Permasalahan Profesional Mengacu Pada St
Permasalahan Profesional
(Mengacu Pada Standar Profesional Akuntan
Publik)
By:
Rita Sri Erviani
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Email: sriervianirita@gmail.com
Terimakasih penulis
ucapkan untuk kesekian
kalinya kepada
pengampu mata kuliah auditing lanjutan Bapak Kuncara yang
masih memberi
kesempatan dalam melaksanakan tugas rutin
mingguan untuk menulis artikel. Sehingga masih dalam upaya
yang sama , kali ini artikel yang akan penulis buat masih dalam
bentuk opini artikel. Oleh karena itu sebuah topik yang penulis
angkat untuk
minggu ini ialah tentang masalah professional
mengacu pada Standar Profesional Akuntan Publik.
Dalam
menjalankan
permasalahan
yang
profesi
terkadang
sebagai
auditor,
ditimbulkan
dari
terdapat
aspek
keprofesionalan itu sendiri. Oleh karena itu dalam artikel ini,
penulis mencoba melakukan kajian sederhana dengan mengacu
kepada beberapa butir Standar Profesional Akuntan Publik yang
mana penulis akan menarik runtut topik secara generalisasi dari
mana ranah permasalahan professional dapat ditelusuri. Berikut
merupakan bagan sederhana yang penulis buat dalam upaya
sebagai pemaparan runtut permasalahan professional mengacu
pada Standar Profesional Akuntan Publik:
Artikel: Permasalahan Profesional By: Rita Sri Erviani
Page 1
Bagan Olahan Permasalahan Profesional Mengacu Pada
Standar professional Akuntan Publik
“Permasalahan Profesional”
Berdasarkan Bagan Permasalahan Profesional Megacu Pada
Standar Profesional Akuntan Publik di atas merupakan opini
yang
penulis
buat
untuk
membahas
runtut
permasalahan
profesional yang terjadi di kalangan profesi auditor. Oleh karena
itu, penulis menggunakan Standar Profesional AKuntan Publik
sebagai pedoman ketika permasalahan professional diangkat ke
dalam topik artikel penulis kali ini.
Dari bagan tersebut dimaksudkan bahwa profesi auditor ialah
profesi
yang
memberikan
pelayanan
jasa
sebagai
output
profesinya. Hal tersebut kemudian yang dilakukan melalui
bentuk pertanggung jawaban yang tidak ditujukan kepada pihak
yang diaudit melainkan pertanggung jawabannya kepada public.
Tidak heran apabila yang menjadi pengaruh dalam mengemban
tanggung jawab ini peran kepercayaan masyarakat menjadi poin
utama yang dijunjung tinggi untuk kalangan auditor.
Service
Standar
assurance
Profesional
pada
prakteknya
AKuntan
berpedoman
Publik
yang
terhadap
nantinya
akan
memberikan dampak terhadap service assurance audior itu
sendiri. Merupakan feedback yang akan menjawab apakah
masyarakat menyakini kualitas
audior
dalam menjalankan
Artikel: Permasalahan Profesional By: Rita Sri Erviani
Page 2
profesinya
yang
professional
kemudian
auditor.
Untuk
dapat
membuktikan
kualitas
menjadi
professional
tentunya
bukanlah hal yang mudah. Pastinya terdapat ujian- ujian
keadaaan yang mengancam kredibilitas profesi audit dan inilah
yang
dihadapi
oleh
auditor
,
yaitu
terkait
permasalahan
professional.
Permasalahan professional terjadi ketika profesi tidak lagi
menjalankan perannya berpedoman pada Standar Profesional
yang berlaku. Hasilnya peran yang dijalankan akan melanggar
segala
bentuk
sebelumnya
etika
penulis
yang
ada.
membahas
Yang
mana
mengenai
pada
muatan
artikel
yang
terkandung dalam etika itu sendiri terdapat tiga hal yaitu;
prinsip yang membentuk etika itu sendiri, dari prinsip kemudian
terbentuk aturan- aturan yang dalam hal ini dapat berbentuk
Standar
Profesional
dan
kemudian
poin
terakhir
ialah
interpretasi atas etika tersebut yang seharusnya mengacu
kepada prinsip dan aturan dari etika, khususnya Etika Profesi.
