Pembangunan Manusia dalam Pembangunan In

Human Development
Pendekatan teori pembangunan manusia dalam international development, dikembangkan
oleh Mahbub Ul Haq, yang didasari oleh karya dari Amartya Sen dalam Development as
Freedom yang membahas tentang kemampuan/kapabilitas (capability) manusia.1 Human
development atau pendekatan pembangunan manusia memberikan penjelasan proses
pembangunan, khususnya pembangunan internasional (international development) melalui
peningkatan kualitas kehidupan manusia, bukan hanya sekedar meningkatkan perekonomian
suatu negara yang ditempati oleh manusia. Pendekatan ini berfokus pada manusia,
kesempatan dan pilihan yang dimilikinya. Human development berasumsi bahwa
memperbaiki atau meningkatkan kehidupan manusia akan lebih membawa dampak
kesejahteraan, kemakmuran dan sebagainya dibandingkan dengan hanya meningkatkan
kemampuan ekonomi atau pertumbuhan ekonomi saja karena teori human development
percaya bahwa pertumbuhan pendapatan hanyalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk
membangun dan membentuk kehidupan manusia, bukan sebagai tujuan dari pembangunan
(development).2
Teori human development juga menyebutkan bahwa pembangunan seharusnya berfokus pada
pemberian kebebasan terhadap manusia untuk menjalani hidup yang mereka inginkan, yang
mana berarti harus disertai dengan pengembangan kemampuan masyarakat atau lebih spesifik
manusia dan juga pemberian kesempatan untuk menggunakan kemampuan yang telah
dikembangkan.3 Sebagai contoh, memberikan pendidikan kepada gelandangan ataupun
pengemis (misalnya pelatihan menjahit) sedikit banyak akan meningkatkan dan membangun

kemampuan/keterampilan mereka dalam menjahit, tetapi hal tersebut tidak akan signifikan
dampaknya apabila mereka tidak memiliki tempat dan/atau akses untuk memasuki dunia
kerja, apalagi kalau pekerjaan yang tersedia, tidak sesuai dengan keterampilan atau
kemampuan yang mereka pelajari (misalnya mereka dididik menjahit akan tetapi pasar kerja
sudah jenuh dengan banyaknya penjahit yang sudah bekerja dalam industri tersebut). Lebih
spesifik, ada tiga pondasi yang harus digunakan dalam pembangunan menurut teori human
development, antara lain adalah pembangunan ditujukan untuk memberikan kehidupan yang
panjang, sehat dan kreatif bagi manusia, untuk memberikan pengetahuan yang luas dan untuk
memudahkan akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk memberikan kehidupan
1

United Nations Development Programme, About Human Development,
http://hdr.undp.org/en/humandev, accessed on 1 April 2015
2
Ibid.
3
Ibid.

yang layak.4 Setelah semua dasar tersebut tercapai dalam pembangunan di suatu tempat,
maka menurut human development, akan terbuka kesempatan untuk meraih kemajuan pada

aspek kehidupan lainnya.5
Terakhir teori human development menjelaskan bahwa pembangunan manusia berarti
memberikan lebih banyak pilihan terhadap manusia/masyarakat yang ada, terlepas dari
apakah pilihan tersebut akan digunakan/diambil atau tidak oleh mereka (sebagai contoh
pilihan pekerjaan, tempat tinggal, dan seterusnya). Karena tidak ada yang dapat menjamin
kebahagian manusia, dan pilihan yang seorang individu ambil merupakan urusan individu itu
sendiri. Sehingga pembangunan menciptakan lingkungan yang, baik untuk individu atau pun
kelompok kolektif, dapat membantu mereka mengembangkan potensi maksimalnya serta
kesempatan yang masuk akan untuk menjalani hidup produktif dan kreatif yang mereka
inginkan.6 Dibawah ini merupakan bagan yang dibentuk oleh UNDP mengenai dimensi yang

dicakup oleh human development.7 Jadi secara keseluruhan, human development mencoba
membentuk pembangunan yang berorientasi pada manusia.
HDI, Human Development Index
Teori pembangunan dengan pendekatan human development, memiliki alat ukur yang disebut
Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (singkatnya IPM),
IPM digunakan untuk mengukur seberapa besar pencapaian suatu negara dalam memenuhi
dimensi dasar human development dibanding dengan negara-negara lain. IPM dibentuk untuk
menekankan bahwa individu/manusia dan kemampuan mereka merupakan kriteria utama
untuk menilai atau melihat pembangunan/perkembangan di suatu negara, bukan hanya

melihat dari segi ekonominya saja. IPM juga dapat digunakan untuk membandingkan
kebijakan nasional suatu negara, karena bisa saja dua negara memiliki GNI per capita (GNI
4
5
6
7

Ibid.
Ibid.
Ibid.
Ibid.

per capita adalah nilai penghasilan/pendapatan akhir suatu negara dalam satu tahun dihitung
menggunakan dollar, dibagi dengan jumlah penduduknya. Hasilnya mencerminkan
pendapatan rata-rata warga suatu negara) yang sama memiliki IPM yang berbeda.
Meskipun begitu, IPM tidak mencerminkan tingkat kesenjangan, kemiskinan, keamanan
manusia, pemberdayaan dan sebagainya. Sehingga IPM sendiri tidak bisa digunakan sebagai
ukuran penuh dalam mengukur pembangunan manusia di suatu negara. United Nations
Development Programme memberikan banyak alat dan sumber bacaan untuk melihat
bagaimana human development berlangsung di suatu negara seperti Human Development

Report dalam HDI, Inequality-adjusted HDI, Gender Inequality Index dan Multidimensional
Poverty Index.