UAS SISTEM POLITIK INDONESIA UAS SISTEM POLITIK INDONESIA

UAS SISTEM POLITIK INDONESIA

Oleh:
NAMA

:

MANFRED NABUASA

NO.REG

:

41115116

KELAS

:

IPM (II-B)


JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
KUPANG
2016

SOAL
UAS Sistem Politik Indonesia
PERTANYAAN :
Analisislah Suatu Masalah Yang Terjadi Di Lingkungan anda Menggunakan
Menggunakan Model sistem Politik Menurut David Easthon Dan Gabriel Almond ???
Sebelum Itu Gambarlah Kedua Bagan model ananalisa sistem politik Menurut David
Easthon Dan Gabriel Almond dan jelaskan cara kerja nya Menurut Kedua Ahli
tersebut ???

PEMBAHASAN

Model AnalisaSistemPolitik Menurut David Easton

Lingkungan Luar


Lingkungan Dalam
OUTPUT

KONVERSI

INPUT
-Tuntutan

- Rule Making

- Dukungan

- Rulu Application

- Apatis

- Rule Adjudication

Feed Back Atau Umpan Balik

Lingkungan Luar

-

Setuju

-

TidakSetuju

Lingkungan Dalam

PENJELASAN : Dalam Analisa Sistem Politik Menurut David Easton,Cara Menganalisa
Suatu Masalah, Di Mulai Dari Input, Tetapi Kenyataan Yang Kita Lihat Pada Negara
Indonesia, Kebanyakan Memecahkan Suatu Masalah, Dimulai Dari Output…

- Output Merupakan Suatu Keputusan Yang Dibuat OLeh Suatu Instansi Kekuasaan
Untuk Membuat Dan Menetapkan Suatu Kebijakan / OUTPUT Merupakan Alur Berbagi
Transaksi dal am Suatu Sistem Politik Menuju Lingkungannya ,Dari Kebijakan Tersebut
Akan Di Sosialisasikan KeLingkungan Dalam Dan Lingkungan Luar…


- Lingkungan Dalam Dan Lingkungan Luar

IALAH Suatu Sistem Politik Yang

Ada Didalam Lingkungan Dalam Dan Lingkungan Luar Pastinya Akan Merespon Apa Yang
Di Sosialiosasiakn Oleh Sistem Output Tadi,Yaitu Dengan Melakukan Feed Back /
UmpanBalik

- Feed Back / UmpanBalik Ialah Respon Atau Tanggapan Yang Diberikan Oleh
Lingkunganan Dalam Maupun Lingkungan Luar Terhadap OUTPUT Atau Kebijakan Yang
Di Buat Oleh Suatu Instansi Politik, Yang Telah Di SOSIALISASIKAN, Kepada Kedua
Lingkungan Tersebut... Respon TERsebut Dapat Berupa Setuju Atau Tidak Setuju,Respon

Tersebut Akan Di Teruskan Ke Suatu Sistem INPUT Sebagai Hal Yang Akan Selanjutnya
Dilakukan Oleh Kedua Lingkungan Tersebut...
- INPUT Merupakan Variabel Yang Menghimpun Dan Menunjukan Hal-hal Yang Ada
Dalam Lingkungan Yang Berkaitan Dengan Tekanan POLITIK... Didalam Input
TERDAPAT , Hal-hal Mengenai Tekanan Politik Yaitu Seperti : Tuntutan Dukungan, Apatis,,,
Apa Yang Dilakukan Oleh Input, Pastinya Akan Diproses Ke OUTPUT

