Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Dana desa (Gampong Mesjid Punteuet Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe)
Jurnal Vokasi, Vol 1 No.1 April 2017 - ISSN : 2548-4117 (Media Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Dana desa
(Gampong Mesjid Punteuet Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe)
Syawal Harianto, Nanang Prihatin, Edi Zulfiar, Zuarni, dan Yetty Tri Putri
Dosen Jurusan Tata Niaga Politeknik Negeri Lhokseumawe
Email: syawalharianto@pnl.ac.id
Abstrak
Dana desa yang diberikan pemerintah pusat bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat pedesaan. Untuk itu, penggunaan dana desa harus
direncanakan, dilaksanakan dan dilaporkan untuk menilai tingkat keberhasilan program
dana desa. Dalam rangka mensukseskan program dana desa ini, tim pelaksana kegiatan
aplikasi Ipteks Program Hibah Desa Binaan Politeknik Negeri Lhokseumawe
menyelenggarakan “Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Dana Desa”.Tujuan dari
penyelenggraan kegiatan Penerapan Ipteks di Gampong ini untuk, pertamamemberikan
pengetahuan yang memadai mengenai pelaporan keuangan Dana Desa. Kedua
memberikan pelatihan untuk penyusunan laporan keuangan Dana Desa. Kegiatan
pelatihan ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016, di Gampong Mesjid Punteuet
Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe.Pelatihan diikuti 9 orang peserta,
adapun khalayak sasaran peserta terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Bendahara,
Kaur, Kasi, pendamping, dan tenaga administrasi. Adapun pelaksanaan kegiatan
pelatihan ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, tutorial, dan diskusi.
Kegiatan pelatihan penyusunan laporan keuangan dana desa bagi perangkat desa di
Gampong Mesjid Punteuet berjalan dengan lancar. Semua peserta antusias mengikuti
acara hingga selesai dan merasakan manfaat pelatihan untuk meningkatakan
akuntabilitas dan transparansi pengunaan dana desa. Peserta pelatihan juga menilai
bahwa pelatihan ini penting dan sangat diperlukan bagi perangkat desa. Peserta
pelatihan berharap pelatihan serupa dapat dilaksanakan kembali dengan peserta
(audience) yang lebih banyak/luas, dan dengan topik lainnya.
Kata Kunci: Dana Desa, Laporan Keuangan Dana Desa.
PENDAHULUAN
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui
Tahun 2014 tentang Desa Pemerintahan
dan dihormati dalam sistem pemerintahan
desa,
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desa
kewenangan
(Gampong)
dalam
pemerintahan
penyelenggaraan
desa,
Dengan turunnya Dana Desa ini, maka
pelaksanaan
pembangunan,
kemasyarakatan,
mendapat
diperlukan
pembinaan
dan
tujuan pemberian Dana Desa efektif dan
efisien. Turunnya Dana Desa ini perlu
masyarakat hukum yang memiliki batas
pengawalan dari berbagai pihak agar
wilayah yang berwenang untuk mengatur
mengurus
kepentingan
urusan
berjalan sesuai dengan tujuannya. Jika
pemerintahan,
masyarakat
pengelolaan,
pelaporan dan pengawasan yang baik agar
pemberdayaan
masyarakat. Desa merupakan kesatuan
dan
perencanaan,
pengawalan atau pendampingan ini tidak
setempat
52
Jurnal Vokasi, Vol 1 No.1 April 2017 - ISSN : 2548-4117 (Media Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat
dilakukan
maka
dikhawatirkan
akan
dalam menjalankan program yang telah
muncul berbagai permasalahan mulai dari
direncanakan, pemahaman (interpretasi)
perencanaan,
bagaimana mengelola atau menggunakan
pengelolaan,
pelaporan
hingga pengawasannya.
Dana Desa tidak sama antara satu desa
dengan desa lainnya. Jika hal ini dibiarkan
Potensi risiko dalam hal pengelolaan dana
maka
desa terjadi
penggunaan
maupun
baik bersifat administratif
substantif
yang
dapat
potensi
pengelolaan
dana
desa
atau
tidak
sesuai
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan
mengakibatkan terjadinya permasalahan
dapat
hukum mengingatkan belum memadainya
penyimpangan
kompetensi
hal
Permasalahan yang sering muncul adalah
dan
pada tahap pelaporan keuangan Dana
aparat
penatausahaan,
desa
dalam
pelaporan,
terjadi,
dan
pada
akhirnya
pelaksanaan
terjadi.
pertanggungjawaban keuangan desa.
Desa, hal ini dikarena ketidak disiplinan
Pengelolaan
Keuangan
dan penatausahaan pengelolaan dana desa
keseluruhan
kegiatan
Desa
yang
adalah
meliputi
dan
kurangnya
pemahaman
tetang
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
penyusunan laporan keuangan keuangan
pelaporan,
desa oleh aparatur Gampung (desa).
dan
pertanggungjawaban
keuangan desa. Rencana Kerja Pemerintah
Provinsi Aceh salah satu provinsi di
Desa (RKPDesa) merupakan penjabaran
dari
Rencana
Pembangunan
Indonesia yang menerima dana desa.
