PEMANFAATAN INTERNET DAN MEDIA SOSIAL UNTUK MEMPERLUAS JANGKAUAN DAKWAH DAN MEMPERKAYA KONTEN DAKWAH
Era Abdima Volume 2 No. 1 Maret 2018
PEMANFAATAN INTERNET DAN MEDIA SOSIAL
UNTUK MEMPERLUAS JANGKAUAN DAKWAH DAN
MEMPERKAYA KONTEN DAKWAH
Amir Hamzah, Untung Joko Basuki
Fakultas Teknologi Industri
Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Jl. Kalisahak 28 Yogyakarta
ABSTRAK
Internet dan media sosial saat ini sudah menyita sebagian besar waktu bagi generasi
muda, terutama generasi Z. Sebagai produk teknologi yang selalu memiliki dua sisi,
posistif dan negative, upaya memaksimalkan sisi positif dari internet perlu terus
dikembangkan. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan
generasi muda tentang penggunaan internet dan media sosial untuk tujuan positif, yakni
menyampaikan pesan-pesan positif, yakni dakwah sebagai kewajiban penting dalam
agama. Metode yang digunakan adalah ceramah dan simulasi internet untuk dakwah.
Khalayak sasaran dari kegiatan ini adalah Remaja "Masjid Al Aman" Kresen, Bantul,
Yogyakarta. Acara dihadiri oleh 30 aktifis remaja masjid yang berusia berkisar antara 1624 tahun. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini, diharapkan muncul kesadaran dan
kemauan untuk menggunaan internet dan media sosial untuk menyebarkan konten
dakwah, guna menangkal maraknya informasi negatif yang tersebar di dunia maya.
Kata kunci : Dakwah, Remaja Masjid, Internet dan Media Sosial
ABSTRACT
The internet and social media nowadays have taken up most of the time for the younger
generation, especially the Z generation. As a technology product that always has two sides,
posistif and negative, the effort to maximize the positive side of the internet needs to be
continuously developed. This activity aims to raise awareness and knowledge of young
people about the use of internet and social media for the positive purpose of delivering
positive messages, namely da'wah as an important obligation in religion. The method used
is lecture and internet simulation for da'wah. The target audience of this activity is the "Al
Aman" Mosque Kresen, Bantul, Yogyakarta. The event was attended by 30 teenage mosque
activists aged between 16-24 years old. The result of the implementation of this activity, is
expected to appear awareness and willingness to use the internet and social media to
spread content da'wah, in order to ward off the rise of negative information spread in cyberspace.
Keywords: Da'wah, Teens Mosque, Internet and Social Media
1. PENDAHULUAN
Penggunaan internet dan media sosial oleh masyarakat saat ini sudah masuk ke
berbagai kalangan, mulai dari bisnis, pendidikan, pemerintahan dan juga dalam
penyampaian pesan dakwah. Internet sabagai new media senantiasa membahas sesuatu
yang uptodate dan sedang menjadi trend dalam berbagai bidang (Flew,2005). Tidak dapat
dipungkiri bahwa penggunaan internet, disamping untuk keperluan yang positif seperti
tersebut di atas, internet dan media sosial juga tidak jarang digunakan untuk kepentingan
Era Abdima Volume 2 No. 1 Maret 2018
yang negatif, seperti perjudian, perdagangan bahan terlarang, bahkan penyebaran
pornografi dan konten negatif yang membahayakan moral masyarakat.
Jumlah pengguna internet di Indonesia setiap tahun selalu mengalami peningkatan.
Berdasar survey Asosiasi Pengguna Jasa Internet (APJI), pengguna internet di Indonesia
pada tahun 2017 berjumlah 143,26 juta. Data ini meningkat dari tahun sebelumnya (2016),
yaitu sebanyak 132.7 juta (Setiawan, 2017). Berdasar survey tersebut, pengguna di usia 1024 sebesar 18,4 % atau sebanyak 24,4 Juta. Usia ini merupakan usia remaja yang sedang
studi baik di sekolah dasar, sekolah menengah maupun di perguruan tinggi dan perangkat
yang digunakan diantaranya menggunakan smartphone (47,6%) dan komputer (50,7%) .
Generasi yang menggunakan internet didominasi oleh generasi Z (usia 6-20 tahun), seperti
terlihat dalam Gambar 1.
Gambar 1. Generasi Z sebagai pengguna internet
terbanyak Usia 6-20 tahun (Setiawan, 2017)
Jika dilihat dari perangkat yang digunakan oleh generasi Z, terlihat ada pergeseran
penggunaan alat jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya (generasi millennial).
Dengan mengamati penggunaan alat komnikasi yang dominan, yaitu TV, Desktop, Laptop
dan SmartPhone ada fenomena menarik, yakni jika pada geneasi millennial jam
komunikasi dengan alat didominasi oleh desktop (16.4 jam / minggu) , maka pada generasi
Z terjadi pergeseran , yakni didonimasi oleh SmartPhone (15.4 jam/ minggu) seperti tersaji
dalam Gambar 2 berikut ini.
