371410734 Modul 3 3 Memahami Prinsip Kerja Sistem Starter

Sistem Starter pada Sepeda Motor

Sistem Starter pada
Sepeda Motor
Mariam, S.Pd
PPG Prajabatan
2017

i

Sistem Starter pada Sepeda Motor

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas tersusunnya
modul ini, dengan harapan dapat digunakan sebagai bahan ajar untuk siswa
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Studi Keahlian Teknologi dan
Rekayasa, Program Keahlian Teknik Sepeda Motor.
Penerapan kurikulum 2013 mengacu pada paradigma belajar kurikulum abad
21 menyebabkan terjadinya perubahan, yakni dari pengajaran (teaching)
menjadi belajar (learning), dari pembelajaran yang berpusat kepada guru
(teachers-centered) menjadi pembelajaran yang berpusat kepada peserta

didik (student-centered), dari pembelajaran pasif (pasive learning) ke cara
belajar peserta didik aktif (active learning-CBSA) atau Student Active
Learning-SAL.
Modul ″Sistem Starter pada Sepeda Motor″ ini disusun berdasarkan tuntutan
paradigma pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013 diselaraskan
berdasarkan pendekatan model pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan belajar kurikulum abad 21, yaitu pendekatan model pembelajaran
berbasis scientifik.
Penyajian modul ini disusun dengan tujuan agar supaya peserta didik dapat
melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi
pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan
oleh para ilmuwan dalam melakukan eksperimen ilmiah (penerapan
scientifik), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan
sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru secara
mandiri.
Penulis menyampaikan terima kasih, sekaligus saran kritik demi
kesempurnaan modul “Sistem Starter pada Sepeda Motor” kelas XI/Semester
1 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Medan, Januari 2018


Sistem Starter pada Sepeda Motor

Penulis

Sistem Starter pada Sepeda Motor

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
………………………………………………………………………………………………
………….
DAFTAR ISI
………………………………………………………………………………………………
……………………..
GLOSARIUM
………………………………………………………………………………………………
…………………..
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
………………………………………………………………………………………

……………………..
B. Prasarat
………………………………………………………………………………………
………………………
C. Petunjuk Penggunaan Modul
………………………………………………………………………………
1. Petunjuk Bagi Peseta Didik
………………………………………………………………………………
2. Petunjuk Bagi Guru
………………………………………………………………………………………

D. Tujuan Akhir
………………………………………………………………………………………
……………….
E. Kompetensi
………………………………………………………………………………………
………………..
F. Cek Kemampuan
………………………………………………………………………………………
…………

II. PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1: Sistem Starter pada Sepeda Motor ……….
…………………………
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
……………………………………………………………….
b. Uraian Materi
……………………………………………………………………………
……………
c. Rangkuman
……………………………………………………………………………

i
ii
iii
iv
iv
iv
iv
v

v
v
vi
1
1
1
1
2
1
4
1
4
1
6
2
1

Sistem Starter pada Sepeda Motor

……………….

d. Tes Formatif
……………………………………………………………………………
……………..
e. Kunci Jawaban
……………………………………………………………………………
………….
f. Lembar Kerja Peserta Didik
…………………………………………………………………….
III. DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………………………………………………
……..

Sistem Starter pada Sepeda Motor

GLOSARIUM
Kick Starter merupakan sistem starter dengan menggunakan tuas/engkol.
Medan elektromagnetik adalah suatu medan yang dibentuk dengan
menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan
munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya
Starter Elektrik adalah sistem starter menggunakan motor listrik, yang

dipasangkan/ dihubungkan dengan poros engkol menggunakan
perantara roda gigi maupun rantai

Sistem Starter pada Sepeda Motor

I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Kompetensi keseluruhan yang diharapkan dari modul SMK ini adalah “Sistem
Starter pada Sepeda Motor”, sub kompetensi yang terdapat dalam modul
SMK ini adalah : prinsip kerja sistem starter dan perawatan berkala sistem
starter. Modul ini terdiri dari 1 kegiatan belajar yaitu
Kegiatan belajar 1 membahas tentang Sistem Starter pada Sepeda Motor
B. Prasyarat
Untuk dapat mempelajari bab ini peserta didik harus sudah menyelesaikan
modul atau bab sebelumnya yaitu tentang prinsip kerja sistem penerangan.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Petunjuk Bagi Peseta Didik
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan
modul ini maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :
a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada

pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang
jelas, peserta diklat dapat bertanya pada guru atau instruktur yang
mengampu kegiatan belajar.
b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui
seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi
yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah
hal-hal berikut ini :
1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.
2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
3) Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan
dan bahan yang diperlukan dengan cermat.
4) Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
5) Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus
meminta ijin guru atau instruktur terlebih dahulu.
6) Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempatnya

Sistem Starter pada Sepeda Motor

d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada

kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru atau
instruktur yang mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.
2. Petunjuk Bagi Guru
Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan untuk :
a. Membantu peserta diklat dalam merencanakan proses belajar
b. Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas pelatihan yang
dijelaskan dalam tahap belajar
c. Membantu peserta diklat dalam memahami konsep, praktik baru, dan
menjawab pertanyaan peserta diklat mengenai proses belajar peserta
diklat
d. Membantu peserta diklat untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan
f. Merencanakan seorang ahli / pendamping guru dari tempat kerja untuk
membantu jika diperlukan
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam
modul ini peserta didik diharapkan :
1. Memahami prinsip kerja sistem starter
2. Memahami perawatan berkala sistem starter

E. Kompetensi
Mata Pelajaran

: Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor

Kelas/ Semester : XI/1
Kompetensi Inti

:

KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kerja Teknik dan Bisnis Sepeda Motor pada
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potens diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

Sistem Starter pada Sepeda Motor


KI-4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik dan Bisnis Sepeda Motor . Menampilkan kinerja
di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar

:

3.3

Memahami prinsip kerja sistem starter

4.3

Merawat berkala sistem starter

F. Cek Kemampuan
Guru menanyakan prinsip kerja sistem starter. Jika peserta didik dapat
menyebutkan prinsip kerja sistem starter, lanjutkan ke perawatan berkala
sistem starter.

Sistem Starter pada Sepeda Motor

II. PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1: Sistem starter pada sepeda motor
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Melalui pembelajaran materi sistem starter pada sepeda motor
peserta didik dapat memperoleh pengalaman belajar :
1) Menjelaskan prinsip kerja sistem starter
2) Menjelaskan perawatan berkala sistem starter
b. Uraian Materi
Sistem starter berfungsi memberikan tenaga putar bagi mesin untuk memulai siklus kerja mesin.
Pada sepeda motor ada dua Jenis starter yaitu :
1. Sistem Starter Manual / Kick Starter
Merupakan sistem starter dengan menggunakan tuas/engkol, dan dihubungkan ke poros
engkol melalui serangkaian mekanisme poros, pegas dan roda gigi penghubung. Sistem
starter tipe ini dioperasikan secara manual, untuk dapat menghidupkan mesin maka kita
perlu mengoperasikan sistem starter dengan cara menekan/menginjak tuas/engkol starter
sampai mesin hidup.

Jenis kick starter menurut konstruksi dan cara kerjanya
1.

Primary Starter
Roda gigi starter pada main shaft berputar bebas
pada poros, tetapi saling berhubungan terhadap
rumah kopling, dimana rumah kopling itu saling
berhubungan dengan poros engkol.

Sistem Starter pada Sepeda Motor

Dengan demikian apabila roda gigi starter pinion
berputar, akan menggerakkan roda gigi starter pada mainshaft dan countershaft sehingga
timbul tenaga untuk memutarkan rumah kopling sekaligus juga poros engkolnya.
Keuntungan jenis primary starter ialah motor dapat dihidupkan meskipun transmisi
berada dalam salah satu kecepatan. Hal ini disebabkan karena roda gigi starter pada
mainshaft dapat berputar bebas pada porosnya. Tentunya kopling harus ditekan agar
transmisi tidak ikut berputar. Primary starter pada umumnya digunakan pada sepeda
motor tipe Sport.
Pedal kick starter ditekan :
Roda gigi starter pinion è Gigi Bebas Countershaft è Roda gigi starter è Rumah kopling
è Gigi Primer è Poros engkol.
Keuntungan :
Motor dapat distarter meskipun posisi transmisi tidak pada posisi netral, yaitu dengan
menekan tuas kopling, agar main shaft tidak ikut berputar.
Type SMH : GL Series, Neotech, Mega Pro, dan NSR.
2.