Jangka
Provinsi Aceh terdiri dari 18 (delapan
Menengah Desa (RPJMD) untuk jangka
waktu
1
(satu)
tahun.
belas) Kabupaten dan 5 (lima) kota,
Anggaran
dengan jumlah penduduk sebanyak 4.907
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa)
juta jiwa. Kota Lhokseumawe merupakan
merupakan rencana keuangan tahunan
salah satu kota di Provinsi Aceh terdiri
Pemerintahan Desa. Diperlukan Peraturan
Bupati/Walikota
untuk
Kota Lhokseumawe memiliki jumlah
mengatur
penduduk 181.976 Jiwa yang tersebar di 4
mengenai Pengelolaan Keuangan Desa.
(empat) Kecamatan dan 68 (enam puluh
Munculnya
kekhawatiran
pengelolaan
Dana
Desa
dalam
delapan) desa. Adapun rinciannya di dapat
terumatam
dilihat
pada
tabel
terhadap kesiapan sumber daya manuasia
Tabel 1.1.
Jumlah Penduduk Kota Lhokseumawe Menurut KecamatanTahun 2015
No
Kecamatan
Jumlah Desa
Jumlah Penduduk
1
Banda Sakti
18
53
78.264
1.1.
Jurnal Vokasi, Vol 1 No.1 April 2017 - ISSN : 2548-4117 (Media Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat
2
Muara Satu
11
33.326
3
Muara Dua
17
47.297
4
Blang Mangat
22
23.089
68
181.976
Jumlah
Sumber: BPS, Lhokseumawe, 2015
Provinsi Aceh
tahun 2015 menerima
c. Muncul potensi pengelolaan atau
ADD dari pemerintah pusat sebesar Rp.
penggunaan dana desa tidak sesuai
1.707.817.995.000,.
petunjuk
yang
dihitung
teknis
dan
petunjuk
berdasarkan jumlah kabupatn kota, jumlah
pelaksanaan dapat terjadi, dan pada
penduduk, angka kemiskinan, dan tingkat
akhirnya
kesulitan geografis dari masing-masing
pelaksanaan terjadi.
d. Kesiapan SDM di desa dalam
desa. Sedangkan Kota Lhokseumawe
menerima
dana
desa
sebesar
penyimpangan
menyusun
Rp.
pelaporan
keuangan
belum memadai.
19.510.027.000,. anggaran dana desa yang
e. Aspek-aspek yang harus diawasi
begitu besar berpeluang menimbulkan
persoalaan hukum bagi pengelola apabila
dalam
tidak dikelola dan dilakukan dengan baik
belum begitu jelas meskipun telah
dantransparan.
diatur dalam Undang-Undang Desa
permasalahan
Implementasi
sebagai
Desa
pengawasan
Dana
Desa belum dapat diketahui secara teknis,
berikut:
a. Proses
Dana
no. 6 tahun 2014.
Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat
diidentifikasi
pengelolaan
perencanaan
memadai,
misalnya
melibatkan
desa,
semua
maka
penggunaan
Dana
sehingga masih ada kekhawatiran apakah
yang tidak
pelaksanaan
tidak
mengawal
aspek/elemen
masyarakat
dibatasi
pada
tahap
penyusunan laporan keuangan untuk Dana
b. Kesiapan SDM dalam menjalankan
Desa. Dengan demikian, rumusan masalah
program yang telah direncanakan,
dalam
(interpretasi)
mengelola
Desa
tersebut, kegiatan pengabdian kepada
desa.
bagaimana
Dana
mampu
berlaku. Berdasarkan identifikasi masalah
tidak
optimal mengakomodasi kebutuhan
pemahaman
pelaksanaan
ini
dijalankan sesuai dengan aturan yang
perencanaan
Desa
pengawasan
kegiatan
masyarakat
atau
ini
pengabdian
pada
adalah:“Bagaimana
penyusunan laporan keuangan untuk Dana
menggunakan Dana Desa tidak
Desa”
sama antara satu desa dengan desa
lainnya.
54
Jurnal Vokasi, Vol 1 No.1 April 2017 - ISSN : 2548-4117 (Media Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Berdasarkan berbagai uraian masalah atau
tantangan
yang
akan
dihadapi
oleh
METODE PELAKSANAAN
pemerintah desa terkait dengan turunnya
Sosialisasi
Dana Desa ini, maka Tim Pengabdian
Pelaksanaan aktivitas penerapan Ipteks
Kepada Masyarakat Politekniknik Negeri
kepada masyarakat melalui program Desa
Lhoksumawe
Desa
Binaan
didahului
melakukan
sebagai
upaya
menyusun
pelaksana dengan pihak Gampong Mesjid
Binaan)
(Program
menilai
pendampingan
Hibah
perlu
bagaimana
pelaporan keuangan Dana Desa.
Adapun
manfaat
kegiatan
dengan
sosialisasi
pendekatan
antara
Punteuet dengan harapan akan terjalin
Penerapan
hubungan kerja yang baik yang dilandasi
Ipteks Hibah Desa Binaan ini adalah:
oleh kepentingan yang sama yaitu untuk
a. Manfaat untuk kelompok sasaran
meningkatkan
pemahaman
bagi para perangkat desa, dapat
kompetensi
membantu mereka dalam menyusun
pengelolaan keuangan desa.
aparatur
dan
gampong
dalam
laporan keuangan sesuai dengan
Tim
standar yang berlaku.
b. Manfaat untuk Tim Pengabdi Bagi
Tim
Pengabdi,
pelatihan
desa
memberikan
ini
pemberian
laporan
pelatihan
keuangan
binaan
dan
yang
pada
umumnya
bisa
Negeri
dan
Politeknik
satu
Negeri
hal
yang
dengan disiplin ilmu tim adalah pelatihan
penyusunan laporan keuangan dana desa.
