KEL TEL LUAR (must know)22sept14
KELAINAN /
PENYAKIT
TELINGA
LUAR
Dr Ranidewi, SpTHT-KL.,MARS
KELAINAN TELINGA LUAR
1.
2.
KELAINAN KONGENITAL
KELAINAN DAPATAN
a. Trauma
b. Infeksi
KELAINAN KONGENITAL
MIKROTIA
ATRESIA MEATUS AKUSTIKUS
EKSTERNUS
FISTULA PRE AURIKULA
MIKROTIA
MIKROTIA
kelainan telinga luar (daun
telinga) akibat gangguan
perkembangan arkus brakialis
pertama dan kedua
ETIOLOGI
belum jelas
Embriopatia, Ishemia jar akibat perdarahan intra
uterin, kelainan genetik, obat2an
Biasanya diikuti dgn fstula preaurikula, atresia
liang
telinga dan kelainan tulang2 pendengaran
(telinga
tengah)
Indikator untuk meramalkan keadaan
telinga tengah adalah kondisi daun
telinganya.
Makin buruk daun telinganya maka makin
buruk pula keadaan telinga tengahnya
Bayi mikrotia tuli konduksi 40-60db
bisa jadi karena disertai kelainan meatus
eksternus dan auris media
PERKEMBANGAN TELINGA MULAI USIA KEHAMILAN
7 MINGGU – 12 MINGGU (lengkap)
INSIDEN
- 1 : 6000-12.000 lahir hidup
- Lebih sering pada bayi laki (2.5 : 1 )
- telinga kanan lebih sering ( 3 : 2 )
- merupakan kelainan kongenital telinga luar yang
paling sering
50% kasus mikrotia juga disertai kelainan
kongenital lainnya yaitu a.l
- Wajah asimetris
- hipoplasia mandibula atau malar
- palatoschisis
- tragal skin tags
- paralise N fasialis
KLASIFIKASI MIKROTIA
(MICROT)
MIKROTIA GRADE
1
Perkembangan telinga luar hampir
sempurna, namun daun telinga dan liang
telinga terbentuk hampir normal tetapi
ukurannya kecil
MIKROTIA GRADE
2
Perkembangan daun telinga terganggu
terutama bagian atas dan terjadi stenosis
/atresia liang telinga yang berakibat tuli
konduksi
MIKROTA GRADE 3
Daun telinga sangat kecil, berbentuk kacang
tanpa liang telinga dan tanpa membran
timpani (paling sering)
MIKROTIA GRADE
4
Semua bagian telinga luar tidak
terbentuk (Anotia)
Gangguan pendengaran yang pl sering adalah
terjadi Tuli Konduksi yg disebabkan oleh karena
tidak sampainya suara ke membrana ovale akibat
atresia MAE dan tidak sempurnanya membran
timpani dan tulang pendengaran.
Biasanya terjadi penurunan pendengaran
sampai 60dB
Tuli Sensoroneural tjd pada 16% dr kasus
Mikrotia, terjadi kelainan di telinga bagian
dalam
Pemeriksaan tambahan:
- CT scan (untuk melihat keadaan auris media
dan meatus akustikus eksternus)
- Audiometri (untuk menilai telinga
dalam/kohlea )
Adanya gangguan pendengaran dideteksi maksimal
pada usia 2 minggu yaitu skrining pendengaran dgn
menggunanakan OAE test(Oto Acustic
Emission) dilanjutkan dengan BERA ( Brain
Evoked Response Audiometry) utk mengetahui kualitas
pendengarannya
Pada usia 5-6 tahun, dilakukan CT Scan untuk
mengetahui kondisi di telinga dalam yg pada saat
ini sdh berkembang
PENATALAKSANAAN
memperbaiki bentuk & fungsi
pendengaran
1. Protesa aurikula
2. Alat bantu dengar konduksi tulang
(Bone Anchored Hearing Aid /BAHA)
Bila terjadi mikrotia pada ke 2 telinga
maka dilakukan rekonstruksi pada salah satu
telinga terlebih dahulu utk memperbaiki
pendengarannya.
Selanjutnya pada usia 5-6tahun dilakukan
rekonstruksi telinga yg sebelahnya dan
rerekonstruksi telinga yg sdh dioperasi (bagian2
telinga bagian tengah dan dalam sudah terbentuk
sempurna)
Pada kasus mikrotia dgn tuli
sensoroneural, tidak bisa dikoreksi dengan
operasi. Sebaiknya dilakukan cholear inplant
PRE
OPERASI
PASCA
OPERASI
Bone
Anchored
Hearing
Aid
(BAHA)
Sistem
BAHA
• osseointegrated system untuk
rehabilitasi pendengaran melalui
konduksi tulang secara langsung
• Alternatif ABD konduksi tulang
dan ABD konduksi udara
konvensional
•
•
•
sekrup titanium
percutaneous abutment
sound processor
Battista & Ho, 2003
ATRESIA MEATUS
EKSTERNUS
Insiden 1 : 10.000 – 20.000 lahir hidup
Unilateral : bilateral 3-4 : 1
Atresia kanan lebih sering dari pada kiri
Biasanya disertai kelainan auris media
dan aurikula sebab perkembangannya
bersamaan
ETIOLOGI
-
Belum diketahui
- Terjadi kegagalan kanalisasi meatus
- Biasanya disertai kelainan sendi
mandibula
Atresia meatus eksternus
- parsial
- total
Gagal
kanalisasi
MAE
Patensi MAE
bervariasi
Suara tidak
capai MT
Tuli konduksi
Atresia
total
Parisier, Fayad & Kimmelman CP,2003; Shah, 2008;
Kesser, Matthew & Horlbeck,2008
Atresia meatus eksternus
bilateral
-
Dampak psikososial pasien dan keluarga
Derajat kelainan bervariasi
Stenosis ringan sulit diketahui
Perkebangan bicara dan bahasa
terhambat
- Deformitas aurikula, ingat kelainan
meatus
eksternus
Atresia meatus ekternus unilateral
-
Perkembangan bicara dan bahasa
normal
- Hambatan mendengar hanya di
lingkungan bising
- Kesulitan lokalisasi suara diluar rumah
atau saat bermain
Pemeriksaan tambahan
- CT scan
untuk melihat keadaan auris media dan
MAE
- Audiometri
untuk menilai telinga dalam ( kohlea )
Klasifkasi atresia MAE kongenital
Tipe I
Tipe II
Tipe III
- MAE sempit
- Tulang temporal
hipoplastik
- Telinga tengah normal /
lebih kecil
- Tulang2 pendengaran
normal
- MAE tidak terbentuk
- Telinga tengah kecil
- Maleus dan Inkus terfksir
- MAE tidak terbentuk
- Telinga tengah tidak
terbentuk
Penatalaksanaan atresia meatus
eksternus
TERAPI NON BEDAH
Lakukan terlebih dahulu penilai rangkaian tes
pendengaran telinga sampai ke otak dengan
menggunakan
- Pure tone audiometri
- BERA ( Brain Evoked Response Audiometry )
Dari tes pendengaran maka bila ada
gangguan pendengaran pada :
a. Atresia meatus bilateral
