Proposal Pengajuan Judul Tugas Akhir

Proposal Pengajuan Judul Tugas Akhir - ( Revisi )
A. Judul Tugas Akhir
“ Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Dana Kas Kecil Depo oleh Pusat
PT. WARNA DUNIA.”
B. Latar Belakang
Perkembangan dunia industri yang semakin terus berkembang menunjukan arah
pada prospek pentingnya perusahaan untuk ikut terlibat dalam persaingan bisnis yang
lebih besar. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan eksistensi
dan memperkuat setiap lini bisnisnya. Awal mula berdirinya PT. Warna Dunia
merupakan salah satu cara dari PT. Indaco Coastings Industry untuk melakukan perluas
dalam memperkuat pendistribusiaan produk keseluruh wilayah Indonesia.
PT Indaco Coastings Industry menyadari pentingnya perluasan distribusi sebagai
dasar ujung tombak pencapaian tujuan perusahaan. Dengan memiliki 55 depo yang
tersebar diseluruh wilayah Indonesia, PT. Warna Dunia memberikan kontribusi yang
besar untuk perusahaan mencapai keuntungan yang lebih maksimal.
Kantor Pusat PT. Warna Dunia, menyatakan bahwa setiap depo memiliki
kebutuhan yang berbeda-beda, untuk menjamin dan mengontrol seluruh pengeluaran
kegiatan operasional di setiap depo, maka sangatlah penting diperlukan Standart
Operasional Perusahaan (SOP) dalam pengelolaan khusus Dana Kas Kecil Depo. Dengan
demikian setiap pengeluaran uang yang dilakukan depo dapat dikotrol dan dikendalikan
oleh Pusat.

Hal ini sangat menarik bagi penulis untuk mengevaluasi Sistem Pengendalian
Internal Kantor Pusat PT. Warna Dunia dalam penerapan Standart Operasional
Perusahaan disetiap depo yang dimilikinya.
Berdasarkan praktek magang kerja yang telah dilakukan pada PT. Warna Dunia
penulis akan mengevaluasi beberapa kelebihan dan kelemahan pengendalian internal
Kantor Pusat PT. Warna Dunia dalam penerapan Standart Operasional Perusahaan
terkhusus dalam pengelolaan dana kas kecil depo.

Berdasarkan keteranagan di atas, maka penulis ingin mengadakan penulisan untuk
menyusun penulisan Tugas Akhir dengan mengambil judul
“Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Dana Kas Kecil Depo oleh Pusat
PT. WARNA DUNIA.”

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Standart Operasional Perusahaan dan prosedur PT. Warna Dunia dalam
pengelolaan dana kas kecil depo ?
2. Bagaimana Pengendalian Internal Kantor Pusat PT. Warna Dunia dalam pengelolaan
dana kas kecil depo ?
3. Apa saja kendala Kantor Pusat PT. Warna Dunia dalam dalam pengelolaan dana kas
kecil depo ?

4. Apa saja kelebihan dan kelemahan yang dimiliki Kantor Pusat PT. Warna Dunia
dalam pengelolaan dana kas kecil depo ?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Standart Operasional Perusahaan dan prosedur PT. Warna Dunia
dalam pengelolaan dana kas kecil depo.
2. Untuk mengetahui Pengendalian Internal Kantor Pusat PT. Warna Dunia dalam
pengelolaan dana kas kecil depo.
3. Untuk mengetahui dan mengevaluasi kendala Kantor Pusat PT. Warna Dunia dalam
dalam pengelolaan dana kas kecil depo.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan yang dimiliki Kantor Pusat PT. Warna
Dunia dalam pengelolaan dana kas kecil depo.

