Provinsi Lampung - Pemerintah Provinsi Lampung RENCANA AKSI FULL

(1)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan Rahmat dan Nikmat-Nya, Rencana Aksi Kinerja Tahun 2015 Pemerintah Provinsi Lampung sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

Rencana Aksi Kinerja ini dibuat sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja.

Rencana Aksi Kinerja Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2015 merupakan informasi indikator dan target kinerja dalam pencapaian visi, misi dan sasaran yang telah ditetapkan oleh Provinsi Lampung Tahun 2015 berdasarkan RPJMD Provinsi Lampung Tahun 2015-2019. Rencana Aksi Kinerja selain untuk memenuhi kewajiban akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan Provinsi Lampung yang akan dilaksanakan pada Tahun 2015 juga dapat menjadi acuan dalam pencapaian kinerja Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2015.

Semoga Rencana Aksi Kinerja ini dapat bermanfaat dan dipedomani sebagai tolak ukur pencapaian kinerja Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2015 dan dimasa yang akan datang.

KEPALA BAPPEDA,

Ir. Taufik Hidayat, MM., MEP

Pembina Utama Madya NIP. 19601009 198603 1 011


(2)

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang ... 1

B. Dasar Hukum ... 2

C. Maksud dan Tujuan... 2

D. Ruang Lingkup... 3

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH 4 A. Kondisi Geografi... 4

B. Kondisi Demografi ... 8

C. Kondisi Ekonomi... 10

BAB III RENCANA AKSI TAHUN 2015 38 A. Visi dan Misi ... 14

B. Kebijakan Pengembangangan Wilayah ... ... 17

C. Kebijakan Pengelolaan Keungan Daerah ... 18

D. Program Prioritas Daerah ... 20

E. Target Indikator Sasaran ... 24

F. Rencana Aksi Kinerja Tahun 2015 ... 32

BAB IV PENUTUP 43

LAMPIRAN


(3)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 1 A. Latar Belakang

Proses perencanaan pembangunan mutlak diperlukan sebagai salah satu upaya menata daerah secara terstruktur dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu pemerintah juga telah mengatur tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional melalui Undang-undang Nomor 25 tahun 2004. Dalam perencanaan pembangunan, pemerintah daerah harus mampu menjamin bahwa kegiatan pembangunan dapat berjalan efektif, efisien dan tepat sasaran. Dalam proses pembangunan, pemerintah sebagai induk dalam roda pemerintahan secara nasional membuat pedoman Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) periode 20 tahun yang merupakan pedoman capaian pembangungan yang disepakati oleh legislatif dan eksekutif serta seluruh stakholder yang terlibat pada skala nasional. Selanjutnya RPJP tersebut dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang menjadi pedoman pemerintah daerah untuk mendukung RPJMN tersebut dalam wadah RPJP dan RPJMD Provinsi, Kabupaten dan Kota sampai pada perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk mengaplikasikan visi dan misi rencana pembangunan daerah.

Dalam rangka pencapaian sasaran dan prioritas bidang pembangunan daerah yang ditetapkan melalui RPJMD Provinsi Lampung, maka perlu adanya konsistensi Program antara Program RPJMD dengan RKPD. Untuk memastikan konsistensi antara dokumen perencanaan pembangunan dan Tolak ukur Capaian Indikator Sasaran Pemerintah Daerah, maka sesuai dengan Pedoman Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015 dan Peraturan Presiden No. 53 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, perlu disusun Rencana Aksi Kinerja Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2015.

BAB I


(4)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 2

B. Dasar Hukum

Penyusunan Rencana Aksi Kinerja Provinsi Lampung Tahun 2015 merupakan implementasi ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

4. Peraturan Presiden RI Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015;

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja

C. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rencana Aksi Kinerja Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2015 adalah sebagai bentuk akuntabilitas Penyelenggaraan pemerintahan Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2015 dan Tolak Ukur pencapaian target Sasaran Pembangunan Provinsi Lampung Tahun 2015.

Tujuan penyusunan Rencana Aksi Kinerja Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2015 antara lain :


(5)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 3

2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015;

2. Memberikan informasi kinerja yang terukur atas target kerja yang telah dibuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Tahun 2015-2019 dan telah dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2015;

3. Sebagai upaya percepatan bagi Pemerintah Provinsi Lampung untuk meningkatkan kinerja capaian sasaran yang diamanatkan dalam RPJMD 2015-2019.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Rencana Aksi Kinerja Pemerintah Provinsi Lampung meliputi sasaran strategis, indikator target kinerja tahun 2015 sebagaimana yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Pemerintah Daerah (RPJMD) tahun 2015-2019 serta rencana aksi atas kinerja sasaran tahun 2015.


(6)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 4 A. KONDISI GEOGRAFI

1. GEOGRAFI

Daerah Provinsi Lampung meliputi areal seluas 3.528.835 ha termasuk pulau – pulau yang terletak pada bagian sebelah paling ujung tenggara pulau Sumatra, dan dibatasi oleh :

a. Provinsi Sumatra Selatan dan Bengkulu, di sebelah Utara . b. Selat Sunda disebelah Selatan.

c. Laut Jawa disebelah timur.

d. Samudera Hindia disebelah Barat.

Provinsi Lampung dengan ibukota Bandar Lampung, yang merupakan gabungan kota kembar Tanjung Karang dan Telukbetung memiliki wilayah yang relatif luas, dan menyimpan potensi kelautan. Pelabuhan utamanya bernama Panjang dan Bakauheni serta pelabuhan nelayan seperti pasar ikan (telukbetung), Tarahan, Kalianda di Teluk Lampung. Sedangkan di Teluk Semangka adalah Kota Agung, dan di Laut Jawa terdapat pula pelabuhan nelayan seperti Labuan Maringgai dan Ketapang. Disamping itu, kota Menggala juga dapat dikunjungi kapal–kapal nelayan dengan menyusuri sungai Way Tulang Bawang, adapun di Samudra Hindia terdapat Pelabuhan Krui. Lapangan terbang utamanya adalah Raden Inten II , yaitu nama baru dari Branti 8 km dari ibukota melalui jalan negara menuju Kotabumi, dan lapangan terbang AURI terdapat di Menggala bernama Astra Ksetra.

Secara geografis Provinsi Lampung terletak pada Kedudukan : Timur –Barat berada antara : ° ’ – ° ’ Bujur Timur Utara –Selatan berada antara : ° ’- ° ’ Lintang Selatan

BAB II


(7)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 5 2. TOPOGRAFI

Secara topografi daerah Lampung dapat dibagi 5 (lima) unit Topogafi antara lain sebagai berikut:

- Daerah topografis berbukit sampai bergunung. - Daerah topografis berombak sampai bergelombang. - Daerah dataran alluvial.

- Daerah dataran rawa pasang surut. - Daerah river Basin.

Daerah topografis berbukit sampai bergunung :

Lereng – lareng yang curam atau terjal dengan kemiringan 25 %, dan ketinggian rata – rata 300 m diatas permukan laut. Daerah ini meliputi Bukit Barisan dengan puncak tonjolan – tonjolanya berada pada Gunung Tanggamus, Gunung Pesawaran, dan Gunung Rajabasa. Yang terakhir ini berlokasi di Kalinda dengan ketinggian rata – rata 1.500 m. Puncak – puncak lainnya adalah Bukit Pugung, Bukit Pesagi, Sekincau yang terdapat di bagian Utara. Daerah tersebut umumnya ditutupi oleh vegetasi hutan primer atau sekunder.

Daerah topogarafis berombak sampai bergelombang:

Ciri – ciri khusus daerah ini adalah terdapatnya bukit – bukit sempit, kemiringannya antara 8 % sampai 15 % dan ketinggian antara 300 m sampai 500 m dari permukaan laut. Daerah ini membatasi daerah pegunungan dengan dataran alluvial, vegetasi yang terdapat di daerah ini adalah tanaman–tanaman perkebunan : Kopi, cengkeh, lada dan tanaman pertanian perladangan seperti : Padi, jagung, dan sayuran. Daerah tersebut meliputi daerah–daerah : Kedaton di daerah kota Bandar Lampung, Gedong Tataan di Kabupaten Lampung Selatan, Sukoharjo dan pulau Panggung di Kabupaten Tanggamus serta Kalirejo dan Bangun Rejo di Wilayah Kabupaten Lampung Tengah.

Daerah dataran Alluvial :

Daerah ini sangat luas meliputi Lampung Tengah sampai mendekati pantai sebelah Timur, yang merupakan bagian hilir (down streeam) dari sungai–sungai yang besar seperti Way Sekampung, Way Tulang Bawang, dan Way Mesuji. Ketinggian daerah ini berkisar antara 25 m sampai 75 m, dengan kemiringan 0%


(8)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 6

sampai 3% . Pada bagian pantai Sebelah Barat dataran Alluvial menyempit dan memanjang menurut arah Bukit Barisan.

Daerah dataran Rawa Pasang Surut :

Disepanjang pantai timur adalah merupakan daerah rawa pasang surut dengan ketinggian ½ m sampai 1 m, pengendapan air menurut naiknya pasang air laut.

Daerah River Basin:

Daerah Lampung terdapat 5 (lima) River Basin yang utama :

- River Basin tulang bawang. - River Basin seputih.

- River Basin sekampung. - River Basin semangka. - River Basin jepara.

3. GEOLOGI

Punggung sebelah Barat Lampung adalah bagian dari Bukit Barisan yang merupakan geantiklinal dengan sinklinal yang terdapat disebelah timurnya. Punggung pegunungan dari zaman kapur (creteccus) ini mengalami dekormas pada tertier terjadinya gejala-gejala patahan (gaya vertikal) sehingga terjadi fenomena geologi seperti patahan semangka yang panjang menyusuri Way Semangka dan Teluk Semangka, gunung–gunung api yang berbentuk opal tanggamus, Rindingan, Rebang dan lain-lain sekitarnya. Depresi Tektonik seperti lembah Suoh, Gedung Surian dan way Lima yang ditutupi oleh sedimen–sedimen vulkanis dari celah fisuves errupion. Pada bagian utara lapisan sedimen ini mengalamin peliputan di zaman Peistosin Tua yang menghasilkan Lapisan/membawa minyak bumi didalam 4 (empat) seri Lapisan Palembang.