Alat bantu dengar konduksi tulang
( BAHA)
b.Atresia unilateral dengan telinga
kontralateral normal
Alat bantu dengar konduksi udara
Bone
Anchored
Hearing
Aid
(BAHA)
Sistem
BAHA
• osseointegrated system untuk
rehabilitasi pendengaran melalui
konduksi tulang secara langsung
• Alternatif ABD konduksi tulang
dan ABD konduksi udara
konvensional
•
•
•
sekrup titanium
percutaneous abutment
sound processor
Battista & Ho, 2003
TERAPI BEDAH
Mikrotia dan atresia meatus eksternus
unilateral :
Pembedahan yang sifat elektif
Mikrotia dan atresia bilateral dilakukan
operasi usia 5 tahun, menunggu
proses pneumatisasi mastoid lengkap
FISTULA PREAURIKULAR
NAMA SINONIMNYA :
CONGENITAL
AURAL SINUSES
PRE AURICULAR SINUSES
CONGENITAL PRE AURICULAR CYST
CONGENITAL EAR PIT (LUBANG)
PRE AURICULAR PIT (LUBANG)
lubang kecil sebesar seujung pensil di depan
tragus
Merupakan kelainan kongenital yang terjadi akibat
gangguan embrional pada arkus brakial 1 dan 2
Penyebabnya sama dengan mikrotia, namun juga
karena adanya faktor keturunan
Dari muara fstel ini sering keluar cairan yang
berasal dr kelenjar sebacea, sering berbau busuk
Biasanya
pasien datang karena terjadi obstruksi
dari muara sinus dan kemudian infeksi (abses)
Penatalaksanaan:
Bila terjadi abses dilakukan insisi abses dulu,
kemudian bila abses berulang maka dilakukan
eksisi fstel preaurikula dengan bantuan Metilen biru
sebagai marker saat operasi
Kalau
tidak ada keluhan tidak perlu operasi
KELAINAN TELINGA
DAPATAN
1.Kelainan daun telinga
2. Kelainan liang telinga
3.Kelainan gendang telinga
KELAINAN DAUN TELINGA
DAPATAN
OTHAEMATOME /
HAEMATOME AURIKULA
Penumpukan bekuan darah diantara kulit
dan perikondrium tulang rawan daun
telinga.
Kausa : TRAUMA
Bila terjadi peradangan maka terjadi
perikondritis cauliflower
Bila bekuan darah tidak dikeluarkan
terjadi pengerasan (daun telinga tebal)
PENATALAKSANAAN :
1. Insisi
2. Antibiotika
3. Analgesik
4.
Bila sudah terjadi organisasi (pengerasan) maka
dilakukan eksisi dan kuret jaringan yang
mengeras
5. Bila terjadi perichondritis lakukan eksisi
jaringan
tulang rawan yg rusak
PSEUDO
OTHAEMATOME
= Kista semu daun telinga
= pseudo othematome
Benjolan pada daun telinga depan yang
tidak nyeri dan penyebabnya tidak
diketahui.
Diduga karena hambatan aliran limfe (daun
telinga tertekuk), tergigit serangga
Benjolan berisi cairan kekuningan di antara kulit
dan perichondrium tulang rawan
Terapi
dengan pungsi steril, balut
tekan dengan gyps selama 1 mg
spy kulit kembali melekat pada
tulang rawan
Bila menekanan tidak sempurna,
kulit-perichondrium tidak melekat
dgn sempurnakambuh dan
muncul benjolan kembali
Bila tidak steril bisa menjadi
perikondritis
CAIRAN SEROUS/
BENING
PERICHONDRITIS
AURIKULA
KHAS LOBULUS TIDAK IKUT MERADANG
Infeksi dari perikondrium daun telinga
E/ kuman penyebab Pseudomonas A,
Staflokokus Aureus
Faktor resiko
- luka bakar
- trauma
- aspirasi othematoma
- iatrogenik operasi mastoid
GEJALA
- Gatal
- Panas
- Bengkak & merah ( lobulus bebas )
- Nyeri spontan
PEMERIKSAAN
- Merah, udem
- Konsistensi keras
- Nyeri tekan
- fuktuasi (+) abses
PUS
TERAPI
- MRS
- Tanpa abses kompres dingin
- Abses insisi dan drainase
buang kartilago nekrosis
- Kloksasilin 4 kali 250 –500 mg/hr oral
atau
Gentamisin 2 kali 80 mg/hr IM selama
5 hr
- Analgesik kuat ( tramadol )
Salah Penanganan Kartilago Rusak
Cauliflower
ERISIPELAS
Infeksi kulit oleh Grup A Streptokok B
Hemolitikus mengenai dermis dan
saluran limfe selulitis
Faktor resiko
1. Usia lanjut
2. Bayi
3. Imunodefsiensi
Gejala :
- Febris tinggi mendadak, menggigil
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Kulit daun telinga kemerahan
(eritema aurikularis)
Eritema aurikula
- bula eritematus
- eritematus hemorhagik
- bula hemoragik
- Bengkak batas jelas
+ nyeri tekan
Diagnose banding
Dermatitis kontakta
Udim angioneurotika
Herpes Zoster
TERAPI
- MRS risiko SEPSIS
- Kompres dingin
- Antibiotika dosis tinggi I.V selama 7 –
10 hr
benzilpenicilin
makrolide
sefalosporin.
- Analgetika
Komplikasi
1.Plegmon
2.Abses
3.Thromfebitis
KELAINAN DI LIANG
TELINGA
(MEATUS AKUSTIKUS
EKSTERNUS) DAPATAN
SERUMEN
adalah
produksi dari kelenjar sebacea dan
kelenjar serumen yg terdapat di 1/3 luar dari kulit
liang telinga
Konsistensi
Normal:
lunak atau padat / keras
serumen tidak menumpuk di liang
telinga tetapi ke luar sendiri ke muara MAE dan
menguap karena terkena udara panas
Keluhan :
Pendengaran menurun
Rasa penuh di telinga
Sakit bila telinga kemasukan air
Penatalaksanaan:
Ekstraksi dgn menggunakan kapas yang dililitkan
pada pelilit kapas
Ekstraksi dgn menggunakan kait
Serumen dicairkan dgn meneteskan
karboglycerin 10% selama 3 hr, kemudian di
ekstraksi/suction atau
Dilakukan irigasi (dgn syarat MT utuh)
BENDA ASING LIANG TELINGA
Anak sering memasukkan benda2 ke liang telinga
dikeluarkan dengan kait.
Bila anak tidak kooperatif, terpaksa dilakukan
pembiusan
Benda asing serangga dapat segera dikeluarkan
dengan huk tajam, knee pinset atau dimatikan
terlebih dahulu dengan minyak kelapa.
Bila semut maka dilakukan irigasi
Bila ada benda asing masuk ke telinga langkahlangkah yg harus diikuti:
1.
Tidak melakukan pemeriksaan dan
mencoba dengan alat/benda2 yang tidak
standar(korek api atau caton butds, atau alat
lainnya). Jangan mengambil resiko benda akan
masuk lebih dalam lagi dan akan merusak
struktur gendang telinga.
