B. TUJUAN - 2008 IPA JATIM OSN SELEKSI PRAKTIKUM

PETUNJUK PRAKTIKUM SAINS-FISIKA
TOPIK: MEMPELAJARI SIFAT AYUNAN BANDUL SEDERHANA
A. PENGANTAR
Gerakan periodik dengan dasar getaran, rotasi dan ayunan sering kita jumpai dalam
kehidupan kita sehari-hari. Salah satunya adalah gerak dari bandul jam (kuno). Gerakan
bandul ini memberikan energi untuk memutar roda-roda pada jam tersebut. Pertukaran
energi potensial dan kinetik terus berlangsung dalam sistem ini. Dalam modul ini akan
dipelajari praktikum sifat sifat ayunan bandul sederhana.
B. TUJUAN
1. mempelajari sifat-sifat ayunan bandul sederhana
C. ALAT DAN BAHAN
1. Statip
2. Beberapa utas tali berbeda
3. bola pejal/ bandul
4. stopwatch
D. DESAIN
Desain dari praktikum ini dapat dilihat
pada gambar sebelah kiri. Gambar
sebelah kanan menunjukkan etail dari
bandul yang disimpangkan dengan
sudut tertentu


E. PROSEDUR
1. Ikatlah bola/ bandul pada seutas tali yang disiapkan dan ikatkan pada statip yang
telah ditempatkan pada posisi yang stabil. Catat panjang tali yang digunakan.
2. Simpangkan bandul sejauh 5 derajat, catat pada lembar data. Jika tidak disiapkan
busur derajat, simpangkan bandul sejauh misalnya 5 cm dari titik setimbang, catat
pada lembar data
3. catat waktu untuk sepuluh ayunan

www.apta-academy.org

Page 1

4. Ulangi kegiatan 1-3 untuk panjang tali berbeda
5. Ulangi kegiatan 1-3 untuk diameter tali berbeda
6. Ulangi kegiatan 1-3 untuk massa bandul berbeda
F. TABEL DATA
No
Massa
Panjang tali

bandul (g) (m)

Diameter tali Waktu 10
(mm)
ayunan (s)

Periode (s)

G. TUGAS
1. Buatlah grafik antara panjang tali dan periode
2. buatlah grafik antara diaeter (jenis) tali dengan periode
3. Buatlah grafil antara massa bandul dengan periode
4. Buatlah kesimpulan untuk percbaan ini
5. Apa yang dapat anda lakukan untuk mendapatkan hasil lebih baik?

www.apta-academy.org

Page 2

PETUNJUK PRAKTIKUM KONVERSI LISTRIK KALOR

A. PENGANTAR
Kita mengenal beberapa bentuk energi. Salah satunya adalah energi listrik, yang setiap
hari kita gunakan dalam penerangan dan untuk mengoperasikan beberapa peralatan
elektronik. Disamping itu, energi kalor atau panas juga merupakan bentuk energi yang
paling sering kita manfaatkan dalam kehidupan kita. Memasak air, memasak nasi, dan
menggoreng laup pauk merupakan kegiatan yang berjaitan dengan pemanfaatan kalor.
Dalam praktikum ini akan dipelajari konversi energi listrik menjadi energi kalor dan
mempelajari kesetaraannya.
B. TUJUAN
1. mempelajari konversi energi listrik menjadi energi kalor
2. mempelajari kesetaraan energi listrik dan energi kalor
C. ALAT DAN BAHAN
1. gelas beaker
2. gelas ukur
3. lilitan kawat nikelin
4. termometer
5. pengaduk
6. sumbr daya listrik (aki atau trafo-regulator)
7. ampremeter
8. voltmeter

9. kabel
10. stopwatch
11. air
12. es batu
D. DESAIN
Desain peralatan dapat disusun seperti dalam gambar berikut.

www.apta-academy.org

Page 3

E. PROSEDUR
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar diatas, dan jangan disambungkan ke
sumber listrik.
2. timbang massa air sebelum dimasukkan ke dalam tabung gelas. Jika tidak ada
timbangan gunakan gelas ukur.
3. catat suhu air di dala tabung
4. Siapkan stopwatch dan alat tulis untuk mencatat A-meter dan V-meter dan
perubahan suhu dengan Termometer ada Tabel Data.
5. Sambungkan kabel ke sumber listrik dan mulai START pada stopwatch. Catat

harga Arus, Tegangan.
6. Setelah beberapa menit (ada perubahan suhu pada air), misalnya 5 menit, tutup
saklar atau putuskan hubungan listrik ke sumber. Catat waktu dan suhu air.
7. Ulangi langkah 5 an 6 untuk beberapa waktu berbeda
8. ulangi langkah 4 dan 6 untuk massa air brbeda (waktu sama).

F. TABEL DATA PENGAMATAN
Tabel Data Pengamatan untuk Massa air tetap
No. Massa air
I (A)
V(V)
(g)

t (s)

Suhu awal
(T1)

Suhu akhir
(T2)


t (s)

Suhu awal
(T1)

Suhu akhir
(T2)

Tabel Data Pengamatan untuk Waktu tetap
No.

