PENGGUNAAN BENTONIT SETELAH DILAPISI KITOSAN SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENYERAP ION LOGAM BESI (Fe) DENGAN METODA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM SKRIPSI WINNY WULANDARI 100822002
PENGGUNAAN BENTONIT SETELAH DILAPISI KITOSAN
SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENYERAP ION LOGAM
BESI (Fe) DENGAN METODA SPEKTROFOTOMETRI
SERAPAN ATOM
SKRIPSI
WINNY WULANDARI
100822002
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
PENGGUNAAN BENTONIT SETELAH DILAPISI KITOSAN
SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENYERAP ION LOGAM
BESI (Fe) DAN ARSEN (As) DENGAN METODA
SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Sains
WINNY WULANDARI
100822002
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
PERSETUJUAN
Judul : PENGGUNAAN BENTONIT SETELAH
DILAPISI KITOSAN SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENYERAP ION LOGAM BESI (Fe) DENGAN METODA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Kategori : SKRIPSI Nama : WINNY WULANDARI Nomor Induk Mahasiswa : 100822002 Program Studi : EKSTENSI SARJANA (S-1) KIMIA Departemen : KIMIA Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Disetujui di Medan, April 2012 Komisi Pembimbing : Pembimbing 2 Pembimbing1 Prof.Dr.Zul Alfian,M.Sc Prof.Dr.Harry Agusnar,M.Sc.,M.Phill NIP. 195504051983031002 NIP. 195308171983031002 Diketahui/Disetujui oleh : Departemen Kimia FMIPA USU Ketua, DR.Rumondang Bulan.,MS NIP. 195408301985032001PERNYATAAN PENGGUNAAN BENTONIT SETELAH DILAPISI KITOSAN SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENYERAP ION LOGAM BESI (Fe) DENGAN MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.
Medan, April 2012 WINNY WULANDARI 100822002
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis ucapakan pada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia- Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Kimia pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
Saya sampaikan penghargaan dan cinta kasih yang terdalam dan tulus kepada Ayahanda tercinta Indra Refli, S.E dan Ibunda tersayang Aida Priyati atas segala doa dan pengorbanan yang telah diberikan kepada saya dan tidak lupa kepada adikku yang manis Tiany Dwi Lestari dan Indra Hidayat yang telah banyak memberikan semangat kepada saya.
Dengan segala kerendahan hati, saya ucapkan terima kasih yang tulus dan sebesar – besarnya kepada :Prof.Dr.Harry Agusnar, M.Sc,M.Phill selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan ide dan topik serta tunjuk ajar hingga selesainya skipsi dan Prof.Dr.Zul Afian, M.Sc selaku dosen pembimbing 2 yang telah banyak memberikan bimbingan hingga terselesainya skripsi ini. Dr.Rumondang Bulan Nasution, MS selaku Ketua Departemen Kimia FMIPA USU dan Dr.Darwin Yunus Nasution, MS selaku Koordinator Ekstensi Kimia FMIPA USU serta seluruh staff pegawai Departemen Kimia. Dr.Rumondang Bulan Nasution, M.S selaku dosen wali saya yang telah membimbing saya selama perkuliahan. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmunya kepada saya selama perkuliahan. Bapak Arman selaku penanggung jawab Laboratorium Peneltian Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sumatera Utara. Sahabat – sahabat saya Ira, Cut, Zahra dan Kak elda. Terima kasih atas dukungan dan motivasinya selama ini. Buat teman saya Jerfri aldi dan Winny Mustika yang telah membantu saya dalam pencarian bahan untuk penelitian. Serta segala pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skipsi ini.
