PENGEMBANGAN CONTENT SISTEM INFORMASI BE

ISSN. 2337-8379; Volume : 1 No : 1 Tahun Terbut 2013; Penerbit LPPM Putera Batam

PENGEMBANGAN CONTENT SISTEM INFORMASI BERPERKARA
STUDI KASUS PENGADILAN AGAMA KOTA BATAM
DENGAN PEMROGRAMAN PHP DAN MYSQL

ABDUL GOFFAR
ANDI MASLAN
Program Studi Teknik Informatika Universitas Putera Batam

ABSTRAK
Media Internet adalah sebagai salah satu produk dari teknologi informasi yang mampu
bersaing diera globalisasi, sehingga siapapun yang tidak memanfaatkan teknologi akan
tertinggal dengan kemajuan teknologi informasi saat ini. Sistem informasi di Pengadilan
Agama Batam ada salah satu content yaitu Sub Penanganan Berperkara dimana salah
satu kegiatan kerjanya adalah menangani masyarakat yang menga jukan perceraian,
pembagian harta gono-gini, dan talak. Dengan semakin pesatnya perkembangan
teknologi pada saat ini serta peranan sistem komputer yang sangat penting dalam
mendukung ketersediaan informasi dan berjalannya komunikasi, selain itu dapat juga
menyediakan suatu sistem solusi berupa pengembangan aplikasi berbasis web yang
dapat menyelesaikan suatu masalah untuk mempermudah dan mempercepat suatu

pekerjaan. Pengembangan konten system informasi berperkara ini dibuat dengan
menggunakan bahasa pemrograman berbasis web dengan Dreamweaver dan MySQL
guna memudahkan para tergugat atau penggugat secara on-line dengan rancangan
aplikasi pengolahan data berperkara yang penulis rancang, maka diharapkan
perancangan aplikasi ini akan mendapatkan hasil yang maksimal. Urutan peracangan di
mulai dari planning, analisis data, peracangan menggunakan tool analys DFD, ERD,
kamus data dan rancangan file. Dengan perancangan system informasi berperkara
berbasis web ini dapat menghasilkan pekerjaan semakin efektif dan efisien serta
memudahkan para hakim, panitera dan para staf dalam melayani para tergugat atau
penggugat. Didalam perancangan system ini juga memperkenalkan profil-profil
Pengadilan Agama Batam guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pada
umumnya.

Kata kunci : Sistem informasi, Pengadilan, DFD, ERD, MySQL

1

ISSN. 2337-8379; Volume : 1 No : 1 Tahun Terbut 2013; Penerbit LPPM Putera Batam

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, semakin bertambah pula kemampuan
komputer dalam membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan di berbagai bidang, di
antaranya pemanfaatan komputer untuk menyediakan informasi. Dalam dunia Peradilan,
informasi yang cepat, tepat, dan terarah sangat diperlukan sehingga pengambilan keputusan atau
kebijakan akan menjadi lebih cepat, tepat, dan terarah pula. Tudingan maraknya praktik mafia
peradilan membuat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pengadilan semakin menipis dari
hari ke hari. Sementara di sisi lain, ada tuduhan bahwa lembaga pengadilan dan kekuasaan
kehakiman pada umumnya sudah tidak independen dan mandiri dalam menjalankan kinerja
serta mengeluarkan putusan-putusannya. Kinerja pengadilan saat ini berada pada titik bawah
yang cukup mengkwatirkan. Berbagi keluhan baik dari masyarakat dan para pencari keadilan
seolah-olah tidak dapat lagi menjadi media kontrol bagi lembaga tersebut untuk melakukan
berbagai perbaikan signifikan bagi terciptanya suatu sistem pengadilan yang ideal dan sesuai
dengan harapan masyarakat.
Dalam hal ini, transparansi pengadilan perlu dilakukan guna meyakinkan masyarakat,
terutama para pihak berperkara, bahwa institusi peradilan di bawah Mahkamah Agung (MA)
terus-menerus mengedepankan prinsip keterbukaan dan keadilan dalam memproses semua
perkara hukum yang diterima. Transparansi sebagai pemicu bagi terwujudnya peningkatan

