101296709 BAB I Teknologi bahan alam farmasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif. Sejak zaman Romawi Kuno
pemikiran dan hasil kebudayaan telah nampak berorientasi menuju bidang teknologi. Secara
etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode
rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau
pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. Istilah teknologi sendiri untuk
pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Teknologi:
Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin (Technology: A Description Of The Arts,
Especially The Mechanical)
Dari definisinya sendiri, teknologi merupakan perkembangan suatu media/alat yang dapat
digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah. Dalam
bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara
lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan tugas-tugas tradisional seperti
bercocok tanam, membuat baju, atau membangun rumah.Pada awalnya obat hanya digunakan
untuk menyembuhkan seseorang yang sakit atau untuk meredam rasa sakit yang diderita.
Namun dewasa ini, bukan hanya orang yang sakit yang membutuhkan obat. Orang yang
dapat dibilang sehat pun membutuhkan obat untuk memperindah ataupun mempercantik
tubuhnya.Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi
kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat,
baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena
menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa
dicerna oleh tubuh.
Beberapa perusahaan dengan kreativitasnya mengolah obat-obatan tradisional yang
dimodifikasi lebih lanjut. Bagian dari obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar,
rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Bentuk obat tradisional yang banyak dijual dipasar
dalam bentuk kapsul, serbuk, cair, simplisia dan tablet.
Industri obat bahan alam (herbal) terus tumbuh seiring kepercayaan masyarakat dunia
terhadap manfaat obat berbahan baku dari alam dan semangat back to nature atau kembali ke
1|teknologi bahan alam
alam. Oleh karena itu, pembinaan harus cermat dan tepat agar industri obat bahan alam bisa
tumbuh maksimal.
Teknologi Bahan Alam mempelajari teknologi-teknologi yang digunakan dalam
pemrosesan bahan baku obat menjadi obat bahan alam. Bahan baku obat yang dimaksud
antara lain yaitu simplisia nabati, simplisia hewani, bahan mineral, sediaan galenik (sarian)
atau pun campuran bahan-bahan tersebut. Untuk diketahui, yang dimaksud dengan obat
bahan alam Indonesia adalah obat bahan alam yang diproduksi di Indonesia.
Standardisasi merupakan kaidah penting yang harus dilaksanakan dalam proses
pembuatan obat-obat bahan alam. Tujuan dari kaidah ini digunakan adalah tercapainya
keajegan (ketetapan) khasiat, keamanan, dan kualitas antar batch produksi maupun dalam
produksi itu sendiri. Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan
merevisi standar (Standar Nasional Indonesia).
1.2 Rumusan Masalah
Apa itu obat herbal
Bagaimana mekanisme pengolahan obat herbal
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi obat herbal
Apa saja hal-hal yang membuat masyarakat menggunakan obat herbal
Bagaimana pengendalian mutu dan pengontrolan obat herbal serta peraturanperaturannya
Apa saja pengujian yang dilakukan untuk obat herbal
Mengapa obat herbal dipalsukan
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui obat herbal dan faktor-faktor yang mempengaruhi obat herbal
selama penyimpanan
Untuk mengetahui obat herbal bisa berubah menjadi obat beracun
Untuk mengetahui teknologi-teknologi yang digunakan dalam pembuatan simplisia
dan alat-alat yang digunakan dalam pengujian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2|teknologi bahan alam
Berbeda dengan obat kimia yang khusus untuk mengobati satu jenis penyakit tertentu,
tanaman obat memiliki khasiat yang beragam. Misalnya, temu lawak dapat digunakan untuk
meningkatkan nafsu makan, meningkatkan fungsi kerja hati, mengurangi peradangan,
menghambat perkembangan virus, antisembelit, penambah nafsu makan, tonikum, dan
mengurangi asam lambung. Sementara itu, obat kimia, seperti parasetamol hanya digunakan
sebagai obat penurun panas.
Pengobatan tradisional dengan bahan dari tanaman umumnya dikuasai secara turuntemurun. Pemakaian dan cara pengolahannya boleh dibilang amat sederhana. Namun, jenis
tanaman obat yang digunakan haruslah tepat. Setiap tanaman memiliki efek farmakologi yang
sangat beragam. Pemakaian tanaman obat yang salah dapat berakibat fatal.
Selain ketidaktepatan jenis tanaman yang digunakan, tidak dapat dipungkiri bahwa
sebagian pemakai tanaman herbal kurang mengindahkan hal-hal yang bersifat higienis.
Padahal, alat, bahan, dan pelaku sebaiknya harus bersih. Untuk menghindarkan hal-hal yang
tidak dikehendaki karena pemakaian obat herbal, ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
diantaranya bahan tanaman, pengolahan ramuan, cara pemakaian, dan tindakan medis
lainnya.
Obat herbal adalah obat yang berasal dari tumbuhan yang diproses/ diekstrak
sedemikian rupa sehingga menjadi serbuk, pil atau cairan yang dalam prosesnya tidak
menggunakan zat kimia. Misalnya jamu, obat tolak angina cair, dsb. Seperti kita ketahui obat
herbal dapat menyembuhkan penyakit dengan efek samping yang minim karena dibuat dari
bahan-bahan yang alami, tidak seperti obat-obat sintetis yang dapat memberikan efek
samping baik secara langsung maupun setelah waktu yang lama.
Pemilihan simplisia bahan baku obat herbal sebaiknya memperhatikan aroma, rasa,
kandungan kimia, maupun sifat fisiologisnya. Ketepatan pemilihan bahan baku obat herbal
tidak hanya pada jenis tanaman, tetapi juga bagian tanaman yang digunakan. Hal ini
disebabkan setiap bagian tanaman memiliki khasiat khusus yang berbeda.
Bagian tanaman yang biasanya digunakan sebagai obat, di antaranya akar (akar
ginseng dan akar pasak bumi), rimpang (kunyit, jahe, kencur, dan lengkuas), batang
(brotowali), daun (daun dewa, katuk, dan sirih), bunga (melati), buah (belimbing wuluh dan
jeruk nipis), dan kulit buah (mahkota dewa). Namun, ada pula pemanfaatan obat dari seluruh
bagian tanaman (meniran dan pegagan).
Bahan tanaman yang hendak digunakan untuk pengobatan sebaiknya dalam keadaan
segar. Untuk menjaga kesegaran bahan dengan cara menyimpannya di tempat yang bersih
dan jauh dari panas atau sinar matahari langsung. Akan lebih baik jika bahan disiapkan atau
dipetik pada hari itu juga sehingga tidak perlu disimpan. Jika telah terpilih, bahan bahan yang
berkualitas baik tersebut dicuci terlebih dahulu dengan air hingga bersih.
Ada kalanya tanaman obat dibuat dari bahan kering. Misalnya, rimpang (temu lawak
dan kunyit) yang disajikan dalam bentuk potongan tipis yang dikeringkan. Jika harus
menggunakan yang kering, keadaan bahan harus dalam kondisi baik. Bahan yang terkena
kotoran, lembap, berjamur, dimakan serangga, atau tergeletak di tempat yang kotor sebaiknya
tidak dipakai.
3|teknologi bahan alam
Tidak dapat dipungkiri bahwa kelemahan utarna pada pengobatan tradisional ialah
kurangnya perhatian pada peralatan yang digunakan. Hal ini tidak boleh dianggap sepele.
Alat yang digunakan dapat menularkan penyakit, membawa kotoran lain, atau bahkan
menghilangkan khasiat obat jika tidak bersih atau alatnya salah.
Sendok, gelas, panci perebusan, atau peralatan yang dipakai sebaiknya dibersihkan
terlebih dahulu. Jika perlu, alat tersebut direbus atau direndam dalam air panas. Setelah
digunakan, alat harus dibersihkan lagi. Jangan beranggapan alat tidak perlu dibersihkan benar
karena hendak dipakai lagi untuk membuat obat yang sama. Memang alat akan terkena
kotoran lagi, tetapi kotoran lama yang tertimbun justru dapat mendatangkan masalah baru.
Misalnya, menimbulkan residu pada Mat atau mendatangkan kuman penyakit.
Saringan atau perasan harus dibersihkan dengan benar, sebaiknya direbus dengan air
mendidih. Jika menggunakan saringan dari kain, gunakan kain bersih, tidak perlu kain baru,
yang penting tidak habis digunakan untuk keperluan lain. Seandainya kain digunakan untuk
keperluan lain maka kain perasan harus dibersihkan dengan baik sebelum dan sesudah
pemakaian.
Panci perebusan hendaknya terbuat dari bahan tanah, keramik, kaca, atau stainless
steel. Sedapat mungkin jangan merebus bahan dengan panci dari alumunium, besi, atau
kuningan. Peralatan dari timah hitam atau timbal juga dilarang keras dipergunakan untuk
membuat ramuan.Tujuannya untuk menghindari timbulnya endapan pembentukan zat racun,
konsentrasi larutan obat menurun, atau efek samping karena reaksi bahan kimia panci dengan
zat yang dikeluarkan tanaman. Selain kebersihan alat, pelaku yang meracik obat sebaiknya
juga menjaga kebersihan tangan dan ruangan.
BAB III
ISI
3.1 Pengolahan Herbal dan Obat Herbal menurut US Food and Drug Administrasi
Pusat Keamanan Makanan dan Gizi Terapan
4|teknologi bahan alam
Suplemen makanan dari sumber tanaman kadang-kadang disebut sebagai
"fitofarmaka." Mereka diproduksi dari tanaman segar, tanaman kering atau diawetkan bagian
tanaman.Bahan aktif nya tidak dapat terisolasi melainkan diperoleh bersamaan dengan
komponen alami lain dari tanaman. (Komponen lainnya sering dipercaya untuk
mempengaruhi efektivitas bahan aktif). Kadang-kadang bahan aktif terkonsentrasi, dan zat
yang tidak diinginkan seperti klorofil, tanin, atau resin, dikeluarkan (Daftar dari Schmidt,
1989). Bagian berikut mendiskusikan berbagai tahap produksi suplemen makanan yang
berasal dari tumbuhan.Budidaya dan Koleksi Bahan Tanaman, Sebagian besar tanaman yang
digunakan untuk suplemen diet atau tujuan pengobatan, dibudidayakan dengan tumbuhan di
peternakan. Beberapa diantaranya dapat dikumpulkan dari alam (Wijesekera, 1991). Metode
untuk memperoleh tumbuhan atau herbal ada dua yaitu :
Budidaya
Budidaya memungkinkan produsen untuk memiliki kontrol atas kualitas dan kemurnian
daripada mengumpulkan tanaman dari alam liar. Kultivar (varietas budidaya) dari sejumlah
spesies tanaman obat telah dikembangkan untuk menghasilkan hasil yang tinggi dari
konstituen yang diinginkan. Beberapa tanaman yang ditanam secara komersial untuk tujuan
pengobatan yang diperbanyak secara vegetatif. (Ini berarti bahwa tanaman baru yang tumbuh
dari stek tanaman tua.Tanaman tumbuh dengan cara ini secara genetik identik dengan
tanaman induk). Beberapa tanaman obat yang tumbuh dari benih hibrida selektif dibesarkan,
sementara varietas tanaman yang lain tidak berubah bentuknya tetap alami (Wijesekera,
1991).Sejumlah tanaman obat dibudidayakan untuk digunakan oleh industri farmasi.
Beberapa contohnya termasuk ubi jalar, yang digunakan dalam produksi steroid; foxglove,
yang digunakan untuk digitalis; Belladona, yang digunakan untuk atropin, dan opium, yang
digunakan untuk membuat morfin. Berikut ini adalah daftar utama, tanaman obat diusahakan
secara komersial, banyak yang digunakan dalam suplemen makanan (Wijesekera, 1991)
yaitu:
Aconites
Costus ipecac
Rauvolfia
Aloe
Datura
Lemon
rumput
Senna
Anise
Dill
Liquorice
Smilax
Artemisia
Dioscorea
Pakis Fern squill
Basil
Duboisia
5|teknologi bahan alam
Mints
Strophanthus
Belladonna
Ephedra poppy
Opium
Flag Manis
Buchu
Ergot
Papain
Thyme
Kulit Cascara Sagrada
Foxglove
Periwinkle
Valerian
Seledri gentian podofilum
Vinca
Chamomilla
Ginseng
Polygala
Withania kina semacam tumbuhan Psyllium
Colchicum
Hydrastis dan Pyrethrum
Sejumlah negara secara komersial mengolah dan mengekspor sejumlah besar tanaman
obat. Negara-negara tersebut adalah Cina, India, Thailand, Korea Selatan, Brasil, Meksiko,
Mesir, Indonesia, Nepal, Filipina, dan Kenya. Negara-negara Eropa Timur membudidayakan
tanaman obat juga, tetapi sebagian besar untuk konsumsi mereka sendiri (Wijesekera, 1991).
Adapun tanaman budidaya, produsen tanaman obat harus memberikan suhu tanaman dengan
kelembaban yang cukup dan nutrisi ,serta harus mengendalikan hama dan penyakit. Pestisida
harus digunakan dengan hati-hati untuk mengurangi risiko residu berbahaya pada tanaman
(Daftar dari Schmidt, 1989).
Produksi tanaman obat umumnya banyak sekali. Dalam banyak kasus, hanya bagianbagian dari tanaman yang mengandung bahan aktif saja yang digunakan untuk produksi
bukan tanaman yang digunakan secara keseluruhan. Kadang-kadang melibatkan umur panen
daun dan cara memetik seperti bunga yang memetik dengan tangan (Hornok, 1992). Di masa
depan, kultur jaringan dapat digunakan untuk memproduksi bahan tanaman (Daftar dan
Schmidt,1989).
Tanaman Liar
Hutan tropis merupakan sumber dari sejumlah tanaman yang digunakan untuk tujuan
pengobatan. Ada beberapa kelemahan untuk mengumpulkan tanaman liar, seperti hal yang
disebabkan dengan adanya deforestasi, telah menyebabkan beberapa spesies tanaman liar
menjadi terancam punah (Wijesekera, 1991).Juga, ketika tanaman dikumpulkan dari alam,
ada risiko bahwa mereka telah salah mengidentifikasi jenis tanaman tersebut (Daftar dan
6|teknologi bahan alam
Schmidt, 1989). Satu keuntungan untuk menggunakan tanaman liar adalah bahwa tanaman
tidak mungkin mengandung residu pestisida apapun (Wijesekera, 1991).