Mengingat dana desa yang telah berjalan
Pengambil
dalam kurun waktu dua tahun terakhir
Kebijakan di Politeknik Negeri
Lhokseumawe
apa
dibutuhkan oleh gampong yang sesuai
Desa
Mangat Kota Lhokseumawe.
untuk
untuk
Politeknik
Lhokseumawe.Salah
penyusuna
Mesjid Punteuet Kecamatan Blang
c. Manfaat
oleh
desa)
Gampong Mesjid Punteuet sebagai desa
khususnya
Dana
tentang
Kepala
hal pelaksanaan penerapan ipteks bagi
melaksanakan kegiatan pengabdian
masyarakat,
menanyakan
dengan
Jurusan Tata Niaga Pada khususnya dalam
dan
sekaligus sebagai wahana untuk
kepada
(kepala
Lhokseumawe
dapat
pengalaman
Gampong
diberikan
penyusunan laporan keuangan bagi
perangkat
berkoordinasi
terus
Perangkat
mengalami
banyaknya
Gampong Mesjid Peutuet dalam
meningkatan
persoalaan
dan
dalam
penatausahaan dan pengelolaan dari sisi
menyusun program pendampingan
keuangan.
dan pembinaan desa binaan yang
lain.
55
Jurnal Vokasi, Vol 1 No.1 April 2017 - ISSN : 2548-4117 (Media Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Waktu,
Lokasi,
dan
triwulan maupun laporan akhir tahun
sistematika
tentang keuangan dana desa yang
pelaksanaan kegiatan
sesuai
Program pelatihan penyusunan laporan
Langkah
keuangan dana desa dilaksanakan di
6
Desember
pelaksanaan
ini
kesepakatan
gampong
2016,
dengan
dan
c.
jadwal
sesuai
peserta
pelaksanaan
Adapun
kegiatan
d.
ini
direncanakan
motivasi
keuangan.
Selain
diberikan
materi
jadwal
laporan
menyesuaikan
peserta
khalayak sasaran sehingga jumlah
peserta
jam pengabdian masyarakat terpenuhi
pentingnya
16 jam.
pelaporan keuangan sebagai bentuk
pertanggungjawaban.
menyusun
keuangan selama 8 jam dengan
pengelolaan
itu,
diadakan
pendampingan
agar
memiliki kesadaran dan pemahaman
tetang
Langkah 4 (pendampingan):
Disamping langkah 1, 2, dan 3
diberikan
peraturan
mendiskusikan
ketiga diselenggarakan selama 2 jam.
Langkah 1 (Metode Ceramah):
Peserta
untuk
diberikan
selama ini mereka dihadapi. Langkah
adalah sebagai berikut:
a.
pelatihan
penyusunan laporan keuangan yang
sistematika
pengabdian
diselenggarakan
permasalahan yang berkaitan dengan
pelatihan.
dengan menggunakan beberapa metode
yaitu:
Peserta
kesempatan
kepala
Pelaksanaan pelatihan ini dilaksanakan
kegiatan
kedua
2015.
Langkah 3 (Metode Diskusi):
9
dengan
pihak
IAI-KASP
selama 4 jam.
Gampong Mesjid Punteuet pada pada
tanggal
dengan
Langkah
HASIL DAN PEMBAHASAN
pertama diselenggarakan selama 2
Kegiatan pelatihan penyusunan laporan
jam.
b.
keuangan dana desa di Gampong Mesjid
Langkah 2 (Metode Tutorial):
Punteuet Kecamatan Blang Mangat Kota
Peserta pelatihan diberikan materi
tentang
tahapan
penyiapan
Lhokseumawe dilaksanakan dalam 1 hari.
dan
Adapun susunan acara pelatihan sebagai
penataushaan dokumen dalam rangka
untuk
Tanggal
06/12/
2016
mempersiapkan
Waktu
08.00-09.00
09.00-09.20
09.20-10.30
10.3-12.00
berikut:
laporan
Materi
Registrasi peserta dan Pembukaan
Coffe Break
Materi 1.Pengelolaan Keuangan
Desa
Materi 2. Peraturan Pengeloaan
Keuanga Desa
56
Keterangan
Panitia Desa, Geucik
Panitian
Syawal Harianto, SE,
M.Si, Ak
Edi Zulfiar, SE, M.Si,
Ak
Jurnal Vokasi, Vol 1 No.1 April 2017 - ISSN : 2548-4117 (Media Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat
12.00-13.30
13.30-14.30
14.30-15.45
15.45-16.00
16.00-17.00
Isoma
Materi 3. Membuat Buku Jurnal dan
Buku Besar
Materi 4. Diskusi
Coffe Break
Materi 5 Cara Menyusun Laporan
Keuangan Keuangan Desa
Panitia
Zuarni, SE, M.Si, Ak
Tim Ipteks
Panitia
Tim Ipteks
Pelatihan penyusunan laporan keuangan
penyaluran dana desa (bagaimana dana
dana
di
desa turun) dan bagaimana penggunaan
Mesjid Punteuet Kecamatan
dana desa sesuai dengan aturan yang
Blang Mangat Kota Lhoksumawe yang
berlaku. Materi sesi ketiga ini juga
diadakan di ruang rapat kantor desa
dilengkapi
berjalan dengan lancar diawali dengan
evaluasi
pembukaan oleh bapak Geuchik Gampong
Penundaan dan pemotongan penyaluran
Mesjid Punteut.
