Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Dana desa (Gampong Mesjid Punteuet Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe)

Jurnal Vokasi, Vol 1 No.1 April 2017 - ISSN : 2548-4117 (Media Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Dana desa
(Gampong Mesjid Punteuet Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe)
Syawal Harianto, Nanang Prihatin, Edi Zulfiar, Zuarni, dan Yetty Tri Putri
Dosen Jurusan Tata Niaga Politeknik Negeri Lhokseumawe
Email: syawalharianto@pnl.ac.id
Abstrak
Dana desa yang diberikan pemerintah pusat bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat pedesaan. Untuk itu, penggunaan dana desa harus
direncanakan, dilaksanakan dan dilaporkan untuk menilai tingkat keberhasilan program
dana desa. Dalam rangka mensukseskan program dana desa ini, tim pelaksana kegiatan
aplikasi Ipteks Program Hibah Desa Binaan Politeknik Negeri Lhokseumawe
menyelenggarakan “Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Dana Desa”.Tujuan dari
penyelenggraan kegiatan Penerapan Ipteks di Gampong ini untuk, pertamamemberikan
pengetahuan yang memadai mengenai pelaporan keuangan Dana Desa. Kedua
memberikan pelatihan untuk penyusunan laporan keuangan Dana Desa. Kegiatan
pelatihan ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016, di Gampong Mesjid Punteuet
Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe.Pelatihan diikuti 9 orang peserta,
adapun khalayak sasaran peserta terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Bendahara,

Kaur, Kasi, pendamping, dan tenaga administrasi. Adapun pelaksanaan kegiatan
pelatihan ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, tutorial, dan diskusi.
Kegiatan pelatihan penyusunan laporan keuangan dana desa bagi perangkat desa di
Gampong Mesjid Punteuet berjalan dengan lancar. Semua peserta antusias mengikuti
acara hingga selesai dan merasakan manfaat pelatihan untuk meningkatakan
akuntabilitas dan transparansi pengunaan dana desa. Peserta pelatihan juga menilai
bahwa pelatihan ini penting dan sangat diperlukan bagi perangkat desa. Peserta
pelatihan berharap pelatihan serupa dapat dilaksanakan kembali dengan peserta
(audience) yang lebih banyak/luas, dan dengan topik lainnya.
Kata Kunci: Dana Desa, Laporan Keuangan Dana Desa.

PENDAHULUAN

berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6

usul, dan/atau hak tradisional yang diakui

Tahun 2014 tentang Desa Pemerintahan


dan dihormati dalam sistem pemerintahan

desa,

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Desa

kewenangan

(Gampong)
dalam

pemerintahan

penyelenggaraan

desa,


Dengan turunnya Dana Desa ini, maka

pelaksanaan

pembangunan,
kemasyarakatan,

mendapat

diperlukan

pembinaan
dan

tujuan pemberian Dana Desa efektif dan
efisien. Turunnya Dana Desa ini perlu

masyarakat hukum yang memiliki batas

pengawalan dari berbagai pihak agar


wilayah yang berwenang untuk mengatur
mengurus

kepentingan

urusan

berjalan sesuai dengan tujuannya. Jika

pemerintahan,

masyarakat

pengelolaan,

pelaporan dan pengawasan yang baik agar

pemberdayaan


masyarakat. Desa merupakan kesatuan

dan

perencanaan,

pengawalan atau pendampingan ini tidak

setempat
52

Jurnal Vokasi, Vol 1 No.1 April 2017 - ISSN : 2548-4117 (Media Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat

dilakukan

maka

dikhawatirkan


akan

dalam menjalankan program yang telah

muncul berbagai permasalahan mulai dari

direncanakan, pemahaman (interpretasi)

perencanaan,

bagaimana mengelola atau menggunakan

pengelolaan,

pelaporan

hingga pengawasannya.

Dana Desa tidak sama antara satu desa
dengan desa lainnya. Jika hal ini dibiarkan


Potensi risiko dalam hal pengelolaan dana

maka

desa terjadi

penggunaan

maupun

baik bersifat administratif
substantif

yang

dapat

potensi


pengelolaan

dana

desa

atau

tidak

sesuai

petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan

mengakibatkan terjadinya permasalahan

dapat

hukum mengingatkan belum memadainya


penyimpangan

kompetensi

hal

Permasalahan yang sering muncul adalah

dan

pada tahap pelaporan keuangan Dana

aparat

penatausahaan,

desa

dalam


pelaporan,

terjadi,

dan

pada

akhirnya

pelaksanaan

terjadi.

pertanggungjawaban keuangan desa.