2.
Remove the object if possible. Jika objek
terlihat jelas, maka dapat di ambil dengan pinset
dan benda yang lunak
3. Try using gravity. Miringkan kepala ke sisi
yang terkena. Jangan pukul-pukul kepala,
tetapi digoncang dengan lembut ke arah
tanah untuk mencoba mengeluarkan benda
4. Try using oil for an insect. Bila bendanya
serangga, meringkan kepala kearah atas, dan
kemudian masukan minyak kelapa, olive oil
atau baby oil ke telinga.
Dengan memasukkan minyak maka akan
membuat serangga mati lemas/tenggelam
dan saluran lebih licin. Caranya dengan
menarik cuping telinga dengan lembut ke
belakang dan ke atas untuk orang dewasa,
kebelakang dan ke bawah bagi seorang anak.
5. Jangan gunakan minyak untuk menangani
objek selain serangga.
Jangan gunakan metode ini jika ada
kecurigaan dari perforasi pada gendang
telinga - nyeri, perdarahan atau keluar cairan
dari telinga.
6. Jika metode ini gagal atau orang yang terus
mengalami rasa sakit di telinga, pendengaran
berkurang atau sensasi dari sesuatu yang
bersarang di telinga, meminta bantuan
spesialis THT.
OTITIS EKSTERNA
Adalah radang diliang telinga: akut &
kronis
Faktor yang mempermudah timbulnya
keradangan di liang telinga adalah pH di
liang telinga. Bila pH menjadi basa maka
ini akan menyebabkan proteksi terhadap
infeksi menurun
OTITIS EKSTERNA AKUT
1.
2.
Otitis Eksterna sirkumskripta
Otitis Eksterna Difusa
OTITIS EKSTERNA
SIRKUMSKRIPTA
(FURUNKEL)
Timbul
di 1/3 luar liang telinga
Infeksi
pada folikel rambut, kelenjar
sebasea, kelenjar serumen (Jerawat)
C/
Staphylococcus aureus,
Staphylococcus albus
GEJALA:
Nyeri hebat (otalgia) saat telinga/daun telinga
disentuh atau bisa nyeri spontan saat buka mulut
Hal ini disebabkan krn kulit liang telinga tidak
mengandung jar ikat longgar shg bila terjadi
infeksi
maka langsung menekan perichondrium yang
mengandung banyak ujung2 saraf perifer
1.
2.
Gangguan pendengaran bila furunkel besar
dan
menutup liang telinga
TERAPI :
1. Bila jadi abses maka harus dilakukan
aspirasi / insisi utk drainase pus.
Bila diperlukan dipasang drain
2. Bila belum terjadi abses, diberikan salep
antibiotik
3. Tambahkan analgesik oral
OTITIS EKSTERNA
DIFUSA
Timbul
di 2/3 dalam liang telinga
Kulit
liang telinga udem, hiperemis,
keluar cairan serous
C/
Pseudomonas, Staphylococcus albus,
Escheria koli
GEJALA:
1.
Nyeri hebat (otalgia) saat telinga/daun telinga
disentuh atau bisa nyeri spontan saat buka
mulut
Hal ini disebabkan krn kulit liang telinga tidak
mengandung jar ikat longgar shg bila terjadi
infeksi maka langsung menekan perichondrium
yang mengandung banyak ujung2 saraf perifer
2. Gangguan pendengaran bila udem luas dan
menutup liang telinga
TERAPI :
1.
2.
3.
Tampon Borowi 2 hari, ditetesi terus dgn tujuan
meredakan udem
Tampon yang mengandung antibiotika dan
analgesik
Berikan antibiotika dan analgesik oral
OTOMIKOSIS
Infeksi
C/
jamur di liang telinga
aspergilus, kandida albikans dll
Gejala:
gatal dan rasa penuh di telinga
kadang2 tanpa keluhan
TERAPI :
1.
2.
3.
Oor toilet
Salep anti jamur
Obat anti jamur oral
Otomikosis c/Aspergillus
niger liang telinga luar
INFEKSI KRONIS LIANG
TELINGA
Akibat
infeksi akut liang telinga yang tidak
ditangani dgn baik
Pemakaian mould hearing aid
Terjadi penyempitan akibat terbentuknya jaringan
parut liang telinga
Terapi: operasi rekonstruksi
KERATOSIS OBLITERANS DAN
KOLESTEATOMA EKSTERNA
C/ belum diketahui
G/-penumpukan deskuamasi epidermisbuntu
-erosi kulit dan tulang liang telinga (kolesteatoma
eksterna)nyeri hebat
TERAPI :
-rutin membersihkan telinga
-tetes dan cuci telinga H2O2 3% telinga
-tandur jaringan utk menghilangkan gaung
akibat erosi kulit dan tulang
OTITIS EKSTERNA
MALIGNA
Adalah
infeksi akut yang difus di liang
telinga luar
Biasanya pd orang2 tua dgn DM
Peradangan sampai ke subkutis dan
organ sekitarnya terjadi Khondritis,
osteitis, osteomielitis yg berakibat pd
kerusakan tl temporal
GEJALA :
-gatal di liang telinga nyeri hebat
-sekret >>
-liang telinga bengkak, tertutup jaringan
granulasi>>
-bila mengenai saraf fasialis terjadi
paresis/paralisis wajah asimetris
TERAPI :
-antibiotika dosis tinggi
-debridement luka secara radikal
HERPES ZOSTER OTIKUS
Sinonim: Ramsay Hunt sindrom
Herpes Genikulatum
Adalah infeksi virus herpes Zoster
pada ganglion genikulatum dan
ganglion saraf vestibulo kohlearis
KELUHAN
- Nyeri muka, daun telinga, MAE,
palatum dan bagian anterior lidah
- Sulit menutup mata
- Pendengaran menurun
- Vertigo
PEMERIKSAAN :
- Vesikel pada daun telinga dan MAE
- Muka mencong karena parese N VII
- Tes pendengaran - Tuli persepsi
TERAPI :
- Anti virus Acyclovir 800mg 4-5x/hr selama 45 hr
- Kortikosteroid prednison 60mg 4 hr,
tapering selama 2 minggu
- Analgesik kuat tramadol 3x 50mg
- Diazepam/dramamin untuk menghilangkan
vertigo
Komplikasi
- Sinkinesis (gerakan involunter
otot2
wajah)
- Neuralgia paska herpes
- Kerusakan mata
RUPTUR MEMBRAN
TIMPANI
Faktor yang menyebabkan gendang
telinga pecah:
cedera
Kebisingan / suara ledakan
Ruptur gendang telinga akan sembuh
dalam beberapa minggu tanpa
pengobatan.
Ruptur membran
timpani
PENYEBAB
1. Airplane ear (barotrauma).
Tekanan di telinga ,seperti selama pendakian
atau saat pesawat akan mendarat, dapat
menyebabkan gendang telinga pecah
2. Injury to your ear .
Kerusakan pada gendang telinga dapat terjadi
karena cedera langsung, mengalami pukulan
di telinga atau benturan keras.
