Laporan Prakti kum Anatomi Tumbuhan

KATA PENGANTAR
Puji syukur kelompok panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmatnya, kami dapat menyelesaikan Laporan praktikum tentang Sel dan Jaringan
Tumbuhan. Di dalam laporan ini kami menggambarkan tentang sel dan jaringan penyusun
tubuh tumbuhan.
Kelompok menyadari sungguh bahwa laporan Praktikum ini masih banyak kekurungan
dan keterbatasan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun, guna untuk penyempurnaan penulisan Laporan ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih bagi semua pihak yang telah membantu
penyelesaian penulisan Laporan ini dan tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada dosen mata kuliah yang telah memeberikan tugas ini bagi kami, untuk menambah
wawasan kami.

Tondano, 25 November 2015
Kelompok II

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHANPage 1

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................3
1.2. Tujuan......................................................................................................................3
1.3. Rumusan masalah....................................................................................................3
BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................................ 4
BAB III METODE PENGAMATAN......................................................................................11
3.1 Waktu dan Tempat........................................................................................................ 11

3.3 Alat dan Bahan.........................................................................................................11
3.2 Langkah Kerja..........................................................................................................12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................13
4.1 Hasil pengamatan ................................................................................................. 13
4.2 Pembahasan .........................................................................................................
16
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..............................................................................................................19
5.2 Saran....................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 20

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHANPage 2


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang tercipta untuk mendukung
kelangsungan sebuah kehidupan. Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang
mempunyai bentuk, asal, fungsi dan struktur yang sama. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas
jaringan meristem dan permanen.
Banyak sekali macam tumbuhan di dunia ini. Namun hanya ada dua jenis yaitu dikotil
dan monokotil yang tentunya memiliki sturktur bentuk jaringan yang berbeda. Selain itu,
tumbuhan yang terdiri atas akar, batang dan daun juga mempunyai perbedaan pada struktur
system jaringannya. Maka dari itu untuk memperoleh sebuah fakta mengenai perbedaan
disetiap bagiannya perlu dilakukan sebuah praktikum. Dan berikut ini adalah hasil dari
praktikum system jaringan pada tumbuhan.
1.2 Tujuan
Sebelum melakukan sebuah pengamatan sel tentunya ada tujuan, antara lain :
1) Mengamati sel
2) Mengamati jaringan penyusun organ tumbuhan
1.3 Rumusan masalah
1) Bagaimana bentuk sel ?

2) Bagaimana bentuk jaringan yang terdapat pada akar, batang dan daun?

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHANPage 3

BAB II
KAJIAN TEORI
Sel adalah unit terkecil structural, fungsional yang menyusun makluk hidup. Sel merupkan unit
dasar umum dari stuktur organik. Sel tumbuhan diartikan sebagai suatu kehidupan kecil yang
mempunyai batas nyata atau dinding sel, didalamnya terjadi reaksi-reaksi kimia yang
rumit(pandey,1980). Sel juga dikatakan sebagai kesatuan struktur fisiol;ogi yang terkecil dari
organisme hidup. Pada dasarnya sel tumbuhan terdiri dari protoplas yang dikelilingi dinding
sel. Biasanya dinding sel dianggap bagian mati sedangkan protoplas adalah bagian hidup dari
sel.
 Struktur Sel
Ilmu yang mempelajari tentang sel disebut sitologi. Semua organisme yang hidup
terdiri atas sel, baik uniselular maupun multiselular. Setiap sel merupakan unit fungsional dan
structural terkecil dari bentuk hidup.
Semua sel harus mempumpunyai membran yang membungkus isi cairan sel
(sitoplasma). Di dalam sitoplasma terdapat materi inti ADN dan ARN, dan ribosom. Sel
tumbuhan mempunyai bentuk, ukuran dan struktur yang bervariasi dan sangat rumit. Walaupun