Penulis
berpendapat
bahwa
permasalahan
professional
merupakan premasalahan yang merupakan turunan dari etika
profesi itu sendiri. Sehingga untuk menyelesaikan permasalahan
professional, sudah seharusnya Standar Profesional Akuntan
Publik dijadikan pedoman. Namun, Standar Profesional Akuntan
Publik yang penulis gunakan dalam hal ini hanya yang mewakili
permasalahan professional. Sehingga dalam hal ini, penulis
menggunakan dua muatan yang terkandung dalam lingkup etika
profesi yakni; Standar Profesional Akuntan Publik yang didasari
Artikel: Permasalahan Profesional By: Rita Sri Erviani
Page 3
oleh prinsip etika profesi dan standar professional yang didasari
aturan dari etika profesi itu sendiri. Berikut pembahasannya:
A. Prinsip
Etika
Profesi
Mengacu
Pada
Standar
Profesional Akuntan Publik
Pada bagian ini untuk membahas mengenai permasalahan
professional penulis mengacu kepada standar professional
yang bermuatan prinsip etika. Adapun standar professional
yang digunakan mengacu pada:
1. Seksi 100.01: ”Salah satu hal yang membedakan profesi
akuntan public dengan profesi lainnya adalah tanggung
jawab
profesi
akuntan
public
dalam
melindungi
kepentingan public.oleh karena itu, tanggung jawab
profesi
akuntan
public
tidak
hanya
terbatas
pada
kepentingan klien atau pemberi kerja. Ketika bertindak
unutk kepentingan public, setiap praktisi harus mematuhi
dan menerapkan seluruh prinsip dasar dan kode etik
profesi yang diatur dalam kode etik ini”.
Seusuai dengan bunyi dari Seksi 100.01 bahwa profesi
auditor seperti profesi lain pada umumnya yakni terkait
profesi
yang
kepentingan
memiliki
public.
tanggung
Sehingga
jawab
dalam
melindungi
menjalankan
profesinya, auditor memiliki kode etik profesi sehingga
tidak
terjadi
permasalahan
profesi
yang
dapat
menjadikan auditor menjadi tidak bertanggung jawab
kepada
yang
seharusnya
ia
Artikel: Permasalahan Profesional By: Rita Sri Erviani
bertanggung
jawab.
Page 4
Terkadang
inilah
menyebabkan
pelanggaran
timbulnya
apa
kode
yang
etik
disebut
yang
sebagai
permasalahan professional.
2. Seksi 150: bagian Seksi 150, penulis mengacu pada dua
bagian dari seksi ini. yaitu:
a) Seksi 150.01:” Prinsip prilaku profesional mewajibkan
setiap
praktisi
unutk
mematuhi
setiap
ketentuan
hukum dan peraturan yang berlaku, serta menghindari
setiap tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
Hal
ini
mencakup
setiap
tindakan
yang
dapat
mengakibatkan terciptanya kesimpulan yang negatif
oleh
pihak
ketiga
yang
rasional
dan
memiliki
pengetahuan mengenai semua informasi yang relevan,
yang dapat menurunkan reputasi profesi”.
b) Seksi
150.02:
“Dalam
memasarkan
dan
mempromosikan diri dan pekerjaannya, stiap praktisi
tidak boleh merendahkan martabat profesi. Setiap
praktisi harus bersikap jujur dan tidak boleh bersikap
atau melakukan tindakan sebagai berikut:
1) Membuat pernyataan yang berlebihan mengenai
jasa professional yang dapat diberikan, kualifkasi
yang dimiliki atau pengalaan yang telah diperoleh,
atau:
2) Membuat
pernyataan
yang
merendahkan
atau
melakukan perbandingan yang tidak didukung bukti
terhadap hasil pekerjaan praktisi lain”.
Artikel: Permasalahan Profesional By: Rita Sri Erviani
Page 5
Pada kedua butir Seksi 150 (01 dan 02) telah
dijelaskan bahwa setiap hal yang melanggar prinsip
dari etika itu sendiri tentunya akan disadari oleh pihak
lain. Meskipun ketika pelanggaran atas kode etik
bersifat “hidden tactic” namun tidak bisa dihindari
untuk jangka waktu yang lama dan akan berakhir pada
jatuhnya
reputasi
sebagai
auditor
yang
memiliki
kredibilitas. Oleh karena itu tanggung jawab kepada
public
menjadi
kunci
keberlangsungan
service
assurance kita digunakan.
