matarami Al-Quddusi sekitar tahun 1994 di Desa Ngares Kidul, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Ia mendirikan kegiatan ini atas saran dari ayahnya yakni KH Raden Mukhammad Sjoehoed Miftakhul Falaq Al-Matarami.48Sebelum ia wafat pada tahun 1996. Ia berpesan kepada khabib mastur bahwa:

“Indonesia sekarang sudah merdeka, akan tetapi rakyatnya masih terpecah bela, kerusakan moral dan sosial mulai meracuni masyarakat, bencana alam mulai terjadi dimana-dimana, wahai khi49 buatlah kegiatan yang mana dunianya dapat, akheratnya dapat sebagai tawasul kita kepada Allah dan dapat menjaga keutuhan,

ketentraman NKRI”.

Atas ide dari ayahnya tersebut Khabib Mastur kemudian membuat terobosan baru dengan membuat kegiatan yang dapat menyatukan semua

46

Khabib Mastur,Wawancara, Mojokerto, 19 Mei 2017.

47

S.K.K.H.R.G.N.M adalah gelar yang diberikan kepada keturunan kerajaan Mataram dan Sunan Kudus yakni singkatan dari Sayyid Kyai Kanjeng Haji Raden Gusti Nur Muhammad, karena sejatinya Khabib Mastur adalah keturunan dari kerajaan Majapahit, Mataram Islam dan waliyullah, ayahnya adalah seorang keturunan dari kerajaan Mataram sedangkan ibunya nasab dari keturunan Sunan Qudus Jawa Tengah. Khabib Mastur,Wawancara, Mojokerto,19 Mei 2017.

48

Raden Mukhammad Sjoehoed Miftakhul Falaq Al-Matarami adalah tokoh pengagas ide terbentuknya Taman Sholaya NKRI yang pernah menjabat sebagai komando pemberontakan dan gerilya revolusi kemerdekaan se-Jawa melawan penjajah mulai tahun 1922 sampai merdeka.Suaidi Ahmad,Wawancara, Surabaya, 20 Mei 2017.

49Khi adalah panggilan kesayangan ayahnya kepada Khabib Mastur. Khabib Mastur,Wawancara,


(46)

umat muslim di Nusantara tanpa memandang ras, suku, dan golongan. Sehingga pada akhirnya muncullah pemikiran membuat kegiatan

keagamaan yang berbentuk majlis dzikir “Taman Sholaya NKRI”.

Alasan Khabib Mastur memberi nama majlis dzikir “Taman Sholaya NKRI” ialah singkatan dari Taman (Tahl l, Man qib) dan Sholaya (Shol wat dan Y s n). Sedangkan pengambilan nama NKRI dibelakangnya ialah singkatan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mempunyai arti ingin mempersatukan, merangkul semua golongan yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini tanpa membeda-bedakan antara golongan yang satu dengan yang lainnya.50

Khabib Mastur Al-Matarami Al-Quddusi lahir di desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto pada tanggal 12 Desember 1968, ayahnya Raden Mukhammad Sjoehoed Miftakhul Falaq Al-Matarami adalah seorang keturunan dari kerajaan Mataram sedangkan ibunya yang bernama Nyai Hj. Raden Ajeng Sayyidatina Sa’adah Al-Quddusi adalah nasab dari keturunan Sunan Kudus Jawa Tengah. Pada masa kecilnya Khabib Mastur sudah menampakkan kecerdasaan dan keistimewaan sebagai keturunan bangsawan dan wali. Pada masa kecilnya pula, ia pernah tinggal di Jakarta, karena pada saat itu ayahanda tercinta mempunyai jabatan penting sebagai penasehat umum presiden Soeharto sekitar tahun 1978. Dalam riwayat pendidikannya, ia pernah belajar di MI, SMP, dan SMA di pondoknya sendiri yakni pondok pesantren Roudlotul

50


(47)

Muttaqin “Taman Sholaya NKRI”. Kemudian ia melanjutkan studinya di Universitas Gajah Madah, Yogjakarta, mengambil jurusan Hukum. Setelah menyelesaikan pendidikannya ia kembali ke Jakarta, ia juga pernah menjadi calon anggota DPR dari partai Golkar termuda, kemudian ia diminta ayahnya untuk kembali ke kampung halamannya dan mulai mendirikan majlis dzikir dan do’a “Taman Sholaya NKRI”.51