Conventional Starter
Roda gigi starter pada countershaft dan pada
mainshaft juga berfungsi sebagai roda gigi satu.
Karena gigi pertama pada mainshaft konstruksinya
menjadi satu dengan porosnya, sedangkan poros
tersebut berhubungan dengan pusat koling (clutch
center), maka starter tidak dapat berfungsi bila

transmisi berada dalam salah satu kecepatannya, meskipun kopling ditekan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kick starter jenis conventional starter hanya dapat
berfungsi/digunakan apabila posisi gigi transmisi dalam keadaan bebas (Netral).
Conventional starter pada umumnya digunakan pada sepeda motor tipe Cub.
Type SMH : Cub,
2. Sistem Starter Elektrik

Sistem Starter pada Sepeda Motor

Pada umumnya menggunakan motor listrik, yang dipasangkan/ dihubungkan dengan poros
engkol menggunakan perantara roda gigi maupun rantai. Sumber tegangan diperoleh dari
tegangan baterai, dan motor starter harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga
yang kecil yang tersedia pada baterai. Hal lain yang harus diperhatikan adalah konstruksi
motor starter harus sekecil mungkin. Kebanyakan sistem starter menggunakan motor seri
arus searah (DC).

Mesin akan mulai berputar karena digerakkan oleh motor listrik melalui perantaraan rantai
starter atau roda gigi. Agar setelah mesin hidup motor starter tidak ikut berputar pada rotor
flywheel dipasangkan Kopling Satu Arah.
Cara Kerja Kopling Satu Arah
a.

Kondisi Start
Gear Starter è Roller è Outer Race è Crankshaft

b.

Mesin Hidup
Crankshaft è Outer Race è Roller è Gear Starter

Type Roda Gigi Pinion menurut konstruksinya dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.

Roda gigi pinion tipe ratchet

Pedal kick starter bebas :
Roda gigi pinion starter tidak saling berhubungan.

Sistem Starter pada Sepeda Motor

Pedal kick starter ditekan :
Ratchet bergeser dan berhubungan dengan gigi starter :
Kick starter è poros è rachet è pinion gear èGear Idle
Starter èGear Comp Starter è Outer Clutch Comp è
Gear Primary è Crankshaft.
Roda gigi pinion selalu saling berhubungan (constantmesh) dan bebas berputar bersama
dengan roda gigi starter pada countershaft. Apabila pedal kick starter ditekan/diayun, ratchet
akan bergeser ke arah roda gigi pinion dan merapat. Akibatnya tenaga putaran poros starter
disalurkan melalui ratchet ke roda gigi starter pinion untuk menggerakkan roda gigi starter
pada crankshaft. Bergesernya ratchet saat poros starter berputar adalah akibat dari jalur-jalur
pada poros starter yang berbentuk “helical”. (Ratchet merupakan suatu alat yang bergigi dan
berpasangan dimana apabila saling bersentuhan, meneruskan pergerakannya ke arah
perputaran tertentu, dan tidak meneruskan pergerakannya ke arah perputaran yang
berlawanan.)

2.

Roda gigi pinion tipe sliding

Pedal kick starter bebas :
Roda gigi pinion starter tidak saling berhubungan.

Sistem Starter pada Sepeda Motor

Pedal kick starter ditekan :
Roda gigi pinion bergeser dan berhubungan dengan gigi
starter di counter shaft :
Kick starter è poros helical è pinion gear èGear 4
Countershaft èGear Mainshaft è Mainshaft è Outer
Clutch Comp è Gear Primary è Crankshaft.
Roda gigi pinion dalam keadaan bebas dan tidak saling bersentuhan dengan roda gigi starter
pada countershaft. Pergeseran roda gigi pinion adalah akibat dari bentuk jalur-jalur pada
poros yang berbentuk “helical”.
Persyaratan yang harus Dipenuhi Sistem Starter
Pada umumnya sepeda motor yang dilengkapi dengan sistem starter listrik, sumber arus yang
digunakan adalah baterai. Dalam hal ini kondisi baterai harus dapat menghasilkan tenaga putar
(torque) yang sangat besar. Selain itu ukuran baterai juga diharapkan kecil dan ringan. Motor
starter dalam sistem starter listrik harus dapat membangkitkan torque yang besar dari sumber
tenaga baterai yang terbatas. Maka untuk itu sistem starter dilengkapi dengan motor starter arus
searah (DC). Dalam menentukan motor starter yang tepat menurut kebutuhan suatu mesin,
terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, antara lain:
 Sifat starter.
Tenaga putar (torque) yang dihasilkan motor starter akan menambah kadar arus yang
mengalir pada starter secara proporsional (sepadan). Makin rendah putaran, makin besar
arus yang mengalir pada starter sehingga menghasilkan tenaga putar yang besar. Begitu
pula dengan tegangan yang disuplai pada starter, jika tegangannya bertambah besar, maka
kapasitasnya akan menurun. Oleh karena itu kapasitas starter sangat erat hubungannya
dengan baterai.
 Kecepatan putar dari mesin.
Mesin tidak akan start (hidup) sebelum melakukan siklus kerjanya berulang-ulang, yaitu
langkah hisap, kompresi, pembakaran (usaha) dan buang. Langkah pertama untuk
menghidupkan mesin, lalu memutarkannya dan menyebabkan siklus pembakaran awal
(pendahuluan). Motor starter minimal harus dapat memutarkan mesin pada kecepatan
minimum yang diperlukan untuk memperoleh pembakaran awal. Kecepatan putar

