Index of /Kuliah2016-2017/Kewirausahaan

ENTREPREUNERSHIP
KOESNOTO SOEPRANIANONDO
FKH-Unair Surabaya
Editor : Kholid Fathoni, S.Kom., M.T.

PENGANTAR

BAB I
PENDAHULUAN

Lulusan SMA umumnya sudah mulai mencari dan
mendaftarkan diri ke perguruan tinggi yang mereka
minati

Tidak sedikit biaya dan energi telah dikeluarkan untuk
mempersiapkan diri menyambut tes masuk PT

Namun…….
Masalahnya kemudian seberapa jauh mereka yang nanti berhasil
masuk ke bangku kuliah dapat dijamin setelah lulus bakal
mendapatkan pekerjaan sebagaimana yang mereka cita-citakan


Problem pengangguran kita
kian membukit !!!
 Hasl pendataan terbaru BPS melaporkan di tingkat nasional angka
pengangguran
mencapai 10,01 juta orang pada Agustus 2007 (angka pengangguran
berkurang sebesar 8,42% dibanding Agustus 2006 yang besarnya 10,93
juta jiwa atau 10,2%).

Jumlah sarjana menganggur melonjak drastis 183.629 orang pada
2006 menjadi 409.890 orang pada 2007, ditambah pemegang
gelar Diploma I, II dan III yang menganggur pada 2007 lebih dari
740.000 orang. Dirjen pendidikan tinggi (05/02/2009)
menyatakan saat ini di Indonesia ada 740.206 sarjana yang
menganggur. Mereka tidak bekerja karena kompetensi tidak
sesuai, lulusan yang tidak terserap, memilih untuk tidak bekerja
atau mahasiswa lulusan dari program studi yang sudah jenuh.
Pertumbuhan ekonomi tahun 2007
menurut Bank Indonesia diprediksi
mencapai 6,3%

Berpeluang menciptakan lapangan pekerjaan bagi 1,5 juta orang dan
mengurangi kemiskinan.

Sementara itu angkatan kerja baru
mencapai 2,5 juta orang / tahun

Artinya : masih lahir sejuta
pengangguran baru

Menurut BPS th 2006 jumlah pengangguran tercatat
sebanyak 12 juta orang
Tetapi ironisnya jumlah sarjana yang menganggur justru
melonjak drastis, jika 2006 tercatat hanya 183.629
sarjana yang menganggur, pada 2007 jumlahnya naik
menjadi 409.890 orang (Kompas,6 Februari 2008)
Harap diingat ini belum termasuk 1,4 juta sarjana yang
setengah pengangguran karena bekerja kurang dari 35
jam/minggu

Setiap tahun Perguruan Tinggi menghasilkan 300.000 sarjana

Daya serap lapangan kerja jauh di bawah supply dari mesin produksi
Perguruan Tinggi.
Seperti 2007, over supply mencapai 740.000 lulusan yang otomatis menjadi
pengangguran baru.
Angka itu cenderung naik pesat dari waktu ke waktu. Dalam kurun 6 bulan,
dari Agustus 2006 s/d Februari 2007, pengangguran S1 naik 66.578 orang atau
9,8%. Dalam setahun bisa menjadi 20%.
Indonesia mengalami masa sulit dengan depresiasi nilai Rupiah terhadap USD.
Berdasarkan data dari BI sepanjang 2008 Rupiah masih 9.000 hingga akhir
Oktober 2008. Menjadi Rp.11.000 – Rp.12.000 pada awal 2009. Efeknya,
Produk impor pasti segera naik dampak lain adalah ancaman pengangguran.
ILO memperkirakan akhir 2009 akan terjadi pengangguran tenaga kerja
tingkat dunia sekitar 20 juta. Krisis yang berlanjut akan meningkatkan
pengangguran di atas 200 juta (sektor konstruksi, real estate, jasa keuangan,
otomotif, dan sebagainya).











