Program Studi Teknik Industri
AKUNTANSI BIAYA
IEG3A3 Program Studi Teknik Industri Fakultas Rekayasa Industri Telkom University
BIAYA OVERHEAD
TUJUAN PEMBELAJARAN
- Memahami konsep biaya overhead
- Mampu menghitung biaya overhead yang ditetapkan sebelumnya jika ada satu atau lebih produk dengan satu atau lebih departemen, baik pada level departemen maupun pada level perusahaan
- Mampu menghitung applied overhead
BIAYA OVERHEAD
• Biaya pabrik tak langsung (manufacturing
overhead) berupa :
o Bahan tdk langsung/bahan pembantu/penolong o Tenaga kerja tidak langsung o Biaya tidak langsung lainnya, selain bahan tidak langsung dan tenaga kerja tdk langsung
- Biaya ini tidak dapat ditelusuri secara
KARAKTERISTIK BIAYA OVERHEAD
- Pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk perlu dipertimbangkan guna mengetahui jumlah biaya yang sewajarnya dibebankan kepada produk.
- Karakteristik yang perlu dipertimbangkan:
o Hubungan overhead pabrik dengan produk atau volume produksi o Overhead pabrik berurusan dengan elemen-elemen
biaya yang berhubungan dengan perubahan volume
produksi, dapat dipisahkan menjadi biaya tetap dan
DASAR PEMBEBANAN BOP (1)
- Yang harus diperhatikan dalam memilih dasar pembebanan :
o Jenis biaya overhead pabrik yang dominan o Eratnya hubungan antara biaya overhead yang dominan tersebut dengan dasar pembebanan yang digunakan
DASAR PEMBEBANAN BOP (2)
- Keluaran Fisik • Biaya Bahan Baku • Biaya Tenaga Kerja • Jam Tenaga Kerja Langsung • Jam Mesin
PEMBEBANAN BERDASARKAN KELUARAN FISIK
- Membagi anggaran atau estimasi overhead pabrik dengan estimasi keluaran fsik.
- Cara ini akan terkendala apabila produk yang dihasilkan lebih dari satu jenis.
- Rumus:
BIAYA OVERHEAD PER UNIT = ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK ANGGARAN UNIT FISIK
- Contoh:
PT DoniDina menyusun anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp. 1.000.000,- untuk memproduksi sebesar 4.000 unit produk. Proses produksi yang sudah selesai sebesar 1.500 unit.
Diminta:
o Hitunglah tarif biaya overhead pabrik yang ditentukan dimuka o Berapakah besarnya biaya overhead pabrik yang dibebankan pada produk selesai
- Jawab:
o Tarif biaya overhead pabrik per unit o Biaya overhead pabrik yang dibebankan
Rp 1.000.000,- = Rp 250,- 4000
1.50 x Rp 250,- = Rp 375.000,-
PEMBEBANAN BERDASARKAN
- Dengan membagi anggaran atau estimasi overhead pabrik dengan estimasi bahan baku langsung.
- Dasar penghitungan ini tepat, apabila operasi perusahaan lebih banyak menggunakan bahan baku langsung.
- Penentuan tarif yang didasarkan pada bahan langsung kurang populer, karena banyak pihak beranggapan bahwa antara biaya bahan langsung dengan biaya overhead pabrik tidak
- Rumus :
ANGGARAN OVERHEAD PABRIK PERSENTASE OVERHEAD PABRIK ANGGARAN BIAYA = x 100% PER BIAYA BAHAN
BAHAN LANGSUNG
LANGSUNG
- Contoh:
PT Sejahtera menyusun anggaran biaya overhead pabrik sebesar Rp. 1.200.000,- sementara anggaran biaya bahan langsung sebesar Rp. 1.000.000,-. Biaya bahan langsung yang dikeluarkan untuk suatu pekerjaan sebesar Rp. 2.000.000,-. Diminta:
o Hitung tarif biaya overhead pabrik o Berapakah biaya overhead pabrik yang dibebankan pada pekerjaan tersebut
- Jawab:
o Tarif biaya overhead pabrik per unit o Biaya overhead pabrik yang dibebankan
Rp 1.200.000,-
=
120% Rp 1.000.000,- 120 % x Rp 2.000.000,- = Rp 2.400.000,-
PEMBEBANAN BERDASARKAN BIAYA PEKERJA LANGSUNG
- Membagi anggaran dengan estimasi biaya pekerja langsung.