Nama : Delta Marcelina

Nim

: F3311037

D3 Akuntansi C


 Pengendalian internal digunakan perusahaan untuk menentukan sejauh mana sistem yang
telah ditetapkan efektif dan dapat diandalkan, serta untuk memberikan kepastian bahwa
tujuan dan sasaran perusahaan dapat dicapai secara efisien dan ekonomis.
 Evaluasi pengendalian internal untuk menentukan sampai sejauh mana struktur sudah
berfungsi sebagaimana yang diinginkan.
 ruang lingkup pelaksanaan kegiatan pengendalian internal terfokus kepada hal-hal
sebagai berikut:
o Penilaian efisiensi dan efektivitas pengendalian internal di Kantor Pusat dan
Cabang melalui pelaksanaan audit rutin.
o Penilaian efektifitas implementasi pengendalian intern Indaco di Kantor Pusat.
o Pemeriksaan kasus yang terjadi guna menurunkan/meminimalisir terulangnya
kejadian yang sama.
o Menjaga penerapan prinsip-prinsip Standart Operasional Perusahaan

PENGENDALIAN INTERN, apa toh?
1. Pengendalian Intern
a. Pengertian Pengendalian Intern
Pengertian pengendalian intern telah banyak disampaikan oleh para
ahli, diantaranya menurut IAI yang dikutip Sukrisno Agus (2004:
79) :

Pengendalian intern suatu proses yang dijalankan oleh dewan
komisaris, manajemen dan personel lain entitas-yang didesain
untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga
golongan tujuan berikut ini : (1) Keandalan pelaporan keuangan,
(2) efektivitas dan efisiensi operasi, (3) kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan yang berlaku.

Pengertian pengendalian intern menurut Jogiyanto (2000: 373) dari
AICPA (American Institute of Certified Public Accountant) yaitu :
Pengendalian intern meliputi struktur suatu organisasi dan semua
metode-metode yang terkoordinir serta ukuran-ukuran yang
ditetapkan di dalam suatu perusahan untuk tujuan menjaga keamanan
harta milik perusahaan, mmeriksa ketepatan dan kebenaran data
akuntansi, meningkatkan efisiensi operasi kegiatan dan mendorong
ditaatinya kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen yang telah
ditetapkan.
Selanjutnya COSO (Committee of sponsoring Organization) yang
dikutip oleh Robert Moeller (2005: 84) menyatakan:
Internal control is a process, effected by an entity’s board of
directors, management and other personnel, designed to provide

reasonable assurance regarding the achievement of objectives in
the following categorie: effectiveness and efficiency of
operations, reliability of financial reporting and compliance
with applicable laws and regulation.

b. Tujuan Pengendalian Intern
Terdapat beberapa tujuan dari pengendalian intern antara
lain :
1) Efektivitas dan efisiensi operasi
Pengendalian intern dalam perusahaan merupakan alat untuk
mengurangi kegiatan pemborosan dan mengurangi penggunaaan sumber
daya yang tidak efektif dan efisien dalam operasi perusahaan.
2) Keandalan laporan keuangan
Pengendalian intern ini membuat manajemen bertanggungjawab
menyiapkan laporan keuangan untuk kepentingan pihak intern dan
ekstern perusahaan. Laporan yang disajikan harus dapat
diandalkan.
3) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan

Pengendalian intern ini dimaksudkan agar organisasi melakukan

kegiatannya sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku.

c. Komponen Pengendalian Intern
Menurut COSO (Committee of sponsoring Organization) dalam
Haryono Jusup (2001: 257) terdapat lima komponen pengendalian
intern:
1) Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian ini mencerminkan seluruh sikap, tindakan
dan kebijakan yang mencerminkan sikap manajemen yang menyeluruh
dan mempengaruhi kesadaran tentang pengendalian kepada orangorangnya. Lingkungan pengendalian mencakup :
a)Integritas dan Etika
b)Komitmen untuk meningkatkan kompetensi
c)Dewan komisaris dan komite audit
d)Filosofi manajemen dan jenis operasi
e)Struktur Organisasi
f)Penetapan Kewenangan dan Tanggungjawab
g)Kebijakan dan praktek sumber daya manusia

2)Penaksiran Risiko oleh Manajemen
Penaksiran risiko bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis

dan mengelola risiko yang berhubungan dengan penyajian laporan
keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berterima umum.
Risiko dapat timbul atau berubah karena keadaan berikut :
a)Perubahan dalam lingkungan operasi
b)Personil baru
c)Sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki
d)Tekologi baru

e)Lini produk, produk atau aktivitas baru
f)Restrukturisasi korporasi
g)Operasi luar negeri
h)Standar akuntansi baru