Sistem Starter pada Sepeda Motor

minimum yang diperlukan untuk menghidupkan mesin berbeda tergantung pada
konstruksi (banyaknya silinder, volume silinder, bentuk ruang bakar) dan kondisi
kerjanya (suhu dan tekanan udara, campuran udara dan bensin dan lonctan bunga api
busi), tetapi pada umumnya untuk motor bensin berkisar antara 40 sampai 60 rpm
 Torque yang dihasilkan starter untuk menggerakkan mesin.
Torque yang dihasilkan starter merupakan faktor penting dalam menentukan apakah
starter dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Setiap mesin mempunyai torque
maksimum yang dihasilkan, misal suatu mesin dengan 100 cc maksimum torquenya
adalah 0,77 kg-m. Untuk dapat menggerakkan mesin dengan kapasitas tersebut,
diperlukan torque yang melebihi kapasitas tersebut (sampai 6 kali). Tetapi pada umumnya
starter hanya mempunyai torque yang yang tidak jauh berbeda dari torque maksimum
mesin tersebut, sehingga tidak akan mampu memutarkan poros engkol. Untuk mengatasi
hal ini, pada motor starter dilengkapi dengan gigi pinion (pinion gear), sehingga momen
yang dihasilkan bisa diperbesar.

Prinsip Kerja Sistem Starter



Medan Elektromagnetik

Sistem Starter pada Sepeda Motor

Dalam ilmu Fisika, medan elektromagnetik adalah suatu medan yang dibentuk dengan
menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan
listrik yang bergerak lainnya.Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu
medan magnet (M) di sekeliling kawat.


Kaidah Tangan Kiri Fleming

1. Ibu jari menunjukkan arah gaya elektromagnetik
2. Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet
3. Jari tengah menunjukkan arah aliran arus listrik


Prinsip Kerja Motor Stater.

Bekerjanya suatu motor starter mempunyai banyak persamaan dengan generator DC, tetapi
dalam arah yang sebaliknya. Motor starter mengubah energi listrik menjadi energi mekanik
(tenaga putar), sedangkan generator DC mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Dalam
kenyataannya, motor DC akan menghasilkan tenaga listrik jika diputar secara mekanik, dan
generator DC dapat berputar (berfungsi) seperti motor.
Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming. Jika di tengah tengah medan magnet dialirkan arus
listrik maka akan timbul gaya elektromagnet. Pada gambar disamping , medan magnet dari kutup
utara (N) menuju kutup selatan (S). Di tengah tengah medan magnet diletakkan konduktor yang

Sistem Starter pada Sepeda Motor

dialiri arus, sehingga akan timbul gaya elektromagnetik yang menyebabkan konduktor bisa
berputar.
Komponen-Komponen Sistem Starter
Komponen Sistem Starter Elektrik
1) Baterai, merupakan sebuah alat elektro-kimia yang dibuat untuk mensuplai energi listrik
tegangan rendah (pada sepeda motor menggunakan 6 Volt dan atau 12 Volt) ke sistem
pengapian, starter, lampu dan komponen kelistrikan lainnya. Baterai menyimpan listrik
dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkan apabila diperlukan sesuai beban/sistem yang
memerlukannya.
2) sekering berfungsi untuk mencegah terjadinya arus yang berlebihan dan dan konslet.
3) Kunci Kontak, berfungsi sebagai saklar utama untuk menghubung dan memutus (On-Off)
rangkaian kelistrikan sepeda motor.
4) Relay Starter (Magnetic Switch), sebagai relay utama sistem starter yang berfungsi untuk
mengurangi rugi tegangan yang disalurkan dari baterai ke motor starter.
5) Saklar Starter (Starter Switch), berfungsi sebagai saklar starter yang bekerja pada saat
kunci kontak pada posisi ON.
6) Motor Starter, merupakan motor starter listrik (kebanyakan tipe DC) yang berfungsi untuk
mengubah tenaga kimia baterai menjadi tenaga putar yang mampu memutarkan poros
engkol untuk menghidupkan mesin.