B.Aturan
Etika
Profesi
Mengacu
Pada
Standar
Profesional Akuntan Publik
Bagian ini penulis akan membahas mengenai muatan etika
profesi berdasarkan pada aturan etika yang mengacu pada
Standar
Profesional
Akuntan
Publik.
Sehingga
letak
relevansinya terhadap permasalahan professional dapat
diketahui. adapun untuk aturan etika profesi, penulis
menggunakan sebagian dari standar professional yang
hanya memiliki kaitan dengan permasalahan professional.
Berikut pemaparannya:
1. Benturan Kepentingan
Dalam permasalahan professional yang terjadi, salah satu
factor disebabkan oleh adanya benturan kepentingan.
Sebagaimana
praktisi
Seksi
harus
220.01
mengambil
yang
berbunyi:”
langkah-
Artikel: Permasalahan Profesional By: Rita Sri Erviani
langkah
Setiap
yang
Page 6
diperlukan untuk mengidentifkasi situasi yang dapat
menimbulkan
tersebut
benturan
dapat
kepentingan,
menimbulkan
karena
ancaman
situasi
terhadap
kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi. Sebagai
contoh, ancaman terhadap objektivitas dapat terjadi etika
praktisi bersaing secara langsung dengan klien atau
memiliki kerjasama usaha atau kerjasama sejenis lainnya
dengan
pesaing
utama
klien.
Ancaman
terhadap
objektivitas atau kerahasian dapat terjadi ketika praktisi
memberikan jasa professional untuk klien- klien yang
kepentingannya saling berbenturan atau kepada klienklien yang sdang saling berselisih dalam suatu masalah
atau transaksi”.
Seksi
di
atas
telah
menjelaskan
bahwa
dalam
menjalankan profesi, auditor mesti memiliki kemampuan
untuk menganalisa mengenai apakah hal yang sedang
ditangani
hasilnya
kepentingan
dari
akan
digunakan
berbagai
pihak.
untuk
banyak
Sehingga
apabila
analisa tersebut terjawab, maka langkah yang diambil
oleh
seorang
berpegang
auditor
teguh
sesungguhnya.
professional
pada
Sehingga
prinsip
hal
ini
adalah
etika
dengan
tidak
profesi
yang
menjadikan
permasalahan professional.
2. Objektivitas
Seksi yang berkaitan dengan objektivitas seperti yang
terdapat dalam Seksi 280.01:”Dalam memberikan jasa
Artikel: Permasalahan Profesional By: Rita Sri Erviani
Page 7
profesionalnya, setiap praktisi harus mempertimbangkan
ada tidaknya ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip
dasar
objektivitas
yang
dapat
terjadi
dari
adanya
kepentingan dalam, atau hubungan dengan klien maupun
direktur, pejabat atau karyawannya. Sebagai contoh,
ancaman kedekatan terhadap kepatuhan pada prinsip
dasar objektivitas dapat terjadi dari hubungan keluaga,
hubungan kedekatan pribadi atau hubungan bisnis”.
Dalam Seksi 280.01 masih dalam inti yang sama ketika
permasalahan professional yang menjadi pemicu untuk
mempertahankan
kredibilitas
auditor
adalah
dengan
bersikap objektif untuk menjalankan pofesi sesuai dengan
prinsip etika profesi yang sesungguhnya.
3. Independensi Dalam Perikatan Assurance
Berkaitan dengan Standar Profesional Akuntan Publik
yang membicarakan tentang permasalahan profesi yakni
yang menyangkut tentang aturan etika profesi adalah
sebagaimana yang tergambar dalam Seksi 290. Dalam
seksi ini, penulis mengacu pada beberapa poin yaitu:
1) 290.01:”Dalam
melaksanakan
perikatan
assurance,
kode etik ini mewajibkan anggota tim assurance, KAP
dan
jika
relevan,
jaringan
KAP,
untuk
bersikap
independen terhadap klien assurance sehubungan
dengan
kapasitas
mereka
untuk
melindungi
kepentingan public”.
Artikel: Permasalahan Profesional By: Rita Sri Erviani
Page 8
2) 290.02:”Perikatan
meningkatkan
pekerjaan
assurance
tingkat
perikatan
bertujuan
keyakinan
untuk
pengguna
assurance
hasil
atas
hasil
pengevaluasian atau hasil pengukuran yang dilakukan
atas hal pokok berdasarkan suatu criteria tertentu”.