3. Foreign objects in your ear.
Benda kecil seperti pembersih telinga atau
baby pin didorong terlalu jauh ke dalam liang
telinga bisa pecah gendang telinga.
Upaya untuk membersihkan kotoran telinga
(serumen) dari telinga bisa merusak gendang
telinga dan menyebabkan infeksi liang telinga
luar
4. Loud, sudden noise.
Suara yang tiba-tiba dan sangat keras, seperti
ledakan atau letusan senjata api, bisa
memecahkan gendang telinga.
Terjadi gangguan pendengaran berat atau
timbul denging di telinga (tinnitus) yang
berat.
Biasanya pendengeran akan pulih kembali
dalam beberapa saat, Tapi dalam beberapa
kasus dapat berlangsung tanpa batas
Tanda dan gejala yang terjadi:
Sharp,
sakit telinga mendadak, telinga tidak
nyaman
Keluar darah dari telinga
Telinga berdenging (tinitus)
Diagnosis ditegakkan berdasarkan :
1. Periksa membran timpani dgn otoskop.
2. Pada ruptur gendang telinga tampak lubang
berbentuk bintang (tepi tidak rata), ada darah
/ bekas darah di tepi lubang.
Di dalamnya tampak tulang-tulang pendengaran
(telinga tengah).
Pada pecahnya gendang telinga akibat infeksi
(Otitis Media Akut)
disebut sebagai perforasi
membran timpani lubang bulat, tepi rata,
terkadang ada darah/bekas darah. Keluar cairan
bening/serous dari lubang perforasi
Komplikasi
gendang telinga yang pecah biasanya akan
sembuh dengan sendirinya tanpa komplikasi
dalam beberapa minggu namun terkadang dapat
mengalami masalah:
1. Gangguan pendengaran.
Biasanya, bersifat sementara, tetapi bila ruptur
membran timpani cukup besar maka membran
timpani tidak dapat menutup spontan dan
dapat
menyebabkan kurangnya pendengaran.
Jika trauma parah, seperti patah tulang
tengkorak, kerusakan tulang-tulang di telinga
tengah dan menyebabkan cedera pada struktur
telinga bagian dalam, kehilangan pendengaran
bisa berat dan permanen.
2. Recurrent middle ear infection (chronic
otitis
media).
Peradangan yang berlangsung lama atau
berulang yang disebabkan infeksi telinga
tengah dapat menyebabkan gangguan
pendengaran permanen
PENCEGAHAN
1. Protect your ears during fight.
Mengunyah permen, bila sedang pilek pakai
tetes hidung dengan nasal decongestan
sebelum takeof dan sebelum landing.
Tujuannya agar tuba Eustachius terbuka
sehingga tekanan di dalam dan diluar
membran timpani menjadi sama.
2. Keep your ears free of foreign objects.
Jangan pernah mencoba untuk membersihkan
kotoran telinga yang mengeras dengan benda
yang mudah merobek / menusuk gendang telinga
spt korek api, jepit rambut, lidi, bulu ayam dll.
3. Guard against excessive noise.
Lindungi telinga dari kerusakan yang tidak perlu
dengan memakai pelindung telinga di tempat
kerja atau selama kegiatan dengan kebisingan yg
terus menerus.
PENATALAKSANAAN
1. Tambal gendang telinga (patch).
Bila lubang gendang telinga kecil tambal
Dokter menyentuh tepi gendang telinga dengan
bahan kimia untuk merangsang pertumbuhan
dan menempatkan kertas tipis di gendang
telinga. Mungkin perlu tiga atau empat kali
tambal sebelum akhirnya ruptur menutup
sepenuhnya.
2. Surgery.
Jika dokter menganggap dengan Patch tidak
efektif maka akan dilakukan tympanoplasty,
TRAUMA
TULANG TEMPORAL
KLL
>> trauma kepala >>
biasanya berbentuk patah tulang
dasar tengkorak yang tidak jarang
disertai dengan patah tulang
temporal.
gangguan pendengaran
tuli konduksi, tuli saraf maupun
tuli campuran serta terkadang
disertai kelumpuhan saraf fasialis
terjadi
Kekerapan
45%
dari fr tulang temporal yang diakibatkan
oleh patah tulang dasar tengkorak mengalami
gangguan pada telinga tengah dan dalam.
Fr
tl temporal jenis longitudinal tuli konduksi
dan tuli campuran
Fr tl temporal jenis transversal tuli
sensoroneural
Trauma temporal dapat
mengakibatkan :
Patah
tulang temporal
Kerusakan di telinga
luar
Kerusakan di telinga
tengah
1. Patah tulang temporal
Patah
tulang langsung (direct fracture)
Patah
tulang tidak langsung (indirect fracture) :
Patah tulang longitudinal, yaitu patah tulang
yang sejajar dengan sumbu tulang petrosus
Patah tulang transversal yaitu patah tulang
yang memotong sumbu tulang petrosus
2. Kerusakan di telinga
luar
terjadi robekan pada membran timpani dan
tumpukan darah di liang telinga luar, baik yang
bersumber dari robekan kulit maupun dari dalam
telinga tengah
terjadi perubahan bentuk atau penyempitan
liang telinga luar
3. Kerusakan di telinga tengah
Dislokasi Incudostapedial joint
Fraktur prosesus lentikularis
Fraktur krura stapes
Dislokasi Incudomalleal joint
Dislokasi total inkus
Fraktur kaput malei
Perlekatan osikel oleh karena organisasi
darah dan jaringan ikat fbrus
Nekrosis prosesus longus inkus
Diagnosis
1. Anamnesis
Riwayat adanya benturan pada
tulang temporal, kemudian dapat
menimbulkan perdarahan telinga
yang diikuti oleh penurunan
perdengaran
2 Pemeriksaan
a. Otoskopi:
- Pada fr longitudinal
- perdarahan di liang telinga luar,
- robekan pada kulit liang telinga
luar
maupun membran timpani,
- rusaknya anulus timpanikus ,
- penyempitan liang telinga luar
- Pada fr transversal
-hematotimpanum
b. Tes fungsi pendengaran
- garpu tala
- audiogram
air-bone gap 40dB atau lebih
maka kemungkinan telah
terjadi gangguan pada rantai
osikelnya
c. Tes impedans
Gangguan pada rantai osikel akan tampak
pada perubahan gambaran kontraksi otototot di telinga tengah
d. Radiologis
Fr longitudinal Foto kepala posisi
Schuller
Fr transversal Foto kepala posisi
Stenvers
Penatalaksanaan
Konservatif
terapi trauma pd
umumnya yaitu antibiotika,
analgetika, anti infamasi
Operatif
rekonstruksi
Prognosis
Tuli
konduksi yang membaik dalam waktu
1 bulan prognosis lebih baik dari pada
ketulian yang menetap lebih dari 3
bulan.
Rekonstruksi
kerusakan rantai osikel
akibat patah tulang temporal menemukan
hasil yang cukup baik yaitu terjadi
peningkatan fungsi pendengaran antara
13 – 40 dB
TERIMA
KASIH
PENYAKIT
TELINGA
LUAR
Dr Ranidewi, SpTHT-KL.,MARS
KELAINAN TELINGA LUAR
1.