dana
Sesi pertama dibuka dengan materi
narasumber, pada saat penjelasan materi
pengantar pengelolaan dana desa. Pada
sanksi penyalahgunaan dana desa.
materi ini peserta pelatihan memberikan
Sesi keempat diisi dengan tanya jawab.
materi mengenai dasar aturan pengelolaan
Pada
dana desa. Dengan pemberian materi ini
antusias bertanya kepada tim Penerapan
diharapkan
ilustrasi
Ipteks desa binaan. Beberapa pertanyaan
perbandingan bagaimana pengelolaan atau
yang diajukan oleh peserta pelatihan
penggunakan dana yang ada di desa
antara lain: cara membuat rencana angaran
sebelum dan sesudah UU dana Desa
dan belanja (RAB), rencana kegiatan
dikeluarkan. Selanjutnya materi mengenai
Swakelola
penyusunan anggaran dan bagaimana
keterlambatan
anggaran diperoleh di desa. Padasesi ini
(penyaluran dana desa), masalah pajak
terdapat
perubahan
dana desa (masih banyak yang belum
paradigma/konsep mengenai pendapatan
memiliki npwp), penyusunan laporan
dan pembiayaan.
keuangandana desa. SILPA apakah masuk
Sesi kedua tim penerapan Ipteks desa
ke
Binaan Politeknik Negeri Lhokseumawe
hambatan yang dialami tim pengabdi
menyampaikan
relatif tidak begitu banyak.
desa
Gampong
bagi
perangkat
memberikan
penjelasan
materi
desa
bagaimana
dengan
pemantauan
penggunaan
desa
sesi
juga
ini
dana
dijelaskan
peserta
kegiatan,
pembiayaan
desa.
oleh
menunjukkan
bukti
turunnya
dan
transaksi,
dana
Kesulitan
desa
ataupun
menyusun laporan keuangan dana desa
Sesi Kelima disi cara melakukan posting
(jurnal dan Buku Besar). Pada sesi ini
dan membuat laporan keuangan dana desa
diawali dengan penjelasan detil/teknis
yang sesuai dengan standar akuntansi
57
Jurnal Vokasi, Vol 1 No.1 April 2017 - ISSN : 2548-4117 (Media Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat
keuangan desa (IAI-KASP 2015). Pada
KESIMPULAN DAN SARAN
sesi terakhir (penutupan) Hal yang perlu
Kesimpulan
menjadi catatan adalah kerjasama antar
institusi
dengan
desa
binaan
Kesimpulan
sangat
masyarakat,
penerapan
akan
Ipteks
tetapi
sebagai berikut:
diharapkan
a. Aparatur gampong (desa) telah
mendapatkan pengetahuan tentang
tetapi juga dalam bentuk pendampinga di
penatausahaan
masa yang akan datang.
dan
pengelolaan
dokumen keuangan desa
Gambar dibawah ini beberapa contoh dari
kegiatan
pelatihan
di Gampong Mesjid Penteuet ini adalah
bagi
pembinaan tidak hasnya sebatas pelatihan
pelaksanaan
kegiatan
penyusunan laporan keuangan dana desa
berguna dalam mendukung kelancaran
kegiatan
dari
b. Bagi Kasi dan Kaur, kegiatan ini
pelatihan
merupakan
penyusunan laporan keuangan dana desa.
pengenalan
awal
tentang peraturan dan mekasnisme
pengelolaan keuangan dana desa.
c. Bagi
pendamping
kampung
pelatihan ini lebih memberikan
pemahaman
yang
lebih
komperhensif tentang mekanisme
dan manajemen keuangan dana desa
meningat pendamping tidak semua
berlatar belakang bidang ekonomi.
Saran
Kegiatan
program
hibah
desa
binaan sangat bermanfaat bagi masyarakat
dan khalayak sasaran, untuk pelaksanaa
pelatihan
seharusnya
dimulai
dari
pendampingan cara penyusunan rencana
angaran pendaapatan desa sehinga materi
pelatihan
yang
berkelanjutan
dengan
peserta (audience) yang lebih banyak/luas.
Adapun
materi yang diharapkan untuk
pelatihan berikutnya adalah penatausahaan
dokumen (bukti) transaksi maupun materi
pelatihantentang pengadaan barang/jasa di
desa.
58
Jurnal Vokasi, Vol 1 No.1 April 2017 - ISSN : 2548-4117 (Media Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
https://lhokseumawekota.bps.go.id/index
.php/publikasi/24
Ikatan Akuntan Indonesia: Pedoman
Asistensi Akuntansi Keuangan Desa
(2015) ,Jakarta.
Moh
Mahsun, Firma Sulistyowati,
Heribertus Andre Purwanegara
(2013). Akuntansi Sektor Publik,
Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia No 113 tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan
Desa.