Gambar 2. Pemilihan alat komunikasi oleh Generasi Z
(White, 2017)
Penggunaan sosial media pada generasi Z juga memiliki pola yang berbeda dengan
generasi sebelumnya. Gambar 3 menunjukkan bagaimana social media Instagram, Youtube
dan tweeter mengelami peningkatan pada generasi Z sementara Facebook mengalamai
penurunan. Fakta ini tentu merupakan realitas yang harus disadari oleh para pengambil
keputusan dan pihak-pihak yang memerlukan internet dan social media sebagai media
Era Abdima Volume 2 No. 1 Maret 2018
mengkomunikasikan idenya. Dengan karakteristik seperti itu internet dan media sosial
menjadi satu pilihan untuk menyebarkan informasi diberbagai bidang (Situmorang, 2012).
Gambar 3. Penggunaan sosial media Generasi Z
dan Generasi Millenial
Dunia dakwah yang hakekatnya adalah penyampaian pesan-pesan kebaikan dalam
agama apapun merupakan dunia yang secara langsung sangat terpengaruh oleh alat
komunikasi dan kecenderungan komunikasi yang digunakan oleh objek dan subjek
dakwah. Dalam konteks agama islam pengertian dakwah secara awam adalah identik
dengan Ceramah, pengajian atau Khutbah. Pada masa klasik para penyebar agama islam
seperti wali songo menggunakan media kebudayaan seperti wayang kulit dan pertunjukan
budaya untuk menyebarkan dakwah agama islam. Dakwah yang menurut Azis (2016),
berasal dari kata da’a mempunyai beberapa makna antara lain memanggil, mengundang,
minta tolong, meminta, memohon, menamakan, menyuruh datang, mendorong,
menyebabkan, mendatangkan, mendoakan, menangisi dan meratapi. Tentu cara wali
songo dengan pertunjukan wayang saat ini sudah tidak relevan lagi. Diperlukan kreativitas
baru untuk menyampaikan pesan dakwah menggunakan alat komunikasi yng memang
paling sesuai dengan objek dakwah. Untuk generasi Z dan generasi millennial maka sarana
yang paling tepat adalah menggunakan internet dan media sosial.
Menurut White (2017), pesan yang disampaikan melalui multimedia akan lebih
cepat sampai kepada audiens dibandingkan dengan menggunakan satu macam media.
Sebagai ilustrasi, media teks memiliki daya pesan lebih lemah dibandingkan pesan gambar,
sementara pesan gambar bergerak lebih menarik dibandingkan dengan gambar mati, dan
pesan video lebih kuat dibandingkan dengan pesan audio. Beberapa media internet dan
media sosial yang sangat cocok untuk digunakan sebagai sarana memperluas jangkuan
dakwah adalah sebagai berikut :
a) Blog : Blog merupakan media yang dapat digunakan untuk menulis artikel,
menyampaikan informasi berupa foto, video
b) SlideShare (https://www.slideshare.net ) Media ini khusus digunakan untuk berbagi
slide dari artikel, sehingga dapat digunakan untuk mendokumentasikan sekaligus juga
untuk menyebarkan bahan dakwah berupa power point
c) Archive ( https://archive.org/ ) merupakan aplikasi untuk menyimpan dokumen, baik
berupa teks, image, audio maupun video.
d) Youtube (https://youtube.com/ ) merupakan aplikasi untuk menyimpan video dan
berbagi video. Pada awalnya aplikasi ini hanya untuk video durasi 2 menit, akan tetapi
saat ini durasi video yang diunggah di Youtube bisa berjam-jam.
Adapun media sosial yang dapat digunakan adalah :
Era Abdima Volume 2 No. 1 Maret 2018
Facebook (https://facebook.com ) merupakan media sosial untuk berbagi teman dan
berbagi dokumen apa saja. Dalam Faceebook ada fasilitas catatan yang bisa digunakan
untuk menuliskan artikel panjang kita, disamping ada dokumen foto dan video.
b) Twitter (https://twitter.com ) merupakan aplikasi untuk berbagi pesan pendek. Saat ini
twitter dapat digunakan untuk menyebarkan link, video ataupun foto.
c) Instagram (https://instagram.com) merupakan aplikasi yang pada awalnya digunakan
untuk berbagi foto. Saat ini dapat digunakan untuk berbagi video dengan durasi
dibawah 1 menit. Ini merupakan aplikasi yang paling banyak diminati oleh kalangan
muda.