3) Indepedensi
yang
diatur
dalam
kode
etik
ini
mewajibkan setiap praktisi untuk bersikap sebagai
berikut:
a) Independensi dalam pemikiran. Independensi dalam
pemikiran merupakan sikap mental yang dapat
menggangu
pertimbangan
professional,
yang
memungkinkan seorang individu untuk memiliki
integritas
dan
bertindak
secara
objektif,
serta
menerapkan skeptisisme professional.
b) Independensi dalam penamilan. Independensi dalam
penampilan.
Independensi
dalam
penampilan
merupakan sikap menghindari tindakan atau siuasi
yang dapat menyebabkan pihak ketiga (pihak yang
rasional dan memiliki pengetahuan mengenai semua
informasi yang relevan, termasuk pencegahan yang
diterapkan) meragukan integritas, objektivitas, atau
skeptisisme
professional
dari
anggota
tim
assurance, KAP atau jaringan KAP”.
Mengenai aturan etika profesi yang mengacu berdasarkan
standar professional ialah tentang Independensi Dalam
Perikatan Assurance. Sehingga jelas bahwa permasalahan
Artikel: Permasalahan Profesional By: Rita Sri Erviani
Page 9
professional tidak hanya berdampak bagi individu profesi
melainkan “merangkul” kepada perserikatan profesi itu
sendiri. Dengan demikian peranan profesi auditor untuk
dapat menjadi profesi yang benar- benar profesi dengan
good quality service assurance dipertaruhkan dalam bentuk
perserikatan profesi. Sehingga profesi auditor memperoleh
tempat bagi profesinya di tengah- tengah masyarakat
sebagai perserikatan yang dapat diandalkan bagi publik
pula
Sekian opini yang dapat penulis bagikan dalam artikel kali
ini dengan mengacu kepada Standar Profesional Akuntan
Publik. Semoga artikel ini dapat memberikan solusi untuk
menyikapi permasalahan professional di kalangan auditor
dengan mengacu kepada standar yang seharusnya.
Referensi Bacaan
Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesional
AKuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat
Artikel: Permasalahan Profesional By: Rita Sri Erviani
Page 10
(Mengacu Pada Standar Profesional Akuntan
Publik)
By:
Rita Sri Erviani
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Email: sriervianirita@gmail.com
Terimakasih penulis
ucapkan untuk kesekian
kalinya kepada
pengampu mata kuliah auditing lanjutan Bapak Kuncara yang
masih memberi
kesempatan dalam melaksanakan tugas rutin
mingguan untuk menulis artikel. Sehingga masih dalam upaya
yang sama , kali ini artikel yang akan penulis buat masih dalam
bentuk opini artikel. Oleh karena itu sebuah topik yang penulis
angkat untuk
minggu ini ialah tentang masalah professional
mengacu pada Standar Profesional Akuntan Publik.
Dalam
menjalankan
permasalahan
yang
profesi
terkadang
sebagai
auditor,
ditimbulkan
dari
terdapat
aspek
keprofesionalan itu sendiri. Oleh karena itu dalam artikel ini,
penulis mencoba melakukan kajian sederhana dengan mengacu
kepada beberapa butir Standar Profesional Akuntan Publik yang
mana penulis akan menarik runtut topik secara generalisasi dari
mana ranah permasalahan professional dapat ditelusuri. Berikut
merupakan bagan sederhana yang penulis buat dalam upaya
sebagai pemaparan runtut permasalahan professional mengacu
pada Standar Profesional Akuntan Publik:
Artikel: Permasalahan Profesional By: Rita Sri Erviani
Page 1
Bagan Olahan Permasalahan Profesional Mengacu Pada
Standar professional Akuntan Publik
“Permasalahan Profesional”
Berdasarkan Bagan Permasalahan Profesional Megacu Pada
Standar Profesional Akuntan Publik di atas merupakan opini
yang
penulis
buat
untuk
membahas
runtut
permasalahan
profesional yang terjadi di kalangan profesi auditor. Oleh karena
itu, penulis menggunakan Standar Profesional AKuntan Publik
sebagai pedoman ketika permasalahan professional diangkat ke
dalam topik artikel penulis kali ini.