3) Kegiatan Pengendalian
Kegiatan pengendalian ini terdiri dari kebijakan dan prosedur
yang di dalamnya terdapat tindakan untuk menekan risiko dalam
pencapaian tujuan perusahaan. Kegiatan pengendalian ini berupa :
a) Pengendalian pengolahan informasi (umum dan aplikasi)
b) Pembagian tugas
c) Pengendalian fisik

d) Review kinerja

4) Informasi dan Komunikasi
Informasi dalam hal ini berkaitan dengan tujuan pelaporan yang
terdiri dari metoda, catatan yang digunakan untuk
mengidentifikasi, menggabungkan, menganalisis dan melaporkan
transaksi perusahaan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap
asset dan kewajiban yang ada. Komunikasi menyangkut pemberian
pemahaman tentang peran dan tanggungjawab masing-masing personel
perusahaan berkenaan pengendalian intern.

5)

Pemantauan

Kegiatan pemantauan ini berhubungan dengan penilaian efektivitas
rancangan dan operasi struktur pengendalian intern secara
periodik dan terus menerus oleh manajemen untuk mengetahui apakah
telah dilaksanakan dengan semestinya.
Penilaian pengendalian intern menggunakan COSO didasari

berbagai pertimbangan yaitu COSO merupakan organisasi

internasional yang berdedikasi untuk memperbaiki kualitas
pelaporan keuangan melalui etika bisnis, pengendalian internal
yang efektif, dan corporate governance dengan anggotanya seperti
American Accounting Association (AAA), American Institute of
Certified Public Accountants (AICPA), Financial Executives
International (FEI), Institute of Management Accountants (IMA),
dan The Institute of Internal Auditor (IIA). Selain itu pada
tahun 2009, COSO merilis Pedoman Pemantauan Sistem Pengendalian
Internal (Guidance on Monitoring Internal Control Systems).
Pedoman ini dimaksudkan untuk membantu organisasi dalam memantau
efektivitas pengendalian intern dan mengambil tindakan perbaikan
yang diperlukan secara tepat waktu. Pedoman ini diharapkan dapat
meningkatkan pemantauan pengendalian internal yang lebih efektif
dengan biaya yang lebih efisien.

d.Keterbatasan Pengendalian Intern
Menurut Haryono Jusup (2001: 254) struktur pengendalian intern
memiliki keterbatasan bawaan yaitu:

1)kesalahan dalam pertimbangan, dimana manajemen kurang melakukan
pertimbangan matang dalam pengambilan keputusan bisnis
2)kemacetan, dimana petugas salah dalam memahami akan instruksi,
melakukan kecerobohan, terjadi perubahan prosedur.
3)Kolusi, dimana terjadi persengkokolan yang dilakukan antar
pegawai.
4)Pelanggaran oleh manajemen, dimana manajemen melakukan
pelanggaran atas kebijakan dan prosedur untuk tujuan yang sidak
sah.
5)Biaya lawan manfaat, dimana biaya penyelenggaraan pengendalian
intern seyogyanya tidak melebihi manfaat yang diperoleh.
engertian Sistem Pengendalian Intern
Sebelum membahas pengertian sistem pengendalian intern ada baiknya terlebih dahulu
diberikan pengertian sistem, pengendalian intern dan sistem pengendalian intern.
Pengertian Sistem

Suatu perusahaan akan beroperasi dengan baik, apabila perusahaan tersebut
menggunakan sistem dan prosedur yang baik. Dikatakan baik apabila dapat mempermudah
tercapainya tujuan perusahaan tersebut.
Mulyadi (2001 : 2) menyatakan bahwa: " Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok

unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu."
Selanjutnya Widjajanto (2001:1) menyatakan bahwa :"Sistem adalah sesuatu yang
memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga
tahapan, yaitu input, proses, dan out put."
Dari kedua defenisi sistem menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem
merupakan suatu alat yang dapat membantu pimpinan perusahaan dalam menjalankan operasi
perusahaan dan merupakan suatu kegiatan atau fungsi utama manajemen perusahaan.