demikian, semua mempunyai persamaan dalam beberapa segi dasar. Tumbuhan dan hewan
merupakan organisme yang tubuhnya tersusun oleh sel-sel. Sel tumbuhan dan sel hewan
merupakan variasi dari satu tipe unit dasar atau satuan struktur. Hal ini menjadi dasar teori
tentang sel yang dikemukakan oleh Schwann dan Schleiden pada tahun 1838. berdasarkan
konsep tersebut, sel merupakan kesatuan struktur dan fungsi organisme hidup karena sel
mempunyai kesamaan dalam hal pola susunan metabolisme dan makromolekul. Perbedaan
pokok antara sel tumbuhan dan sel hewan adalah pada dinding selnya, sel hewan hanya
memiliki dinding sel yang berupa plasma sedangkan sel tumbuhan memiliki dinding sel yang
nyata. Selain perbedaan tersebut, pada sel tumbuhan dijumpai adanya plastida serta vakuola sel
yang dapat membesar, sedangkan pada sel hewan tidak demikian. Pada dasarnya sel hidup
mempunyai kemampuan memperbanyak diri (Sumardi, Issrep. 1993. Struktur dan
Perkembangan Tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press).
 Protoplas
Protoplas terdiri dari komponen protoplasmik dan nonprotoplasmik. Komponen
protoplasmik ada yang bersifat cair yaitu sitoplasma. Protoplas merupakan bagian sel yang ada

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHANPage 4

disebelah dalam dinding sel. Protoplas tersusun oleh bahan hidup dalam bentuk sederhana,
yang disebut protoplasma. Pada sel tumbuhan protoplas terdiri atas komponen protoplasma dan

komponen non protoplasma (Sumardi,1993).
Komponen Protoplasma
Protoplasma memiliki beberapa komponen penyusun yang terdiri atas sitoplasma, inti
sel, butir-butir plastida dan mitokondria.
1.

Sitoplasma, merupakan benda hidup yang terdapat dalam sel, berbentuk cairan yang agak
kental. Pada plasma terdapat 3 lapisan yaitu, Ektoplasma, Tonoplasma dan lapisan
polioplasma.

2. Inti sel (nucleus), inti sel berbentuk bulat telur, merupakan bagian yang penting dari protoplas
karena merupakan sentral segala proses yang berlangsung dalam sel tersebut. Pada inti sel
terdapat membran, retikulum, dan nukleolus.
3.

Butir-butir plastida, butir-butir plastida umumnya terdapat pada sel tumbuh-tumbuhan yang
masih muda, didalam sitoplasma tetapi diluar inti sel. Plastida sendiri dibagi menjadi 4 macam,
yaitu leukoplas, amiloplas, khromoplas dan proteinoplas.

a.


Leukoplas, merupakan plastida yang tidak berwarna, biasanya terdapat pada sel-sel tumbuhan
yang tidak terkena sinar matahari atau radiasi. Berbentuk bulat kecil dan apabila terkena radiasi
dapat berubah menjadi kloroplas.

b.

Amiloplas, berasal dari leukoplas, dapat membentuk amilum atau zat tepung. Plastida ini
berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Biasanya terdapat pada akar-akar
yang dapat menyimpan makanan seperti kentang, ubi jalar dsb.

c.

Kloroplas, merupakan plastida yang berbentuk lensa, terdapat dalam sel –sel yang letaknya
pada jaringan terluar dekat batas/tepi. Plastida ini berfungsi penting dalam proses fotosintesis
dan pembentukan prrotein. Kloroplas mengandung dua pigmen yaitu klorofil dan karotinoid.

d.

Khromoplas, perubahan dari leukoplas dan khloroplas dapat menjadi khromoplas, seperti

perubahan warna yang terjadi pada proses pemasakan buah. Zat warna atau pigmen pada
khromoplas merupakan zat padat yang berbentuk seperti kristal, bentuk kristal tersebut dapat
berbentuk jarum dan persegi (Kartasapoetra, 1991).

4.

Mitokondria, merupakan organel yang dapat dilihat dengan mikroskop cahaya apabila sel
hidup diwarnai dengan Janus Green B. Memiliki bentuk yang bermacam-macam, yaitu bulat
memanjang, terkadang seperti busur dan terdapat bebas pada sitoplasma. Mempunyai selaput
rangkap, selaput dalamnya mengalami percabangan atau melipat-lipat ke arah dalam yang
disebut kristal. Mitokondria memiliki fungsi untuk pernafasan. Di dalamnya terdapat enzimenzim yang berperan dalam siklus krebs (Sumardi,1993).
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHANPage 5

Komponen non Protoplasma
Kebalikan dari protoplasma, komponen non protoplasma merupakan benda-benda tidak
hidup yang berada dalam sel. Benda-benda tersebut dapat berada dalam dalam vakuola, dalam
plasma sel dan plastida. Komponen non protoplasmik ini bisa berupa zat cair maupun padat
(Kartasapoetra,
Protein
Protein merupakan bahan utama yang menyusun protoplasma yang hidup. Protein

diketahui sebagai bahan cadangan dalam bentuk amorf atau kristal. Pada beberapa macam biji,
protein terdapat sebagai aleuron dan tersebar didalam sel. Adapula aleuron yang terdapat
didalam sel, dan sel tersebut menyusun suatu lapisan yang disebut lapisan aleuron
(Sumardi,1993).
Minyak dan substansinya
Bahan ergastik ini tersebar pada seluruh tubuh tumbuhan akan tetapi jumlahnya hanya
sedikit. Lilin, suberin dan kutin merupakan minyak yang digunakan sebagai zat pelindung pada
dinding sel (Sumardi,1993).
Karbohidrat
Selulose dan zat tepung merupakan bahan ergastik yang pada prinsipnya terdapat
didalam protoplas. Selulose ini sangat penting untuk menyusun dinding sel, sedangkan tepung
untuk cadangan makanan. Zat tepung dijumpai dalam sitoplasma, terdapat sebagai butir-butir
baik didalam leukoplas maupun kloroplas.
Butir tepung memiliki lapisan-lapisan, dan lapisan-lapian itu berhenti pada suatu titik
yang dinamakan hilum. Letaknya bisa ditengah (kosentrik) misalnya pada ubi jalar atau
dibagian tepi butir tepung (eksentrik) misalnya pada Marantha.
Butir tepung dapat tunggal, majemuk dan setengah majemuk. Butir tepung terdapat pada biji,
sel-sel parenkim jaringan sekunder pada akar maupun batang, dan tempat penyimpanan
cadangan makanan seperti akar, tuber, rizoma, dan kormus (Sumardi,1993).
Tanin

Tanin merupakan sekelompok derivat fenol yang heterogen yang dapat dijumpai
terutama pada daun, xilem, floem, periderm akar dan batang, dan pada buah yang belum
masak. Letaknya didalam vakuola sel atau dalam bentuk tetes-tetes kecil pada sitoplasma yang
melebur (Sumardi,1993).
Kristal

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHANPage 6

Kristal ini terdapat dalam sel berbagai tumbuhan. Biasanya terdapat dalam sel korteks,
akan tetapi terkadang juga dapat ditemukan pada sel-sel parenkim floem dan parenkim xylem.
Kristal-kristal ini terdapat dalam vakuola sel atau plasma selnya. Kristal-kristal itu
memiliki berbagai bentuk, antara lain :
a. Kristal dengan bentuk prisma teratur, biasanya terdapat dalam sel-sel dibawah
epidermis dari daun jeruk.
b. Kristal dengan bentuk jarum, kristal ini banyak ditemukan pada sel-sel daun bunga
pukul empat.
c. Kristal dengan bentuk butiran kecil, kristal ini biasanya disebut kristal pasir, banyak
ditemukan dalam sel-sel daun serta tangkai daun ri bayam.
d. Kristal dengan bentuk rafida, merupakan kristal berbentuk jarum yang letaknya sejajar,
biasanya terdapat pada sel-sel parenkim dari jaringan lunak, selnya mengandung lendir

