bimtekadiwiyata2014 5
MEMBANGUN MUTU SMK
BERWAWASAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
DISAMPAIKAN PADA KEGIATAN BIMTEK ADIWIYATA 2014 DI HOTEL SAHID JAYA
JAKARTA, 25 MARET 2014
Direktorat Pembinaan SMK
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Jakarta, 2014
1
DAFTAR ISI
1
LATAR BELAKANG: PMU, KEBUTUHAN MUTU
2
SEKOLAH YANG EFEKTIF
3
SELURUH SMK MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013
4
PENGEMBANGAN Mutu SMK
5
PEMBERDAYAAN SMK RUJUKAN
6
MENDUKUNG JAWA TENGAH MEMBANGUN MUTU SMK
2
1
LATAR BELAKANG
Target Percepatan Pendidikan Menengah
Perbandingan APK Program Wajar 12 Tahun dan APK Normal
120
APK 97,0%
(2020)
100
APK 97,0%
(2040)
APK
80
60
z
0
Tahun
Reguler
APK
Program
Normal Wajar 12 Tahun
Program
APK
WajarPercepatan
12 Tahun
APK
Normal
4
Target Pencapaian PMU per Provinsi
5
Prinsip Dasar Implementasi PMU
4. Perimbangan SMA –
SMK sesuai potensi dan
kebutuhan daerah
1. Mutu yang terjaga, tidak
berkurang karena adanya
penambahan daya tampung
2. Pemerataan distribusi
layanan pendidikan
menengah untuk
menjangkau yang tidak
terjangkau
3. Pencapaian target APK
di tingkat nasional,
provinsi dan
kabupaten/kota secara
bertahap.
Prinsip Dasar
Implementasi
PMU
5. Peningkatan
kebekerjaan
(employability)
lulusan (khususnya
SMK)
6. diperlukan
Data yang Cepat,
Tepat waktu dan
Akurat
6
Tantangan Kesenjangan Ekonomi:
Partisipasi Pendidikan Menengah Terkendala Ekonomi
Miskin
Agak Miskin
Cukup
Agak
Kaya
Kaya
Masih terdapat peluang
peningkatan akses bagi SMK
sebesar 25 -35 % dari populasi
penduduk usia 16-18 th
7
Tantangan Rendahnya Kompetensi:
Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja Indonesia
70,000,000
60,000,000
50,000,000
40,000,000
30,000,000
20,000,000
10,000,000
0
Keterangan Data
COUNTRY
Jumlah Penduduk
Total Tenaga Kerja 100
Universitas
2
Diploma I,II,III
2
SMK
6
SMA
10
SMP
18
SD/Tidak tamat SD 63
Sumber:
BPS, 2012
Total
Seluruh
100
Gross National
Income (GNI)
per capita
(USD/year)
Indonesia
5,8
9
3.716
2006
India
Singapore
4,4
8,8
9
6
3.468
52.569
2010
Malaysia
9,5
9
13.685
2025
Philippines
8,9
7
3.478
Japan
11,6
9
32.295
Korea Rep.
11,6
9
28.230
China
7,5
9
7.476
Thailand
6,6
9
7.694
2001
%
Duration of
Mean years
Compulsory
of schooling
Education
2001
2006
2010
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
206.264.595
218.868.791
237.556.363
98.812.448 100 106.388.935 100 116.527.546 100
1.778.624
3
3.404.446
5
5.360.267 15
1.580.999
2
2.340.557
3
3.146.244 10
5.434.685
6
6.596.114
8
9.089.149 30
10.177.682 13 13.511.395 15 17.013.022 20
17.489.803 20 21.490.565 19 22.023.706 15
62.251.842 56 59.045.859 52 60.011.686 10
98.713.636 100 106.388.935 100 116.644.074 100
2025
Jumlah
263.287.000
131.643.500
17.479.132
11.652.755
34.958.264
23.305.509
17.479.132
11.652.755
8
116.527.546
Target Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja
BOS
Efektif
Pendidikan
S1/D4 :
Diploma I/II/III:
Wajar 9
Tahun
Sukses
Semua Siswa
sampai
SMA/K/MA
Kebijakan
PMU
2010
(BPS)
Tidak ada
Tambahan
Naker
SMA/K/MA
Naker lulusan
SMA/K/MA ↑
Naker Lebih
Kompetitif
SMA/MA :
14,7%
(14,7%)
SMP/MTs :
2025
2015
(Perkiraan)
2,8% (3%)
8,2%
8,2
(8,7%)
Catatan: (..) tahun 2011
Lulusan PT ↑
Naker Lebih
Kompetitif
4,8% (5%)
SMK:
SD/MI :
Input Calon
Mahasiswa
di PT Naik
(Perkiraan)
6%
10%
4%
9%
10%
25%
21%
19,1% (19,1%)
16%
20%
15 %
50,4% (49,5%)
44%
20%
9
Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan
2010*
2011*
2012*
2013**
Tidak/ belum pernah sekolah
157.586
190.370
82.411
109.865
Belum/ tidak tamat SD
600.221
686.895
503.379
513.534
SD
1.402.858
1.120.090
1.449.508
1.421.653
SLTP
1.661.449
1.890.755
1.701.294
1.822.395
SLTA Umum
2.149.123
2.042.629
1.832.109
1.841.545
SLTA Kejuruan
1.195.192
1.032.317
1.041.265
847.052
Diploma I, II, III/ akademi
443.222
244.687
196.780
192.762
Universitas
710.128
492.343
438.210
421.717
Total
8.319.779
7.700.086
7.244.956
7.170.523
* Per Agustus ** per Februari
Sumber: Koran Tempo, 17 Januari 2014
ASEAN Economic Community 2015
2
Sekolah yang Efektif
12
Apakah Sekolah Efektif itu ?
Sekolah efektif adalah sekolah yang unggul.
Sekolah Efektif adalah sekolah yang berkinerja
lebih baik dibanding sekolah lain ketika diberi
dukungan input yang sama. (Cheng, 1996)
Sekolah Efektif
Sekolah Unggul
Sekolah Efektif
= sekolah Unggul
= sekolah Rujukan
= Sekolah Unggul
= sekolah Rujukan
Karakteristik sekolah efektif itu memiliki keunggulan dalam :
1.Kepemimpinan yang profesional;
2.Visi dan tujuan bersama ;
3. Kultur sekolah dan lingkungan belajar ;
4. Fokus pada kegiatan pembelajaran;
5. Harapan yang tinggi pada hasil pembelajaran;
6.Penguatan/pengayaan/pemantapan positif pada sikap;
7. Pemantauan kemajuan belajar ;
8. Menguatkan Hak dan tanggung jawab peserta didik;
9. Pemberian Materi pembelajaran yang kaya makna;
10.Pengelolaan institusi sebagai organisasi pembelajar;
11.Perkuatan kemitraan antara keluarga-sekolah-industri.
14
“School Effectiveness Research: META ANALISIS” (Harris and Bennett, 2001)
Dimensi SMK Rujukan
1.
2.
3.
4.
Kepemimpinan
Pendukung input
Efisiensi
Keunggulan
Keunggulan SMK
Unit Sekolah Baru
(USB) dan Ruang
Kelas Baru (RKB)
Ruang Belajar
lainnya
Rehab Ruang
Kelas
Asrama Guru
dan Siswa
Peralatan
Pendidikan
Manajemen dan
kultur sekolah
1
Satuan Pendidikan
Kewirausahaan
Penyelarasan
Peserta Didik
Bahan Pembelajaran
(termasuk yang
berbasis TIK)
BOS SM
Sist. Pembelajaran
Kurikulum +
Pendidikan
Karakter
Pendidikan
Menengah
Universal
(PMU)
Bantuan Siswa
Miskin
Beasiswa
BOP Paket C
Pengembangan
Bakat dan Minat
Sistem Evaluasi
Penghargaan
dan
Perlindungan
Karir dan
Kesejahteraan
Pelatihan
Sertifikasi
Kualifikasi
Distribusi
Penyediaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
2
1.
