TUGAS MK MATEMATIKA kunci
TUGAS PERORANGAN/INDIVIDU
MATA KULIAH TRIGONOMETRI
1. HITUNG NILAI tan75=… .
1
2
1 4 +2 √ 3
1+ 3 √ 3 1+ 3 √ 3+ 3
tan 45+ tan 30
3
tan ( 45+ 30 ) = 1−tan 45 tan 30 =
=
=
1
1
2 =2+ √ 3
1− √ 3
1−
3
3
3
1
2. TENTUKAN HIMPUNAN PENYELESAIAN DARI PERSAMAAN cos ( 2 X−15 ) = 2 ,
UNTUK INTERVAL 0 ≤ X ≤2 π
cos ( 2 X−15 ) =cos 60 →2 X −15=60+ k 360O
75
75
2 X=75+ k 360O → X = + k 180O → k =0, X=
2
2
75
k =1, X= + 1800
2
cos ( 2 X−15 ) =cos(360−60)→ 2 X−15=300+k 360O
315
315
2 X=315+ k 360O → X =
+ k 180O → k =0, X=
2
2
315
k =1, X=
+ 1800
2
HP=
{ 245 π , 78 π , 2924 π , 158 π }
3. TENTUKAN HIMPUNAN PENYELESAIAN DARI PERSAMAAN
X−1 ) ( 2 sin+ √ 3 ) =0 , UNTUK INTERVAL 0 ≤ X ≤ π
1
2 sin X−1=0 →sin X = →sin X=sin 30 → X=30+ k 360O → k =0, X=30
2
( 2sin
sin X =sin ( 180−30 ) =sin 150 → X=150+ k 360 O → k =O , X =150
− 3
2 sin X + √ 3=0 → sin X= 2√ → sin X =sin(180+60) → X=240+ k 360O
HP=
{ 16 π , 56 π }
4
4. JIKA sin 2 α = 7 , HITUNG NILAI cos α−sin α =… …
√(cos α −sin α )2= √cos 2 α +sin2 α −2 sin α cos α= √1−sin 2α =
√1− 74 =√ 73 = 71 √ 21
TUGAS KELOMPOK (KELAS DIBAGI MENJADI 5 KELOMPOK DENGAN ANGGOTA BEBAS)
MATA KULIAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
1. MASING-MASING KELOMPOK BERDISKUSI TENTANG PERENCANAAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PAIKEM GEMBROT
(PEMBELAJARAN AKTIF INOVATIF KREATIF EFEKTIF MENYENANGKAN, GEMBIRA
DAN BERBOBOT). HASIL DISKUSI DIBUATKAN RANGKUMAN.
SEMUA TUGAS DIKUMPULKAN DI POKJAR
DOSEN PENGAMPU,
BUDI NURACHMAN
1. ARTI PAIKEM GEMBROT
PAIKEM GEMBROT (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan
Gembira dan Berbobot) yang di gembar-gemborkan para pemimpin dunia
pendidikan Indonesia sebenarnya bukan ide dari negara kita, melainkan
Program
Managing
Basic
Education
atau
(MBE),
yang
bertujuan
meningkatkan mutu dan efsiensi pengelolaan pendidikan dasar dalam
rangka desentralisasi pemerintahan. Program ini dilaksanakan di tingkat
kabupaten/kota, dengan mengembangkan praktik-praktik yang baik yang
sudah ada. PAIKEM GEMBROT, merupakan program yang diharapkan mampu
meningkatkan
mutu
pembelajaran.
Program
ini
juga
mendorong
pengembangan dan diseminasi praktik yang baik serta gagasan-gagasan
lain di tingkat kabupaten/kota. Praktik-praktik ini meliputi: Pengelolaan
Sumber Daya, khususnya Fasilitas dan Pegawai. Pendanaan Sekolah secara
langsung untuk menunjang Manajemen Berbasis Sekolah. Manajeman
Berbasis Sekolah (MBS) dan Peran Serta Masyarakat (PSM).
Namun para pemerhati pendidikan banyak melakukan perkembangan yaitu
dengan mencetuskan PAIKEM GEMBROT. Ini menjawab persoalan dari para
guru yang banyak menanggapi dari PAIKEM, para guru banyak bertanya
bagaimana bisa kalau kita dikejar oleh alokasi waktu dan siswa yang malas
dalam belajar. Di sini dituntut bukan hanya kreasi dari guru tetapi Inovasi
guru dalam mengatur siswa dan alokasi waktu tersebut dengan kondisi
siswa
dan sekolah serta
lingkungan
masyarakat. Penerapan PAIKEM
GEMBROT dalam proses pembelajaran secara garis besar, PAIKEM GEMBROT
dapat digambarkan sebagai berikut:
1.