Dari bagan tersebut dimaksudkan bahwa profesi auditor ialah
profesi
yang
memberikan
pelayanan
jasa
sebagai
output
profesinya. Hal tersebut kemudian yang dilakukan melalui
bentuk pertanggung jawaban yang tidak ditujukan kepada pihak
yang diaudit melainkan pertanggung jawabannya kepada public.
Tidak heran apabila yang menjadi pengaruh dalam mengemban
tanggung jawab ini peran kepercayaan masyarakat menjadi poin
utama yang dijunjung tinggi untuk kalangan auditor.
Service
Standar
assurance
Profesional
pada
prakteknya
AKuntan
berpedoman
Publik
yang
terhadap
nantinya
akan
memberikan dampak terhadap service assurance audior itu
sendiri. Merupakan feedback yang akan menjawab apakah
masyarakat menyakini kualitas
audior
dalam menjalankan
Artikel: Permasalahan Profesional By: Rita Sri Erviani
Page 2
profesinya
yang
professional
kemudian
auditor.
Untuk
dapat
membuktikan
kualitas
menjadi
professional
tentunya
bukanlah hal yang mudah. Pastinya terdapat ujian- ujian
keadaaan yang mengancam kredibilitas profesi audit dan inilah
yang
dihadapi
oleh
auditor
,
yaitu
terkait
permasalahan
professional.
Permasalahan professional terjadi ketika profesi tidak lagi
menjalankan perannya berpedoman pada Standar Profesional
yang berlaku. Hasilnya peran yang dijalankan akan melanggar
segala
bentuk
sebelumnya
etika
penulis
yang
ada.
membahas
Yang
mana
mengenai
pada
muatan
artikel
yang
terkandung dalam etika itu sendiri terdapat tiga hal yaitu;
prinsip yang membentuk etika itu sendiri, dari prinsip kemudian
terbentuk aturan- aturan yang dalam hal ini dapat berbentuk
Standar
Profesional
dan
kemudian
poin
terakhir
ialah
interpretasi atas etika tersebut yang seharusnya mengacu
kepada prinsip dan aturan dari etika, khususnya Etika Profesi.
Penulis
berpendapat
bahwa
permasalahan
professional
merupakan premasalahan yang merupakan turunan dari etika
profesi itu sendiri. Sehingga untuk menyelesaikan permasalahan
professional, sudah seharusnya Standar Profesional Akuntan
Publik dijadikan pedoman. Namun, Standar Profesional Akuntan
Publik yang penulis gunakan dalam hal ini hanya yang mewakili
permasalahan professional. Sehingga dalam hal ini, penulis
menggunakan dua muatan yang terkandung dalam lingkup etika
profesi yakni; Standar Profesional Akuntan Publik yang didasari
Artikel: Permasalahan Profesional By: Rita Sri Erviani
Page 3
oleh prinsip etika profesi dan standar professional yang didasari
aturan dari etika profesi itu sendiri. Berikut pembahasannya:
A. Prinsip
Etika
Profesi
Mengacu
Pada
Standar
Profesional Akuntan Publik
Pada bagian ini untuk membahas mengenai permasalahan
professional penulis mengacu kepada standar professional
yang bermuatan prinsip etika. Adapun standar professional
yang digunakan mengacu pada:
1. Seksi 100.01: ”Salah satu hal yang membedakan profesi
akuntan public dengan profesi lainnya adalah tanggung
jawab
profesi
akuntan
public
dalam
melindungi
kepentingan public.oleh karena itu, tanggung jawab
profesi
akuntan
public
tidak
hanya
terbatas
pada
kepentingan klien atau pemberi kerja. Ketika bertindak
unutk kepentingan public, setiap praktisi harus mematuhi
dan menerapkan seluruh prinsip dasar dan kode etik
profesi yang diatur dalam kode etik ini”.
Seusuai dengan bunyi dari Seksi 100.01 bahwa profesi
auditor seperti profesi lain pada umumnya yakni terkait
profesi
yang
kepentingan
memiliki
public.
tanggung
Sehingga
jawab
dalam
melindungi
menjalankan
profesinya, auditor memiliki kode etik profesi sehingga
tidak
terjadi
permasalahan
profesi
yang
dapat
menjadikan auditor menjadi tidak bertanggung jawab
kepada
yang
seharusnya
ia
Artikel: Permasalahan Profesional By: Rita Sri Erviani
bertanggung
jawab.