2.
3.
4.
5.
3
4
Kompotensi kerja
ICT
Bahasa asing
Kewirausahaan
Budi Pekerti Mulia
5
Hubungan antara karakter mutu di SMK
Komunitas SMK
Provinsi
Kab/Kota
Direktorat PSMK
What Effective Schools Do
Driving Forces
Resisting Forces
Learning for all
Simultaneous quality & equity
Data driven
Collaborative in form
Continuous renewal
School Improvement
Focus on results
Learning for many
Learner centered
Figure 2.1: Forces affecting school improvement efforts, page 32
Bell curve
Considers quality only
Judgment based
Top-down, outside-in
Periodic change
Teacher centered
3
Seluruh SMK Melaksanakan Kurikulum 2013
18
Konsep Pengembangan Kurikulum Sebagai Praksis
Keutuhan
Keseragaman
Keselarasan
(Praktek terbaik)
UU Sisdiknas
Konteks
Kebutuhan:
-Individu
-Masyarakat
-Bangsa dan Negara
-Peradaban
Bervariasi
Kompetensi
lulusan
(Sikap,
Keterampilan
Pengetahuan)
Standar
(produk)
Sikap, Pengetahuan, Keterampilan
Materi Inti
Pembelajaran
Proses
Pembelajaran
Dokumen
Kurikulum
Proses
Penilaian
Standar
(materi dan proses)
Proses
Pembelajaran
KI-KD Mapel
Standar
Variasi (normal, pengayaan, remedi)
19
Dinamika & Penyempurnaan Kurikulum
Pedagogi, Psikologi
Perubahan
Kebutuhan
Akademik
Pengetahuan
Industri
Keterampilan
SosialBudaya
Sikap
SDM yang
Kompeten
Pengembangan
Kurikulum
Perkembangan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
20
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1975
Kurikulum
Sekolah Dasar
1947
Rencana Pelajaran →
Dirinci dalam Rencana
Pelajaran Terurai
1994
Kurikulum 1994
1968
Kurikulum
Sekolah Dasar
1945 1955
1965
1985
1975
1995
1984
Kurikulum 1984
1964
Rencana
Pendidikan
Sekolah Dasar
1973
Kurikulum Proyek
Perintis Sekolah
Pembangunan
(PPSP)
Materi pengetahuan
2004
Rintisan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
(KBK)
2013
‘Kurikulum 2013’
2005
2015
2006
Kurikulum
Tingkat Satuan
Pendidikan
(KTSP)
1997
Revisi Kurikulum 1994
Produk
21
SPEKTRUM TAHUN 2008 KE 2013
NO
08
NO
13
1
1
2
3
6
2013
JUMLAH
PROGRA
M STUDI
JUMLAH
KOMPETENSI
KEAHLIAN
JUMLAH
PROGRAM
KEAHLIAN
JUMLAH
PAKET
KEAHLIAN
(PEMINATAN)
TEKNOLOGI DAN REKAYASA
18
66
18
62
2
TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
3
9
3
7
3
KESEHATAN
2
6
2
6
SENI, KERAJINAN, DAN PARIWISATA
7
22
-
-
4
SENI RUPA DAN KRIYA (2013)
-
-
2
10
5
SENI PERTUNJUKAN (2013)
-
-
5
7
6
PARIWISATA (2013)
-
-
4
7
7
AGROBISNIS DAN AGRITEKNOLOGI
7
14
6
16
8
PERIKANAN DAN KELAUTAN (2013)
-
-
3
8
9
BISNIS DAN MANAJEMEN
3
4
3
5
JUMLAH
40
121
46
128
4
5
BIDANG STUDI/KEAHLIAN
2008
22
Jadwal Implementasi: Bertahap dan Terbatas
No
1
Jenjang
Satuan
Kelas
SD
I
2013
Tahun
2014
2015
II
III
IV
V
VI
2
SMP
VII
VIII
IX
3
SMA/SMK
X
XI
XII
23
Pendampingan Mapel Produktif SMK pada Kurikulum 2013
Proses
Bimbingan
Teknis Pelajaran
Produktif SMK
Juli- september
2014
Pendekatan
Akan dilatih sejumlah 34 x 2 x 4 = 272 Pendamping Nasional
yang terdiri dari Kepala sekolah, SMK Rujukan, Dosen LPTK,
Industri/asosiasi dan Widyaiswara P4TK.
Akan dilakukan bimbingan teknis bagi 3300 Pendamping
Rujukan oleh Pendamping Nasional.
1650 SMK rujukan sebagai lokasi bimbingan teknis bagi 88.000
guru produktif seluruh SMK
Tiap SMK rujukan (1650 SMK) memiliki 2 Pendamping Rujukan
(PR) bagi SMK lainnya (9350 SMK)
Pendampingan
Pelajaran
Produktif SMK
OktoberNovember 2014
Pendampingan dilakukan dengan cara 1 in-on untuk
Tiap pelajaran produktif teori maupun praktiknya.
Jumlah Kompetensi Keahlian per SMK rata-rata 4 KK, sehingga
akan dilakukan pendampingan oleh 3300 PR di semua SMK
Akan dilakukan mapping kompetensi bagi tiap guru produktif
yang ada di SMK (64.000 guru produktif)
Akan dilakukan Mapping tiap SMK khususnya 1650 SMK Rujukan
24
SMK ADIWIYATA
SMKN 2 PALEMBANG-SMK ADIWIYATA
PELAKSANAAN
PENGUATAN PROGRAM
ADIWIYATA DI SMKN 2
PALEMBANG
Dalam rangka menunjang Program
Pemerintah Kota untuk meraih Adipura
kencana dan Adiwiyata Mandiri
untuk SMKN 2 Palembang yang
berwawasan lingkungan , maka tim
adiwiyata beserta siswa siswi SMKN 2
Palembang melaksanakan kerja
bakti pembersihan lingkungan di seputar
pagar Sekolah.
Sumber Tim Adiwiyata SMKN 2 Palembang
SMK Negeri 1 Gombong Raih Penghargaan Adiwiyata Nasional 2013
Sekolah adiwiyata mengintegrasikan kurikulum dan pembelajaran
berwawasan lingkungan, berbasis partisipatif. Dari seluruh warga sekolah dan
pengembangan sarana prasarana ramah lingkungan.
Penghargaan Adiwiyata Nasional dapat memotivasi SMK Negeri 1 Gombong
dan sekolah lain utk mengembangkan sekolah adiwiyata dampak bagi
Pemkab Kebumen ialah peluang yang baik utk meraih Adipura,
Suasana yang sejuk, segar, nyaman dan menyenangkan pepohonan rindang
dan pertamanan yang indah untuk mendukung suasana pembelajaran
disekolah. Pepohonan yang teduh dan bersih bisa dimanfaatkan sebagai
ruang belajar terbuka.
Mengelola sampah
Mengenai sampah, Basikun menjelaskan pihaknya menerapkan
pengelolaan sampah menjadi kompos. Selain itu, sejumlah
limbah sampah dimanfaatkan sebagai karya kerajinan tangan
yang bernilai dan bermanfaat. Mengolah limbah menjadi biogas.
sudah barang tentu diperlukan berbagai upaya berupa dukungan
dan peran aktif segenap komponen demi terlaksananya program
adiwiyata.
Menjadi
sekolah
yang
memiliki
wawasan
Adiwiyata
mengharuskan sekolah tersebut mengintegrasikan desah nafas
kehidupan sekolah tersebut dengan alam. Sekolah menata
perangkat sarana dan prasarana yang dapat membimbing
semua warga sekolah menjadi peduli pada kelestarian
lingkungan.