Siswa
terlibat
dalam
berbagai
kegiatan
yang
mengembangkan
pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar
melalui
berbuat.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam
membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai
sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan,
dan
cocok
bagi
siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar
yang
lebih
menarik
dan
menyediakan
‘pojok
baca’
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif,
termasuk
cara
belajar
kelompok.
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam
pemecahan
suatu
masalah,
untuk
mengungkapkan
gagasannya,
dan
melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
PAIKEM GEMBROT diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi
selama KBM. Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan
kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan di dalam
kelas dan luar kelas tersebut.
2. METODELOGI PAIKEM GEMBROT
Melalui program Workstation P4TK-BMTI Bandung tahun 2007, di Jayapura
muncul pula sebutan “Pembelajaran MATOA” (diambil dari buah Matoa),
yang merupakan kepanjangan dari Menyenangkan Atraktif Terukur Orang
Aktif. Di sini Matoa berarti pembelajaran yang menyenangkan dimana para
guru dengan leluasa dan kreatif berusaha menyajikan Materi pengajarannya
secara atraktif/menarik dengan hasil terukur sesuai yang diharapkan
siswa(orang) belajar secara aktif.
Metode proses belajar dapat dikatakan aktif dengan mengandung:
1. Komitmen (keterlekatan pada tugas), berarti, materi, metode dan strategi
pembelajaran bermanfaat untuk siswa, sesuai dengan kebutuhan siswa
(relevant)
dan
bersifat
pribadi.
2. Tanggung jawab, merupakan suatu proses belajar yang memberi
wewenang pada siswa untuk krtitis, guru lebih banyak mendengar daripada
bicara,
menghormat
kesempatan
pada
ide-ide
siswa,
siswa
memberi
untuk
pilihan
dan
memutuskan
memberi
sendiri.
3. Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, dengan lebih mengembangkan
motivasi intrinsik siswa agar proses belajar yang ditekuninya muncul
berdasarkan, minat dan inisiatif sendiri, bukan karena dorongan lingkungan
atau orang lain. Motivasi belajar siswa akan meningkat karena ditunjang
oleh pendekatan belajar yang dilakukan guru lebih dipusatkan kepada siswa,
guru tidak hanya menyuapi atau menuangkan dalam ember, tetapi
menghidupkan api yang menerangi sekelilingnya, dan bersikap positif
kepada siswa.
Pembelajaran
yang
aktif
bisa
dibangun
oleh
seorang
guru
yang
gembira,tekun dan setia pada tugasnya, bertanggung jawab, motivator yang
bijak, berpikir positif, terbuka pada ide baru dan saran dari siswa atau orang
tuanya/masyarakat, tiap hari energinya untuk siswa supaya belajar kreatif,
selalu membimbing, seorang pendengar yang baik, memahami kebutuhan
siswa secara individual, dan mengikuti perkembangan pengetahuan.
3. PEMBELAJARAN KREATIF
Pembelajaran
kreatif
adalah
kemampuan
untuk
menciptakan,
mengimajinasikan, melakukan inovasi, dan melakukan hal-hal yang artistik
lainnya. Dikarakterkan dengan adanya keaslian dan hal yang baru. Dibentuk
melalui suatu proses yang baru. Memiliki kemampuan untuk menciptakan.
Dirancang
untuk
kemampuan
memberikan
mesimulasikan
(berdasarkan
data
gagasan-gagasan
imajinasi.
dan
Kreatiftas
informasi
baru
yang
dengan
adalah
sebagai
tersedia)
menemukan
untuk
banyak
kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, yang menekankan pada
segi
kuantitas,
ketergantungan
dan
keragaman
jawaban
dan
menerapkannya dalam pemecahan masalah. Ciri-ciri Kepribadian Kreatif
Berdasarkan survei kepustakaan oleh Supriadi (1985) mengidentifkasi 24
ciri kepribadian kreatif yaitu:
(1) Terbuka terhadap pengalaman baru,
(2) Fleksibel dalam berfkir dan merespons;
(3) Bebas dalam menyatakan pendapat dan perasaan;
(4) Menghargai fantasi;
(5) Tertarik kepada kegiatan-kegiatan kreatif;
(6) Mempunyai pendapat sendiri dan tidak mudah terpengaruh oleh orang
lain;
(7) Mempunyai rasa ingin tahu yang besar;
(8) Toleran terhadap perbedaan pendapat dan situasi yang tidak pasti;
(9) Berani mengambil risiko yang diperhitungkan;
(10) Percaya diri dan mandiri;
(11) Memiliki tanggung jawab dan komitmen kepada tugas;
(12) Tekun dan tidak mudah bosan;
(13) Tidak kehabisan akal dalam memecahkan masalah;
(14) Kaya akan inisiatif;
(15) Peka terhadap situasi lingkungan;
(16) Lebih berorientasi ke masa kini dan masa depan dari pada masa lalu;
(17) Memiliki citra diri dan stabilitas emosional yang baik;
(18) Tertarik kepada hal-hal yang abstrak, kompleks, holistik dan
mengandung teka-teki;
(19) Memiliki gagasan yang orisinal;
(20) Mempunyai minat yang luas;
(21) Menggunakan waktu luang untuk kegiatan yang bermanfaat dan
konstruktif bagi pengembangan diri;
(22) Kritis terhadap pendapat orang lain;
(23) Senang mengajukan pertanyaan yang baik; dan
(24) Memiliki kesadaran etik-moral dan estetik yang tinggi.