Krisis ekonomi mengakibatkan situasi yang tidak menguntungkan bagi
Entrepreneur, yaitu : sulit mencari dana, resiko bisnis lebih tinggi,
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk BEP.
Krisis ekonomi memberi peluang untuk memulai bisnis baru, karena: lebih
mudah memperoleh karyawan baru yang andal dengan biaya relatif lebih
ekonomis, memperkecil turnover karyawan, persaingan menyusut baik dari
sisi intensitas maupun kuantitas.
Dalam situasi krisis, konsumen tetap akan melanjutkan konsumsinya,
konsumen akan mengubah perilaku konsumsinya dengan
mempertimbangkan 4 faktor yaitu: 1.) harga, dengan membeli produk yang
lebih murah, 2.) kuantitas, membeli produk dalam jumlah lebih sedikit, 3.)
kualitas, a. kualitas lebih rendah karena harga lebih murah dan tidak tahan
lama, b. kualitas terbaik namun lebih tahan lama dengan harga lebih tinggi
dan 4.) gaya hidup, dengan mengubah gaya konsumsi misalnya do it
yourself (melakukan sendiri ganti oli mesin)

Karena itu, jangan ragu untuk memanfaatkan kesempatan dan memahami
perilaku konsumen pada masa krisis
Orang Indonesia akan hebat kalau memiliki jiwa entrepreneurship karena
hanya itu yang bisa menjawab untuk kemajuan negeri ini.

Jumlah pengangguran di Indonesia belum juga beringsut
turun

Di Jawa Timur,misalnya rata-rata per tahun diperkirakan
ada 600.000 angkatan kerja baru tetapi ironisnya hanya
20-30% saja yang terserap di sektor formal sedangkan
sisanya terpaksa bekerja di sektor informal atau bahkan
sama sekali tidak bekerja
Namun…
Menko Perekonomian (Budiono) menargetkan angka
pengangguran bisa ditekan hingga 5% pada tahun 2009

Angka kemiskinan di Surabaya
Tahun Jumlah
2005 111.233KK

377.832 Jiwa
2006 113.129KK
379.269 Jiwa
2007 126.724KK
431.331 Jiwa

Anggaran
Rp 150M

Rp 188M
Rp 229M

Sumber: Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya

Bank Dunia melansir bahwa kemiskinan di Indonesia tahun
2007 mencapai 49% dari total penduduk dan 60%
masyarakat Indonesia hidup dengan gizi buruk. Dari jumlah
penduduk 230 juta pengangguran terbuka mencapai
10,6% (12,7 Juta) dan setengah pengangguran 3,25%
(38,3 Juta). Setiap penambahan 1% pertumbuhan ekonomi

nasional di jaman reformasi hanya mampu menyerap
tenaga kerja baru sekitar 50 ribu angkatan kerja. Target
pemerintah yang disusun pada tahun 2007-2009 yang akan
mencetak pertumbuhan ekonomi sampai 7% tidak akan
mampu menyelesaikan persoalan pengangguran dan
kemiskinan penduduk Indonesia secara signifikan. Tidak
ada jalan lain, kecuali upaya menggalakkan berwirausaha.

MAU KEMANA ???
PEGAWAI
NEGERI

 PEGAWAI

SWASTA
 WIRA USAHA

Hadist Islam








“Perhatikan olehmu sekalian, sesungguhnya di dunia ini
perdagangan merupakan sembilan dari sepuluh pintu
rezeki.” (Musnad Aĥmad)
”Hendaklah kamu berdagang, karena di dalamnya
terdapat 90 persen pintu rezeki (H.R. Ahmad).

”Sesungguhnya sebaik-baik mata pencaharian adalah
seorang pedagang”. (H.R. Baihaqy)
Pedagang = Entrepreneur

Impian … Impian … Indah …!
Kayalanku . . . . . .

Dunia Kerja


Dunia kerja

Kugantung…masa depanku padamu
!!!

Proses Seleksi
Calon Karyawan

Siap
Dieliminasi . . . . .

Kegagalan

Penyesalan

Kesedihan

Penderitaan

“Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka.

Namun terkadang kita terlalu lama melihat dan menyesali pintu tertutup itu,
sehingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka”

Pintu
Peluang

Question?
End of Session