Untuk menyukseskan program Adiwiyata, tentunya tidak hanya
dari pihak sekolah saja, dari hasil pemantauan ke sekolahsekolah lain ternyata upaya pihak luar sekolah seperti instansiinstansi yang terkait serta dukungan wali murid dalam
mendukung pendanaan dan pengadaan tanaman sangat
berperan besar dalam keberhasilan program Adiwiyata.
Banyaknya pepohonan yang rindang Serasa berada ditengah taman atau
kebun, bukan dilokasi sekolah.
Kepala SMK Negeri 1 Gombong, Basikun, S.Pd, MM mengatakan, untuk
mewujudkan kondisi seperti itu dibutuhkan waktu cukup panjang. Dukungan
dan peran aktif segenap komponen di lembaga pendidikan itu member andil
besar.
Berkat kerja keras, kesungguhan dan kebersamaan dengan seluruh elemen,
pada tanggal 20 Desember 2013 SMK Negeri 1 Gombong mendapatkan
Penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Mendikbud RI sebagai
sekolah Adiwiyata nasional 2013 khususnya dibidang sekolah peduli dan
berbudaya lingkungan.
Cintai laingkungan
Keberhasilan dan kesuksesan meraih penghargaan adiwiyata disambut
gembira dan suka cita keluarga besar SMK Negeri 1 Gombong. Selain
mensyukuri hal itu, SMK Negeri 1 Gombong berharap bahwa penghargaan
yang diraih dapat mendorong perilaku segenap warga sekolah untuk lebih
mencintai lingkungan hidup. Memiliki budaya menanam dan melestarikan
lingkungan. Khusus untuk merawat lingkungan sekolah, tiap minggu para
siswa melaksanakan gerakan jumat bersih.
SMK NEGERI 4 JAMBI
3
Implementasi PPLH pada Kurikulum 2013
29
Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum
Ketersediaan buku sebagai
bahan ajar dan sumber belajar
yang mengintegrasikan
standar pembentuk kurikulum
Kurikulum
Penguatan peran
pemerintah
dalam pembinaan
dan pengawasan
Faktor Penentu
Lulusan yang
Kompeten
Peserta Didik
Kesesuaian kompetensi
PTK dengan kurikulum
dan buku teks
Penguatan
manajemen dan Faktor
budaya sekolah Pendukung
30
Pembentukan Kompetensi Melalui Pembelajaran
dan Pemanfaatannya
Belajar
Bagaimana
Belajar
Mengapa
Keterampilan
Belajar Apa
Pengetahuan
Keterampilan
Pembelajaran K-S-A
Sikap
Pengetahuan
Sikap
Pemanfaatan A-S-K
31
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 Standar Proses Pembelajaran
Perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi
Kurikulum 2006
Kurikulum 2013
Creating
Evaluating
Characterizing/
Actualizing
Communicating
Analyzing
Organizing/
Internalizing
Applying
PT
Evaluating
SMA/K
Associating
Analyzing
Valuing
Experimenting
Applying
SMP
Understanding
Responding
Questioning
Understanding
SD
Knowing/
Remembering
Accepting
Observing
Knowing/
Remembering
Knowledge
(Bloom)
Attitude
(Krathwohl)
Skill
(Dyers)
Knowledge
(Bloom)
32
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
Mata Pelajaran
X
Kelas
XI
XII
Kelompok Wajib ( A dan B )
1
Pendidikan Agama
3
3
3
2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2
2
2
3
Bahasa Indonesia
4
4
4
4
Matematika
4
4
4
5
Sejarah Indonesia
2
2
2
6
Bahasa Inggris
2
2
2
7
Seni Budaya
2
2
2
8
Prakarya dan Kewirausahaan
2
2
2
9
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
3
3
3
24
24
24
Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA)
20
20
20
Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk
SMK)
24
24
33
24
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib
Kelompok Peminatan (C )
BAGAIMANA INTEGRASI KURIKULUM 2013
DALAM PEMBINAAN SEKOLAH ADIWIYATA
7 Seni Budaya ( Seni Lukis, Seni Musik, Seni Suara, Teater )
Seni
Lukis
Project Work
Problem Based Learning
Teater
Creativity
PPLH
Seni
Musik
Seni
Suara
Discovery
BAGAIMANA INTEGRASI KURIKULUM 2013
DALAM PEMBINAAN SEKOLAH ADIWIYATA
8
Prakarya Dan Kewirausahaan ( Budidaya, Pengolahan,Kerajinan, Rekayasa)
Project Work
Rekayasa
Creativity
Budidaya
PPLH
Kerajinan
Problem Based Learning
Pengolahan
Discovery
4
PEMBERDAYAAN SMK RUJUKAN
36
1. SMK Rujukan adalah SMK yang memiliki kinerja
unggul , akses besar dan efektif mengelola institusi
serta mendampingi SMK lain dalam pelaksanaan
proses pembelajaran bermutu
2. Tujuan: Peningkatan mutu, akses besar, efektif sebagai
penjamin mutu, dan rela Berbagi Sumber daya;
3. Target : adanya SMK rujukan tentang mutu dalam
Pengelolaan institusi , dan manajemen input, proses
pembelajaran, penilaian, dan kebekerjaan siswa SMK.
4. Sasaran :
- 1650 SMK rujukan;
- Tiap SMK Rujukan memiliki 3 sekolah aliansi.
6. Kriteria SMK rujukan, yaitu memiliki :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
siswa banyak> 1000
guru produktif yg cukup (>75 Guru)
lahan yg siap dikembangkan>5000 m2
jaringan kerja sama industri > 100 industri.
fasilitas sarana dasar yg baik.
Letak sekolah di lokasi strategis
kinerja baik, khususnya dalam bidang
kebekerjaan lulusan dan nilai UN.
8. fungsi sebagai TUK first party
9. Siswa yang berkarakter baik.
10.Memiliki 3 SMK aliansi
Pembinaan SMK Rujukan
Pemberdayaan
Penguatan
Legalitas &
sosialisasi
Pendampingan
Evaluasi &
Penilaian
Pengembangan SMK
® Rujukan (Refference School)
1. Memberdayakan 1650 SMK rujukan diseluruh Indonesia ( ratarata 3 SMK per Kab./kota);
2. Semua SMK unggul yang pernah dibina oleh Direktorat
Pembinaan SMK ( SMK Invest, ex SMK RSBI, SMK IGI, SMK
Besar, SMK Center, SMK BLPT) berpotensi menjadi kandidat
SMK Rujukan.
3. Menjadikan SMK Rujukan sebagai klaster bagi SMK di
sekitarnya (3-5 SMK per klaster);
4. Mendukung peningkatan akses SMK klaster menjadi 2500 –
3000 siswa per klaster;
5. Mengembangkan SMK rujukan sebagai penjamin mutu proses
pembelajaran, SKL, sertifikasi dan kebekerjaan pada
klasternya;
6. Mengembangkan SMK Rujukan sebagai frontline dari
Pemberdayaan 1.650 SMK Rujukan - SMK
®
1. Penyusunan SDP (School Development Plan) SMK
®;
®
2. Tiap SMK akan didukung secara bertahap pencapaian
SNP ( Pendampingan antara 3-5 tahun);
® memiliki fasilitas bersama yang meliputi
3. Setiap SMK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
sumber belajar yang terdiri dari materi ajar,
fasilitas praktik yang dapat diakses oleh siswa SMK aliansi ,
Fasilitas server dan jaringan internet yang cukup,
website tempat coaching guru, dan tempat pelatihan guru;
Teaching Factory;
Ruang Pamer produk/jasa SMK, dan pusat hubungan industri.