3.2 Tahapan Pembuatan Simplisia
Pembersihan
Setelah tanaman dipanen atau dikumpulkan, mereka harus dibersihkan. Pembersihan
mungkin melibatkan penyaringan, mencuci, mengupas, atau pengupasan daun dari batang.
Setiap bagian yang tidak perlu dikupas sebelum pengeringan untuk menghindari pemborosan
waktu dan energi. Pembersihan ini sering dilakukan dengan tangan (Hornok, 1992).
Pengeringan
Dalam beberapa kasus, tumbuhan yang digunakan untuk ekstraksi adalah simplisia segar,
tetapi umumnya, tumbuhan yang sering digunakan adalah tanaman kering . Tujuan
pengeringan adalah mengurangi kadar air sehingga tanaman dapat disimpan. Kebanyakan
tanaman mengandung 60 sampai 80 persen ketika kelembaban dipanen dan harus dikeringkan
dalam waktu 10 sampai 14 persen kelembaban sebelum disimpan. Tanaman harus
dikeringkan atau diproses secepatnya setelah panen karena mereka mudah rusak. Pengolahan
sampai dengan saat ini umumnya dilakukan oleh produsen tanaman (Hornok, 1992).
Tanaman dapat dikeringkan secara alami atau dengan sejumlah metode buatan. Jenis bagian
tanaman atau tumbuhan yang digunakan akan menentukan teknik pengeringan yang sesuai
(Daftar dan Schmidt, 1989).
Pengeringan alami:
Sebuah praktik yang telah digunakan sejak zaman kuno adalah pengeringan matahari di
lapangan. Meskipun metode ini tidak memerlukan peralatan pengeringan dan menggunakan
energi matahari, tapi memerlukan sejumlah ruang yang besar, dan tanaman dapat rusak oleh
cuaca. Kadang-kadang tanaman ditempatkan dengan tangan, pengeringan frame atau berdiri,
untuk dikeringkan dalam lumbung atau gudang. Metode pengeringan adalah banyak dan
dapat memerlukan waktu beberapa minggu. Panjang waktu yang dibutuhkan untuk
pengeringan yang memadai tergantung pada suhu dan kelembaban (Hornok, 1992).
Pengeringan Buatan:
Dengan menggunakan pengering buatan, waktu pengeringan dapat dikurangi atau diatur, dan
tenaga kerja juga dapat sangat dikurangi. Kipas angin yang berhembus udara dipanaskan
(dingin-udara pengeringan) dapat mengurangi waktu pengeringan untuk beberapa hari.
Pemanasan udara pengeringan, yang merupakan metode paling banyak digunakan untuk
tanaman obat, menggunakan aliran balik arus udara hangat. Ada beberapa jenis sistem untuk
pemanasan udara pengeringan. Salah satu jenis adalah ruang pengering piring, yang
berhembus udara hangat di piring-piring yang tanaman telah ditempatkan. Metode ini
berguna untuk bunga rapuh dan daun tetapi membutuhkan sejumlah besar tenaga kerja.
Pekerja harus memuat dan membongkar tanaman dari pelat manual. Kapasitas pengering ini
relatif rendah, juga. Pengering conveyor adalah jenis umum digunakan pemanasan udara
7|teknologi bahan alam
pengering. Tanaman segar dijalankan di atas ban berjalan melalui aliran balik arus udara
hangat. Ini pengering dapat beroperasi terus menerus, memerlukan tenaga kerja relatif sedikit,
dan memiliki throughput tinggi. Namun, mereka membutuhkan modal investasi yang besar
dan memiliki kebutuhan energi yang tinggi. Waktu pengeringan yang diperlukan untuk
pengering conveyor berkisar 2,5-6 jam, dan suhu udara berkisar pengeringan 40-80 ° C.
Pengering udara panas, yang menggunakan suhu yang sangat tinggi (200 sampai 1.000 ° C)
untuk waktu yang singkat (2 sampai 5 menit) tidak umum digunakan untuk pengeringan
tanaman obat (Hornok, 1992).
Kemasan Tanaman Kering
Setelah pengeringan selesai, tanaman dikemas dalam persiapan untuk pengiriman dan
pemrosesan lebih lanjut. Tanaman herba kering umumnya dikompresi ke dalam bal seberat
60-100 kg (13 sampai 220 pound), yang kemudian dijahit ke dalam kantong kain atau
dibungkus plastik. Bahan yang tidak dapat dikemas, seperti akar dan kulit kayu, ditempatkan
dalam karung. Tas yang lebih kecil dapat digunakan untuk bahan padat seperti buah-buahan
kering atau biji. Bahan yang sangat rapuh, seperti bunga, yang dikemas dalam peti. Bahan
tanaman kering cenderung higroskopis (mudah menyerap uap air) dan harus disimpan di
bawah kelembaban terkendali. Bahan yang sangat higroskopis umumnya dikemas dalam
plastik (Hornok, 1992).
Pembersihan dan Sortasi
Ketika karung atau bal tiba di tempat pengolahan, prosesor membuka paket dan
membersihkan tanaman kering untuk menghilangkan kotoran sebanyak mungkin. Pasir akan
dihilangkan oleh alat pneumatik dan besi yang mengandung logam dihilangkan dengan alat
magnetis. Berikutnya prosesor memisahkan tanaman berdasarkan potongan-potongan
tanaman dan ukurannya, karena berbeda akhir penggunaan berdasarkan ukuran partikel yang
berbeda. Misalnya, bahan iris halus dapat digunakan untuk teh celup dan bahan agak kurang
iris halus untuk teh longgar atau infus, sedangkan material kasar diparut dapat dijual langsung
ke konsumen atau digunakan untuk ekstraksi. Partikel yang sudah mempunyai ukuran yang
diinginkan dapat langsung ke penyimpanan untuk menunggu proses lebih lanjut. Partikel
yang terlalu besar menjalani grinding tambahan, memotong atau merobek-robek, dan
pemisahan. Berbagai metode digunakan untuk mengurangi ukuran partikel termasuk tindakan
palu, tekanan, gesekan, pemotongan dampak, dan merobek-robek (Daftar dan Schmidt,
1989). Beberapa bahan tanaman yang dikemas dan dijual pada saat ini tanpa pengolahan
tambahan. Beberapa melanjutkan melalui proses ekstraksi, yang bagian berikut menjelaskan.
Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses dimana unsur yang diinginkan dari tanaman dapat diangkat dengan
menggunakan pelarut. Bagian berikut ini menjelaskan beberapa metode yang digunakan
untuk ekstrak persiapan, termasuk ekstraksi pelarut organik, ekstraksi gas superkritis, dan
distilasi uap.
Ekstraksi Larutan Organik:
8|teknologi bahan alam
Ekstraksi pelarut organik adalah salah satu proses untuk memisahkan zat yang diinginkan
dari bahan tanaman. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tanaman kering biasanya
digunakan untuk ekstraksi, meskipun tanaman segar kadang-kadang digunakan. Tanaman
tersebut merupakan tanaman pertama dan kemudian dicampur dengan pelarut seperti heksan,
benzena, toluena atau di dalam tangki. Pemilihan pelarut tergantung pada beberapa faktor
termasuk karakteristik konstituen yang diambil, biaya, dan masalah lingkungan. Jika produk
akhir akan berisi jumlah jejak sisa pelarut, pelarut beracun harus digunakan. Setelah pelarut
melarutkan zat yang diinginkan tanaman, hal itu disebut "miscella." Miscella tersebut
kemudian dipisahkan dari bahan tanaman (Hornok, 1992). Ada sejumlah teknik untuk
ekstraksi pelarut, yang meliputi maserasi, perkolasi, dan ekstraksi arus berlawanan. Berikut
ini adalah deskripsi singkat dari masing-masing.
Maserasi:
Metode ini melibatkan perendaman dan mengagitasi bahan pelarut dan tanaman bersamasama. Pelarut ini kemudian dikeringkan. Miscella tersisa akan dihapus dari bahan tanaman
melalui menekan atau pemusingan. Metode ini tidak benar-benar mengekstrak bahan aktif
dari bahan tanaman.
Perkolasi:
Dengan metode ini, bahan tanaman yang dibasahi dengan pelarut dan dibiarkan membengkak
sebelum ditempatkan di salah satu dari serangkaian ruang perkolasi. Materi yang berulang
kali dibilas dengan pelarut sampai semua bahan aktif telah dihilang. Pelarut digunakan
kembali sampai jenuh. Pelarut baru yang digunakan pada bahan tanaman yang hampir
sepenuhnya habis, dan kemudian kembali digunakan pada batch ini kurang habis. Metode ini
lebih efektif menghilangkan bahan aktif daripada teknik maserasi.
Lawan arus ekstraksi:
Ini adalah proses yang sangat efektif dimana arus pelarut dalam arah yang berlawanan untuk
bahan. Tidak seperti maserasi dan perkolasi yang melalui proses batch, metode ini terus
menerus. Screw extractors dan pengekstrak korsel dua jenis peralatan yang digunakan untuk
ekstraksi arus berlawanan (Wijesekera, 1991).
Pemurnian dan Konsentrasi Miscella:
Miscella yang telah dipisahkan dari bahan tanaman umumnya mengandung beberapa zat
yang tidak diinginkan seperti tanin, pigmen, kontaminan mikroba, atau sisa pelarut. Metode
seperti decanting, filtrasi, sedimentasi, pemusingan, pemanasan, adsorpsi, curah hujan, dan
pertukaran ion digunakan untuk kotoran terpisah dari miscella tersebut. Kadang-kadang
miscella dihasilkan dari ekstraksi pelarut digunakan sebagai bentuk sediaan akhir. Hal ini
dikenal sebagai "ekstrak cairan" (Daftar dan Schmidt, 1989). Miscella ini kadang-kadang
terkonsentrasi dalam rangka meningkatkan proporsi substansi yang diinginkan. Hal ini
dilakukan melalui penguapan atau penguapan. Pelarut umumnya direcover dan digunakan
kembali (Daftar dan Schmidt, 1989). Tingkat konsentrasi tergantung pada produk akhir yang
diinginkan. Peralatan untuk berkonsentrasi miscella ini termasuk film yang turun, lapisan
9|teknologi bahan alam
tipis atau pelat konsentrator. Setiap metode yang digunakan untuk berkonsentrasi miscella
harus menghindari panas yang berlebihan karena senyawa aktif dapat dikenakan degradasi
(Wijesekera, 1991).
Kadang-kadang ekstrak dikeringkan sepenuhnya menggunakan pengering beku vakum,
pengering kabinet vakum, operasi terus-menerus drum atau sabuk pengering, oven
microwave, atau atomizers. Teknik untuk pengeringan tergantung pada stabilitas produk dan
jumlah uap air yang harus dibuang. Ekstrak bubuk yang dihasilkan kurang mengikuti pada
kontaminasi mikroba daripada ekstrak cair (Hornok, 1992).
Ekstraksi Supercritical Gas dengan:
Ini adalah metode untuk mengekstraksi bahan aktif menggunakan gas. Bahan tanaman
ditempatkan dalam wadah yang diisi dengan gas di bawah suhu terkontrol dan tekanan tinggi.
Gas larut bahan aktif dalam bahan tanaman, kemudian melewati ke dalam ruang memisahkan
mana baik tekanan dan temperatur lebih rendah. Ekstrak presipitat dan dibuang melalui katup
di bagian bawah ruangan. Gas ini kemudian digunakan kembali. Gas cocok untuk ekstraksi
superkritis termasuk karbon dioksida, nitrogen, metana, etana, etilena, nitrous oxide, sulfur
dioksida, propana, propilena, amonia, dan heksafluorida belerang. Sebuah keuntungan dari
ekstraksi superkritis dapat berlangsung pada suhu rendah, sehingga menjaga kualitas sensitif
temperatur komponen (Daftar dan Schmidt, 1989).
Uap Distilasi:
Destilasi uap adalah metode lain untuk mengekstraksi bahan aktif dari tanaman obat. Bahan
tanaman di load ke pelat berlubang di dalam tangki silinder atau diam, dan uap diinjeksikan
dari bawah. Uap melarutkan zat yang diinginkan di pabrik, kemudian memasuki kondensor di
mana ia terkondensasi kembali menjadi cairan. Ini kondensat kemudian melewati ke dalam
labu, di mana ekstrak baik naik ke puncak atau mengendap ke bawah dan dipisahkan dari air.
Distilasi selesai ketika tidak ada zat untuk mengekstrak dalam kondensat. Air dapat
digunakan kembali, dan ekstrak dimurnikan melalui pemusingan dan penyaringan (Hornok,
1992).Metode kecil lainnya untuk membuat ekstrak termasuk menekan dingin dan proses
enfleurage.
Penekanan Dingin
Penekanan dingin adalah proses yang digunakan untuk mengekstrak minyak esensial dari
tanaman jeruk melalui menekan (Hornok, 1992). Proses enfleurage adalah sama dengan
teknik yang digunakan untuk membuat parfum dari bunga: lemak dimurnikan digunakan
untuk mengekstrak minyak esensial dari bagian tanaman. Bahan tanaman tersebar ke
lembaran lemak dimurnikan, yang melarutkan minyak esensial (Daftar dan Schmidt, 1989).
Kadang-kadang praktisi pengobatan herbal ekstrak mempersiapkan untuk segera digunakan.
Ini termasuk ekstrak air dikenal sebagai decoctions, infus, atau macerations. Bahan tanaman
dicampur, gelisah, dan direndam dalam air untuk melarutkan bahan-bahan aktif. Mengontrol
kontaminasi mikroba bisa sulit dalam ekstrak air.
10 | t e k n o l o g i b a h a n a l a m
Ekstrak obat berminyak, juga disebut "minyak obat," dapat dibuat dengan merendam atau
macerating bahan tanaman dalam minyak seperti almond, kacang tanah, zaitun, biji opium,
kernel aprikot, peach atau minyak kernel. Cuka kadang-kadang digunakan untuk mengekstrak
bahan aktif juga. Bahan tanaman tersebut direndam dalam asam asetat, dan cuka dikonsumsi
sebagai bentuk sediaan akhir (Daftar dan Schmidt, 1989).