Lapisan Sedimen disebelah Timur ini umumnya tertutup pula oleh endapan tufa massam bagian hasil dari debu gunung api di Bukit Barisan (zaman peitosin) yang membentuk dataran Peneplain dibagian Timur Lampung. Lapisan Palembang yang terdapat di daerah Lampung yakni di daerah Menggala, Kotabumi dan Sukadana Yang ditandai dengan singkapan endapan tuffa massam Lapisan Palembang adalah pengantar dari endapan minyak bumi.


(9)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 7 Sukadana Bosalt yang merupakan Plateau diiringi dengan instruksi desit yang terjadi pada zaman Holassin. Singkapan plateau ini tidak merata, sebagian ditutupi oleh Endapan alluvin seperti pasir Vulkanis, yang berasal dari debu–debu gunung berapi. Data tentang endapan mineral di daerah Lampung belum banyak ditemukan sehinga potensi dari endapan bahan tambang ini tidak/belum banyak diketahui. Dari literatur dan peta Geologi Daerah lampung dapat diinventaris adanya bahan–bahan tambang (endapan mineral) diantaranya:

- Minyak Bumi. - Uranium.

- Batubara muda (brown coal). - Mineral Besi.

- Emas dan Perak. - Marmer.

- Sumber air panas dan gas bumi.

4. KLIMATOLOGI a. Arus angin

Lampung terletak dibawah katulistiwa 5O lintang selatan beriklim tropis

hummid dengan angin laut lembah yang bertiup dari samudra hindia dengan dua musim angin setiap tahunnya.

Dua musim yang dimaksud adalah :

a) Nopember s.d. Maret angin bertiup dari arah barat dan barat laut.

b) Juli s.d. Agustus angin bertiup dari arah timur dan tenggara. Kecepatan angin rata- rata 2 hingga 3 knot.

b. Temperatur

Rata-rata suhu minimum di Provinsi Lampung antara 21,3 0C pada bulan

Agustus 2008 hingga 23,7 0C pada bulan April. Sedangkan rata-rata suhu

maksimum berkisar antara 31,5 0C hingga 34,0 0C. c. Kelembaban Udara

Dari stasiun meteorologi Raden Inten II Bandar Lampung, rata-rata kelembaban udara disekitar 69%-81%, dan ternyata kelembaban udara tertinggi pada bulan Juni 2008.


(10)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 8

B. GAMBARAN UMUM DEMOGRAFI

1. ADMINISTRASI PEMERINTAH

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 1964, yang kemudian menjadi Undang–Undang Nomor 14 tahun 1964 Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Provinsi Lampung dengan ibukota Tanjungkarang- Telukbetung pada tanggal 18 Maret 1964. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 24 tahun 1983 ibukota Tanjungkarang – Telukbetung diganti namanya menjadi kotamadya BandarLampung terhitung sejak tanggal 17 Juni 1983. Secara administratif Provinsi Lampung dibagi dalam 15 (lima belas) Kabupaten/kota , dengan luas masing-masing Kab/kota sbb:

Tabel 3. Luas wilayah Kabupaten/kota se provinsi Lampung

No. Kab/Kota Ibu Kota Luas Wilayah Ha2

1. Lampung Selatan Kalianda 331.904

2. Lampung Tengah Gunung Sugih 380.268

3. Lampung Utara Kotabumi 272.587

4. Lampung Barat Liwa 214.278

5. Pesisir Barat Krui 290.723

6. Tulang Bawang Menggala 319.632

7. Tanggamus Kota Agung 302.064

8. Lampung Timur Sukadana 532.503

9. Way Kanan Blambangan Umpu 392.163

10. Bandar Lampung Bandar Lampung 19.296

11. Metro Metro 6.179

12. Pesawaran Gedong Tataan 224.351

13. Pringsewu Pringsewu 62.500

14. Mesuji Mesuji 218.400

15. Tulang Bawang

Barat

Panaragan Jaya 120.100

Jumlah 3.528.835

Sumber : Lampung Dalam Angka tahun 2015

2. PENDUDUK

Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010, penduduk Provinsi Lampung berjumlah 7.596.115 jiwa. Bila dibandingkan dengan data hasil sensus 2000 yang tercatat sebesar 6.730.751 jiwa, maka dalam kurun waktu 2000-2010 jumlah penduduk Provinsi Lampung bertambah sebesar 13,42 persen dengan laju pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 1,24 persen. Jumlah Penduduk tersebut


(11)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 9

meningkat kembali menjadi 8.026.191 jiwa tahun 2014. Dilihat dari distribusi antar Kabupaten/Kota, tiga Kabupaten yang wilayahnya saling berdampingan yaitu Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Timur dan Kabupaten Lampung Selatan tercatat sebagai daerah dengan penduduk terbanyak yang masing-masing berjumlah 1 227 185 orang, 998 720 orang, dan 961 897 orang. Ini berarti hampir 40% dari total penduduk Provinsi Lampung bermukim di tiga kabupaten tersebut. Sebaran penduduk di Provinsi Lampung per Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

Tabel 2. 1

Sebaran Penduduk di Provinsi Lampung per Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota 2010 2011 2012 2013 2014 01 Lampung Barat 278 189 281 409 284 492 287 588 290 388 02 Tanggamus 538 418 545 909 553 165 560 322 567 172 03 Lampung Selatan 915 463 927 629 939 390 950 844 961 897 04 Lampung Timur 954 694 966 313 977 537 988 277 998 720 05 Lampung Tengah 1 174 534 1 188 316 1 201 689 1 214 720 1 227 185 06 Lampung Utara 585 973 590 596 594 881 598 924 602 727 07 Way Kanan 407 525 412 897 418 121 423 195 428 097 08 Tulang Bawang 399 291 405 574 411 705 417 782 423 710 09 Pesawaran 400 208 405 711 411 077 416 372 421 497 10 Pringsewu 366 615 370 886 375 098 379 190 383 101 11 Mesuji 188 030 189 673 191 314 192 759 194 282 12 Tulang Bawang

Barat 251 489 254 278 257 136 259 674 262 316 13 Pesisir Barat 142 228 143 815 145 411 146 929 148 412 14 Bandar Lampung 885 363 904 322 923 175 942 039 960 695 15 Metro 145 985 148 586 151 117 153 517 155 992

Lampung 7 634 005 7 735 914

7 835 308

7 932 132

8 026 191 Sumber : BPS Provinsi Lampung


(12)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 10 3. KONDISI EKONOMI

1. Produk Domestik Regional Bruto

Perekonomian Provinsi Lampung secara umum terus bergerak ke arah peningkatan. Pada tahun 2014, perekonomian Provinsi Lampung yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 231,008 triliun atau meningkat sebesar Rp. 26,608 Triliun dari PDRB tahun 2013 yang sebesar Rp. 204,40 Triliun. Sedangkan berdasarkan harga konstan Tahun 2010, PDRB Provinsi Lampung meningkat dari Rp. 180,636 Triliun menjadi Rp. 189,809 Triliun. Peningkatan ini terjadi pada seluruh lapangan usaha seperti Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang mengalami peningkatan sebesar Rp. 2,019 triliun dari tahun 2014 yang sebesar Rp. 59,636 triliun. Struktur perekonomian Provinsi Lampung menurut lapangan usaha tahun 2014 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (32,69 persen); Industri Pengolahan (18,03 persen); dan Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (11,01 persen).

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)Provinsi Lampung atas dasar harga berlaku triwulan I-2015 mencapai Rp. 60,923 triliun meningkat jika dibandingkan triwulan I-2104 yang sebesar Rp. 56,115 triliun. Sedangkan atas dasar harga konstan 2010, PDRB Provinsi Lampung triwulan I-2015 mencapai Rp. 48,616 triliun mengalami peningkatan dibanding triwulan I-2014 yang sebesar Rp. 46,340 triliun. Struktur perekonomian Provinsi Lampung menurut lapangan usaha pada Triwulan I-2015 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (35,13 persen); Industri Pengolahan (18,29 persen); dan Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (10,37 persen).

Peningkatan nilai PDRB Provinsi Lampung ini diikuti pula dengan peningkatan PDRB perkapita. Meskipun nilai PDRB per kapita belum mampu menunjukkan peningkatan yang sebenarnya dari daya beli masyarakat, PDRB per kapita menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat secara umum. Semakin tinggi rata-rata PDRB per kapita suatu wilayah, semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan masyarakatnya. PDRB per kapita Provinsi Lampung tahun 2014 mencapai Rp 28,78 juta, meningkat dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp. 25,77 juta.


(13)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 11 2. Pertumbuhan Ekonomi

Tingkat pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang bisa menggambarkan perkembangan kinerja ekonomi suatu daerah selama periode waktu tertentu. Angka ini menunjukkan laju capaian nilai tambah riil daerah yang menggambarkan kemajuan perekonomian yang dihasilkan. Di tengah tren penurunan pertumbuhan ekonomi global, nasional, ekonomi Provinsi Lampung tahun 2014 tumbuh sebesar 5,08 persen, lebih tinggi dari petumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,02 persen dan rata-rata pertumbuhan wilayah Sumatera yang sebesar 4,66 persen.

Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Jasa Pendidikan merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 11,07 persen, diikuti oleh Informasi dan Komunikasi sebesar 8,84 persen, dan Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 8,78 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit sebesar 6,57 persen.

Perekonomian Provinsi Lampung Triwulan I-2015 dibandingkan Triwulan I-2014 (y-on-y) tumbuh sebesar 4,91 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Jasa Transportasi dan Pergudangan merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,01 persen, diikuti oleh Jasa Pendidikan sebesar 12,38 persen, dan Informasi dan Komunikasi sebesar 12,18 persen. Laju Pertumbuhan sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 1,84 persen. Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan memberikan sumbangan 0,66 % dari total pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung Triwulan I.

Jika dibandingkan triwulan IV-2014, pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung triwulan I-2015 (q-to-q) sebesar 6,79 persen. Pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan tertinggi provinsi se-wilayah Sumatera yang tumbuh rata-rata sebesar 0,03 persen. Laju Pertumbuhan sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan triwulan I-2015 terhadap Triwulan IV Tahun 2014 sebesar 38,74 persen.