dan berdinding tipis. Misalnya pada endocarp buah aren.
e. Kristal dengan bentuk kelenjar, kristal ini disebut juga kristal drus yang hanya terdapat
pada sel-sel tertentu dengan bentuk yang tidak teratur (dapat berbentuk bintang atau
lainnya). Kristal ini biasanya ditemukan pada tangkai daun pepaya dan bangsa kaktus
(Kartasapoetra, 1991).
 Dinding Sel
Dinding sel pada tumbuhan merupakan struktur sel yang paling menyolok dilihat dari
bawah mikroskop. Adanya dinding sel yang nyata merupakan perbedaan pokok antara sel
tumbuhan dengan sel hewan karena pada sel hewan tidak dijumpai adanya dinding sel, akan
tetapi, sel hewan dan sel tumbuhan sama-sama memiliki membran plasma atau lapisan terluar
sitoplasma yang berbeda dengan dinding sel. Pada hewan lapisan ini terkadang dinamai
dinding sel, tetapi membran plasma merupakan bagian dari sel yang hidup dan bersifat
fleksibel, sedangkan dinding sel cenderung kaku dan tetap (Tjitrosomo, 1983).
Dinding sel pada tumbuhan mempunyai fungsi dalam mempertahankan turgor tekanan
dinding yang mempertahankan potensial air dan berfungsi dalam mekanisme pengangkutan air
mineral pada tumbuhan.
Lapisan Penyusun Dinding Sel
Dalam sel-sel yang berdinding tipis, seperti pada dinding sel jaringan yang belum
dewasa dan berbagai macam tanaman herbaceus, dinding diantara dua selnya terdiri dari tiga
lapis. Setiap dua sel yang berdampingan menghasilkan suatu dinding primer dan diantara kedua

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHANPage 7

sel tersebut terdapat lapisan intraselular (lamela tengah). Pada beberapa sel yang berbatasan
pada sudut-sudutnya, lapisan intraselular menjadi lebih jelas, seluruhnya mengisi ruang
pembatas, dapat terpisah dan membentuk ruang intraselular yang berbeda-beda pada berbagai
macam jaringan tumbuhan. Ruang itu tidak menutup secara sempurna tetapi membentuk suatu
bagian sistem interkomunikasiyang luas dan biasanya berisi udara (Tjitrosomo, 1983)
1. Jaringan Meristem (jaringan muda)
Merupakan jaringan yang sel-selnya selalu membelah atau bersifat embrional.
Ciri-ciri :
-

bentuk dan ukuran selnya sama

-

dinding selnya tipis

-

Selnya penuh dengan protoplasma

-

Isi sel tidak mengandung zat makanan

 Jaringan meristem dibedakan menjadi 2, yaitu :
a.

Meristem primer
Adalah jaringan meristem pada tumbuhan dewasa dan masih bersifat membelah
diri, sehingga merupakan lanjutan dari pertumbuhan embrio. Terdapat pada
ujung akar dan ujung batang sehingga disebut meristem apikal. Aktivitasnya
mengakibatkan batang dan akar tumbuh memanjang disebut pertumbuhan
primer. (Ditemukan pada tumbuhan dikotil dan monokotil)

b. Meristem sekunder
Adalah jaringan meristem yang berasal dari meristem primer yang telah
mengadakan diferensiasi. Terdapat pada kambium dan kambium gabus.
Aktivitasnya meng-akibatkan pertumbuhan sekunder yaitu menyebabkan batang
bertambah besar. (Ditemukan pada tumbuhan dikotil).
2. Jaringan Parenkim (jaringan dasar)
Merupakan jaringan yang berfungsi untuk memperkuat kedudukan jaringan yang lain.
Disebut jaringan dasar karena terbentuk dari meristem dasar yang terdapat hampir di
semua tumbuhan dan mengisi jaringan tumbuhan baik pada akar, batang, daun, biji
maupun buah.
Ciri-ciri :
- sel umumnya berukuran besar dan berdinding tipis
- sel hidup dan mengandung klorofil
- banyak mengandung rongga antar sel
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHANPage 8

- banyak mengandung vakuola
- letak selnya tidak rapat
Macam-macam jaringan parenkim :
- klorenkim : parenkim untuk fotosintesis, karena selnya mengandung klorofil. Misal :
parenkim palisade (jaringan pagar) dan parenkim spon (bunga karang).
- aerenkim : parenkim untuk menyimpan udara sehingga dapat digunakan untuk
mengapung.
- parenkim air : parenkim untuk menyimpan air
- parenkim penimbun : parenkim untuk menyimpan cadangan bahan makanan.
- parenkim untuk transportasi
3. Jaringan Kolenkim Penyokong/ penguat/ penunjang
Merupakan jaringan yang berfungsi untuk menujang agar tanaman dapat berdiri dengan
kokoh dan kuat.
 Jaringan penunjang dibedakan menjadi :
- kolenkim : adalah jaringan penunjang pada tumbuhan muda dan belum berkayu yang
Dinding sel di bagian sudut-sudutnya mengalami penebalan dan tersusun atas sel-sel
yang hidup.
4. Sklerenkim : adalah laringan penguat yang dinding selnya melami penebalan dari zat kayu
(lignin) sehingga bersifat lebih kuat.
Ada 2 macam sklerenkim :
- sklereida (sel batu) : pada tempurung kelapa dan tempurung kenari
- serabut sklerenkim (serat/ fiber) : pada serat rami.
5. Epidrmis
Adalah jaringan atau lapisan terluar yang menutupi permukaan tubuh tumbuhan, seperti akar,
batang, daun dan bunga. Karena fungsinya untuk melindungi jaringan lain maka beberapa
epidermis mengalami modofikasi, seperti rambut (trikoma), duri, dan muluit daun (stomata).
Epidermis umumnya tertutup lapisan lilin (kutikula) pada daun dan zat gabus pada batang,
kecuali lentisel yang berfungsi untuk pertukaran gas.
Ciri-ciri :
- terdiri atas satu lapis sel
- tidak berklorofil
- susunan sel rapat
- tidak ada ruang antar sel
- dinding sel sangat tipis.
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHANPage 9

6. Jaringan pengangkut/ vaskuler ( xylem & floem )
Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari xylem yang menggunakan jaringan
pengangkut air dan floem sebagai jaringan pengangkut bahan organic (bahan-bahan makanan).
Xylem dan Floem bersama-sama sering disebut sebagai berkas pengangkut (berkas vascular).
Tumbuhan yang mempunyai jaringan pengangkut disebut tumbuhan vaskular, termasuk di
dalamnya Pteridophyta dan Spermatophyta. Dari kedua bagian berkas pengangkut itu, xilem
mempunyai struktur yang lebih tegar sehingga dapat utuh sewaktu berubah menjadi fosil dan
dapat dipakai sebagai bahan identifikasi bagi tumbuhan jenis vaskular.
A. Xylem merupakan jaringan kompleks karena terdiri dari beberapa tipe sel yang
berbeda, baik yang hidup maupun tidak hidup. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea
sebagai saluran transport dan penyokong. Xylem juga dapat mempunyai serabut sklerenkim
sebagai jaringan penguat, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berfungsi dalam berbagai
kegiatan metabolisme.
B. Floem juga merupakan jaringan kompleks, terdiri dari beberapa unsur dengan tipe
yang berbeda, yaitu buluh tapisan, sel pengiring, parenkim, serabut dan sklereid. Kadangkadang ada sel atau jaringan sekretori yang bergabung di dalamnya, misalnya kelenjar getah.
Fungsi floem sebagai jaringan translokasi bahan organik (asimilat) yang terutama berisi
karbohidrat. Dalam jumlah kecil ditemukan juga asam amino dan hormon.

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHANPage 10

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Pengamatan Sel dan Jaringan tumbuhan berlangsung pada

:

Hari / Tanggal

: Senin, 23 November 2015

Kelompok

: Dua (2)

Judul Penilitian

: Sel dan Jaringan penyusun tumbuhan

Tempat

: Laboratorium Biologi FMIPA UNIMA

3.2. Alat dan Bahan
Sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu kita mempersiapkan alat dan bahan untuk
mendukung dalam pengamatan pada sel.

Alat dan bahan yang dipersiapkan diantaranya

sebagai berikut :
Alat:
1.) Mikroskop cahaya
2.) Kaca Objek
3.) Kaca Preparat
4.) Silet
5.) Cater
6.) Pipet
7.) Tisu atau Lap
8.) Tinta
9.) Aquades
Bahan:
1.) Daun Rheo Discoler/daun adam dan hawa
2.) Pisang
3.) Daun Durian
4.) Tempurung Kelapa
5.) Bawang merah
6.) Kentang
7.) Batang Seledrei
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHANPage 11

8.) Air
3.3. Langkah Kerja
Setelah semua perlengkapan untuk melakukan sebuah praktikum pengamatan pada sel dan
jaringan tersedia, kita dapat memulai praktikum dengan langkah–langkah sebagai berikut :
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Mengiris daun, buah, dan batang tumbuhan yang di pilih, dengan irisan membujur dan
melintang setipis-tipisnya.
3) Meletakan diatas kaca objek lalu mentetesi dengan air dan tinta menggunakan pipet
dan ditutup dengan kaca penutup.
4) Mengamati dibawah mikroskop
5) Menggambar dan memberi keterangan hasil pengamatan.
6) Melakukan langkah kerja yang sama untuk melihat jaringan-jaringan lain penyusun
tumbuhan.

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHANPage 12

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Setelah melakukan pengamatan dan berhasil menemukan bentuk sel, kemudian di
gambar sesuai bentuk sel yang diamati, dan

jaringan penyusun tumbuhan. diberi

keterangannya.
No

Nama

Gambar

Keterangan
Mengamati sel
(Perbesaran
4x0,20), selnya
tampak jelas,

1

Daun Rheo Discoler

stomatanya terlihat

(Daun Adam dan

dengan jelas pada

Hawa)

irisan membujur
juga terdapat ruang
antar sel.

Sel

Mengamati jaringan
parenkim

Ruag antar
sel

2

Pisang (Musa
Paradisiaca)

(perbesaran

Butir Pati/
Aleuron

4x0,10).
Jaringannya terlihat
jelas dan terdapat

Stomat
a

butiran pati/aleuron
pada irisan
Membujur.

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHANPage 13

Mengamati jaringan
Pembulu
h

3

Batang seledrei

Kolenki
m
angular

parenkim
(perbesran 4x0,20)
Jaringannya terlihat
dan selnya

(Apium graveolens L.)

terdeverensiasi,
pada irisan
Ruang antar
sel

Melinntang terdapat
pembuluh ruang
antar sel dan
kolenkim angular
yang mengalami
penebalan sudut.

Trikoma papila

Mengamati jaringan
kolenkim
(perbesaran 4x0,10)
Jaringan Nampak,

4

Durian/durio

dan sistolidnya

zibetohinus L ( daun )

terlihat jelas begitu
juga dengan
trikoma papilla.
sistoli
d

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHANPage 14

pada irisan
melintang

Mengamati jaringan
Serat

skelerenkim
(perbesaran,
10x0,20) terlihat

5

Kelapa/cocos nucifera

seratnya,trikoma

( tempurung )

bintang, sklereid.
Pada keruk
tempurung.

sklerei
d

Trikoma
bintang

Mengmati jaringan
parenkim
(perbesaran 4x0,20)
6

Kentang/solanum

Jaringan tampak

tuberosum L

jelas dan hilum.
Pada irisan
membujur.

7
7

Bawang
merah/Allium cepa
L.

Hilum/
Butir pati
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHANPage 15

Mengamati jaringan
Parenkim dan
epidermis
(Perbesaran
4x0,20). Sel dan
jaringan tampak
jelas dan lapisan
sklereid pada irisan
melintang. Pada
bawang merah juga
terdapat lumen sel.