Mengontrol Kualitas Ekstrak:
Setelah ekstrak telah diproduksi oleh salah satu metode yang disebutkan di atas, produsen
dapat menggunakan sejumlah tes untuk mengevaluasi kualitas dan kemurnian produk
mereka. Pertama, mereka dapat memeriksa karakteristik fisik dari ekstrak. Ini mungkin
termasuk mengevaluasi penampilannya, pH, kelarutan konten, total padatan, kadar abu, dan
dalam kasus ekstrak kering, ukuran partikel.
Selanjutnya, mereka dapat menganalisis komponen dari ekstrak untuk memastikan tanaman
mengandung jumlah yang tepat dari bahan-bahan yang diinginkan. Kromatografi (termasuk
lapisan tipis, kolom, cair tekanan tinggi, dan kromatografi gas) dapat digunakan untuk ini.
Akhirnya, mereka dapat menguji ekstrak kotoran seperti pelarut sisa, herbisida, dan pestisida
dan kontaminasi mikroba (Wijesekera, 1991).Beberapa ekstrak diberi label dan dijual sebagai
ekstrak standar. Menurut sumber industri, konstituen yang diinginkan dalam ekstrak standar
diukur dan tercatat sebagai persentase dari berat total ekstrak. Sebagai contoh, echinacosides
adalah senyawa yang diinginkan hadir dalam ekstrak echinacea. Sebuah kapsul yang
mengandung 250 mg ekstrak echinacea standar untuk 4 persen akan berisi 10 mg
echinacosides. Dalam beberapa kasus, konstituen yang diinginkan adalah bahan aktif yang
diketahui.
Dalam kasus di mana bahan aktif belum teridentifikasi, yang lain "penanda" senyawa, atau
zat yang dikenal untuk hadir di pabrik, dapat diukur untuk tujuan standardisasi. Pengujian
Spektrofotometri dan kromatografi cair tekanan tinggi dapat digunakan untuk mengukur
konstituen standar (Ekstrak Panduan Produk Standar, 1997).
3.3 Cara Pemurnian Herba Cina menurut Subhuti Dharmananda, Ph.D. Direktur,
Institut Pengobatan Tradisional, Portland, Oregon
Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah laporan mengganggu telah muncul yang
menggambarkan kontaminasi ramuan Cina dan produk herbal. Dalam beberapa kasus, situasi
ini tidak benar dilaporkan atau dibesar-besarkan, tetapi di lain ada memperingatkan bahwa
praktisi harus serius.
Pestisida (Terapan Selama Budidaya Herbal)
Sejumlah besar ramuan Cina liar dikumpulkan , dan karena itu, tidak terkena pestisida.
Beberapa tanaman budidaya tidak memerlukan penggunaan pestisida karena mereka
memiliki kekebalan alami terhadap organisme patogen dan serangga. Namun, beberapa
ramuan Cina yang tumbuh dengan pestisida. Petani herbal yang paling sensitif terhadap isu
11 | t e k n o l o g i b a h a n a l a m
penggunaan pestisida dan mengambil tindakan pencegahan yang memadai untuk
menghindari kontaminasi bahan dipanen.
Banyak petani herbal di China tidak mampu untuk membeli pupuk dan pestisida kimia
modern dan alat yang mengandalkan sebaliknya, pada bahan alami dan teknik budidaya harus
hati-hati.Sesuai peraturan yang telah dipublikasikan di Cina membutuhkan penggarap untuk
mengikuti praktek-praktek tertentu yang meminimalkan penggunaan pestisida dan residu.
Namun, beberapa pembatasan tertentu pada penggunaan pestisida yang dipaksakan di
Amerika. Tidak Hadir di Cina. Ini berarti bahwa beberapa pestisida yang digunakan di Cina
pada herbal tidak diizinkan di AS bagi tanaman mereka (bahkan jika diizinkan untuk tanaman
lainnya).
Sebuah masalah tertentu telah dicatat dengan budidaya ginseng. Fungisida bahan yang
digunakan di kali, karena tanaman ginseng sangat rentan terhadap jamur pelapuk, khususnya
selama masa pertumbuhan awal. Perawatan diambil untuk menghindari penerapan bahan
kimia dekat dengan saat panen sehingga proses alam (misalnya, hujan deras) punya waktu
untuk menghilangkan sebagian besar fungisida sebelum panen. Meskipun demikian,
fungisida dan pestisida telah terdeteksi dalam beberapa sampel ginseng dan Notoginseng
(tien-chi ginseng).
Fumigants (Terapan setelah Panen Herbal)
Banyak orang tampaknya percaya bahwa ramuan Cina difumigasi di pelabuhan ketika
mereka tiba di Amerika. Saya tidak pernah dapat menemukan pembuktian untuk klaim ini,
semua pihak berwenang (termasuk AS Departemen Pertanian dan Makanan dan Obat
Administrasi) sejauh ini menolak sesuatu tindakan umum seperti dan tidak ada mekanisme
dilaporkan untuk memulai tindakan tersebut. Bukti organisme hidup, melebihi apa pun
biasanya diharapkan, dapat mengakibatkan penolakan kiriman. Ramuan Cina diimpor ke AS
umumnya memiliki penampilan yang sangat bersih, sebagai orang yang telah melihat bahan
farmasi Cina dapat mencatat.Terkadang, ketika batch besar herbal yang disimpan dalam
gudang di Cina sebelum didistribusikan ke pasar akhir mereka, jika ada keterlambatan dalam
mendistribusikan mereka, fumigants dapat digunakan untuk memastikan bahwa seluruh
penawaran tidak terancam oleh serangga-cepat mengalikan hama. Namun,. China memiliki
fumigants herbal efektif maupun yang kimia tersedia untuk digunakan.
Mayoritas herbal Barat, seperti semua ramuan Cina, diimpor, mereka sering datang dari
Selatan atau Amerika Tengah dan Eropa Timur, dan tunduk pada aturan yang sama dan
peraturan sebagai ramuan Cina, ramuan ini Barat mungkin juga akan difumigasi di rumah
mereka negara selama penyimpanan. Untungnya, herbal kualitas tinggi Cina ditujukan untuk
pasar asing, seperti Amerika Serikat dan Eropa, adalah item yang dalam permintaan tinggi
dan dengan demikian memiliki tinggi turn-lebih, dengan kemungkinan kurang perlu ada
penyimpanan jangka panjang tersebut.
Belerang
12 | t e k n o l o g i b a h a n a l a m
Dilaporkan, oleh Perusahaan Frontier Herbal, ramuan Cina yang memiliki beberapa tingkat
yang relatif tinggi belerang. Ini adalah hasil dari metode pengolahan dimana herbal tersebar
pada layar, di bawah yang beberapa belerang dipanaskan. Para menghembus asap belerang
melalui bahan herbal dan meninggalkan residu beberapa (yang disengaja). Ini residu belerang
kadang-kadang disebut sebagai sulfit, membawa gambar sulfiting agen ditaburkan di selada
restoran atau ditambahkan ke anggur selesai. Namun, senyawa belerang yang dihasilkan dari
metode menjaga kualitas ramuan tidak diketahui menyebabkan reaksi sulfit sensitif individu
(belerang adalah salah satu elemen paling umum di tubuh manusia, dan sangat penting untuk
semua kehidupan). Pengobatan dengan belerang ini kebanyakan dilakukan terhadap mereka
herbal yang lembab (misalnya, ophiopogon) atau mereka yang menghitamkan secara
signifikan dari waktu ke waktu (misalnya, atractylodes). Beberapa importir khusus
mendapatkan herbal yang belum diobati dan belerang akan menyebutkan bahwa dalam
literatur mereka. Mungkin tidak ada masalah kesehatan yang dapat dikaitkan dengan
pengolahan belerang sebagaimana di Cina, tetapi mereka yang prihatin sekarang punya
pilihan, paling tidak untuk bahan ramuan mentah.
Iradiasi (setelah Impor)
Hari ini, banyak bumbu dan rempah-rempah yang dijual di toko kelontong dirawat oleh
radiasi pengion sebagai alat sterilisasi. Ramuan Cina mentah tidak lagi menjalani prosedur
ini, dengan satu pengecualian: bahan hewan tertentu, terutama tanduk rusa, yang diiradiasi di
bawah arahan dari Departemen Pertanian AS, untuk memastikan bahwa organisme yang
menyebabkan penyakit pada hewan tidak dibawa ke negara ini (yang persyaratan yang sama
ada di negara lain). Jenis iradiasi tidak meninggalkan radioaktif kontaminan. Beberapa
produsen dari produk jadi (misalnya, ekstrak bubuk atau butiran), dapat memanfaatkan
iradiasi gamma sebagai alat untuk mengurangi jumlah bakteri pada produk jadi; prosedur ini
tidak mengakibatkan kontaminasi radioaktif.
Sterilisasi Gas (Terapan setelah membedaki)
Beberapa perusahaan herbal Barat secara rutin "mensterilkan" herbal mereka sebelum
menempatkan mereka ke dalam kapsul (pengobatan secara substansial mengurangi bakteri
menghitung sampai tingkat yang dapat diterima). Pengobatan melibatkan menempatkan
herbal satu kamar ke kamar kedap udara, memperkenalkan gas, seperti etilen oksida,
pemanasan ruangan untuk sekitar 180 derajat Fahrenheit selama beberapa jam, dan kemudian
mengevakuasi gas dan memungkinkan herbal untuk de-gas selama dua puluh empat jam.
Prosedur yang sama diterapkan untuk ramuan Cina yang didistribusikan oleh perusahaan
tersebut. Ketika herbal begitu dirawat, mungkin ada sejumlah kecil etilena yang diturunkan
residu yang timbul terutama dari interaksi gas sterilisasi dengan air dalam bahan ramuan.
Tidak ada bukti bahwa pengobatan tersebut satu ramuan diperlukan untuk setiap tujuan
kesehatan (lihat di bawah). Ramuan Cina mentah digunakan untuk membuat formula herbal
Cina yang paling bagi para profesional kesehatan tidak diobati dengan metode ini.
Bakteri, Jamur dan Ragi
13 | t e k n o l o g i b a h a n a l a m
Herbal umumnya bebas dari bakteri berbahaya, tetapi mereka mengandung mikroorganisme
alami .Bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan dalam jumlah kecil relatif,
Salmonella, tidak ditemukan dalam formula ramuan Cina, misalnya, dalam satu serangkaian
tes, tidak ada kontaminasi Salmonella ditemukan pada lebih dari 25 sampel acak. Pengujian
terakhir dari kerang tiram juga menunjukkan kebebasan dari bakteri ini (daging tiram sering
sumber itu). Salmonella ditemukan pada hewan tertentu, seperti kadal, tetapi kadal tokek
yang digunakan dalam pembuatan formula tertentu ramuan Cina dipanggang untuk
menghancurkan semua ini organisme yang mungkin hadir. E. coli, indikator kontaminasi
kotoran hewan, jarang ditemukan pada ramuan Cina, dan dalam kasus-kasus langka penting
sudah sangat rendah. Jumlah total coliform jumlah (termasuk organisme berbahaya beberapa)
dalam tablet ramuan Cina umumnya kurang dari 500 per gram, jumlah di bawah 1.000
dianggap rendah untuk bahan alami.
Virus (yang mungkin ada dalam Produk Hewan)
Tes belum dilakukan untuk menentukan adanya virus dalam bahan hewan dari China. Sebuah
keprihatinan dibesarkan oleh beberapa praktisi Amerika tentang kemungkinan virus manusia
dalam bahan plasenta dari Cina. Pengolahan plasenta manusia sebelum dikirim ke Barat
termasuk merebus diikuti oleh kue, dan bahan yang tiba sangat kering, sehingga sangat tidak
mungkin untuk mengandung organisme yang mungkin telah awalnya hadir. Materi
selanjutnya dipanaskan dan dikeringkan dengan proses penggilingan yang digunakan untuk
membuat serbuk (untuk pil), alternatif, hal ini disterilkan dengan cara direbus padahal bahan
yang digunakan dalam pembuatan sebuah rebusan. Kecil jumlah virus yang layak sisa akan
sangat mungkin menyebabkan penyakit bila dikonsumsi secara oral. Meskipun demikian,
FDA baru-baru ini dibatasi penggunaan plasenta manusia karena aturan-umum mereka
mengenai potensi kontaminasi untuk penggunaan zat manusia dalam kedokteran.
Berat Logam
Laporan-laporan bahwa produk ramuan Cina terkontaminasi oleh logam berat muncul pada
1990-an dan termasuk sebuah pengujian ekstensif obat paten oleh California Departemen
Kesehatan, Makanan dan Obat Cabang, yang diterbitkan pada tahun 1998. Dua logam
terdeteksi dalam beberapa produk, merkuri dan arsen, adalah hasil penambahan yang
disengaja untuk formula ramuan, mengikuti keyakinan bahwa senyawa ini meningkatkan
efek dari rumus. Aditif utama adalah cinnabar (mengandung merkuri) dan realgar (berisi
arsenik). Produsen barat formula ramuan Cina tidak pernah menambahkan senyawa ini,
sehingga merkuri dan arsenik yang tidak hadir dalam jumlah yang lebih tinggi dari biasanya
ditemukan pada tumbuhan (di bawah 3 bagian per juta). Memimpin kontaminasi formula
ramuan Cina dapat terjadi baik dari penambahan disengaja senyawa timbal (jarang, tetapi
kadang-kadang dilakukan di Hong Kong) atau dengan kontaminasi yang tidak disengaja
(kontaminasi lingkungan dari bahan herbal atau kontaminasi pabrik). Formula herbal Cina
diproduksi di AS dan negara-negara Barat lainnya tidak pernah telah menambahkan senyawa
timbal. Tingkat timbal ditemukan dalam bahan herbal impor yang digunakan untuk formula
14 | t e k n o l o g i b a h a n a l a m
manufaktur umumnya cukup rendah, hampir selalu memenuhi standar World Health
Organization tidak lebih dari 3 bagian per juta.
Obat Barat di Obat Paten
Obat Barat yang hadir dalam beberapa rumus paten buatan China, dan ini tidak selalu
diindikasikan pada label. Kasus yang terkenal adalah berbagai Yin Chiao tablet ("unggul
kualitas gula dilapisi") dari Tianjin, yang meliputi analgesik dan antihistamin (itu juga
memiliki kafein ditambahkan). Banyak praktisi dan konsumen tidak terbiasa dengan
pelabelan bahan herbal dan bahan obat, dan karena itu mungkin tidak menyadari bahwa obat
yang hadir dalam produk Cina yang dijual di toko herbal Cina. Meskipun ilegal untuk
mengimpor bahan-bahan tersebut untuk dijual di AS, mereka telah menemukan cara mereka
ke toko Chinatown beberapa. . . Aditif obat Khas antipiretik (misalnya aspirin dan
asetaminofen), antihistamin, dan antibiotik. Produk tersebut tidak diberi label untuk
menunjukkan bahwa mereka mengandung narkoba.