3. Ekspor-Impor

Pada triwulan III-2014, ekspor dan impor di wilayah Lampung tumbuh cukup tinggi yaitu sebesar 34,8 persen (yoy) meningkat dibandingkan dengan triwulan II-2014 yang tumbuh 12,9 persen (yoy). Sejalan dengan ekspor, impor juga mengalami pertumbuhan dari triwulan sebelumnya yang


(14)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 12

tumbuh sebesar 29,4 persen menjadi 49,1 persen. Secara total, ekspor Provinsi Lampung tahun 2014 US$ 3.895,78 juta. Untuk total impor tahun 2014 mencapai US$ 3.440,5 juta. Oleh karena itu, kondisi neraca perdagangan tercatat surplus sebesar US$ 455,3 juta di tahun 2014.

Perkembangan ekspor pada triwulan I-2015 tumbuh 11,58 persen, tercatat lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu 11,22 persen. Meningkatnya kinerja ekspor selain didorong oleh meningkatnya perdagangan antar daerah juga didorong oleh membaiknya ekspor luar negeri karena meningkatnya permintaan dari negara tujuan dan meningkatnya harga komoditas global. Sementara itu, impor triwulan I-2015 mengalami perlambatan yaitu tumbuh 10,84 persen lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 12,39 persen. Melihat kondisi ekspor dan impor pada triwulan I-2015, neraca perdagangan Provinsi Lampung masih mengalami surplus sebesar USD134,0 juta.

Terkait impor, dalam rangka melindungi pengusaha lokal dan mengendalikan impor di Provinsi Lampung, telah diterbitkan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 59 Tahun 2014 tentang Pengendalian Distribusi Produk Impor di Provinsi Lampung, yang berlaku efektif per Januari 2015. 4. Inflasi

Inflasi di Provinsi Lampung tahun 2014 sebesar 8,36 persen setara dengan inflasi Nasional. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi tahun 2013 yang tercatat 7,56 persen. Namun demikian, secara nasional khusus di daerah-daerah penghitungan inflasi mengalami kondisi yang seragam yakni peningkatan inflasi secara signifikan terkait depresiasi Rupiah serta kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM dan LPG.

Pada triwulan I tahun 2015, inflasi mengalami penurunan

dibandingkan triwulan IV tahun 2014 dari sebesar 8,06 persen (yoy) menjadi 6,64 persen (yoy). Diharapkan inflasi hingga akhir tahun 2015 tetap terkendali sehingga masih berada pada kisaran sasaran inflasi Provinsi Lampung sebesar 4±1 persen. Berbagai upaya pengendalian inflasi serta koordinasi yang semakin kuat dengan pemerintah, baik pusat maupun kabupaten/kota diyakini mampu membawa pergerakan inflasi ke level yang rendah dan stabil. Bentuk nyata yang dilakukan diantaranya adalah penguatan peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), dimana Pemerintah Provinsi berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota


(15)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 13

dalam menentukan kebijakan yang memengaruhi ketersediaan bahan pangan dan juga perbaikan infrastruktur dalam mendukung proses distribusi barang.


(16)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 14

BAB III

RENCANA AKSI KINERJA

TAHUN 2015

A. VISI DAN MISI

Pembangunan Provinsi Lampung Tahun 2015 mengacu pada Peraturan Gubernur Nomor 6 tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung Tahun 2015-2019. Dengan mendasarkan modal dasar Provinsi Lampung, tantangan yang dihadapi dalam 5 (lima) tahun ke depan, dan mengacu pada visi pembangunan jangka panjang Indonesia Tahun 2025 dan visi pembangunan jangka panjang Provinsi Lampung Tahun 2005-2025, maka visi dalam RPJMD Provinsi Lampung Tahun 2015—2019 adalah

LAMPUNG MAJU DAN SEJAHTERA 9 .

Misi Provinsi Lampung Tahun 2015-2019 :

Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Lampung Tahun 2015-2019, dirumuskan 5 (lima) Misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian daerah. 2. Meningkatkan infrastruktur untuk pengembangan ekonomi dan pelayanan

sosial.

3. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, iptek dan inovasi, budaya masyarakat, dan kehidupan beragama yang toleran.

4. Meningkatkan pelestarian SDA dan kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan.

5. Mendukung supremasi hukum, mengembangkan demokrasi berbasis kearifan lokal, dan memantapkan kepemerintahan yang baik dan antisipatif.

Misi 1. Meningkatkan Pembangunan Ekonomi dan Memperkuat

Kemandirian Daerah

Misi ini adalah upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi (pro growth) melalui pengembangan potensi dan keunggulan yang dimiliki Provinsi


(17)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 15

Lampung dengan memperkuat investasi (pro investment) di berbagai sektor dan ekonomi yang yang berbasis kerakyatan dengan kemitraan. Pertumbuhan ekonomi yang kuat ditandai juga oleh upaya pemerataan dengan trickle down effect yang tinggi. Investasi baru (dalam dan luar negeri) harus dipacu untuk memperluas kesempatan kerja. Pembangunan ekonomi dan pemerataannya harus bertujuan untuk mengurangi pengangguran, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan

menurunkan jumlah penduduk miskin. Pembangunan ekonomi tidak

mengeksploitasi sumber daya alam dan tidak merusak lingkungan.

Dampak akhir dari pembangunan ekonomi Lampung adalah kesejahteraan sosial yang berkeadilan. Kesejahteran dicapai melalui pemberdayaan dan partisipasi masyarakat, pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.

Misi 2. Meningkatkan Infrastruktur Untuk Pengembangan Ekonomi Dan Pelayanan Sosial

Misi ini adalah upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas infrastruktur guna pengembangan ekonomi daerah dan pelayanan sosial. Melalui misi ini mulai diletakkan dasar pembangunan infrastruktur dasar dan pengembangan infrastuktur skala tinggi yang bersifat visioner, fungsional, sekaligus monumental. Pembangunan infrastruktur yang dimaksud juga meliputi pengembangan cakupan infrastruktur (transportasi, darat, air, sungai, dan udara, energi, dan telematika) yang berorientasi pada pengembangan ekonomi lokal dalam bingkai pembangunan ekonomi nasional. Pembangunan infrastruktur ini diorientasikan untuk menarik investasi (dalam dan luar negeri) lebih lanjut dalam rangka pengembangan daerah secara keseluruhan serta untuk meningkatkan pelayanan sosial bagi kebutuhan dasar masyarakat.

Misi 3. Meningkatkan Kualitas Pendidikan Iptek dan Inovasi, Kesehatan, Budaya Masyarakat, dan Toleransi Kehidupan Beragama

Misi ini adalah upaya mengembangkan dan memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di semua jalur, jenis, dan jenjang. Pada gilirannya, SDM yang berkualitas akan mampu menguasai, mengembangkan, memanfaatkan Iptek dan inovasi, diperkuat ciri yang inovatif dalam berbagai aspek kehidupan. Bagi golongan


(18)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 16

masyarakat kurang mampu peningkatan kualitas SDM akan didukung oleh pelayanan kesejahteraan sosial yang memadai.

Misi 4. Meningkatkan Pelestarian SDA dan Kualitas Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan

Misi ini merupakan upaya untuk menjaga keseimbangan antara keberadaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Keseimbangan ini diupayakan dengan tetap menjaga fungsi, daya dukung, dan kenyamanan kehidupan pada masa kini dan masa depan, serta mengantisipasi perubahan iklim global. Pemanfaatan ruang diupayakan serasi antara penggunaan untuk pemukiman, kegiatan sosial ekonomi, serta upaya konservasi dan pemanfaatan nilai ekonomis sumber daya alam yang berkelanjutan. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk mendukung kualitas kehidupan diperbaiki dengan meningkatkan kelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan.

Misi 5. Menegakkan Supremasi Hukum, Mengembangkan Demokrasi Berbasis Kearifan Lokal, dan Memantapkan Kepemerintahan yang Baik dan Antisipatif

Misi ini adalah upaya untuk mendukung pemantapan profesionalisme aparat keamanan dalam melindungi dan mengayomi masyarakat. Juga dimaksudkan untuk memantapkan kelembagaan demokrasi yang kokoh, memperkuat peran masyarakat sipil, menjamin pengembangan dan kebebasan pers, melakukan pembenahan struktur hukum, meningkatkan kesadaran hukum dan menegakkan hukum serta memberantas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) juga upaya mewujudkan kepemerintahan daerah yang baik, sehingga terwujud pemerintah yang bersih, berwibawa, bertanggung jawab, dan profesional yang berorientasi pada pelayanan publik yang efektif, efisien dan berkeadilan dengan berorientasi pada pelayanan publik prima. Sebagai tindak lanjut dan implementasi Visi dan Misi pembangunan Provinsi Lampung 2015-2019, maka Arah Kebijakan Umum pembangunan di Provinsi Lampung selama kurun waktu 2015-2019 akan dilakukan melalui 2 (dua) pendekatan, yakni pendekatan Pengembangan Wilayah dan Pengelolaan Keuangan Daerah.


(19)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 17 B. Kebijakan Pengembangan Wilayah

Pendekatan pembangunan melalui Pengembangan Wilayah merupakan cara pendekatan pembangunan yang sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah Pusat. Dengan demikian, pendekatan kewilayahan merupakan metode pendekatan yang memungkinkan terjadinya sinergi dan kompatibilitas antara kebijakan Pemerintah Pusat dengan kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi Lampung. Pengembangan Wilayah dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Pengembangan Ekonomi Wilayah, Tata Ruang, Kawasan, dan Pelestarian Lingkungan Hidup

Perekonomian wilayah dikembangkan berdasarkan ekonomi kerakyatan yang bertumpu kepada agribisnis dan pertanian secara umum. Dengan demikian sektor pertanian akan direvitalisasi sehingga mampu kembali berkembang sebagai titik tumpu perekonomian rakyat. Pertanian yang telah mengalami revitalisasi dikembangkan pada kawasan tertentu sesuai dengan tata ruang dan kawasan tersebut dikembangkan menjadi lahan pertanian abadi. Revitalisasi Pertanian tersebut akan memungkinkan pengembangan dan transformasi dari agribisnis menjadi agroindustri. Pengembangan agroindustri diharapkan mampu mempertahankan ketahanan pangan, menyerap tenaga kerja, dan mendorong pertumbuhan industri bioenergi.

