Pendekatan Brain Based Learning Pada Pem
Jurnal Sains, Matematika dan Edukasi
Volume …, Nomor …, ……………… 2015
Halaman ………..
ISSN : 2337 - 327X
E-ISSN : 2337 - 6139
Pendekatan Brain Based Learning
Pada Pembelajaran Struktur Atom di SMA Negeri 3 Manado
Venita Juliane Poluakan, Adriana E. Karundeng 1, Abdon Saiya1
1
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Manado
*Untuk korespondensi melalui email:
Abstrak
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode pendekatan Brain Based Learning terhadap hasil belajar
kimia siswa kelas X SMA Negeri 3 Manado tahun ajaran 2014/2015. Materi Struktur atom. Penelitian ini menggunakan
metode pendekatan Brain Based Learning untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan model konvensional.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimen Posttest-Only Control Design. Dengan sampel 52 siswa.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengadakan posttest. Data diolah dengan menggunakan statistik uji-t. Hasil
penelitian ini menunjukan: Hasil belajar kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan metode pendekatan Brain
Based Learning lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model konvensional pada materi Struktur
Atom, dengan nilai tertinggi pada kelompok yang diajarkan dengan Brain Based Learning 100 dan nilai tertinggi pada
kelompok yang diajarkan dengan model konvensional 89. Uji Hipotesis didapat: t hitung > ttabel yaitu diperoleh thitung = 2,586
> ttabel = 1,674.
Kata Kunci : Brain Based Learning, Hasil Belajar, Struktur Atom.
Abstract
The purpose of this Research is to know the effects of method approach of Brain Based Learning on learning outcomes
student of SMA Negeri 3 Manado on 2014 / 2015. Items Atomic structure. This Research use method approach of Brain
Based Learning for the experiment class and control class with conventional model. The Research design that used is
experiment of Posttest-Only Control Design. With sampel 52 student. Accumulation data did by give a posttest. Data
processed by using statistic of uji-t. The Result of this research show: that the Result of student who learn with method
approach of Brain Based Learning higher than student who learn with conventional model on Atomic Structure items,
with highest score at group with Brain Based Learning 100 and highest score at group with conventional model 89.
Hypothesis tes got: tcount > ttable that is obtained tcount = 2,586 > ttable = 1,674.
Keywords: Brain Based Learning, Learning Outcomes, Atomic Structure
PENDAHULUAN
Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan
oleh
sumber
daya
manusia,
dilakukan
untuk
meningkatkan
kualitas
sedangkan
pendidikan suatu bangsa. Kemajuan bangsa
kualitas sumber daya manusia tergantung
Indonesia dapat dicapai melalui penataan
pada kualitas pendidikannya. Oleh karena itu,
pembelajaran yang baik. Salah satu unsur
pembaharuan
yang dikaji dalam hubungannya dengan hasil
pendidikan
harus
selalu
belajar siswa adalah metode pembelajaran
berorientasi
yang
potensi otak sehingga bisa meningkatkan hasil
digunakan
guru
dalam
kegiatan
pembelajaran di sekolah.
pada
upaya
pemberdayaan
belajar siswa.
Pembelajaran adalah proses interaksi
Pembelajaran
BBL erat
kaitannya
peserta didik dengan pendidik dan sumber
dengan memberdayakan potensi otak dan
belajar pada suatu lingkungan belajar (UU
kesiapan siswa dalam proses pembelajaran.
No.
Sistem
BBL memanfaatkan kedua belah otak, yakni
Pendidikan Nasional). Untuk menghasilkan
otak kanan dan otak kiri. Menurut Sperry
proses pembelajaran yang baik maka proses
(2003) otak kiri diperuntukkan bagi aspek
interaksi yang terjadi antara peserta didik
pembelajaran “akademis”, sedangkan otak
dengan pendidik dan peserta didik dengan
kanan berhubungan dengan aktifitas-aktifitas
sumber belajar lainnya harus berjalan dengan
“kreatif”. BBL dapat menciptakan situasi
kondusif.
pembelajaran yang aktif dan bermakna bagi
20
Tahun
2003
Tentang
Untuk belajar memahami suatu konsep
diperlukan
suatu
sumber
belajar
siswa.
yang
Berdasarkan uraian di atas
termotivasi
memadai dan peran guru dalam pembelajaran
penulis
harus lebih kreatif dan inovatif agar siswa
penelitian dengan judul “Pendekatan Brain
termotivasi untuk belajar kimia. Selama ini
Based
dalam metode pengajaran yang dilakukan
Struktur Atom di SMA Negeri 3 Manado”.