Aditif di Manufaktur/bahan pembantu
Banyak orang memberikan resep ramuan Cina yang telah diproses sampai batas tertentu di
luar pengolahan minimal untuk menghasilkan "minyak mentah" bahan farmasi. Pil Cina
dapat dilakukan dengan madu atau pengikat lainnya, serta memiliki lapisan minyak nabati.
Kebanyakan obat batuk dan ekstrak herbal dalam bentuk cair (dalam botol) yang dibuat
dengan gula, madu, atau keduanya. Tablet yang dibuat dengan agen aliran, pengikat, dan
coating. Berlapis gula tablet dan kapsul yang dibuat di Cina mungkin memiliki warna sintetik
sebagai alat bantu untuk identifikasi. Herbal berkapsul mengandung bahan aliran dan kapsul
terbuat dari gelatin hewan (kapsul vegetarian jarang digunakan dan terbuat dari bahan yang
sama digunakan untuk tablet mantel). Decoctions kering sering diproduksi dengan operator
pati (seperti pati kentang) atau dari ampas ramuan bubuk tersisa dari prosedur ekstraksi.
Untuk produk yang dibuat di AS, sebagian besar produsen memberikan daftar item yang tidak
digunakan dalam produk yang konsumen mungkin khawatir (misalnya, jagung, kedelai,
gandum bahan hewan, dll). Beberapa produsen menyediakan pengungkapan semua aditif
yang digunakan dalam manufaktur. Biasanya, ini melibatkan bahan selulosa berbagai
(pengisi, bantu disintegrasi, pengikat, pelapis), magnesium stearat (agen aliran), dan berbagai
jenis gusi (agen mengikat). Dalam kebanyakan kasus, semua penambahan bahan ramuan
dasar merupakan kurang dari 10% dari berat produk jadi (kecuali produk terdiri dari
komponen aktif yang terisolasi, yang mungkin memiliki proporsi yang lebih besar pengisi
untuk mengontrol jumlah dosis) .
Bahan Herba tidak benar dalam Tipe lain dari "kontaminasi" menerima bahan ramuan yang
tidak benar, dengan demikian, salah satu yang sebenarnya tidak diinginkan mencemari
produk jadi. Dalam kasus pengobatan Cina, ramuan substitusi adalah praktek umum, dan
apakah herbal adalah "benar" atau tidak mungkin tergantung pada ekspektasi tertentu. Ketika
memesan ramuan Cina, ada kemungkinan bahwa bahan yang diperoleh tidak akan menjadi
orang yang diminta, dan jika penerima tidak akrab dengan munculnya bahan yang tepat,
maka barang yang salah dapat digunakan.
15 | t e k n o l o g i b a h a n a l a m
Label pada beberapa paket paten yang diimpor dari China terkadang menipu. Dalam
beberapa formula, aconite diberi label sebagai Cyperus, dan di sejumlah produk, "ginseng"
muncul dalam nama produk tapi tidak di antara bahan (itu diganti dengan Codonopsis); label
terakhir untuk Wuchi Paifeng Wan tidak menunjukkan bahwa ayam hitam hadir, meskipun itu
adalah bahan utama. Produk dikatakan mengandung musk, batu empedu sapi, cula badak,
mutiara, atau barang mahal lainnya mungkin berisi berbagai pengganti; dalam kasus musk,
pengganti mungkin merupakan kimia sintetis (muscone). Tak satu pun dari paten Cina diuji
oleh US Fish and Wildlife Departemen menunjukkan bukti berisi spesies hewan yang
terancam punah, seperti cula badak atau tulang harimau, yang tercantum pada label mereka.
3.4 Quality Control, Pemutaran, Toksisitas, dan Peraturan Obat Herbal menurut
Wickramasinghe M. Bandaranayake
Tanaman obat merupakan sumber bahan baku untuk kedua obat system saraf
tradisional (misalnya Ayurveda, Cina, Unani, Homeopati dan Siddha) dan pengobatan
modern. Saat ini, bahan tanaman yang digunakan di seluruh dunia industri dan berkembang
sebagai pengobatan rumah, over-the-counter obat-obatan, dan bahan-bahan untuk industri
farmasi. Dengan demikian, mereka mewakili proporsi yang besar dari pasar obat global.
Populasi yang paling pedesaan, terutama di negara berkembang, tergantung pada tanaman
obat sebagai sumber utama kesehatan primer. Meskipun tanaman obat paling tidak, dalam
keadaan alami , layak untuk di produksi, persiapan yang cocok untuk pemberian dibuat sesuai
dengan petunjuk Pharmacope. Potensi terapi dari obat herbal tergantung pada bentuknya,
apakah bagian-bagian tumbuhan, atau ekstrak sederhana, atau konstituen aktif terisolasi. Obat
herbal terdiri dari bagian-bagian dari tanaman atau ekstrak tanaman unpurified mengandung
beberapa konstituen, yang sering bekerja sama secara sinergis.
Persiapan obat herbal secara keseluruhan dianggap sebagai zat aktif dan konstituen
baik dari aktivitas terapeutik diketahui atau secara kimia didefinisikan zat atau sekelompok
zat yang berlaku umum untuk berperan banyak pada aktivitas terapeutik obat. Skrining
fitokimia melibatkan identifikasi botani, ekstraksi dengan pelarut yang cocok, pemurnian,
dan karakterisasi konstituen aktif penting farmasi. Pemeriksaan kimia kualitatif menggunakan
teknik analisis yang berbeda dilakukan untuk mendeteksi dan mengisolasi konstituen aktif
(s).
Secara umum, semua obat, apakah mereka sintetis atau yang berasal dari tumbuhan,
harus memenuhi persyaratan dasar yang berkhasiat dan aman. Bukti akhir dari ini hanya
dapat dicapai dengan beberapa bentuk penelitian klinis. Sebuah komposisi yang jelas dan
konstan obat karena itu salah satu prasyarat yang paling penting untuk setiap jenis percobaan
klinis.Kontrol kualitas untuk efikasi dan keamanan produk herbal sangat penting. Kontrol
kualitas phytopharmaceuticals dapat didefinisikan sebagai status obat, yang ditentukan baik
oleh identitas, kemurnian, konten, dan kimia lainnya, sifat fisik atau biologis, atau dengan
proses manufaktur. Dibandingkan dengan syn-25 Phytomedicine Modern. Beralih ke
Tanaman Obat, kriteria dan pendekatan untuk obat herbal jauh lebih kompleks.
Phytopharmaceuticals selalu campuran dari banyak konstituen dan karena itu sangat
bervariasi dan sulit untuk dikarakterisasi. Prinsip aktif (s) dalam phytopharmaceuticals tidak
selalu diketahui.
Kriteria kualitas untuk obat herbal didasarkan pada definisi ilmiah yang jelas tentang
bahan baku. Tergantung pada jenis persiapan, sifat sensori, konstanta fisik, air, kadar abu,
residu pelarut, dan adulterations harus diperiksa untuk membuktikan identitas dan kemurnian.
Kontaminasi mikrobiologi dan bahan asing, seperti logam berat, residu pestisida, aflatoksin,
dan radioaktivitas, juga perlu diuji untuk. Untuk membuktikan konstan komposisi obat
16 | t e k n o l o g i b a h a n a l a m
herbal, metode analisis yang sesuai harus diterapkan dan konsep yang berbeda harus
digunakan untuk menetapkan kriteria yang relevan untuk keseragaman.
Apakah ada uji ketat untuk menunjukkan bahwa pengobatan herbal berbahaya.
Dengan banyak obat-obatan herbal kita tidak sepenuhnya memahami bagaimana mereka
bekerja. Kami juga tidak selalu tahu mana komponen farmakologi aktif. Meskipun herbal
pengobatan yang efektif, juga memberi manfaat lebih besar daripada resiko. Di beberapa
negara obat herbal dijual sebagai suplemen makanan, sehingga menghindari peraturan
keselamatan.
Dapatkah obat-obatan herbal menghemat uang.Tidak semua berbasis tanaman obatobatan yang murah.Meskipun sumber daya herbal global yang memiliki potensi besar sebagai
obat alam dan yang penting komersial yang besar, mereka sangat sering dibeli dan diproses
tanpa evaluasi ilmiah, dan diluncurkan ke pasar tanpa studi keselamatan dan toksikologi
wajib karena tidak ada mesin yang efektif untuk mengatur praktek-praktek manufaktur dan
standar kualitas. Meskipun beberapa obat-obatan herbal yang berkhasiat, tidak diragukan lagi
kebutuhan untuk informasi lebih dapat diandalkan, permintaan yang harus dipenuhi secara
memadai oleh dokter, apoteker, dan kesehatan lainnya perawatan profesional.
Kebijakan dan regulasi dalam penggunaannya, adalah dua aspek yang paling sensitif
dari pengembangan dan menggunakan berbasis tanaman obat dan produk kesehatan. Saat ini
hampir tidak ada kebijakan senilai namanya untuk mengatur pengadaan dan penjualan obat
tanaman di negara berkembang. Tidak adalah produk yang berasal dari obat
tunduk pada kontrol tanaman.
Kontrol kualitas yang ketat harus ditegakkan. Tumbuh bukti efektivitas
yang diimbangi dengan regulasi yang tidak memadai. Tinjauan ini akan membahas beberapa
masalah ini.
3.4.1 Pengenalan
Sejak zaman kuno manusia telah tergantung pada keragaman sumber daya tanaman
untuk makanan, pakaian, tempat tinggal, dan obat tradisional untuk menyembuhkan berjuta
penyakit. Awal manusia yang diakui ketergantungan mereka pada alam di kedua kesehatan
dan penyakit. Bukti fisik dari penggunaan obat herbal ditemukan dari beberapa 60 000 tahun
lalu di sebuah situs pemakaman seorang manusia Neanderthal ditemukan pada tahun 1960 di
sebuah gua di utara
3.4.2 Quality Control, Screening, Toksisitas, dan Peraturan Drugs Iraq Herbal
Di sini, ilmuwan menemukan jumlah besar serbuk sari tanaman, beberapa di
antaranya berasal dari tanaman obat masih digunakan sampai sekarang. Para catatan tertulis
pertama merinci penggunaan herbal dalam pengobatan penyakit adalah dalam bentuk tulisan
Mesopotamia tablet tanah liat dan Mesir papirus . Dipimpin oleh naluri, rasa, dan
pengalaman, pria primitif dan wanita yang diobati penyakit dengan menggunakan tanaman,
bagian-bagian hewan, dan mineral yang bukan bagian dari diet biasa mereka. Obat Herbal
adalah bentuk tertua kesehatan peduli diketahui kemanusiaan dan telah digunakan dalam
semua budaya sepanjang sejarah.Orang primitif belajar dengan trial and error untuk
membedakan tanaman yang berguna dengan efek menguntungkan dari orang-orang yang
beracun atau nonaktif, dan juga yang kombinasi atau metode pengolahan harus digunakan
untuk mendapatkan hasil yang konsisten dan optimal. Bahkan di budaya kuno, orang suku
metodis dikumpulkan informasi tentang herbal dan dikembangkan didefinisikan dengan baik
farmakope herbal. Obat tradisional berkembang selama abad, tergantung pada flora lokal,
budaya, dan agama . Memang, baik ke abad kedua puluh, banyak Pharmacopeia ilmiah
kedokteran berasal dari pengetahuan herbal dari penduduk asli. Pengetahuan tentang tanaman
obat berbasis dikembangkan secara bertahap dan diteruskan, sehingga meletakkan dasar
untuk banyak sistem pengobatan tradisional di seluruh dunia. Obat herbal secara luas dapat
diklasifikasikan ke dalam sistem dasar:
17 | t e k n o l o g i b a h a n a l a m
• Jamu Ayurvedic (berasal dari bahasa Sansekerta kata ayurveda, yang berarti "
ilmu kehidupan "), yang berasal dari India lebih dari 5000 tahun yang lalu dan juga
dipraktekkan di negara-negara tetangga seperti Sri Lanka.
• Jamu Cina, yang merupakan bagian dari obat oriental tradisional.
• Jamu Afrika,
• Jamu Barat, yang berasal dari Yunani dan Roma dan kemudian menyebar ke
Eropa dan Amerika Utara dan Selatan. Jamu Cina dan Ayurveda telah berkembang menjadi
sistem yang sangat canggih diagnosis dan pengobatan selama berabad-abad. Keduanya
memiliki sejarah yang panjang dan mengesankan efektivitas. Jamu Barat saat ini merupakan
suatu sistem rakyat kedokteran. Sebuah tradisi Eropa penyembuhan, kadang-kadang disebut
"wanita
bijaksana"
juga
berfokus
terutama
pada
penyembuhan
herbal.
Tanaman obat telah memainkan peran penting dalam dunia kesehatan. Mereka didistribusikan
seluruh dunia, tetapi mereka yang paling melimpah di negara tropis. Diperkirakan bahwa
sekitar 25% dari semua obat-obatan modern secara langsung atau tidak langsung berasal dari
tanaman tingkat tinggi.
Menurut definisi, suatu herbal adalah tanaman atau bagian dari tanaman dihargai
karena kualitas nya obat, aromatik, atau gurih. Herbal dapat dilihat sebagai laboratorium
kimia biosintesis, menghasilkan sejumlah senyawa kimia. Herbal obat atau jamu
adalah penggunaan jamu atau produk herbal untuk nilai mereka terapeutik atau obat. Mereka
juga disebut sebagai tumbuhan, biomedicines, atau suplemen herbal. Herbal
obat berkisar dari bagian tanaman untuk terisolasi, dimurnikan konstituen aktif. Mereka
mungkin berasal dari bagian manapun dari pembangkit tersebut tetapi yang paling sering
dibuat dari daun, akar, kulit biji, dan bunga. Mereka dimakan, ditelan, diminum, dihirup, atau
diterapkan untuk kulit .