etos kerja aparatur peradilan agama. Sedemikian strategisnya transparansi ini, maka kita perlu
menaruh perhatian terhadap proses ini. Sehingga proses ini berefek terhadap kualitas
disiplin, produktifitas kerja, dan tertib administrasi peradilan. Tata tertib administrasi merupakan
suatu hal yang diperhatikan, karena berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan
kemasyarakat seperti pendaftaran cerai talak, gugat cerai, hadhonah, isbath nikah,
penentuan ahli waris, pembagian harta gono gini atau harta bersama, dispensasi
nikah dan pembatalan nikah. Selama ini pelayanan di Kantor Pengadilan Agama
Batam, seperti masyarakat yang berperkara harus datang secara langsung ke
kantor Pengadilan, karena pengadilan tidak menyediakan konten di website untuk
melakukan pendaftaran secara online. Konten yang selama ini ada hanyalah
sebatas informasi visi misi, melihat biaya perkara dan biodata para hakim maupun
panitera peradilan. Melihat kondisi konten tersebut maka pada penelitian ini
penulis mencoba mengembangkan sistem yang telah tersedia menjadi lebih
sempurna, sesuai yang di inginkan oleh masyarakat yang berperkara.
Oleh karena itu di peradilan diperlukan suatu sistem teknologi informasi
yang dapat memberikan jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi.
Komputer adalah sarana media informasi yang dijadikan sebagai alat bantu yang
diyakini dapat membantu proses penanganan masalah yang dihadapi. Dengan
adanya sistem berbasis web ini pegawai, masyarakat dan hakim akan dapat lebih
disiplin dalam menangani perkara terutama dari segi tata tertib administrasi

peradilan, berguna bagi masyarakat yang mengalami permasalahan perceraian
atau yang berperkara.
Pengadilan Agama Batam adalah salah satu instansi pemerintah yang cara
pengolahan datanya masih banyak dilakukan secara manual, sehingga proses
penanganan data tersebut menjadi lambat dan tidak efisien dibandingkan dengan
menggunakan teknologi komputerisasi berbasis web yang pada masa sekarang ini
makin berkembang dan prosesnya lebih cepat dan efektif.

2

ISSN. 2337-8379; Volume : 1 No : 1 Tahun Terbut 2013; Penerbit LPPM Putera Batam

Sistem informasi di Pengadilan Agama Batam ada salah satu content yaitu
Sub Penanganan Berperkara dimana salah satu kegiatan kerjanya adalah
menangani masyarakat yang mengajukan perceraian, pembagian harga gono-gini,
talak dan masih banyak lagi seperti yang penulis sebutkan diatas. Dalam
penanganan proses pengolahan data berperkara sub tersebut masih melakukan
dengan cara manual dan yang berperkara sulit untuk mendapatkan informasi
tentang pendaftaran perceraian. Oleh karena itu penyusun mencoba menerapkan
pengembangan sistem yang ada di kantor pengadilan agama tersebut agar dapat

lebih praktis dan efisien.
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi pada saat ini serta
peranan sistem komputer yang sangat penting dalam mendukung ketersediaan
informasi dan berjalannya komunikasi, selain itu dapat juga menyediakan suatu
sistem solusi berupa pengembangan aplikasi berbasis web yang dapat
menyelesaikan suatu masalah untuk mempermudah dan mempercepat suatu
pekerjaan.
Di Pengadilan Agama Batam ini sebelumnya data-data kasus perceraian
masyarakat banyak sekali yang perlu ditertibkan. Karena data-data berperkara
yang masuk dilakukan secara manual dengan dibuatnya arsip-arsip yang ditulis
tangan oleh pegawai dalam buku Register Induk Pengadilan Agama Batam.
1.2

Rumusan Masalah
Melihat latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai
berikut :
1. Bagaimana merancang dan mengembangkan perangkat lunak aplikasi kepaniteraan berbasis
web yang ada saat ini dengan pemrograman PHP dan MySql ?
2. Langkah apa yang harus dilakukan oleh Pihak pengadilan agar pelayanan kepada yang
berperkara dapat di tingkatkan ?