Learning
untuk
maka
Pada
melakukan
Pembelajaran
guru di dalam kelas kurang menarik atau
METODE PENELITIAN
kurangnya inovasi dalam pembelajaran kimia
sehingga siswa cepat merasa bosan dengan
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 3
Manado pada bulan September 2014.
pembelajaran.
Berdasarkan hal di atas perlu dipilih
Populasi adalah seluruh siswa kelas X
suatu pendekatan yang bisa membuat suatu
SMA
pembelajaran menjadi lebih menarik, di
2014/2015. Sampel dalam penelitian ini
dalamnya juga mengandung soal-soal yang
adalah siswa kelas X MIA 1 dan X MIA 2
menantang
tahun ajaran 2014/2015.
yang menuntut siswa untuk
berpikir menggunakan otak secara maksimal,
dan juga membuat siswa untuk aktif dalam
Negeri
3
Manado
tahun
ajaran
Bentuk yang digunakan adalah PosttestOnly Control Design. (Sugiyono, 2012)
pembelajaran. Diantara beberapa pendekatan,
maka
dipilih
pendekatan
Brain
Based
R1
R2
X
O1
O2
Learning (BBL). Brain Based Learning disini
menawarkan
mengondisikan
sebuah
konsep
terjadinya
untuk
pembelajaran
2
HASIL PENELITIAN DAN
Ltabel maka kesimpulannya data kelas kontrol
PEMBAHASAN
berdistribusi normal.
A. Pengujian Instrumen Penelitian
L
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
hitung
Pengujian validitas ini menggunakan
Sampel
bantuan MS excel. Kriteria valid tidaknya soal
N
o
tersebut ditentukan berdasarkan nilai rtabel
1
Kelas
Eksperime
n
Kelas
kontrol
yakni 0,374 untuk α =0,05 dan n=28.
Berdasarkan hasil perhitungan dari total 10
2
butir soal diperoleh 8 soal yang valid dan 2
0,12
9
L tabel
∝=0,05
(n =
26)
0,174
0,15
3
soal yang tidak valid .Untuk soal-soal yang
tidak valid diperbaiki ulang berdasarkan kisi-
2. Uji Homogenitas
Untuk mengetahui apakah varians
kisi pembuatan soal sehingga layak untuk
kedua populasi yaitu kelas eksperimen dan
digunakan.
Selanjutnya 8 soal yang valid diukur
kelas kontrol homogen, dilakukan pengujian
nilai reliabilitasnya dengan teknik split-half.
homogenitas. Kriteria pengujian : Tolak H 0
Berdasarkan
hasil
reliabilitas
jika Fhitung > Ftabel pada taraf nyata α = 0,05.
instrument,
diperoleh
koefisien
Fhitung = 1,033 < Ftabel = 1,955. Maka dapat
reliabilitas yakni 1,059. Berdasarkan hasil
disimpulkan bahwa pada taraf nyata α = 0,05
perhitungan
yang
diperoleh
maka
H1
disimpulkan
bahwa
instrument
tersebut
pengujian
nilai
ditolak
dan
menunjukkan
H0 diterima.
bahwa
kedua
Hal
populasi
bersifat very highly reliable.
homogen.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
No
Variabel
Fhitung
Ftabel
∝=0,05 (n
= 2)
1
Hasil
Belajar
1,033
1,955
1. Uji Normalitas
Pengujian
digunakan
normalitas
adalah
uji
data
yang
Liliefors.
Pada
perlakuan model pembelajaran BBL kelas
eksperimen Lhitung = 0,129 dan nilai Ltabel =
0,174 pada taraf nyata α = 0,05 dengan n =
26. Karena H0 < H1 maka H0 diterima.
Kesimpulannya
data
kelas
eksperimen
berdistribusi normal. Pada kelas kontrol, Lhitung
= 0,153 dan nilai Ltabel = 0,174 pada taraf
nyata α = 0,05 dengan n = 26. Karena L hitung <
ini
3. Uji Hipotesis
Oleh karena data nilai pencapaian tes
hasil belajar dari kedua sampel berdistribusi
normal dan memiliki varians yang homogen,
maka statistik uji-t dapat digunakan untuk
melihat apakah terdapat perbedaan hasil
belajar siswa dari kedua kelas tersebut.