Republik Indonesia. 2014. UndangUndang No. 6 Tahun 2014 tentang
Desa. Jakarta: Sekretariat Negara
59
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Dana desa
(Gampong Mesjid Punteuet Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe)
Syawal Harianto, Nanang Prihatin, Edi Zulfiar, Zuarni, dan Yetty Tri Putri
Dosen Jurusan Tata Niaga Politeknik Negeri Lhokseumawe
Email: syawalharianto@pnl.ac.id
Abstrak
Dana desa yang diberikan pemerintah pusat bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat pedesaan. Untuk itu, penggunaan dana desa harus
direncanakan, dilaksanakan dan dilaporkan untuk menilai tingkat keberhasilan program
dana desa. Dalam rangka mensukseskan program dana desa ini, tim pelaksana kegiatan
aplikasi Ipteks Program Hibah Desa Binaan Politeknik Negeri Lhokseumawe
menyelenggarakan “Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Dana Desa”.Tujuan dari
penyelenggraan kegiatan Penerapan Ipteks di Gampong ini untuk, pertamamemberikan
pengetahuan yang memadai mengenai pelaporan keuangan Dana Desa. Kedua
memberikan pelatihan untuk penyusunan laporan keuangan Dana Desa. Kegiatan
pelatihan ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016, di Gampong Mesjid Punteuet
Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe.Pelatihan diikuti 9 orang peserta,
adapun khalayak sasaran peserta terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Bendahara,
Kaur, Kasi, pendamping, dan tenaga administrasi. Adapun pelaksanaan kegiatan
pelatihan ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, tutorial, dan diskusi.
Kegiatan pelatihan penyusunan laporan keuangan dana desa bagi perangkat desa di
Gampong Mesjid Punteuet berjalan dengan lancar. Semua peserta antusias mengikuti
acara hingga selesai dan merasakan manfaat pelatihan untuk meningkatakan
akuntabilitas dan transparansi pengunaan dana desa. Peserta pelatihan juga menilai
bahwa pelatihan ini penting dan sangat diperlukan bagi perangkat desa. Peserta
pelatihan berharap pelatihan serupa dapat dilaksanakan kembali dengan peserta
(audience) yang lebih banyak/luas, dan dengan topik lainnya.
Kata Kunci: Dana Desa, Laporan Keuangan Dana Desa.
PENDAHULUAN
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui
Tahun 2014 tentang Desa Pemerintahan
dan dihormati dalam sistem pemerintahan
desa,
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desa
kewenangan
(Gampong)
dalam
pemerintahan
penyelenggaraan
desa,
Dengan turunnya Dana Desa ini, maka
pelaksanaan
pembangunan,
kemasyarakatan,
mendapat
diperlukan
pembinaan
dan
tujuan pemberian Dana Desa efektif dan
efisien. Turunnya Dana Desa ini perlu
masyarakat hukum yang memiliki batas
pengawalan dari berbagai pihak agar
wilayah yang berwenang untuk mengatur
mengurus
kepentingan
urusan
berjalan sesuai dengan tujuannya. Jika
pemerintahan,
masyarakat
pengelolaan,
pelaporan dan pengawasan yang baik agar
pemberdayaan
masyarakat. Desa merupakan kesatuan
dan
perencanaan,
pengawalan atau pendampingan ini tidak
setempat
52
Jurnal Vokasi, Vol 1 No.1 April 2017 - ISSN : 2548-4117 (Media Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat
dilakukan
maka
dikhawatirkan
akan
dalam menjalankan program yang telah
muncul berbagai permasalahan mulai dari
direncanakan, pemahaman (interpretasi)
perencanaan,
bagaimana mengelola atau menggunakan
pengelolaan,
pelaporan
hingga pengawasannya.
Dana Desa tidak sama antara satu desa
dengan desa lainnya. Jika hal ini dibiarkan
Potensi risiko dalam hal pengelolaan dana
maka
desa terjadi
penggunaan
maupun
baik bersifat administratif
substantif
yang
dapat
potensi
pengelolaan
dana
desa
atau
tidak
sesuai
petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan
mengakibatkan terjadinya permasalahan
dapat
hukum mengingatkan belum memadainya
penyimpangan
kompetensi
hal
Permasalahan yang sering muncul adalah
dan
pada tahap pelaporan keuangan Dana
aparat
penatausahaan,
desa
dalam
pelaporan,
terjadi,
dan
pada
akhirnya
pelaksanaan
terjadi.
pertanggungjawaban keuangan desa.
Desa, hal ini dikarena ketidak disiplinan
Pengelolaan
Keuangan
dan penatausahaan pengelolaan dana desa
keseluruhan
kegiatan
Desa
yang
adalah
meliputi
dan
kurangnya
pemahaman
tetang
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
penyusunan laporan keuangan keuangan
pelaporan,
desa oleh aparatur Gampung (desa).
dan
pertanggungjawaban
keuangan desa. Rencana Kerja Pemerintah
Provinsi Aceh salah satu provinsi di
Desa (RKPDesa) merupakan penjabaran
dari
Rencana
Pembangunan
Indonesia yang menerima dana desa.