- KONVERSI Adalah Proses Merubah Arus Input Yaitu Berupa Tuntutan Maupun
Dukungan, Menjadi Output Dan Dikenal Dengan Mekanisme Atau Prosedur Dalam Black
BOX... Dan Jika Tuntutan Atau Dukungan Di Proses Ke OUTPUT Maka Akan Mendapatkan
Output Baru.
KESIMPULAN : Model Analisa Menurut David Easton Ini Akan Beputar SecaraTerusMenerus,Sampai Menemui Titik Terang Antara Kepuasaan Antara Masyarakat Dan
Pemerintah.
CONTOH : Untuk Contohnya Saya Mengambil Contoh Mengenai Kebijakan Pemerintah
Mengenai Pemberlakuan Hukuman Kebiri Bagi Para Pelaku Pemerkosaan.
Awalya Pemerintah Dalam Hal Ini President Melihat Bahwa Pemerkosaan Di Indonesia
Sudah Terlaluh Merajalelah Di Indonesia. Kemudian Presiden Membuat Kebijakan Untuk
Memberlakukan Hukuman Kebiri Kepada Pelaku Pemerkosaan,,, Selanjutnya Peraturan
Tersbut Mendapat Persetujuan Dari DPR... Sihgga sudah Dapat Dipastikan Menjadi
Peraturan Yang Sah Di Mata Hukum(OUTPUT).
Lalu Kemudian Kebijakan Yang telah Dispakati Bersama Oleh Para Lembaga Pemerintahan
Itu, SelanjutnYa Disosialisasikan Kepada Lingkungan Dalam Maupun Lingkungan Luar.
Setelah Mendengar Hal Tersebut, Masyarakat Lalu Memberikan Respon (FEEDBACK)
Kepada Pembuat Kebijakan... Dan Respon Dari Mastarakat Yaitu Berupa Tidak setuju...
Dikarenakan Dengan Memberlakukan Hukuman Tersebut, Dapat Memberikan Efek Yang
Negatif Bagi sistem Reproduksi Para Pelaku Pemerkosaan.. Dan Respon Tersebut Di
Tunjukan Dengan Melakukan Tuntutan (INPUT) Kepada Pemerintah Pusat Agar Dapat

Merubah Kebijakan Tersebut... Selanjutya Apa Yang Diinginkan Oleh Lingkungan Lalu Di
Proses (KONVERSI) Menuju Pemerintah (OUTPUT) Lalu Pemerintahan Pusat

Menaggapinya Dengan Tetap Memberlakukan Hukuman Tersebut,,, Selanjutnya Pemerintah
Mensosialisasikan Kepada Masyarakat(LD

& LU) Dgn Memberikan Pengertian Kepada

Masyarakat Bahwa Apa Yang Di Putuskan Oleh Benar-Benar Tepat, Karena DGn Peraturan
Tersebut Dapat Memberikan Efek Yang Jera Kepada Pelaku Pemerkosaan. Mendengar Apa
Yang Di Sosialisasikan Pemerintah Masyarakat Pun Memberikan Respon

(FEEDBACK) Dgn Menyetujui Kebijakan Yang Di Buat Pemerintah... Setuju Dgn Hal
Itu, Masyarakat Memberikan Dukungan (INPUT) Kepada Pemerintah Pusat...
Selanjutnya Dukungan Tersebut Akan Diproses (KONVERSI) Menuju Pemerintah
Pusat Untuk Membuat OUTPUT, Baru shgga Dapat Dilaksanakan Di Negara Tercinta Ini
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Model Analisa Sistem Politik Menurut Gabriel Almond


Sistem Politik : Struktur Dan Fungsi

Lingkungan Dalam
Lingkungan Luar

Ekologi,Sosial Dan Lainnya

Badan
Peradilan

Lingkungan Luar

Kelompok
Kepentingan

Penegakan
Kebijakan
Sosialisai Politik

Artikulasi

Kepentingan

Rekruitmen Politik
Komunikasi Politik
Birokrasi
Pelaksana Kebijakan

Partai Politik
Agregrasi Kepentingan

Eksekutif
Legislatif
Lingkungan Luar

Pembuat Kebijakan

Lingkungan Luar

PENJELASAN : Dalam ModeL Analisa Sistem Politik Menurut Gabriel Almond,Cara
Menganalisa Suatu Masalah,Yang Ada / Sedang Terjadi Dilingkungan Kita Yaitu: Almond

Telah Membuat Suatu Daftar 8 Variabel Fungsi, Yang Terdiri Dari 5 Fungsi INPUT
(Konversi) Dan 3 Fungsi OUTPUT ...

Yaitu Kita Bisa Memulainya Dari :
- KELOMPOK KEPENTINGAN (ARTIKULASI KEPENTINGAN)

Kelompok Kepentigan Adalah: Sebuah Kelompok / Organisasi Yang Di Buat Oleh
Lembaga Kemasyarakatan , Atas Dasar Kepentingan Kelompok. Dan Didalam Kelompok
Kepentingan Akan Adanya Suatu ARTIKULASI KEPENTINGAN...
ARTIKULASI KEPENTINGAN MerupaKan : Proses Pemaknaan Atas Kepentingan Atau
Kebutuhan Suatu Kelompok, Berupa Tuntutan Atau Dukungan Dari Lingkungan Kepada
Pembuat Kebijakan dalam hal ini,Pemerintah. & Selanjutnya Apa Yang Di Artikulasikan
Suatu Kelompok Kepentingan, Selanjutnya Di Teruskan Kepada PARTAI POLITIK
(Agregrasi Kepentingan), Untuk Menghindari Kecendurungan Otoriternya Suatu Sistem
Politik
- PARTAI POLITIK (Agregrasi Kepentingan).
Partai Politik Merupakan : Suatu Lembaga , Yang Bertujuan Untuk Mendapatkan
Suatu Kekuasaan. Parpol Juga Melakukan Suatu Agregasi Kepentingan.
AGREGASI KEPENTINGAN Adalah Proses Pengelompokan Dan Dukungan Yang Disaring
Dari Lingkungan Kepada Pembuat Kebijakan. Agregasi Kepentingan Ini Berupa Sintensa,