d) WhatsApp (https://whatsapp) merupakan aplikasi pertemanan yang lebih dominan
pada SmartPhone, meskipun tetap dapat dijalankan melalui
a)
Berbagai macam aplikasi yang ada di internet baik berupa blog atau berbagai media
sosial merupakan peluang besar untuk menyampaikan dakwah. Karakteristik generasi Z
yang akrab dengan SmartPhone dengan aplikasi twitter untuk pesan teks, Instagram
untuk pesan image, archive untuk pesan audio dan youtube untuk pesan video, memiliki
peluang besar sebagai sasaran dakwah dengan pendekatan multimedia. Ketika orang-orang
menggunakan multimedia untuk menawarkan keburukan seperti perjudian, perdagangan
illegal, bahkan pelacuran, kampanye LGBT dan trafficking maka generasi muda islam
harus menguasai teknologi internet dan sosial media untuk melawan segala macam
informasi merusak tersebut. Untuk itu maka penguasaan teknik multimedia dan aplikasiaplikasi untuk mengemas konten dakwah dalam bentuk image, power point, audio dan
video yang menarik dan menyebarkan konten melalu berbagai sarana modern yang cocok
dengan generasi saat ini. Dengan latar belakang tersebut kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat ini diselenggarkan untuk membekali Remaja Masjid di Dusun Kresen Bantul
diselenggarakan.
2. METODE
Metode Pelaksanaan Pengabdian dapat dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu
1)Survey lokasi, 2)Penyusunan Materi, 3)Pelaksanaan Sosialisasi/ Penyuluhan dan 4)
Evaluasi.
Tahap 1) survey lokasi dilakukan menyangkut tempat pengabdian dan khalayak
sasaran pengabdian. Komunkasi dilakukan dengan Bapak Isdiyana, S.Pd, Ketua Takmir
Masjid Al Aman, Kresen, Bantul. Disepakati penyuluhan akan dilakukan pada Hari
Minggu, 29 April 2018 Pukul 9.00-12.00 dengan audien sasaran para Remaja Masjid Al
Aman. Tahap 2) Penyusunan materi berupa power point yang didukung oleh foto dan
video dipersiapkan untuk menjelaskan bagaimana menyusun materi dakwah dan memilih
media dakwah dari berbagai media sosial yang ada. Bagaimana membuat power point dan
mengupload di SliedeShare, dan merekam file audio dan mengupload pada Archieve.
Selanjutnya bagaimana bahan-bahan dakwah tersebut dikomunikasikan melalui blog,
facebook, Instagram atau twitter. Materi yang disusun dapat diunduh pada link :
https://www.slideshare.net/mirdakwahppt/pengabdian-bantul-29april2018
Pelaksanaan kegiatan diselenggarakan
dengan nama kegiatan “Menyambut
Romadhon dengan Belajar Internet untuk Dakwah dan Internet Sehat”. Pelaksanaan
kegiatan dilaksanakan pada Tanggal : 29 April 2018, bertempat di Masjid Al Aman,
Bantul. Adapun instruktur
3 (tiga) orang yaitu : Dr. Ir. Amir Hamzah,MT, Mohammad
Sholeh,ST,MT dan Drs. Untung Joko Basuki, M.Pdi. Adapun peserta pelatihan ini adalah
para remaja masjid sebanyak 30 orang.
Era Abdima Volume 2 No. 1 Maret 2018
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam pelaksanaan pengabdian peserta dijelaskan mengenai internet yang sehat
dan bagaimana mengemas materi dakwah untuk disajikan dalam internet dan media sosial
yang menarik objek dakwah (Gambar 4, Gambar 5 dan Gambar 6). Kepada peserta
didemonstrasikan bagaimana efektifnya materi dakwah yang sederhana yang jika
menggunakan dakwah klasik (misalnya hanya dengan ceramah) maka menjadi kurang
menarik, tetapi menggunakan media social menjadi lebih menarik. Dari sisi kelompok
multimedia, dapat disajikan jenisnya misalnya dengan teks, Image, Audio, dan Video.
Dakwah dengan Teks. Ini dapat dikemas dalam artikel yang ditulis di blog,
facebook atau twitter. Sebagai contoh untuk artikel dakwah pada blog, ada pada link
http://miramzaha.blogspot.co.id/ , sedangkan artikel pada facebook dapat diberikan contoh
dengan menulis catatan. Kelebihan teks adalah materi yang dapat lebih mendalam
mengupas suatu tema, disertai dengan dalil dan argumentasinya.
Gambar 4. Peserta dan nara sumber dalam sosialisasi internet untuk dakwah
Gambar 5. Penyampaian materi
Gambar 6 Peserta menyimak paparan
Dakwah dengan Image. Dengan Instagram pesan dakwah akan menarik jika
dikemas dalam bentuk gambar. Misalnya seperti pada Gambar 7 yang menyajikan kaos
Era Abdima Volume 2 No. 1 Maret 2018
dakwah, berisi pesan “Jangan bicara islam tinggi-tinggi jika Shubuhmu belum di Masjid”.
Pesan menggunakan kaos cocok untuk anak muda.
Gambar 7. Pesan dalam gambar Kaos
Dalam gambar 7 juga terlihat ada 54 orang yang “like” terhadap pesan tersebut. Untuk
pesan-pesan dakwah yang lain dapat diases pada Instagram penulis yang dapat diases pada
link : https://www.instagram.com/miramzah/
Mengemas Materi dengan Power Point. Salah satau variasi materi dakwah
adalah dengan mengemas melalui power point. Selanjutnya kemasan power point dapat
diupload dalam SlideShare untuk berbagi dengan khalayak umum. Dengan slideshare kita
dapat memantau statistic yang sudah mengkases konten dakwah kita, seperti berapa yang
melihat, berapa yang mendownload dan seterusnya. Sebagai contoh adalah pada kumpulan
materi penulis yang dapat diases pada link: https://www.slideshare.net/mirdakwahppt/
dengan tampilan seperti Gambar 8.
Gambar 8. Materi dalam SlideShare
Gambar 9. Materi dalam SlideShare
Era Abdima Volume 2 No. 1 Maret 2018
Salah satu slide yang berjudul “Alquran dan Teknologi” tampak statistic telah dilihat oleh
2.976 orang dan telah didownload sebanyak 195 kali (Lihat Gambar 8).
Kelebihan slideshare untuk penyajian materi adalah adanya analisis statistic sebaran
pengakses dari materi kota, sehingga darimana saja (asal negara) yang telah mengakses
materi kita dapat kita pantau. Gambar 9 menunjukkan statistic dari pengakses materi kita
untuk materi “Alquran dan Teknologi”.
Mengemas materi dengan Audio. Jangkauan dakwah audio pada awalnya terbatas pada
audien dimana kita berceramah. Dengan merekam ceramah kita dan mengunggahnya,
maka akan memperluas jangkauan dakwah kita ke seluruh penjuru dunia. Contoh koeleksi
audio yang disimpan di archieve adalah seperti Gambar 10, yang dapat dilihat di link
https://archive.org/details/@mirarsip berikut yang merupakan koleksi audio dari penulis.
Gambar 10. Materi audio di Archieve
Materi yang telah dikemas dalam archieve selanjutnya linknya dapat diinsert di berbagai
media sosial, seperti blog, facebook, atau twitter.
Mengemas materi dengan Video. Materi video adalah materi yang paling kuat efeknya
diantara berbagai materi multimedia. Materi ini meski dapat langsung diupload di berbagai
media yang ada, umumnya yang paling luwes adalah diupload di youtube dan kemudian
linknya yang dibagikan menggunakan media-media sosial yang ada. Contoh pada Link
berikut: https://www.youtube.com/channel/UC2ZYnA-40Z-bJUMyv9FBxRQ pada
gambar 11 dan Gambar 12 berikut ini.
Gambar 11. Materi video di youtube
Gambar 12. Ilustrasi kiyamat
Era Abdima Volume 2 No. 1 Maret 2018
Berdasarkan simulasi dan penayangan berbagai media yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan dakwah, didapatkan umpan balik dari peserta bahwa mereka sangat
tertarik dan lebih mudah untuk bisa memahami materi dakwah jika disajikan dengan
beragam cara dengan cara memanfaatkan aplikasi menggunakan multimedia. Hal ini
menjadi dasar agar di masa yang akan datang generasi muda yang umumnya, khusunya
generasi Z memiliki waktu cukup banyak untuk mengakses internet dan media sosial untuk
tujuan positif, bahkan tujuan mulia, yakni menjalankan kewajiban agama yang sangat
penting, yaitu berdakwah.
4. KESIMPULAN
Remaja masjid Al Alman Kresen Bantul setelah mengikuti sosialisasi internet dan
media sosial untuk memperluas dan memperkaya konten dakwah mendapatkan manfaat
yang berupa pengetahuan dan wawasan baru berbagai aplikasi yang dapat digunakan untuk
menyebarkan informasi positif dalam berbagai bentuk. Mereka mendapatkan gambaran
yang jelas bahwa internet bukan saja hanya punya sisi negatif, tetapi punya sisi positif
yang sangat berguna untuk menyampaikan pesan dakwah lebih efektif.
Sasaran penyuluhan untuk membangkitkan motivasi remaja terlibat dalam
penyebaran konten positif di internet dan media sosial juga dapat dicapai dengan minatnya
mereka untuk mengikuti penyuluhan berikutnya yang lebih detail menjelaskan teknis dari
pembuatan konten, mengingat pada penyuluhan ini masih bersifat perkenalan.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Moh. Ali, 2016, “Ilmu Dakwah Edisi Revisi ”, Kencana Yogyakarta
Flew, Terry. 2005. New Media. Oxford University Press
White, J.,E., 2017, ”Meet Generation Z: Understanding and Reaching the New PostChristian World”, Amazon
Setiawan, S.R.D., 2017,” tahun-2017-pengguna-internet-di-indonesia-mencapai-14326juta-orang”, https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/19/161115126/tahun2017-pengguna-internet-di-indonesia-mencapai-14326-juta-orang. Di ases 25
April 2018
Situmorang , J.R.,2012, “Pemanfaatan Internet Sebagai New Media Dalam Bidang Politik,
Bisnis, Pendidikan Dan Sosial Budaya”, Jurnal Administrasi Bisnis (2012), Vol.8,
No.1: hal. 73–87, (ISSN:0216–1249)
PEMANFAATAN INTERNET DAN MEDIA SOSIAL
UNTUK MEMPERLUAS JANGKAUAN DAKWAH DAN
MEMPERKAYA KONTEN DAKWAH
Amir Hamzah, Untung Joko Basuki
Fakultas Teknologi Industri
Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Jl. Kalisahak 28 Yogyakarta
ABSTRAK
Internet dan media sosial saat ini sudah menyita sebagian besar waktu bagi generasi
muda, terutama generasi Z. Sebagai produk teknologi yang selalu memiliki dua sisi,
posistif dan negative, upaya memaksimalkan sisi positif dari internet perlu terus
dikembangkan. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan
generasi muda tentang penggunaan internet dan media sosial untuk tujuan positif, yakni
menyampaikan pesan-pesan positif, yakni dakwah sebagai kewajiban penting dalam
agama. Metode yang digunakan adalah ceramah dan simulasi internet untuk dakwah.