Gambar 1. Komponen Sistem Starter Elektrik
Komponen Motor Starter

Sistem Starter pada Sepeda Motor

1. Tutup Motor
Berfungsi sebagai rumah armature dan sebagai tempat magnet tetap.
2. Armature
Berfungsi sebagai penghasil momen putar, pada armature terdapat komutator yang
berfungsi sebagai terminal kumparan armature.
3. Sikat
Berfungsi sebagai menghantarkan arus listrik ke kumparan arnature melalui komutator.
4. Pemegang Sikat
Berfungsi sebagai rumah sikat. Didalam pemegang sikat terdapat pegas berfungsi untuk
menekan sikat agar dengan komutator.
5. Tutup Depan dan Belakang
Berfungsi sebagai rumah roda gigi reduksi.
6. Gasket
Sebagai perapt antara tutup bagian depan dan belakang
7. Roda Gigi Reduksi
Membuat perbandingan putaran antara output motor starter dan roda gigi pinion yang
memutarkan poros engkol.Tujuannya agar didapatkan momen puntir yang lebih besar.
Cara Kerja Sistem Starter

Sistem Starter pada Sepeda Motor

1) Saat Kunci Kontak Off
Hubungan sumber tegangan dengan rangkaian sistem starter terputus, tidak ada arus yang
mengalir sehingga sistem starter tidak dapat digunakan.
2) Saat Kunci Kontak On
a) Kunci kontak posisi ON, tetapi tombol starter tidak ditekan. Tombol starter tidak ditekan
(posisi OFF) menyebabkan arus dari sumber tegangan (baterai) belum mengalir ke sistem
starter sehingga sistem starter belum bekerja.

b) Kunci kontak posisi ON dan tombol starter ditekan.
Apabila tombol starter ditekan (posisi START) pada saat kunci kontak ON, maka kemudian
sistem starter akan mulai bekerja dan arus akan mengalir :
Baterai ⇒ Sekering ⇒ Kunci Kontak (ON) ⇒ Kumparan Relay Starter ⇒ Tombol Starter
(START) ⇒ massa.

Sistem Starter pada Sepeda Motor

Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya kemagnetan pada kumparan relay startersehingga
menghubungkan arus utama starter dari baterai menuju ke motor starter. Motor starter
mengubah arus listrik dari baterai menjadi tenaga gerak putar, kemudian memutarkan poros
engkol mesin untuk menghidupkan mesin.
Perawatan Berkala Sistem Starter
Cara memperbaiki starter listrik yaitu sebagai berikut:
1. Bersihkan secara rutin penghubung arus listrik konektor atau soket dari debu atau kotoran
menggunakan penetran, hal ini dimaksudkan agar aliran listrik stabil
2. Bersihkan tombol konektor dengan amplas halus.
3. Periksa jarak poros bantalan armature, apabila sudah terlalu longgar harus diganti dengan
yang baru, selain itu pastikan tidak ada lilitan armature dengan massa.
4. Perhatikan karatan komutatornya, lakukan perbaikan jika kedalaman segmen mika sudah
terasa dangkal.
5. Periksa roda gigi starter, berikan pelumas untuk penggerak pada starternya.
Jadwal perawatan berkala sistem kelistrikan sepeda motor berdasarkan kondisi umum, artinya
sepeda motor dioperasikan dalam keadaan biasa (normal). Pemeriksaan dan perawatan berkala
sebaiknya rentang operasinya diperpendek sampai 50% jika sepeda motor dioperasikan pada
kondisi jalan yang berdebu dan pemakaian berat (diforsir).

Tabel 1 di bawah ini menunjukkan jadwal perawatan berkala sistem kelistrikan. Pelaksanaan
servis dapat dilaksanakan dengan melihat jarak tempuh atau waktu.

