Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas I dengan Sistem Adhesif Total Etch Two Step Terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)
LAMPIRAN 1
ALUR PIKIR
Bowen (1960) memperkenalkan resin komposit
ke
dalam
komposit dengan karakteristik warna mempengaruhi
serupa
gigi
kelemahan,
asli,
tetapi
kavitas
penyaluran
dapat
beban
memiliki kekuatan kunyah pada gigi, menimbulkan
yaitu adanya pengerutan celah mikro antara resin komposit dengan
polimerisasi yang dapat mengakibatkan enamel/dentin, dan perbedaan nilai Cterbentuknya celah pada tepi restorasi.
factor terhadap shrinkage polimerisasi.
Michael Buonocore (1963)
Bayne et al (1998) memperkenalkan
menyimpulkan bahwa permukaan gigi komposisi
resin
komposit
flowable
yang kering penting untuk mendapatkan konvensional yang mempunyai bahan
perlekatan yang baik karena gigi yang pengisi 20-25% kurang daripada bahan
telah dietsa dan mengabsorbsi saliva akan komposit universal
mengurangi kekuatan perlekatan.
dan menunjukkan
hasil yang lebih baik pada uji kekuatan
mekanis dan dapat bertahan pada tekanan
Fusayama (1978) Awal perkembangan yang lemah.
penting dalam bahan bonding yaitu
dengan pemakaian asam fosforik 37% Yazici et al (2003) menemukan
untuk melakukan etsa baik email maupun kombinasi resin komposit flowable
dentin dan hasil penelitian menunjukkan konvensional dan hibrid memberikan
bahwa prosedur tidak meningkatkan hasil paling efektif dalam mengurangi
frekuensi kerusakan pulpa tetapi faktanya kebocoran mikro.
meningkatkan retensi restorasi.
Sensi et al (2004) menyatakan bahwa
Feltzer et al (1987) cit. Walshaw&Mc
Comb (1998) menyatakan bahwa desain
kavitas dan metode pengisian resin
shrinkage
resin
komposit
selama
polimerisasi akan menghasilkan kekuatan
yang
bersaing
dengan
kekuatan
perlekatan, sehingga dapat mengganggu
Universitas Sumatera Utara
et
perlekatan antara resin komposit terhadap Koltisko
dinding kavitas.
al
(2010)
Tekanan
polimerisasi SDR lebih rendah daripada
resin komposit flowable konvensional.
Chuang et al (2004) menyimpulkan
bahwa aplikasi 0,5-1 mm lapisan resin Simi
komposit
flowable
yang
dan
digunakan menunjukkan
Suprabha
adaptasi
tepi
(2011)
restorasi
sebagai intermediate layer restorasi di komposit bertambah baik apabila resin
bawah resin komposit packable dapat komposit
konvensional
flowable
mengurangi pegurangan kebocoran mikro digunakan sebagai intermediate layer
secara signifikan.
restorasi.
Elizabeth (2007) melalui penelitian yang Majety dan Pujar (2011) melaporkan
dilakukannya terdapat korelasi antara ketebalan
resin
komposit
flowable
kekuatan perlekatan dengan celah mikro konvensional sebagai intermediate layer
pada restorasi resin komposit.
tidak mempengaruhi kebocoran mikro.
Jin et al (2009) menemukan bahwa IIie et al (2011) Melihat perbandingan
sistem terbaru SDR memiliki kelebihan antara SDR dengan resin komposit
yaitu komposisi bahan pengisi dengan flowable
konvensional
variasi yang berbeda dan mempunyai methacrylate
dan
berbasis
ternyata
SDR
tekanan yang lebih rendah daripada resin mempunyai stress dan shrinkage dengan
komposit flowable konvensional.
level
terendah,
polimerisasi
pre-gel
mempunyai
terpanjang,
fase
dan
Burgess et al (2010) Struktur ikatan tingkat shrinkage terendah.
kimia pada SDR menunjukkan tingkat
polimerisasi yang rendah, sehingga dapat
mengurangi
stress
dan
shrinkage
polimerisasi tanpa mempengaruhi level
shrinkage polimerisasi.
Universitas Sumatera Utara
Faktor utama yang mempengaruhi lamanya suatu restorasi dapat bertahan lebih lama
di dalam rongga mulut adalah terjadinya kebocoran mikro yang mengakibatkan
timbulnya rasa sakit setelah penambalan, terjadinya karies sekunder, perubahan
warna pada tepi restorasi, hilangnya titik kontak, dan patologi pulpa, serta
pertimbangan dalam pemilihan bahan basis restorasi yang tepat untuk digunakan
pada gigi posterior klas I, oleh karena itu diperlukan suatu pengamatan mengenai
pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai intermediate layer restorasi klas I
dengan sistem adhesif total etch two step terhadap celah mikro.
Permasalahan :
Apakah pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai intermediate layer
restorasi klas I dengan sistem adhesif total etch two step terhadap celah mikro?
Tujuan Penelitian :
Untuk mengetahui
pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai intermediate
LAMPIRAN
2
ALUR
PENELITIAN
layer restorasi klas I dengan sistem
adhesif
total etch two step terhadap celah mikro.