Khalayak sasaran dari kegiatan ini adalah Remaja "Masjid Al Aman" Kresen, Bantul,
Yogyakarta. Acara dihadiri oleh 30 aktifis remaja masjid yang berusia berkisar antara 1624 tahun. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini, diharapkan muncul kesadaran dan
kemauan untuk menggunaan internet dan media sosial untuk menyebarkan konten
dakwah, guna menangkal maraknya informasi negatif yang tersebar di dunia maya.
Kata kunci : Dakwah, Remaja Masjid, Internet dan Media Sosial
ABSTRACT
The internet and social media nowadays have taken up most of the time for the younger
generation, especially the Z generation. As a technology product that always has two sides,
posistif and negative, the effort to maximize the positive side of the internet needs to be
continuously developed. This activity aims to raise awareness and knowledge of young
people about the use of internet and social media for the positive purpose of delivering
positive messages, namely da'wah as an important obligation in religion. The method used
is lecture and internet simulation for da'wah. The target audience of this activity is the "Al
Aman" Mosque Kresen, Bantul, Yogyakarta. The event was attended by 30 teenage mosque
activists aged between 16-24 years old. The result of the implementation of this activity, is
expected to appear awareness and willingness to use the internet and social media to
spread content da'wah, in order to ward off the rise of negative information spread in cyberspace.
Keywords: Da'wah, Teens Mosque, Internet and Social Media
1. PENDAHULUAN
Penggunaan internet dan media sosial oleh masyarakat saat ini sudah masuk ke
berbagai kalangan, mulai dari bisnis, pendidikan, pemerintahan dan juga dalam
penyampaian pesan dakwah. Internet sabagai new media senantiasa membahas sesuatu
yang uptodate dan sedang menjadi trend dalam berbagai bidang (Flew,2005). Tidak dapat
dipungkiri bahwa penggunaan internet, disamping untuk keperluan yang positif seperti
tersebut di atas, internet dan media sosial juga tidak jarang digunakan untuk kepentingan
Era Abdima Volume 2 No. 1 Maret 2018
yang negatif, seperti perjudian, perdagangan bahan terlarang, bahkan penyebaran
pornografi dan konten negatif yang membahayakan moral masyarakat.
Jumlah pengguna internet di Indonesia setiap tahun selalu mengalami peningkatan.
Berdasar survey Asosiasi Pengguna Jasa Internet (APJI), pengguna internet di Indonesia
pada tahun 2017 berjumlah 143,26 juta. Data ini meningkat dari tahun sebelumnya (2016),
yaitu sebanyak 132.7 juta (Setiawan, 2017). Berdasar survey tersebut, pengguna di usia 1024 sebesar 18,4 % atau sebanyak 24,4 Juta. Usia ini merupakan usia remaja yang sedang
studi baik di sekolah dasar, sekolah menengah maupun di perguruan tinggi dan perangkat
yang digunakan diantaranya menggunakan smartphone (47,6%) dan komputer (50,7%) .
Generasi yang menggunakan internet didominasi oleh generasi Z (usia 6-20 tahun), seperti
terlihat dalam Gambar 1.
Gambar 1. Generasi Z sebagai pengguna internet
terbanyak Usia 6-20 tahun (Setiawan, 2017)
Jika dilihat dari perangkat yang digunakan oleh generasi Z, terlihat ada pergeseran
penggunaan alat jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya (generasi millennial).
Dengan mengamati penggunaan alat komnikasi yang dominan, yaitu TV, Desktop, Laptop
dan SmartPhone ada fenomena menarik, yakni jika pada geneasi millennial jam
komunikasi dengan alat didominasi oleh desktop (16.4 jam / minggu) , maka pada generasi
Z terjadi pergeseran , yakni didonimasi oleh SmartPhone (15.4 jam/ minggu) seperti tersaji
dalam Gambar 2 berikut ini.