Pengertian Pengendalian Intern
Perusahaan menggunakan pengendalian intern untuk mengarahkan operasi dan mencegah
penyalahgunaan sistem. Pimpinan perusahaan menyadari pentingnya pengendalian intern sebagai
alat berharga dalam menunaikan tanggung jawabnya.
Mulyadi (2001 :180 ) menyatakan bahwa :
Pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijadikan oleh dewan komisaris, manajemen, dan
personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga
golongan tujuan berikut :
1. Keandalan pelaporan keuangan.
2. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
3. Efektivitas dan efisiensi operasi.
Tunggal ( 2003 : 75 ) menyatakan bahwa :
Pengendalian intern merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh Board of Director,
manajemen dan personil yang lain, yang didesain untuk mendapatkan keyakinan memadai
( Realibility assurance ) tentang pencapaian dalam hal-hal berikut :
1. Kesudahan laporan keuangan (Realibility offinancial reporting)
2. Kesesuaian dengan Lndang-undang dan peraturan yang berlaku
(Compliance with applicable laws and regulatians ).
3. Efektivitas dan efisien operasi.
Dari defenisi sistem dan pengendalian intern yang dikemukakan oleh para ahli diatas
dapat diketahui apa yang disebut dengan sistem pengendalian

intern yaitu :

Menurut AICPA ( America Institute of Certified Public Accountant ) dalam
Hartadi (2000: 3 ) menyatakan bahwa :
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, semua metode dan ketentuan-ketentuan,
yang terkoordinir yang dianut dalam perusahaan untuk; melindungi harta kekayaan, memeriksa
ketelitian, dan seberapa jauh data usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan perusahaan yang
telah ditetapkan.

Selanjutnya mengenai pengertian sistem pengendalian intern menurut Mulyadi ( 2001 :
163 ) menyatakan:
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian yang keandalan data
akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen.
Dari beberapa pengei-tian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem
pengendalian intern adalah sualu kerangka yang terdiri dari prosedur-prosedur yang. saling
berkaitan dalam melakukan suatu kebisaaan dalam perusahaan guna mengendalikan jalannya
perusahaan yang mencakup dan mengamankan harta, memeriksa kecermatan dan kebenaran
administrasi atau akuntansi, memajukan efisiensi dalam operasi dan membantu menjaga
kebijaksanaan perusahaan untuk dipatuhi. Jadi dengan adanya pengendalian intern akan dapat
memberikan kemudahan bagi pihak manajemen dalam melakukan penyesuaian terhadap hal-hal
yang diperkirakan sebelumnya.
2. Tujuan Dan Unsur Sistem Pengendalian Intern
Suatu sistem pengendalian yang efisien dan efektif sangat dibutuhkan oleh organisasi
atau perusahaan karena adanya sistem pengendalian, diharapkan rencana yang telah ditetapkan
dapat dilalcsanakan dengan baik.
Menurut Mulyadi ( 2001 : 163 ) menyatakan bahwa :"Tujuan pengendalian intern" adalah
:
a. Menjaga kekayaan organisasi
b. Mencek ketelitian dan keandalan data akuntansi

c. Mendorong efisiensi
d. Mendorong dipenuhinya kebijakan manajemen
Sesuai dengan tujuannya maka pengendalian intern tersebut dapat dibagi 2 yaitu :
pengendalian intern administrasi ( Internal Administrative Control ) dan pengendalian intern
akuntansi (Internal Accounting Control).
Pengendalian intern administrasi terdiri dari prosedur dan catatan yang membantu
manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pengendalian intern akuntansi meliputi terdiri dari prosedur dan laporan dan untuk
menjaga aktivitas perusahaan. Pengendalian intern akuntansi yang baik akan menjamin
keamanan kekayaan para investor dan kredit yang ditanamkan dalam perusahaan dan akan
menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.
Sistem pengendalian intern terdiri dari empat unsur. Sesuai dengan pernyataan Mulyadi
( 2001 : 164 ) menyatakan bahwa : "Unsur pokok sistem pengendalian intern" adalah :
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap
kekayaan, utang, pendapatan biaya.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya.