Jenis Perusahaan Dan Jenis DAn Perusahaan.docx

PERUSAHAAN PERSEORANGAN
Syarat Mendirikan Perusahaan Perseorangan :
1. Copy KTP para pemegang saham dan pengurus, minimal 2 orang
2. Copy KK penanggung jawab / Direktur
3. Nomor NPWP Penanggung jawab
4. Pas photo penanggung jawab ukuran 3X4 = 2 lbr berwarna
5. Copy PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan
6. Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha
7. Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung jika berdomisili di Gedung Perkantoran
8. Surat Keterangan RT / RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang berdomisili di lingkungan
perumahan) khusus luar jakarta
9. Kantor berada di Wilayah Perkantoran/Plaza, atau Ruko, atau tidak berada di wilayah pemukiman.
10. Siap di survey.
Prosedur pendirian perusahaan perseorangan :
a. Membuat akte perusahaan ke notaris
Karena perusahaan berbadan hukum maka sangat mutlak perlu membuat akte perusahaan Anda ke
notaris. Biasanya akte ini berisi informasi tentang nama perusahaan, bergerak di bidang apa, nama
para pemilik modal, pengurus perusahaan seperti siapa direktur utama, direktur, dan para
komisaris.
b. Mendapatkan Surat Keterangan Domisili Usaha
Surat ini Anda dapatkan dari kantor kelurahan atau kantor kepala desa di mana perusahaan Anda

berdomisili. Berdasarkan surat ini, Camat mengeluarkan surat keterangan yang sama. Untuk
mendapatkan surat keterangan domisili, Anda memerlukan salinan akte perusahaan Anda.
Biasanya Anda dipungut biaya administrasi. Biaya administrasi ini bervariasi dari satu kelurahan
kelurahan lain kelurahan.
c. Mengurus NPWP perusahaan
Untuk mendirikan perusahaan, NPWP perusahaan adalah mutlak. Untuk mendapatkan NPWP,
Anda memerlukan salinan akte perusahaan dan surat keterangan domisili. Biasanya pembuatan
NPWP hanya butuh kira-kira 2 jam. Bila Anda memasukkan berkas di pagi hari ke kantor pajak,
Anda sudah mendapatkannya di siang hari. Selain itu, tidak ada biaya administrasi yang perlu
Anda bayar.
d.

Mendapatkan Surat Keputusan pendirian perusahaan dari Departemen Hukum dan HAM

Ini biasanya diurus oleh notaris Anda. Notaris biasanya menyerahkan salinan akte perusahaan,
Surat Keterangan Domisili dan NPWP perusahaan Anda untuk mendapatkan SK perusahaan.
e. Mengurus SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
SIUP merupakan bagian dari proses mendirikan perusahaan agar perusahaan bisa beroperasi.
Mengurus SIUP relatif sama di berbagai tempat.
f. Mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

TDP merupakan bagian dari proses mendirikan perusahaan. Persyaratannya relatif sama untuk
berbagai daerah.

FIRMA
Syarat Pendirian dan dilakukan pada Notaris :
1. Pembuatan akta pendirian firma
2. Surat keterangan domisili perusahaan
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
4. Surat pengukuhan pengusaha kena pajak (SP-PKP)
5. Pendaftaran ke Pengadilan Negeri
6. Surat izin usaha perdagangan
7. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Prosedur Pendirian :
1. Para pendiri dapat bersama-sama atau memberikan kuasa kepada salah satu pendiri atau
memberikan kuasa kepada orang lain untuk menghadap Notaris dengan membawa kelengkapan
data anggaran dasar perusahaan dan persyaratan yang dibutuhkan berupa KTP para pendiri dan
Surat Kuasa apabila pendirian perusahaan dikuasakan.
2. Berdararkan data dan persyaratan tersebut diatas Notaris akan membuat notulen/salinan anggaran
dasar perusahaan yang sama isinya dengan akta pendirian untuk ditandatangani oleh para pendiri
atau kuasanya. Pada tahap ini para pendiri atau kuasanya dapat melihat dan membaca serta

melakukan koreksi kepada Notaris apabila ada kesalahan dalam penulisan.
3. Jika notulen/salinan anggaran dasar perusahaan sudah ditandatangani dan diserahkan kepada
Notaris oleh para pendiri Firma atau kuasanya, kemudian Notaris akan membuat
dan mengeluarkan Akta Otentik yaitu Akta Pendirian Firma yang ditandatangani dan dibubuhi
stempel oleh Notaris.

Pada halaman depan/cover akta pendirian diberi nama perusahaan dan tanggal sebagai bukti telah
berdirinya perusahaan. Setelah akta pendirian Firma selesai dibuat oleh Notaris maka sebuah
badan usaha Firma sudah berdiri.

CV(COMANDITAIRE VENNOOTSCHAP)
Syarat dan Prosedur pendirian CV :
-

Akta Pendirian CV

Akta ini dibuat dan ditandatangani oleh notaris, persyaratannya :
 Menyertakan fotokopi KTP pendirinya
 Prosesnya 1-2 hari kerja
-


Surat Keterangan Domisili

Surat ini diajukan ke kelurahan setempat, sebagai bukti keterangan alamat perusahaan dengan persyaratan
:
 Fotokopi kontrak/sewa tempat usaha atau bukti kepemilikan tempat usaha
 Surat keterangan dan pemilik gedung apabila bedomisili di gedung perkantoran/pertokoan
 Fotokopi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) tahun terakhir.
 Prosesnya 2 hari kerja setelah permohonan diajukan.
-

Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak

Permohonan pendaftaran wajib pajak badan usaha diajukan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) sesuai
dengan domisili perusahaan. Selain mendapat kartu NPWP, nanti juga akan mendapat surat keterangan
terdaftar sebagai wajib pajak dengan persyaratan :
 Lampiran bukti PPN (pajak pendapatan) atas sewa gedung
 Buktsi pelunasan PBB dan bukti kepemilikan atau bukti sewa/kontrak tempat usaha.
 Lama proses 2-3 hari kerja
-


Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SP-PKP)

Permohonan SP-PKP ini diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) sesuai dengan NPWP
yang telah diterbitkan, dan persyaratannya adalah :
 Lampiran bukti PPN atas sewa gedung, bukti pelunasan PBB dan bukti kepemilikan atau
sewa/kontrak tempat usaha.
 Proses memakan 3-5 hari kerja setelah diajukan.
-

Mendaftar Ke Pengadilan Negeri (PN)

Permohonan diajukan ke bagian pendaftaran CV di PN setempat dengan persyaratan :
 Melampirkam NPWP dan salinan akta pendirian CV
 Proscsnya 1 hari kerja.

-

Mengurus Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)


Permohonan diajukan ke Dinas Perdagangan Kota/Kabupaten untuk golongan SIUP menengah dan kecil.
Sedangkan SIUP besar diajukan ke Dinas Perdagangan Propinsi dengan persyaratannya :
 SITU (Surat Izin Tempat Usaha) / HO (Hinder Ordonantie atau Surat Ijin Gangguan)
 Pas foto direktur/pimpinan perusahaan ukuran 3×4 (2 lcmbar) berwarna.
 Proses untuk SIUP besar 30 hari, scdangkan SIUP menengah dan kecil, 14 hari.
-

Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Pendaftaran dilakukan ke Dinas Perdagangan yang berada di Kota/Kabupatcn domisili perusahaann.
Lama proses pengerjaan 14 hari kerja. Keseluruhan biaya mendirikan CV bisa mencapai Rp 3,5 juta.
Dengan demikian, hasil atau berkas dokumen yang kita dapatkan meliputi :
 Akta pendirian CV
 Surat Keterangan Domisili Perusahaan
 NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
 Pengesahan Pengadilan
 SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
 TDP (Tanda Daftar Perusahaan)

KOPERASI

Persyaratan untuk mendirikan koperasi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 serta atas dasar asas kekeluargaan adalah sebagai berikut :
a. Koperasi primer dibentuk sekurang-kurangnya 20 orang
b. Koperasi sekunder dibentuk sekurang-kurangnya 3 koperasi
c. Pembentukan koperasi dilakukan dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar sekurangkurangnya:
 Daftar Nama Pendiri
 Nama dan Tempat Kedudukan
 Maksud dan Tujuan serta Bidang Usaha
 Ketentuan Mengenai Keanggotaan
 Ketentuan Mengenai Rapat Anggota
 Ketentuan Mengenai Pengelolaan
 Ketentuan Mengenai Permodalan
 Ketentuan Mengenai Jangka Waktu Berdirinya
 Ketentuan Mengenai Pembagian Sisa Hasil Usaha
 Ketentuan Mengenai Sanksi
d.Koperasi memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya disahkan oleh pemerintah

e.Untuk memperoleh pengesahan, para pendiri mengajukan permintaan tertulis disertai akta pendirian
koperasi.
Prosedur Pendirian :

1. Proses pendirian koperasi dimulai dengan pelaksanaan Rapat pembentukan koperasi dimana untuk
Koperasi Primer sekurang-kurangnya dihadiri oleh 20 orang anggota pendiri, sedangkan untuk
Koperasi Sekunder sekurang-kurangnya dihadiri oleh 3 koperasi melalui wakil-wakilnya.
2. Rapat pembentukan koperasi tersebut dihadiri oleh Pejabat Dinas/Instansi/Badan Yang
Membidangi Koperasi setempat sesuai domisili anggota (Pasal 5 Ayat 3), dimana kehadiran
pejabat tersebut bertujuan antara lain untuk : memberi arahan berkenaan dengan pembentukan
koperasi, melihat proses pelaksanaan rapat pembentukan, sebagai narasumber apabila ada
pertanyaan berkaitan dengan perkoperasian dan untuk meneliti isi konsep anggaran dasar yang
dibuat oleh para pendiri sebelum di”akta”kan oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi setempat.
Selain itu apabila memungkinkan rapat pembentukan tersebut juga dapat dihadiri oleh Notaris
Pembuat Akta Koperasi yaitu Notaris yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Negara
Koperasi dan UKM untuk membantu membuat/menyusun akta pendirian, perubahan anggaran
dasar dan pembubaran koperasi.
3. Dalam Rapat Pembentukan akan dibahas mengenai Anggaran Dasar Koperasi yang memuat antara
lain (Pasal 5 Ayat 5) :
- Nama dan tempat kedudukan
- Maksud dan tujuan
- Jenis koperasi dan Bidang usaha
- Keanggotaan
- Rapat Anggota

- Pengurus, Pengawas dan Pengelola
- Permodalan, jangka waktu dan Sisa Hasil Usaha
4. Pembuatan atau penyusunan akta pendirian koperasi tersebut dapat dibuat oleh para pendiri (dalam
hal di wilayah setempat tidak terdapat NPAK) atau dibuat oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi (Pasal
6 Ayat 1)
5. Selanjutnya Notaris atau kuasa Pendiri mengajukan permohonan pengesahan secara tertulis kepada
pejabat yang berwenang dengan dilampirkan (Pasal 7 ayat 1) :
 2 (Dua) rangkap salinan akta pendirian bermeterai cukup

 Data akta pendirian koperasi yang dibuat dan ditandatangani Notaris
 Surat bukti tersedianya modal yang jumlahnya sekurang-kurangnya sebesar simpanan pokok
dan simpanan wajib yang wajib dilunasi oleh para pendiri
 Rencana kegiatan usaha minimal tiga tahun ke depan dan RAPB
 Dokumen lain yang diperlukan sesuai peraturan perundang undangan
6. Pejabat yang berwenang akan melakukan :
-

Penelitian terhadap materi Anggaran Dasar yang diajukan (Pasal 8 Ayat 2)

-


Pengecekan terhadap keberadaan koperasi tersebut (Pasal 8 Ayat 2)

7. Apabila permohonan diterima maka pengesahan selambat lambatnya 3 (tiga) bulan sejak berkas
diterima lengkap (Pasal 9 Ayat 2)
8. Jika permohonan ditolak maka Keputusan penolakan dan alasannya disampaikan kembali kepada
kuasa pendiri paling lama 3 (tiga) bulan sejak permohonan diajukan (Pasal 12 Ayat 1)
9. Terhadap Penolakan, para pendiri dapat mengajukan permintaan ulang pengesahan akta pendirian
koperasi dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan. Keputusan terhadap permintaan ulang tersebut
diberikan paling lambat 1 (satu) bulan (Pasal 12 Ayat 2)

PT (PERSEROAN TERBATAS)
Syarat dan Prosedur Pendirian PT :
Tahap Pengajuan Nama PT :
Pengajuan nama perusahaan ini didaftarkan oleh notaris melalui Sistem Administrasi Badan Hukum
(Sisminbakum) Kemenkumham.
Adapun persyaratan yang dibutuhkan sebagai berikut:
a. Melampirkan asli formulir dan pendirian surat kuasa
b. Melampirkan photocopy Kartu Identitas Penduduk (“KTP”) para pendirinya dan para pengurus
perusahaan

c. Melampirkan photocopy Kartu Keluarga (“KK”) pimpinan/pendiri PT
Tahap Pembuatan Akta Pendirian PT :
Pembuatan akta pendirian dilakukan oleh notaris yang berwenang diseluruh wilayah negara Republik
Indonesia untuk selanjutnya mendapatkan pesetujuan dari Menteri Kemenkumham.
Patut untuk dipahami, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan akta ini, yaitu:
a. Kedudukan PT, yang mana PT harus berada di wilayah Republik Indonesia dengan menyebutkan nama
Kota dimana PT melakukan kegiatan usaha sebagai Kantor Pusat
b. Pendiri PT minimal 2 orang atau lebih

c. Menetapkan jangka waktu berdirinya PT: selama 10 tahun, 20 tahun atau lebih atau bahkan tidak perlu
ditentukan lamanya artinya berlaku seumur hidup
d. Menetapkan Maksud dan Tujuan serta kegiatan usaha PT
e. Akta Notaris yang berbahasa Indonesia
f. Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham, kecuali dalam rangka peleburan;
g. Modal dasar minimal Rp.50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah) dan modal disetor minimal 25%
(duapuluh lima perseratus) dari modal dasar
h. Minimal 1 orang Direktur dan 1 orang Komisaris
i. Pemegang saham harus WNI atau Badan Hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia, kecuali PT
dengan Modal Asing atau biasa disebut PT PMA
Tahap Pembuatan Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) :
Permohonan SKDP diajukan kepada kantor kelurahan setempat sesuai dengan alamat kantor PT anda
berada, yang mana sebagai bukti keterangan/keberadaan alamat perusahaan (domisili gedung, jika di
gedung).
Persyaratan lain yang dibutuhkan adalah:
a. Photocopy Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir,
b. Perjanjian Sewa atau kontrak tempat usaha bagi yang berdomisili bukan di gedung perkantoran,
c. Kartu Tanda Penduduk (KTP) Direktur,
d. Izin Mendirikan Bangun (IMB) jika PT tidak berada di gedung perkantoran.
4. Tahap Permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
5. Tahap pengesahan Anggaran Dasar Perseroan oleh Menteri Kemenkumham
Persyaratan yang dibutuhkan antara lain :
a. Bukti setor bank senilai modal disetor dalam akta pendirian
b. Bukti Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebagai pembayaran berita acara negara
c. Asli akta pendirian
6. Mengajukan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
a. SIUP Kecil, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari
Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta
Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
b. SIUP Menengah, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih
dari Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,(sepuluh milyar Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat Usaha
c. SIUP Besar, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari
Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

7. Mengajukan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
8. Tahap Berita Acara Negara Republik Indonesia (BNRI).
Setelah perusahaan melakukan wajib daftar perusahaan dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri
Kemenkumham, maka harus di umumkan dalam BNRI dari perusahaan yang telah diumumkan dalam
BNRI, maka PT telah sempurna statusnya sebagai badan hukum.

YAYASAN
Syarat dan Prosedur Pendirian :
1. Membentuk Susunan Pengurus Yayasan, minimal sebagai berikut :
a. Pembina
b. Pengawas
c. Ketua
d. Sekretaris
e. Bendahara
2. Menghadap ke Notaris
1. Menyiapkan Nama Yayasan, dan nama alternatifnya. Bila nama pertama yang diajukan sudah
dipakai oleh Yayasan laini, maka diajukan nama alternatif berikutnya
2. Menyiapkan foto-copy KTP dari Pengurus Yayasan spt di atas
3. Semua Pengurus menanda-tangan Akte pendirian Yayasan di hadapan Notaris
3. Menyiapkan Berkas yang Diperlukan
1. Membuat surat yang ditujukan ke Pengurus RT & RW tentang rencana pendirian Yayasan. Surat
ditandatangani oleh RT dan RW
2. Membuat Surat Pernyataan Persetujuan dari Lingkungan/warga sekitar, sekurang-kurangnya yang
berada di depan, belakang, kiri dan kanan dari alamat tempat berkedudukannnya Yayasan yang
akan didirikan. Surat ditandatangani warga, RT dan RW. Membuat peta lokasi di mana Yayasan
berkedudukan
3. Mendapatkan Surat Rekomendasi dari Kelurahan dan Kecamatan, dengan berbekal surat pada
point 1) , 2) dan 3) di atas, (Untuk surat ini bisa diurus sendiri atau oleh Notaris, tergantung
perjanjian sebelumnya)
4. Mengurus Surat Keterangan Terdaftar (SKT) pada Kantor Pelayanan Pajak setempat dan
mendapatkan nomor NPWP atas nama Yayasan. (Bisa diurus sendiri atau oleh Notaris, tergantung
perjanjian sebelumnya)

4. Mengurus Surat Pengesahan Yayasan yang ditandatangani oleh Kementrian Hukum dan HAM (Surat
ini diurus oleh Notaris)
5. Menunggu semua proses selesai dilakukan oleh Notaris
Setelah menunggu beberapa lama (silahkan ditanyakan ke notarisnya langsung, ayah bunda akan
menerima surat ijin mendirikan yayasan dan yayasan sudah bisa berjalan menjalankan operasional)