FASILITASI SMK Rujukan
Smart Workshop
(advance Training)
Tempat Uji
Kompetensi dan
Produk, Jasa dan
Tampilan
Fasilitas Kegiatan
Bersama bidang
seni, olahraga,
dan penguatan
softskill bagi
Siswa dan Guru
Aliansi
Teaching Factory
sesuai Bidang
unggulan
Pusat Sumber Belajar:
Bahan Ajar, Server, akses
internet, Perpustakaan
Bengkel Kerja dan Bengkel
Produktif Standar untuk setiap
Komptensi Keahlian yang dimiliki
5
Pengembangan Pembelajaran Mutu SMK
43
Strategi Peningkatan Pembelajaran Mutu SMK Rujukan
(Integrasi)
Proses Dlm
Penguatan Soft Skill
Efisiensi &Efektivitas pembangunan
soft skill
(Mengurangi Input, Meningkatkan Hasil)
Pembelajaran
Mutu SMK
Rujukan
(Berbagi)
Sumberdaya dlm
membangun Hard skill
Dukungan, intervensi, afirmasi dan kolaborasi
dengan Pemerintah, industri dan Masyarakat
(Sentuhan) TIK dlm
setiap pembelajaran
44
Pengembangan kelembagaan SMK
1. Memasukkan pendidikan kejuruan ke dalam
perencanaan pembangunan ekonomi, sosial,dan
pengembangan industri, menyesuaian ukuran
pendidikan kejuruan sesuai kebutuhan;
2. Meningkatkan investasi dalam pendidikan kejuruan;
3. Mendukung mekanisme multi-channel investasi SMK;
4. Fasilitasi pelatihan dan kualitas guru di SMK;
5. Meningkatkan standar kualifikasi berbasis KKNI bagi
SMK;
6. Membangun sistem penjaminan mutu lulusan SMK;
7. Menggandeng industri yang dapat terlibat dalam
evaluasi kualitas pendidikan kejuruan
Ranah garap yang ditangani SMK
1. meningkatkan respon SMK sehingga pendidikan yang
berprospektif sebagai pendidikan memberdayakan dan
berkelanjutan;
2. memperbaiki tata kelola dan perluasan keterlibatan pemangku
kepentingan;
3. memperluas cakupan SMK bukan hanya untuk kalangan kurang
mampu dan di remote area;
4. pengukuran keterampilan dan pemantauan ketercapaian kinerja;
5. pengembangan teknologi dan keterampilan kerja;
6. mendukung SMK untuk mendukung pembangunan ekonomi yang
ramah lingkungan dan ramah sosial;
7. pengembangan keterampilan pada sektor-sektor yang
pertumbuhannya sangat tinggi.
Covered in the Learning process
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Hard Skills
Soft Skills
Using Hard and Soft Skills to Your Benefit
Top Soft Skills Employers
Where to Acquire Hard Skills
Computer Skills
Hard Skills
1. Definition: Hard skills are specific, teachable abilities
that may be required in a given context, such as a job
or university function.
2. Easy to define.
3. Skills that are observable, measurable and testable.
4. Job or task specific skills.
5. Technical skills and academic skills.
6. Directly taught in school.
7. Employers feel it is possible to teach students the
necessary hard skills, but teaching soft skills is a much
harder prospect. For example: How would about
teaching someone a great attitude?
Examples of Hard Skills
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Reading, arithmetic, and writing
Typing and shorthand
Proficiency with software applications
Operating machinery
Drive commercial vehicles
Speaking a foreign language
Mechanically Inclined
Using Hand to produce and perform ability ( cut
hair, massage; origram; etc)
Soft Skills
1. Definition: Soft skills are personal attributes that enhance an
individual's interactions, job performance and career
prospects.
2. Not directly taught in the class room in the school
3. Hard to define and are intangible
4. Soft skills are broadly applicable to any job
5. Soft skills are referred to as personal attributes and
interpersonal abilities
6. It's often said that hard skills will get success in an interview to
get a job but someone need soft skills to keep the job.
Examples of Soft Skills
•
•
•
•
•
•
•
•
Communication
Optimism
Responsibility
A sense of humor
Integrity
Time-management
Motivation
Empathy
•
•
•
•
Bedside manner
A pleasant voice
Leadership
The ability to teach and
learn
• Creativity
• Good manners
• Sociability
Top Soft Skills Employers Look For
– Communicate
effectively
– Honesty and integrity
– Teamwork skills
– Adaptability
– Strong work ethic
– Commit to the job
– Willing to learn new
tasks
– Motivation and
initiative
– Excellent Interpersonal
Skills
– Make Decisions
– Analytical skills
– Show Flexibility
– Organizational skills
– Leadership Potential
– Grow in the job
– Ability to handle
personal problems
– Accept responsibility
Research : there are 60 top skills in job and communities
Where to Acquire Hard Skills
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Technical or Trade Schools
Training Centers
Apprenticeships in industry
On the Job
Volunteer Work
Community Workshops
Publics office/ profesional acosiation
Agencies
Computer Skills
1. Everyone needs basic computer skills to function in
today's job market.
2. With technology changing so rapidly, the ability to
quickly learn new information is critical to reach
success.
3. "It is very critical to be computer literate,
especially in the 21st century.” "Most jobs now
require some degree of computer skills."
Common Computer Skills
Some Basic Requirements for Most Jobs:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Word-processors (WORD)
Spreadsheets (Excel)
Database programs (Access)
Presentation software (Power Point)
Basic understanding of how a computer works
Use of the peripherals Printer, scanner…
Email (Outlook, Internet based; Yahoo or Gmail)
Internet and World Wide Web
6
PENGALAMAN PENGEMBANGAN
SMK RUJUKAN
2008 – 2013
56
SMKN 1 KLATEN, JATENG
SMKN 7 SEMARANG, JATENG
SMKN 4 MALANG, JATIM
SMKN 2 PANGKAL PINANG, BABEL
PROGRAM DIREKTORAT
PEMBINAAN SMK TAHUN 2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Kegiatan
Bantuan SMK SED-TVET
Penyusunan Perencanaan dan
Penyusunan Hasil Pemantauan dan
Penyusunan Laporan Kinerja
Pelayanan Informasi Kebijakan SMK
Penerapan SMK Pusat Layanan TIK
Pelaksanaan Kemitraan Direktorat dengan
Pengolahan Data Kondisi SMK
Bantuan Peralatan E-Pembelajaran SMK
Peningkatan Mutu dan Evaluasi
Pendampingan Implementasi Kurikulum
Sekolah Menerapkan Pembelajaran
Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB)
Pengembangan SMK Rujukan
Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB)
Rehabilitasi Prasarana SMK
Pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS)
Bantuan Peralatan Praktik Siswa SMK
Pengembangan SMK Berbasis
Pengembangan SMK di Papua & Papua
Pengembangan SMK di Daerah 3T &
Penyusunan Pedoman, Standar Sarana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMK
Bantuan Siswa Miskin (BSM) SMK
Beasiswa Prestasi Siswa SMK dan
Program Keahlian Khusus
Lomba Kompetensi dan Sains SMK
Lomba Seni dan Olahraga SMK
Pemasaran Tamatan SMK
Pembinaan Karakter Bangsa dan
Vol
11
7
37
2
3
470
78
34
200
169
870
54
23
15
3.100
60
257
700
83
96
25
6
4.303.201
550.000
Satuan
Sekolah
Dok
Laporan
Laporan
Dok
Sekolah
Institusi
Provinsi
Sekolah
18.355
Siswa
36.259.210
82
21
8
1
Bidang
Bidang
Sekolah
Keg
33.231.181
24.847.373
2.079.576
1.908.272
Sekolah
Sekolah
Sekolah
Paket
Ruang
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Naskah
Siswa
Siswa
Dana
59.609.621
4.802.925
2.923.030
213.725
10.451.703
17.229.149
15.786.460
724.358
27.600.000
4.460.149
131.572.275
8.164.030
53.869.444
110.298.220
461.266.701
3.333.673
51.808.691
105.763.818
65.539.116
48.259.430
19.520.712
999.654
4.320.014.055
554.191.200
Terimakasih
63
BERWAWASAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
DISAMPAIKAN PADA KEGIATAN BIMTEK ADIWIYATA 2014 DI HOTEL SAHID JAYA
JAKARTA, 25 MARET 2014
Direktorat Pembinaan SMK
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Jakarta, 2014
1
DAFTAR ISI
1
LATAR BELAKANG: PMU, KEBUTUHAN MUTU
2
SEKOLAH YANG EFEKTIF
3
SELURUH SMK MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013
4
PENGEMBANGAN Mutu SMK
5
PEMBERDAYAAN SMK RUJUKAN
6
MENDUKUNG JAWA TENGAH MEMBANGUN MUTU SMK
2
1
LATAR BELAKANG
Target Percepatan Pendidikan Menengah
Perbandingan APK Program Wajar 12 Tahun dan APK Normal
120
APK 97,0%
(2020)
100
APK 97,0%
(2040)
APK
80
60
z
0
Tahun
Reguler
APK
Program
Normal Wajar 12 Tahun
Program
APK
WajarPercepatan
12 Tahun
APK
Normal
4
Target Pencapaian PMU per Provinsi
5
Prinsip Dasar Implementasi PMU
4. Perimbangan SMA –
SMK sesuai potensi dan
kebutuhan daerah
1. Mutu yang terjaga, tidak
berkurang karena adanya
penambahan daya tampung
2. Pemerataan distribusi
layanan pendidikan
menengah untuk
menjangkau yang tidak
terjangkau
3. Pencapaian target APK
di tingkat nasional,
provinsi dan
kabupaten/kota secara
bertahap.