Pengembangan pertanian secara simultan dilakukan dengan tetap menjaga lingkungan hidup, serta telah mengantisipasi adanya perubahan iklim dan pemanasan global dengan adaptasi dan mitigasi yang baik. Dengan demikian, apa yang dilakukan memungkinkan terjadinya keseimbangan dinamis antara pemenuhan kebutuhan pangan dan terciptanya ketahanan pangan dengan pelestarian lingkungan hidup dan ketahanan air.

Lingkungan hidup yang terpelihara, mulai dari pantai, sampai ke gunung, teluk, dan kepulauan dioptimalkan sebagai objek wisata. Kegiatan pelestarian alam, baik berupa proses pelestarian maupun hasilnya, juga dapat dikembangkan sebagai objek wisata baru. Dengan demikian pariwisata diharapkan dapat tumbuh sebagai sumber pendapatan baru yang melibatkan


(20)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 18

masyarakat secara langsung, sehingga menjadi implementasi konkret dari konsep ekonomi kerakyatan.

Pengembangan Infrastruktur Untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Sosial

Infrastruktur berskala tinggi yang akan dikembangkan selain bersifat visioner dan monumental, juga bersifat fungsional dan mampu berperan

sebagai lokomotif pengembangan perekonomian daerah secara

keseluruhan. Infrastruktur tersebut diantaranya: Infrastruktur Penghubung Jawa-Sumatra (IPJS); Kota Baru Lampung (KBL); Jalan Tol Bakauheni—Batas Sumatera Selatan; pengembangan Bandara (Raden Intan II, Bandara Krui, Gatot Subroto dan Astra Ksetra); Pelabuhan (Bakauheni, Panjang, Kota Agung, Batu Balai, Krui, Kuala Penet dll); serta Jaringan Kereta Api.

Sifat visioner dan monumental diperlukan sebagai daya tarik, sehingga infrastruktur yang dikembangkan juga dapat tumbuh sebagai kawasan wisata baru. Sementara sifat dasar fungsional dari infrastruktur tetap dikembangkan sebagai core utama, sehingga kombinasi dari berbagai karakter ini diharapkan mampu mengundang investor. Dengan adanya investor, maka infrastruktur dapat tumbuh dan berkembang sebagai lokomotif yang mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan.

Selain infrastruktur berskala tinggi juga dikembangkan infrastruktur mikro yang mampu membuka secara luas daerah yang masih terisolir. Infrastuktur mikro meliputi antara lain: jalan tembus; listrik perdesaan; air bersih perdesaan; energi matahari; dan jaringan komunikasi.

Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Budaya

Pembangunan daerah direncanakan dan akan dilaksanakan oleh seluruh sumber daya manusia (SDM) yang berada di Provinsi Lampung. Dengan demikian pengembangan SDM menjadi fokus penting pembangunan dalam periode 2015-2019. Pengembangan SDM terkait dengan kemampuan, keahlian, dan kapasitas SDM setempat, sehingga penyiapan SDM dilakukan sejak dini melalui berbagai proses pendidikan, baik dalam ilmu umum maupun


(21)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 19

keagamaan, kemudian diikuti dengan berbagai pelatihan peningkatan keahlian. Kondisi ini menuntut adanya penyiapan berbagai sarana, prasara, tenaga kependidikan, serta kepelatihan yang baik. Pada beberapa daerah tertentu akan dikembangkan fasilitas pendidikan dan sistem pendidikan yang berskala internasional.

Penyiapan SDM didukung dengan penyiapan gizi berkualitas dan pelayanan kesehatan yang baik. Penyiapan gizi akan terkait dengan pengediaan bahan makanan lengkap dan berkualitas, namun terjangkau. Sedangkan pelayanan kesehatan akan berkaitan dengan penyediaan kemudahan layanan kesehatan, serta tersedianya tenaga kesehatan dan obat-obatanan yang mencukupi. Pelayanan kesehatan tidak saja bersifat kuratif, namun lebih penting yang bersifat preventif, terutama terhadap berbagai penyakit yang bersifat pandemik dan berbahaya seperti Flu Burung, Flu Babi, SARS, dan HIV/AIDS.

Pengembangan SDM Lampung dilakukan dengan tidak melepaskan aspek budaya lokal. Pengembangan budaya dilakukan dengan menggali, memperkuat, dan akhirnya mengembangkan lebih lanjut budaya lokal dalam segala bentuk manifestasinya, baik berupa tata nilai, sistem hidup, arsitektur, gerak tari, maupun pertanian, dan cara bercocok tanam. Dengan demikian, proses penyiapan SDM akan menghasilkan generasi yang unggul tanpa kehilangan jati diri.

Pada sisi lain, pengembangan budaya lokal beserta kreasinya akan mampu

mendukung pengembangan pariwisata budaya. Dengan demikian

pengembangan budaya lokal pada akhirnya mampu berkembang sebagai sumber pendapatan baru, sebagai pendukung ekonomi kerakyatan yang sedang dibangun.


(22)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 20 C. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah

Optimalisasi dan Efisiensi Keuangan Daerah

Arah kebijakan umum berkaitan dengan Pengelolaan Keuangan Daerah yang pertama adalah melalui optimalisasi semua potensi sumber keuangan daerah dan digunakan secara efisien untuk biaya pembangunan. Optimalisasi keuangan daerah diikuti dengan tertib administrasi melalui penggunaan sistem informasi, sehingga memungkinkan terjadinya transparansi dan akuntabilitas anggaran.

Pengembangan Sumber Pendapatan Baru

Arah kebijakan umum berkaitan dengan Pengelolaan Keuangan Daerah yang kedua adalah melalui pengembangan sumber pendapatan baru secara kreatif dan inovatif, seperti pengembangan BUMD infrastruktur; pengembangan wisata alam berbasis pulau terpencil, wisata kuliner, serta wisata konservasi, dll. Dengan demikian pengembangan sumber pendapatan baru tersebut selaras dan sinergis dengan pengembangan perekonomian daerah yang berbasis ekonomi kerakyatan.

D. Program Prioritas Daerah

Program Prioritas Daerah ditetapkan sesuai dengan janji Gubernur dan Wakil Gubernur selama kampanye Pemilihan Kepala Daerah dan disusun berdasarkan bidang pemerintahan daerah yang menjadi prioritas pertama dalam program pembangunan daerah selama lima tahun. Program Prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Periode 2015-2019 adalah sebagai berikut :

1. Bidang Infrastruktur

a. Menyediakan infrastruktur jalan dan jembatan di seluruh Lampung untuk memperlancar roda perekonomian rakyat.

b. Membentuk tim khusus yang bertugas memantau kondisi jalan di seluruh Lampung dan bertindak cepat untuk melakukan perbaikan.


(23)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 21 kebutuhan pokok sehingga pasokan tidak terhambat dan harga tetap stabil.

d. Meningkatkan kualitas dan lebar jalan provinsi yang menghubungkan denganSumatera Selatan dan jalur penyeberangan menuju pulau Jawa.

e. Membangun jalan alternatif untuk mengurangi kemacetan.

f. Memperbaiki infrastruktur di perdesaan, daerah

terisolasi/tertinggal, sentra produksi, dan kawasan pertumbuhan baru.

g. Membangun bandara dan pelabuhan laut yang berstandar internasional.

h. Meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan telekomunikasi dan listrik.

2. Bidang Investasi (Perizinan Cepat, Mudah, dan Murah)

a. Menciptakan iklim berinvestasi yang kondusif dengan memberikan kemudahan perijinan bagi investor-investor baru (cepat, mudah, dan murah) terutama di sektor industri dan pariwisata sehingga akan menciptakan banyak lapangan kerja, mengurangi angka pengangguran, meningkatkan kesejahteraan, dan mengikis kriminalitas.

b. Memberikan jaminan keamanan dan kepastian hukum, sehingga investor dapat terus mengembangkan usahanya dan ikut memajukan perekonomian Lampung.

c. Memberikan informasi potensi peluang usaha dan memfasilitasi kemitraan yang diinginkan oleh dunia usaha.

d. Fasilitasi dan pengembangan jaringan pemasaran bagi industri manufaktur, perdagangan dan jasa serta pengembangan Kawasan Industri.

3. Bidang Reformasi Birokrasi (Bersih, Transparan,Profesional, dan Berjiwa Memberi dan Melayani)

a. Mempercepat dan memperpendek waktu pengurusan ijin dan mempermudah birokrasi.


(24)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 22

b. Menyelenggarakan sistem pelayanan publik berlandaskan prinsip

good governance menuju budaya pelayanan prima yang cepat, tepat dan berkualitas.

c. Menciptakan tata pemerintahan dan mekanisme hubungan antara pemerintah kabupaten/kota dan provinsi demi terselenggaranya pembangunan yang terintegratif, efektif dan efisien.

d. Mendukung dan memfasilitasi penyelesaian sengketa hukum.

e. Menyempurnakan sistem dan regulasi hukum daerah Lampung.

f. Membina kesadaran hukum dengan pendekatan keagamaan dan sosial budaya.

4. Bidang Pertanian

a. Membangun infrastruktur pendukung pertanian dan

mengembangkan kawasan sentra komoditas unggulan pertanian untuk mencapai swasembada dan ketahanan pangan daerah.

b. Membangun sarana dan prasarana irigasi, normalisasi saluran air dan bendungan, reklamasi rawa untuk cadangan pangan, dan membangun tanggul penahan pada daerah rawan banjir.

c. Membantu peminjaman modal pertanian dengan bunga rendah.

d. Penguatan produktivitas UKMK dalam ekonomi kerakyatan berbasis agro industri- agrobisnis strategis, termasuk di dalamnya perlindungan terhadap pasar tradisional.

e. Peningkatan peran serta usaha kecil mikro, usaha menengah, dan koperasi dalam pengembangan berbagai jenis usaha.

f. Fasilitasi dan pengembangan jaringan pemasaran bagi industri manufaktur, perdagangan dan jasa.

g. Merevitalisasi dan mengembangkan kawasan sentra komoditas unggulan pertanian dan peternakan.

5. Bidang Kesehatan

a. Meningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan mempermudah birokrasi.


