Chapter I Analisis Kadar Stanum (Sn) pada Minyak Goreng Secara Serapan Atom

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Minyak dapat digunakan

sebagai medium penggoreng bahan pangan,

misalnya keripik kentang, kacang dan dough nut yang banyak dikonsumsi di
restoran dan hotel (Ketaren, 1986).
Bahan pangan digoreng merupakan sebagian besar dari menu manusia.
Kurang lebih 290 juta lemak dan minyak dikonsumsi tiap tahun untuk kripik
kentang saja. Menggoreng bahan pangan banyak dilakukan di negara kita, yang
merupakan suatu metode memasak bahan pangan. Banyak jumlah permintaaan
akan bahan pangan digoreng, merupakan suatu bukti yang nyata mengenai betapa
besar jumlah bahan pangan digoreng yang dikonsumsi oleh lapisan masyarakat
dari segala tingkat umur (Ketaren, 1986).
Kaleng-kaleng dipergunakan untuk mengawetkan makanan dan minuman,
menyimpannya dan membawanya ke tempat lain untuk diperdagangkan. Jika dulu

banyak makanan menjadi busuk dan terbuang, karena tidak bisa diawetkan,
dikalengkan (Samad, 1981).
Maka sekarang makanan dan minuman itu bisa dikalengkan untuk bisa
disimpan lebih lama. Sebelum dimasukkan kedalam kaleng, makanan itu dibuat
jadi steril (bebas kuman), dan karena selalu bebas kuman, bisa bertahan lama.
Kaleng terbuat dari 98% plat baja dan 1 1�2 timah (Samad, 1981).

Plat baja itu dicelupkan kedalam cairan timah agar jangan luntur. Zaman
sekarang pencelupan berlaku dengan listrik. Lapisan timah menahan kaleng dari
perkaratan yang bisa merusak rasa (Samad, 1981).
Zaman sekarang hampir semua jenis makanan dikalengkan. Tepung susu,
susu encer, daging, sayur, buah-buahan, kue-kue, ikan, ayam, minyak, cat, bahan
bakar, dan lain-lain. Setiap hari diperlukan jutaan kaleng guna pengawetan
makanan. Semua kaleng ini memerlukan timah (Samad, 1981).
Berdasarkan hal di atas, maka perlu dilakukan pengujian pada minyak
goreng. Sehingga penulis memilih judul tentang “Analisis Kadar Stanum (Sn)
Pada Minyak Goreng Secara Spektrofotometri Serapan Atom ”.
1.2

Tujuan

Adapun tujuan dari analisis kadar Stanum (Sn) pada minyak goreng adalah

untuk mengetahui apakah kadar Stanum (Sn) pada minyak goreng memenuhi
persyaratan kadar cemaran logam yang ditetapkan dalam Standar Nasional
Indonesia (SNI).

1.3

Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari analisis kadar Stanum (Sn) pada minyak

goreng adalah agar dapat mengetahui bahwa minyak goreng yang dipasarkan
memenuhi persyaratan kadar cemaran logam yang ditetapkan dalam Standar
Nasional Indonesia (SNI) sehingga produk tersebut layak untuk dikonsumsi oleh
masyarakat.

Dokumen yang terkait

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22