3.4.3 Pendahuluan 27 Typicall
Tidak ada ramuan tunggal yang direkomendasikan untuk gangguan kesehatan yang
diberikan, dan tidak ada satu gangguan kesehatan terkait tunggal dengan hanya
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif. Sejak zaman Romawi Kuno
pemikiran dan hasil kebudayaan telah nampak berorientasi menuju bidang teknologi. Secara
etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode
rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau
pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. Istilah teknologi sendiri untuk
pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Teknologi:
Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin (Technology: A Description Of The Arts,
Especially The Mechanical)
Dari definisinya sendiri, teknologi merupakan perkembangan suatu media/alat yang dapat
digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah. Dalam
bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara
lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan tugas-tugas tradisional seperti
bercocok tanam, membuat baju, atau membangun rumah.Pada awalnya obat hanya digunakan
untuk menyembuhkan seseorang yang sakit atau untuk meredam rasa sakit yang diderita.
Namun dewasa ini, bukan hanya orang yang sakit yang membutuhkan obat. Orang yang
dapat dibilang sehat pun membutuhkan obat untuk memperindah ataupun mempercantik
tubuhnya.Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi
kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat,
baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena
menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa
dicerna oleh tubuh.
Beberapa perusahaan dengan kreativitasnya mengolah obat-obatan tradisional yang
dimodifikasi lebih lanjut. Bagian dari obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar,
rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Bentuk obat tradisional yang banyak dijual dipasar
dalam bentuk kapsul, serbuk, cair, simplisia dan tablet.
Industri obat bahan alam (herbal) terus tumbuh seiring kepercayaan masyarakat dunia
terhadap manfaat obat berbahan baku dari alam dan semangat back to nature atau kembali ke
1|teknologi bahan alam
alam. Oleh karena itu, pembinaan harus cermat dan tepat agar industri obat bahan alam bisa
tumbuh maksimal.
Teknologi Bahan Alam mempelajari teknologi-teknologi yang digunakan dalam
pemrosesan bahan baku obat menjadi obat bahan alam. Bahan baku obat yang dimaksud
antara lain yaitu simplisia nabati, simplisia hewani, bahan mineral, sediaan galenik (sarian)
atau pun campuran bahan-bahan tersebut. Untuk diketahui, yang dimaksud dengan obat
bahan alam Indonesia adalah obat bahan alam yang diproduksi di Indonesia.
Standardisasi merupakan kaidah penting yang harus dilaksanakan dalam proses
pembuatan obat-obat bahan alam. Tujuan dari kaidah ini digunakan adalah tercapainya
keajegan (ketetapan) khasiat, keamanan, dan kualitas antar batch produksi maupun dalam
produksi itu sendiri. Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan
merevisi standar (Standar Nasional Indonesia).
1.2 Rumusan Masalah
Apa itu obat herbal
Bagaimana mekanisme pengolahan obat herbal
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi obat herbal
Apa saja hal-hal yang membuat masyarakat menggunakan obat herbal
Bagaimana pengendalian mutu dan pengontrolan obat herbal serta peraturanperaturannya
Apa saja pengujian yang dilakukan untuk obat herbal
Mengapa obat herbal dipalsukan
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui obat herbal dan faktor-faktor yang mempengaruhi obat herbal
selama penyimpanan
Untuk mengetahui obat herbal bisa berubah menjadi obat beracun
Untuk mengetahui teknologi-teknologi yang digunakan dalam pembuatan simplisia
dan alat-alat yang digunakan dalam pengujian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2|teknologi bahan alam
Berbeda dengan obat kimia yang khusus untuk mengobati satu jenis penyakit tertentu,
tanaman obat memiliki khasiat yang beragam. Misalnya, temu lawak dapat digunakan untuk
meningkatkan nafsu makan, meningkatkan fungsi kerja hati, mengurangi peradangan,
menghambat perkembangan virus, antisembelit, penambah nafsu makan, tonikum, dan
mengurangi asam lambung. Sementara itu, obat kimia, seperti parasetamol hanya digunakan
sebagai obat penurun panas.
Pengobatan tradisional dengan bahan dari tanaman umumnya dikuasai secara turuntemurun. Pemakaian dan cara pengolahannya boleh dibilang amat sederhana. Namun, jenis
tanaman obat yang digunakan haruslah tepat. Setiap tanaman memiliki efek farmakologi yang
sangat beragam. Pemakaian tanaman obat yang salah dapat berakibat fatal.
Selain ketidaktepatan jenis tanaman yang digunakan, tidak dapat dipungkiri bahwa
sebagian pemakai tanaman herbal kurang mengindahkan hal-hal yang bersifat higienis.
Padahal, alat, bahan, dan pelaku sebaiknya harus bersih. Untuk menghindarkan hal-hal yang
tidak dikehendaki karena pemakaian obat herbal, ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
diantaranya bahan tanaman, pengolahan ramuan, cara pemakaian, dan tindakan medis
lainnya.
Obat herbal adalah obat yang berasal dari tumbuhan yang diproses/ diekstrak
sedemikian rupa sehingga menjadi serbuk, pil atau cairan yang dalam prosesnya tidak
menggunakan zat kimia. Misalnya jamu, obat tolak angina cair, dsb. Seperti kita ketahui obat
herbal dapat menyembuhkan penyakit dengan efek samping yang minim karena dibuat dari
bahan-bahan yang alami, tidak seperti obat-obat sintetis yang dapat memberikan efek
samping baik secara langsung maupun setelah waktu yang lama.
Pemilihan simplisia bahan baku obat herbal sebaiknya memperhatikan aroma, rasa,
kandungan kimia, maupun sifat fisiologisnya. Ketepatan pemilihan bahan baku obat herbal
tidak hanya pada jenis tanaman, tetapi juga bagian tanaman yang digunakan. Hal ini
disebabkan setiap bagian tanaman memiliki khasiat khusus yang berbeda.
Bagian tanaman yang biasanya digunakan sebagai obat, di antaranya akar (akar
ginseng dan akar pasak bumi), rimpang (kunyit, jahe, kencur, dan lengkuas), batang
(brotowali), daun (daun dewa, katuk, dan sirih), bunga (melati), buah (belimbing wuluh dan
jeruk nipis), dan kulit buah (mahkota dewa). Namun, ada pula pemanfaatan obat dari seluruh
bagian tanaman (meniran dan pegagan).
Bahan tanaman yang hendak digunakan untuk pengobatan sebaiknya dalam keadaan
segar. Untuk menjaga kesegaran bahan dengan cara menyimpannya di tempat yang bersih
dan jauh dari panas atau sinar matahari langsung. Akan lebih baik jika bahan disiapkan atau
dipetik pada hari itu juga sehingga tidak perlu disimpan. Jika telah terpilih, bahan bahan yang
berkualitas baik tersebut dicuci terlebih dahulu dengan air hingga bersih.
Ada kalanya tanaman obat dibuat dari bahan kering. Misalnya, rimpang (temu lawak
dan kunyit) yang disajikan dalam bentuk potongan tipis yang dikeringkan. Jika harus
menggunakan yang kering, keadaan bahan harus dalam kondisi baik. Bahan yang terkena
kotoran, lembap, berjamur, dimakan serangga, atau tergeletak di tempat yang kotor sebaiknya
tidak dipakai.
3|teknologi bahan alam
Tidak dapat dipungkiri bahwa kelemahan utarna pada pengobatan tradisional ialah
kurangnya perhatian pada peralatan yang digunakan. Hal ini tidak boleh dianggap sepele.
Alat yang digunakan dapat menularkan penyakit, membawa kotoran lain, atau bahkan
menghilangkan khasiat obat jika tidak bersih atau alatnya salah.
Sendok, gelas, panci perebusan, atau peralatan yang dipakai sebaiknya dibersihkan
terlebih dahulu. Jika perlu, alat tersebut direbus atau direndam dalam air panas. Setelah
digunakan, alat harus dibersihkan lagi. Jangan beranggapan alat tidak perlu dibersihkan benar
karena hendak dipakai lagi untuk membuat obat yang sama. Memang alat akan terkena
kotoran lagi, tetapi kotoran lama yang tertimbun justru dapat mendatangkan masalah baru.
Misalnya, menimbulkan residu pada Mat atau mendatangkan kuman penyakit.
Saringan atau perasan harus dibersihkan dengan benar, sebaiknya direbus dengan air
mendidih. Jika menggunakan saringan dari kain, gunakan kain bersih, tidak perlu kain baru,
yang penting tidak habis digunakan untuk keperluan lain. Seandainya kain digunakan untuk
keperluan lain maka kain perasan harus dibersihkan dengan baik sebelum dan sesudah
pemakaian.
Panci perebusan hendaknya terbuat dari bahan tanah, keramik, kaca, atau stainless
steel. Sedapat mungkin jangan merebus bahan dengan panci dari alumunium, besi, atau
kuningan. Peralatan dari timah hitam atau timbal juga dilarang keras dipergunakan untuk
membuat ramuan.Tujuannya untuk menghindari timbulnya endapan pembentukan zat racun,
konsentrasi larutan obat menurun, atau efek samping karena reaksi bahan kimia panci dengan
zat yang dikeluarkan tanaman. Selain kebersihan alat, pelaku yang meracik obat sebaiknya
juga menjaga kebersihan tangan dan ruangan.
BAB III
ISI
3.1 Pengolahan Herbal dan Obat Herbal menurut US Food and Drug Administrasi
Pusat Keamanan Makanan dan Gizi Terapan
4|teknologi bahan alam
Suplemen makanan dari sumber tanaman kadang-kadang disebut sebagai
"fitofarmaka." Mereka diproduksi dari tanaman segar, tanaman kering atau diawetkan bagian
tanaman.Bahan aktif nya tidak dapat terisolasi melainkan diperoleh bersamaan dengan
komponen alami lain dari tanaman. (Komponen lainnya sering dipercaya untuk
mempengaruhi efektivitas bahan aktif). Kadang-kadang bahan aktif terkonsentrasi, dan zat
yang tidak diinginkan seperti klorofil, tanin, atau resin, dikeluarkan (Daftar dari Schmidt,
1989). Bagian berikut mendiskusikan berbagai tahap produksi suplemen makanan yang
berasal dari tumbuhan.Budidaya dan Koleksi Bahan Tanaman, Sebagian besar tanaman yang
digunakan untuk suplemen diet atau tujuan pengobatan, dibudidayakan dengan tumbuhan di
peternakan. Beberapa diantaranya dapat dikumpulkan dari alam (Wijesekera, 1991). Metode
untuk memperoleh tumbuhan atau herbal ada dua yaitu :
Budidaya
Budidaya memungkinkan produsen untuk memiliki kontrol atas kualitas dan kemurnian
daripada mengumpulkan tanaman dari alam liar. Kultivar (varietas budidaya) dari sejumlah
spesies tanaman obat telah dikembangkan untuk menghasilkan hasil yang tinggi dari
konstituen yang diinginkan. Beberapa tanaman yang ditanam secara komersial untuk tujuan
pengobatan yang diperbanyak secara vegetatif. (Ini berarti bahwa tanaman baru yang tumbuh
dari stek tanaman tua.Tanaman tumbuh dengan cara ini secara genetik identik dengan
tanaman induk). Beberapa tanaman obat yang tumbuh dari benih hibrida selektif dibesarkan,
sementara varietas tanaman yang lain tidak berubah bentuknya tetap alami (Wijesekera,
1991).Sejumlah tanaman obat dibudidayakan untuk digunakan oleh industri farmasi.
Beberapa contohnya termasuk ubi jalar, yang digunakan dalam produksi steroid; foxglove,
yang digunakan untuk digitalis; Belladona, yang digunakan untuk atropin, dan opium, yang
digunakan untuk membuat morfin. Berikut ini adalah daftar utama, tanaman obat diusahakan
secara komersial, banyak yang digunakan dalam suplemen makanan (Wijesekera, 1991)
yaitu:
Aconites
Costus ipecac
Rauvolfia
Aloe
Datura
Lemon
rumput
Senna
Anise
Dill
Liquorice
Smilax
Artemisia
Dioscorea
Pakis Fern squill
Basil
Duboisia
5|teknologi bahan alam
Mints
Strophanthus
Belladonna
Ephedra poppy
Opium
Flag Manis
Buchu
Ergot
Papain
Thyme
Kulit Cascara Sagrada
Foxglove
Periwinkle
Valerian
Seledri gentian podofilum
Vinca
Chamomilla
Ginseng
Polygala
Withania kina semacam tumbuhan Psyllium
Colchicum
Hydrastis dan Pyrethrum
Sejumlah negara secara komersial mengolah dan mengekspor sejumlah besar tanaman
obat. Negara-negara tersebut adalah Cina, India, Thailand, Korea Selatan, Brasil, Meksiko,
Mesir, Indonesia, Nepal, Filipina, dan Kenya. Negara-negara Eropa Timur membudidayakan
tanaman obat juga, tetapi sebagian besar untuk konsumsi mereka sendiri (Wijesekera, 1991).
Adapun tanaman budidaya, produsen tanaman obat harus memberikan suhu tanaman dengan
kelembaban yang cukup dan nutrisi ,serta harus mengendalikan hama dan penyakit. Pestisida
harus digunakan dengan hati-hati untuk mengurangi risiko residu berbahaya pada tanaman
(Daftar dari Schmidt, 1989).
Produksi tanaman obat umumnya banyak sekali. Dalam banyak kasus, hanya bagianbagian dari tanaman yang mengandung bahan aktif saja yang digunakan untuk produksi
bukan tanaman yang digunakan secara keseluruhan. Kadang-kadang melibatkan umur panen
daun dan cara memetik seperti bunga yang memetik dengan tangan (Hornok, 1992). Di masa
depan, kultur jaringan dapat digunakan untuk memproduksi bahan tanaman (Daftar dan
Schmidt,1989).
Tanaman Liar
Hutan tropis merupakan sumber dari sejumlah tanaman yang digunakan untuk tujuan
pengobatan. Ada beberapa kelemahan untuk mengumpulkan tanaman liar, seperti hal yang
disebabkan dengan adanya deforestasi, telah menyebabkan beberapa spesies tanaman liar
menjadi terancam punah (Wijesekera, 1991).Juga, ketika tanaman dikumpulkan dari alam,
ada risiko bahwa mereka telah salah mengidentifikasi jenis tanaman tersebut (Daftar dan
6|teknologi bahan alam
Schmidt, 1989). Satu keuntungan untuk menggunakan tanaman liar adalah bahwa tanaman
tidak mungkin mengandung residu pestisida apapun (Wijesekera, 1991).