(25)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 23

b. Mempermudah serta memperpendek jalur birokrasi pelayanan kesehatan yang berlaku di rumah sakit pemerintah dan pembayarannya ditanggung oleh pemerintah.

c. Pendirian dan peningkatan fasilitas rumah sakit untuk mengurangi

overload pasien di rumah sakit daerah.

d. Peningkatan bantuan, infrastruktur, pelayanan puskesmas, danrumah sakit di kabupaten/kota.

e. Memberi bantuan operasional biaya kesehatan gratis untuk keluarga miskin.

6. Bidang Pendidikan

a. Meningkatkan kualitas SDM dan melestarikan budaya daerah Lampung.

b. Melaksanakan amanat Undang-undang dengan

mengimplementasikan pendidikan gratis 12 tahun dan disertai dengan pengawasan materi pendidikan dan kualitas guru.

c. Memfasilitasi dan memperbaiki infrastruktur pendidikan dasar, menengah, dan atas, madrasah dan pondok pesantren.

d. Program beasiswa bagi siswa yang kurang mampu.

e. Pengembangan sekolah kejuruan khususnya yang berbasis agribisnis yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di daerah tersebut untuk mendukung pembangunan SDM dan memajukan daerah Lampung.

f. Membina kegiatan kepemudaan, pendidikan ekstra kurikuler, dan kepramukaan.

g. Melestarikan dan mengembangkan budaya daerah Lampung melalui pembangunan pusat-pusat kebudayaan dan penyelenggaraan event-event budaya yang menjadi pendukung utama pariwisata serta daya tarik bagi masyarakat lokal maupun internasional untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).


(26)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 24 E. Target Indikator Sasaran berdasarkan Misi Pembangunan Pemerintah Provinsi

Lampung Tahun 2015

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN 2015

Misi Kesatu: Meningkatkan Pembangunan Ekonomi dan memperkuat Kemandirian Daerah Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketimpangan pembangunan daerah 1.Peningkatan pertumbuhan dan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Provinsi Lampung; 1. Pertumbuhan Ekonomi 6,00-6,35 %

2. Indeks Gini 0,33 3. PDRB atas

Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah)

245.330.948

4. PDRB atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah)

201.577.645

5. PDRB per kapita (harga berlaku) (Juta rupiah) 30,63 6. Laju pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan 3,69%

7. Nilai Tukar Petani (NTP)

103,53

8. Nilai Tukar Nelayan (NTN)

113,72

2. Terpenuhinya kebutuhan konsumsi pangan per kapita masyarakat untuk memenuhi kecukupan energi dan keamanan pangan

1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi

84,1

3. Meningkatnya pertumbuhan dan kontribusi sektor industri pengolahan 1. Laju Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan 7,48%


(27)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 25 MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN 2015 terhadap PDRB

Provinsi Lampung; 4. Meningkatnya

pertumbuhan dan kontribusi sub sektor perdagangan terhadap PDRB Provinsi Lampung; 1. Laju pertumbuhan sektor perdagangan 2% 2. Pertumbuhan ekspor non migas 6% 5 Meningkatnya Peran Koperasi dan UMKM dalam perekonomian daerah ;

1. Jumlah Koperasi Aktif

2.945 unit 2. Jumlah UMKM 375.425

unit 6 Peningkatan kontribusi penanaman modal (investasi) terhadap perekonomian daerah ; 1. Laju pertumbuhan investasi (PMTDB) atas dasar harga berlaku 9,94 7. Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata pada perekonomian daerah. 1. Jumlah wisatawan nusantara (orang) 4.759.950 2. Jumlah wisatawan mancanegara (orang) 105,081 8. Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). 1. Pertumbuhan PAD 2,64% Misi Kedua: Meningkatkan Infrastruktur Untuk Pengembangan Ekonomi Dan Pelayanan Sosial Meningkatkan kuantitas dan kualitas prasarana, sarana, dan utilitas dasar wilayah.

1. Tersedianya infrastruktur/pra sarana dan sarana transportasi yang handal, terintegrasi dengan sistem transportasi nasional untuk mendukung pergerakan orang dan barang;

1. Kemantapan jalan provinsi

65,00%

2. Terwujudnya tata ruang wilayah sesuai arah pemanfaatan ruang nasional,

1. Tingkat kesesuaian pemanfaatan ruang dengan RTRW


(28)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 26 MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN 2015 provinsi dan

kabupaten/kota;

Provinsi Lampung

3. Tersedianya sumber daya air yang handal dan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (domestik), pertanian (irigasi), industri, dan untuk berbagai keperluan lainnya baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang;

1. Kondisi jaringan irigasi dan bangunan pelengkap yang terpelihara 65%

2. Pembangunan embung dan bangunan penampung air lainnya dari kebutuhan yang akan di bangun 12% 4. Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman (mencakup persampahan, air bersih, air limbah);

1. Tingkat rumah tangga yang memiliki akses terhadap air minum layak 68,82% 2. Tingkat kawasan permukiman kumuh 2,11%

3. Tingkat rumah tangga yang memiliki Akses terhadap lingkungan permukiman yang sehat (sanitasi layak, drainase, persampahan, air limbah) 50,71%

4. Tingkat rumah layak huni 40% 5. Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas 1. Laju Pertumbuhan sektor Per tambangan 2,06 Hal 5.20


(29)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 27 MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN 2015 infrastruktur energi dan ketenagalistrikan di Provinsi Lampung 2. Rasio elektrifikasi rumah tangga 74,16% Misi Ketiga: Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, IPTEK, dan inovasi, budaya masyarakat dan toleransi kehidupan beragama 1. meningkatkan indeks pembangunan pendidikan masyarakat 1. Meningkatnya angka melek huruf

1. Angka melek huruf

96 %

2. Tuntasnya wajib belajar pendidikan 9 tahun 1. Angka partisipasi kasar (APK) SD/MI/ Paket A 111,9 2. APK SMP/MTs/ Paket B 96,05 3. Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/ Paket A 95,56 4. APM SMP/MTs/ Paket B 75,50

5. Angka rata-rata lama sekolah 7,50 6. Angka Kelulusan 100% 7. Angka Melanjutkan SMP ke SMA

80%

8. Angka Melanjutkan SMA ke PT

55%

3. Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat ke jenjang menegah dan tinggi; 1. APK SMA/SMK/ MA /Paket C

70

2. APM SMA/SMK /MA / Paket C

62 2.Meningkatkan indeks pembangunan dan derajat kesehatan masyarakat 1. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat. 1. Angka Harapan Hidup 69,75 2. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup 32


(30)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 28 MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN 2015 3. Angka

Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup

341

4. Prevalensi Balita Kurang Gizi

(underweight)

18,44

5. Angka penemuan kasus TB (semua tipe yang dilaporkan / case

notification rate) per 100.000 penduduk

99

6. Angka Kesakitan Positif Malaria (API) per 1000 penduduk

0,35

7. Prevalensi HIV AIDS per 100 penduduk usia > dari 15 tahun

0,49

8. Angka

kesakitan DBD per 100.000 penduduk

50

3.Mewujudkan kehidupan masyarakat yang berbudaya

1. Terinternalisasiny a nilai-nilai budaya dan kearifan lokal

1. Cagar Budaya dan aset daerah yang bernilai budaya yang dipelihara

1.576

2. Jumlah pengunjung museum

137.987

3. Jumlah sanggar kesenian

903

4.Terwujudnya kualitas

pelayanan sosial

1. Meningkatnya pelayanan

kesejahteraan dan

1. Persentase penduduk miskin

13,53%


(31)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 29 MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN 2015 kepada masyarakat rehabilitasi bagi tuna sosial 2. Indeks kedalaman kemiskinan 2,095 3. Indeks keparahan kemiskinan 0,47

4. Jumlah PMKS yang ditangani (jiwa) 8.677 5. Mewujudkan kompetensi dan produktivitas kerja 1. Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap tenaga kerja; 1. Rasio ketergantungan 52,55 2. Tingkat Partisipasi Angkatan kerja 65,75% 3. Tingkat pengangguran terbuka 5,29 6. Mewujudkan pengembangan kawasan transmigrasi 1. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat transmigrasi dan berkembangnya kawasan transmigrasi 1. Penempatan transmigrasi ke luar Lampung 55KK

2. Fasilitas yang dibangun di kawasan KTM sebagai embrio pusat pertumbuhan ekonomi baru 3 lembaga 7. Meningkatkan kualitas pembangunan kesetaraan gender pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak 1. Meningkatkan pemberdayaan dan kesetaraan gender

1. Jumlah SKPD Provinsi yang mengimpleme ntasikan anggaran responsif gender 3,6% 2. Jumlah perempuan keluarga miskin pedesaan yang diberdayakan melalui kelompok ekonomi kreatif 450 orang Hal 5.25 Hal 5.26


(32)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 30 MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN 2015 2. Meningkatkan perlindungan perempuan dan anak 1. Jumlah Kab/Kota layak anak se-Provinsi Lampung 1 Kab

2. Penanganan kasus perempuan dan anak 75 Kasus 8. Mewujudkan kreativitas pemuda dan atlet yang berprestasi dibidang olahraga 1. Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam pembangunan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat; 1. Peringkat pekan olahraga prestasi nasional 8 Besar 2. Kelompok pemuda yang dilatih sebagai kader kewirausahaan 35 Kelompok 9. Mewujudkan Kualitas Kehidupan Kemsyarakatan dan Keagamaan yang Toleran

1. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama

1. Rasio tempat peribadatan per jumlah penduduk 1:291 10.Meningkatkan kualitas kebijakan Pemerintah Daerah yang berbasis Riset, IPTEK dan Inovasi 1. Meningkatny a penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efisien dan efektif melalui perumusan kebijakan pembangunan daerah yang berbasis Riset, IPTEK, dan Inovasi

1. Jumlah rumusan kebijakan (policy paper) pembangunan daerah yang aplikatif

9 policy paper

2. Jumlah Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung yang telah melakukan sinkronisasi dan koordinasi Roadmap SIDa 4 Kabupaten/ Kota


(33)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 31 MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN 2015

Misi Keempat: Meningkatkan Pelestarian SDA Dan Kualitas Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan Mewujudkan keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan pembangunan.