Prinsip Dasar
Implementasi
PMU
5. Peningkatan
kebekerjaan
(employability)
lulusan (khususnya
SMK)
6. diperlukan
Data yang Cepat,
Tepat waktu dan
Akurat
6
Tantangan Kesenjangan Ekonomi:
Partisipasi Pendidikan Menengah Terkendala Ekonomi
Miskin
Agak Miskin
Cukup
Agak
Kaya
Kaya
Masih terdapat peluang
peningkatan akses bagi SMK
sebesar 25 -35 % dari populasi
penduduk usia 16-18 th
7
Tantangan Rendahnya Kompetensi:
Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja Indonesia
70,000,000
60,000,000
50,000,000
40,000,000
30,000,000
20,000,000
10,000,000
0
Keterangan Data
COUNTRY
Jumlah Penduduk
Total Tenaga Kerja 100
Universitas
2
Diploma I,II,III
2
SMK
6
SMA
10
SMP
18
SD/Tidak tamat SD 63
Sumber:
BPS, 2012
Total
Seluruh
100
Gross National
Income (GNI)
per capita
(USD/year)
Indonesia
5,8
9
3.716
2006
India
Singapore
4,4
8,8
9
6
3.468
52.569
2010
Malaysia
9,5
9
13.685
2025
Philippines
8,9
7
3.478
Japan
11,6
9
32.295
Korea Rep.
11,6
9
28.230
China
7,5
9
7.476
Thailand
6,6
9
7.694
2001
%
Duration of
Mean years
Compulsory
of schooling
Education
2001
2006
2010
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
206.264.595
218.868.791
237.556.363
98.812.448 100 106.388.935 100 116.527.546 100
1.778.624
3
3.404.446
5
5.360.267 15
1.580.999
2
2.340.557
3
3.146.244 10
5.434.685
6
6.596.114
8
9.089.149 30
10.177.682 13 13.511.395 15 17.013.022 20
17.489.803 20 21.490.565 19 22.023.706 15
62.251.842 56 59.045.859 52 60.011.686 10
98.713.636 100 106.388.935 100 116.644.074 100
2025
Jumlah
263.287.000
131.643.500
17.479.132
11.652.755
34.958.264
23.305.509
17.479.132
11.652.755
8
116.527.546
Target Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja
BOS
Efektif
Pendidikan
S1/D4 :
Diploma I/II/III:
Wajar 9
Tahun
Sukses
Semua Siswa
sampai
SMA/K/MA
Kebijakan
PMU
2010
(BPS)
Tidak ada
Tambahan
Naker
SMA/K/MA
Naker lulusan
SMA/K/MA ↑
Naker Lebih
Kompetitif
SMA/MA :
14,7%
(14,7%)
SMP/MTs :
2025
2015
(Perkiraan)
2,8% (3%)
8,2%
8,2
(8,7%)
Catatan: (..) tahun 2011
Lulusan PT ↑
Naker Lebih
Kompetitif
4,8% (5%)
SMK:
SD/MI :
Input Calon
Mahasiswa
di PT Naik
(Perkiraan)
6%
10%
4%
9%
10%
25%
21%
19,1% (19,1%)
16%
20%
15 %
50,4% (49,5%)
44%
20%
9
Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan
2010*
2011*
2012*
2013**
Tidak/ belum pernah sekolah
157.586
190.370
82.411
109.865
Belum/ tidak tamat SD
600.221
686.895
503.379
513.534
SD
1.402.858
1.120.090
1.449.508
1.421.653
SLTP
1.661.449
1.890.755
1.701.294
1.822.395
SLTA Umum
2.149.123
2.042.629
1.832.109
1.841.545
SLTA Kejuruan
1.195.192
1.032.317
1.041.265
847.052
Diploma I, II, III/ akademi
443.222
244.687
196.780
192.762
Universitas
710.128
492.343
438.210
421.717
Total
8.319.779
7.700.086
7.244.956
7.170.523
* Per Agustus ** per Februari
Sumber: Koran Tempo, 17 Januari 2014
ASEAN Economic Community 2015
2
Sekolah yang Efektif
12
Apakah Sekolah Efektif itu ?
Sekolah efektif adalah sekolah yang unggul.
Sekolah Efektif adalah sekolah yang berkinerja
lebih baik dibanding sekolah lain ketika diberi
dukungan input yang sama. (Cheng, 1996)
Sekolah Efektif
Sekolah Unggul
Sekolah Efektif
= sekolah Unggul
= sekolah Rujukan
= Sekolah Unggul
= sekolah Rujukan
Karakteristik sekolah efektif itu memiliki keunggulan dalam :
1.Kepemimpinan yang profesional;
2.Visi dan tujuan bersama ;
3. Kultur sekolah dan lingkungan belajar ;
4. Fokus pada kegiatan pembelajaran;
5. Harapan yang tinggi pada hasil pembelajaran;
6.Penguatan/pengayaan/pemantapan positif pada sikap;
7. Pemantauan kemajuan belajar ;
8. Menguatkan Hak dan tanggung jawab peserta didik;
9. Pemberian Materi pembelajaran yang kaya makna;
10.Pengelolaan institusi sebagai organisasi pembelajar;
11.Perkuatan kemitraan antara keluarga-sekolah-industri.
14
“School Effectiveness Research: META ANALISIS” (Harris and Bennett, 2001)
Dimensi SMK Rujukan
1.
2.
3.
4.
Kepemimpinan
Pendukung input
Efisiensi
Keunggulan
Keunggulan SMK
Unit Sekolah Baru
(USB) dan Ruang
Kelas Baru (RKB)
Ruang Belajar
lainnya
Rehab Ruang
Kelas
Asrama Guru
dan Siswa
Peralatan
Pendidikan
Manajemen dan
kultur sekolah
1
Satuan Pendidikan
Kewirausahaan
Penyelarasan
Peserta Didik
Bahan Pembelajaran
(termasuk yang
berbasis TIK)
BOS SM
Sist. Pembelajaran
Kurikulum +
Pendidikan
Karakter
Pendidikan
Menengah
Universal
(PMU)
Bantuan Siswa
Miskin
Beasiswa
BOP Paket C
Pengembangan
Bakat dan Minat
Sistem Evaluasi
Penghargaan
dan
Perlindungan
Karir dan
Kesejahteraan
Pelatihan
Sertifikasi
Kualifikasi
Distribusi
Penyediaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
2
1.