- Metode ini banyak digunakan karena dasar ini dianggap relatif lebih mudah.
- Rumus:
ANGGARAN OVERHEAD PABRIK PERSENTASE OVERHEAD PABRIK ANGGARAN BIAYA = x 100% PER BIAYA PEKERJA
PEKERJA LANGSUNG
LANGSUNG
- Contoh:
PT SegarSelalu membuat anggaran untuk BOP sebesar Rp. 1.800.000,- dan biaya pekerja langsung sebesar Rp. 750.000,-. Biaya pekerja langsung suatu pekerjaan sebesar Rp.
2.400.000,-. Diminta:
o Hitung persentase tarif BOP
o Berapakah BOP yang dibebankan ke pekerjaan tersebut
- Jawab:
o Tarif biaya overhead pabrik per unit o Biaya overhead pabrik yang dibebankan
Rp 1.800.000,-
=
240% Rp 750.000,- 240 % x Rp 2.400.000,- = Rp 5.760.000,-
PEMBEBANAN BERDASARKAN JAM MESIN
- Dengan membagi anggaran BOP dengan anggaran Jam mesin.
- Metode ini cocok digunakan apabila suatu perusahaan dalam operasi produksi lebih banyak menggunakan mesin.
- Rumus
OVERHEAD PABRIK PER = ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK ANGGARAN JAM MESIN
- Contoh:
PT JayaSentosa menyusun anggaran BOP sebesar Rp. 24.000.000,-. Perusahaan membebankan BOP berdasarkan jam mesin sebesar 20.000. Waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut sebesar 120 jam mesin. Diminta:
o Hitung tarif BOP o Berapakah BOP yang dibebankan pada pekerjaan
- Jawab:
o Tarif biaya overhead pabrik per unit o Biaya overhead pabrik yang dibebankan
Rp 24.000.000,- = Rp 1.200,- per JM 20.000 JM Rp 1.200,- x
120
JM= Rp 144.000,-
PEMBEBANAN BERDASARKAN JAM TENAGA KERJA LANGSUNG
- Dengan membagi anggaran BOP dengan anggaran jam tenaga kerja langsung.
- Metode ini cocok digunakan apabila overhead pabrik berhubungan erat dengan waktu untuk membuat produk.
- Rumus:
OVERHEAD PABRIK PER = ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK ANGGARAN JAM TKL
- Contoh:
PT JayaAbadi menyusun anggaran BOP sebesar Rp. 2.000.000,-. Perusahaan membebankan BOP berdasarkan jam TKL sebesar 2.000 jam. Waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut sebesar 200 jam. Diminta:
o Hitung persentase tarif BOP
o Berapakah BOP yang dibebankan ke pekerjaan tersebut
- Jawab:
o Tarif biaya overhead pabrik per unit o
Biaya overhead pabrik yang dibebankan
Rp 2.000.000,- = Rp 1.000,- per JTKL 2.000 JTKL Rp 1.000,- x 200 JTKL = Rp 200.000,-
SOAL 1
PT Serba Serbi menyusun anggaran BOP sebesar Rp.25.000.000,-. Perusahaan merencanakan akan memilih dasar yang akan digunakan dalam membebankan BOP dalam menyelesaikan suatu produk. Taksiran untuk masing-masing dasar yang digunakan adalah :
Jam Mesin 200.000
Jam Tenaga Kerja Langsung 125.000
Unit Produksi 100.000
Biaya Bahan Langsung Rp 50.000,-
Rp 25.000.000,- = Rp 250,- per Metode Unit Fisik = unit
100.000 Rp Metode Biaya 25.000.000,- = 50.000 %
= Bahan Langsung Rp 50.000 Rp
Metode Pekerja 25.000.000,- = 20.000 % = Langsung
Rp 125.000 Rp 25.000.000,-
TINGKAT PEMILIHAN AKTIVITAS
- Kapasitas atau Aktivitas adalah ukuran pabrik dan mesin serta sejumlah personalia yang bersifat tetap dan telah ditentukan sebelumnya oleh manajemen, sedangkan volume merupakan ukuran atas kegiatan perusahaan.