Page 4
Terkadang
inilah
menyebabkan
pelanggaran
timbulnya
apa
kode
yang
etik
disebut
yang
sebagai
permasalahan professional.
2. Seksi 150: bagian Seksi 150, penulis mengacu pada dua
bagian dari seksi ini. yaitu:
a) Seksi 150.01:” Prinsip prilaku profesional mewajibkan
setiap
praktisi
unutk
mematuhi
setiap
ketentuan
hukum dan peraturan yang berlaku, serta menghindari
setiap tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
Hal
ini
mencakup
setiap
tindakan
yang
dapat
mengakibatkan terciptanya kesimpulan yang negatif
oleh
pihak
ketiga
yang
rasional
dan
memiliki
pengetahuan mengenai semua informasi yang relevan,
yang dapat menurunkan reputasi profesi”.
b) Seksi
150.02:
“Dalam
memasarkan
dan
mempromosikan diri dan pekerjaannya, stiap praktisi
tidak boleh merendahkan martabat profesi. Setiap
praktisi harus bersikap jujur dan tidak boleh bersikap
atau melakukan tindakan sebagai berikut:
1) Membuat pernyataan yang berlebihan mengenai
jasa professional yang dapat diberikan, kualifkasi
yang dimiliki atau pengalaan yang telah diperoleh,
atau:
2) Membuat
pernyataan
yang
merendahkan
atau
melakukan perbandingan yang tidak didukung bukti
terhadap hasil pekerjaan praktisi lain”.
Artikel: Permasalahan Profesional By: Rita Sri Erviani
Page 5
Pada kedua butir Seksi 150 (01 dan 02) telah
dijelaskan bahwa setiap hal yang melanggar prinsip
dari etika itu sendiri tentunya akan disadari oleh pihak
lain. Meskipun ketika pelanggaran atas kode etik
bersifat “hidden tactic” namun tidak bisa dihindari
untuk jangka waktu yang lama dan akan berakhir pada
jatuhnya
reputasi
sebagai
auditor
yang
memiliki
kredibilitas. Oleh karena itu tanggung jawab kepada
public
menjadi
kunci
keberlangsungan
service
assurance kita digunakan.
B.Aturan
Etika
Profesi
Mengacu
Pada
Standar
Profesional Akuntan Publik
Bagian ini penulis akan membahas mengenai muatan etika
profesi berdasarkan pada aturan etika yang mengacu pada
Standar
Profesional
Akuntan
Publik.
Sehingga
letak
relevansinya terhadap permasalahan professional dapat
diketahui. adapun untuk aturan etika profesi, penulis
menggunakan sebagian dari standar professional yang
hanya memiliki kaitan dengan permasalahan professional.
Berikut pemaparannya:
1. Benturan Kepentingan
Dalam permasalahan professional yang terjadi, salah satu
factor disebabkan oleh adanya benturan kepentingan.
Sebagaimana
praktisi
Seksi
harus
220.01
mengambil
yang
berbunyi:”
langkah-
Artikel: Permasalahan Profesional By: Rita Sri Erviani
langkah
Setiap
yang
Page 6
diperlukan untuk mengidentifkasi situasi yang dapat
menimbulkan
tersebut
benturan
dapat
kepentingan,
menimbulkan
karena
ancaman
situasi
terhadap
kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi. Sebagai
contoh, ancaman terhadap objektivitas dapat terjadi etika
praktisi bersaing secara langsung dengan klien atau
memiliki kerjasama usaha atau kerjasama sejenis lainnya
dengan
pesaing
utama
klien.
Ancaman
terhadap
objektivitas atau kerahasian dapat terjadi ketika praktisi
memberikan jasa professional untuk klien- klien yang
kepentingannya saling berbenturan atau kepada klienklien yang sdang saling berselisih dalam suatu masalah
atau transaksi”.
Seksi
di
atas
telah
menjelaskan
bahwa
dalam
menjalankan profesi, auditor mesti memiliki kemampuan
untuk menganalisa mengenai apakah hal yang sedang
ditangani
hasilnya
kepentingan
dari
akan
digunakan
berbagai
pihak.
untuk
banyak
Sehingga
apabila
analisa tersebut terjawab, maka langkah yang diambil
oleh
seorang
berpegang
auditor
teguh
sesungguhnya.
professional
pada
Sehingga
prinsip
hal
ini
adalah
etika
dengan
tidak
profesi
yang
menjadikan
permasalahan professional.