2.
3.
4.
5.
3
4
Kompotensi kerja
ICT
Bahasa asing
Kewirausahaan
Budi Pekerti Mulia
5
Hubungan antara karakter mutu di SMK
Komunitas SMK
Provinsi
Kab/Kota
Direktorat PSMK
What Effective Schools Do
Driving Forces
Resisting Forces
Learning for all
Simultaneous quality & equity
Data driven
Collaborative in form
Continuous renewal
School Improvement
Focus on results
Learning for many
Learner centered
Figure 2.1: Forces affecting school improvement efforts, page 32
Bell curve
Considers quality only
Judgment based
Top-down, outside-in
Periodic change
Teacher centered
3
Seluruh SMK Melaksanakan Kurikulum 2013
18
Konsep Pengembangan Kurikulum Sebagai Praksis
Keutuhan
Keseragaman
Keselarasan
(Praktek terbaik)
UU Sisdiknas
Konteks
Kebutuhan:
-Individu
-Masyarakat
-Bangsa dan Negara
-Peradaban
Bervariasi
Kompetensi
lulusan
(Sikap,
Keterampilan
Pengetahuan)
Standar
(produk)
Sikap, Pengetahuan, Keterampilan
Materi Inti
Pembelajaran
Proses
Pembelajaran
Dokumen
Kurikulum
Proses
Penilaian
Standar
(materi dan proses)
Proses
Pembelajaran
KI-KD Mapel
Standar
Variasi (normal, pengayaan, remedi)
19
Dinamika & Penyempurnaan Kurikulum
Pedagogi, Psikologi
Perubahan
Kebutuhan
Akademik
Pengetahuan
Industri
Keterampilan
SosialBudaya
Sikap
SDM yang
Kompeten
Pengembangan
Kurikulum
Perkembangan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
20
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1975
Kurikulum
Sekolah Dasar
1947
Rencana Pelajaran →
Dirinci dalam Rencana
Pelajaran Terurai
1994
Kurikulum 1994
1968
Kurikulum
Sekolah Dasar
1945 1955
1965
1985
1975
1995
1984
Kurikulum 1984
1964
Rencana
Pendidikan
Sekolah Dasar
1973
Kurikulum Proyek
Perintis Sekolah
Pembangunan
(PPSP)
Materi pengetahuan
2004
Rintisan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
(KBK)
2013
‘Kurikulum 2013’
2005
2015
2006
Kurikulum
Tingkat Satuan
Pendidikan
(KTSP)
1997
Revisi Kurikulum 1994
Produk
21
SPEKTRUM TAHUN 2008 KE 2013
NO
08
NO
13
1
1
2
3
6
2013
JUMLAH
PROGRA
M STUDI
JUMLAH
KOMPETENSI
KEAHLIAN
JUMLAH
PROGRAM
KEAHLIAN
JUMLAH
PAKET
KEAHLIAN
(PEMINATAN)
TEKNOLOGI DAN REKAYASA
18
66
18
62
2
TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
3
9
3
7
3
KESEHATAN
2
6
2
6
SENI, KERAJINAN, DAN PARIWISATA
7
22
-
-
4
SENI RUPA DAN KRIYA (2013)
-
-
2
10
5
SENI PERTUNJUKAN (2013)
-
-
5
7
6
PARIWISATA (2013)
-
-
4
7
7
AGROBISNIS DAN AGRITEKNOLOGI
7
14
6
16
8
PERIKANAN DAN KELAUTAN (2013)
-
-
3
8
9
BISNIS DAN MANAJEMEN
3
4
3
5
JUMLAH
40
121
46
128
4
5
BIDANG STUDI/KEAHLIAN
2008
22
Jadwal Implementasi: Bertahap dan Terbatas
No
1
Jenjang
Satuan
Kelas
SD
I
2013
Tahun
2014
2015
II
III
IV
V
VI
2
SMP
VII
VIII
IX
3
SMA/SMK
X
XI
XII
23
Pendampingan Mapel Produktif SMK pada Kurikulum 2013
Proses
Bimbingan
Teknis Pelajaran
Produktif SMK
Juli- september
2014
Pendekatan
Akan dilatih sejumlah 34 x 2 x 4 = 272 Pendamping Nasional
yang terdiri dari Kepala sekolah, SMK Rujukan, Dosen LPTK,
Industri/asosiasi dan Widyaiswara P4TK.
Akan dilakukan bimbingan teknis bagi 3300 Pendamping
Rujukan oleh Pendamping Nasional.
1650 SMK rujukan sebagai lokasi bimbingan teknis bagi 88.000
guru produktif seluruh SMK
Tiap SMK rujukan (1650 SMK) memiliki 2 Pendamping Rujukan
(PR) bagi SMK lainnya (9350 SMK)
Pendampingan
Pelajaran
Produktif SMK
OktoberNovember 2014
Pendampingan dilakukan dengan cara 1 in-on untuk
Tiap pelajaran produktif teori maupun praktiknya.
Jumlah Kompetensi Keahlian per SMK rata-rata 4 KK, sehingga
akan dilakukan pendampingan oleh 3300 PR di semua SMK
Akan dilakukan mapping kompetensi bagi tiap guru produktif
yang ada di SMK (64.000 guru produktif)
Akan dilakukan Mapping tiap SMK khususnya 1650 SMK Rujukan
24
SMK ADIWIYATA
SMKN 2 PALEMBANG-SMK ADIWIYATA
PELAKSANAAN
PENGUATAN PROGRAM
ADIWIYATA DI SMKN 2
PALEMBANG
Dalam rangka menunjang Program
Pemerintah Kota untuk meraih Adipura
kencana dan Adiwiyata Mandiri
untuk SMKN 2 Palembang yang
berwawasan lingkungan , maka tim
adiwiyata beserta siswa siswi SMKN 2
Palembang melaksanakan kerja
bakti pembersihan lingkungan di seputar
pagar Sekolah.
Sumber Tim Adiwiyata SMKN 2 Palembang
SMK Negeri 1 Gombong Raih Penghargaan Adiwiyata Nasional 2013
Sekolah adiwiyata mengintegrasikan kurikulum dan pembelajaran
berwawasan lingkungan, berbasis partisipatif. Dari seluruh warga sekolah dan
pengembangan sarana prasarana ramah lingkungan.
Penghargaan Adiwiyata Nasional dapat memotivasi SMK Negeri 1 Gombong
dan sekolah lain utk mengembangkan sekolah adiwiyata dampak bagi
Pemkab Kebumen ialah peluang yang baik utk meraih Adipura,
Suasana yang sejuk, segar, nyaman dan menyenangkan pepohonan rindang
dan pertamanan yang indah untuk mendukung suasana pembelajaran
disekolah. Pepohonan yang teduh dan bersih bisa dimanfaatkan sebagai
ruang belajar terbuka.
Mengelola sampah
Mengenai sampah, Basikun menjelaskan pihaknya menerapkan
pengelolaan sampah menjadi kompos. Selain itu, sejumlah
limbah sampah dimanfaatkan sebagai karya kerajinan tangan
yang bernilai dan bermanfaat. Mengolah limbah menjadi biogas.
sudah barang tentu diperlukan berbagai upaya berupa dukungan
dan peran aktif segenap komponen demi terlaksananya program
adiwiyata.
Menjadi
sekolah
yang
memiliki
wawasan
Adiwiyata
mengharuskan sekolah tersebut mengintegrasikan desah nafas
kehidupan sekolah tersebut dengan alam. Sekolah menata
perangkat sarana dan prasarana yang dapat membimbing
semua warga sekolah menjadi peduli pada kelestarian
lingkungan.
Untuk menyukseskan program Adiwiyata, tentunya tidak hanya
dari pihak sekolah saja, dari hasil pemantauan ke sekolahsekolah lain ternyata upaya pihak luar sekolah seperti instansiinstansi yang terkait serta dukungan wali murid dalam
mendukung pendanaan dan pengadaan tanaman sangat
berperan besar dalam keberhasilan program Adiwiyata.
Banyaknya pepohonan yang rindang Serasa berada ditengah taman atau
kebun, bukan dilokasi sekolah.
Kepala SMK Negeri 1 Gombong, Basikun, S.Pd, MM mengatakan, untuk
mewujudkan kondisi seperti itu dibutuhkan waktu cukup panjang. Dukungan
dan peran aktif segenap komponen di lembaga pendidikan itu member andil
besar.
Berkat kerja keras, kesungguhan dan kebersamaan dengan seluruh elemen,
pada tanggal 20 Desember 2013 SMK Negeri 1 Gombong mendapatkan
Penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Mendikbud RI sebagai
sekolah Adiwiyata nasional 2013 khususnya dibidang sekolah peduli dan
berbudaya lingkungan.
Cintai laingkungan
Keberhasilan dan kesuksesan meraih penghargaan adiwiyata disambut
gembira dan suka cita keluarga besar SMK Negeri 1 Gombong. Selain
mensyukuri hal itu, SMK Negeri 1 Gombong berharap bahwa penghargaan
yang diraih dapat mendorong perilaku segenap warga sekolah untuk lebih
mencintai lingkungan hidup. Memiliki budaya menanam dan melestarikan
lingkungan. Khusus untuk merawat lingkungan sekolah, tiap minggu para
siswa melaksanakan gerakan jumat bersih.
SMK NEGERI 4 JAMBI
3
Implementasi PPLH pada Kurikulum 2013
29
Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum
Ketersediaan buku sebagai
bahan ajar dan sumber belajar
yang mengintegrasikan
standar pembentuk kurikulum
Kurikulum
Penguatan peran
pemerintah
dalam pembinaan
dan pengawasan
Faktor Penentu
Lulusan yang
Kompeten
Peserta Didik
Kesesuaian kompetensi
PTK dengan kurikulum
dan buku teks
Penguatan
manajemen dan Faktor
budaya sekolah Pendukung
30
Pembentukan Kompetensi Melalui Pembelajaran
dan Pemanfaatannya
Belajar
Bagaimana
Belajar
Mengapa
Keterampilan
Belajar Apa
Pengetahuan
Keterampilan
Pembelajaran K-S-A
Sikap
Pengetahuan
Sikap
Pemanfaatan A-S-K
31
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 Standar Proses Pembelajaran
Perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi
Kurikulum 2006
Kurikulum 2013
Creating
Evaluating
Characterizing/
Actualizing
Communicating
Analyzing
Organizing/
Internalizing
Applying
PT
Evaluating
SMA/K
Associating
Analyzing
Valuing
Experimenting
Applying
SMP
Understanding
Responding
Questioning
Understanding
SD
Knowing/
Remembering
Accepting
Observing
Knowing/
Remembering
Knowledge
(Bloom)
Attitude
(Krathwohl)
Skill
(Dyers)
Knowledge
(Bloom)
32
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
Mata Pelajaran
X
Kelas
XI
XII
Kelompok Wajib ( A dan B )
1
Pendidikan Agama
3
3
3
2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2
2
2
3
Bahasa Indonesia
4
4
4
4
Matematika
4
4
4
5
Sejarah Indonesia
2
2
2
6
Bahasa Inggris
2
2
2
7
Seni Budaya
2
2
2
8
Prakarya dan Kewirausahaan
2
2
2
9
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
3
3
3
24
24
24
Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA)
20
20
20
Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk
SMK)
24
24
33
24
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib
Kelompok Peminatan (C )
BAGAIMANA INTEGRASI KURIKULUM 2013
DALAM PEMBINAAN SEKOLAH ADIWIYATA
7 Seni Budaya ( Seni Lukis, Seni Musik, Seni Suara, Teater )
Seni
Lukis
Project Work
Problem Based Learning
Teater
Creativity
PPLH
Seni
Musik
Seni
Suara
Discovery
BAGAIMANA INTEGRASI KURIKULUM 2013
DALAM PEMBINAAN SEKOLAH ADIWIYATA
8
Prakarya Dan Kewirausahaan ( Budidaya, Pengolahan,Kerajinan, Rekayasa)
Project Work
Rekayasa
Creativity
Budidaya
PPLH
Kerajinan
Problem Based Learning
Pengolahan
Discovery
4
PEMBERDAYAAN SMK RUJUKAN
36
1. SMK Rujukan adalah SMK yang memiliki kinerja
unggul , akses besar dan efektif mengelola institusi
serta mendampingi SMK lain dalam pelaksanaan
proses pembelajaran bermutu
2. Tujuan: Peningkatan mutu, akses besar, efektif sebagai
penjamin mutu, dan rela Berbagi Sumber daya;
3. Target : adanya SMK rujukan tentang mutu dalam
Pengelolaan institusi , dan manajemen input, proses
pembelajaran, penilaian, dan kebekerjaan siswa SMK.
4. Sasaran :
- 1650 SMK rujukan;
- Tiap SMK Rujukan memiliki 3 sekolah aliansi.
6. Kriteria SMK rujukan, yaitu memiliki :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
siswa banyak> 1000
guru produktif yg cukup (>75 Guru)
lahan yg siap dikembangkan>5000 m2
jaringan kerja sama industri > 100 industri.
fasilitas sarana dasar yg baik.
Letak sekolah di lokasi strategis
kinerja baik, khususnya dalam bidang
kebekerjaan lulusan dan nilai UN.
8. fungsi sebagai TUK first party
9. Siswa yang berkarakter baik.
10.Memiliki 3 SMK aliansi
Pembinaan SMK Rujukan
Pemberdayaan
Penguatan
Legalitas &
sosialisasi
Pendampingan
Evaluasi &
Penilaian
Pengembangan SMK
® Rujukan (Refference School)
1. Memberdayakan 1650 SMK rujukan diseluruh Indonesia ( ratarata 3 SMK per Kab./kota);
2. Semua SMK unggul yang pernah dibina oleh Direktorat
Pembinaan SMK ( SMK Invest, ex SMK RSBI, SMK IGI, SMK
Besar, SMK Center, SMK BLPT) berpotensi menjadi kandidat
SMK Rujukan.
3. Menjadikan SMK Rujukan sebagai klaster bagi SMK di
sekitarnya (3-5 SMK per klaster);
4. Mendukung peningkatan akses SMK klaster menjadi 2500 –
3000 siswa per klaster;
5. Mengembangkan SMK rujukan sebagai penjamin mutu proses
pembelajaran, SKL, sertifikasi dan kebekerjaan pada
klasternya;
6. Mengembangkan SMK Rujukan sebagai frontline dari
Pemberdayaan 1.650 SMK Rujukan - SMK
®
1. Penyusunan SDP (School Development Plan) SMK
®;
®
2. Tiap SMK akan didukung secara bertahap pencapaian
SNP ( Pendampingan antara 3-5 tahun);
® memiliki fasilitas bersama yang meliputi
3. Setiap SMK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
sumber belajar yang terdiri dari materi ajar,
fasilitas praktik yang dapat diakses oleh siswa SMK aliansi ,
Fasilitas server dan jaringan internet yang cukup,
website tempat coaching guru, dan tempat pelatihan guru;
Teaching Factory;
Ruang Pamer produk/jasa SMK, dan pusat hubungan industri.