2.
KELAINAN KONGENITAL
KELAINAN DAPATAN
a. Trauma
b. Infeksi
KELAINAN KONGENITAL
MIKROTIA
ATRESIA MEATUS AKUSTIKUS
EKSTERNUS
FISTULA PRE AURIKULA
MIKROTIA
MIKROTIA
kelainan telinga luar (daun
telinga) akibat gangguan
perkembangan arkus brakialis
pertama dan kedua
ETIOLOGI
belum jelas
Embriopatia, Ishemia jar akibat perdarahan intra
uterin, kelainan genetik, obat2an
Biasanya diikuti dgn fstula preaurikula, atresia
liang
telinga dan kelainan tulang2 pendengaran
(telinga
tengah)
Indikator untuk meramalkan keadaan
telinga tengah adalah kondisi daun
telinganya.
Makin buruk daun telinganya maka makin
buruk pula keadaan telinga tengahnya
Bayi mikrotia tuli konduksi 40-60db
bisa jadi karena disertai kelainan meatus
eksternus dan auris media
PERKEMBANGAN TELINGA MULAI USIA KEHAMILAN
7 MINGGU – 12 MINGGU (lengkap)
INSIDEN
- 1 : 6000-12.000 lahir hidup
- Lebih sering pada bayi laki (2.5 : 1 )
- telinga kanan lebih sering ( 3 : 2 )
- merupakan kelainan kongenital telinga luar yang
paling sering
50% kasus mikrotia juga disertai kelainan
kongenital lainnya yaitu a.l
- Wajah asimetris
- hipoplasia mandibula atau malar
- palatoschisis
- tragal skin tags
- paralise N fasialis
KLASIFIKASI MIKROTIA
(MICROT)
MIKROTIA GRADE
1
Perkembangan telinga luar hampir
sempurna, namun daun telinga dan liang
telinga terbentuk hampir normal tetapi
ukurannya kecil
MIKROTIA GRADE
2
Perkembangan daun telinga terganggu
terutama bagian atas dan terjadi stenosis
/atresia liang telinga yang berakibat tuli
konduksi
MIKROTA GRADE 3
Daun telinga sangat kecil, berbentuk kacang
tanpa liang telinga dan tanpa membran
timpani (paling sering)
MIKROTIA GRADE
4
Semua bagian telinga luar tidak
terbentuk (Anotia)
Gangguan pendengaran yang pl sering adalah
terjadi Tuli Konduksi yg disebabkan oleh karena
tidak sampainya suara ke membrana ovale akibat
atresia MAE dan tidak sempurnanya membran
timpani dan tulang pendengaran.
Biasanya terjadi penurunan pendengaran
sampai 60dB
Tuli Sensoroneural tjd pada 16% dr kasus
Mikrotia, terjadi kelainan di telinga bagian
dalam
Pemeriksaan tambahan:
- CT scan (untuk melihat keadaan auris media
dan meatus akustikus eksternus)
- Audiometri (untuk menilai telinga
dalam/kohlea )
Adanya gangguan pendengaran dideteksi maksimal
pada usia 2 minggu yaitu skrining pendengaran dgn
menggunanakan OAE test(Oto Acustic
Emission) dilanjutkan dengan BERA ( Brain
Evoked Response Audiometry) utk mengetahui kualitas
pendengarannya
Pada usia 5-6 tahun, dilakukan CT Scan untuk
mengetahui kondisi di telinga dalam yg pada saat
ini sdh berkembang
PENATALAKSANAAN
memperbaiki bentuk & fungsi
pendengaran
1. Protesa aurikula
2. Alat bantu dengar konduksi tulang
(Bone Anchored Hearing Aid /BAHA)
Bila terjadi mikrotia pada ke 2 telinga
maka dilakukan rekonstruksi pada salah satu
telinga terlebih dahulu utk memperbaiki
pendengarannya.
Selanjutnya pada usia 5-6tahun dilakukan
rekonstruksi telinga yg sebelahnya dan
rerekonstruksi telinga yg sdh dioperasi (bagian2
telinga bagian tengah dan dalam sudah terbentuk
sempurna)
Pada kasus mikrotia dgn tuli
sensoroneural, tidak bisa dikoreksi dengan
operasi. Sebaiknya dilakukan cholear inplant
PRE
OPERASI
PASCA
OPERASI
Bone
Anchored
Hearing
Aid
(BAHA)
Sistem
BAHA
• osseointegrated system untuk
rehabilitasi pendengaran melalui
konduksi tulang secara langsung
• Alternatif ABD konduksi tulang
dan ABD konduksi udara
konvensional
•
•
•
sekrup titanium
percutaneous abutment
sound processor
Battista & Ho, 2003
ATRESIA MEATUS
EKSTERNUS
Insiden 1 : 10.000 – 20.000 lahir hidup
Unilateral : bilateral 3-4 : 1
Atresia kanan lebih sering dari pada kiri
Biasanya disertai kelainan auris media
dan aurikula sebab perkembangannya
bersamaan
ETIOLOGI
-
Belum diketahui
- Terjadi kegagalan kanalisasi meatus
- Biasanya disertai kelainan sendi
mandibula
Atresia meatus eksternus
- parsial
- total
Gagal
kanalisasi
MAE
Patensi MAE
bervariasi
Suara tidak
capai MT
Tuli konduksi
Atresia
total
Parisier, Fayad & Kimmelman CP,2003; Shah, 2008;
Kesser, Matthew & Horlbeck,2008
Atresia meatus eksternus
bilateral
-
Dampak psikososial pasien dan keluarga
Derajat kelainan bervariasi
Stenosis ringan sulit diketahui
Perkebangan bicara dan bahasa
terhambat
- Deformitas aurikula, ingat kelainan
meatus
eksternus
Atresia meatus ekternus unilateral
-
Perkembangan bicara dan bahasa
normal
- Hambatan mendengar hanya di
lingkungan bising
- Kesulitan lokalisasi suara diluar rumah
atau saat bermain
Pemeriksaan tambahan
- CT scan
untuk melihat keadaan auris media dan
MAE
- Audiometri
untuk menilai telinga dalam ( kohlea )
Klasifkasi atresia MAE kongenital
Tipe I
Tipe II
Tipe III
- MAE sempit
- Tulang temporal
hipoplastik
- Telinga tengah normal /
lebih kecil
- Tulang2 pendengaran
normal
- MAE tidak terbentuk
- Telinga tengah kecil
- Maleus dan Inkus terfksir
- MAE tidak terbentuk
- Telinga tengah tidak
terbentuk
Penatalaksanaan atresia meatus
eksternus
TERAPI NON BEDAH
Lakukan terlebih dahulu penilai rangkaian tes
pendengaran telinga sampai ke otak dengan
menggunakan
- Pure tone audiometri
- BERA ( Brain Evoked Response Audiometry )
Dari tes pendengaran maka bila ada
gangguan pendengaran pada :
a. Atresia meatus bilateral
Alat bantu dengar konduksi tulang
( BAHA)
b.Atresia unilateral dengan telinga