Gabungan Dan Penyederhanaan Yang Dilakukan Oleh Parpol. Lalu Agregasi Dari Parpol Ini
Di Teruskan / Untuk Menekan Apa Yang Dilakukan Oleh Lembaga EKSEKUTIF DAN
YUDIKATIF.Sebagai Pembuat Kebijakan.
- LEMBAGA EKSEKUTIF & LEGISLATIF
Lembaga Esekutif Ialah Lembaga PemerintahanYang Melaksanakan Kebijakankebijakan Yang Telah Di Tetapkan Oleh Badan Legislatif, Serta Menyelenggarajan UndangUndang Yang Di Buat Bersama Legislatif
Lembaga Legislatif Yaitu Lembaga Yang Menetukan Kebijakan Dan Membuat
Undang-Undang. Dari Kedua Pengertian Tersebut Gambriel Almond Menyimpukan Bahwa :
Kedua Lembaga Tersebut Bertujuan Untuk Membuat suatu Kebijakan...
Dari Kebijakan Tersebut Harus adanya, Sosialisasi Politik(Proses Belajar Mengajar), Dalam
Hal Ini Pemerintah Harus Menyimbangi Kebijakan(Policy) Sehingga Bisa Mendapatkan
Support, Yang Timbul Dalam Masyarakat. Selanjutnya Dalam Membuat suatu Kebijakan,
Harus Ada Lembaga Yang Menjalankannya Dan Lembaga Itu Adalah BIROKRASI

- BIROKRASI/Pelaksana Kebijakan

Birokrasi Adalah Lembaga Pemerintahan Yang Pegawai Nya Tidak Dipilih Oleh
Rakyat. Dalam Pelaksanaan Pemerintahan Nya Tugas Birokrasi Adalah MenjalankanSuatu
Pemerintahan, Yang Berdasarkan Atas Kebijakan Yang Telah Di Tetapkan Oleh Lembaga
Legislatif Dan Lembaga Eksekutif. Dalam Pelaksanaan Birokrasi harus Adanya Suatu
Komunikasi politik, Dan Dalam Pelaksanaan Birokrasi ... Ada Lembaga Yang Mengawasi

Kinerja Dari Lembaga Birokrasi Ataupun Lembaga Tersebut Sebagai Lembaga Penegak
Hukum Dan Lembaga Itu Adalah Badan Peradilan (Penegakan Kebijakan)

- Badan Peradilan (Penegakan Kebijakan)
Lembaga Peradilan Di Indonesia Yaitu Lembaga Yudikatif.
Kekuasaan Lembagag Yudikatif Sesungguhnya Lebih Bersifat teknis Yuridis Dan
Termasuk Dalam Bidang Ilmu Hukum, Dalam Konteks Politik , fungsi Yudikatif Berorientasi
Pada Penegakan Undang-Undang Yang Telah Di Buat.

Dan Untuk Mencapai Sistem Politik Yang Baik, Gabriel Almond Menyarankan BLACK
BOX Yang Terdiri Dari 3 Cara Yang Jitu, Untuk Dapat Mencapai Sstem Politik Yang Baik
Yaitu :
- SOSIALISASI POLITIK
Yaitu Proses Belajar Mengajar, Bagaimana Seseorang Individu Memahami NilaiNilai Dan Budaya Dalam Suatu Sistem Politik Tertentu.
Sosialisasi Ini Bermanfaat Untuk Mengetahui Bagaimana Suatu sistem Politik
Mengumpulkan Dan Membentuk Suatu Reserve Support Kepada Sistem Politik Itu sendiri.
Dan Selanjutnya Yang Disarankan Oleh Almon Yaitu
- REKRUITMEN POLITIK
Ialah Proses Seleksi Pejabat-Pejabat Politik Atau Sarana Melalui Mana seseorang
Individu Diangkat Untuk Menduduki Jabatan Politik Tertentu.
- KOMUNIKASI POLITIK