Massa air
(g)

I (A)

V(V)

G. TUGAS

1. Buatlah grafik hubungan antara Energi listrik (V x I x t) dengan perubahan suhu
(T) untuk kedua Tabel tesebut.
2. Buatlah kesimpulan dari kedua grafik tersebut.
3. Menurut anda faktor apa saja yang mempengaruhi percobaan diatas?
4. Menurut anda apa yang perlu diperbaiki dari percobaan tersebut agar lebih baik?

www.apta-academy.org

Page 4

PRAKTIKUM SAINS-FISIKA
MEMPELAJARI SIFAT-SIFAT CERMIN
A. Tujuan
Umum: Untuk mempelajari sifat sifat dasar cermin
Khusus:
1. Menentukan jarak fokus cermin positif dengan cara langsung
2. Menentukan sifat dasar cermin posisitf
3. Menentukan jarak fokus cermin positif dengan cara tidak langsung
B. Teori Dasar
Banyak penggunaan peralatan optik dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya

berbasis cermin baik cermin positif maupun cermin negatif. Cermin hias kaca spion
kendaraan merupakan salah satu contoh yang sering kita temui. Dalam kesempatan ini
akan dipelajari beberapa sifat dari cermin.
C. Bahan dan alat
a. Bangku optik
b. Cermin positif (2 buah yang berbeda)
c. Lilin
d. layar
D. DESAIN
Desain peralatan dapat disusun mengikuti Gambar berikut.

layar
cermin
lilin

E. PROSEDUR
1. Menentukan jarak fokus cermin positif secara langsung. Arahkan cermin positif
ke sebuah benda jauh misalnya jendela atau genteng dan tangkap bayangan
dengan layar yang berada pada arah yang sama engan benda. Catat jarak cermin
dan layar sebagai jarak bayangan atau jarak fokus cermin (F). Ulangi empat kali

lagi.
2. Menentukan sifat dasar cermin positif. Aturlah peralatan pada bangku optik
seperti dalam Gambar berikut. Letakkan benda (lilin) pada (i) 2F, dan cari

www.apta-academy.org

Page 5

bayangan yang paling tajam menggunakan layar. Catatlah jarak benda dan jarak
bayangannya pada lembar data. Ulangi langkah ini untuk jarak (ii) antara 1F dan
2F, (iii) lebih besar dari 2F, serta (iv) kurang dari 1F.
3. Menentukan cermin negatif (lihat lembar lain)
4. Menyusun set teropong (lihat lembar lain)

F. LEMBAR DATA PENGAMATAN
Menentukan jarak fokus cermin secara langsung.
No.

Jarak benda
(So)


Jarak bayangan
(Si)

1
2
3

Ket.

Cermin positif
Cermin positif
Cermin positif
Cermin positif

Menggunakan obyek jarak dekat (R-ii, R-III): fe
No.

Jarak benda
(So)


1
2
3
4
5.
6.

Jarak bayangan
(Si)

Ket.

Cermin positif
Cermin positif
Cermin positif
Cermin negatif
Cermin negatif
Cermin negatif

G. TUGAS
1. Buatlah rangkuman atau kesimpulan dari data pengamatan:
a. Bagaimana sifat bayangan cermin positif jika benda terletak pada jarak 2F?
b. Bagaimana sifat bayangan cermin positif jika benda terletk pada daerah 1F – 2F?
c. Bagaimana sifat bayangan cermin positif jika benda terletak pada daerah 2F-3F?
d. Bagaimana sifat bayangan cermin positif jika benda terletak pada daerah kurang
dari jarak fokus?
e. Apa perbedaan pengukuran jarak fokus dengan cara langsung dan cara tidak
langsung?
f. Apa saran anda untuk meningkatkan akurasi dari hasil pengukuran jarak fokus ini?

www.apta-academy.org

Page 6

PETUNJUK PRAKTIKUM KELISTRIKAN
TOPIK: RANGKAIAN SERI DAN PARALEL
A. PENGANTAR
Terdapat dua rangkaian resistor yang menjadi dasar dari rangkaian-rangkaian yang
kompleks baik secara mikro maupun makroskopis. Dua rangkaian sderhana itu adalah
rangkaian seri dan rankaian paralel. Resistor atau tahanan listrik dapat berupa bahan atau
benda yang tidak mudah menghantarkan listrik. Resistor atau lampu listrik merupakan
salah satu contoh yang selalu kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
B. TUJUAN
Menentukan sifat rangkaian seri dan rangkaian paralel serta gabungannya.
C. ALAT DAN BAHAN
1. empat buah lampu listrik (dop)
2. empat buah resistor atau tahanan dengan nilai sama
3. kabel sambung dengan jepit atau kabel jepit buaya (10 utas)
4. Ampere meter (2 buah)
5. Voltmeter (2 buah)
6. papan rangkaian (1 buah)
7. Baterei lengkap dengan tepatnya