kontralateral normal
Alat bantu dengar konduksi udara
Bone
Anchored
Hearing
Aid
(BAHA)
Sistem
BAHA
• osseointegrated system untuk
rehabilitasi pendengaran melalui
konduksi tulang secara langsung
• Alternatif ABD konduksi tulang
dan ABD konduksi udara
konvensional
•
•
•
sekrup titanium
percutaneous abutment
sound processor
Battista & Ho, 2003
TERAPI BEDAH
Mikrotia dan atresia meatus eksternus
unilateral :
Pembedahan yang sifat elektif
Mikrotia dan atresia bilateral dilakukan
operasi usia 5 tahun, menunggu
proses pneumatisasi mastoid lengkap
FISTULA PREAURIKULAR
NAMA SINONIMNYA :
CONGENITAL
AURAL SINUSES
PRE AURICULAR SINUSES
CONGENITAL PRE AURICULAR CYST
CONGENITAL EAR PIT (LUBANG)
PRE AURICULAR PIT (LUBANG)
lubang kecil sebesar seujung pensil di depan
tragus
Merupakan kelainan kongenital yang terjadi akibat
gangguan embrional pada arkus brakial 1 dan 2
Penyebabnya sama dengan mikrotia, namun juga
karena adanya faktor keturunan
Dari muara fstel ini sering keluar cairan yang
berasal dr kelenjar sebacea, sering berbau busuk
Biasanya
pasien datang karena terjadi obstruksi
dari muara sinus dan kemudian infeksi (abses)
Penatalaksanaan:
Bila terjadi abses dilakukan insisi abses dulu,
kemudian bila abses berulang maka dilakukan
eksisi fstel preaurikula dengan bantuan Metilen biru
sebagai marker saat operasi
Kalau
tidak ada keluhan tidak perlu operasi
KELAINAN TELINGA
DAPATAN
1.Kelainan daun telinga
2. Kelainan liang telinga
3.Kelainan gendang telinga
KELAINAN DAUN TELINGA
DAPATAN
OTHAEMATOME /
HAEMATOME AURIKULA
Penumpukan bekuan darah diantara kulit
dan perikondrium tulang rawan daun
telinga.
Kausa : TRAUMA
Bila terjadi peradangan maka terjadi
perikondritis cauliflower
Bila bekuan darah tidak dikeluarkan
terjadi pengerasan (daun telinga tebal)
PENATALAKSANAAN :
1. Insisi
2. Antibiotika
3. Analgesik
4.
Bila sudah terjadi organisasi (pengerasan) maka
dilakukan eksisi dan kuret jaringan yang
mengeras
5. Bila terjadi perichondritis lakukan eksisi
jaringan
tulang rawan yg rusak
PSEUDO
OTHAEMATOME
= Kista semu daun telinga
= pseudo othematome
Benjolan pada daun telinga depan yang
tidak nyeri dan penyebabnya tidak
diketahui.
Diduga karena hambatan aliran limfe (daun
telinga tertekuk), tergigit serangga
Benjolan berisi cairan kekuningan di antara kulit
dan perichondrium tulang rawan
Terapi
dengan pungsi steril, balut
tekan dengan gyps selama 1 mg
spy kulit kembali melekat pada
tulang rawan
Bila menekanan tidak sempurna,
kulit-perichondrium tidak melekat
dgn sempurnakambuh dan
muncul benjolan kembali
Bila tidak steril bisa menjadi
perikondritis
CAIRAN SEROUS/
BENING
PERICHONDRITIS
AURIKULA
KHAS LOBULUS TIDAK IKUT MERADANG
Infeksi dari perikondrium daun telinga
E/ kuman penyebab Pseudomonas A,
Staflokokus Aureus
Faktor resiko
- luka bakar
- trauma
- aspirasi othematoma
- iatrogenik operasi mastoid
GEJALA
- Gatal
- Panas
- Bengkak & merah ( lobulus bebas )
- Nyeri spontan
PEMERIKSAAN
- Merah, udem
- Konsistensi keras
- Nyeri tekan
- fuktuasi (+) abses
PUS
TERAPI
- MRS
- Tanpa abses kompres dingin
- Abses insisi dan drainase
buang kartilago nekrosis
- Kloksasilin 4 kali 250 –500 mg/hr oral
atau
Gentamisin 2 kali 80 mg/hr IM selama
5 hr
- Analgesik kuat ( tramadol )
Salah Penanganan Kartilago Rusak
Cauliflower
ERISIPELAS
Infeksi kulit oleh Grup A Streptokok B
Hemolitikus mengenai dermis dan
saluran limfe selulitis
Faktor resiko
1. Usia lanjut
2. Bayi
3. Imunodefsiensi
Gejala :
- Febris tinggi mendadak, menggigil
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Kulit daun telinga kemerahan
(eritema aurikularis)
Eritema aurikula
- bula eritematus
- eritematus hemorhagik
- bula hemoragik
- Bengkak batas jelas
+ nyeri tekan
Diagnose banding
Dermatitis kontakta
Udim angioneurotika
Herpes Zoster
TERAPI
- MRS risiko SEPSIS
- Kompres dingin
- Antibiotika dosis tinggi I.V selama 7 –
10 hr
benzilpenicilin
makrolide
sefalosporin.
- Analgetika
Komplikasi
1.Plegmon
2.Abses
3.Thromfebitis
KELAINAN DI LIANG
TELINGA
(MEATUS AKUSTIKUS
EKSTERNUS) DAPATAN
SERUMEN
adalah
produksi dari kelenjar sebacea dan
kelenjar serumen yg terdapat di 1/3 luar dari kulit
liang telinga
Konsistensi
Normal:
lunak atau padat / keras
serumen tidak menumpuk di liang
telinga tetapi ke luar sendiri ke muara MAE dan
menguap karena terkena udara panas
Keluhan :
Pendengaran menurun
Rasa penuh di telinga
Sakit bila telinga kemasukan air
Penatalaksanaan:
Ekstraksi dgn menggunakan kapas yang dililitkan
pada pelilit kapas
Ekstraksi dgn menggunakan kait
Serumen dicairkan dgn meneteskan
karboglycerin 10% selama 3 hr, kemudian di
ekstraksi/suction atau
Dilakukan irigasi (dgn syarat MT utuh)
BENDA ASING LIANG TELINGA
Anak sering memasukkan benda2 ke liang telinga
dikeluarkan dengan kait.
Bila anak tidak kooperatif, terpaksa dilakukan
pembiusan
Benda asing serangga dapat segera dikeluarkan
dengan huk tajam, knee pinset atau dimatikan
terlebih dahulu dengan minyak kelapa.
Bila semut maka dilakukan irigasi
Bila ada benda asing masuk ke telinga langkahlangkah yg harus diikuti:
1.
Tidak melakukan pemeriksaan dan
mencoba dengan alat/benda2 yang tidak
standar(korek api atau caton butds, atau alat
lainnya). Jangan mengambil resiko benda akan
masuk lebih dalam lagi dan akan merusak
struktur gendang telinga.