3. Bagaimana menciptakan laporan berperkara yang sesuai dengan tata tertib administrasi
peradilan ?
1.3

Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah tersebut maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk merancang konten tambahan pada sistem yang dikembangkan dengan
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Database MySQL.
2. Dengan cara membuat sistem berbasis web yang mudah untuk di akses oleh
masyarakat dimana saja, dan langsung melakukan pendaftaran jika masyarakat
mempunyai masalah pada perceraian.
3. Menampilkan content pendaftaran pada sistem, sehingga berperkara dapat mengakses
informasi dimana saja dan kapan saja, dan tidak perlu datang langsung ke Kantor Pengadilan
Agama Batam.
1.4

Manfaat Penelitian
Dari tujuan penelitian yang ada maka ada beberapa manfaat yang bisa dihasilkan dari
penelitian ini, antara lain :
1. Diharapkan dapat mewujudkan transparansi putusan perkara di Pengadilan Agama Kota

Batam.

3

ISSN. 2337-8379; Volume : 1 No : 1 Tahun Terbut 2013; Penerbit LPPM Putera Batam

2. Diharapkan dapat membuat laporan-laporan secara periodik dan komparatif kepada pihak
yang membutuhkan.
3. Sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan dalam pengambilan keputusan,
dalam hal ini adalah meningkatkan kinerja Pengadilan Agama Kota Batam
4. Diharapkan dapat menghemat waktu dan biaya dalam proses pemeriksaan perkara.
5. Bagi peneliti lain, Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan permikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan
mengambil kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan
penelitian.
6. Bagi penulis, dapat berguna dalam menambah wawasan pengetahuan baik
teori maupun praktek dan memperluas pengalaman terutama dalam hal
penelitian mengenai sistem informasi pendaftaran perceraian. Khususnya di
Kantor Pengadilan Agama Kota Batam
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Sistem dan Informasi
Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur (function) yang diartikan
sebagai berikut : “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu“.
Pendekatan sistem yang menekankan pada elemen atau komponennya
mendefinisikan sistem sebagai berikut : ”Suatu sistem adalah kumpulan dari elemenelemen yang berintraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Kedua kelompok definisi
ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya.
Mempelajari suatu sistem akan lebih mengena bila mengetahui terlebih dahulu apakah
suatu sistem itu. Pengertian tentang sistem pertama kali dapat diperoleh dari definisinya.
Dengan demikian definisi ini akan mempunyai peranan yang penting di dalam
pendekatan untuk mempelajari suatu sistem. Pendekatan sistem yang merupakan
kumpulan-kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistemsubsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima karena
kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem atau sistem
bagian sistem. (Jogiyanto, 1995, hal 5).

Pengetahuan tentang teori informasi berkembang sama pesatnya dengan
pemahaman tentang teori sistem. Mengutip beberapa dari definisi tentang
informasi maka dapat dijelaskan sebagai berikut. (Wahyono, 2004, hal 3).
Menurut Wahyono (2004, hal 3) “ informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari

pengolahan data yang menjadi bentuk lebih berguna bagi yang menerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat
bantu untuk pengambilan suatu keputusan ”. Oleh karena itu informasi dapat
dianggap memiliki tingkat lebih tinggi dibandingkan dengan data.
2.2. Kualitas Informasi
Keputusan yang dibuat atau diambil dari sebuah informasi akan sangat
bergantung sekali dengan nilai (value) dari informasi tersebut. (Wahyono, 2004,
hal 3). Hal ini berarti bila tidak terdapat pilihan atau alternatif pilihan maka
informasi tidak diperlukan. Untuk mengetahui kualitas sebuah informasi maka
sebuah informasi harus memenuhi atas manfaat (use) dan biaya-biaya (cost-

4

ISSN. 2337-8379; Volume : 1 No : 1 Tahun Terbut 2013; Penerbit LPPM Putera Batam

efective). Sedangkan untuk kualitas informasi itu sendiri akan sangat ditentukan
oleh tiga hal pokok antara lain yaitu :
1.

Akurat (Accuracy)


Artinya, informasi harus akurat, tidak boleh bias atau menyesatkan
bagi pemakai atau bebas dari kesalahan, dan harus jelas
mencerminkan maksudnya. Ketidak akuratan informasi biasanya
dapat terjadi karena adanya gangguan terhadap sumber informasi (data
yang didapat) sehingga merusak atau merubah data.

2.

Relevan (Relevancy)

Artinya informasi akan relevan jika dapat memberikan manfaat bagi
pemakai (user) dengan melihat adanya relevansi dengan kebutuhan
para pemakai.
Tepat waktu (Timelines)

3.