1. Penurunan beban pencemaran, pengendalian kerusakan lingkungan, serta perlindungan dan konservasi SDA;

1. Kelas status mutu sungai utama dan waduk besar D 2. Jumlah perusahaan yang menjadi peserta PROPER 100 perusahaan

2. Peningkatan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim; 1. Tingkat pencemaran air pada sungai utama 45 %

3. Peningkatan manfaat kawasan hutan Provinsi Lampung dari aspek ekonomis dan ekologis 1. Luas rehabilitasi hutan dan lahan termasuk mangrove 84.014 Hektar Misi Kelima: Menegakkan Supremasi Hukum, Mengembangka n Demokrasi Berbasis Kearifan Lokal, dan Memantapkan Kepemerintaha n yang Baik dan Antisipatif 1. Mewujudkan keadilan, Kepastian, dan kemanfaatan hukum. 1. Terciptanya keadilan, kepastian dan kemanfaatan hukum di masyarakat;

1. Jumlah Raperda dan Pergub yang dihasilkan 10 raperda 40 pergub 2. Penyelesaian Kasus Tanah 6 kasus/tahun 2. Mengembangkan pemerintahan yang baik dan antisipatif 1. Meningkatnya kinerja pemerintah ditandai dengan meningkatnya kepercayaan publik melalui pelayanan prima

1. Hasil Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) CC

2. Hasil Evaluasi Laporan Penyelenggaraa n Pemerintah Daerah (LPPD) Tinggi 2. Meningkatkan Kapasitas dan akuntabilitas kinerja pelayanan publik

1. Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Pengelolaan WTP Hal 5.28 Hal 5.29


(34)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 32 MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN 2015 Keuangan

Daerah 3. Terwujudnya

pemerintahan yang bersih dan bebas KKN

1. Persentase hasil audit APIP yang terselesaikan

50%

2. Persentase penurunan Pelanggaran terhadap Standar Atas Pelaksanaan tugas SKPD sesuai aspek dan Pembinaan dan

Pengawasan

50%

3. Memperkuat kapasitas manajemen birokrasi

1. Meningkatnya kinerja pelayanan publik yang memuaskan masyarakat dan kualitas pelayanan yang merata

1.Konsistensi antar dokumen perencanaan

100%

2.Indeks kepuasan masyarakat (skala 1-10)

6,23

3.Akreditasi Kelembagaan Badan Diklat

B

4. Merealisasikan pembangunan politik

1. Meningkatnya kualitas kehidupan berdemokrasi dengan proses demokrasi yang menghargai kebebasan, persamaan, keadilan dalam kerangka supremasi hukum.

1.Indeks demokrasi

71,88

F. Rencana Aksi Kinerja Tahun 2015 (terlampir)


(35)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 43

BAB IV

PENUTUP

Rencana Aksi Kinerja Tahun 2015 Pemerintah Provinsi Lampung disusun sebagai dokumen perencanaan yang menguraikan Sasaran, Indikator Sasaran serta target kinerja dan kebijakan dalam rangka pencapaian target kinerja.

Rencana Aksi ini dapat dilakukan penyesuaian sesuai dengan kepentingan dan kebijakan penyelenggaraan program dan kegiatan dengan memperhatikan dinamika dan kebijakan pembangunan daerah.

Semoga Rencana Aksi Kinerja Provinsi Lampung tahun 2015 menjadi pedoman dan acuan dalam melaksanakan pembangunan daerah dalam rangka pencapaian target kinerja tahunan sebagai bagian rencana jangka menengah dalam mewujudkan Visi Pemerintah Provinsi Lampung yaitu


(36)

R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 44

LAMPIRAN


(37)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 1 | 18

Lampiran. RENCANA AKSI ATAS KINERJA TAHUN 2015

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

SASARAN INDIKATOR SASARAN

Target Kinerja Tahun 2015

Target KinerjaSasaran

RENCANA AKSI TR I TR II TR III TR IV

1.Peningkatan pertumbuhan dan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Provinsi Lampung;

1. Pertumbuhan Ekonomi (%)

6,00-6,35 6,00-6,35 6,00-6,35 6,00-6,35 6,00-6,35 a. Meningkatkan produksi pertanian tanaman

pangan dan hortikultura, perkebunan, dan peternakan bermutu melalui ekstensifikasi, intensifikasi, rehabilitasi, diversifikasi berbasiskan pada IPTEK dan sumber daya lokal (kawasan).

b. Meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan budidaya dan tangkap.

c. Pengembangan produksi dan produktivitas hasil hutan untuk memenuhi ketersediaan pangan dan bahan baku industri dalam negeri.

2. Indeks Gini 0,33 0,33 0,33 0,33 0,33

3. PDRB atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah)

245.330.948 25% 50% 75% 100%

4. PDRB atas DasarHarga Konstan (Juta Rupiah)

201.577.645 25% 50% 75% 100%

5. PDRB per kapita (harga berlaku) (Juta rupiah)

30,63 25% 50% 75% 100%

6. Lajupertumbu

han sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan (%)

3,69 3,69 3,69 3,69 3,69

7. Nilai Tukar Petani (NTP)


(38)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 2 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

Target Kinerja Tahun 2015

Target KinerjaSasaran

RENCANA AKSI TR I TR II TR III TR IV

8. Nilai Tukar Nelayan (NTN)

113,72 113,72 113,72 113,72 113,72

2. Terpenuhinya kebutuhan konsumsi pangan per kapita

masyarakat untuk memenuhi kecukupan energi dan keamanan pangan

Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi (skor)

84,1 - - - 84,1 Meningkatkan keanekaragaman konsumsi dan

kualitas pangan, serta menurunnya

ketergantungan terhadap pangan pokok beras, ketersediaan dan konsumsi sepanjang tahun sampai tingkat rumah tangga serta kualitas dan pengendalian keamanan pangan

3. Meningkatnya pertumbuhan dan kontribusi sektor industri

pengolahan terhadap PDRB Provinsi Lampung;

Laju Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan (%)

7,48 - - - 7,48 a. Meningkatkan pelayanan terhadap pelaku

usaha IKM serta mendorong tumbuhnya industri-industri andalan masa depan (industri agro, industri kreatif dan industri teknologi informasi komunikasi).

b. Meningkatkan sinergitas pengembangan industri, penguasaan teknologi industri terutama industri pengolahan hasil pertanian/perkebunan, produk

pertanian/perkebunan, industri makanan dan minuman serta penyerapan tenaga kerja oleh industri besar

c. Meningkatkan mutu hasil dan menengah yang berbasis eksport dalam rangka peningkatan daya saing era globalisasi


(39)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 3 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN Target Kinerja Tahun 2015 Target KinerjaSasaran RENCANA AKSI TR I TR II TR III TR IV

4. Meningkatnya pertumbuhan dan kontribusi sub sektor perdagangan terhadap PDRB Provinsi Lampung; 1. Laju pertumbuhan sektor perdagangan (%)

2 2 2 2 2 a. Pengembangan sistem jaringan distribusi

barang kebutuhan pokok masyarakat dan barang strategis lainnya secara efektif dan efisien

b. Meningkatkan volume ekspor komoditi unggulan

c. Meningkatkan pengawasan barang beredar dan jasa serta perlindungan terhadap konsumen dan produsen

2. Pertumbuhan ekspor non migas (%)

6 6 6 6 6

5 Meningkatnya Peran Koperasi dan UMKM dalam perekonomian daerah ; 1. Jumlah Koperasi Aktif (Unit)

2.945 736 736 736 737 a. Memfasilitasi penumbuhan wirausaha baru

dan berdaya saing, serta pengembangan

inkubator bisnis dan UMKM yang

dilaksanakan bersama seluruh

stakeholders, termasuk perguruan tinggi dan pelaku bisnis.

b. Meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi, akses teknologi tepat guna, akses pasar melalui promosi dan kreasi produk UMKM serta dukungan pendampingan tempat usaha dan permodalan bagi UMKM dengan jaminan kolateral bekerjasama kolateral perbankan dan lembaga keuangan mikro

2. Jumlah UMKM (Unit)

375.425

375.425 375.425 375.425 375.425

6 Peningkatan kontribusi penanaman modal (investasi) terhadap perekonomian daerah ; Laju pertumbuhan investasi (PMTDB) atas dasar harga berlaku (%)

9,94 9,94 9,94 9,94 9,94 Menciptakan iklim usaha dan investasi yang

kondusif dalam rangka mempertahankan keberadaan investasi yang ada serta menarik investasi baru


(40)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 4 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN Target Kinerja Tahun 2015 Target KinerjaSasaran RENCANA AKSI TR I TR II TR III TR IV

7. Meningkatnya kontribusi sektor

pariwisata pada perekonomian daerah. 1. Jumlah wisatawan nusantara (orang)

4.759.950 889.635 1.152.384 1.341.850 1.376.102 Meningkatkan keunggulan daya tarik dan

promosi wisata untuk peningkatan daya beli masyarakat

2. Jumlah wisatawan mancanegara (orang)

105,081 24.694 26.459 25.587 28.340

8. Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

Pertumbuhan PAD (%)

2,64 - - - 2,64 Pemanfaatan TIK dalam pelayanan dan

pengelolaan pajak dan retribusi daerah 9. Tersedianya infrastruktur/pr asarana dan sarana transportasi yang handal, terintegrasi dengan sistem transportasi nasional untuk mendukung pergerakan orang dan barang; Kemantapan jalan provinsi (%)

65,00 - - - 65,00 a. Pengembangan infrastruktur jalan dan

jembatan diselaraskan dengan jalan dan jembatan nasional serta jalan dan jembatan

kabupaten/kota dalam rangka

meningkatkan konektivitas antar bagian wilayah dalam provinsi untuk mendukung sistem logistik nasional.

b. Mengembangkan sarana dan prasarana perhubungan (darat, laut, sungai dan udara) dalam rangka peningkatan keselamatan dan pelayanan pergerakkan orang, barang, dan jasa

10.Terwujudnya

tata ruang

wilayah sesuai arah

pemanfaatan ruang nasional,

Tingkat kesesuaian pemanfaatan ruang dengan RTRW Provinsi Lampung (Sesuai)

Sesuai - - - Sesuai Pengembangan kawasan-kawasan strategis,

cepat tumbuh, kawasan andalan, dan kawasan ekonomi khusus berdasarkan peruntukan masing-masing kawasan mengacu pada RTRW