Muncul ide membuat perkumpulan “Taman Sholaya NKRI” ialah ia

memadukan amaliyah-amaliyah yang biasanya dibaca oleh orang- orang

Nahdlotul Ulama dan Tareqat Qadriyah wa Naqsabandiyah.52 Akan tetapi, majlis dzikir “Taman Sholaya NKRI” sendiri bukan embrio dari organisasi Nahdlotul Ulama. Majlis tersebut berdiri sendiri yang ingin mengajak semua golongan untuk berdzikir bersama. Jika dilihat dari daerah Mojokerto sendiri yang banyak orang-orang Nadliyin dan tak jauh dari kota Jombang yang banyak terdapat tarekat-tarekat yang berkembang akhirnya beliau memadukan dua amaliyah tersebut.53

Tujuan diadakan kegiatan ini ialah untuk mengisi kemerdekaan

NKRI dengan mengajak masyarakat untuk berdzikir dan do’a bersama

tanpa memandang perbedaan dari golongan manapun, agar terciptanya Negara Indonesia yang damai, tentram, bersatu, dijauhkan dari segala pengaruh buruk serta meneruskan perjuangan para Nabi, Waliyullah,

51Khabib Mastur,Wawancara, Mojokerto, 19 Mei 2017.

52Amaliyah-amaliyah yang dibaca orang- orang Nahdlotul Ulama dan Tarekat Qadriyah wa

Naqsabandiyah seperti Tahlil, Manaqib Syeh Abdul Qadir Jaelani, Surat Yasin, serta Sholawat– Sholawat yang dilantunkan kepada Nabi Muhammad SAW yangtercantum didalam kitab Diba’. Suadi Ahmad,Wawancara, Surabaya, 20 Mei 2017.

53


(48)

Ulama, Kyai serta para Khabaib dalam membenahi akhlaq bangsa, khususnya bangsa Indonesia yang saat ini mengalami berbagai kerusakan moral, terpecah belahnya beberapa organisasi masyarakat. Serta mewujudkan suasana Ukhuwah Islamiyah (hubungan antar umat Islam),

Ukhuwah Basyariyah (hubungan antar umat manusia), Ukhuwah Wathoniyah (hubungan antar bangsa, negara, etnis, suku maupun golongan). Dan agar terwujudnya kerukunan, keharmonisan, kesejukan, persatuan dan kesatuan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di mata bangsa-bangsa Internasional.54

Sesuai dengan konsep kejama’ahan, “Taman Sholaya NKRI”

mengajak kepada umat islam untuk terus membina kerukunan hidup dan senantiasa menyambung hubungan silaturrohim. Dengan konsep inilah, Rasululloh meletakkan pilar-pilar Negara. Dan dengan pilar-pilar persatuan dan kesatuan tersebut Rasulullah mengantarkan masyarakatnya pada satu kehidupan yang baldatun, toyyibatun, wa ro'bunghofur atau dalam bahasa jawanyagemah, ripah loh jinawe, tata tentrem kertaraharja

artinya, tidak kekurangan sandang, pangan, dan keamanan terjamin.

Dengan membaca lantunan Tahl l, Man qib, Shol wat dan Y s n

yang berpedoman kepada Al-Quranul Karim, Al-Hadits, As-Sunnatur Rosulillahi Muhammadin Shall Allah Alasyh Wassalam, Al-Ijmak dan

Al-Qiyasul Ulama’ Warosul Ambiya’ Ala Ahlusunnah Wa Jama’atun

54

Khabib Mastur Al- Matarami Al-Quddusi, SK TAMAN SHOLAYA NKRI PUSAT (Mojokerto: T.P, 1999), 2.


(49)

Nabiyullahi Muhammad Shall Allah ’Alayh Wassalam yang berarti kita semua meneruskan perjuangan Nabi, Waliyullah para ulama dalam membenahi ahklaq bangsa dan negara, khususnya Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).55

Adapun firman Allah yang dijadikan dasar oleh Ormas “Taman Sholaya NKRI” ialah Surat Al-Maidah ayat 35 :

َن ْﻮ ُﺤ ِﻠْﻔُﺗ ْﻢُﻜ

)

٣ ٥

(

Artinya :“Wahai orang-orang yang beriman ! Bertaqwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) dijalan-Nya, agar kamu beruntung”.

Atas usaha Khabib Mastur dan semua pengurus,56 majlis dzikir

“Taman Sholaya NKRI” mampu berkembang ke berbagai wilayah,

awalnya ia perkenalkan kepada santrinya yakni di pondoknya sendiri, Pondok PesantrenSalafiyah Roudlotul Muttaqin, disusul dengan tentangga

kampung, hingga beliau mengadakan majlis dzikir dan do’a akbar di

berbagi lapangan setiap kecamatan di wilayah Mojokerto. Seiring dengan berjalannya waktu pada tahun 2004 majlis ini terus berkembang hingga ke luar kota seperti Jombang, Gresik, Sidoarjo, Surabaya, bahkan santri dan

jama’ahnya juga mulai memperkenalkan di kampung halamannya masing -masing.