Sedangkan Kirton (1976) membedakan ciri kepribadian kreatif kedalam dua
gaya berpikir: Adaptors (yang menghubungkan dua bagian terpenting) dan
innovators (pembaharu pendidikan). Kedua gaya tersebut merupakan
pendekatan dalam mengahadapi perubahan. Adaptors mencoba membuat
sesuatu lebih baik, menggunakannya, ada yang menggunakan metode, nilai,
kebijakan, dan prosedur. Mereka percaya pada standard dan konsesus yang
diterima sebagai petunjuk dalam pengembangan dan implementasi ide-ide
baru. Sedangkan innovators suka merekonstruksi masalah, berpikir.
Mencermati pandangan pertama, yang mengartikan kreativitas sebagai
kemampuan, maka yang dimaksud kemampuan di sini adalah kemampuan
menggunakan gagasan-gagasan atau ide-ide yang dilandasi oleh fakta dan
informasi yang akurat dalam memecahkan atau mengatasi suatu masalah,
dengan
demikian
kreativitas
dalam
pengertian
kemampuan
hanya
mencakup dimensi kognitif. Ciri-ciri kreativitas tersebut belum sepenuhnya
menjadi tolok ukur seseorang dapat disebut kreatif. Ciri lain yang harus
dikembangkan yaitu ciri afektif menyangkut sikap dan perasaan seseorang,
antara lain motivasi untuk berbuat sesuatu.
MATA KULIAH TRIGONOMETRI
1. HITUNG NILAI tan75=… .
1
2
1 4 +2 √ 3
1+ 3 √ 3 1+ 3 √ 3+ 3
tan 45+ tan 30
3
tan ( 45+ 30 ) = 1−tan 45 tan 30 =
=
=
1
1
2 =2+ √ 3
1− √ 3
1−
3
3
3
1
2. TENTUKAN HIMPUNAN PENYELESAIAN DARI PERSAMAAN cos ( 2 X−15 ) = 2 ,
UNTUK INTERVAL 0 ≤ X ≤2 π
cos ( 2 X−15 ) =cos 60 →2 X −15=60+ k 360O
75
75
2 X=75+ k 360O → X = + k 180O → k =0, X=
2
2
75
k =1, X= + 1800
2
cos ( 2 X−15 ) =cos(360−60)→ 2 X−15=300+k 360O
315
315
2 X=315+ k 360O → X =
+ k 180O → k =0, X=
2
2
315
k =1, X=
+ 1800
2
HP=
{ 245 π , 78 π , 2924 π , 158 π }
3. TENTUKAN HIMPUNAN PENYELESAIAN DARI PERSAMAAN
X−1 ) ( 2 sin+ √ 3 ) =0 , UNTUK INTERVAL 0 ≤ X ≤ π
1
2 sin X−1=0 →sin X = →sin X=sin 30 → X=30+ k 360O → k =0, X=30
2
( 2sin
sin X =sin ( 180−30 ) =sin 150 → X=150+ k 360 O → k =O , X =150
− 3
2 sin X + √ 3=0 → sin X= 2√ → sin X =sin(180+60) → X=240+ k 360O
HP=
{ 16 π , 56 π }
4
4. JIKA sin 2 α = 7 , HITUNG NILAI cos α−sin α =… …
√(cos α −sin α )2= √cos 2 α +sin2 α −2 sin α cos α= √1−sin 2α =
√1− 74 =√ 73 = 71 √ 21
TUGAS KELOMPOK (KELAS DIBAGI MENJADI 5 KELOMPOK DENGAN ANGGOTA BEBAS)
MATA KULIAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
1. MASING-MASING KELOMPOK BERDISKUSI TENTANG PERENCANAAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PAIKEM GEMBROT
(PEMBELAJARAN AKTIF INOVATIF KREATIF EFEKTIF MENYENANGKAN, GEMBIRA
DAN BERBOBOT). HASIL DISKUSI DIBUATKAN RANGKUMAN.