3.2 Tahapan Pembuatan Simplisia
Pembersihan
Setelah tanaman dipanen atau dikumpulkan, mereka harus dibersihkan. Pembersihan
mungkin melibatkan penyaringan, mencuci, mengupas, atau pengupasan daun dari batang.
Setiap bagian yang tidak perlu dikupas sebelum pengeringan untuk menghindari pemborosan
waktu dan energi. Pembersihan ini sering dilakukan dengan tangan (Hornok, 1992).
Pengeringan
Dalam beberapa kasus, tumbuhan yang digunakan untuk ekstraksi adalah simplisia segar,
tetapi umumnya, tumbuhan yang sering digunakan adalah tanaman kering . Tujuan
pengeringan adalah mengurangi kadar air sehingga tanaman dapat disimpan. Kebanyakan
tanaman mengandung 60 sampai 80 persen ketika kelembaban dipanen dan harus dikeringkan
dalam waktu 10 sampai 14 persen kelembaban sebelum disimpan. Tanaman harus
dikeringkan atau diproses secepatnya setelah panen karena mereka mudah rusak. Pengolahan
sampai dengan saat ini umumnya dilakukan oleh produsen tanaman (Hornok, 1992).
Tanaman dapat dikeringkan secara alami atau dengan sejumlah metode buatan. Jenis bagian
tanaman atau tumbuhan yang digunakan akan menentukan teknik pengeringan yang sesuai
(Daftar dan Schmidt, 1989).
Pengeringan alami:
Sebuah praktik yang telah digunakan sejak zaman kuno adalah pengeringan matahari di
lapangan. Meskipun metode ini tidak memerlukan peralatan pengeringan dan menggunakan
energi matahari, tapi memerlukan sejumlah ruang yang besar, dan tanaman dapat rusak oleh
cuaca. Kadang-kadang tanaman ditempatkan dengan tangan, pengeringan frame atau berdiri,
untuk dikeringkan dalam lumbung atau gudang. Metode pengeringan adalah banyak dan
dapat memerlukan waktu beberapa minggu. Panjang waktu yang dibutuhkan untuk
pengeringan yang memadai tergantung pada suhu dan kelembaban (Hornok, 1992).
Pengeringan Buatan:
Dengan menggunakan pengering buatan, waktu pengeringan dapat dikurangi atau diatur, dan
tenaga kerja juga dapat sangat dikurangi. Kipas angin yang berhembus udara dipanaskan
(dingin-udara pengeringan) dapat mengurangi waktu pengeringan untuk beberapa hari.
Pemanasan udara pengeringan, yang merupakan metode paling banyak digunakan untuk
tanaman obat, menggunakan aliran balik arus udara hangat. Ada beberapa jenis sistem untuk
pemanasan udara pengeringan. Salah satu jenis adalah ruang pengering piring, yang
berhembus udara hangat di piring-piring yang tanaman telah ditempatkan. Metode ini
berguna untuk bunga rapuh dan daun tetapi membutuhkan sejumlah besar tenaga kerja.
Pekerja harus memuat dan membongkar tanaman dari pelat manual. Kapasitas pengering ini
relatif rendah, juga. Pengering conveyor adalah jenis umum digunakan pemanasan udara
7|teknologi bahan alam
pengering. Tanaman segar dijalankan di atas ban berjalan melalui aliran balik arus udara
hangat. Ini pengering dapat beroperasi terus menerus, memerlukan tenaga kerja relatif sedikit,
dan memiliki throughput tinggi. Namun, mereka membutuhkan modal investasi yang besar
dan memiliki kebutuhan energi yang tinggi. Waktu pengeringan yang diperlukan untuk
pengering conveyor berkisar 2,5-6 jam, dan suhu udara berkisar pengeringan 40-80 ° C.
Pengering udara panas, yang menggunakan suhu yang sangat tinggi (200 sampai 1.000 ° C)
untuk waktu yang singkat (2 sampai 5 menit) tidak umum digunakan untuk pengeringan
tanaman obat (Hornok, 1992).
Kemasan Tanaman Kering
Setelah pengeringan selesai, tanaman dikemas dalam persiapan untuk pengiriman dan
pemrosesan lebih lanjut. Tanaman herba kering umumnya dikompresi ke dalam bal seberat
60-100 kg (13 sampai 220 pound), yang kemudian dijahit ke dalam kantong kain atau
dibungkus plastik. Bahan yang tidak dapat dikemas, seperti akar dan kulit kayu, ditempatkan
dalam karung. Tas yang lebih kecil dapat digunakan untuk bahan padat seperti buah-buahan
kering atau biji. Bahan yang sangat rapuh, seperti bunga, yang dikemas dalam peti. Bahan
tanaman kering cenderung higroskopis (mudah menyerap uap air) dan harus disimpan di
bawah kelembaban terkendali. Bahan yang sangat higroskopis umumnya dikemas dalam
plastik (Hornok, 1992).
Pembersihan dan Sortasi
Ketika karung atau bal tiba di tempat pengolahan, prosesor membuka paket dan
membersihkan tanaman kering untuk menghilangkan kotoran sebanyak mungkin. Pasir akan
dihilangkan oleh alat pneumatik dan besi yang mengandung logam dihilangkan dengan alat
magnetis. Berikutnya prosesor memisahkan tanaman berdasarkan potongan-potongan
tanaman dan ukurannya, karena berbeda akhir penggunaan berdasarkan ukuran partikel yang
berbeda. Misalnya, bahan iris halus dapat digunakan untuk teh celup dan bahan agak kurang
iris halus untuk teh longgar atau infus, sedangkan material kasar diparut dapat dijual langsung
ke konsumen atau digunakan untuk ekstraksi. Partikel yang sudah mempunyai ukuran yang
diinginkan dapat langsung ke penyimpanan untuk menunggu proses lebih lanjut. Partikel
yang terlalu besar menjalani grinding tambahan, memotong atau merobek-robek, dan
pemisahan. Berbagai metode digunakan untuk mengurangi ukuran partikel termasuk tindakan
palu, tekanan, gesekan, pemotongan dampak, dan merobek-robek (Daftar dan Schmidt,
1989). Beberapa bahan tanaman yang dikemas dan dijual pada saat ini tanpa pengolahan
tambahan. Beberapa melanjutkan melalui proses ekstraksi, yang bagian berikut menjelaskan.
Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses dimana unsur yang diinginkan dari tanaman dapat diangkat dengan
menggunakan pelarut. Bagian berikut ini menjelaskan beberapa metode yang digunakan
untuk ekstrak persiapan, termasuk ekstraksi pelarut organik, ekstraksi gas superkritis, dan
distilasi uap.
Ekstraksi Larutan Organik:
8|teknologi bahan alam
Ekstraksi pelarut organik adalah salah satu proses untuk memisahkan zat yang diinginkan
dari bahan tanaman. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tanaman kering biasanya
digunakan untuk ekstraksi, meskipun tanaman segar kadang-kadang digunakan. Tanaman
tersebut merupakan tanaman pertama dan kemudian dicampur dengan pelarut seperti heksan,
benzena, toluena atau di dalam tangki. Pemilihan pelarut tergantung pada beberapa faktor
termasuk karakteristik konstituen yang diambil, biaya, dan masalah lingkungan. Jika produk
akhir akan berisi jumlah jejak sisa pelarut, pelarut beracun harus digunakan. Setelah pelarut
melarutkan zat yang diinginkan tanaman, hal itu disebut "miscella." Miscella tersebut
kemudian dipisahkan dari bahan tanaman (Hornok, 1992). Ada sejumlah teknik untuk
ekstraksi pelarut, yang meliputi maserasi, perkolasi, dan ekstraksi arus berlawanan. Berikut
ini adalah deskripsi singkat dari masing-masing.
Maserasi:
Metode ini melibatkan perendaman dan mengagitasi bahan pelarut dan tanaman bersamasama. Pelarut ini kemudian dikeringkan. Miscella tersisa akan dihapus dari bahan tanaman
melalui menekan atau pemusingan. Metode ini tidak benar-benar mengekstrak bahan aktif
dari bahan tanaman.
Perkolasi:
Dengan metode ini, bahan tanaman yang dibasahi dengan pelarut dan dibiarkan membengkak
sebelum ditempatkan di salah satu dari serangkaian ruang perkolasi. Materi yang berulang
kali dibilas dengan pelarut sampai semua bahan aktif telah dihilang. Pelarut digunakan
kembali sampai jenuh. Pelarut baru yang digunakan pada bahan tanaman yang hampir
sepenuhnya habis, dan kemudian kembali digunakan pada batch ini kurang habis. Metode ini
lebih efektif menghilangkan bahan aktif daripada teknik maserasi.
Lawan arus ekstraksi:
Ini adalah proses yang sangat efektif dimana arus pelarut dalam arah yang berlawanan untuk
bahan. Tidak seperti maserasi dan perkolasi yang melalui proses batch, metode ini terus
menerus. Screw extractors dan pengekstrak korsel dua jenis peralatan yang digunakan untuk
ekstraksi arus berlawanan (Wijesekera, 1991).
Pemurnian dan Konsentrasi Miscella:
Miscella yang telah dipisahkan dari bahan tanaman umumnya mengandung beberapa zat
yang tidak diinginkan seperti tanin, pigmen, kontaminan mikroba, atau sisa pelarut. Metode
seperti decanting, filtrasi, sedimentasi, pemusingan, pemanasan, adsorpsi, curah hujan, dan
pertukaran ion digunakan untuk kotoran terpisah dari miscella tersebut. Kadang-kadang
miscella dihasilkan dari ekstraksi pelarut digunakan sebagai bentuk sediaan akhir. Hal ini
dikenal sebagai "ekstrak cairan" (Daftar dan Schmidt, 1989). Miscella ini kadang-kadang
terkonsentrasi dalam rangka meningkatkan proporsi substansi yang diinginkan. Hal ini
dilakukan melalui penguapan atau penguapan. Pelarut umumnya direcover dan digunakan
kembali (Daftar dan Schmidt, 1989). Tingkat konsentrasi tergantung pada produk akhir yang
diinginkan. Peralatan untuk berkonsentrasi miscella ini termasuk film yang turun, lapisan
9|teknologi bahan alam
tipis atau pelat konsentrator. Setiap metode yang digunakan untuk berkonsentrasi miscella
harus menghindari panas yang berlebihan karena senyawa aktif dapat dikenakan degradasi
(Wijesekera, 1991).
Kadang-kadang ekstrak dikeringkan sepenuhnya menggunakan pengering beku vakum,
pengering kabinet vakum, operasi terus-menerus drum atau sabuk pengering, oven
microwave, atau atomizers. Teknik untuk pengeringan tergantung pada stabilitas produk dan
jumlah uap air yang harus dibuang. Ekstrak bubuk yang dihasilkan kurang mengikuti pada
kontaminasi mikroba daripada ekstrak cair (Hornok, 1992).
Ekstraksi Supercritical Gas dengan:
Ini adalah metode untuk mengekstraksi bahan aktif menggunakan gas. Bahan tanaman
ditempatkan dalam wadah yang diisi dengan gas di bawah suhu terkontrol dan tekanan tinggi.
Gas larut bahan aktif dalam bahan tanaman, kemudian melewati ke dalam ruang memisahkan
mana baik tekanan dan temperatur lebih rendah. Ekstrak presipitat dan dibuang melalui katup
di bagian bawah ruangan. Gas ini kemudian digunakan kembali. Gas cocok untuk ekstraksi
superkritis termasuk karbon dioksida, nitrogen, metana, etana, etilena, nitrous oxide, sulfur
dioksida, propana, propilena, amonia, dan heksafluorida belerang. Sebuah keuntungan dari
ekstraksi superkritis dapat berlangsung pada suhu rendah, sehingga menjaga kualitas sensitif
temperatur komponen (Daftar dan Schmidt, 1989).
Uap Distilasi:
Destilasi uap adalah metode lain untuk mengekstraksi bahan aktif dari tanaman obat. Bahan
tanaman di load ke pelat berlubang di dalam tangki silinder atau diam, dan uap diinjeksikan
dari bawah. Uap melarutkan zat yang diinginkan di pabrik, kemudian memasuki kondensor di
mana ia terkondensasi kembali menjadi cairan. Ini kondensat kemudian melewati ke dalam
labu, di mana ekstrak baik naik ke puncak atau mengendap ke bawah dan dipisahkan dari air.
Distilasi selesai ketika tidak ada zat untuk mengekstrak dalam kondensat. Air dapat
digunakan kembali, dan ekstrak dimurnikan melalui pemusingan dan penyaringan (Hornok,
1992).Metode kecil lainnya untuk membuat ekstrak termasuk menekan dingin dan proses
enfleurage.
Penekanan Dingin
Penekanan dingin adalah proses yang digunakan untuk mengekstrak minyak esensial dari
tanaman jeruk melalui menekan (Hornok, 1992). Proses enfleurage adalah sama dengan
teknik yang digunakan untuk membuat parfum dari bunga: lemak dimurnikan digunakan
untuk mengekstrak minyak esensial dari bagian tanaman. Bahan tanaman tersebar ke
lembaran lemak dimurnikan, yang melarutkan minyak esensial (Daftar dan Schmidt, 1989).
Kadang-kadang praktisi pengobatan herbal ekstrak mempersiapkan untuk segera digunakan.
Ini termasuk ekstrak air dikenal sebagai decoctions, infus, atau macerations. Bahan tanaman
dicampur, gelisah, dan direndam dalam air untuk melarutkan bahan-bahan aktif. Mengontrol
kontaminasi mikroba bisa sulit dalam ekstrak air.
10 | t e k n o l o g i b a h a n a l a m
Ekstrak obat berminyak, juga disebut "minyak obat," dapat dibuat dengan merendam atau
macerating bahan tanaman dalam minyak seperti almond, kacang tanah, zaitun, biji opium,
kernel aprikot, peach atau minyak kernel. Cuka kadang-kadang digunakan untuk mengekstrak
bahan aktif juga. Bahan tanaman tersebut direndam dalam asam asetat, dan cuka dikonsumsi
sebagai bentuk sediaan akhir (Daftar dan Schmidt, 1989).
Mengontrol Kualitas Ekstrak:
Setelah ekstrak telah diproduksi oleh salah satu metode yang disebutkan di atas, produsen
dapat menggunakan sejumlah tes untuk mengevaluasi kualitas dan kemurnian produk
mereka. Pertama, mereka dapat memeriksa karakteristik fisik dari ekstrak. Ini mungkin
termasuk mengevaluasi penampilannya, pH, kelarutan konten, total padatan, kadar abu, dan
dalam kasus ekstrak kering, ukuran partikel.