55

Al-Quddusi,SK TAMAN SHOLAYA NKRI PUSAT, 4.

56

Suaidi Ahmad adalah kerabat dari Khabib Mastur yang ditunjuk sebagai pimpinan pusat Taman Sholayah NKRI. Khabib Mastur,Wawancara, Mojokerto, 19 Mei 2017.


(50)

Sekitar pertengahan tahun 2007 jamaa’ahnya mulai bertambah

hingga ke Bali dan provinsi lannya di Indonesia. Bahkan jama’ah dzikir

“Taman Sholaya” juga berkembang pesat sampai di luar negeri salah satunya ialah di Mekkah, yang diperkenalkan langsung oleh Khabib Mastur ketika ia sedang melaksanakan ibadah haji sekitar tahun 1998.57 Ketika di Mekkah Khabib Mastur berkenalan dengan seorang Ustad asal Indonesia yang bernama Ustadz Yusuf dan Aziz yang sudah bermukim lama di Mekkah kemudian ia memperkenalkan majlis dzikir yang ia bawa, kedua Ustadz tersebut diberi amanah Khabib Mastur untuk mengembangkan Taman Sholaya di negeri Mekkah.58

Sedangkan tantangan yang dialami dalam mengembangkan Ormas

“Taman Sholaya NKRI”, salah satunya ialah dianggap sebagai aliran baru di luar Nahdlotul Ulama’ dengan memakai amaliyah NU, namun dengan bertambahnya waktu, Taman Sholaya NKRI mampu diterima dikalangan masyarakat di karenakan masyarakat mulai mengetahui bahwa pendiri dari Ormas ini adalah masih keturunan Kerajaan Mataram dan Sunan Kudus Jawa Tengah.59

Mulanya Ormas Taman Sholaya NKRI ini hanya sebuah Jama’ah Majlis Dzikir dan Do’a saja tanpa ada tambahan Ormas (Organisasi Masyarakat) yang murni kearah kegiatan keagamaan. Atas Kegigihan pendiri serta pengurus membuahkan hasil pada 07 Januari 2009 nama

57

Suaidi Ahmad,Wawancara,Surabaya, 20 Mei 2017.

58Khabib Mastur,Wawancara, Mojokerto, 19 Mei 2017. 59


(51)

Majlis“Taman Sholaya NKRI”dirubah menjadi Ormas“Taman Sholayah NKRI”, yang ketika itu masih di bilang sebagai Ormas

Independen.60Kemudian baru resmi diakui pemerintah menjadi Ormas tanggal 22 Juli 2016.61

Majlis dzikir merupakan tempat yang paling bersih, mulia bermanfaat dan tinggi derajatnya, majlis dzikir juga majlis para malaikat, karena bagi mereka, tidak ada tempat di dunia selain tempat yang disebut nama Allah didalamnya. Selain itu, majlis dzikir juga menyelamatkan hamba dari perkataan-perkataan buruk serta menyadarkan diri dari penyesalan dosa dari kiamat.62

Keutamaan majlis dzikir ialah sebagai penghidup hati, penumbuh iman dan poenyuci diri. Majlis dzikir juga diibaratkan taman-taman surga didunia, dzikir yang dilakukan dalam suatu tempat secara berjama’ah,

orang yang bersangkutan akan mendapat rahmat, ampunan dan akan dihapus keburukannya oleh Allah Subh nahū wa Ta’ ll .63Maka, apabila seseorang telah merasa senang dan akrab dengan dzikrullah (ketika hidup di dunia), hakikatnya adalah dzikir terus-menerus yang disertai dengan kehadiran hati sehingga akan membawa pengaruh yang bermanfaat bagi pedzikir terhadap ketenangan hati.64

60

Independen berarti berdiri sendiri, bebas, tidak terikat dengan manapun. , dalam http.//id.mwikipedia.org.Diakses tanggal 9 April 2017.

61

Khabib Mastur,Wawancara, Mojokerto, 19 Mei 2017.

62

M.Quraish Shihab,Tafsir Al-Misbah Pesan dan Kesan Keserasian Al-Quran (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 124.

63

Ismail Nawawi, Risalah Dzikir dan Do’a Penerobos Tirai Rahasia Ilahi (Surabaya: Karya Agung Surabaya, 2008), 123-124.

64

William C. Chittik, Tasawuf di Mata Kaum Sufi, penerjemah Zainum Am (Bandung: Mizan Media Utama, 2002), 102.