SEMUA TUGAS DIKUMPULKAN DI POKJAR
DOSEN PENGAMPU,
BUDI NURACHMAN
1. ARTI PAIKEM GEMBROT
PAIKEM GEMBROT (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan
Gembira dan Berbobot) yang di gembar-gemborkan para pemimpin dunia
pendidikan Indonesia sebenarnya bukan ide dari negara kita, melainkan
Program
Managing
Basic
Education
atau
(MBE),
yang
bertujuan
meningkatkan mutu dan efsiensi pengelolaan pendidikan dasar dalam
rangka desentralisasi pemerintahan. Program ini dilaksanakan di tingkat
kabupaten/kota, dengan mengembangkan praktik-praktik yang baik yang
sudah ada. PAIKEM GEMBROT, merupakan program yang diharapkan mampu
meningkatkan
mutu
pembelajaran.
Program
ini
juga
mendorong
pengembangan dan diseminasi praktik yang baik serta gagasan-gagasan
lain di tingkat kabupaten/kota. Praktik-praktik ini meliputi: Pengelolaan
Sumber Daya, khususnya Fasilitas dan Pegawai. Pendanaan Sekolah secara
langsung untuk menunjang Manajemen Berbasis Sekolah. Manajeman
Berbasis Sekolah (MBS) dan Peran Serta Masyarakat (PSM).
Namun para pemerhati pendidikan banyak melakukan perkembangan yaitu
dengan mencetuskan PAIKEM GEMBROT. Ini menjawab persoalan dari para
guru yang banyak menanggapi dari PAIKEM, para guru banyak bertanya
bagaimana bisa kalau kita dikejar oleh alokasi waktu dan siswa yang malas
dalam belajar. Di sini dituntut bukan hanya kreasi dari guru tetapi Inovasi
guru dalam mengatur siswa dan alokasi waktu tersebut dengan kondisi
siswa
dan sekolah serta
lingkungan
masyarakat. Penerapan PAIKEM
GEMBROT dalam proses pembelajaran secara garis besar, PAIKEM GEMBROT
dapat digambarkan sebagai berikut:
1.
Siswa
terlibat
dalam
berbagai
kegiatan
yang
mengembangkan
pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar
melalui
berbuat.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam
membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai
sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan,
dan
cocok
bagi
siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar
yang
lebih
menarik
dan
menyediakan
‘pojok
baca’
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif,
termasuk
cara
belajar
kelompok.
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam
pemecahan
suatu
masalah,
untuk
mengungkapkan
gagasannya,
dan
melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
PAIKEM GEMBROT diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi
selama KBM. Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan
kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan di dalam
kelas dan luar kelas tersebut.
2. METODELOGI PAIKEM GEMBROT
Melalui program Workstation P4TK-BMTI Bandung tahun 2007, di Jayapura
muncul pula sebutan “Pembelajaran MATOA” (diambil dari buah Matoa),
yang merupakan kepanjangan dari Menyenangkan Atraktif Terukur Orang
Aktif. Di sini Matoa berarti pembelajaran yang menyenangkan dimana para
guru dengan leluasa dan kreatif berusaha menyajikan Materi pengajarannya
secara atraktif/menarik dengan hasil terukur sesuai yang diharapkan
siswa(orang) belajar secara aktif.
Metode proses belajar dapat dikatakan aktif dengan mengandung:
1. Komitmen (keterlekatan pada tugas), berarti, materi, metode dan strategi
pembelajaran bermanfaat untuk siswa, sesuai dengan kebutuhan siswa
(relevant)
dan
bersifat
pribadi.
2. Tanggung jawab, merupakan suatu proses belajar yang memberi
wewenang pada siswa untuk krtitis, guru lebih banyak mendengar daripada
bicara,
menghormat
kesempatan
pada
ide-ide
siswa,
siswa
memberi
untuk
pilihan
dan
memutuskan
memberi
sendiri.
3. Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, dengan lebih mengembangkan
motivasi intrinsik siswa agar proses belajar yang ditekuninya muncul
berdasarkan, minat dan inisiatif sendiri, bukan karena dorongan lingkungan
atau orang lain. Motivasi belajar siswa akan meningkat karena ditunjang
oleh pendekatan belajar yang dilakukan guru lebih dipusatkan kepada siswa,
guru tidak hanya menyuapi atau menuangkan dalam ember, tetapi
menghidupkan api yang menerangi sekelilingnya, dan bersikap positif
kepada siswa.