Selanjutnya, mereka dapat menganalisis komponen dari ekstrak untuk memastikan tanaman
mengandung jumlah yang tepat dari bahan-bahan yang diinginkan. Kromatografi (termasuk
lapisan tipis, kolom, cair tekanan tinggi, dan kromatografi gas) dapat digunakan untuk ini.
Akhirnya, mereka dapat menguji ekstrak kotoran seperti pelarut sisa, herbisida, dan pestisida
dan kontaminasi mikroba (Wijesekera, 1991).Beberapa ekstrak diberi label dan dijual sebagai
ekstrak standar. Menurut sumber industri, konstituen yang diinginkan dalam ekstrak standar
diukur dan tercatat sebagai persentase dari berat total ekstrak. Sebagai contoh, echinacosides
adalah senyawa yang diinginkan hadir dalam ekstrak echinacea. Sebuah kapsul yang
mengandung 250 mg ekstrak echinacea standar untuk 4 persen akan berisi 10 mg
echinacosides. Dalam beberapa kasus, konstituen yang diinginkan adalah bahan aktif yang
diketahui.
Dalam kasus di mana bahan aktif belum teridentifikasi, yang lain "penanda" senyawa, atau
zat yang dikenal untuk hadir di pabrik, dapat diukur untuk tujuan standardisasi. Pengujian
Spektrofotometri dan kromatografi cair tekanan tinggi dapat digunakan untuk mengukur
konstituen standar (Ekstrak Panduan Produk Standar, 1997).
3.3 Cara Pemurnian Herba Cina menurut Subhuti Dharmananda, Ph.D. Direktur,
Institut Pengobatan Tradisional, Portland, Oregon
Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah laporan mengganggu telah muncul yang
menggambarkan kontaminasi ramuan Cina dan produk herbal. Dalam beberapa kasus, situasi
ini tidak benar dilaporkan atau dibesar-besarkan, tetapi di lain ada memperingatkan bahwa
praktisi harus serius.
Pestisida (Terapan Selama Budidaya Herbal)
Sejumlah besar ramuan Cina liar dikumpulkan , dan karena itu, tidak terkena pestisida.
Beberapa tanaman budidaya tidak memerlukan penggunaan pestisida karena mereka
memiliki kekebalan alami terhadap organisme patogen dan serangga. Namun, beberapa
ramuan Cina yang tumbuh dengan pestisida. Petani herbal yang paling sensitif terhadap isu
11 | t e k n o l o g i b a h a n a l a m
penggunaan pestisida dan mengambil tindakan pencegahan yang memadai untuk
menghindari kontaminasi bahan dipanen.
Banyak petani herbal di China tidak mampu untuk membeli pupuk dan pestisida kimia
modern dan alat yang mengandalkan sebaliknya, pada bahan alami dan teknik budidaya harus
hati-hati.Sesuai peraturan yang telah dipublikasikan di Cina membutuhkan penggarap untuk
mengikuti praktek-praktek tertentu yang meminimalkan penggunaan pestisida dan residu.
Namun, beberapa pembatasan tertentu pada penggunaan pestisida yang dipaksakan di
Amerika. Tidak Hadir di Cina. Ini berarti bahwa beberapa pestisida yang digunakan di Cina
pada herbal tidak diizinkan di AS bagi tanaman mereka (bahkan jika diizinkan untuk tanaman
lainnya).
Sebuah masalah tertentu telah dicatat dengan budidaya ginseng. Fungisida bahan yang
digunakan di kali, karena tanaman ginseng sangat rentan terhadap jamur pelapuk, khususnya
selama masa pertumbuhan awal. Perawatan diambil untuk menghindari penerapan bahan
kimia dekat dengan saat panen sehingga proses alam (misalnya, hujan deras) punya waktu
untuk menghilangkan sebagian besar fungisida sebelum panen. Meskipun demikian,
fungisida dan pestisida telah terdeteksi dalam beberapa sampel ginseng dan Notoginseng
(tien-chi ginseng).
Fumigants (Terapan setelah Panen Herbal)
Banyak orang tampaknya percaya bahwa ramuan Cina difumigasi di pelabuhan ketika
mereka tiba di Amerika. Saya tidak pernah dapat menemukan pembuktian untuk klaim ini,
semua pihak berwenang (termasuk AS Departemen Pertanian dan Makanan dan Obat
Administrasi) sejauh ini menolak sesuatu tindakan umum seperti dan tidak ada mekanisme
dilaporkan untuk memulai tindakan tersebut. Bukti organisme hidup, melebihi apa pun
biasanya diharapkan, dapat mengakibatkan penolakan kiriman. Ramuan Cina diimpor ke AS
umumnya memiliki penampilan yang sangat bersih, sebagai orang yang telah melihat bahan
farmasi Cina dapat mencatat.Terkadang, ketika batch besar herbal yang disimpan dalam
gudang di Cina sebelum didistribusikan ke pasar akhir mereka, jika ada keterlambatan dalam
mendistribusikan mereka, fumigants dapat digunakan untuk memastikan bahwa seluruh
penawaran tidak terancam oleh serangga-cepat mengalikan hama. Namun,. China memiliki
fumigants herbal efektif maupun yang kimia tersedia untuk digunakan.
Mayoritas herbal Barat, seperti semua ramuan Cina, diimpor, mereka sering datang dari
Selatan atau Amerika Tengah dan Eropa Timur, dan tunduk pada aturan yang sama dan
peraturan sebagai ramuan Cina, ramuan ini Barat mungkin juga akan difumigasi di rumah
mereka negara selama penyimpanan. Untungnya, herbal kualitas tinggi Cina ditujukan untuk
pasar asing, seperti Amerika Serikat dan Eropa, adalah item yang dalam permintaan tinggi
dan dengan demikian memiliki tinggi turn-lebih, dengan kemungkinan kurang perlu ada
penyimpanan jangka panjang tersebut.
Belerang
12 | t e k n o l o g i b a h a n a l a m
Dilaporkan, oleh Perusahaan Frontier Herbal, ramuan Cina yang memiliki beberapa tingkat
yang relatif tinggi belerang. Ini adalah hasil dari metode pengolahan dimana herbal tersebar
pada layar, di bawah yang beberapa belerang dipanaskan. Para menghembus asap belerang
melalui bahan herbal dan meninggalkan residu beberapa (yang disengaja). Ini residu belerang
kadang-kadang disebut sebagai sulfit, membawa gambar sulfiting agen ditaburkan di selada
restoran atau ditambahkan ke anggur selesai. Namun, senyawa belerang yang dihasilkan dari
metode menjaga kualitas ramuan tidak diketahui menyebabkan reaksi sulfit sensitif individu
(belerang adalah salah satu elemen paling umum di tubuh manusia, dan sangat penting untuk
semua kehidupan). Pengobatan dengan belerang ini kebanyakan dilakukan terhadap mereka
herbal yang lembab (misalnya, ophiopogon) atau mereka yang menghitamkan secara
signifikan dari waktu ke waktu (misalnya, atractylodes). Beberapa importir khusus
mendapatkan herbal yang belum diobati dan belerang akan menyebutkan bahwa dalam
literatur mereka. Mungkin tidak ada masalah kesehatan yang dapat dikaitkan dengan
pengolahan belerang sebagaimana di Cina, tetapi mereka yang prihatin sekarang punya
pilihan, paling tidak untuk bahan ramuan mentah.
Iradiasi (setelah Impor)
Hari ini, banyak bumbu dan rempah-rempah yang dijual di toko kelontong dirawat oleh
radiasi pengion sebagai alat sterilisasi. Ramuan Cina mentah tidak lagi menjalani prosedur
ini, dengan satu pengecualian: bahan hewan tertentu, terutama tanduk rusa, yang diiradiasi di
bawah arahan dari Departemen Pertanian AS, untuk memastikan bahwa organisme yang
menyebabkan penyakit pada hewan tidak dibawa ke negara ini (yang persyaratan yang sama
ada di negara lain). Jenis iradiasi tidak meninggalkan radioaktif kontaminan. Beberapa
produsen dari produk jadi (misalnya, ekstrak bubuk atau butiran), dapat memanfaatkan
iradiasi gamma sebagai alat untuk mengurangi jumlah bakteri pada produk jadi; prosedur ini
tidak mengakibatkan kontaminasi radioaktif.
Sterilisasi Gas (Terapan setelah membedaki)
Beberapa perusahaan herbal Barat secara rutin "mensterilkan" herbal mereka sebelum
menempatkan mereka ke dalam kapsul (pengobatan secara substansial mengurangi bakteri
menghitung sampai tingkat yang dapat diterima). Pengobatan melibatkan menempatkan
herbal satu kamar ke kamar kedap udara, memperkenalkan gas, seperti etilen oksida,
pemanasan ruangan untuk sekitar 180 derajat Fahrenheit selama beberapa jam, dan kemudian
mengevakuasi gas dan memungkinkan herbal untuk de-gas selama dua puluh empat jam.
Prosedur yang sama diterapkan untuk ramuan Cina yang didistribusikan oleh perusahaan
tersebut. Ketika herbal begitu dirawat, mungkin ada sejumlah kecil etilena yang diturunkan
residu yang timbul terutama dari interaksi gas sterilisasi dengan air dalam bahan ramuan.
Tidak ada bukti bahwa pengobatan tersebut satu ramuan diperlukan untuk setiap tujuan
kesehatan (lihat di bawah). Ramuan Cina mentah digunakan untuk membuat formula herbal
Cina yang paling bagi para profesional kesehatan tidak diobati dengan metode ini.
Bakteri, Jamur dan Ragi
13 | t e k n o l o g i b a h a n a l a m
Herbal umumnya bebas dari bakteri berbahaya, tetapi mereka mengandung mikroorganisme
alami .Bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan dalam jumlah kecil relatif,
Salmonella, tidak ditemukan dalam formula ramuan Cina, misalnya, dalam satu serangkaian
tes, tidak ada kontaminasi Salmonella ditemukan pada lebih dari 25 sampel acak. Pengujian
terakhir dari kerang tiram juga menunjukkan kebebasan dari bakteri ini (daging tiram sering
sumber itu). Salmonella ditemukan pada hewan tertentu, seperti kadal, tetapi kadal tokek
yang digunakan dalam pembuatan formula tertentu ramuan Cina dipanggang untuk
menghancurkan semua ini organisme yang mungkin hadir. E. coli, indikator kontaminasi
kotoran hewan, jarang ditemukan pada ramuan Cina, dan dalam kasus-kasus langka penting
sudah sangat rendah. Jumlah total coliform jumlah (termasuk organisme berbahaya beberapa)
dalam tablet ramuan Cina umumnya kurang dari 500 per gram, jumlah di bawah 1.000
dianggap rendah untuk bahan alami.
Virus (yang mungkin ada dalam Produk Hewan)
Tes belum dilakukan untuk menentukan adanya virus dalam bahan hewan dari China. Sebuah
keprihatinan dibesarkan oleh beberapa praktisi Amerika tentang kemungkinan virus manusia
dalam bahan plasenta dari Cina. Pengolahan plasenta manusia sebelum dikirim ke Barat
termasuk merebus diikuti oleh kue, dan bahan yang tiba sangat kering, sehingga sangat tidak
mungkin untuk mengandung organisme yang mungkin telah awalnya hadir. Materi
selanjutnya dipanaskan dan dikeringkan dengan proses penggilingan yang digunakan untuk
membuat serbuk (untuk pil), alternatif, hal ini disterilkan dengan cara direbus padahal bahan
yang digunakan dalam pembuatan sebuah rebusan. Kecil jumlah virus yang layak sisa akan
sangat mungkin menyebabkan penyakit bila dikonsumsi secara oral. Meskipun demikian,
FDA baru-baru ini dibatasi penggunaan plasenta manusia karena aturan-umum mereka
mengenai potensi kontaminasi untuk penggunaan zat manusia dalam kedokteran.
Berat Logam
Laporan-laporan bahwa produk ramuan Cina terkontaminasi oleh logam berat muncul pada
1990-an dan termasuk sebuah pengujian ekstensif obat paten oleh California Departemen
Kesehatan, Makanan dan Obat Cabang, yang diterbitkan pada tahun 1998. Dua logam
terdeteksi dalam beberapa produk, merkuri dan arsen, adalah hasil penambahan yang
disengaja untuk formula ramuan, mengikuti keyakinan bahwa senyawa ini meningkatkan
efek dari rumus. Aditif utama adalah cinnabar (mengandung merkuri) dan realgar (berisi
arsenik). Produsen barat formula ramuan Cina tidak pernah menambahkan senyawa ini,
sehingga merkuri dan arsenik yang tidak hadir dalam jumlah yang lebih tinggi dari biasanya
ditemukan pada tumbuhan (di bawah 3 bagian per juta). Memimpin kontaminasi formula
ramuan Cina dapat terjadi baik dari penambahan disengaja senyawa timbal (jarang, tetapi
kadang-kadang dilakukan di Hong Kong) atau dengan kontaminasi yang tidak disengaja
(kontaminasi lingkungan dari bahan herbal atau kontaminasi pabrik). Formula herbal Cina
diproduksi di AS dan negara-negara Barat lainnya tidak pernah telah menambahkan senyawa
timbal. Tingkat timbal ditemukan dalam bahan herbal impor yang digunakan untuk formula
14 | t e k n o l o g i b a h a n a l a m
manufaktur umumnya cukup rendah, hampir selalu memenuhi standar World Health
Organization tidak lebih dari 3 bagian per juta.
Obat Barat di Obat Paten
Obat Barat yang hadir dalam beberapa rumus paten buatan China, dan ini tidak selalu
diindikasikan pada label. Kasus yang terkenal adalah berbagai Yin Chiao tablet ("unggul
kualitas gula dilapisi") dari Tianjin, yang meliputi analgesik dan antihistamin (itu juga
memiliki kafein ditambahkan). Banyak praktisi dan konsumen tidak terbiasa dengan
pelabelan bahan herbal dan bahan obat, dan karena itu mungkin tidak menyadari bahwa obat
yang hadir dalam produk Cina yang dijual di toko herbal Cina. Meskipun ilegal untuk
mengimpor bahan-bahan tersebut untuk dijual di AS, mereka telah menemukan cara mereka
ke toko Chinatown beberapa. . . Aditif obat Khas antipiretik (misalnya aspirin dan
asetaminofen), antihistamin, dan antibiotik. Produk tersebut tidak diberi label untuk
menunjukkan bahwa mereka mengandung narkoba.