Artinya, jika suatu informasi yang berasal dari pengolahan data tidak
boleh terlambat (delay). Informasi yang datang terlambat menjadi

tidak akan berguna (useless) karena kebutuhan informasi sebagai
dasar pengambilan keputusan. Bila penganbilan keputusan terlambat
telah menjadi kusang atau usang (timeless) sehingga tidak akan
menjadi penting lagi dan tidak dapat lagi untuk mempengaruhi dalam
pengambilan
suatu keputusan dalam organisasi atau dalam
perusahaan tersebut. Dewasa ini mahalnya informasi disebabkan harus
tepat cepat informasi didapat,sehingga diperlukan teknologi mutakhir
untuk mengolah dan mengirim data-datanya.

2.3. Pengembangan Sistem
2.3.1. Prinsip-prinsip Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem yang dilakukan harus memenuhi prinsip-prinsip
sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
Sistem yang dikembangkan memerlukan orang terdidik
Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses
pengembangan sistem.
Proses pengembangan sistem.
Proses pengembangan sistem tidak harus diurutkan.
Jangan takut untuk membatalkan proyek
Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem.

Untuk menghasilkan sasaran yang diharapkan maka perlu dilakukan
penggantian baik secara keseluruhan ataupun memperbaiki sistem yang telah
ada. Perbaikan sistem ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu :

1) Adanya permasalahan
2) Pertumbuhan organisasi
3) Untuk meraih kesempatan

5

ISSN. 2337-8379; Volume : 1 No : 1 Tahun Terbut 2013; Penerbit LPPM Putera Batam

4) Adanya instruksi

Gambar 2.1 Model Pengembangan
2.4. Bahasa Pemrograman Dan database
2.4.1. Bahasa Pemrograman PHP

PHP merupakan singkatan dari : Hypertext Preprocessor, adalah bahasa
pemrograman yang mana filenya diletakkan di server dan seluruh prosesnya
dikerjakan di server, kemudian hasilnyalah yang dikirimkan ke klien, tempat
pemakai menggunakan browser (lebih dikenal dengan istilah serversidescripting). Definisi PHP yang lain adalah skrip yang dijalankan di server. PHP
bekerja didalam sebuah dokumen HTML (Hypertext Markup Language) untuk
dapat menghasilkan isi dari sebuah halaman web sesuai permintaan. Dengan PHP,
kita dapat merubah situs kita menjadi sebuah aplikasi berbasis web, tidak lagi
hanya sekedar sekumpulan halaman statik, yang jarang diperbaharui.
2.4.2. Database
MySQL adalah database server relasional yang gratis dibawah lisensi
GNU (General Public Licese). Dengan sifatnya yang open source, memungkinkan
user untuk melakukan modifikasi pada sourse code - nya untuk memenuhi
kebutuhan spesifik meraka sendiri. MySQL merupakan database server multi user dan multi - threded yang tangguh (robust). Dengan memiliki banyak feature
MySQL bisa bersaing dengan database komersial sekalipun. Tidak mengejutkan
jika MySQL menjadi database pilihan untuk banyak pengguna PHP.
MySQL dikembangkan oleh MySQL AB, sebuah perusahaan komersial
yang membangun layanan bisnisnya melalui database MySQL. Awal mula
pengembangan MySQL adalah penggunaan mSQL untuk koneksi ke table
mempergunakan rutin level rendah (ISAM). Setelah beberapa pengujian diperoleh
kesimpulan mSQL tidak cukup cepat dan fleksibel untuk memenuhi kebutuhan.