Jangka
Provinsi Aceh terdiri dari 18 (delapan
Menengah Desa (RPJMD) untuk jangka
waktu
1
(satu)
tahun.
belas) Kabupaten dan 5 (lima) kota,
Anggaran
dengan jumlah penduduk sebanyak 4.907
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa)
juta jiwa. Kota Lhokseumawe merupakan
merupakan rencana keuangan tahunan
salah satu kota di Provinsi Aceh terdiri
Pemerintahan Desa. Diperlukan Peraturan
Bupati/Walikota
untuk
Kota Lhokseumawe memiliki jumlah
mengatur
penduduk 181.976 Jiwa yang tersebar di 4
mengenai Pengelolaan Keuangan Desa.
(empat) Kecamatan dan 68 (enam puluh
Munculnya
kekhawatiran
pengelolaan
Dana
Desa
dalam
delapan) desa. Adapun rinciannya di dapat
terumatam
dilihat
pada
tabel
terhadap kesiapan sumber daya manuasia
Tabel 1.1.
Jumlah Penduduk Kota Lhokseumawe Menurut KecamatanTahun 2015
No
Kecamatan
Jumlah Desa
Jumlah Penduduk
1
Banda Sakti
18
53
78.264
1.1.
Jurnal Vokasi, Vol 1 No.1 April 2017 - ISSN : 2548-4117 (Media Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat
2
Muara Satu
11
33.326
3
Muara Dua
17
47.297
4
Blang Mangat
22
23.089
68
181.976
Jumlah
Sumber: BPS, Lhokseumawe, 2015
Provinsi Aceh
tahun 2015 menerima
c. Muncul potensi pengelolaan atau
ADD dari pemerintah pusat sebesar Rp.
penggunaan dana desa tidak sesuai
1.707.817.995.000,.
petunjuk
yang
dihitung
teknis
dan
petunjuk
berdasarkan jumlah kabupatn kota, jumlah
pelaksanaan dapat terjadi, dan pada
penduduk, angka kemiskinan, dan tingkat
akhirnya
kesulitan geografis dari masing-masing
pelaksanaan terjadi.
d. Kesiapan SDM di desa dalam
desa. Sedangkan Kota Lhokseumawe
menerima
dana
desa
sebesar
penyimpangan
menyusun
Rp.
pelaporan
keuangan
belum memadai.
19.510.027.000,. anggaran dana desa yang
e. Aspek-aspek yang harus diawasi
begitu besar berpeluang menimbulkan
persoalaan hukum bagi pengelola apabila
dalam
tidak dikelola dan dilakukan dengan baik
belum begitu jelas meskipun telah
dantransparan.
diatur dalam Undang-Undang Desa
permasalahan
Implementasi
sebagai
Desa
pengawasan
Dana
Desa belum dapat diketahui secara teknis,
berikut:
a. Proses
Dana
no. 6 tahun 2014.
Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat
diidentifikasi
pengelolaan
perencanaan
memadai,
misalnya
melibatkan
desa,
semua
maka
penggunaan
Dana
sehingga masih ada kekhawatiran apakah
yang tidak
pelaksanaan
tidak
mengawal
aspek/elemen
masyarakat
dibatasi
pada
tahap
penyusunan laporan keuangan untuk Dana
b. Kesiapan SDM dalam menjalankan
Desa. Dengan demikian, rumusan masalah
program yang telah direncanakan,
dalam
(interpretasi)
mengelola
Desa
tersebut, kegiatan pengabdian kepada
desa.
bagaimana
Dana
mampu
berlaku. Berdasarkan identifikasi masalah
tidak
optimal mengakomodasi kebutuhan
pemahaman
pelaksanaan
ini
dijalankan sesuai dengan aturan yang
perencanaan
Desa
pengawasan
kegiatan
masyarakat
atau
ini
pengabdian
pada
adalah:“Bagaimana
penyusunan laporan keuangan untuk Dana
menggunakan Dana Desa tidak
Desa”
sama antara satu desa dengan desa
lainnya.
54
Jurnal Vokasi, Vol 1 No.1 April 2017 - ISSN : 2548-4117 (Media Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Berdasarkan berbagai uraian masalah atau
tantangan
yang
akan
dihadapi
oleh
METODE PELAKSANAAN
pemerintah desa terkait dengan turunnya
Sosialisasi
Dana Desa ini, maka Tim Pengabdian
Pelaksanaan aktivitas penerapan Ipteks
Kepada Masyarakat Politekniknik Negeri
kepada masyarakat melalui program Desa
Lhoksumawe
Desa
Binaan
didahului
melakukan
sebagai
upaya
menyusun
pelaksana dengan pihak Gampong Mesjid
Binaan)
(Program
menilai
pendampingan
Hibah
perlu
bagaimana
pelaporan keuangan Dana Desa.
Adapun
manfaat
kegiatan
dengan
sosialisasi
pendekatan
antara
Punteuet dengan harapan akan terjalin
Penerapan
hubungan kerja yang baik yang dilandasi
Ipteks Hibah Desa Binaan ini adalah:
oleh kepentingan yang sama yaitu untuk
a. Manfaat untuk kelompok sasaran
meningkatkan
pemahaman
bagi para perangkat desa, dapat
kompetensi
membantu mereka dalam menyusun
pengelolaan keuangan desa.
aparatur
dan
gampong
dalam
laporan keuangan sesuai dengan
Tim
standar yang berlaku.
b. Manfaat untuk Tim Pengabdi Bagi
Tim
Pengabdi,
pelatihan
desa
memberikan
ini
pemberian
laporan
pelatihan
keuangan
binaan
dan
yang
pada
umumnya
bisa
Negeri
dan
Politeknik
satu
Negeri
hal
yang
dengan disiplin ilmu tim adalah pelatihan
penyusunan laporan keuangan dana desa.