Saya menyadari bahwa skirpsi ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan saya. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan masukkan yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Medan, April 2012
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang penggunaan bentonit setelah dilapisi kitosan sebagai adsorben untuk menyerap ion logam besi (Fe) dengan metoda spektrofotometri serapan atom.Ditambahkan 3 g bentonit alam teraktivasi, kitosan dan bentonit yang dilapisi kitosan ke dalam masing – masing larutan standar besi (Fe) yang mempunyai variasi konsentrasi 2,0; 4,0; 6,0; 8,0 dan 10,0 mg/L. Diaduk selama 15 menit, disaring dan diukur konsentrasi logam besi (Fe) dengan Spektrofotometri Serapan Atom melalui kurva kalibrasi. Adsorpsi logam Besi (Fe) sebesar 96,9350%; 94,9475% ; 92,2710%; 90,1512% dan 87,6310% untuk penambahan bentonit alam teraktivasi, sedangkan adsorpsi logam Besi (Fe) sebesar 93,7300%; 91,5125%; 89,3766%; 87,6375% dan 84,5630% untuk penambahan kitosan. Dan adsorpsi untuk logam Besi (Fe) sebesar 99,8700%; 99,2325%; 98,3533%; 95,3562% dan 93,1670% untuk penambahan bentonit yang dilapisi kitosan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentonit yang dilapisi kitosan mempunyai kemampuan lebih besar dalam mengadsorpsi logam besi (Fe) yaitu 99,8700% dibandingkan dengan bentonit alam teraktivasi (96,9350%) dan kitosan (93,7300%).
THE USE OF BLEACHING EARTH AFTER COATED CHITOSAN AS AN
ADSORBENT TO ADSORPTION IRON ION METAL (Fe)
USING ATOMIC ABSORPTION
SPECTROPHOTOMETRIC
METHOD
Abstrak
The use of bleaching earth after coated chitosan as an adsorbent to adsorption iron ion metal (Fe) using Atomic Absorption spectrophotometric method has been studied. 3 g activated bleaching earth, chitosan and bleaching earth after coated chitosan added into iron standard solution (Fe) which has a variation of concentration 2,0; 4,0; 6,0; 8,0; and 10,0 mg/L. Stirred up to 15 minutes, filtered and measured by iron ion metal concentration (Fe) using Atomic Absorption Spectrophotometer instrument with calibration curve. Adsorption of iron ion metal (Fe) is 96,9350%, 94,9475%, 92,2710%, 90,1512% and 87,6310% for activated bleaching earth, while of 93,7300%; 91,5125%, 89,3766%, 87,6375% and 84,5630% for chitosan and 99,8700%, 99,2325%, 98,3533%, 95,3562% and 93,1670% for bleaching earth after coated chitosan. The result of research show that bleaching earth after coated chitosan the best can adsorps iron ion metal (Fe) is (99,8700%) than activated bleaching earth (96,9359%) and chitosan (93,7300).
Halaman Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Abstrak v
Abstract vi
Daftar Isi vii
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x
Bab 1 Pendahuluan
1
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Permasalahan
2
1.3 Pembatasan Masalah
2
1.4 Tujuan Penelitian
2
1.5 Manfaat Penelitian
2
1.6 Lokasi Penelitian
2
1.7 Metodologi Penelitian
3 Bab 2 Tinjauan Pustaka
4
2.1 Kitin dan Kitosan
4
2.1.1 Kitin
4
2.1.2 Kitosan
5
2.1.3 Sifat – Sifat Kitosan
5
2.2 Pengolahan Kitin dan Kitosan
6
2.2.1 Deproteinisasi
6
2.2.2 Demineralisasi
7
2.2.3 Deasetilasi
8
2.3 Interaksi Kitosan dengan Logam
9
2.4 Bentonit
9
2.4.1 Proses Terjadinya Bentonit di Alam