(52)

Terkait dengan masalah ini, dzikir yang dilakukan oleh Ormas

“Taman Sholaya NKRI” yang didalamnya juga membaca dzikir Man qib

dapat dipahami sebagai upacara pembacaan kitab riwayat hidup (man qib) seorang wali yang menceritakan sikap terpuji, keistimewaan (karomah) seorang wali yang bersangkutan. Sedangkan pelaksanaan dzikir dan do’a

Ormas “Taman Sholaya NKRI” ini harus memakai penanggalan Qamariyah atau rembulan yang ditetapkan oleh Ormas Taman Sholaya pusat, biasanya kegiatan ini dilaksanakan setiap sebulan sekali khususnya pada pertengahan 3, 15, 16 penanggalan Qamariyah.

Setelah majlis dzikir ini berubah nama menjadi Ormas “Taman Sholaya NKRI”, segala kebutuhan demi mengembangkan Ormas Taman

ini dilakukan, seperti memilih pengurus yang dibagi menjadi beberapa departemen, membuat visi dan misi, tujuan, anggaran dasar dan rumah tangga (AD-ART) serta membuat surat keputusan (SK) bagi para pengurus yang ditunjuk dan lain sebagainya. Berikut ini adalah Visi Ormas

“Taman Sholaya NKRI” ialah Beriman, berilmu, berwawasan luas, berakhlaqul karimah, bertaqwa kepada Allah Subh nahū wa Ta’ ll , berani mengorbankan kepentingan pribadi, pangkat, derajat, harkat dan martabat dan harta kekayaan untuk keutuhan bangsa dan negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) khususnya, juga bangsa-bangsa dan negara-negara dunia Internasional umumnya.65 Sesuai dengan Visi tersebut, Misi

Ormas “Taman SholayaNKRI”dirumuskan sebagai berikut ;

65


(53)

1. Melaksanakan kegiatan dzikir dan do’aTahl l,Man qib,Shol wat dan

Y s n bersama berpedoman kepadaAl-Quranul Karim, Al-Hadits, As-Sunnatur Rosulillahi Muhammadin Shall Allah ’Alasyh Wassalam,

Al-Ijmak dan Al-Qiyasul Ulama’ Warosul Ambiya’ Ala Ahlusunnah

Wa Jama’atun NabiyullahiMuhammad Shall Allah ’Alayh Wassalam

untuk mewujudkan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) khususnya, juga bangsa-bangsa dan negara-negara dunia Internasional pada umumnya yang beriman kepada Allah Subh nahū wa Ta’ ll dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Negara-Negara Dunia Internasional.

2. Mengembangkan pembelajaran pengetahuan tentang nilai-nilai Islam yang sesuai dengan Al-Quranul Karim, Al-Hadits, As-Sunnatur Rosulillahi Muhammadin Shall Allah ’Alasyh Wassalam, Al-Ijmak dan Al-Qiyasul Ulama’ Warosul Ambiya’ Ala Ahlusunnah Wa

Jama’atun Nabiyullahi Muhammad Shall Allah ’Alayh Wassalam

untuk menjaga toleransi dan kerukunan Bangsa Indonesia, Bangsa-Bangsa Internasional baik ditingkat lokal maupun global serta demi terwujudnya kerukunan dan keutuhan NKRI.

3. Mengembangkan pendidikan berkarakter baik dalam skala nasional maupun Internasional yang sesuai dengan nilai-nilai Al-Quranul Karim, Al-Hadits, As-Sunnatur Rosulillahi Muhammadin Shall Allah

’Alasyh Wassalam, Al-Ijmak dan Al-Qiyasul Ulama’ Warosul


(54)

Shall Allah ’Alayh Wassalam untuk mewujudkan Bangsa Indonesia dan Bangsa-Bangsa Dunia Internasional yang menguasai Teknologi dan informasi demi kerukunan dan keutuhan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

4. Berperan aktif mengisi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan nilai-nilaiQuranul Karim, Al-Hadits, As-Sunnatur Rosulillahi Muhammadin Shall Allah ’Alasyh

Wassalam, Al-Ijmak dan Al-Qiyasul Ulama’ Warosul Ambiya’ Ala

Ahlusunnah Wa Jama’atun Nabiyullahi Muhammad Shall Allah

’Alayh Wassalam serta Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang dibingkai di dalam Binneka Tunggal Ika untuk kerukunan dan keutuhan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indinesia (NKRI) 5. Mengembangkan Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Basyariyah dan

Ukhuwah Wathoniyah yang sesuai dengan nilai-nilai Al-Quranul Karim, Al-Hadits, As-Sunnatur Rosulillahi Muhammadin Shall Allah