Mengingat dana desa yang telah berjalan
Pengambil
dalam kurun waktu dua tahun terakhir
Kebijakan di Politeknik Negeri
Lhokseumawe
apa
dibutuhkan oleh gampong yang sesuai
Desa
Mangat Kota Lhokseumawe.
untuk
untuk
Politeknik
Lhokseumawe.Salah
penyusuna
Mesjid Punteuet Kecamatan Blang
c. Manfaat
oleh
desa)
Gampong Mesjid Punteuet sebagai desa
khususnya
Dana
tentang
Kepala
hal pelaksanaan penerapan ipteks bagi
melaksanakan kegiatan pengabdian
masyarakat,
menanyakan
dengan
Jurusan Tata Niaga Pada khususnya dalam
dan
sekaligus sebagai wahana untuk
kepada
(kepala
Lhokseumawe
dapat
pengalaman
Gampong
diberikan
penyusunan laporan keuangan bagi
perangkat
berkoordinasi
terus
Perangkat
mengalami
banyaknya
Gampong Mesjid Peutuet dalam
meningkatan
persoalaan
dan
dalam
penatausahaan dan pengelolaan dari sisi
menyusun program pendampingan
keuangan.
dan pembinaan desa binaan yang
lain.
55
Jurnal Vokasi, Vol 1 No.1 April 2017 - ISSN : 2548-4117 (Media Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Waktu,
Lokasi,
dan
triwulan maupun laporan akhir tahun
sistematika
tentang keuangan dana desa yang
pelaksanaan kegiatan
sesuai
Program pelatihan penyusunan laporan
Langkah
keuangan dana desa dilaksanakan di
6
Desember
pelaksanaan
ini
kesepakatan
gampong
2016,
dengan
dan
c.
jadwal
sesuai
peserta
pelaksanaan
Adapun
kegiatan
d.
ini
direncanakan
motivasi
keuangan.
Selain
diberikan
materi
jadwal
laporan
menyesuaikan
peserta
khalayak sasaran sehingga jumlah
peserta
jam pengabdian masyarakat terpenuhi
pentingnya
16 jam.
pelaporan keuangan sebagai bentuk
pertanggungjawaban.
menyusun
keuangan selama 8 jam dengan
pengelolaan
itu,
diadakan
pendampingan
agar
memiliki kesadaran dan pemahaman
tetang
Langkah 4 (pendampingan):
Disamping langkah 1, 2, dan 3
diberikan
peraturan
mendiskusikan
ketiga diselenggarakan selama 2 jam.
Langkah 1 (Metode Ceramah):
Peserta
untuk
diberikan
selama ini mereka dihadapi. Langkah
adalah sebagai berikut:
a.
pelatihan
penyusunan laporan keuangan yang
sistematika
pengabdian
diselenggarakan
permasalahan yang berkaitan dengan
pelatihan.
dengan menggunakan beberapa metode
yaitu:
Peserta
kesempatan
kepala
Pelaksanaan pelatihan ini dilaksanakan
kegiatan
kedua
2015.
Langkah 3 (Metode Diskusi):
9
dengan
pihak
IAI-KASP
selama 4 jam.
Gampong Mesjid Punteuet pada pada
tanggal
dengan
Langkah
HASIL DAN PEMBAHASAN
pertama diselenggarakan selama 2
Kegiatan pelatihan penyusunan laporan
jam.
b.
keuangan dana desa di Gampong Mesjid
Langkah 2 (Metode Tutorial):
Punteuet Kecamatan Blang Mangat Kota
Peserta pelatihan diberikan materi
tentang
tahapan
penyiapan
Lhokseumawe dilaksanakan dalam 1 hari.
dan
Adapun susunan acara pelatihan sebagai
penataushaan dokumen dalam rangka
untuk
Tanggal
06/12/
2016
mempersiapkan
Waktu
08.00-09.00
09.00-09.20
09.20-10.30
10.3-12.00
berikut:
laporan
Materi
Registrasi peserta dan Pembukaan
Coffe Break
Materi 1.Pengelolaan Keuangan
Desa
Materi 2. Peraturan Pengeloaan
Keuanga Desa
56
Keterangan
Panitia Desa, Geucik
Panitian
Syawal Harianto, SE,
M.Si, Ak
Edi Zulfiar, SE, M.Si,
Ak
Jurnal Vokasi, Vol 1 No.1 April 2017 - ISSN : 2548-4117 (Media Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat
12.00-13.30
13.30-14.30
14.30-15.45
15.45-16.00
16.00-17.00
Isoma
Materi 3. Membuat Buku Jurnal dan
Buku Besar
Materi 4. Diskusi
Coffe Break
Materi 5 Cara Menyusun Laporan
Keuangan Keuangan Desa
Panitia
Zuarni, SE, M.Si, Ak
Tim Ipteks
Panitia
Tim Ipteks
Pelatihan penyusunan laporan keuangan
penyaluran dana desa (bagaimana dana
dana
di
desa turun) dan bagaimana penggunaan
Mesjid Punteuet Kecamatan
dana desa sesuai dengan aturan yang
Blang Mangat Kota Lhoksumawe yang
berlaku. Materi sesi ketiga ini juga
diadakan di ruang rapat kantor desa
dilengkapi
berjalan dengan lancar diawali dengan
evaluasi
pembukaan oleh bapak Geuchik Gampong
Penundaan dan pemotongan penyaluran
Mesjid Punteut.