Sistem Starter pada Sepeda Motor

c. Rangkuman
Sistem starter berfungsi memberikan tenaga putar bagi mesin untuk memulai siklus kerja mesin.
Pada sepeda motor ada dua Jenis starter yaitu :
1. Sistem Starter Manual / Kick Starter
2. Sistem Starter Elektrik
Type Roda Gigi Pinion menurut konstruksinya dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Roda gigi pinion tipe ratchet
2. Roda gigi pinion tipe sliding

Persyaratan yang harus Dipenuhi Sistem Starter :
1. Sifat starter
2. Kecepatan putar dari mesin
3. Torque yang dihasilkan starter untuk menggerakkan mesin

Prinsip kerja sistem starter

Sistem Starter pada Sepeda Motor

Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming. Jika di tengah tengah medan magnet dialirkan arus
listrik maka akan timbul gaya elektromagnet. Di tengah tengah medan magnet diletakkan
konduktor yang dialiri arus, sehingga akan timbul gaya elektromagnetik yang menyebabkan
konduktor bisa berputar.
Komponen Sistem Starter Elektrik
1. Baterai merupakan sebuah alat elektro-kimia yang dibuat untuk mensuplai energi listrik
tegangan rendah (pada sepeda motor menggunakan 6 Volt dan atau 12 Volt) ke sistem
pengapian, starter, lampu dan komponen kelistrikan lainnya.
2. Sekering berfungsi untuk mencegah terjadinya arus yang berlebihan dan dan konslet
3. Kunci kontak berfungsi sebagai saklar utama untuk menghubung dan memutus (On-Off)
rangkaian kelistrikan sepeda motor
4. Relay starter berfungsi untuk mengurangi rugi tegangan yang disalurkan dari baterai ke
motor starter
5. Saklar starter berfungsi sebagai saklar starter yang bekerja pada saat kunci kontak pada
posisi ON
6. Motor starter berfungsi untuk mengubah tenaga kimia baterai menjadi tenaga putar yang
mampu memutarkan poros engkol untuk menghidupkan mesin
Cara kerja sistem starter :
1) Saat Kunci Kontak Off
Hubungan sumber tegangan dengan rangkaian sistem starter terputus, tidak ada arus yang
mengalir sehingga sistem starter tidak dapat digunakan.
2) Saat Kunci Kontak On
Apabila tombol starter ditekan (posisi START) pada saat kunci kontak ON, maka kemudian
sistem starter akan mulai bekerja dan arus akan mengalir :
Baterai ⇒ Sekering ⇒ Kunci Kontak (ON) ⇒ Kumparan Relay Starter ⇒ Tombol Starter
(START) ⇒ massa.
Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya kemagnetan pada kumparan relay starter sehingga
menghubungkan arus utama starter dari baterai menuju ke motor starter. Motor starter

Sistem Starter pada Sepeda Motor

mengubah arus listrik dari baterai menjadi tenaga gerak putar, kemudian memutarkan poros
engkol mesin untuk menghidupkan mesin.
Cara memperbaiki starter listrik yaitu sebagai berikut:
1. Bersihkan secara rutin penghubung arus listrik konektor atau soket dari debu atau kotoran
menggunakan penetran, hal ini dimaksudkan agar aliran listrik stabil
2. Bersihkan tombol konektor dengan amplas halus.
3. Periksa jarak poros bantalan armature, apabila sudah terlalu longgar harus diganti dengan
yang baru, selain itu pastikan tidak ada lilitan armature dengan massa.
4. Perhatikan karatan komutatornya, lakukan perbaikan jika kedalaman segmen mika sudah
terasa dangkal.
5. Periksa roda gigi starter, berikan pelumas untuk penggerak pada starternya.
d. Tes Formatif
1. Jelaskan prinsip kerja sistem starter !
2. Jelaskan komponen-komponen sistem starter beserta fungsinya !
3. Gambarkan rangkaian cara kerja sistem starter !
4. Jelaskan cara kerja sistem starter pada posisi on !
e. Kunci Jawaban
1. Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming. Jika di tengah-tengah medan magnet dialirkan
arus listrik maka akan timbul gaya elektromagnet. Medan magnet dari kutup utara (N)
menuju kutup selatan (S). Di tengah tengah medan magnet diletakkan konduktor yang dialiri
arus, sehingga akan timbul gaya elektromagnetik yang menyebabkan konduktor bisa
berputar.