’Alasyh Wassalam, Al-Ijmak dan Al-Qiyasul Ulama’ Warosul

Ambiya’ Ala Ahlusunnah Wa Jama’atun Nabiyullahi Muhammad

Shall Allah ’Alayh Wassalam untuk membentuk masyarakat Bansa Indonesia dan Bangsa-Bangsa Internasional yang saling mengenal dan menghargai sesamanya.66

Sedangkan maksud dan tujuan setelah menjadi Ormas “Taman Sholaya NKRI”ini ialah:

66


(55)

1. Dengan membaca dzikir dan doa seperti Tahl l, Man qib, Shol wat

dan Y s nberarti kita meneruskan, memperjuangkan dan menegakkan

Amar Ma’ruf Nahi Munkar nilai Al-Quranul Karim, Al-Hadits, As-Sunnatur Rosulillahi Muhammadin Shall Allah ’Alasyh Wassalam,

Al-Ijmak dan Al-Qiyasul Ulama’ Warosul Ambiya’ Ala Ahlusunnah

Wa Jama’atun Nabiyullahi Muhammad Shall Allah ’Alayh Wassalam

serta Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang dibingkai di dalam Bhinneka Tunggal Ika demi kerukunan dan keutuhan NKRI. 2. Berdzikir dan berdoa bersama membangkitkan semangat nilai-nilai

perjuangan tokoh-tokoh pejuang Bangsa Indonesia dari para Ulama RA, para kyai, para Khabaib, Santriwan-santriwati, mahasiswa-mahasiswi, pelajar, masyarakat, suku dari berbagai elemen bangsa golongan maupun etnis. Dalam satu wadah tanpa menonjolkan fanatisme golongan untuk mengharapkan Rahmat, Taufiq, Hidayah dan Inayah dariAllah Subh nahū wa Ta’ ll .

3. Mewarnai kehidupan masyarakat dengan budaya Islami, moralitas, kesusilaan, kerukunan, keharmonisan, kesejukkan, persatuan dan kesatuan akhlaq mulia, budi pekerti, sopan santun yang tinggi yang sesuai dengan nilai Al-Quranul Karim, Al-Hadits, As-Sunnatur Rosulillahi Muhammadin Shall Allah ’Alasyh Wassalam, Al-Ijmak dan Al-Qiyasul Ulama’ Warosul Ambiya’ Ala Ahlusunnah Wa

Jama’atun Nabiyullahi Muhammad Shall Allah ’Alayh Wassalam


(56)

Bhinneka Tunggal Ika, demi terwujudnya keutuhan, kerukunan, keharmonisan, kesejukkan, serta demi kerukunan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta mempunyai citra yang baik di mata bangsa-bangsa dunia Internasional.

4. Mengembangkan kualitas serta kemampuan para Muballigh-muballigh guna mengembangkan dakwah Islamiyah yang berpedoman kepada Al-Quranul Karim, Al-Hadits, As-Sunnatur Rosulillahi Muhammadin Shall Allah ’Alasyh Wassalam, Al-Ijmak dan Al-Qiyasul Ulama’ Warosul Ambiya’ Ala Ahlusunnah Wa Jama’atun Nabiyullahi

Muhammad Shall Allah ’Alayh Wassalam untuk berwawasan Ahlu Sunnah wal Jama’ah serta berwawasan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang di bingkai dalam Bhinneka Tunggal Ika yang

teroganisasai sebagai peran aktif “Taman Sholaya NKRI” dalam

rangka mewujudkan madani yang nasionalis maupun Internasional. 5. Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah atau hubungan Silaturahim,

Ukhuwah Basyariyah atau hubungan antar umat manusia, Ukhuwah Wathoniyah atau hubungan antar negara sebagai upaya untuk menciptakan Baldatun Thoyibatun Warobbatun Ghofuur.67 Yang berwawasan kepada Al-Quranul Karim, Al-Hadits, As-Sunnatur Rosulillahi Muhammadin Shall Allah ’Alasyh Wassalam, Al-Ijmak dan Al-Qiyasul Ulama’ Warosul Ambiya’ Ala Ahlusunnah Wa

Jama’atun NabiyullahiMuhammad Shall Allah ’Alayh Wassalam.

67

BaldatunThoyibatun Warobbatun Ghofuuryang berartigemah ripah loh jinawiyang berartitata tentrem kertaraharjaartinya, tidak kekurangan sandang, pangan, dan keamanan terjamin. Khabib Mastur,Wawancara, Mojokerto, 19 Mei 2017.