(41)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 5 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN Target Kinerja Tahun 2015 Target KinerjaSasaran RENCANA AKSI TR I TR II TR III TR IV

provinsi dan

kabupaten/kota;

dan memperhatikan dokumen perencanaan pembangunan daerah terkait lainnya

11.Tersedianya sumber daya air yang handal dan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (domestik), pertanian (irigasi), industri, dan untuk berbagai keperluan lainnya baik pada waktusekarang maupun yang akan datang; 1. Kondisi jaringan irigasi dan bangunan pelengkap yang terpelihara (%)

65 - - - 100 Meningkatkan kapasitas dan kualitas

infrastruktur sumber daya air untuk

mendukung konservasi, pendayagunaan

sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air; 2. Pembangunan embung dan bangunan penampung air lainnya dari kebutuhan yang akan di bangun (%)

12 11,9 47,14 73,57 100

12.Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman (mencakup persampahan,

1. Tingkat rumah tangga yang memilikiakses terhadap air minum layak (%)

68,82 - - - 68,82 a. Pengembangan perumahan dan kawasan

permukiman untuk menciptakan hunian yang layak, aman, sehat, nyaman, dan produktif. b. Meningkatnya kualitas infrastruktur

permukiman perdesaan.

c. Meningkatkan pembangunan dan

pengelolaan bangunan gedung dan rumah 2. Tingkat

kawasan permukiman kumuh (%)


(42)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 6 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

Target Kinerja Tahun 2015

Target KinerjaSasaran

RENCANA AKSI TR I TR II TR III TR IV

air bersih, air limbah);

negara yang menjadi aset Pemerintah Provinsi.

3. Tingkat rumah tangga yang memilikiAkses terhadap lingkungan permukiman yang sehat (sanitasi layak, drainase, persampahan, air limbah) (%)

50,71 15,42 45 72,5 100

4. Tingkat rumah layak huni (%)

40 13,75 50,83 75,42 100

13. Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur energi dan ketenagalistrika n di Provinsi Lampung

1. Laju

Pertumbuhan sektor Per tambangan (%)

2,06 2,06 2,06 2,06 2,06 Meningkatkan pasokan, cakupan dan kualitas

pelayanan infrastruktur energi dan

ketenagalistrikan

Meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan untuk mengurangi pemakaian energi fosil 2. Rasio

elektrifikasi rumah tangga (%)

74,16 - - - 74,16

14.Meningkatnya

angka melek

huruf

Angka melek huruf (%)

96 - - - 96 a. Menuntaskan Lampung bebas buta aksara

melalui perluasan pendidikan formal; b. Meningkatkan gerakan tingkat provinsi

untuk membuka seluas-luasnya paket A, Paket B dan Paket C dengan paradigma


(43)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 7 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

Target Kinerja Tahun 2015

Target KinerjaSasaran

RENCANA AKSI TR I TR II TR III TR IV

mengedepankan aktivitas proses belajar mengajar, termasuk pembukaan SMP terbuka, SMA terbuka secara meluas di berbagai kabupaten di Provinsi Lampung 15.Tuntasnya wajib

belajar pendidikan 9 tahun

1. Angka partisipasi kasar (APK) SD/MI/ Paket A (%)

111,9 - - - 111,9 Menuntaskan program pendidikan dasar 9

tahun;

2. APK SMP/MTs/ Paket B (%)

96,05 - - - 96,05

3. Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/ Paket A (%)

95,56 - - - 95,56

4. APM

SMP/MTs/ Paket B

75,50 - - - 75,50

5. Angka rata-rata lama sekolah (Tahun)

7,50 - - - 7,50

6. Angka

Kelulusan (%)

100 - 100 - -

7. Angka Melanjutkan SMP ke SMA (%)


(44)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 8 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

Target Kinerja Tahun 2015

Target KinerjaSasaran

RENCANA AKSI TR I TR II TR III TR IV

8. Angka Melanjutkan SMA ke PT (%)

55 - - 55 -

16.Meningkatan tingkat endidikan masyarakat ke jenjang menegah dan tinggi;

1. APK SMA/SMK/ MA /Paket C (%)

70 - - 70 - a. Mengembangkan program pendidikan 12

tahun;

b. Memfasilitasi pengembangan akademi

komunitas di kabupaten/kota Provinsi Lampung

c. Peningkatan kompetensi tenaga pendidikan dan manajemen kependidikan;

d. Melakukan pemerataan secara proposional tenaga pendidik diseluruh kabupaten/kota e. Meningkatkan kualitas dan kualitas sarana

dan prasarana pendukung pendidikan dan updating teknologi pembelajaran

f. Menyelenggaraan pendidikan berkarakter

melalui pengembangan pendidikan

partisipatif dan berbasis budaya lokal dan nasional

g. Meningkatkan kemampuan dan budaya baca masyarakat khususnya pada usia sekolah

2. APM

SMA/SMK /MA / Paket C (%)

62 - - - 62

17. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat.

1. Angka Harapan Hidup (Tahun)

69,75 69,75 69,75 69,75 69,75 a. Menjamin akses dan mutu pelayanan

kesehatan;

b. Meningkatkan kualitas pola hidup bersih dan sehat serta makanan yang bergizi;

c. Meningkatkan Kualifikasi Rumah Sakit Provinsi menjadi Rujukan dan Puskesmas sesuai standar medik

2. Angka

Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup


(45)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 9 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

Target Kinerja Tahun 2015

Target KinerjaSasaran

RENCANA AKSI TR I TR II TR III TR IV

3. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup

341 341 341 341 341 d. Meningkatkan kecukupan obat dan

perbekalan kesehatan sesuai standar nasional;

e. Menjamin tersedianya tenaga kesehatan yang merata dan berkualitas;

f. Mengembangkan sistem pembiayaan

kesehatan masyarakat;

g. Meningkatkan upaya pencegahan,

pemberantasan, dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular;

4. Prevalensi Balita Kurang Gizi

(underweight)

18,44 18,44 18,44 18,44 18,44

5. Angka penemuan kasus TB (semua tipe yang dilaporkan / case

notification rate) per 100.000 penduduk

99 99 99 99 99

6. Angka Kesakitan Positif Malaria (API) per 1000 penduduk

0,35 0,35 0,35 0,35 0,35

7. Prevalensi HIV AIDS per 100 penduduk usia > dari 15 tahun


(46)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 10 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

Target Kinerja Tahun 2015

Target KinerjaSasaran

RENCANA AKSI TR I TR II TR III TR IV

8. Angka

kesakitan DBD per 100.000 penduduk

50 50 50 50 50

18.Terinternalisa- sinya nilai-nilai budaya dan kearifan lokal

1. Cagar Budaya dan aset daerah yang bernilai budaya yang dipelihara (unit)

1.576 - - - 1.576 a. Meningkatkan pembinaan budaya Lampung

dan budaya multikultur lainnya melalui peningkatan dan fasilitasi akulturasi budaya nusantara dan budaya Lampung; b. Meningkatkan upaya revitalisasi nilai-nilai

kebudayaan dan kearifan lokal yang relevan bagi peningkatan kemajuan Provinsi Lampung

2. Jumlah pengunjung museum (Orang)

137.987 32.101 55.932 13.859 36.095

3. Jumlah sanggar kesenian (Unit)

903 - - - 903

19. Meningkatnya pelayanan kesejahteraan dan rehabilitasi bagi tuna sosial

1. Persentase penduduk miskin (%)

14,35% - - - 14,35 a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas

perlindungan, rehabilitasi, dan

pemberdayaan sosial;

b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas bantuan/jaminan sosial

c. Menyantuni PKRI/Janda PKRI dan Keluarga pahlawan serta terpeliharanya nilai-nilai keperintisan, kepahlawanan, kejuangan, dan kesetiakawanan sosial.

2. Indeks kedalaman kemiskinan (indeks)

2,095 - - - 2,095

3. Indeks keparahan kemiskinan (index)


(47)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 11 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN Target Kinerja Tahun 2015 Target KinerjaSasaran RENCANA AKSI TR I TR II TR III TR IV

4. Jumlah PMKS yang ditangani (jiwa)

8.677 - - 8.677 8.677

20. Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap tenaga kerja; 1. Rasio ketergan- Tungan (%)

52,55 - - - 52,55 a. Meningkatkan daya saing tenaga kerja

b. Meningkatkan pengawasan dan

perlindungan ketenagakerjaan, serta Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri sehingga mereka terhindar dari perlakuan yang merugikan

c. Mamfasilitasi pemerintah kabupaten/kota untuk menetapkan upah minimum regional (UMR).

2. Tingkat Partisipasi Angkatan kerja (%)

65,75 - - - 65,75

3. Tingkat pengangguran terbuka (%)

5,29 - - - 5,29

21. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat transmigrasi dan berkembangny a kawasan transmigrasi 1. Penempatan transmigrasi ke luar Lampung (KK)

55KK - - - 55 a. Mengembangkan pusat layanan informasi

ketransmigrasian

b. Mewujudkan kawasan transmigrasi 2. Fasilitas yang

dibangun di kawasan KTM sebagai embrio pusat pertumbuhan ekonomi baru (lembaga)

3 lembaga - - - 3

22. Meningkatkan pemberdayaan dan kesetaraan gender

1. Jumlah SKPD Provinsi yang mengimple- mentasikan anggaran responsif gender (%)

13,6% 13,6 13,6 13,6 13,6 Meningkatkan pemberdayaan perempuan

untuk peningkatan ekonomi keluarga melalui

pengembangan ekonomi kreatif dan

penerapan anggaran responsif gender (ARG) Hal 5.25


(48)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 12 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

Target Kinerja Tahun 2015

Target KinerjaSasaran

RENCANA AKSI TR I TR II TR III TR IV

2. Jumlah perempuan keluarga miskin

pedesaan yang diberdayakan melalui kelompok ekonomi kreatif (orang)

450 orang - - - 450

23. Meningkatkan perlindungan perempuan dan anak

1. Jumlah Kab/Kota layak anak se-Provinsi Lampung (kab)

1 Kab 1 1 1 1 Meningkatkan Pemberdayaan perlindungan

perempuan dan anak melalui pencegahan kekerasan dalam rumah tangga serta perdagangan perempuan dan anak.