dana
Sesi pertama dibuka dengan materi
narasumber, pada saat penjelasan materi
pengantar pengelolaan dana desa. Pada
sanksi penyalahgunaan dana desa.
materi ini peserta pelatihan memberikan
Sesi keempat diisi dengan tanya jawab.
materi mengenai dasar aturan pengelolaan
Pada
dana desa. Dengan pemberian materi ini
antusias bertanya kepada tim Penerapan
diharapkan
ilustrasi
Ipteks desa binaan. Beberapa pertanyaan
perbandingan bagaimana pengelolaan atau
yang diajukan oleh peserta pelatihan
penggunakan dana yang ada di desa
antara lain: cara membuat rencana angaran
sebelum dan sesudah UU dana Desa
dan belanja (RAB), rencana kegiatan
dikeluarkan. Selanjutnya materi mengenai
Swakelola
penyusunan anggaran dan bagaimana
keterlambatan
anggaran diperoleh di desa. Padasesi ini
(penyaluran dana desa), masalah pajak
terdapat
perubahan
dana desa (masih banyak yang belum
paradigma/konsep mengenai pendapatan
memiliki npwp), penyusunan laporan
dan pembiayaan.
keuangandana desa. SILPA apakah masuk
Sesi kedua tim penerapan Ipteks desa
ke
Binaan Politeknik Negeri Lhokseumawe
hambatan yang dialami tim pengabdi
menyampaikan
relatif tidak begitu banyak.
desa
Gampong
bagi
perangkat
memberikan
penjelasan
materi
desa
bagaimana
dengan
pemantauan
penggunaan
desa
sesi
juga
ini
dana
dijelaskan
peserta
kegiatan,
pembiayaan
desa.
oleh
menunjukkan
bukti
turunnya
dan
transaksi,
dana
Kesulitan
desa
ataupun
menyusun laporan keuangan dana desa
Sesi Kelima disi cara melakukan posting
(jurnal dan Buku Besar). Pada sesi ini
dan membuat laporan keuangan dana desa
diawali dengan penjelasan detil/teknis
yang sesuai dengan standar akuntansi
57
Jurnal Vokasi, Vol 1 No.1 April 2017 - ISSN : 2548-4117 (Media Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat
keuangan desa (IAI-KASP 2015). Pada
KESIMPULAN DAN SARAN
sesi terakhir (penutupan) Hal yang perlu
Kesimpulan
menjadi catatan adalah kerjasama antar
institusi
dengan
desa
binaan
Kesimpulan
sangat
masyarakat,
penerapan
akan
Ipteks
tetapi
sebagai berikut:
diharapkan
a. Aparatur gampong (desa) telah
mendapatkan pengetahuan tentang
tetapi juga dalam bentuk pendampinga di
penatausahaan
masa yang akan datang.
dan
pengelolaan
dokumen keuangan desa
Gambar dibawah ini beberapa contoh dari
kegiatan
pelatihan
di Gampong Mesjid Penteuet ini adalah
bagi
pembinaan tidak hasnya sebatas pelatihan
pelaksanaan
kegiatan
penyusunan laporan keuangan dana desa
berguna dalam mendukung kelancaran
kegiatan
dari
b. Bagi Kasi dan Kaur, kegiatan ini
pelatihan
merupakan
penyusunan laporan keuangan dana desa.
pengenalan
awal
tentang peraturan dan mekasnisme
pengelolaan keuangan dana desa.
c. Bagi
pendamping
kampung
pelatihan ini lebih memberikan
pemahaman
yang
lebih
komperhensif tentang mekanisme
dan manajemen keuangan dana desa
meningat pendamping tidak semua
berlatar belakang bidang ekonomi.
Saran
Kegiatan
program
hibah
desa
binaan sangat bermanfaat bagi masyarakat
dan khalayak sasaran, untuk pelaksanaa
pelatihan
seharusnya
dimulai
dari
pendampingan cara penyusunan rencana
angaran pendaapatan desa sehinga materi
pelatihan
yang
berkelanjutan
dengan
peserta (audience) yang lebih banyak/luas.
Adapun
materi yang diharapkan untuk
pelatihan berikutnya adalah penatausahaan
dokumen (bukti) transaksi maupun materi
pelatihantentang pengadaan barang/jasa di
desa.
58
Jurnal Vokasi, Vol 1 No.1 April 2017 - ISSN : 2548-4117 (Media Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
https://lhokseumawekota.bps.go.id/index
.php/publikasi/24
Ikatan Akuntan Indonesia: Pedoman
Asistensi Akuntansi Keuangan Desa
(2015) ,Jakarta.
Moh
Mahsun, Firma Sulistyowati,
Heribertus Andre Purwanegara
(2013). Akuntansi Sektor Publik,
Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia No 113 tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan
Desa.
Republik Indonesia. 2014. UndangUndang No. 6 Tahun 2014 tentang
Desa. Jakarta: Sekretariat Negara
59