2.
Remove the object if possible. Jika objek
terlihat jelas, maka dapat di ambil dengan pinset
dan benda yang lunak
3. Try using gravity. Miringkan kepala ke sisi
yang terkena. Jangan pukul-pukul kepala,
tetapi digoncang dengan lembut ke arah
tanah untuk mencoba mengeluarkan benda
4. Try using oil for an insect. Bila bendanya
serangga, meringkan kepala kearah atas, dan
kemudian masukan minyak kelapa, olive oil
atau baby oil ke telinga.
Dengan memasukkan minyak maka akan
membuat serangga mati lemas/tenggelam
dan saluran lebih licin. Caranya dengan
menarik cuping telinga dengan lembut ke
belakang dan ke atas untuk orang dewasa,
kebelakang dan ke bawah bagi seorang anak.
5. Jangan gunakan minyak untuk menangani
objek selain serangga.
Jangan gunakan metode ini jika ada
kecurigaan dari perforasi pada gendang
telinga - nyeri, perdarahan atau keluar cairan
dari telinga.
6. Jika metode ini gagal atau orang yang terus
mengalami rasa sakit di telinga, pendengaran
berkurang atau sensasi dari sesuatu yang
bersarang di telinga, meminta bantuan
spesialis THT.
OTITIS EKSTERNA
Adalah radang diliang telinga: akut &
kronis
Faktor yang mempermudah timbulnya
keradangan di liang telinga adalah pH di
liang telinga. Bila pH menjadi basa maka
ini akan menyebabkan proteksi terhadap
infeksi menurun
OTITIS EKSTERNA AKUT
1.
2.
Otitis Eksterna sirkumskripta
Otitis Eksterna Difusa
OTITIS EKSTERNA
SIRKUMSKRIPTA
(FURUNKEL)
Timbul
di 1/3 luar liang telinga
Infeksi
pada folikel rambut, kelenjar
sebasea, kelenjar serumen (Jerawat)
C/
Staphylococcus aureus,
Staphylococcus albus
GEJALA:
Nyeri hebat (otalgia) saat telinga/daun telinga
disentuh atau bisa nyeri spontan saat buka mulut
Hal ini disebabkan krn kulit liang telinga tidak
mengandung jar ikat longgar shg bila terjadi
infeksi
maka langsung menekan perichondrium yang
mengandung banyak ujung2 saraf perifer
1.
2.
Gangguan pendengaran bila furunkel besar
dan
menutup liang telinga
TERAPI :
1. Bila jadi abses maka harus dilakukan
aspirasi / insisi utk drainase pus.
Bila diperlukan dipasang drain
2. Bila belum terjadi abses, diberikan salep
antibiotik
3. Tambahkan analgesik oral
OTITIS EKSTERNA
DIFUSA
Timbul
di 2/3 dalam liang telinga
Kulit
liang telinga udem, hiperemis,
keluar cairan serous
C/
Pseudomonas, Staphylococcus albus,
Escheria koli
GEJALA:
1.
Nyeri hebat (otalgia) saat telinga/daun telinga
disentuh atau bisa nyeri spontan saat buka
mulut
Hal ini disebabkan krn kulit liang telinga tidak
mengandung jar ikat longgar shg bila terjadi
infeksi maka langsung menekan perichondrium
yang mengandung banyak ujung2 saraf perifer
2. Gangguan pendengaran bila udem luas dan
menutup liang telinga
TERAPI :
1.
2.
3.
Tampon Borowi 2 hari, ditetesi terus dgn tujuan
meredakan udem
Tampon yang mengandung antibiotika dan
analgesik
Berikan antibiotika dan analgesik oral
OTOMIKOSIS
Infeksi
C/
jamur di liang telinga
aspergilus, kandida albikans dll
Gejala:
gatal dan rasa penuh di telinga
kadang2 tanpa keluhan
TERAPI :
1.
2.
3.
Oor toilet
Salep anti jamur
Obat anti jamur oral
Otomikosis c/Aspergillus
niger liang telinga luar
INFEKSI KRONIS LIANG
TELINGA
Akibat
infeksi akut liang telinga yang tidak
ditangani dgn baik
Pemakaian mould hearing aid
Terjadi penyempitan akibat terbentuknya jaringan
parut liang telinga
Terapi: operasi rekonstruksi
KERATOSIS OBLITERANS DAN
KOLESTEATOMA EKSTERNA
C/ belum diketahui
G/-penumpukan deskuamasi epidermisbuntu
-erosi kulit dan tulang liang telinga (kolesteatoma
eksterna)nyeri hebat
TERAPI :
-rutin membersihkan telinga
-tetes dan cuci telinga H2O2 3% telinga
-tandur jaringan utk menghilangkan gaung
akibat erosi kulit dan tulang
OTITIS EKSTERNA
MALIGNA
Adalah
infeksi akut yang difus di liang
telinga luar
Biasanya pd orang2 tua dgn DM
Peradangan sampai ke subkutis dan
organ sekitarnya terjadi Khondritis,
osteitis, osteomielitis yg berakibat pd
kerusakan tl temporal
GEJALA :
-gatal di liang telinga nyeri hebat
-sekret >>
-liang telinga bengkak, tertutup jaringan
granulasi>>
-bila mengenai saraf fasialis terjadi
paresis/paralisis wajah asimetris
TERAPI :
-antibiotika dosis tinggi
-debridement luka secara radikal
HERPES ZOSTER OTIKUS
Sinonim: Ramsay Hunt sindrom
Herpes Genikulatum
Adalah infeksi virus herpes Zoster
pada ganglion genikulatum dan
ganglion saraf vestibulo kohlearis
KELUHAN
- Nyeri muka, daun telinga, MAE,
palatum dan bagian anterior lidah
- Sulit menutup mata
- Pendengaran menurun
- Vertigo
PEMERIKSAAN :
- Vesikel pada daun telinga dan MAE
- Muka mencong karena parese N VII
- Tes pendengaran - Tuli persepsi
TERAPI :
- Anti virus Acyclovir 800mg 4-5x/hr selama 45 hr
- Kortikosteroid prednison 60mg 4 hr,
tapering selama 2 minggu
- Analgesik kuat tramadol 3x 50mg
- Diazepam/dramamin untuk menghilangkan
vertigo
Komplikasi
- Sinkinesis (gerakan involunter
otot2
wajah)
- Neuralgia paska herpes
- Kerusakan mata
RUPTUR MEMBRAN
TIMPANI
Faktor yang menyebabkan gendang
telinga pecah:
cedera
Kebisingan / suara ledakan
Ruptur gendang telinga akan sembuh
dalam beberapa minggu tanpa
pengobatan.
Ruptur membran
timpani
PENYEBAB
1. Airplane ear (barotrauma).
Tekanan di telinga ,seperti selama pendakian
atau saat pesawat akan mendarat, dapat
menyebabkan gendang telinga pecah
2. Injury to your ear .
Kerusakan pada gendang telinga dapat terjadi
karena cedera langsung, mengalami pukulan
di telinga atau benturan keras.