Gambar 2. Pemilihan alat komunikasi oleh Generasi Z
(White, 2017)
Penggunaan sosial media pada generasi Z juga memiliki pola yang berbeda dengan
generasi sebelumnya. Gambar 3 menunjukkan bagaimana social media Instagram, Youtube
dan tweeter mengelami peningkatan pada generasi Z sementara Facebook mengalamai
penurunan. Fakta ini tentu merupakan realitas yang harus disadari oleh para pengambil
keputusan dan pihak-pihak yang memerlukan internet dan social media sebagai media
Era Abdima Volume 2 No. 1 Maret 2018
mengkomunikasikan idenya. Dengan karakteristik seperti itu internet dan media sosial
menjadi satu pilihan untuk menyebarkan informasi diberbagai bidang (Situmorang, 2012).
Gambar 3. Penggunaan sosial media Generasi Z
dan Generasi Millenial
Dunia dakwah yang hakekatnya adalah penyampaian pesan-pesan kebaikan dalam
agama apapun merupakan dunia yang secara langsung sangat terpengaruh oleh alat
komunikasi dan kecenderungan komunikasi yang digunakan oleh objek dan subjek
dakwah. Dalam konteks agama islam pengertian dakwah secara awam adalah identik
dengan Ceramah, pengajian atau Khutbah. Pada masa klasik para penyebar agama islam
seperti wali songo menggunakan media kebudayaan seperti wayang kulit dan pertunjukan
budaya untuk menyebarkan dakwah agama islam. Dakwah yang menurut Azis (2016),
berasal dari kata da’a mempunyai beberapa makna antara lain memanggil, mengundang,
minta tolong, meminta, memohon, menamakan, menyuruh datang, mendorong,
menyebabkan, mendatangkan, mendoakan, menangisi dan meratapi. Tentu cara wali
songo dengan pertunjukan wayang saat ini sudah tidak relevan lagi. Diperlukan kreativitas
baru untuk menyampaikan pesan dakwah menggunakan alat komunikasi yng memang
paling sesuai dengan objek dakwah. Untuk generasi Z dan generasi millennial maka sarana
yang paling tepat adalah menggunakan internet dan media sosial.
Menurut White (2017), pesan yang disampaikan melalui multimedia akan lebih
cepat sampai kepada audiens dibandingkan dengan menggunakan satu macam media.
Sebagai ilustrasi, media teks memiliki daya pesan lebih lemah dibandingkan pesan gambar,
sementara pesan gambar bergerak lebih menarik dibandingkan dengan gambar mati, dan
pesan video lebih kuat dibandingkan dengan pesan audio. Beberapa media internet dan
media sosial yang sangat cocok untuk digunakan sebagai sarana memperluas jangkuan
dakwah adalah sebagai berikut :
a) Blog : Blog merupakan media yang dapat digunakan untuk menulis artikel,
menyampaikan informasi berupa foto, video
b) SlideShare (https://www.slideshare.net ) Media ini khusus digunakan untuk berbagi
slide dari artikel, sehingga dapat digunakan untuk mendokumentasikan sekaligus juga
untuk menyebarkan bahan dakwah berupa power point
c) Archive ( https://archive.org/ ) merupakan aplikasi untuk menyimpan dokumen, baik
berupa teks, image, audio maupun video.
d) Youtube (https://youtube.com/ ) merupakan aplikasi untuk menyimpan video dan
berbagi video. Pada awalnya aplikasi ini hanya untuk video durasi 2 menit, akan tetapi
saat ini durasi video yang diunggah di Youtube bisa berjam-jam.
Adapun media sosial yang dapat digunakan adalah :
Era Abdima Volume 2 No. 1 Maret 2018
Facebook (https://facebook.com ) merupakan media sosial untuk berbagi teman dan
berbagi dokumen apa saja. Dalam Faceebook ada fasilitas catatan yang bisa digunakan
untuk menuliskan artikel panjang kita, disamping ada dokumen foto dan video.
b) Twitter (https://twitter.com ) merupakan aplikasi untuk berbagi pesan pendek. Saat ini
twitter dapat digunakan untuk menyebarkan link, video ataupun foto.
c) Instagram (https://instagram.com) merupakan aplikasi yang pada awalnya digunakan
untuk berbagi foto. Saat ini dapat digunakan untuk berbagi video dengan durasi
dibawah 1 menit. Ini merupakan aplikasi yang paling banyak diminati oleh kalangan
muda.