2. Komponen-komponen sistem starter :
1. Baterai merupakan sebuah alat elektro-kimia yang dibuat untuk mensuplai energi listrik
tegangan rendah (pada sepeda motor menggunakan 6 Volt dan atau 12 Volt) ke sistem
pengapian, starter, lampu dan komponen kelistrikan lainnya.
2. Sekering berfungsi untuk mencegah terjadinya arus yang berlebihan dan dan konslet
3. Kunci kontak berfungsi sebagai saklar utama untuk menghubung dan memutus (OnOff) rangkaian kelistrikan sepeda motor
4. Relay starter berfungsi untuk mengurangi rugi tegangan yang disalurkan dari baterai ke
motor starter

Sistem Starter pada Sepeda Motor

5. Saklar starter berfungsi sebagai saklar starter yang bekerja pada saat kunci kontak pada
posisi ON
6. Motor starter berfungsi untuk mengubah tenaga kimia baterai menjadi tenaga putar yang
mampu memutarkan poros engkol untuk menghidupkan mesin
3. Rangkaian sistem starter

4. Pada saat kunci kontak on, saklar starter ditekan, arus mengalir :
BATTERAY POSITIF – SEKRING – KUNCI KONTAK – RELAY STARTER – SAKLAT
STARTER – MASSA
Didalam relay starter terdapat kumparan, sehingga jika arus mengalir ke dalam kumparan
relay starter, maka relay starter akan menjadi magnet, dan plunyer pada relay starter akan
menghubungkan terminal kabel besar dari positif batteray dan yang menuju motor starter,
sehingga aliran arusnya menjadi :
BATTERAY POSITIF – TERMINAL RELAY STARTER – MOTOR STARTER – MASSA
Karena motor starter mendapatkan aliran arus, maka motor starter berputar, memutarkan
mesin.

Sistem Starter pada Sepeda Motor

f. Lembar Kerja Peserta Didik
Lembar Kerja Peserta Didik
LKPD
Bidang Studi : Teknik
Otomotif
Kompetensi
Keahlian : Teknik dan
Bisnis Sepeda Motor
Kelas : XI (Sebelas)

Mata Pelajaran :
Pemeliharaan Listrik Sepeda
Motor
Kompetensi Dasar :
Merawat berkala sistem starter

Tanggal :
Nama :

No. : PLSM-1

Indikator Pencapaian Kompetensi
4.3.2
Melakukan perawatan berkala sistem starter
Tujuan Pembelajaran : Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat
melakukan perawatan berkala sistem starter sesuai SOP
Alat dan Bahan :
1. Trainer Kelistrikan Sepeda Motor
2. Multitester
3. Baterai
4. Kabel penghubung
Keselamatan Kerja :
1. Ikutilah instruksi dari instruktur/guru atau pun prosedur kerja yang tertera pada
lembar kerja.
2. Mintalah ijin dari guru anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada
lembar kerja.
3. Pahami rangkaian motor starter dengan baik, agar tidak terjadi hubungan singkat
Urutan Kerja :
1. Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan seefisien mungkin.
2. Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan teliti.
3. Mintalah penjelasan pada instruktur mengenai hal yang belum jelas
4. Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktikum secara ringkas
5. Setelah selesai, rapikan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan seperti
keadaan semula serta bersihkan tempat kerja!
Langkah Kerja :
Bongkar pasang rangkaian elektrik starter pada trainer kelistrikan
1. Pahami rangkaian diagram sistem starter tersebut dengan teliti beserta warna
kabelnya.

Sistem Starter pada Sepeda Motor

2. Rangkailah kabel penghubung sesuai dengan diagram pada komponen-komponen
sesuai diagram pada trainner hingga motor starter berputar.
3. Jika motor starter tidak berputar periksa kembali sambungan-sambungan kabel hingga
starter menyala sesuai diagram sistem starter elektrik.
Gambar Kerja :
DIAGRAM SISTEM STARTER ELEKTRIK ASTREA SUPRA

Pertanyaan :
1. Sebutkan komponen-komponen sistem elektrik starter beserta fungsinya !
2. Berdasarkan hukum apakah cara kerja dari motor listrik itu?,
3. Tuliskan dan jelaskan cara kerja komponen-komponen dari motor listrik tersebut
beserta gambar komponennya !
4. Tuliskan prinsip kerja dari relay motor yang kamu ketahui !