Desa, hal ini dikarena ketidak disiplinan

Pengelolaan


Keuangan

dan penatausahaan pengelolaan dana desa

keseluruhan

kegiatan

Desa
yang

adalah
meliputi

dan

kurangnya

pemahaman

tetang

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,

penyusunan laporan keuangan keuangan

pelaporan,

desa oleh aparatur Gampung (desa).

dan

pertanggungjawaban

keuangan desa. Rencana Kerja Pemerintah
Provinsi Aceh salah satu provinsi di

Desa (RKPDesa) merupakan penjabaran
dari

Rencana

Pembangunan

Indonesia yang menerima dana desa.

Jangka

Provinsi Aceh terdiri dari 18 (delapan

Menengah Desa (RPJMD) untuk jangka
waktu

1

(satu)

tahun.

belas) Kabupaten dan 5 (lima) kota,

Anggaran

dengan jumlah penduduk sebanyak 4.907

Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa)

juta jiwa. Kota Lhokseumawe merupakan

merupakan rencana keuangan tahunan

salah satu kota di Provinsi Aceh terdiri

Pemerintahan Desa. Diperlukan Peraturan
Bupati/Walikota

untuk

Kota Lhokseumawe memiliki jumlah

mengatur

penduduk 181.976 Jiwa yang tersebar di 4

mengenai Pengelolaan Keuangan Desa.

(empat) Kecamatan dan 68 (enam puluh
Munculnya

kekhawatiran

pengelolaan

Dana

Desa

dalam

delapan) desa. Adapun rinciannya di dapat

terumatam

dilihat

pada

tabel

terhadap kesiapan sumber daya manuasia

Tabel 1.1.
Jumlah Penduduk Kota Lhokseumawe Menurut KecamatanTahun 2015
No
Kecamatan
Jumlah Desa
Jumlah Penduduk
1

Banda Sakti

18

53

78.264

1.1.

Jurnal Vokasi, Vol 1 No.1 April 2017 - ISSN : 2548-4117 (Media Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat

2

Muara Satu

11

33.326

3

Muara Dua

17

47.297

4

Blang Mangat

22

23.089

68

181.976

Jumlah

Sumber: BPS, Lhokseumawe, 2015
Provinsi Aceh

tahun 2015 menerima

c. Muncul potensi pengelolaan atau

ADD dari pemerintah pusat sebesar Rp.

penggunaan dana desa tidak sesuai

1.707.817.995.000,.

petunjuk

yang

dihitung

teknis

dan

petunjuk

berdasarkan jumlah kabupatn kota, jumlah

pelaksanaan dapat terjadi, dan pada

penduduk, angka kemiskinan, dan tingkat

akhirnya

kesulitan geografis dari masing-masing

pelaksanaan terjadi.
d. Kesiapan SDM di desa dalam

desa. Sedangkan Kota Lhokseumawe
menerima

dana

desa

sebesar

penyimpangan

menyusun

Rp.

pelaporan

keuangan

belum memadai.

19.510.027.000,. anggaran dana desa yang

e. Aspek-aspek yang harus diawasi

begitu besar berpeluang menimbulkan
persoalaan hukum bagi pengelola apabila

dalam

tidak dikelola dan dilakukan dengan baik

belum begitu jelas meskipun telah

dantransparan.

diatur dalam Undang-Undang Desa

permasalahan

Implementasi

sebagai

Desa

pengawasan

Dana

Desa belum dapat diketahui secara teknis,

berikut:
a. Proses

Dana

no. 6 tahun 2014.

Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat
diidentifikasi

pengelolaan

perencanaan

memadai,

misalnya

melibatkan
desa,

semua
maka

penggunaan

Dana

sehingga masih ada kekhawatiran apakah

yang tidak

pelaksanaan

tidak

mengawal

aspek/elemen

masyarakat

dibatasi

pada

tahap

penyusunan laporan keuangan untuk Dana

b. Kesiapan SDM dalam menjalankan

Desa. Dengan demikian, rumusan masalah

program yang telah direncanakan,

dalam

(interpretasi)
mengelola

Desa

tersebut, kegiatan pengabdian kepada

desa.

bagaimana

Dana

mampu

berlaku. Berdasarkan identifikasi masalah

tidak

optimal mengakomodasi kebutuhan

pemahaman

pelaksanaan

ini

dijalankan sesuai dengan aturan yang

perencanaan
Desa

pengawasan

kegiatan

masyarakat

atau

ini

pengabdian

pada

adalah:“Bagaimana

penyusunan laporan keuangan untuk Dana

menggunakan Dana Desa tidak

Desa”

sama antara satu desa dengan desa
lainnya.

54

Jurnal Vokasi, Vol 1 No.1 April 2017 - ISSN : 2548-4117 (Media Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Berdasarkan berbagai uraian masalah atau
tantangan

yang

akan

dihadapi

oleh

METODE PELAKSANAAN

pemerintah desa terkait dengan turunnya

Sosialisasi

Dana Desa ini, maka Tim Pengabdian

Pelaksanaan aktivitas penerapan Ipteks

Kepada Masyarakat Politekniknik Negeri

kepada masyarakat melalui program Desa

Lhoksumawe

Desa

Binaan

didahului

melakukan

sebagai

upaya

menyusun

pelaksana dengan pihak Gampong Mesjid

Binaan)

(Program

menilai

pendampingan

Hibah

perlu

bagaimana

pelaporan keuangan Dana Desa.
Adapun

manfaat

kegiatan

dengan

sosialisasi

pendekatan

antara

Punteuet dengan harapan akan terjalin
Penerapan

hubungan kerja yang baik yang dilandasi

Ipteks Hibah Desa Binaan ini adalah:

oleh kepentingan yang sama yaitu untuk

a. Manfaat untuk kelompok sasaran

meningkatkan

pemahaman

bagi para perangkat desa, dapat

kompetensi

membantu mereka dalam menyusun

pengelolaan keuangan desa.

aparatur

dan

gampong

dalam

laporan keuangan sesuai dengan
Tim

standar yang berlaku.
b. Manfaat untuk Tim Pengabdi Bagi
Tim

Pengabdi,

pelatihan

desa

memberikan

ini

pemberian
laporan

pelatihan

keuangan

binaan

dan

yang

pada

umumnya

bisa

Negeri
dan

Politeknik
satu

Negeri
hal

yang

dengan disiplin ilmu tim adalah pelatihan
penyusunan laporan keuangan dana desa.
Mengingat dana desa yang telah berjalan

Pengambil

dalam kurun waktu dua tahun terakhir

Kebijakan di Politeknik Negeri
Lhokseumawe

apa

dibutuhkan oleh gampong yang sesuai

Desa

Mangat Kota Lhokseumawe.
untuk

untuk

Politeknik

Lhokseumawe.Salah

penyusuna

Mesjid Punteuet Kecamatan Blang

c. Manfaat

oleh

desa)

Gampong Mesjid Punteuet sebagai desa

khususnya

Dana

tentang

Kepala

hal pelaksanaan penerapan ipteks bagi

melaksanakan kegiatan pengabdian
masyarakat,

menanyakan

dengan

Jurusan Tata Niaga Pada khususnya dalam

dan

sekaligus sebagai wahana untuk

kepada

(kepala

Lhokseumawe

dapat

pengalaman

Gampong

diberikan

penyusunan laporan keuangan bagi
perangkat

berkoordinasi

terus

Perangkat

mengalami

banyaknya

Gampong Mesjid Peutuet dalam

meningkatan

persoalaan

dan
dalam

penatausahaan dan pengelolaan dari sisi

menyusun program pendampingan

keuangan.

dan pembinaan desa binaan yang
lain.

55

Jurnal Vokasi, Vol 1 No.1 April 2017 - ISSN : 2548-4117 (Media Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Waktu,

Lokasi,

dan

triwulan maupun laporan akhir tahun

sistematika

tentang keuangan dana desa yang

pelaksanaan kegiatan

sesuai

Program pelatihan penyusunan laporan

Langkah

keuangan dana desa dilaksanakan di

6

Desember

pelaksanaan

ini

kesepakatan
gampong

2016,

dengan
dan

c.

jadwal

sesuai

peserta

pelaksanaan

Adapun

kegiatan

d.

ini

direncanakan

motivasi

keuangan.