(57)

6. Meningkatkan pendidikan berwawasan kebangsaan dan kenegaraan dengan menggali sumber-sumber sejarah perjuangan Bangsa Indonesia

yang telah dilakukan para Ulama’, para Kyai, para Khabaib,

Santriwan-santriwati, mahasiswa-mahasiswi, pelajar, masyarakat, suku dari berbagai kelompok bangsa maupun etnis untuk mewujudkan rasa Nasionalisme Bangsa Indonesia yang tinggi sekaligus mawujudkan kerukunan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

7. Mewujudkan kerukunan dan keutuhan NKRI Sebagiamana yang telah dirintis oleh para pendahulu kita dengan sumpah-sumpahnya diantaranya :

a. Kerajaan Majapahit yang telah berhasil menyatukan Nusantara yang dimotori oleh Gajah Mada dengan Sumpah Palapa yang

berbunyi “ Saya tidak akan makan buah kelapa sebelum

menyatukan Nusantara, dengan menciptakan keamanan, dan kedamaian rakyatnya senusantara yang dimotori oleh Baginda Raja Kerajaan Mojopahit Baginda Raja Hayam Wuruk dengan melakukan Sabdo Pandito Ratu Sumpah Molimo (Maling, Main Mabuk, Madat, Madon)68 bagi seluruh rakyat kerajaan Mojopahit senusantara, tidak pandang bulu bagi siapapun tanpa pengecualian. b. Melalui peran Kyai dengan pendidikan di Pondok Pesantren yang

terbesar diseluruh Nusantara menghasilkan para cendekiawan

68Molimo adalah singkatan yang berasal dari Bahasa Jawa (Maling, Main Mabuk, Madat, Madon)

yang arinya Mencuri, Berjudi, Mabuk-mabukan, Narkoba, Berzina. Khabib Mastur,Wawancara, Mojokerto, 19 Mei 2017.


(58)

muslim kelak akan melakukan perjuangan kemerdekaan NKRI. NKRI yang telah berhasil Merdeka senusantara yang dimotori oleh Para Kyai bersama-sama melakukan Sumpah Sabdo Pandito Ratu

“Surga sudah di depan kita, Bismillahi Allahu Akbar Allahu Akbar

Allahu Akbar, Rawe-rawe rantas malang-malang putung”. Para

Kyai Senusantara sebagai konseptor, sutradara, pengagas, pencetus, pendiri pemberontakan dan grilya revolusioner NKRI melawan penjajah yang telah berhasil menghimpun beberapa pilar-pilar Kemerdekaan NKRI menuju pemberontakan dan grilya revolusioner Kemerdekaan melawan penjajah samapai Merdeka. c. Perjuangan para pemuda dari berbagai organisasi masyarakat

diseluruh Nusantara dengan semangat Sumpah Pemuda bertumpah darah yang satu Tanah Air Indonesia, berbangsa yang satu Bangsa Indonesia, menjunjung bahasa persatuan Bahasa Indonesia untuk meraih NKRI. Pejuang-pejuang kemerdekaan atas berkat Rokhmat Allah, Bangsa Indonesia meraih kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945yang terdiri di atas bangsa yang majemuk terdiri dari etnis, suku, agama yang dibingkai oleh sumpah BHINNEKA TUNGGAL IKA yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu.

d. TAMAN SHOLAYA dengan Sumpahnya ingin mewujudkan cita-cita Bangsa Indonesia sesuai dengan amanat kemerdekaan Negara


(59)

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang tertuang didalam Pancasila dan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dengan mengedepankan :

a. Mengisi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sesuai dengan Ridho Allah Subh nahū wa Ta’ ll

berpedoman Al-Qur’an dan Al- Hadits serta Pancasila dan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

b. Terwujudnya masyarakat yang beriman, berakhlaqul karimah, menghormati adat istiadat dan seni budaya yang berwawasan luas serta menguasai IPTEK.

c. Mewujudkan jiwa Nasionalisme Bangsa Indonesia Indonesia dan patuh terhadap NKRI dengan menjalankan Syariat Islam secara kaffah berpedoman Al-Qur’an, Al-Hadist dan Ahlu

Sunnah wal Jama’ah serta Pancasila dan Pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945.

d. Mencerdaskan masyarakat Indonesia untuk meraih masyarakat yang makmur secara spiritual dan material menuju masyarakat yangBaldatun Thoyyibatun Warobbatun Ghofuur, gemah ripah loh jinawi toto tentram kerto raharjo, ing ngarso sung tulodo, ing medyo mangun karso tut wuri handayani. NKRI yang murah sandang pangan seger kuwarasan.69

69

Seger Kewarasan adalah kata yang berasal dari Bahasa Jawa yang artinya Sehat wal-afiat atau sehat kehidupannya. Khabib Mastur,Wawancara, Mojokerto, 19 Mei 2017.