Yaitu Proses Penyampaian Informasi Baik Dari Lingkungan Terhadap Sistem Politik Ataupun
sebaliknya. Semua Kegiatan Dalam Sistem Politik Baik Input,Konversi,Output Dan Feedback
Sangat Bergantung Pada Kegiatan Komunikasi Politik.
Jika Komunikasi Politik Dapat Berjalan Dengan Baik Maka : Dapat Merubah Sistem Politik
Menjadi Lebih Baik, Mengintensifkan Mobilisasi Politik Menjadi Bentuk Partisipasi & Dapat
Membuat Orang Menjadi Empati.
Contohnya : Disini Saya Membuat Contoh Menganalisa(Pemberlakuan Hukuman Kebiri)
Kasus Yang Baru-Baru Ini Terjadi Yaitu: Mula-Mula Kelompok Kepentingankan Yang
Menyebut Nama Mereka Sebagai Anti Pemerkosaan. Kelompok Ini Memberikan Tuntutan
Kepada Pembuat Kebijakan Agar Dapat Lebih Tegas Megatur Mengenai Undang-Undang
Memgenai Tindak Pidana Kasus Pemerkosaan , Karena Mereka Berpendapat Bahwa, Kasus
Ini Sudah Benar-Benar Marak Terjadi, Karena Aturan Yang Sekarang Tidak Terlalu Tegas...
Untuk Mengatasi Kasus Ini. Kemudian Kelompok Ini Melakukan Komunikasi Politik Dgn
Partai Poltik Agar Pemikiran/Pendapat/Keluhan Mereka Dapat Tersampaikan Kepada
Pembuat Kebijakan. Karena Yang Seperti Yang Kita Ketahui Bahwa Partai Politik
Mempunyai Wakil-Wakil Nya Di Lembaga Pemerintahan Dalam Hal Ini DPR(Sbg Pembuat
Kebijakan). Disini Partai Politik Akan Menyaring Apa Yang Di Ingginkan Oleh Kelompok
Kepentingan Untuk Di Teruskan Kepada Pembuat Kebijakan, Dan Tugas Dari Partai Politik
Yaitu Melakukan Agregasi Kepentingan Agar Dapat Menekan Kecendurungan Otoriter Dari
Suatu Sistem Politik.
Lalu Partai Politik Melakukan Komunikasi Politik Dgn Para Pembuat Kebijakan.
Mendengar Hal Ini President Dan Jajaran Nya Membuat Perpu Agar Berlakunya Peraturan
Kebiri Terhadap Pelaku Pemerkosaan, Dan Perpu Ini Di Harapkan Agar Memberi Efek Yang
Jera Terhadap Pelaku Kasus Pemerkosaan. Dan Kemudian Perpu Tersebut Di Setujiu Oleh
DPR, Agar Dapat Menjadi Peraturan Yang Sah Dimata Hukum.
Kemudian Para Pembuat Kebijakan Akan Melakukan Sosialisasi Kepada Lingkungan ,
Yakni Kepada Masyarakat.
Lalu Dgn Berlakunya Peraturan Tersebut, Harus Ada Lembaga Yang Melaksanakan Peraturan
Tersebut... Dan Para Pembuat Kebijakan Tersebut Memberikan Mandatnya Kepada
Birokrasi, dlam Hal Ini Pihak Kepolisian Yang Mempunyai Tugas Sebagai Pelaksana Untuk

Menjaga Ketertiban Dan Keamanan Di Lingkungan Masyarakat. Disini Pihak Kepolisian
Harus Benar – Benar Melaksanakan Tugas Nya Dgn Baik Tanpa Pandang Bulu Ini, Yaitu
Melaksanakan Apa Yang Di Buat Oleh Para Pembuat Kebijakan Mengenai Mengatasi Kasus
Pemerkosaan.
Didalam Melaksanakannya Tugas Dalam Sistem Pemerintahan Ada Lembaga Yudikatif/
Lembaga Peradilan Yang Fungsinya Menegakan Kebijakan. Dalam Hal Ini Lembaga
Yudikatif Memberlakukan Hukum Kebiri Kepada Masyarakat Dan Pembuat Kebijakan Atau
Para Pelaksana Kebijakan Yang Melakukan Tindak Pidana Pemerkosaan Dan Berlaku Untuk
Seluruh Mastarakat Di Indonesia Yang Melakukan Tindak Pidana Pemerkosaan.

DAFTAR PUSTAKA\
Bahan Ajar Sistem Politik Indonesia