10
2.4.2 Struktur Bentonit
12
12
2.4.3 Komposisi Bentonit
2.4.4 Aktivasi Bentonit
13
2.4.5 Aplikasi Bentonit
13
2.5 Adsorpsi
15
2.6 Besi (Fe)
16
2.6.1 Toksisitas Besi
16
2.7 Spektrofotometri Serapan Atom
17
2.7.1 Prinsip dan Dasar Teori
17
2.7.2 Instrumentasi
17 Bab 3 Metodologi Penelitian
21
4.1 Hasil Penelitian
3.3.2 Pembuatan Kitosan
27
3.3.3 Aktivasi Bentonit
28
3.3.4 Bentonit Dilapisi Kitosan
29
3.3.5 Penambahan Bentonit Yang Telah Diaktivasi H
2 SO 4 1,2 M
30
3.3.6 Penambahan Kitosan
31
3.3.7 Penambahan Bentonit Dilapisi Kitosan
32 Bab 4 Hasil dan Pembahasan
33
33
3.3.1 Pembuatan Kitin
4.1.1 Pengolahan Data Logam Besi (Fe)
34
4.1.1.1 Penurunan Persamaan Garis Regresi dengan Metoda Least Square
34
4.1.1.2 Koefisien Korelasi
36
4.1.1.3 Persentasi (%) Penurunan Konsentrasi Logam Besi (Fe) 36
4.2 Pembahasan
39 Bab 5 Kesimpulan dan Saran
42
5.1 Kesimpulan
42
5.2 Saran
42 Daftar Pustaka
26
26
3.1 Alat dan Bahan
24
21
3.1.1 Alat
21
3.1.2 Bahan
22
3.2 Prosedur Penelitian
22
3.2.1 Pembuatan Larutan Pereaksi
22
3.2.2 Pembuatan Kitin
23
3.2.3 Pembuatan Kitosan
23
3.2.4 Aktivasi Bentonit
3.2.5 Pembuatan Larutan Standar Besi (Fe) 100 mg/L
3.3 Bagan Penelitian
24
3.2.6 Pembuatan Larutan Standar Besi (Fe) 10 mg/L
24
3.2.7 Pembuatan Larutan Seri Standar Besi (Fe) 2,0; 4,0; 6,0; 8,0 dan 10,0 mg/L
24
3.2.8 Bentonit Dilapisi Kitosan
24
3.2.9 Penambahan Bentonit Yang Telah Diaktivasi H
2 SO 4 1,2 M
25
3.2.10 Penambahan Kitosan
25
3.2.11 Penambahan Bentonit Dilapisi Kitosan
25
43
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kondisi Perlakuan dengan NaOH pada Proses Deproteinisasi7 Tabel 2.2 Kondisi Perlakuan dengan HCl pada Proses Demineralisasi
8 Tabel 2.3 Komposisi Bentonit
12 Tabel 4.1 Konsentrasi dan Absorbansi Larutan Standar Besi (Fe)
33 Tabel 4.2 Kondisi alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) Merek Shimadzu AA-6300 pada Pengukuran Konsentrasi Logam Besi (Fe)
34 Tabel 4.3 Penurunan persamaan garis regresi logam besi (Fe) berdasarkan pengukuran absorbansi larutan seri standar logam besi (Fe) 35
Tabel 4.4 Data Persentase (%) Penurunan Konsentrasi Logam Besi DalamLarutan Standar Setelah Penambahan Bentonit Alam Teraktivasi H
2 SO
4
1,2 M
37 Tabel 4.5 Data Persentase (%) Penurunan Konsentrasi Logam Besi (Fe) Dalam Larutan Standar Setelah Penambahan Kitosan
38 Tabel 4.6 Data Persentase (%) Penurunan Konsentrasi Logam Besi (Fe) Dalam Larutan Standar Setelah Penambahan Bentonit Dilapisi Kitosan
38
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Kitin4 Gambar 2.2 Struktur Kitosan
5 Gambar 2.3 Struktur Bentonit
12 Gambar 2.4 Instrumentasi SSA
18 Gambar 4.1 Kurva Kalibrasi Larutan Standart Besi (Fe)
34 Gambar 4.2 Persentase (%) Penurunan Konsentrasi Logam Besi Dalam Larutan Standar Setelah Penambahan Bentonit Alam Teraktivasi H SO 1,2 M 40
2
4 Gambar 4.3 Persentase (%) Penurunan Konsentrasi Logam Besi Dalam Larutan
Standar Setelah Penambahan Kitosan
40 Gambar 4.4 Persentase (%) Penurunan Konsentrasi Logam Besi Dalam Larutan Standar Setelah Penambahan Bentonit Dilapisi Kitosan
41 Gambar 4.5 Persentase (%) Penurunan Konsentrasi Logam Besi Dalam Larutan Standar Setelah Penambahan Bentonit alam teraktivasi, Kitosan dan Bentonit setelah dilapisi kitosan
41