Inti
sel
Dindin
g sel

Caira
n

4.2 PEMBAHASAN
 Sel
Merupakan penyusun tubuh makluk hidup, sebagai mana telah di buktikan oleh
pengamatan mikroskopis melalui mathias sclaiden ( seorang ahli anatomi tumbuhan. Bahwa sel
tumbuhan memiliki dinding sel.
Sesuai hasil pengamatan sel pada gambar daun rheo discoler, selnya berbentuk segi
enam dan telihat dengan jelas stomatanya.
Tumbuhan juga tersusun atas struktur terkecil yaitu sel. Sel tumbuhan mempunyai
sedikit perbedaan jika dibandingkan dengan sel hewan. Bagian - bagian dari sel tumbuhan
tersusun atas organel. Organel secara umum ada didalam sitoplasma sel. Adapun organel sel
pada tumbuhan adalah:
o Dinding sel
Dinding sel pada tumbuhan mempunyai struktur yang kaku dan tersusun atas
Polisakarida. Polisakarida tersusun lagi atas hemin dan pektin.
o Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa
Inggris)yang berupa rongga yang diselaputi membrchan (tonoplas).
o Plastida
Plastida merupakan organel sel yang mengandung pigmen ( zat warna). Bentuk dan isinya
bermacam - macam, tergantung pada fungsinya. Plastida dapat dibedakan menjadi :
1. Kromoplas, yaitu plastida yang mengandung pigmen merah, jingga atau kuning.
Kromoplas banyak terdapat pada tomat dan wortel.
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHANPage 16

2. Leukoplas, yaitu plastida yang tidak mengandung pigmen warna. Terdapat pada
jaringan tumbuhan yang tidak terkena sinar matahari, misal pada sel embrional,
empulur batang dan bagian tumbuhan didalam tanah yang berwarna putih.
3. Amiloplas, adalah plastida yang mengandung amilum ( karbohidrat)
(Sumber: Armyistafidyah.blogspot.com/06/12/2012/
fungsinya.html)

struktur-sel-tumbuhan-beserta-

 Jaringan Meristem
Meristem adalah jaringan pada tumbuhan berwujud sekumpulan sel-sel punca yang
aktif melakukan pembelahan sel. Jaringan ini mudah ditemukan pada bagian titik-titik tumbuh
batang maupun akar. Meristem di bagian ini disebut sebagai meristem primer, karena
mengawali pertumbuhan biomassa. Meristem juga ditemukan pada bagian batang dan akar,
membentuk kambium. Terdapat dua jenis kambium pada batang yaitu kambium vaskular dan
kambium gabus (felogen). Keduanya bertanggung jawab atas pertumbuhan sekunder (ke
samping) yang dialami tumbuhan dan disebut meristem sekunder.
(Sumber:

Anonim.

2010.

(online).

(http://hikmat.web.id/biologi/pengertian-jaringan-

meristematik/)
 Jaringan parenkim
Parenkim merupakan jaringan tumbuhan yang belum terdiverensiasi, berdasarkan
pengamatan yang di lakukan, terlihat jelas pada gambar jaringan parenkim batang seledrei
bahwa sel-sel belum terdiverensiasi,pada buah pisang yang terdapat butir-butir pati (aleuron),
dan juga pada kentang yang terrdapat hilum/butir pati yang termasuk dalam parenkim
penimbun yang berisi cadangan makanan.
 Jaringan kolenkim
Jaringan kolenkim dapat dilihat pada daun durian seperti pada gambar hasil
pengamatan. Terlihat seledrid dan juga trikomanya dengan jelas.
Kolenkim merupakan jaringan penyokong pada tumbuhan. Secara ontogeni,
perkembangan kolenkim mirip prokambium dan tampak pada tahap yang sangat awal dari