2. Objektivitas
Seksi yang berkaitan dengan objektivitas seperti yang
terdapat dalam Seksi 280.01:”Dalam memberikan jasa
Artikel: Permasalahan Profesional By: Rita Sri Erviani
Page 7
profesionalnya, setiap praktisi harus mempertimbangkan
ada tidaknya ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip
dasar
objektivitas
yang
dapat
terjadi
dari
adanya
kepentingan dalam, atau hubungan dengan klien maupun
direktur, pejabat atau karyawannya. Sebagai contoh,
ancaman kedekatan terhadap kepatuhan pada prinsip
dasar objektivitas dapat terjadi dari hubungan keluaga,
hubungan kedekatan pribadi atau hubungan bisnis”.
Dalam Seksi 280.01 masih dalam inti yang sama ketika
permasalahan professional yang menjadi pemicu untuk
mempertahankan
kredibilitas
auditor
adalah
dengan
bersikap objektif untuk menjalankan pofesi sesuai dengan
prinsip etika profesi yang sesungguhnya.
3. Independensi Dalam Perikatan Assurance
Berkaitan dengan Standar Profesional Akuntan Publik
yang membicarakan tentang permasalahan profesi yakni
yang menyangkut tentang aturan etika profesi adalah
sebagaimana yang tergambar dalam Seksi 290. Dalam
seksi ini, penulis mengacu pada beberapa poin yaitu:
1) 290.01:”Dalam
melaksanakan
perikatan
assurance,
kode etik ini mewajibkan anggota tim assurance, KAP
dan
jika
relevan,
jaringan
KAP,
untuk
bersikap
independen terhadap klien assurance sehubungan
dengan
kapasitas
mereka
untuk
melindungi
kepentingan public”.
Artikel: Permasalahan Profesional By: Rita Sri Erviani
Page 8
2) 290.02:”Perikatan
meningkatkan
pekerjaan
assurance
tingkat
perikatan
bertujuan
keyakinan
untuk
pengguna
assurance
hasil
atas
hasil
pengevaluasian atau hasil pengukuran yang dilakukan
atas hal pokok berdasarkan suatu criteria tertentu”.
3) Indepedensi
yang
diatur
dalam
kode
etik
ini
mewajibkan setiap praktisi untuk bersikap sebagai
berikut:
a) Independensi dalam pemikiran. Independensi dalam
pemikiran merupakan sikap mental yang dapat
menggangu
pertimbangan
professional,
yang
memungkinkan seorang individu untuk memiliki
integritas
dan
bertindak
secara
objektif,
serta
menerapkan skeptisisme professional.
b) Independensi dalam penamilan. Independensi dalam
penampilan.
Independensi
dalam
penampilan
merupakan sikap menghindari tindakan atau siuasi
yang dapat menyebabkan pihak ketiga (pihak yang
rasional dan memiliki pengetahuan mengenai semua
informasi yang relevan, termasuk pencegahan yang
diterapkan) meragukan integritas, objektivitas, atau
skeptisisme
professional
dari
anggota
tim
assurance, KAP atau jaringan KAP”.
Mengenai aturan etika profesi yang mengacu berdasarkan
standar professional ialah tentang Independensi Dalam
Perikatan Assurance. Sehingga jelas bahwa permasalahan
Artikel: Permasalahan Profesional By: Rita Sri Erviani
Page 9
professional tidak hanya berdampak bagi individu profesi
melainkan “merangkul” kepada perserikatan profesi itu
sendiri. Dengan demikian peranan profesi auditor untuk
dapat menjadi profesi yang benar- benar profesi dengan
good quality service assurance dipertaruhkan dalam bentuk
perserikatan profesi. Sehingga profesi auditor memperoleh
tempat bagi profesinya di tengah- tengah masyarakat
sebagai perserikatan yang dapat diandalkan bagi publik
pula
Sekian opini yang dapat penulis bagikan dalam artikel kali
ini dengan mengacu kepada Standar Profesional Akuntan
Publik. Semoga artikel ini dapat memberikan solusi untuk
menyikapi permasalahan professional di kalangan auditor
dengan mengacu kepada standar yang seharusnya.
Referensi Bacaan
Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesional
AKuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat
Artikel: Permasalahan Profesional By: Rita Sri Erviani
Page 10