Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Komunikasi Terapeutik dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap di Puskesmas Getasan, Kabupaten Semarang T1 462012102 BAB V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan di atas dapat disimpulkan
bahwa:
Responden dikelompokkan berdasarkan karakteristik jenis
kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, lama dirawat, serta
yang
sudah
pernah
atau
pertama
kali
dirawat
di
Puskesmas Getasan, Kabupaten Semarang.
Berdasarkan
hasil
mendapatkan
hasil
penelitian
lebih
komunikasi
dominan.
terapeutik
Pasien
yang
menyatakan puas 20 orang (67%), dimana dapat dikatakan
bahwa pasien merasa puas dengan komunikasi perawat di
Puskesmas Getasan, Kabupaten Semarang.
Berdasarkan hasil analisis tingkat kepuasan pasien
didapatkan hasil bahwa pasien lebih dominan memilih
puas 19 orang 64%.
Analisis korelasi komunikasi terapeutik dengan tingkat
kepuasan pasien dalam penelitian ini menggunakan uji
Spearman rank dengan jumlah responden yaitu 30 orang.
Dari hasil analisis diperoleh koefisien korelasi sebesar
0,873
dengan
signifikansi
59
0,000
yang
berarti
ada
hubungan sangat erat antara komunikasi terapeutik
dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas
Getasan, Kabupaten Semarang.
60
5.2
Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat dikemukakan beberapa
saran bagi pihak yang terkait dengan penelitian ini, yaitu:
1.1.1 Bagi Profesi Keperawatan
Bagi profesi keperawatan diharapkan dari hasil penelitian
ini tentunya memberi kredit positif bagi nama profesi
keperawatan, sehingga penting untuk tetap menjaga
kekhasan
profesi
perawat
dalam
hal
komunikasi
terapeutik.
1.1.2 Bagi Praktek Keperawatan
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dalam praktek
keperawatan komunikasi terapeutik sudah diterapkan
dengan baik, sehingga diharapkan tetap dipertahankan
dalam melayani pasien.
1.1.3 Bagi Penelitian
Bagi penelitian selanjutnya ada banyak aspek dalam
komunikasi yang perlu diteliti lebih jauh, khususnya yang
berkaitan dengan kompetensi perawat.
1.1.4 Bagi Kurikulum Keperawatan
Bagi kurikulum keperawatan, diharapkan penelitian ini
dapat menjadi acuan bahwa perawat tidak lepas dari
komunikasi. Oleh sebab itu komunikasi merupakan
kesuksesan seorang perawat dalam menangani pasien
61
sehingga, setiap institusi pendidikan keperawatan perlu
menyisipkan ilmu – ilmu komunikasi terapeutik dalam
mata kuliah keperawatan.
1.1.5 Bagi Masyarakat
Bagi
masyarakat
tidak
perlu
lagi
ragu
untuk
menggunakan jasa Puskesmas Getasan, karena sudah
terjamin kualitas pelayanan keperawatan terkhususnya
komunikasi terapeutik perawat sudah sangat baik.
1.1.6 Bagi Puskesmas Getasan
Bagi Puskesmas Getasan, diharapkan hasil penelitian ini
dapat memberi kredit positif pada kualitas pelayanan
kesehatan di Puskesmas Getasan, sehingga hal ini perlu
menjadi perhatian bagi keseluruhan staf di Puskesmas
tersebut seperti profesi lain atau YANKES lain.
62
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan di atas dapat disimpulkan
bahwa:
Responden dikelompokkan berdasarkan karakteristik jenis
kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, lama dirawat, serta
yang
sudah
pernah
atau
pertama
kali
dirawat
di
Puskesmas Getasan, Kabupaten Semarang.
Berdasarkan
hasil
mendapatkan
hasil
penelitian
lebih
komunikasi
dominan.
terapeutik
Pasien
yang
menyatakan puas 20 orang (67%), dimana dapat dikatakan
bahwa pasien merasa puas dengan komunikasi perawat di
Puskesmas Getasan, Kabupaten Semarang.
Berdasarkan hasil analisis tingkat kepuasan pasien
didapatkan hasil bahwa pasien lebih dominan memilih
puas 19 orang 64%.
Analisis korelasi komunikasi terapeutik dengan tingkat
kepuasan pasien dalam penelitian ini menggunakan uji
Spearman rank dengan jumlah responden yaitu 30 orang.
Dari hasil analisis diperoleh koefisien korelasi sebesar
0,873
dengan
signifikansi
59
0,000
yang
berarti
ada
hubungan sangat erat antara komunikasi terapeutik
dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas
Getasan, Kabupaten Semarang.
60
5.2
Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat dikemukakan beberapa
saran bagi pihak yang terkait dengan penelitian ini, yaitu:
1.1.1 Bagi Profesi Keperawatan
Bagi profesi keperawatan diharapkan dari hasil penelitian
ini tentunya memberi kredit positif bagi nama profesi
keperawatan, sehingga penting untuk tetap menjaga
kekhasan
profesi
perawat
dalam
hal
komunikasi
terapeutik.
1.1.2 Bagi Praktek Keperawatan
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dalam praktek
keperawatan komunikasi terapeutik sudah diterapkan
dengan baik, sehingga diharapkan tetap dipertahankan
dalam melayani pasien.
1.1.3 Bagi Penelitian
Bagi penelitian selanjutnya ada banyak aspek dalam
komunikasi yang perlu diteliti lebih jauh, khususnya yang
berkaitan dengan kompetensi perawat.
1.1.4 Bagi Kurikulum Keperawatan
Bagi kurikulum keperawatan, diharapkan penelitian ini
dapat menjadi acuan bahwa perawat tidak lepas dari
komunikasi. Oleh sebab itu komunikasi merupakan
kesuksesan seorang perawat dalam menangani pasien
61
sehingga, setiap institusi pendidikan keperawatan perlu
menyisipkan ilmu – ilmu komunikasi terapeutik dalam
mata kuliah keperawatan.
1.1.5 Bagi Masyarakat
Bagi
masyarakat
tidak
perlu
lagi
ragu
untuk
menggunakan jasa Puskesmas Getasan, karena sudah
terjamin kualitas pelayanan keperawatan terkhususnya
komunikasi terapeutik perawat sudah sangat baik.
1.1.6 Bagi Puskesmas Getasan
Bagi Puskesmas Getasan, diharapkan hasil penelitian ini
dapat memberi kredit positif pada kualitas pelayanan
kesehatan di Puskesmas Getasan, sehingga hal ini perlu
menjadi perhatian bagi keseluruhan staf di Puskesmas
tersebut seperti profesi lain atau YANKES lain.
62