6

ISSN. 2337-8379; Volume : 1 No : 1 Tahun Terbut 2013; Penerbit LPPM Putera Batam

Sehingga dihasilkan suatu antar muka SQL baru pada database tetapi dengan API
yang mirip Msql. API ini dipilih sedemikian sehingga memudahkan porting kode.
Tentang penggunaan nama MySQL sampai saat ini belum jelas betul. Base
directory dan sejumlah library serta tool pada saat pengembangan telah diawali
dengan “my” selama sekitar 10 tahun. Bagaimanapun pemberian nama MySQL
sampai saat ini masih menjadi sebuah misteri.
MySQL adalah suatu sistem mmanajemen database. Suatu database adalah
sebuah kumpulan data terstruktur. Untuk menambahkan, mengakses dan
memproses data tersimpan pada suatu database komputer anda memerlukan
sistem manajemen database seperti MySQL. Karena komputer sangat unggul
dalam menangani sejumlah besar data, sistem manajemen database memainkan
suatu peranan yang penting dalam komputerisasi, baik sebagai utility stand - alone
maupun bagian dari aplikasi lainnya.
3.
METODOLOGI PERANCANGAN SISTEM
3.1. Aliran Sistem Informasi Baru
Untuk menanggulangi sistem berperkara pada pengadilan Agama Batam
maka perlu dilakukan perubahan-perubahan dalam aliran sistem informasi yang
lama. Adapun aliran sistem informasi akan menjelaskan aliran sistem secara
umum yang akan dikembangkan. Berikut aliran sistem informasi berperkara di
Pengadilan Agama Batam yang akan disulkan agar bisa diimplementasikan.

7

ISSN. 2337-8379; Volume : 1 No : 1 Tahun Terbut 2013; Penerbit LPPM Putera Batam

ALIRAN SISTEM INFORMASI PENGADILAN AGAMA BATAM
Berperkara

Panitera Muda

Panitera

Data Perkara

Data Perkara

Data Perkara

Input data
Perkara

Nomor Register

Ketua

Laporan Data
Perkara

A
Penetapan
Hakim

Nomor Register

Data Hakim

Mempersiap
kan Berkas
Fisik

Majelis Hakim

Data Hakim

Data PMH
Input data Hakim

Laporan Data
Hakim

Data Hakim

No Register dan
Data Fisik

No Register dan
dan Fisik

Data PMH

Verifikasi

No
Lengkap
Ya

Jadwal Sidang
Pembayaran Biaya
Panjar Perkara

Bukti
Pembayaran

Laporan Jadwal
Sidang

Bukti
Pembayaran

Pelaksanaan
Sidang
Jadwal Sidang

Laporan Putusan
Pengadilan

Jadwal Sidang

Laporan Putusan
Pengadilan

Laporan Putusan
Pengadilan

Laporan Putusan
Pengadilan

Gambar 3.1 Rancangan Aliran Sistem Informasi PA Batam

8

ISSN. 2337-8379; Volume : 1 No : 1 Tahun Terbut 2013; Penerbit LPPM Putera Batam

3.2. Diagram Context.
Diagram context adalah tingkatan tertinggi dalam aliran data dan hanya
memuat satu proses. Proses ini menunjukkan sistem secara keseluruhan. Diagram
context menggabungkan hubungan input/output antara sistem dengan dunia
luarnya (kesatuan luar/entitas). Gambaran diagram context dari sistem informasi
Pas Masuk Pelabuhan Sekupang dapat dilihat dari gambar 4.2 :
MAJELIS
HAKIM

Data Putusan
Jadwal Hakim
Sidang

BERPERKARA

Data Berperkara
Registrasi Perkara
Bukti Pembayaran
Nomor Register
Jadwal Sidang
Laporan Putusan Pengadilan

Laporan Data Perkara
PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI BERPEKARA
PADA PENGADILAN AGAMA
BATAM