3
Berdasarkan
Hipotesis Penelitian:
H0:
Berdasarkan
perhitungan,
dibuat
tabel
rekapitulasi hasil pengujian hipotesis sebagai
berikut:
Eks
Kont
dan
terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa
kelas
eksperimen
menggunakan
yang
metode
diajar
dengan
pendekatan
Brain
Based Learning lebih tinggi dibandingkan
dengan kelas kontrol yang diajar dengan
menggunakan model konvensional.
Terdapat perbedaan hasil belajar
siswa
yang
mengikuti
pembelajaran dengan pendekatan
Brain Based Learning dengan
siswa
yang
mengikuti
pembelajaran dengan metode
konvensional.
Kelas
penelitian
pembahasan dapat disimpulkan bahwa
Tidak ada perbedaan hasil belajar
siswa
yang
mengikuti
pembelajaran dengan pendekatan
Brain Based Learning dengan
siswa
yang
mengikuti
pembelajaran dengan metode
konvensional.
H1:
hasil
Rat
SD
82,
111,8
42
74,
53
115,
62
526
Sp
thit
10,6
2,
62
586
ttab
1,674
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Sperry. 2003. Definisi Otak Kanan dan Otak
Kiri.
http://sperryws.blogspot.com/2011/03/
pengertian-definisi-otak-kanan-dankiri.html (diakses 30 Mei 2014)
Spears, Wilson. 2007. Pengertian Brain
Based Learning.
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis
doc/BabIIDOC/2011-2-00787-IF
%20Bab1001.doc (diakses 30 Mei
2014)
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian
Kombinasi. Yogyakarta. Alfabeta
Tolak
H0
Dari hasil pengujian hipotesis dengan
uji-t pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh thitung
= 2,586 dan ttabel = 1,674. Di tarik kesimpulan:
H0 ditolak karena thitung = 2,586 dan ttabel =
1,674. Hal ini berarti bahwa, “Terdapat
perbedaan hasil belajar siswa yang diajar
dengan menggunakan metode pembelajaran
BBL dengan yang menggunakan metode
konvensional” .
KESIMPULAN
4
Volume …, Nomor …, ……………… 2015
Halaman ………..
ISSN : 2337 - 327X
E-ISSN : 2337 - 6139
Pendekatan Brain Based Learning
Pada Pembelajaran Struktur Atom di SMA Negeri 3 Manado
Venita Juliane Poluakan, Adriana E. Karundeng 1, Abdon Saiya1
1
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Manado
*Untuk korespondensi melalui email:
Abstrak
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode pendekatan Brain Based Learning terhadap hasil belajar
kimia siswa kelas X SMA Negeri 3 Manado tahun ajaran 2014/2015. Materi Struktur atom. Penelitian ini menggunakan
metode pendekatan Brain Based Learning untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan model konvensional.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimen Posttest-Only Control Design. Dengan sampel 52 siswa.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengadakan posttest. Data diolah dengan menggunakan statistik uji-t. Hasil
penelitian ini menunjukan: Hasil belajar kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan metode pendekatan Brain
Based Learning lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model konvensional pada materi Struktur
Atom, dengan nilai tertinggi pada kelompok yang diajarkan dengan Brain Based Learning 100 dan nilai tertinggi pada
kelompok yang diajarkan dengan model konvensional 89. Uji Hipotesis didapat: t hitung > ttabel yaitu diperoleh thitung = 2,586
> ttabel = 1,674.
Kata Kunci : Brain Based Learning, Hasil Belajar, Struktur Atom.
Abstract
The purpose of this Research is to know the effects of method approach of Brain Based Learning on learning outcomes
student of SMA Negeri 3 Manado on 2014 / 2015. Items Atomic structure. This Research use method approach of Brain
Based Learning for the experiment class and control class with conventional model. The Research design that used is
experiment of Posttest-Only Control Design. With sampel 52 student. Accumulation data did by give a posttest. Data
processed by using statistic of uji-t. The Result of this research show: that the Result of student who learn with method
approach of Brain Based Learning higher than student who learn with conventional model on Atomic Structure items,
with highest score at group with Brain Based Learning 100 and highest score at group with conventional model 89.
Hypothesis tes got: tcount > ttable that is obtained tcount = 2,586 > ttable = 1,674.
