Tenaga Kerja Asing dan Bahasa Indonesia

DAFTAR ISI
Daftar isi
BAB I: PENDAHULUAN
BAB II: PEMBAHASAN
1. Isi
2. Pendapat Anggota Diskusi
BAB III: PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
REFERENSI

I.

PENDAHULUAN

Dalam era globalisasi, ekspatriat atau tenaga pekerja asing yang masuk ke indonesia tidak
dapat dibendung kehadirannya. Setiap tahun, ada ribuan tenaga kerja asing di Indonesia yang
bekerja di berbagai sektor.Tenaga kerja asing terbanyak berasal dari Cina, Jepang, Malaysia,
Thailand dan Korea Selatan.
Bahasa merupakan sesuatu hal yang penting untuk berkomunikasi dalam lingkungan
pekerjaan. Di negera Indonesia seharusnya bahasa Indonesia menjadi bahasa yang diwajibkan

dalam lingkungan pekerjaan. Kewajiban berbahasa Indonesia bagi tenaga kerja asing perlu
diperhatikan karena adanya kebijakan untuk menghilangkan kewajiban berbahasa Indonesia bagi
tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia.
Menguasai bahasa Indonesia adalah salah satu cara untuk beradaptasi dan berkomunikasi
bagi tenaga kerja asing dengan tenaga kerja Indonesia. Namun saat ini, tenaga kerja bangsa kita
sendirilah yang harus berusaha beradaptasi dengan bahasa mereka. Maka dari itu, makalah ini
bertujuan untuk mengetahui peranan bahasa Indonesia dalam lingkungan tenaga kerja asing dan
mengetahui manfaat berbahasa Indonesia bagi tenaga kerja asing.

II. PEMBAHASAN
i.

Isi

Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari- hari, selain
sebagai alat komunikasi, bahasa juga merupakan identitas budaya
suatu bangsa yang menandakan kekayaan bangsa tersebut. Maka sangat
beruntung negara kita memiliki ragam bahasa daerah. Oleh karena
bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi, maka bahasa dapat pula
digunakan untuk berbagai kepentingan dan tujuan. Baik itu kepentingan

perorangan maupun golongan.
Kaitan bahasa Indonesia dengan tenaga kerja asing adalah bahasa merupakan alat
komunikasi utama yang penting untuk tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia. Sesuai
dengan Undang Undang Nomor 24 Tahun 2009. Undang-undang ini mewajibkan orang asing
yang akan bekerja di Indonesia atau yang akan mengikuti studi di Indonesia atau yang akan
menjadi warga negara Indonesia itu harus mempunyai kemampuan berbahasa Indonesia. Para
tenaga kerja asing yang hendak bekerja di Indonesia harus belajar dan mahir berbahasa
Indonesia. Tes kemampuan bahasa Indonesia atau TOIFL (Test of Indonesian as Foreign
Language) menjadi salah satu syarat yang wajib dipenuhi para TKA.
Jika pekerja asing tidak menggunakan bahasa Indonesia akan terjadi salah pengertian
dengan yang dimaksud dan akan menimbulkan konflik. Seperti halnya tenaga kerja Indonesia
yang ingin bekerja di negara asing dibekali dengan kemampuan berbahasa sesuai dengan
negara yang dituju. Contohnya seperti tenaga kerja Indonesia yang dikirim ke Cina harus
dibekali dahulu dengan bahasa Cina, jika tenaga kerja Indonesia tersebut dikirim ke Arab
maka harus dibekali dahulu dengan bahasa Arab.
Tetapi kita juga harus memikirkan dampak lain dari adanya paksaan untuk berbahasa
Indonesia, jangan sampai membuat tenaga kerja asing enggan datang ke Indonesia untuk
menginvestasikan modalnya. Juga jika aturan ini tidak hati-hati diterapkan, bisa saja tenaga
kerja asing yang sudah lama bekerja di Indonesia segera meninggalkan negeri ini, karena
khawatir tidak bisa memenuhi kewajibannya untuk bisa berbahasa Indonesia. Kalau ini

sampai terjadi, tentunya akan berpengaruh secara luas terhadap perusahaan tempat tenaga
kerja asing itu bekerja. Meskipun mereka tetap bisa berkomunikasi dengan menggunakan
penerjemah di masing masing perusahaan. Sebagian besar perusahaan dimana tenaga kerja
asing itu bekerja memiliki karyawan yang dapat berbahasa asing sehingga memudahkan
tenaga kerja asing tersebut bekerja di Indonesia.
ii.

Pendapat Anggota Diskusi
 Rahma Ismi Novia: “Menurut saya tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia harus
mengerti bahasa Indonesia walupun tidak fasih berbahasa Indonesia setidaknya

mereka mengerti kosakata umum yang sering digunakan sehari-hari agar tidak terjadi
salah faham antara tenaga kerja asing dan tenaga kerja Indonesia. Karena sebagian
pekerja Indonesia mampu berbahasa Inggris yang merupakan bahasa
internasional,sehingga memudahkan cara berkomunikasi antara pekerja asing dan
pekerja Indonesia.”
 Nilnahana Azmi W : “Menurut saya, seharusnya tenaga kerja asing yang bekerja di
Indonesia diharuskan memiliki kemampuan berbahasa Indonesia meskipun mereka
masih tetap bisa menggunakan penerjemah. sehingga pekerja asli Indonesia tidak
kesulitan untuk berkomunikasi dengan tenaga kerja asing yang sebagian besar

berbahasa inggris.’’
 Mardhiyah : “ Menurut saya, hubungan antara bahasa Indonesia dengan tenaga kerja
asing sangatlah penting. Tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia harus mampu
menguasai bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia harus menjadi bahasa utama di
rumahnya sendiri. Jangan sampai karena kebijakan pemerintah yang tidak mewajibkan
tenaga kerja asing berbahasa Indonesia, membuat bahasa Indonesia yang menjadi
bahasa utama hanya menjadi bahasa sampingan untuk keperluan tertentu. Diperlukan
adanya kebijakan yang tegas oleh pemerintah untuk menjadikan bahasa Indonesia
menjadi tuan di rumahnya sendiri.”
 Nispatur Rahmah: “Seharusnya setiap perusahaan di Indonesia mewajibkan seluruh
tenaga kerja asing bisa menguasai bahasa Indonesia agar saat mereka berkomunikasi
tidak ada kesalahpahaman yang bahkan bisa menimbulkan konflik dengan para tenaga
kerja di Indonesia ataupun yang lainnya. Begitupula, tenaga kerja Indonesia juga harus
bisa berbahasa asing, sedikitnya bahasa inggris atau yang lain. Jika para tenaga kerja
asing di Indonesia tidak diwajibkan bisa berbahasa Indonesia itu bisa menimbulkan
kesenjangan sosial di lingkungan tersebut dimanapun para tenaga kerja asing itu
sedang beraktifitas, karena tidak semua orang Indonesia bisa berbahasa asing”
III.

PENUTUP

i.
Kesimpulan
Agar UU No. 24 tahun 2009, khususnya pasal 33 tersebut dapat terlaksana,
pemerintah sebaiknya menyiapkan sarana dan prasarana. Adapun fasilitas-fasilitas
yang mendasar yang harus disiapkan antara lain, lembaga-lembaga penyelenggara
BIPA baik di dalam maupun di luar negeri. Lembaga tersebut adalah wadah bagi
orang asing untuk belajar bahasa Indonesia. Lembaga tersebut dapat berbentuk
pendidikan formal maupun informal.

ii.

Saran

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65