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHANPage 17

diferensiasi meristem atau dari sel isodiametris meristem dasar. Kolenkim terdiri atas sel hidup
yang berbentuk agak memanjang dan biasanya berdinding tebal.
(Sumber: Anonim.2014.Sel Kolenkim.(Online). (http://wordpress.com/Sel Kolenkim
Fungsi Pengertian Contoh - Artikel Biologi.htm)
 Jaringan sklerenkim
Serat-serat sklerenkim terdapat dalam bentuk untaian atau dalam bentuk lingkaran. Di
dalam berkas pengangkut, serat-serat sklerenkim biasanya merupakan suatu seludang yang
berhubungan dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok yang tersebar di dalam xilem
dan floem. Serat-serat sklerenkim mempunyai ukuran antara 2 mm–25 cm. Beberapa spesies
tumbuhan mempunyai serat-serat sklerenkim yang bernilai ekonomis tinggi, misalnya serat
manila yang digunakan sebagai bahan dasar tali. Seperti halnya pada tempurung kelapa yang
mengandung sklereid (sel batu).
 Jaringan epidermis
Jaringan Epidermis merupakan jaringan paling luar pada setiap organ tumbuhan.
Misalnya : batang, akar, daun dan sebagainya. Juga pada bunga, buah, biji, sebelum
mengalami penebalan sekunder. Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai
dari akar, batang, hinggga daun. Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang
terbentuk pipih dan rapat. Fungsi jaringan epidermis sebagai pelindung jaringan di dalamnya
sebagai pelindung tempat pertukaran zat.
Dari keterangan di atas, kita dapat mengetaui beberapa ciri-ciri ari jaringan epidermis.yaitu :
 Tersusun dari sel-sel hidup
 Terdiri atas satu lapis sel tunggal
 Seragam bentuk,ukuran dan susunannya,tetai biasanya tersusun rapat tidak
ada ruang antar sel
 Tidak memiliki klorofil
 Didnding sel luar epidermis berbatasan dengan udara mengalami
penebalan.sedangakan bagian dalam berbatasan dengan jaringan lain
selnya tetap tipis
 Mengalami modifikasi membentuk derivate jaringan epidermis

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHANPage 18

(Sumber :B.Hidayat,Estiti. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB)

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Tubuh tumbuhan terdiri atas kumpulan sel-sel, yang mempunyai asal, fungsi serta
struktur yang sama dan disebut jaringan. Berdasarkan sifatnya, ada dua macam jaringan
yang menyusun tubuh tumbuhan yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa. Jaringan muda
mempunyai sifat membelah, sehingga mempunyai fungsi menambah panjang akar maupun
batang, karena biasanya terdapat pada bagian ujung. Pertumbuhan yang diawali oleh
jaringan yang letaknya dibagian ujung dikenal sebagai pertumbuhan primer, dan semua
jaringan yang terbentuk disebut jaringan primer. Semua sel yang menyusun tubuh tumbuhan
dewasa berasal dari kegiatan sel-sel jaringan muda.
Kita ketahui setiap makhluk memiliki struktur yang menyusun bagian dari tumbuhan
tersebut, misalnya pada tumbuhan disusun atas berbagai organ seperti akar, batang, daun,
bunga dan biji. Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti jaringan
meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis, dan jaringan pengangkut.
5.2. Saran
Laporan ini berisikan uraian mengenai pengertian, ciri-ciri, fungsi, jenis, dan lain
sebagainya mengenai “Sel dan jaringan penyusun tumbuhan”. Yang sekiranya dapat
menambah pengetahuan, meskipun kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih
jauh dari sempurna.
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHANPage 19

Oleh karena itu, kami siap untuk diberikan kritik yang tentunya kritikan yang
membangun dan positif, juga diikuti dengan saran yang positif pula.

DAFTAR PUSTAKA
B.Hidayat,Estiti. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB
Anonim. 2012. Jaringan Epidermis. (online). (http:// jaringan-epidermis-dan jaringan.html).
Diakses pada tanggal 25 November 2015, Pukul 14.08.
Mulyani, sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius
Anonim.2012.jaringan meristem. (http://anatomi tumbuhan/jaringan/meristem.htm). Diakses
pada tanggal 25 November 2015, Pukul 15.55. (Online)
Armyistafidyah. Struktur sel tumbuhan. (online) blogspot.com/06/12/2012/ struktur-seltumbuhan-beserta-fungsinya.html. Diakses pada tanggal 25 November 2015, Pukul 16.02.
(Online).
Azhari Y. 2013. Jaringan Tumbuhan. (http://blog.com/jaringan- tumbuhan.htm). Diakses
pada tanggal 25 November 2015, pukul 16.23. (Online)
Kartasapoetra, Ir. A.G. 1991. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan (tentang Sel dan
Jaringan). Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sumardi, Issrep. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press.
Tjitrosopomo, Siti Sutarmi. Prof. Dr. Ir. H. 1983. Botani Umum 1. Bandung : Angkasa.

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHANPage 20