2. Penanganan kasus perempuan dan anak (kasus)

75 Kasus - - - 75

24. Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam pembangunan kualitas hidup

1. Peringkat pekan olahraga prestasi nasional (peringkat)

8 Besar - - - 8 a. Mewujudkan pemuda Lampung yang

memiliki semangat dan idealisme

kebangsaan, kewirausahaan,

kepemimpinan, kepeloporan dan


(49)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 13 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

Target Kinerja Tahun 2015

Target KinerjaSasaran

RENCANA AKSI TR I TR II TR III TR IV

dan kehidupan masyarakat;

2. Kelompok pemuda yang dilatih sebagai kader

kewirausa- Haan (kelompok)

35 Kelompok - - - 35 b. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat

yang sehat jasmani dan rohani melalui olahraga.

c. Terbinanya dan berkembangnya prestasi atlet

d. Meningkatnya kapasitas kelembagaan KONI

e. Terbangunnya dan terperiharanya sarana dan prasarana olahraga

f. Terbinanya organisasi dan anggota pramuka

g. Terbangunnya sarana dan prasarana pembinaan pramuka

25. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama

Rasio tempat peribadatan per jumlah penduduk

1:291 - - - 1:291 a. Meningkatkan kualitas kerukunan hidup

baik antar umat beragama maupun antarumat beragama;

b. Mendorong peningkatan kualitas

pendidikan agama dan keagamaan;

26. Meningkatnya penyelenggara an

pemerintahan daerah yang efisien dan efektif melalui perumusan kebijakan

1. Jumlah rumusan kebijakan (policy paper) pembangunan daerah yang aplikatif (buah)

9 policypaper

- 2 3 4 a. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas

kelembagaan litbang daerah;

b. Mengembangkan jaringan kelembagaan dan peneliti;


(50)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5 – H a l . 14 | 18

SASARAN INDIKATOR SASARAN

Target Kinerja Tahun 2015

Target KinerjaSasaran

RENCANA AKSI TR I TR II TR III TR IV

pembangunan daerah yang berbasis Riset, IPTEK, dan Inovasi

2. Jumlah

Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung yang telah melakukan sinkronisasi dan

koordinasi Roadmap SIDa (kab)

4 Kabupaten/

Kota

1 1 1 1

27. Penurunan beban pencemaran, pengendalian kerusakan lingkungan, serta

perlindungan dan konservasi SDA;

1. Kelas status mutu sungai utama dan waduk besar (kelas status)

D - - - D Penyusunan perencanaan dan kebijakan

lingkungan hidup

2. Jumlah perusahaan yang menjadi peserta PROPER (unit)

100 perusahaan

10 30 50 10

28. Peningkatan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim;

Tingkat

pencemaran air pada sungai utama (%)

45 % - - - 45 a. Peningkatan pengendalian kualitas air,

udara dan tanah

b. Peningkatan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat

c. Peningkatan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat dalam pengendalian

pencemaran dan perusakan lingkungan d. Peningkatan kapasitas SDM dan institusi


(1)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5

H a l .

13 | 18

dan kehidupan

masyarakat;

2. Kelompok

pemuda yang dilatih sebagai kader

kewirausa- Haan (kelompok)

35 Kelompok - - - 35 b. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat

yang sehat jasmani dan rohani melalui olahraga.

c. Terbinanya dan berkembangnya prestasi

atlet

d. Meningkatnya kapasitas kelembagaan

KONI

e. Terbangunnya dan terperiharanya sarana

dan prasarana olahraga

f. Terbinanya organisasi dan anggota

pramuka

g. Terbangunnya sarana dan prasarana

pembinaan pramuka

25. Meningkatnya

kualitas kehidupan beragama

Rasio tempat peribadatan per jumlah penduduk

1:291 - - - 1:291 a. Meningkatkan kualitas kerukunan hidup

baik antar umat beragama maupun antarumat beragama;

b. Mendorong peningkatan kualitas

pendidikan agama dan keagamaan;

26. Meningkatnya

penyelenggara an

pemerintahan daerah yang efisien dan efektif melalui perumusan kebijakan

1. Jumlah

rumusan kebijakan (policy paper) pembangunan daerah yang aplikatif (buah)

9 policypaper

- 2 3 4 a. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas

kelembagaan litbang daerah;

b. Mengembangkan jaringan kelembagaan


(2)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5

H a l .

14 | 18

pembangunan

daerah yang berbasis Riset, IPTEK, dan Inovasi

2. Jumlah

Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung yang telah melakukan sinkronisasi dan

koordinasi Roadmap SIDa (kab)

4 Kabupaten/

Kota

1 1 1 1

27. Penurunan

beban pencemaran, pengendalian kerusakan lingkungan, serta

perlindungan dan konservasi SDA;

1. Kelas status

mutu sungai utama dan waduk besar (kelas status)

D - - - D Penyusunan perencanaan dan kebijakan

lingkungan hidup

2. Jumlah perusahaan yang menjadi peserta PROPER (unit)

100 perusahaan

10 30 50 10

28. Peningkatan

upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim;

Tingkat

pencemaran air pada sungai utama (%)

45 % - - - 45 a. Peningkatan pengendalian kualitas air,

udara dan tanah

b. Peningkatan pemberdayaan dan partisipasi

masyarakat

c. Peningkatan pemberdayaan dan partisipasi

masyarakat dalam pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan

d. Peningkatan kapasitas SDM dan institusi


(3)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5

H a l .

15 | 18

e. Peningkatan kapasitas SDM dan institusi

lembaga Lingkungan Hidup

f. Pengembangan inovasi bidang Lingkungan

Hidup

29. Peningkatan

manfaat kawasan hutan Provinsi Lampung dari aspek

ekonomis dan ekologis

Luas rehabilitasi hutan dan lahan termasuk

mangrove (hektar)

84.014 Hektar

- - - 84.014 Mempertahankan kawasan hutan seluas 30%

dari luas Provinsi Lampung

30. Terciptanya

keadilan, kepastian dan kemanfaatan hukum di masyarakat;

1. Jumlah

Raperda dan Pergub yang dihasilkan (raperda dan pergub)

10 raperda 40 pergub

0 & 10 0 & 10 2& 10 8& 10 a. Mengembangkan kelembagaan/pranata

hukum di masyarakat

b. Meningkatkan sinkronisasi dan

harmonisasi antara produk hukum daerah dan pusat, dan antar produk hukum daerah

c. Meningkatkan kemitraan dengan aparat

penegak hukum

d. Mengembangkan kemitraan dengan

masyarakat

e. Mewujudkan tertib administrasi

pertanahan

f. Menyelesaikan masalah konflik pertanahan

2. Penyelesaian

Kasus Tanah (kasus/tahun)

6 kasus/tahun

- - - 6


(4)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5

H a l .

16 | 18

31. Meningkatnya

kinerja pemerintah ditandai dengan meningkatnya kepercayaan publik melalui pelayanan prima

1. Hasil Evaluasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

CC - - - CC a. Menyelenggarakan pemerintahan yang

berbasis teknologi informasi, data, dan antisiipatif

b. Mengelola pelaksanaan pembangunan yang

dikendalikan oleh aturan-aturan yang mengikat baik internal pemerintah maupun masyarakat.

c. Pembaharuan sistem pelayanan publik

berbasis e-Gov (cyber province)

d. Pengembangan penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik

melalui cyber dan iptek 2. Hasil Evaluasi

Laporan Penyelengga- raanPemerinta h Daerah (LPPD)

Tinggi - - - Tinggi

32. Meningkatkan

Kapasitas dan akuntabilitas kinerja pelayanan publik

1. Opini Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah

WTP - - - WTP a. Penataan kelembagaan dan

ketatalaksanaan

b. Pengembangan SDM birokrasi yang

berkompeten, berintegritas dan

professional

33. Terwujudnya

pemerintahan yang bersih dan bebas KKN

1. Persentase

hasil audit APIP yang terselesaikan (%)

50% - - - 50 Pengawasan internal , eksternal, dan fungsional

dalam upaya pembinaan dan pencegahan tindak pidana korupsi

a. Pembentukan produk hukum daerah untuk

mendukung penyelenggaraan

pemerintahan yang bersih 2. Persentase

penurunan Pelanggaran terhadap Standar Atas


(5)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5

H a l .

17 | 18

Pelaksanaan

tugas SKPD sesuai aspek dan

Pembinaan dan

Pengawasan (%)

b. Penguatan kelembagaan desa dalam

mengantisipasi penyerahan urusan

pembangunan dan pemerintahan

34. Meningkatnya

kinerja pelayanan publik yang memuaskan masyarakat dan kualitas pelayanan yang merata

1. Konsistensi

antar dokumen perencanaan (%)

100% - - - 100 a. Sinkronisasi, koordinasi, integrasi dan

sinergi perencanaan dan implementasi pembangunan yang multi sektor dan multi ruang;

b. Pembenahan pelayanan publik yang

diarahkan untuk peningkatkan kepuasan masyarakat dan peningkatan kualitas aparatur pemerintahan yang profesional

c. Membangun basis data daerah yang

terpadu dan valid untuk kepentingan

perencanaan, penyelenggaraan

pemerintahan, dan informasi pembangunan

d. Penatalaksanaan dokumen, arsip, dan aset

daerah bagi penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan

e. Penatalaksanaan manajemen

kependudukan dan demografi berbasis teknologi informasi

f. Penguatan partisipasi masyarakat

pedesaan dalam pembangunan

2. Indeks

kepuasan masyarakat (skala 1-10)

6,23 - - - 6,23

3. Akreditasi

Kelembagaan Badan Diklat


(6)

L a m p i r a n R e n c a n a A k s i K i n e r j a 2 0 1 5

H a l .

18 | 18

35. Meningkatnya

kualitas kehidupan berdemokrasi dengan proses demokrasi yang menghargai kebebasan, persamaan, keadilan dalam kerangka supremasi hukum.

1. Indeks

demokrasi

71,88 - - - 71,88 a. Mengembangkan kehidupan demokrasi

yang bermartabat melalui pendekatan

kultural dan pembangunan yang

berkeadilan

b. Meningkatkan pendidikan politik

masyarakat

c. Memantapkan pembinaan kepada

masyarakat dan kelompok sosial

KEPALA,

Ir. Taufik Hidayat, MM., MEP Pembina Utama Madya