Keywords: Brain Based Learning, Learning Outcomes, Atomic Structure
PENDAHULUAN
Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan
oleh
sumber
daya
manusia,
dilakukan
untuk
meningkatkan
kualitas
sedangkan
pendidikan suatu bangsa. Kemajuan bangsa
kualitas sumber daya manusia tergantung
Indonesia dapat dicapai melalui penataan
pada kualitas pendidikannya. Oleh karena itu,
pembelajaran yang baik. Salah satu unsur
pembaharuan
yang dikaji dalam hubungannya dengan hasil
pendidikan
harus
selalu
belajar siswa adalah metode pembelajaran
berorientasi
yang
potensi otak sehingga bisa meningkatkan hasil
digunakan
guru
dalam
kegiatan
pembelajaran di sekolah.
pada
upaya
pemberdayaan
belajar siswa.
Pembelajaran adalah proses interaksi
Pembelajaran
BBL erat
kaitannya
peserta didik dengan pendidik dan sumber
dengan memberdayakan potensi otak dan
belajar pada suatu lingkungan belajar (UU
kesiapan siswa dalam proses pembelajaran.
No.
Sistem
BBL memanfaatkan kedua belah otak, yakni
Pendidikan Nasional). Untuk menghasilkan
otak kanan dan otak kiri. Menurut Sperry
proses pembelajaran yang baik maka proses
(2003) otak kiri diperuntukkan bagi aspek
interaksi yang terjadi antara peserta didik
pembelajaran “akademis”, sedangkan otak
dengan pendidik dan peserta didik dengan
kanan berhubungan dengan aktifitas-aktifitas
sumber belajar lainnya harus berjalan dengan
“kreatif”. BBL dapat menciptakan situasi
kondusif.
pembelajaran yang aktif dan bermakna bagi
20
Tahun
2003
Tentang
Untuk belajar memahami suatu konsep
diperlukan
suatu
sumber
belajar
siswa.
yang
Berdasarkan uraian di atas
termotivasi
memadai dan peran guru dalam pembelajaran
penulis
harus lebih kreatif dan inovatif agar siswa
penelitian dengan judul “Pendekatan Brain
termotivasi untuk belajar kimia. Selama ini
Based
dalam metode pengajaran yang dilakukan
Struktur Atom di SMA Negeri 3 Manado”.
Learning
untuk
maka
Pada
melakukan
Pembelajaran
guru di dalam kelas kurang menarik atau
METODE PENELITIAN
kurangnya inovasi dalam pembelajaran kimia
sehingga siswa cepat merasa bosan dengan
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 3
Manado pada bulan September 2014.
pembelajaran.
Berdasarkan hal di atas perlu dipilih
Populasi adalah seluruh siswa kelas X
suatu pendekatan yang bisa membuat suatu
SMA
pembelajaran menjadi lebih menarik, di
2014/2015. Sampel dalam penelitian ini
dalamnya juga mengandung soal-soal yang
adalah siswa kelas X MIA 1 dan X MIA 2
menantang
tahun ajaran 2014/2015.
yang menuntut siswa untuk
berpikir menggunakan otak secara maksimal,
dan juga membuat siswa untuk aktif dalam
Negeri
3
Manado
tahun
ajaran
Bentuk yang digunakan adalah PosttestOnly Control Design. (Sugiyono, 2012)
pembelajaran. Diantara beberapa pendekatan,
maka
dipilih
pendekatan
Brain
Based
R1
R2
X
O1
O2
Learning (BBL). Brain Based Learning disini
menawarkan
mengondisikan
sebuah
konsep
terjadinya
untuk
pembelajaran
2
HASIL PENELITIAN DAN
Ltabel maka kesimpulannya data kelas kontrol
PEMBAHASAN
berdistribusi normal.
A. Pengujian Instrumen Penelitian
L
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
hitung
Pengujian validitas ini menggunakan
Sampel
bantuan MS excel. Kriteria valid tidaknya soal
N
o
tersebut ditentukan berdasarkan nilai rtabel
1
Kelas
Eksperime
n
Kelas
kontrol
yakni 0,374 untuk α =0,05 dan n=28.