Laporan Data Hakim
KETUA
Laporan Jadwal Sidang
Laporan Putusan Pengadilan

Data
Perkara

PANITERA

Gambar 3.2 Diagram Contex Sistem

9

ISSN. 2337-8379; Volume : 1 No : 1 Tahun Terbut 2013; Penerbit LPPM Putera Batam

3.2.1. Diagram Nol.
1.0 *

Data Perkara
Berperkara

F1 Perkara

Proses Data Perkara

2.0*

Pembayaran

Proses Data
Pembayaan

F2 Pembayaran

Jadwal Sidang
4.0*

Proses Data Hakim
Hakim

Data Hakim

F3 Data Hakim

Data Hakim

3.0*

Proses Jadwal Sidang

F4 Jadwal Sidang

Jadwal Sidang

Putusan

5.0*

Proses Putusan

Data Hakim

6.0
Data Hakim
Jadwal Sidang
Ketua

Buat Laporan

Data Pembayaran
Data Perkara

Gambar 3.3 Diagram Nol

10

ISSN. 2337-8379; Volume : 1 No : 1 Tahun Terbut 2013; Penerbit LPPM Putera Batam

Uraian Diagram Nol dari DFD diatas adalah sebagai berikut :
a. Proses 1 adalah proses input data perkara, semua hasil proses akan
disimpan dalam suatu database dengan nama file data perkara data perkara
menyimpan atribut Kode Perkara, Jenis Perkara, Nama Penggugat atau
pemohon, umur, pendidikan, pekerjaan,alat telpon, jumlah anak, nama
anak, alasan penggugat, alasan goyah, putusan.
b. Proses 2 adalah proses transaksi pembayaran biaya perkara yang mana
proses input berupa id biaya, nomor perkara, kode Perkara, keperluan,
penerimaan, pengeluaran tanggal keperluan, semua atribut ini akan
disimpan didalam file biaya sidang.
c. Proses 4 adalah admin melakukan pendataan hakim, dan proses ini akan
menginput data hakim berupa atribut kode hakim, dan nama hakim, semua
atribut akan disimpan didalam file data hakim.
d. Proses 3 adalah admin panitera melakukan input jadwal sidang yang mana
beberapa atribut diambil dari hasil pendaftaran, atributnya berupa id
jadwal, ad perkara, kode perkara ruang sidang, tanggal sidang perkara,
hakim dan keterangan.
e. Proses 5 adalah admin mendapatkan atau menampilkan putusan
berdasarkan hasil persidangan oleh hakim, putusan akan ditampilkan
disistem ini berupa id penyelesaian, nomor perkara, kode perkara, tanggal
putusan, jenis putusan, nomor akta cerai, tgl akta cerai, dan amar putusan,
kesemua atribut ini akan disimpan dalam file tabel penyelesaian.
3.2.2. Diagram Rinci.
Diagram rinci merupakan penjabaran dari diagram context, dimana
sistem dikembangkan lebih detail dan terinci. Pada level 1 bisa dilihat
bagaimana aliran data yang mengalir membentuk file-file persiapan dalam
perancangan sistem informasi.
6.1

Data Perkara

Data hakim

Buat Laporan data
hakim

Laporan data
hakim

6.2

Jadwal sidang

Jadwal sidang

Buat laporan jadwal
sidang

Laporan jadwal
sidang

6.3
Laporan
Pembayaran

Pembayaran

Buat laporan
pembayaran

Pembayaran

Ketua PA

6.4

Data Perkara

Data Perkara

Buat laporan data
perkara

Laporan data
Perkara

Gambar 3.4 Diagram rinci 6 .0 Level 1

11

ISSN. 2337-8379; Volume : 1 No : 1 Tahun Terbut 2013; Penerbit LPPM Putera Batam

Proses mulai dari 6.1 sampai dengan 6.4 admin membuat laporan kepada
ketua pengadilan agama berupa laporan data hakim, laporan pembayaran, laporan
jadwal perkara, dan laporan data perkara.

3.3. Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu dokumentasi data
dengan mengidentifikasi entity data dan memperlihatkan hubungan yang ada
diantara entity-entity tersebut. Berikut gambaran bagaimana bentuk dari Entity
Relationship Diagram yang dirancang pada sistem baru ini.
Id_Perkara

Kode_Perkara

Jadwal_Id

Ruang_sidang

Tgl_Sidang

Hakim
Id_Perkara
Keterangan

Kode_Perkara

Id-Penyelesaian

Jadwal Sidang

Tgl_Putusan

No-Akta
Id_Hakim

Nama_Hakim
Tgl_Akta Cerai

Putusan
Hakim

Punya

Alamat

Kode_Perkara

Penyelesaian

E-mail

Fullname
Memiliki

Kota

Id_Perkara
Provinsi
Id Pendaftaran

Kode_Pos
Perkara

Punya

Daftar
Negara

Id_Perkara

Kode_Perkara

Pekerjaan

Jenis_Perkara

Alamat

Pekerjaan

No_telp

Nama_Penggugat

Umur-Penggugat

E-mail

Pendidikan

Tergugat

Biaya Sidang

Tgl_Keperluan

Umur-Tergugat
Putusan

Id_Biaya
Pendidkan_Tergu
gat

Tempat tinggal
setelah nikah

Penerimaan
No_Perkara

Pekerjaan
Tgl-Kutipan

Kode_Perkara

Alamat
Nomor Akta
Nikah
Kecamatan

Tgl_Pernikahan

Gambar 3.5 Entity Relationship Diagram

12

Keperluan

ISSN. 2337-8379; Volume : 1 No : 1 Tahun Terbut 2013; Penerbit LPPM Putera Batam

4.
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hal di atas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan informasi, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2. Kemampuan manusia dalam menyelesaikan pekerjaan yang semakin banyak
dan rumit sangatlah terbatas. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan suatu sistem
yang dapat mengolah data dengan baik sehingga dapat mempercepat serta
mengefisiensikan pekerjaan pengolahan data.
3. Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut :

Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem

Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional

Persiapan untuk rancang bangun implementasi

Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk

Dapat berupa penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan
yang utuh dan berfungsi termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari
komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu
sistem.
5. Implementasi sistem adalah prosedur sistem yang dilakukan untuk
menyelesaikan perancangan sistem yang telah disetujui seperti menguji,
menginstal, dan memulai menggunakan sistem yang baru atau sistem yang
diperbaiki.
6. Dengan mengimplementasikan sistem informasi pengadilan berbasis web pada
Pengadilan Agama Batam dapat meningkatkan pelayanan pengadilan kepada
berperkara di daerah Batam. Karena sistem dapat di akses dimana dan kapan
saja.
4.2. SARAN
Dengan ini penulis menyarankan agar implementasi Sistem Informasi Pada
Pengadilan Agama Batam dapat diterapkan dalam kegiatan operasional sehari-hari
khususnya pada bagian panitera, dan perlu dilakukannya sosialisasi implementasi
dan penyiapan Sumber Daya Manusia serta Sumber Daya Fisik agar Sistem dapat
berjalan dengan baik.

13

ISSN. 2337-8379; Volume : 1 No : 1 Tahun Terbut 2013; Penerbit LPPM Putera Batam

DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto, HM, 1999, Analisa dan Desain Sistem Informasi, Andi Offset,
Yogyakarta.
Jogiyanto, HM, 2005, Analisa & Desain Informasi Pendekatan Tersruktur Teori
& Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta.
Kadir, Abdul. (2001). Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP.
Andi Yogyakarta
Prasetyo, Didik, Dwi 2002, Tip dan Trik Kaloborasi PHP & MySQL untuk
membuat Web Database yang Interaktif, PT. Elex Media Komputindo,
Jakarta.
Hojtsy, Gabor. (2006). PHP Manual. the PHP Documentation Group
Tutang, 2005, Praktikum HTML (Hypertext Markup Language) untuk Pelajar,
Mahasiswa & Umum, Datakom Lintas Buana, Jakarta.
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 19075022 Yogyakarta, 16 Juni 2007 Analisis untuk perencanaan strategi sistem
dan teknologi informasi pada PT. Ritrans cargo.
Peranginangin, Kasiman.2006. Aplikasi WEB dengan PHP dan MySQL.
Yogyakarta : Andi.
Nugroho, Bunafit.2009. Membuat Website Sendiri dengan PHP -MySQL Jakarta :
Mediakita.
Pressman, RS. 2001. Software Engineering A Practitioner’s Approach. Ed ke-5.
New York: McGraw – Hill International.
M. Simatupang, Toger .1994. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi untuk
binis, Datakom Lintas Buana, Jakarta
Kotler, Carl S., Jober,. Pengantar Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat, 2008.
Nurudin, Amiur dan A Tarigan , Hukum Perdata Islam diIndonesia , Jakarta:
Kencana, 2004
Rofiq, Ahmad, Hukum Islam di Indonesia , Jakarta: Rajawali Pers, 2003
Soeroso, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: sinar grafika, 2004
Subekti, Asas-Asas Hukum Perdata, Jakarta: Intermasa, 2005
Tim Penyusun, Bunga Rampai Peradilan Islam di Indonesia Jilid 1 , Bandung:
Ulul Albab Pres, 1997

14

ISSN. 2337-8379; Volume : 1 No : 1 Tahun Terbut 2013; Penerbit LPPM Putera Batam

LAMPIRAN
1. MENU UTAMA

2. INFORMASI BERPERKARA DAN JASWAL SIDANG

3. MENU ADMIN

15

ISSN. 2337-8379; Volume : 1 No : 1 Tahun Terbut 2013; Penerbit LPPM Putera Batam

4. ADMIN MENDAFTARKAN
TERGUGAT

PERKARA

5. BELANGKO REPORT ADMIN

16

PENGGUGAT

DAN