- Penentuan tarif BOP berdasarkan aktivitas dapat disesuaikan dengan kegiatan aktivitas yang diinginkan perusahaan dan tarif BOP dapat dihitung dengan cara membagi anggaran BOP dengan aktivitas yang diinginkan.
TINGKAT AKTIVITAS
- Yang dapat digunakan dalam menentukan tarif
BOP yang dibebankan kepada pekerjaan atau produk :
o Tingkat aktivitas teoritis o Tingkat aktivitas praktis o Tingkat aktivitas aktual o Tingkat aktivitas normal
TINGKAT AKTIVITAS TEORITIS
- Kapasitas untuk menghasilkan produk pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu.
- Tarif BOP:
Angaran Biaya Overhead Pabrik Aktivitas Teotiris
TINGKAT AKTIVITAS PRAKTIS
- Kapasitas teoritis dikurangi dengan kerugian- kerugian waktu yang tidak dapat dihindari karena hambatan intern perusahaan. Misal: reparasi mesin, hari libur.
- Tarif BOP:
Angaran Biaya Overhead Pabrik Aktivitas Praktis
TINGKAT AKTIVITAS NORMAL
- Kapasitas praktis dikurangi dengan kerugian akibat hal-hal di luar perusahaan (penurunan permintaan produk).
- Tarif BOP:
Angaran Biaya Overhead Pabrik Aktivitas Normal
TINGKAT AKTIVITAS AKTUAL
- Kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan dapat dicapai pada tahun yg akan datang (berdasarkan ramalan penjualan).
- Tarif BOP:
Angaran Biaya Overhead Pabrik Aktivitas Aktual
SOAL 2
PT Maju Jaya menetapkan anggaran BOP sebesar Rp. 50.000.000,-. Aktivitas teoritis sebesar 20.000 sebesar 100% Aktivitas praktis sebesar 85%, aktivitas aktual diharapkan 80% dan Aktivitas normal sebesar 75%. Tarif BOP didasarkan pada jam kerja langsung (JKL) Diminta : Hitung tarif BOP atas dasar masing- masing aktivitas dan buat tabelnya.
Aktivitas Keteranga Teoritis Praktis Aktual Normal n Presentase 100% 85% 80% 75% Aktivitas Jam Kerja
20.000 17.000 16.000 15.000 Langsung Anggaran
BOP 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
(dalam Rp.) Tarif BOP2.500 2.941 3.125 3.333 (dalam Rp)
SOAL 3
PT SukaSuka menetapkan anggaran BOP variabel sebesar Rp. 49.500.000,- dan BOP tetap sebesar Rp. 43.875.000,-. Tarif BOP ditentukan berdasarkan jam Mesin sebesar 10.000 JM pada tingkat kapasitas teoritis 100%, aktivitas praktis 85%, aktivitas normal 75% dan aktivitas aktual 60%.
Diminta : Hitunglah tarif BOP variabel dan BOP tetap berdasarkan masing-masing tingkatan aktivitas dan buatlah Tabel yang diperlukan untuk melihat pengaruhnya.
Aktivitas Keterangan Teoritis Praktis Aktual Normal Presentase Aktivitas 100% 85% 60% 75% Jam Mesin
10,000 8,500 6,000 7,500 Anggaran BOP
BOP Variabel (dalam Rp) 49,500,00 42,075,00 29,700,00 37,125,00
BOP Tetap (dalam Rp) 43,875,00 43,875,00 43,875,00 43,875,00
Total BOP (dalam Rp) 93,375,00 85,950,00 73,575,00 81,000,00