Sistem Starter pada Sepeda Motor

LKPD
Bidang Studi : Teknik
Otomotif
Kompetensi
Keahlian : Teknik dan
Bisnis Sepeda Motor
Kelas : XI (Sebelas)

Mata Pelajaran :
Pemeliharaan Listrik Sepeda
Motor
Kompetensi Dasar :
Merawat berkala sistem starter

Tanggal :
Nama :

No. : PLSM-2

Indikator Pencapaian Kompetensi
4.3.2
Melakukan perawatan berkala sistem starter
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat melakukan pemeriksaan pada motor starter
Alat dan Bahan :
1. Motor starter
2. Multitester
3. Obeng (+)
4. Amplas
5. Jangka sorong
6. Majun
Keselamatan Kerja :
1. Ikutilah instruksi dari instruktur/guru atau pun prosedur kerja yang tertera pada
lembar kerja.
2. Mintalah ijin dari guru anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada
lembar kerja.
3. Pengujian pada komponen motor starter dilakukan selama 3-5 detik, agar coil tidak
terbakar
4. Pahami rangkaian motor starter dengan baik, agar tidak terjadi hubungan singkat
Urutan Kerja :
1. Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan seefisien mungkin.
2. Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan teliti.
3. Menyiapkan motor starter
4. Membongkar motor starter
5. Melepas armature, dam sikat arang (Carbon Brush)
6. Mengidentifikasi komponen motor starter
7. Memeriksa dan mengukur sikat arang
8. Memeriksa dan mengukur komutator dan armature
9. Memasang kembali motor starter
10. Mintalah penjelasan pada instruktur mengenai hal yang belum jelas
11. Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktikum secara ringkas
12. Setelah selesai, rapikan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan seperti
keadaan semula serta bersihkan tempat kerja!

Sistem Starter pada Sepeda Motor

Langkah Kerja :
Motor Starter
A. Pemeriksaan Sikat (Brush)
1. Periksa sikat-sikat terhadap kerusakan atau keretakan. Bila sudah rusak, ganti dengan
yang baru.
Hasil Pemeriksaan :……………………………………………………………………..
Kesimpulan
:……………………………………………………………………..
2. Ukur panjang setiap sikat. Jika sudah di bawah batas servis (limit), ganti dengan yang
baru.
Batas servis : 4,0 mm
Hasil Pemeriksaan :……………………………………………………………………..
Kesimpulan
:………………………………………………………………..

B. Pemeriksaan Komutator dan Armature
1. Periksa lempengan-lempengan komutator terhadap adanya perubahan warna atau
kotor.
a. Bila berubah warna, ganti motor starter karena telah terjadi hubungan singkat
(korslet).
b. Bila kotor permukaannya, bersihkan dengan kertas gosok yang halus (sekitar
nomor 400) kemudian bersihkan dengan lap kering.
Hasil Pemeriksaan :…………………………………………………………………..
Kesimpulan
:…………………………………………………………………..

Sistem Starter pada Sepeda Motor

2. Periksa dengan menggunakan multimeter (skala ohmmeter) terhadap adanya
kontinuitas diantara tiap lempengan (segmen) komutator (lihat gambar di atas). Bila
tidak ada kontinuitas (hubungan), ganti armature.
Hasil Pemeriksaan :……………………………………………………………………..
Kesimpulan
:……………………………………………………………………..
3. Periksa dengan menggunakan multimeter (skala ohmmeter) terhadap adanya
kontinuitas diantara masing-masing lempengan (segmen) komutator dengan poros
(as) armature (lihat gambar di atas). Bila tidak ada kontinuitas (hubungan), berarti
baik dan bila ada kontinuitas, ganti armature.
Hasil Pemeriksaan :……………………………………………………………………..
Kesimpulan
:…………………………………………………………………..
4. Periksa dengan menggunakan multimeter (skala ohmmeter) terhadap adanya
kontinuitas diantara masing-masing lempengan (segmen) komutator dengan armature
(lihat gambar di atas). Bila tidak ada kontinuitas (hubungan), berarti baik dan bila ada
kontinuitas, ganti armature.
Hasil Pemeriksaan :……………………………………………………………………..
Kesimpulan
:…………………………………………………………………..
5. Ukur diameter komutator
Hasil Pemeriksaan :…………………………………………………………………..
Kesimpulan
:………………………………………………………………..
Pertanyaan :
1. Tuliskan nama-nama komponen pada gambar dibawah ini !

2. Gambarkan rangkaian system starter pada sepeda motor !

Sistem Starter pada Sepeda Motor

III. DAFTAR PUSTAKA
Wahyudi, Agus. 2013. Pemeliharaan Sistem Kelistrikan Sepeda Motor. Jakarta
: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
https://teknikkendaraanringan-otomotif.blogspot.co.id/2013/02/sistemstarter-sepeda-motor.html
https://www.google.co.id