D. DESAIN PRAKTIKUM
Rangakain seri dan pralel tampak seperti pada gambar a dan b berikut.

E. PROSEDUR
1. Buatlah rangkaian seri menggunakan lampu atau resistor mengikuti gambar (a).
Tutup saklar S dan catat besar arus yang mengalis dan tegangan pada setiap
tahanan atau lampu yang bersangkutan. Ulangi untuk tahanan yang berbeda.
2. Buatlah rangkaian seri menggunakan lampu atau resistor mengikuti gambar (b).
Tutup saklar S dan catat besar arus yang mengalis dan tegangan pada setiap
tahanan atau lampu yang bersangkutan. Ulangi untuk tahanan yang berbeda.

www.apta-academy.org

Page 7

3. Buatlah rangkaian gabungan antara dua lampu dirangaki paralel lalau keduanya
dirangkai seri. Tutup saklar dan catat masing-masing tegangan dan arus yang
mengalir.
F. LEMBAR DATA/ TABEL
A. Rangkaian Seri
No
R1()

No

R2 ()

V1 (V)

V2 (V)

I1 (A)

I2 (A)

B. Rangkaian Paralel
R1()
R2 ()

V1 (V)

V2 (V)

I1 (A)

I2 (A)

G. TUGAS
1. Buatlah grafik antara besar tahan dan besar arus dari tabel untuk rangkaian seri
dan paralel.
2. Buatlah grafik antara tahanan dan tegangan dari tabel untuk rangkaian seri dan
paralel.
3. Buatlah kesimpulan berdasarkan kedua grafik tersebut.

www.apta-academy.org

Page 8

PRAKTIKUM SAINS-FISIKA
MEMPELAJARI SIFAT-SIFAT LENSA
E. TUJUAN
Umum: Untuk mempelajari sifat sifat dasar lensa
Khusus:
4. Menentukan jarak fokus lensa positif dengan cara langsung
5. Menentukan sifat dasar lensa posisitf
6. Menentukan jarak fokus lensa positif dengan cara tidak langsung
F. TEORI DASAR
Banyak penggunaan peralatan optik dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya
berbasis lensa baik lensa positif maupun lensa negatif. Kacamata dan lup (suryakanta)
merupakan salah satu contoh yang sering kita temui. Dalam kesempatan ini akan
dipelajari beberapa sifat dari lensa.
G. BAHAN DAN ALAT
a. Bangku optik
b. Lensa positif (2 buah yang berbeda)
c. Lilin
d. layar
H. DESAIN
Skema dari peralatan tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

layar
lensa
lilin

I. PROSEDUR
1. Menentukan jarak fokus lensa positif secara langsung. Arahkan lensa positif ke
sebuah benda jauh misalnya jendela atau genteng dan tangkap bayangan dengan
layar. Catat jarak lensa dan layar sebagai jarak bayangan atau jarak fokus lensa.
Ulangi empat kali lagi.
2. Menentukan sifat dasar lensa positif. Aturlah peralatan pada bangku optik
seperti dalam Gambar berikut. Letakkan benda (lilin) pada (i) 2F, dan cari
bayangan yang paling tajam menggunakan layar. Catatlah jarak benda dan jarak

www.apta-academy.org

Page 9

bayangannya pada lembar data. Ulangi langkah ini untuk jarak (ii) antara 1F dan
2F, (iii) lebih besar dari 2F, serta (iv) kurang dari 1F.
3. Menentukan lensa negatif (lihat lembar lain)
4. Menyusun set teropong (lihat lembar lain)

F. LEMBAR DATA PENGAMATAN
Menentukan jarak fokus lensa secara langsung.

No.

Jarak benda
(So)

Jarak bayangan
(Si)

1
2
3

Ket.

Lensa positif
Lensa positif
Lensa positif
Lensa positif

Menggunakan obyek jarak dekat (R-ii, R-III): fe
No.

Jarak benda
(So)

1
2
3
4
5.
6.

Jarak bayangan
(Si)

Ket.

Lensa positif
Lensa positif
Lensa positif
Lensa negatif
Lensa negatif
Lensa negatif

G. TUGAS
a.
Bagaimana sifat bayangan lensa positif jika benda terletak pada jarak 2F?
b.
Bagaimana sifat bayangan lensa positif jika benda terletk pada daerah 1F – 2F?
c.
Bagaimana sifat bayangan lensa positif jika benda terletak pada daerah 2F-3F?
d.
Bagaimana sifat bayangan lensa positif jika benda terletak pada daerah kurang
dari jarak fokus?
e.
Apa perbedaan pengukuran jarak fokus dengan cara langsung dan cara tidak
langsung?
f.
Apa saran anda untuk meningkatkan akurasi dari hasil pengukuran jarak fokus
ini?

www.apta-academy.org

Page 10