(60)

e. Merukunkan semua agama, suku, golongan, etnis yang ada di Bumi Nusantara dengan memegang azas Bhinneka Tunggal Ika, demi kerukunan dan keutuhan NKRI.70

Jika diindetifikasikan perkembangan Ormas “Taman Sholaya NKRI”

terdiri dari :

a. Perkembangan Jama’ah Dzikir

Perkembangan Jama’ah Dzikir Ormas “Taman Sholaya NKRI” pada awal mula berdiri sekitar tahun pertengahan 1994, jama’ah yang

mengikuti kegiatan ini ialah hanya sekitar 50-100 orang, itu pun adalah santrinya sendiri di Pondok Pesantren Salafiyah Roudlotul Muttaqin Ormas “Taman Sholaya NKRI”. Di Pondok tersebutlah menjadi titik awal perjuangan pendiri dalam memperkenalkan dan mengembangkan majlis dzikir yang ia bawa.

Kemudian, kegiatan ini mulai dikenal dengan tetangga-tetangga setempat, menurut data yang peneliti peroleh Khabib Mastur memperkenalkan kegiatan dzikir ini langsung kepada masyarakat yang ada disekitar lingkungan rumahnya, dengan memberi penjelasan kepada tokoh dan masyarakat setempat bahwasanya ini adalah kegiatan keagamaan yang bertujuan mempersatukan umat Islam dan mendamaikan, menentramkan keutuhan NKRI.71dan bukan merupakan aliran baru di luar Islam. Dikarenakan banyak tanggapan yang

70

Al-Quddusi,SK TAMAN SHOLAYA NKRI PUSAT, 12-23.

71


(1)

bapak Siswanto peroleh setelah mengikuti kegiatan ini ialah selain jiwanya semakin tentram, karir dan pekerjaan semakin sukses, sampai ia bisa menunaikan ibadah haji di kota Makkah.89

89


(2)

✔ ✕

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Adapun hasil dari pemaparan mengenai Sejarah Perkembangan Ormas “Taman Sholaya NKRI” di desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto Tahun 1994-2016, maka penulis telah menyimpulkan pembahasan diatas, sebagaimana berikut dibawah ini :

1. Adapun kondisi obyektif lingkungan penganut Ormas “Taman Sholaya NKRI” di desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto meliputi kondisi keagamaan, kondisi sosial-budaya dan pendidikan, serta kondisi ekonomi.

2. Ormas “Taman Sholaya NKRI” didirikan oleh S.K.K.H.R.G.N.M. Khabib Mastur Al- Matarami Al-Quddusi sekitar tahun 1994 di Desa Ngares Kidul, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Ia mendirikan kegiatan ini atas saran dari ayahnya yakni KH Raden Mukhammad Sjoehoed Miftakhul Falaq Al-Matarami Sebelum ia wafat. Ormas Taman Sholaya awal mula berdiri masih berupa majlis dzikir dan doa sekitar tahun 1994, kemudian menjadi organisasi sosial keagamaan atau organisasi masyarakat pada tanggal pada 07 Januari 2009 nama Majlis Dzikir dan Do’a “Taman Sholaya NKRI” dirubah menjadi Ormas “Taman Sholayah NKRI”. Adapun perkembangan Ormas “Taman Sholaya NKRI” yakni dari segi perkembangan


(3)

jamaa’ahnya, hubungan dengan pemerintah bahkan perkembangan

organisasi cabang.

3. Ormas “Taman Sholaya NKRI” yang didirikan oleh Khabib Mastur memiliki beberapa ajaran yang diperuntunkan kepada semua jama'ahnya yakni, Senantiasa selalu menjaga keharmonisan, ketentraman NKRI, mengabdi dan bertaqwalah kepada Allah

Subhanaahū wa Ta’ᾱll, menyontoh dan meniru sifat baginda

Muhammad Shalallahu alaihi Wassalam, dan lain sebagainya. Sedangkan ritual atau amaliyah yang dibaca oleh perkumpulan

“Taman Sholaya NKRI” ialah Pertama, membaca Tawasul. Kedua, membaca Manaqib Syekh Abdul Qadir Jaelani. Ketiga, membaca Tahlil. Keempat, membaca Sholawat.Kelima, membaca Surat Yasin. Keenam, Tausiyah-tausiyah. Ketujuh pembacaan do’a. Kedelapan, Pembagian Ambeng Ingkung.

B. Saran

Sebagai akhir dari skripsi ini, penulis ingin ingin memberikan saran sebagai berikut :

1. Dengan adanya skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam melakukan penulisan skripsi yang berjudulSejarah Perkembangan Ormas “Taman Sholaya NKRI” di desa Ngares Kidul kecamatan Gedeg kabupaten Mojokerto Tahun 1994-2016 masih belum mencapai kesempurnaan, maka dari itu penulis berharap agar penelitian yang sederhana ini bisa dijadikan rujukan dan bisa dilanjutkan pada penelitian mahasiswa


(4)

81

selanjutnya, terutama mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam UIN Sunan Ampel Surabaya.