Berdasarkan hasil perhitungan dari total 10
2
butir soal diperoleh 8 soal yang valid dan 2
0,12
9
L tabel
∝=0,05
(n =
26)
0,174
0,15
3
soal yang tidak valid .Untuk soal-soal yang
tidak valid diperbaiki ulang berdasarkan kisi-
2. Uji Homogenitas
Untuk mengetahui apakah varians
kisi pembuatan soal sehingga layak untuk
kedua populasi yaitu kelas eksperimen dan
digunakan.
Selanjutnya 8 soal yang valid diukur
kelas kontrol homogen, dilakukan pengujian
nilai reliabilitasnya dengan teknik split-half.
homogenitas. Kriteria pengujian : Tolak H 0
Berdasarkan
hasil
reliabilitas
jika Fhitung > Ftabel pada taraf nyata α = 0,05.
instrument,
diperoleh
koefisien
Fhitung = 1,033 < Ftabel = 1,955. Maka dapat
reliabilitas yakni 1,059. Berdasarkan hasil
disimpulkan bahwa pada taraf nyata α = 0,05
perhitungan
yang
diperoleh
maka
H1
disimpulkan
bahwa
instrument
tersebut
pengujian
nilai
ditolak
dan
menunjukkan
H0 diterima.
bahwa
kedua
Hal
populasi
bersifat very highly reliable.
homogen.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
No
Variabel
Fhitung
Ftabel
∝=0,05 (n
= 2)
1
Hasil
Belajar
1,033
1,955
1. Uji Normalitas
Pengujian
digunakan
normalitas
adalah
uji
data
yang
Liliefors.
Pada
perlakuan model pembelajaran BBL kelas
eksperimen Lhitung = 0,129 dan nilai Ltabel =
0,174 pada taraf nyata α = 0,05 dengan n =
26. Karena H0 < H1 maka H0 diterima.
Kesimpulannya
data
kelas
eksperimen
berdistribusi normal. Pada kelas kontrol, Lhitung
= 0,153 dan nilai Ltabel = 0,174 pada taraf
nyata α = 0,05 dengan n = 26. Karena L hitung <
ini
3. Uji Hipotesis
Oleh karena data nilai pencapaian tes
hasil belajar dari kedua sampel berdistribusi
normal dan memiliki varians yang homogen,
maka statistik uji-t dapat digunakan untuk
melihat apakah terdapat perbedaan hasil
belajar siswa dari kedua kelas tersebut.
3
Berdasarkan
Hipotesis Penelitian:
H0:
Berdasarkan
perhitungan,
dibuat
tabel
rekapitulasi hasil pengujian hipotesis sebagai
berikut:
Eks
Kont
dan
terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa
kelas
eksperimen
menggunakan
yang
metode
diajar
dengan
pendekatan
Brain
Based Learning lebih tinggi dibandingkan
dengan kelas kontrol yang diajar dengan
menggunakan model konvensional.
Terdapat perbedaan hasil belajar
siswa
yang
mengikuti
pembelajaran dengan pendekatan
Brain Based Learning dengan
siswa
yang
mengikuti
pembelajaran dengan metode
konvensional.
Kelas
penelitian
pembahasan dapat disimpulkan bahwa
Tidak ada perbedaan hasil belajar
siswa
yang
mengikuti
pembelajaran dengan pendekatan
Brain Based Learning dengan
siswa
yang
mengikuti
pembelajaran dengan metode
konvensional.
H1:
hasil
Rat
SD
82,
111,8
42
74,
53
115,
62
526
Sp
thit
10,6
2,
62
586
ttab
1,674
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Sperry. 2003. Definisi Otak Kanan dan Otak
Kiri.
http://sperryws.blogspot.com/2011/03/
pengertian-definisi-otak-kanan-dankiri.html (diakses 30 Mei 2014)
Spears, Wilson. 2007. Pengertian Brain
Based Learning.
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis
doc/BabIIDOC/2011-2-00787-IF
%20Bab1001.doc (diakses 30 Mei
2014)
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian
Kombinasi. Yogyakarta. Alfabeta
Tolak
H0
Dari hasil pengujian hipotesis dengan
uji-t pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh thitung
= 2,586 dan ttabel = 1,674. Di tarik kesimpulan:
H0 ditolak karena thitung = 2,586 dan ttabel =
1,674. Hal ini berarti bahwa, “Terdapat
perbedaan hasil belajar siswa yang diajar
dengan menggunakan metode pembelajaran
BBL dengan yang menggunakan metode
konvensional” .
KESIMPULAN
4