FASILITASI SMK Rujukan
Smart Workshop
(advance Training)
Tempat Uji
Kompetensi dan
Produk, Jasa dan
Tampilan
Fasilitas Kegiatan
Bersama bidang
seni, olahraga,
dan penguatan
softskill bagi
Siswa dan Guru
Aliansi
Teaching Factory
sesuai Bidang
unggulan
Pusat Sumber Belajar:
Bahan Ajar, Server, akses
internet, Perpustakaan
Bengkel Kerja dan Bengkel
Produktif Standar untuk setiap
Komptensi Keahlian yang dimiliki
5
Pengembangan Pembelajaran Mutu SMK
43
Strategi Peningkatan Pembelajaran Mutu SMK Rujukan
(Integrasi)
Proses Dlm
Penguatan Soft Skill
Efisiensi &Efektivitas pembangunan
soft skill
(Mengurangi Input, Meningkatkan Hasil)
Pembelajaran
Mutu SMK
Rujukan
(Berbagi)
Sumberdaya dlm
membangun Hard skill
Dukungan, intervensi, afirmasi dan kolaborasi
dengan Pemerintah, industri dan Masyarakat
(Sentuhan) TIK dlm
setiap pembelajaran
44
Pengembangan kelembagaan SMK
1. Memasukkan pendidikan kejuruan ke dalam
perencanaan pembangunan ekonomi, sosial,dan
pengembangan industri, menyesuaian ukuran
pendidikan kejuruan sesuai kebutuhan;
2. Meningkatkan investasi dalam pendidikan kejuruan;
3. Mendukung mekanisme multi-channel investasi SMK;
4. Fasilitasi pelatihan dan kualitas guru di SMK;
5. Meningkatkan standar kualifikasi berbasis KKNI bagi
SMK;
6. Membangun sistem penjaminan mutu lulusan SMK;
7. Menggandeng industri yang dapat terlibat dalam
evaluasi kualitas pendidikan kejuruan
Ranah garap yang ditangani SMK
1. meningkatkan respon SMK sehingga pendidikan yang
berprospektif sebagai pendidikan memberdayakan dan
berkelanjutan;
2. memperbaiki tata kelola dan perluasan keterlibatan pemangku
kepentingan;
3. memperluas cakupan SMK bukan hanya untuk kalangan kurang
mampu dan di remote area;
4. pengukuran keterampilan dan pemantauan ketercapaian kinerja;
5. pengembangan teknologi dan keterampilan kerja;
6. mendukung SMK untuk mendukung pembangunan ekonomi yang
ramah lingkungan dan ramah sosial;
7. pengembangan keterampilan pada sektor-sektor yang
pertumbuhannya sangat tinggi.
Covered in the Learning process
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Hard Skills
Soft Skills
Using Hard and Soft Skills to Your Benefit
Top Soft Skills Employers
Where to Acquire Hard Skills
Computer Skills
Hard Skills
1. Definition: Hard skills are specific, teachable abilities
that may be required in a given context, such as a job
or university function.
2. Easy to define.
3. Skills that are observable, measurable and testable.
4. Job or task specific skills.
5. Technical skills and academic skills.
6. Directly taught in school.
7. Employers feel it is possible to teach students the
necessary hard skills, but teaching soft skills is a much
harder prospect. For example: How would about
teaching someone a great attitude?
Examples of Hard Skills
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Reading, arithmetic, and writing
Typing and shorthand
Proficiency with software applications
Operating machinery
Drive commercial vehicles
Speaking a foreign language
Mechanically Inclined
Using Hand to produce and perform ability ( cut
hair, massage; origram; etc)
Soft Skills
1. Definition: Soft skills are personal attributes that enhance an
individual's interactions, job performance and career
prospects.
2. Not directly taught in the class room in the school
3. Hard to define and are intangible
4. Soft skills are broadly applicable to any job
5. Soft skills are referred to as personal attributes and
interpersonal abilities
6. It's often said that hard skills will get success in an interview to
get a job but someone need soft skills to keep the job.
Examples of Soft Skills
•
•
•
•
•
•
•
•
Communication
Optimism
Responsibility
A sense of humor
Integrity
Time-management
Motivation
Empathy
•
•
•
•
Bedside manner
A pleasant voice
Leadership
The ability to teach and
learn
• Creativity
• Good manners
• Sociability
Top Soft Skills Employers Look For
– Communicate
effectively
– Honesty and integrity
– Teamwork skills
– Adaptability
– Strong work ethic
– Commit to the job
– Willing to learn new
tasks
– Motivation and
initiative
– Excellent Interpersonal
Skills
– Make Decisions
– Analytical skills
– Show Flexibility
– Organizational skills
– Leadership Potential
– Grow in the job
– Ability to handle
personal problems
– Accept responsibility
Research : there are 60 top skills in job and communities
Where to Acquire Hard Skills
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Technical or Trade Schools
Training Centers
Apprenticeships in industry
On the Job
Volunteer Work
Community Workshops
Publics office/ profesional acosiation
Agencies
Computer Skills
1. Everyone needs basic computer skills to function in
today's job market.
2. With technology changing so rapidly, the ability to
quickly learn new information is critical to reach
success.
3. "It is very critical to be computer literate,
especially in the 21st century.” "Most jobs now
require some degree of computer skills."
Common Computer Skills
Some Basic Requirements for Most Jobs:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Word-processors (WORD)
Spreadsheets (Excel)
Database programs (Access)
Presentation software (Power Point)
Basic understanding of how a computer works
Use of the peripherals Printer, scanner…
Email (Outlook, Internet based; Yahoo or Gmail)
Internet and World Wide Web
6
PENGALAMAN PENGEMBANGAN
SMK RUJUKAN
2008 – 2013
56
SMKN 1 KLATEN, JATENG
SMKN 7 SEMARANG, JATENG
SMKN 4 MALANG, JATIM
SMKN 2 PANGKAL PINANG, BABEL
PROGRAM DIREKTORAT
PEMBINAAN SMK TAHUN 2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Kegiatan
Bantuan SMK SED-TVET
Penyusunan Perencanaan dan
Penyusunan Hasil Pemantauan dan
Penyusunan Laporan Kinerja
Pelayanan Informasi Kebijakan SMK
Penerapan SMK Pusat Layanan TIK
Pelaksanaan Kemitraan Direktorat dengan
Pengolahan Data Kondisi SMK
Bantuan Peralatan E-Pembelajaran SMK
Peningkatan Mutu dan Evaluasi
Pendampingan Implementasi Kurikulum
Sekolah Menerapkan Pembelajaran
Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB)
Pengembangan SMK Rujukan
Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB)
Rehabilitasi Prasarana SMK
Pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS)
Bantuan Peralatan Praktik Siswa SMK
Pengembangan SMK Berbasis
Pengembangan SMK di Papua & Papua
Pengembangan SMK di Daerah 3T &
Penyusunan Pedoman, Standar Sarana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMK
Bantuan Siswa Miskin (BSM) SMK
Beasiswa Prestasi Siswa SMK dan
Program Keahlian Khusus
Lomba Kompetensi dan Sains SMK
Lomba Seni dan Olahraga SMK
Pemasaran Tamatan SMK
Pembinaan Karakter Bangsa dan
Vol
11
7
37
2
3
470
78
34
200
169
870
54
23
15
3.100
60
257
700
83
96
25
6
4.303.201
550.000
Satuan
Sekolah
Dok
Laporan
Laporan
Dok
Sekolah
Institusi
Provinsi
Sekolah
18.355
Siswa
36.259.210
82
21
8
1
Bidang
Bidang
Sekolah
Keg
33.231.181
24.847.373
2.079.576
1.908.272
Sekolah
Sekolah
Sekolah
Paket
Ruang
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Paket
Naskah
Siswa
Siswa
Dana
59.609.621
4.802.925
2.923.030
213.725
10.451.703
17.229.149
15.786.460
724.358
27.600.000
4.460.149
131.572.275
8.164.030
53.869.444
110.298.220
461.266.701
3.333.673
51.808.691
105.763.818
65.539.116
48.259.430
19.520.712
999.654
4.320.014.055
554.191.200
Terimakasih
63