2. Dengan melihat latar belakang sejarah lahirnya Ormas “Taman Sholaya NKRI” dan perkembangannya sampai ajaran dan ritual dalam Ormas “Taman Sholaya NKRI”, penulis berharap agar bisa dijadikan teladan untuk pengikut Ormas “Taman Sholaya NKRI” lebih berhati-hati dalam mengikuti suatu kegiatan keagamaan

3. Sehubungan dengan judul skripsi ini, maka penulis berharap agar generasi selanjutnya menginginkan meneliti tentang Ormas “Taman Sholaya NKRI”, bisa meneliti ritual manaqib dilihat dari aspek budaya. Lebih daripada itu, bagi perkumpulan “Taman Sholaya NKRI”agar selalu melaksanakan apa yang telah diajarkan oleh Khabib Mastur Al- Matarami Al-Quddusi secara teoritik supaya bisa di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya diimplementasikan dengan amaliah-amaliah saja. Agar Jama'ah “Taman Sholaya NKRI” semakin diterima bahkan dicari-cari oleh masyarakat dengan keindahan sikap dan sifatnya seperti yang dicontohkan oleh Khabib Mastur Al- Matarami Al-Quddusi.


(5)

Abdul Hakim, Atang.Metode Studi Islam. Bandung: PT Rosdakarya, 2004. Al-Qudussi, Khabib Mastur. SK TAMAN SHOLAYA NKRI PUSAT. Mojokerto:

T.P, 1999.

__________. “Tausyiah Tentang Taman Sholaya”Majalah Fajar Shodiq Taman Sholayah (April 2007).

AM, Sardiman.Memahami Sejarah. Yogyakarta: Bigraf Publising, 2004.

Anam, Chairul. KH Wahab Chasbullah Hidup dan Perjuangannya. Surabaya: Duta Aksara Mulia, 2015.

Chittik, William C. Tasawuf di Mata Kaum Sufi. Penerjemah Zainum Am. Bandung: Mizan Media Utama, 2002.

Kasdi, Aminuddin. Pengantar Dalam Studi Suatu Sejarah. Surabaya: IKIP, 1995.

Mardalis. Metode Penelitian : Suatu Pendekatan Proposal Jakarta: Bumi Aksara,1995.

Nawawi, Ismail. Risalah Dzikir dan Do’a Penerobos Tirai Rahasia Ilahi. Surabaya: Karya Agung Surabaya, 2008.

Notosusanto, Nugroho.Norma-norma Dasar Penelitian dan Penulisan Sejarah. Jakarta: Pertahanan dan Keamanan Pres, 1992.

Notosusanto, Nugroho.Mengerti Sejarah. Jakarta:UI Press, 1985.

Purwantana,P. K, Hugiono. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogjakarta: Bentang Budaya, 1995.

Shihab, Quraish. Tafsir Al-Misbah Pesan dan Kesan Keserasian Al-Quran. Jakarta: Lentera Hati, 2002.

Sutrisno, Mudji.Teori-teori Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius, 2007.

M. Muh, Nuhrison. Respon Masyarakat Terhadap Aliran dan Paham Keagamaan Kotemporer di Indonesia. Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI, 2012.


(6)

Arsip Kantor Desa Ngares Kidul Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto, 13 Juni 2017.

Usman, Hasan.Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Depag RI, 1986. Wawancara:

Joko,Wawancara,Mojokerto, 13 Juni 2017.

Khabib Mastur Al-Matarami Al-Qudussi, Wawancara , Mojokerto, Sekertariat Ormas Taman Sholaya NKRI Pusat, 19 Mei 2017.

Siti,Wawancara, Mojokerto, 13 Juni 2017 . Siswanto,Wawancara,Jombang, 14 Juli 2017 Nur aini,Wawancara, Mojokerto, 13 Juni 2017. Suaidi Ahmad,Wawancara, Surabaya, 20 Mei 2017. Sukisno,Wawancara, Gresik, 17 Juni 2017.

Samsun Ni’am,Wawancara, Mojokerto, 19 Mei 2017. Toha Ihsan,Wawancara, Jombang,, 12 Juni 2017. Internet:

KBII Online, dalam http.//id.mwikipedia.org. (9 April 2017).

Nugraha, M. Ilham. “Agama dan organisasi keagamaan“, dalam www.hanz-one.blogspot.co.id (10 Juni 2017)

Rifa’i,Ahmad. “Sekilas Tentang Taman Sholayah”, dalamwww.TamanSholaya.blogspot.com. (30 April 2017).