Pembelajaran
yang
aktif
bisa
dibangun
oleh
seorang
guru
yang
gembira,tekun dan setia pada tugasnya, bertanggung jawab, motivator yang
bijak, berpikir positif, terbuka pada ide baru dan saran dari siswa atau orang
tuanya/masyarakat, tiap hari energinya untuk siswa supaya belajar kreatif,
selalu membimbing, seorang pendengar yang baik, memahami kebutuhan
siswa secara individual, dan mengikuti perkembangan pengetahuan.
3. PEMBELAJARAN KREATIF
Pembelajaran
kreatif
adalah
kemampuan
untuk
menciptakan,
mengimajinasikan, melakukan inovasi, dan melakukan hal-hal yang artistik
lainnya. Dikarakterkan dengan adanya keaslian dan hal yang baru. Dibentuk
melalui suatu proses yang baru. Memiliki kemampuan untuk menciptakan.
Dirancang
untuk
kemampuan
memberikan
mesimulasikan
(berdasarkan
data
gagasan-gagasan
imajinasi.
dan
Kreatiftas
informasi
baru
yang
dengan
adalah
sebagai
tersedia)
menemukan
untuk
banyak
kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, yang menekankan pada
segi
kuantitas,
ketergantungan
dan
keragaman
jawaban
dan
menerapkannya dalam pemecahan masalah. Ciri-ciri Kepribadian Kreatif
Berdasarkan survei kepustakaan oleh Supriadi (1985) mengidentifkasi 24
ciri kepribadian kreatif yaitu:
(1) Terbuka terhadap pengalaman baru,
(2) Fleksibel dalam berfkir dan merespons;
(3) Bebas dalam menyatakan pendapat dan perasaan;
(4) Menghargai fantasi;
(5) Tertarik kepada kegiatan-kegiatan kreatif;
(6) Mempunyai pendapat sendiri dan tidak mudah terpengaruh oleh orang
lain;
(7) Mempunyai rasa ingin tahu yang besar;
(8) Toleran terhadap perbedaan pendapat dan situasi yang tidak pasti;
(9) Berani mengambil risiko yang diperhitungkan;
(10) Percaya diri dan mandiri;
(11) Memiliki tanggung jawab dan komitmen kepada tugas;
(12) Tekun dan tidak mudah bosan;
(13) Tidak kehabisan akal dalam memecahkan masalah;
(14) Kaya akan inisiatif;
(15) Peka terhadap situasi lingkungan;
(16) Lebih berorientasi ke masa kini dan masa depan dari pada masa lalu;
(17) Memiliki citra diri dan stabilitas emosional yang baik;
(18) Tertarik kepada hal-hal yang abstrak, kompleks, holistik dan
mengandung teka-teki;
(19) Memiliki gagasan yang orisinal;
(20) Mempunyai minat yang luas;
(21) Menggunakan waktu luang untuk kegiatan yang bermanfaat dan
konstruktif bagi pengembangan diri;
(22) Kritis terhadap pendapat orang lain;
(23) Senang mengajukan pertanyaan yang baik; dan
(24) Memiliki kesadaran etik-moral dan estetik yang tinggi.
Sedangkan Kirton (1976) membedakan ciri kepribadian kreatif kedalam dua
gaya berpikir: Adaptors (yang menghubungkan dua bagian terpenting) dan
innovators (pembaharu pendidikan). Kedua gaya tersebut merupakan
pendekatan dalam mengahadapi perubahan. Adaptors mencoba membuat
sesuatu lebih baik, menggunakannya, ada yang menggunakan metode, nilai,
kebijakan, dan prosedur. Mereka percaya pada standard dan konsesus yang
diterima sebagai petunjuk dalam pengembangan dan implementasi ide-ide
baru. Sedangkan innovators suka merekonstruksi masalah, berpikir.
Mencermati pandangan pertama, yang mengartikan kreativitas sebagai
kemampuan, maka yang dimaksud kemampuan di sini adalah kemampuan
menggunakan gagasan-gagasan atau ide-ide yang dilandasi oleh fakta dan
informasi yang akurat dalam memecahkan atau mengatasi suatu masalah,
dengan
demikian
kreativitas
dalam
pengertian
kemampuan
hanya
mencakup dimensi kognitif. Ciri-ciri kreativitas tersebut belum sepenuhnya
menjadi tolok ukur seseorang dapat disebut kreatif. Ciri lain yang harus
dikembangkan yaitu ciri afektif menyangkut sikap dan perasaan seseorang,
antara lain motivasi untuk berbuat sesuatu.