3. Foreign objects in your ear.
Benda kecil seperti pembersih telinga atau
baby pin didorong terlalu jauh ke dalam liang
telinga bisa pecah gendang telinga.
Upaya untuk membersihkan kotoran telinga
(serumen) dari telinga bisa merusak gendang
telinga dan menyebabkan infeksi liang telinga
luar
4. Loud, sudden noise.
Suara yang tiba-tiba dan sangat keras, seperti
ledakan atau letusan senjata api, bisa
memecahkan gendang telinga.
Terjadi gangguan pendengaran berat atau
timbul denging di telinga (tinnitus) yang
berat.
Biasanya pendengeran akan pulih kembali
dalam beberapa saat, Tapi dalam beberapa
kasus dapat berlangsung tanpa batas
Tanda dan gejala yang terjadi:
Sharp,
sakit telinga mendadak, telinga tidak
nyaman
Keluar darah dari telinga
Telinga berdenging (tinitus)
Diagnosis ditegakkan berdasarkan :
1. Periksa membran timpani dgn otoskop.
2. Pada ruptur gendang telinga tampak lubang
berbentuk bintang (tepi tidak rata), ada darah
/ bekas darah di tepi lubang.
Di dalamnya tampak tulang-tulang pendengaran
(telinga tengah).
Pada pecahnya gendang telinga akibat infeksi
(Otitis Media Akut)
disebut sebagai perforasi
membran timpani lubang bulat, tepi rata,
terkadang ada darah/bekas darah. Keluar cairan
bening/serous dari lubang perforasi
Komplikasi
gendang telinga yang pecah biasanya akan
sembuh dengan sendirinya tanpa komplikasi
dalam beberapa minggu namun terkadang dapat
mengalami masalah:
1. Gangguan pendengaran.
Biasanya, bersifat sementara, tetapi bila ruptur
membran timpani cukup besar maka membran
timpani tidak dapat menutup spontan dan
dapat
menyebabkan kurangnya pendengaran.
Jika trauma parah, seperti patah tulang
tengkorak, kerusakan tulang-tulang di telinga
tengah dan menyebabkan cedera pada struktur
telinga bagian dalam, kehilangan pendengaran
bisa berat dan permanen.
2. Recurrent middle ear infection (chronic
otitis
media).
Peradangan yang berlangsung lama atau
berulang yang disebabkan infeksi telinga
tengah dapat menyebabkan gangguan
pendengaran permanen
PENCEGAHAN
1. Protect your ears during fight.
Mengunyah permen, bila sedang pilek pakai
tetes hidung dengan nasal decongestan
sebelum takeof dan sebelum landing.
Tujuannya agar tuba Eustachius terbuka
sehingga tekanan di dalam dan diluar
membran timpani menjadi sama.
2. Keep your ears free of foreign objects.
Jangan pernah mencoba untuk membersihkan
kotoran telinga yang mengeras dengan benda
yang mudah merobek / menusuk gendang telinga
spt korek api, jepit rambut, lidi, bulu ayam dll.
3. Guard against excessive noise.
Lindungi telinga dari kerusakan yang tidak perlu
dengan memakai pelindung telinga di tempat
kerja atau selama kegiatan dengan kebisingan yg
terus menerus.
PENATALAKSANAAN
1. Tambal gendang telinga (patch).
Bila lubang gendang telinga kecil tambal
Dokter menyentuh tepi gendang telinga dengan
bahan kimia untuk merangsang pertumbuhan
dan menempatkan kertas tipis di gendang
telinga. Mungkin perlu tiga atau empat kali
tambal sebelum akhirnya ruptur menutup
sepenuhnya.
2. Surgery.
Jika dokter menganggap dengan Patch tidak
efektif maka akan dilakukan tympanoplasty,
TRAUMA
TULANG TEMPORAL
KLL
>> trauma kepala >>
biasanya berbentuk patah tulang
dasar tengkorak yang tidak jarang
disertai dengan patah tulang
temporal.
gangguan pendengaran
tuli konduksi, tuli saraf maupun
tuli campuran serta terkadang
disertai kelumpuhan saraf fasialis
terjadi
Kekerapan
45%
dari fr tulang temporal yang diakibatkan
oleh patah tulang dasar tengkorak mengalami
gangguan pada telinga tengah dan dalam.
Fr
tl temporal jenis longitudinal tuli konduksi
dan tuli campuran
Fr tl temporal jenis transversal tuli
sensoroneural
Trauma temporal dapat
mengakibatkan :
Patah
tulang temporal
Kerusakan di telinga
luar
Kerusakan di telinga
tengah
1. Patah tulang temporal
Patah
tulang langsung (direct fracture)
Patah
tulang tidak langsung (indirect fracture) :
Patah tulang longitudinal, yaitu patah tulang
yang sejajar dengan sumbu tulang petrosus
Patah tulang transversal yaitu patah tulang
yang memotong sumbu tulang petrosus
2. Kerusakan di telinga
luar
terjadi robekan pada membran timpani dan
tumpukan darah di liang telinga luar, baik yang
bersumber dari robekan kulit maupun dari dalam
telinga tengah
terjadi perubahan bentuk atau penyempitan
liang telinga luar
3. Kerusakan di telinga tengah
Dislokasi Incudostapedial joint
Fraktur prosesus lentikularis
Fraktur krura stapes
Dislokasi Incudomalleal joint
Dislokasi total inkus
Fraktur kaput malei
Perlekatan osikel oleh karena organisasi
darah dan jaringan ikat fbrus
Nekrosis prosesus longus inkus
Diagnosis
1. Anamnesis
Riwayat adanya benturan pada
tulang temporal, kemudian dapat
menimbulkan perdarahan telinga
yang diikuti oleh penurunan
perdengaran
2 Pemeriksaan
a. Otoskopi:
- Pada fr longitudinal
- perdarahan di liang telinga luar,
- robekan pada kulit liang telinga
luar
maupun membran timpani,
- rusaknya anulus timpanikus ,
- penyempitan liang telinga luar
- Pada fr transversal
-hematotimpanum
b. Tes fungsi pendengaran
- garpu tala
- audiogram
air-bone gap 40dB atau lebih
maka kemungkinan telah
terjadi gangguan pada rantai
osikelnya
c. Tes impedans
Gangguan pada rantai osikel akan tampak
pada perubahan gambaran kontraksi otototot di telinga tengah
d. Radiologis
Fr longitudinal Foto kepala posisi
Schuller
Fr transversal Foto kepala posisi
Stenvers
Penatalaksanaan
Konservatif
terapi trauma pd
umumnya yaitu antibiotika,
analgetika, anti infamasi
Operatif
rekonstruksi
Prognosis
Tuli
konduksi yang membaik dalam waktu
1 bulan prognosis lebih baik dari pada
ketulian yang menetap lebih dari 3
bulan.
Rekonstruksi
kerusakan rantai osikel
akibat patah tulang temporal menemukan
hasil yang cukup baik yaitu terjadi
peningkatan fungsi pendengaran antara
13 – 40 dB
TERIMA
KASIH