d) WhatsApp (https://whatsapp) merupakan aplikasi pertemanan yang lebih dominan
pada SmartPhone, meskipun tetap dapat dijalankan melalui
a)
Berbagai macam aplikasi yang ada di internet baik berupa blog atau berbagai media
sosial merupakan peluang besar untuk menyampaikan dakwah. Karakteristik generasi Z
yang akrab dengan SmartPhone dengan aplikasi twitter untuk pesan teks, Instagram
untuk pesan image, archive untuk pesan audio dan youtube untuk pesan video, memiliki
peluang besar sebagai sasaran dakwah dengan pendekatan multimedia. Ketika orang-orang
menggunakan multimedia untuk menawarkan keburukan seperti perjudian, perdagangan
illegal, bahkan pelacuran, kampanye LGBT dan trafficking maka generasi muda islam
harus menguasai teknologi internet dan sosial media untuk melawan segala macam
informasi merusak tersebut. Untuk itu maka penguasaan teknik multimedia dan aplikasiaplikasi untuk mengemas konten dakwah dalam bentuk image, power point, audio dan
video yang menarik dan menyebarkan konten melalu berbagai sarana modern yang cocok
dengan generasi saat ini. Dengan latar belakang tersebut kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat ini diselenggarkan untuk membekali Remaja Masjid di Dusun Kresen Bantul
diselenggarakan.
2. METODE
Metode Pelaksanaan Pengabdian dapat dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu
1)Survey lokasi, 2)Penyusunan Materi, 3)Pelaksanaan Sosialisasi/ Penyuluhan dan 4)
Evaluasi.
Tahap 1) survey lokasi dilakukan menyangkut tempat pengabdian dan khalayak
sasaran pengabdian. Komunkasi dilakukan dengan Bapak Isdiyana, S.Pd, Ketua Takmir
Masjid Al Aman, Kresen, Bantul. Disepakati penyuluhan akan dilakukan pada Hari
Minggu, 29 April 2018 Pukul 9.00-12.00 dengan audien sasaran para Remaja Masjid Al
Aman. Tahap 2) Penyusunan materi berupa power point yang didukung oleh foto dan
video dipersiapkan untuk menjelaskan bagaimana menyusun materi dakwah dan memilih
media dakwah dari berbagai media sosial yang ada. Bagaimana membuat power point dan
mengupload di SliedeShare, dan merekam file audio dan mengupload pada Archieve.
Selanjutnya bagaimana bahan-bahan dakwah tersebut dikomunikasikan melalui blog,
facebook, Instagram atau twitter. Materi yang disusun dapat diunduh pada link :
https://www.slideshare.net/mirdakwahppt/pengabdian-bantul-29april2018
Pelaksanaan kegiatan diselenggarakan
dengan nama kegiatan “Menyambut
Romadhon dengan Belajar Internet untuk Dakwah dan Internet Sehat”. Pelaksanaan
kegiatan dilaksanakan pada Tanggal : 29 April 2018, bertempat di Masjid Al Aman,
Bantul. Adapun instruktur
3 (tiga) orang yaitu : Dr. Ir. Amir Hamzah,MT, Mohammad
Sholeh,ST,MT dan Drs. Untung Joko Basuki, M.Pdi. Adapun peserta pelatihan ini adalah
para remaja masjid sebanyak 30 orang.
Era Abdima Volume 2 No. 1 Maret 2018
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam pelaksanaan pengabdian peserta dijelaskan mengenai internet yang sehat
dan bagaimana mengemas materi dakwah untuk disajikan dalam internet dan media sosial
yang menarik objek dakwah (Gambar 4, Gambar 5 dan Gambar 6). Kepada peserta
didemonstrasikan bagaimana efektifnya materi dakwah yang sederhana yang jika
menggunakan dakwah klasik (misalnya hanya dengan ceramah) maka menjadi kurang
menarik, tetapi menggunakan media social menjadi lebih menarik. Dari sisi kelompok
multimedia, dapat disajikan jenisnya misalnya dengan teks, Image, Audio, dan Video.
Dakwah dengan Teks. Ini dapat dikemas dalam artikel yang ditulis di blog,
facebook atau twitter. Sebagai contoh untuk artikel dakwah pada blog, ada pada link
http://miramzaha.blogspot.co.id/ , sedangkan artikel pada facebook dapat diberikan contoh
dengan menulis catatan. Kelebihan teks adalah materi yang dapat lebih mendalam
mengupas suatu tema, disertai dengan dalil dan argumentasinya.
Gambar 4. Peserta dan nara sumber dalam sosialisasi internet untuk dakwah
Gambar 5. Penyampaian materi
Gambar 6 Peserta menyimak paparan
Dakwah dengan Image. Dengan Instagram pesan dakwah akan menarik jika
dikemas dalam bentuk gambar. Misalnya seperti pada Gambar 7 yang menyajikan kaos
Era Abdima Volume 2 No. 1 Maret 2018
dakwah, berisi pesan “Jangan bicara islam tinggi-tinggi jika Shubuhmu belum di Masjid”.
Pesan menggunakan kaos cocok untuk anak muda.