Selain

diberikan

materi

jadwal

laporan

menyesuaikan

peserta

khalayak sasaran sehingga jumlah

peserta

jam pengabdian masyarakat terpenuhi

pentingnya

16 jam.

pelaporan keuangan sebagai bentuk
pertanggungjawaban.

menyusun

keuangan selama 8 jam dengan

pengelolaan
itu,

diadakan

pendampingan

agar

memiliki kesadaran dan pemahaman
tetang

Langkah 4 (pendampingan):
Disamping langkah 1, 2, dan 3

diberikan

peraturan

mendiskusikan

ketiga diselenggarakan selama 2 jam.

Langkah 1 (Metode Ceramah):
Peserta

untuk

diberikan

selama ini mereka dihadapi. Langkah

adalah sebagai berikut:
a.

pelatihan

penyusunan laporan keuangan yang

sistematika

pengabdian

diselenggarakan

permasalahan yang berkaitan dengan

pelatihan.

dengan menggunakan beberapa metode
yaitu:

Peserta

kesempatan

kepala

Pelaksanaan pelatihan ini dilaksanakan

kegiatan

kedua

2015.

Langkah 3 (Metode Diskusi):
9

dengan

pihak

IAI-KASP

selama 4 jam.

Gampong Mesjid Punteuet pada pada
tanggal

dengan

Langkah

HASIL DAN PEMBAHASAN

pertama diselenggarakan selama 2
Kegiatan pelatihan penyusunan laporan

jam.
b.

keuangan dana desa di Gampong Mesjid

Langkah 2 (Metode Tutorial):

Punteuet Kecamatan Blang Mangat Kota

Peserta pelatihan diberikan materi
tentang

tahapan

penyiapan

Lhokseumawe dilaksanakan dalam 1 hari.

dan

Adapun susunan acara pelatihan sebagai

penataushaan dokumen dalam rangka
untuk

Tanggal
06/12/
2016

mempersiapkan

Waktu
08.00-09.00
09.00-09.20
09.20-10.30
10.3-12.00

berikut:

laporan

Materi
Registrasi peserta dan Pembukaan
Coffe Break
Materi 1.Pengelolaan Keuangan
Desa
Materi 2. Peraturan Pengeloaan
Keuanga Desa

56

Keterangan
Panitia Desa, Geucik
Panitian
Syawal Harianto, SE,
M.Si, Ak
Edi Zulfiar, SE, M.Si,
Ak

Jurnal Vokasi, Vol 1 No.1 April 2017 - ISSN : 2548-4117 (Media Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat

12.00-13.30
13.30-14.30
14.30-15.45
15.45-16.00
16.00-17.00

Isoma
Materi 3. Membuat Buku Jurnal dan
Buku Besar
Materi 4. Diskusi
Coffe Break
Materi 5 Cara Menyusun Laporan
Keuangan Keuangan Desa

Panitia
Zuarni, SE, M.Si, Ak
Tim Ipteks
Panitia
Tim Ipteks

Pelatihan penyusunan laporan keuangan

penyaluran dana desa (bagaimana dana

dana

di

desa turun) dan bagaimana penggunaan

Mesjid Punteuet Kecamatan

dana desa sesuai dengan aturan yang

Blang Mangat Kota Lhoksumawe yang

berlaku. Materi sesi ketiga ini juga

diadakan di ruang rapat kantor desa

dilengkapi

berjalan dengan lancar diawali dengan

evaluasi

pembukaan oleh bapak Geuchik Gampong

Penundaan dan pemotongan penyaluran

Mesjid Punteut.

dana

Sesi pertama dibuka dengan materi

narasumber, pada saat penjelasan materi

pengantar pengelolaan dana desa. Pada

sanksi penyalahgunaan dana desa.

materi ini peserta pelatihan memberikan

Sesi keempat diisi dengan tanya jawab.

