Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Tingkat Kecemasan Anggota keluarga Pasien yang di rawat di ICU RSUD Salatiga T1 462007010 BAB V
86
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil simpulan untuk
menjawab tujuan dari penelitian sebagai berikut :
1.
Sebagian besar responden mengatakan cemas sedang yaitu 20
responden (57%), cemas ringan 10 responden (29%) dan cemas
berat 5 responden (14%)
2.
Sebagian besar komunikasi verbal yang dilakukan oleh perawat
dinilai baik 40% , cukup 31% dan kurang 29 % oleh responden .
3.
Sebagian besar komunikasi non verbal yang dilakukan oleh
perawat dinilai baik 46%, cukup 37% dan kurang 17% oleh
responden
4.
Tidak ada hubungan yang signifikan komunikasi verbal yang
dilakukan perawat dengan tingkat kecemasan anggota keluarga
pasien yang dirawat di ruang ICU RSUD Salatiga, dengan tingkat
kemaknaan p = 0,444 ≥ α = 0,05, dengan koefisien korelasi
r=
0,134.
5.
Tidak ada hubungan yang signifikankomunikasi non verbal yang
dilakukan perawat dengan tingkat kecemasan keluarga pasien
yang dirawat di ruang ICU RSUD Salatiga dengan tingkat
87
kemaknaan p = 0,133 ≥ α = 0,05. dengan koefisien korelasi r =
0,259
5.2 Saran
1. Ilmu Keperawatan
Disarankan hasil penelitian ini agar dijadikan tambahan pustaka atau
khasana ilmu keperawatan dan pengembangan ilmu komunikasi
keperawatan.
2. Praktisi Keperawatan/Perawat RSUD Salatiga
Disarankan kepada para perawat ICU di RSUD Salatiga untuk
menerapkan komunikasi yang terapeutik yang efektif kepada pasien
dengan selalu menggunakan prinsip-prinsip komunikasi terapeutik.
3. RSUD Salatiga
Rumah sakit hendaknya senantiasa mendorong peningkatan mutu
pelayanan kesehatan yang dilakukan, khususnya sikap dan
kemampuan
komunikasi
melaksanakan
pelatihan
terapeutik
dan
perawatnya
workshop
tentang
dengan
bagaimana
komunikasi terapeutik perawat dengan pasien dan keluarganya.
4. Keluarga pasien
Disarankan kepada anggota keluarga untuk banyak doa dan
mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa agar cepat diberi
kesembuhan
dan
banyak
bertanya
kepada
perawat
mendapatkan informasi keluarga yang dirawat di ruang ICU.
untuk
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil simpulan untuk
menjawab tujuan dari penelitian sebagai berikut :
1.
Sebagian besar responden mengatakan cemas sedang yaitu 20
responden (57%), cemas ringan 10 responden (29%) dan cemas
berat 5 responden (14%)
2.
Sebagian besar komunikasi verbal yang dilakukan oleh perawat
dinilai baik 40% , cukup 31% dan kurang 29 % oleh responden .
3.
Sebagian besar komunikasi non verbal yang dilakukan oleh
perawat dinilai baik 46%, cukup 37% dan kurang 17% oleh
responden
4.
Tidak ada hubungan yang signifikan komunikasi verbal yang
dilakukan perawat dengan tingkat kecemasan anggota keluarga
pasien yang dirawat di ruang ICU RSUD Salatiga, dengan tingkat
kemaknaan p = 0,444 ≥ α = 0,05, dengan koefisien korelasi
r=
0,134.
5.
Tidak ada hubungan yang signifikankomunikasi non verbal yang
dilakukan perawat dengan tingkat kecemasan keluarga pasien
yang dirawat di ruang ICU RSUD Salatiga dengan tingkat
87
kemaknaan p = 0,133 ≥ α = 0,05. dengan koefisien korelasi r =
0,259
5.2 Saran
1. Ilmu Keperawatan
Disarankan hasil penelitian ini agar dijadikan tambahan pustaka atau
khasana ilmu keperawatan dan pengembangan ilmu komunikasi
keperawatan.
2. Praktisi Keperawatan/Perawat RSUD Salatiga
Disarankan kepada para perawat ICU di RSUD Salatiga untuk
menerapkan komunikasi yang terapeutik yang efektif kepada pasien
dengan selalu menggunakan prinsip-prinsip komunikasi terapeutik.
3. RSUD Salatiga
Rumah sakit hendaknya senantiasa mendorong peningkatan mutu
pelayanan kesehatan yang dilakukan, khususnya sikap dan
kemampuan
komunikasi
melaksanakan
pelatihan
terapeutik
dan
perawatnya
workshop
tentang
dengan
bagaimana
komunikasi terapeutik perawat dengan pasien dan keluarganya.
4. Keluarga pasien
Disarankan kepada anggota keluarga untuk banyak doa dan
mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa agar cepat diberi
kesembuhan
dan
banyak
bertanya
kepada
perawat
mendapatkan informasi keluarga yang dirawat di ruang ICU.
untuk