Gambar 7. Pesan dalam gambar Kaos
Dalam gambar 7 juga terlihat ada 54 orang yang “like” terhadap pesan tersebut. Untuk
pesan-pesan dakwah yang lain dapat diases pada Instagram penulis yang dapat diases pada
link : https://www.instagram.com/miramzah/
Mengemas Materi dengan Power Point. Salah satau variasi materi dakwah
adalah dengan mengemas melalui power point. Selanjutnya kemasan power point dapat
diupload dalam SlideShare untuk berbagi dengan khalayak umum. Dengan slideshare kita
dapat memantau statistic yang sudah mengkases konten dakwah kita, seperti berapa yang
melihat, berapa yang mendownload dan seterusnya. Sebagai contoh adalah pada kumpulan
materi penulis yang dapat diases pada link: https://www.slideshare.net/mirdakwahppt/
dengan tampilan seperti Gambar 8.
Gambar 8. Materi dalam SlideShare
Gambar 9. Materi dalam SlideShare
Era Abdima Volume 2 No. 1 Maret 2018
Salah satu slide yang berjudul “Alquran dan Teknologi” tampak statistic telah dilihat oleh
2.976 orang dan telah didownload sebanyak 195 kali (Lihat Gambar 8).
Kelebihan slideshare untuk penyajian materi adalah adanya analisis statistic sebaran
pengakses dari materi kota, sehingga darimana saja (asal negara) yang telah mengakses
materi kita dapat kita pantau. Gambar 9 menunjukkan statistic dari pengakses materi kita
untuk materi “Alquran dan Teknologi”.
Mengemas materi dengan Audio. Jangkauan dakwah audio pada awalnya terbatas pada
audien dimana kita berceramah. Dengan merekam ceramah kita dan mengunggahnya,
maka akan memperluas jangkauan dakwah kita ke seluruh penjuru dunia. Contoh koeleksi
audio yang disimpan di archieve adalah seperti Gambar 10, yang dapat dilihat di link
https://archive.org/details/@mirarsip berikut yang merupakan koleksi audio dari penulis.
Gambar 10. Materi audio di Archieve
Materi yang telah dikemas dalam archieve selanjutnya linknya dapat diinsert di berbagai
media sosial, seperti blog, facebook, atau twitter.
Mengemas materi dengan Video. Materi video adalah materi yang paling kuat efeknya
diantara berbagai materi multimedia. Materi ini meski dapat langsung diupload di berbagai
media yang ada, umumnya yang paling luwes adalah diupload di youtube dan kemudian
linknya yang dibagikan menggunakan media-media sosial yang ada. Contoh pada Link
berikut: https://www.youtube.com/channel/UC2ZYnA-40Z-bJUMyv9FBxRQ pada
gambar 11 dan Gambar 12 berikut ini.
Gambar 11. Materi video di youtube
Gambar 12. Ilustrasi kiyamat
Era Abdima Volume 2 No. 1 Maret 2018
Berdasarkan simulasi dan penayangan berbagai media yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan dakwah, didapatkan umpan balik dari peserta bahwa mereka sangat
tertarik dan lebih mudah untuk bisa memahami materi dakwah jika disajikan dengan
beragam cara dengan cara memanfaatkan aplikasi menggunakan multimedia. Hal ini
menjadi dasar agar di masa yang akan datang generasi muda yang umumnya, khusunya
generasi Z memiliki waktu cukup banyak untuk mengakses internet dan media sosial untuk
tujuan positif, bahkan tujuan mulia, yakni menjalankan kewajiban agama yang sangat
penting, yaitu berdakwah.
4. KESIMPULAN
Remaja masjid Al Alman Kresen Bantul setelah mengikuti sosialisasi internet dan
media sosial untuk memperluas dan memperkaya konten dakwah mendapatkan manfaat
yang berupa pengetahuan dan wawasan baru berbagai aplikasi yang dapat digunakan untuk
menyebarkan informasi positif dalam berbagai bentuk. Mereka mendapatkan gambaran
yang jelas bahwa internet bukan saja hanya punya sisi negatif, tetapi punya sisi positif
yang sangat berguna untuk menyampaikan pesan dakwah lebih efektif.
Sasaran penyuluhan untuk membangkitkan motivasi remaja terlibat dalam
penyebaran konten positif di internet dan media sosial juga dapat dicapai dengan minatnya
mereka untuk mengikuti penyuluhan berikutnya yang lebih detail menjelaskan teknis dari
pembuatan konten, mengingat pada penyuluhan ini masih bersifat perkenalan.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Moh. Ali, 2016, “Ilmu Dakwah Edisi Revisi ”, Kencana Yogyakarta
Flew, Terry. 2005. New Media. Oxford University Press
White, J.,E., 2017, ”Meet Generation Z: Understanding and Reaching the New PostChristian World”, Amazon
Setiawan, S.R.D., 2017,” tahun-2017-pengguna-internet-di-indonesia-mencapai-14326juta-orang”, https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/19/161115126/tahun2017-pengguna-internet-di-indonesia-mencapai-14326-juta-orang. Di ases 25
April 2018
Situmorang , J.R.,2012, “Pemanfaatan Internet Sebagai New Media Dalam Bidang Politik,
Bisnis, Pendidikan Dan Sosial Budaya”, Jurnal Administrasi Bisnis (2012), Vol.8,
No.1: hal. 73–87, (ISSN:0216–1249)