Aditif di Manufaktur/bahan pembantu
Banyak orang memberikan resep ramuan Cina yang telah diproses sampai batas tertentu di
luar pengolahan minimal untuk menghasilkan "minyak mentah" bahan farmasi. Pil Cina
dapat dilakukan dengan madu atau pengikat lainnya, serta memiliki lapisan minyak nabati.
Kebanyakan obat batuk dan ekstrak herbal dalam bentuk cair (dalam botol) yang dibuat
dengan gula, madu, atau keduanya. Tablet yang dibuat dengan agen aliran, pengikat, dan
coating. Berlapis gula tablet dan kapsul yang dibuat di Cina mungkin memiliki warna sintetik
sebagai alat bantu untuk identifikasi. Herbal berkapsul mengandung bahan aliran dan kapsul
terbuat dari gelatin hewan (kapsul vegetarian jarang digunakan dan terbuat dari bahan yang
sama digunakan untuk tablet mantel). Decoctions kering sering diproduksi dengan operator
pati (seperti pati kentang) atau dari ampas ramuan bubuk tersisa dari prosedur ekstraksi.
Untuk produk yang dibuat di AS, sebagian besar produsen memberikan daftar item yang tidak
digunakan dalam produk yang konsumen mungkin khawatir (misalnya, jagung, kedelai,
gandum bahan hewan, dll). Beberapa produsen menyediakan pengungkapan semua aditif
yang digunakan dalam manufaktur. Biasanya, ini melibatkan bahan selulosa berbagai
(pengisi, bantu disintegrasi, pengikat, pelapis), magnesium stearat (agen aliran), dan berbagai
jenis gusi (agen mengikat). Dalam kebanyakan kasus, semua penambahan bahan ramuan
dasar merupakan kurang dari 10% dari berat produk jadi (kecuali produk terdiri dari
komponen aktif yang terisolasi, yang mungkin memiliki proporsi yang lebih besar pengisi
untuk mengontrol jumlah dosis) .
Bahan Herba tidak benar dalam Tipe lain dari "kontaminasi" menerima bahan ramuan yang
tidak benar, dengan demikian, salah satu yang sebenarnya tidak diinginkan mencemari
produk jadi. Dalam kasus pengobatan Cina, ramuan substitusi adalah praktek umum, dan
apakah herbal adalah "benar" atau tidak mungkin tergantung pada ekspektasi tertentu. Ketika
memesan ramuan Cina, ada kemungkinan bahwa bahan yang diperoleh tidak akan menjadi
orang yang diminta, dan jika penerima tidak akrab dengan munculnya bahan yang tepat,
maka barang yang salah dapat digunakan.
15 | t e k n o l o g i b a h a n a l a m
Label pada beberapa paket paten yang diimpor dari China terkadang menipu. Dalam
beberapa formula, aconite diberi label sebagai Cyperus, dan di sejumlah produk, "ginseng"
muncul dalam nama produk tapi tidak di antara bahan (itu diganti dengan Codonopsis); label
terakhir untuk Wuchi Paifeng Wan tidak menunjukkan bahwa ayam hitam hadir, meskipun itu
adalah bahan utama. Produk dikatakan mengandung musk, batu empedu sapi, cula badak,
mutiara, atau barang mahal lainnya mungkin berisi berbagai pengganti; dalam kasus musk,
pengganti mungkin merupakan kimia sintetis (muscone). Tak satu pun dari paten Cina diuji
oleh US Fish and Wildlife Departemen menunjukkan bukti berisi spesies hewan yang
terancam punah, seperti cula badak atau tulang harimau, yang tercantum pada label mereka.
3.4 Quality Control, Pemutaran, Toksisitas, dan Peraturan Obat Herbal menurut
Wickramasinghe M. Bandaranayake
Tanaman obat merupakan sumber bahan baku untuk kedua obat system saraf
tradisional (misalnya Ayurveda, Cina, Unani, Homeopati dan Siddha) dan pengobatan
modern. Saat ini, bahan tanaman yang digunakan di seluruh dunia industri dan berkembang
sebagai pengobatan rumah, over-the-counter obat-obatan, dan bahan-bahan untuk industri
farmasi. Dengan demikian, mereka mewakili proporsi yang besar dari pasar obat global.
Populasi yang paling pedesaan, terutama di negara berkembang, tergantung pada tanaman
obat sebagai sumber utama kesehatan primer. Meskipun tanaman obat paling tidak, dalam
keadaan alami , layak untuk di produksi, persiapan yang cocok untuk pemberian dibuat sesuai
dengan petunjuk Pharmacope. Potensi terapi dari obat herbal tergantung pada bentuknya,
apakah bagian-bagian tumbuhan, atau ekstrak sederhana, atau konstituen aktif terisolasi. Obat
herbal terdiri dari bagian-bagian dari tanaman atau ekstrak tanaman unpurified mengandung
beberapa konstituen, yang sering bekerja sama secara sinergis.
Persiapan obat herbal secara keseluruhan dianggap sebagai zat aktif dan konstituen
baik dari aktivitas terapeutik diketahui atau secara kimia didefinisikan zat atau sekelompok
zat yang berlaku umum untuk berperan banyak pada aktivitas terapeutik obat. Skrining
fitokimia melibatkan identifikasi botani, ekstraksi dengan pelarut yang cocok, pemurnian,
dan karakterisasi konstituen aktif penting farmasi. Pemeriksaan kimia kualitatif menggunakan
teknik analisis yang berbeda dilakukan untuk mendeteksi dan mengisolasi konstituen aktif
(s).
Secara umum, semua obat, apakah mereka sintetis atau yang berasal dari tumbuhan,
harus memenuhi persyaratan dasar yang berkhasiat dan aman. Bukti akhir dari ini hanya
dapat dicapai dengan beberapa bentuk penelitian klinis. Sebuah komposisi yang jelas dan
konstan obat karena itu salah satu prasyarat yang paling penting untuk setiap jenis percobaan
klinis.Kontrol kualitas untuk efikasi dan keamanan produk herbal sangat penting. Kontrol
kualitas phytopharmaceuticals dapat didefinisikan sebagai status obat, yang ditentukan baik
oleh identitas, kemurnian, konten, dan kimia lainnya, sifat fisik atau biologis, atau dengan
proses manufaktur. Dibandingkan dengan syn-25 Phytomedicine Modern. Beralih ke
Tanaman Obat, kriteria dan pendekatan untuk obat herbal jauh lebih kompleks.
Phytopharmaceuticals selalu campuran dari banyak konstituen dan karena itu sangat
bervariasi dan sulit untuk dikarakterisasi. Prinsip aktif (s) dalam phytopharmaceuticals tidak
selalu diketahui.
Kriteria kualitas untuk obat herbal didasarkan pada definisi ilmiah yang jelas tentang
bahan baku. Tergantung pada jenis persiapan, sifat sensori, konstanta fisik, air, kadar abu,
residu pelarut, dan adulterations harus diperiksa untuk membuktikan identitas dan kemurnian.
Kontaminasi mikrobiologi dan bahan asing, seperti logam berat, residu pestisida, aflatoksin,
dan radioaktivitas, juga perlu diuji untuk. Untuk membuktikan konstan komposisi obat
16 | t e k n o l o g i b a h a n a l a m
herbal, metode analisis yang sesuai harus diterapkan dan konsep yang berbeda harus
digunakan untuk menetapkan kriteria yang relevan untuk keseragaman.
Apakah ada uji ketat untuk menunjukkan bahwa pengobatan herbal berbahaya.
Dengan banyak obat-obatan herbal kita tidak sepenuhnya memahami bagaimana mereka
bekerja. Kami juga tidak selalu tahu mana komponen farmakologi aktif. Meskipun herbal
pengobatan yang efektif, juga memberi manfaat lebih besar daripada resiko. Di beberapa
negara obat herbal dijual sebagai suplemen makanan, sehingga menghindari peraturan
keselamatan.
Dapatkah obat-obatan herbal menghemat uang.Tidak semua berbasis tanaman obatobatan yang murah.Meskipun sumber daya herbal global yang memiliki potensi besar sebagai
obat alam dan yang penting komersial yang besar, mereka sangat sering dibeli dan diproses
tanpa evaluasi ilmiah, dan diluncurkan ke pasar tanpa studi keselamatan dan toksikologi
wajib karena tidak ada mesin yang efektif untuk mengatur praktek-praktek manufaktur dan
standar kualitas. Meskipun beberapa obat-obatan herbal yang berkhasiat, tidak diragukan lagi
kebutuhan untuk informasi lebih dapat diandalkan, permintaan yang harus dipenuhi secara
memadai oleh dokter, apoteker, dan kesehatan lainnya perawatan profesional.
Kebijakan dan regulasi dalam penggunaannya, adalah dua aspek yang paling sensitif
dari pengembangan dan menggunakan berbasis tanaman obat dan produk kesehatan. Saat ini
hampir tidak ada kebijakan senilai namanya untuk mengatur pengadaan dan penjualan obat
tanaman di negara berkembang. Tidak adalah produk yang berasal dari obat
tunduk pada kontrol tanaman.
Kontrol kualitas yang ketat harus ditegakkan. Tumbuh bukti efektivitas
yang diimbangi dengan regulasi yang tidak memadai. Tinjauan ini akan membahas beberapa
masalah ini.
3.4.1 Pengenalan
Sejak zaman kuno manusia telah tergantung pada keragaman sumber daya tanaman
untuk makanan, pakaian, tempat tinggal, dan obat tradisional untuk menyembuhkan berjuta
penyakit. Awal manusia yang diakui ketergantungan mereka pada alam di kedua kesehatan
dan penyakit. Bukti fisik dari penggunaan obat herbal ditemukan dari beberapa 60 000 tahun
lalu di sebuah situs pemakaman seorang manusia Neanderthal ditemukan pada tahun 1960 di
sebuah gua di utara
3.4.2 Quality Control, Screening, Toksisitas, dan Peraturan Drugs Iraq Herbal
Di sini, ilmuwan menemukan jumlah besar serbuk sari tanaman, beberapa di
antaranya berasal dari tanaman obat masih digunakan sampai sekarang. Para catatan tertulis
pertama merinci penggunaan herbal dalam pengobatan penyakit adalah dalam bentuk tulisan
Mesopotamia tablet tanah liat dan Mesir papirus . Dipimpin oleh naluri, rasa, dan
pengalaman, pria primitif dan wanita yang diobati penyakit dengan menggunakan tanaman,
bagian-bagian hewan, dan mineral yang bukan bagian dari diet biasa mereka. Obat Herbal
adalah bentuk tertua kesehatan peduli diketahui kemanusiaan dan telah digunakan dalam
semua budaya sepanjang sejarah.Orang primitif belajar dengan trial and error untuk
membedakan tanaman yang berguna dengan efek menguntungkan dari orang-orang yang
beracun atau nonaktif, dan juga yang kombinasi atau metode pengolahan harus digunakan
untuk mendapatkan hasil yang konsisten dan optimal. Bahkan di budaya kuno, orang suku
metodis dikumpulkan informasi tentang herbal dan dikembangkan didefinisikan dengan baik
farmakope herbal. Obat tradisional berkembang selama abad, tergantung pada flora lokal,
budaya, dan agama . Memang, baik ke abad kedua puluh, banyak Pharmacopeia ilmiah
kedokteran berasal dari pengetahuan herbal dari penduduk asli. Pengetahuan tentang tanaman
obat berbasis dikembangkan secara bertahap dan diteruskan, sehingga meletakkan dasar
untuk banyak sistem pengobatan tradisional di seluruh dunia. Obat herbal secara luas dapat
diklasifikasikan ke dalam sistem dasar:
17 | t e k n o l o g i b a h a n a l a m
• Jamu Ayurvedic (berasal dari bahasa Sansekerta kata ayurveda, yang berarti "
ilmu kehidupan "), yang berasal dari India lebih dari 5000 tahun yang lalu dan juga
dipraktekkan di negara-negara tetangga seperti Sri Lanka.
• Jamu Cina, yang merupakan bagian dari obat oriental tradisional.
• Jamu Afrika,
• Jamu Barat, yang berasal dari Yunani dan Roma dan kemudian menyebar ke
Eropa dan Amerika Utara dan Selatan. Jamu Cina dan Ayurveda telah berkembang menjadi
sistem yang sangat canggih diagnosis dan pengobatan selama berabad-abad. Keduanya
memiliki sejarah yang panjang dan mengesankan efektivitas. Jamu Barat saat ini merupakan
suatu sistem rakyat kedokteran. Sebuah tradisi Eropa penyembuhan, kadang-kadang disebut
"wanita
bijaksana"
juga
berfokus
terutama
pada
penyembuhan
herbal.
Tanaman obat telah memainkan peran penting dalam dunia kesehatan. Mereka didistribusikan
seluruh dunia, tetapi mereka yang paling melimpah di negara tropis. Diperkirakan bahwa
sekitar 25% dari semua obat-obatan modern secara langsung atau tidak langsung berasal dari
tanaman tingkat tinggi.
Menurut definisi, suatu herbal adalah tanaman atau bagian dari tanaman dihargai
karena kualitas nya obat, aromatik, atau gurih. Herbal dapat dilihat sebagai laboratorium
kimia biosintesis, menghasilkan sejumlah senyawa kimia. Herbal obat atau jamu
adalah penggunaan jamu atau produk herbal untuk nilai mereka terapeutik atau obat. Mereka
juga disebut sebagai tumbuhan, biomedicines, atau suplemen herbal. Herbal
obat berkisar dari bagian tanaman untuk terisolasi, dimurnikan konstituen aktif. Mereka
mungkin berasal dari bagian manapun dari pembangkit tersebut tetapi yang paling sering
dibuat dari daun, akar, kulit biji, dan bunga. Mereka dimakan, ditelan, diminum, dihirup, atau
diterapkan untuk kulit .
3.4.3 Pendahuluan 27 Typicall
Tidak ada ramuan tunggal yang direkomendasikan untuk gangguan kesehatan yang
diberikan, dan tidak ada satu gangguan kesehatan terkait tunggal dengan hanya