materi mengenai dasar aturan pengelolaan

Pada

dana desa. Dengan pemberian materi ini

antusias bertanya kepada tim Penerapan

diharapkan

ilustrasi

Ipteks desa binaan. Beberapa pertanyaan

perbandingan bagaimana pengelolaan atau

yang diajukan oleh peserta pelatihan

penggunakan dana yang ada di desa

antara lain: cara membuat rencana angaran

sebelum dan sesudah UU dana Desa

dan belanja (RAB), rencana kegiatan

dikeluarkan. Selanjutnya materi mengenai

Swakelola

penyusunan anggaran dan bagaimana

keterlambatan

anggaran diperoleh di desa. Padasesi ini

(penyaluran dana desa), masalah pajak

terdapat

perubahan

dana desa (masih banyak yang belum

paradigma/konsep mengenai pendapatan

memiliki npwp), penyusunan laporan

dan pembiayaan.

keuangandana desa. SILPA apakah masuk

Sesi kedua tim penerapan Ipteks desa

ke

Binaan Politeknik Negeri Lhokseumawe

hambatan yang dialami tim pengabdi

menyampaikan

relatif tidak begitu banyak.

desa

Gampong

bagi

perangkat

memberikan

penjelasan

materi

desa

bagaimana

dengan

pemantauan

penggunaan

desa

sesi

juga

ini

dana

dijelaskan

peserta

kegiatan,

pembiayaan

desa.

oleh

menunjukkan

bukti

turunnya

dan

transaksi,

dana

Kesulitan

desa

ataupun

menyusun laporan keuangan dana desa

Sesi Kelima disi cara melakukan posting

(jurnal dan Buku Besar). Pada sesi ini

dan membuat laporan keuangan dana desa

diawali dengan penjelasan detil/teknis

yang sesuai dengan standar akuntansi

57

Jurnal Vokasi, Vol 1 No.1 April 2017 - ISSN : 2548-4117 (Media Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat

keuangan desa (IAI-KASP 2015). Pada

KESIMPULAN DAN SARAN

sesi terakhir (penutupan) Hal yang perlu

Kesimpulan

menjadi catatan adalah kerjasama antar
institusi

dengan

desa

binaan

Kesimpulan

sangat

masyarakat,

penerapan
akan

Ipteks

tetapi

sebagai berikut:

diharapkan

a. Aparatur gampong (desa) telah
mendapatkan pengetahuan tentang

tetapi juga dalam bentuk pendampinga di

penatausahaan

masa yang akan datang.

dan

pengelolaan

dokumen keuangan desa

Gambar dibawah ini beberapa contoh dari
kegiatan

pelatihan

di Gampong Mesjid Penteuet ini adalah

bagi

pembinaan tidak hasnya sebatas pelatihan

pelaksanaan

kegiatan

penyusunan laporan keuangan dana desa

berguna dalam mendukung kelancaran
kegiatan

dari

b. Bagi Kasi dan Kaur, kegiatan ini

pelatihan

merupakan

penyusunan laporan keuangan dana desa.

pengenalan

awal

tentang peraturan dan mekasnisme
pengelolaan keuangan dana desa.
c. Bagi

pendamping

kampung

pelatihan ini lebih memberikan
pemahaman

yang

lebih

komperhensif tentang mekanisme
dan manajemen keuangan dana desa
meningat pendamping tidak semua
berlatar belakang bidang ekonomi.
Saran
Kegiatan

program

hibah

desa

binaan sangat bermanfaat bagi masyarakat
dan khalayak sasaran, untuk pelaksanaa
pelatihan

seharusnya

dimulai

dari

pendampingan cara penyusunan rencana
angaran pendaapatan desa sehinga materi
pelatihan

yang

berkelanjutan

dengan

peserta (audience) yang lebih banyak/luas.
Adapun

materi yang diharapkan untuk

pelatihan berikutnya adalah penatausahaan
dokumen (bukti) transaksi maupun materi
pelatihantentang pengadaan barang/jasa di
desa.

58

Jurnal Vokasi, Vol 1 No.1 April 2017 - ISSN : 2548-4117 (Media Online)
Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

https://lhokseumawekota.bps.go.id/index
.php/publikasi/24

Ikatan Akuntan Indonesia: Pedoman
Asistensi Akuntansi Keuangan Desa
(2015) ,Jakarta.
Moh

Mahsun, Firma Sulistyowati,
Heribertus Andre Purwanegara
(2013). Akuntansi Sektor Publik,
Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia No 113 tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan
Desa.
Republik Indonesia. 2014. UndangUndang No. 6 Tahun 2014 tentang
Desa. Jakarta: Sekretariat Negara

59