JUDUL :
Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer
Restorasi Klas I dengan Sistem Adhesif Total Etch Two Step
Terhadap Celah Mikro (In Vitro)
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 2
ALUR PENELITIAN
27 BUAH GIGI PREMOLAR MAKSILA
\
Dibersihkan dan diskeling menggunakan skeler elektrik kemudian
direndam dalam larutan saline
Kelompok I
9 Gigi
Kelompok II
9 Gigi
Kelompok III
9 Gigi
Total etch two step
Total etch two step
Total etch two step
Stress Decreasing Resin
(SDR)
Resin komposit flowable
konvensional
Resin komposit packable
Resin komposit packable
Resin komposit packable
Proses thermocycling pada temperatur 5oC dan 55oC dengan 200 putaran selama
30 detik pada masing-masing temperature dengan waktu transfer 10 detik
Sampel direndam dalam larutan zat warna Methylene Blue 2% selama 24 jam
pada suhu kamar kemudian dicuci dan dikeringkan
Sampel dibelah secara mesiodistal menggunakan bur disk dan dilakukan
pengamatan celah mikro di bawah stereomikroskop dengan pembesaran 20x.
Penilaian dan pencatatan skor penetrasi zat warna
Analisis data dengan uji Kruskal Wallis dan uji Mann-Whitney
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 3
HASIL PENELITIAN
Nama Peneliti
: Natrya Mychanesya
NIM
: 100600055
Dosen Pembimbing
: 1) Darwis Aswal, drg
2) Fitri Yunita Batubara, drg
Waktu Penelitian
: 16-23 Desember 2013
Tempat penelitian
: 1) Departemen Konservasi Gigi FKG USU
2) Laboratorium Kimia Dasar LIDA USU
3) Laboratorium Biologi Dasar LIDA USU
SAMPEL:
27 buah gigi premolar atas yang dibagi atas 3 kelompok
(tiap kelompok ada 9 sampel gigi yang dibelah menjadi bagian
bukal dan palatal tanpa membandingkan kedua skor permukaan)
Penilaian skor
Derajat celah mikro ditentukan dengan mengamati perluasan Methylene Blue 2% dari
sisi gigi yang perluasannya paling panjang dan dinilai dengan sistem penilaian
standar dengan skor 0-4 seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Al-Boni dan
Raja (2010).
SKOR
0
1
2
3
4
DEFINISI
Tidak ada penetrasi
Penetrasi vertikal hingga kedalaman 1/3 dinding kavitas
Penetrasi vertikal hingga kedalaman 2/3 dinding kavitas
Penetrasi hingga dasar kavitas
Penetrasi di sepanjang dasar kavitas
Universitas Sumatera Utara
Kelompok I
Perlakuan: Total etch two step + Stress Decreasing Resin (SDR) + Resin komposit
packable
SAMPEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BUKAL
3
2
3
3
2
3
3
2
3
PALATAL
3
3
3
2
2
2
3
2
3
SKOR RATA-RATA
3
2,5
3
2,5
2
2,5
3
2
3
Kelompok II
Perlakuan: Total etch two step + Resin komposit flowable konvensional + Resin
komposit packable
SAMPEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BUKAL
4
4
3
3
3
3
3
4
3
PALATAL
4
4
3
3
4
3
3
3
3
SKOR RATA-RATA
4
4
3
3
3,5
3
3
3,5
3
Universitas Sumatera Utara
Kelompok III
Perlakuan: Total etch two step + Resin komposit packable
SAMPEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BUKAL
4
4
4
4
4
3
4
4
3
PALATAL
4
4
4
4
4
3
4
4
4
SKOR RATA-RATA
4
4
4
4
4
3
4
4
3,5
RANGKUMAN DATA
Kelompok
I
II
III
Perlakuan
Restorasi
kavitas
klas I dengan sistem
adhesif total etch
two step dan Stress
Decreasing Resin
(SDR)
sebagai
intermediate layer
Restorasi
kavitas
klas I dengan sistem
adhesif total etch
two step dan resin
komposit flowable
konvensional
sebagai
intermediate layer
Restorasi
kavitas
klas I dengan sistem
adhesif total etch
two step
tanpa
aplikasi
intermediate layer
N
Sisi
0
Skor Celah Mikro
1
2
3
4
Bukal
-
-
3
6
-
Palatal
-
-
4
5
-
Bukal
-
-
-
6
3
Palatal
-
-
-
6
3
Bukal
-
-
-
2
7
Palatal
-
-
-
1
8
9
9
9
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 4
HASIL PENELITIAN
Nama Peneliti 2
: Anggraeny
Waktu Penelitian
: 23 Desember 2013
Tempat penelitian
: Laboratorium Biologi Dasar LIDA USU
SAMPEL:
27 buah gigi premolar atas yang dibagi atas 3 kelompok
(tiap kelompok ada 9 sampel gigi yang dibelah menjadi bagian
bukal dan palatal tanpa membandingkan kedua skor permukaan)
Penilaian skor
Derajat celah mikro ditentukan dengan mengamati perluasan methylene blue 2% dari
sisi gigi yang perluasannya paling panjang dan dinilai dengan sistem penilaian
standar dengan skor 0-4 seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Al-Boni dan
Raja (2010).
SKOR
0
1
2
3
4
DEFINISI
Tidak ada penetrasi
Penetrasi vertikal hingga kedalaman 1/3 dinding kavitas
Penetrasi vertikal hingga kedalaman 2/3 dinding kavitas
Penetrasi hingga dasar kavitas
Penetrasi di sepanjang dasar kavitas
Universitas Sumatera Utara
Kelompok I
Perlakuan: Total etch two step + Stress Decreasing Resin (SDR) + Resin komposit
packable
SAMPEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BUKAL
3
2
2
3
3
2
3
2
3
PALATAL
2
3
3
3
3
2
3
2
3
SKOR RATA-RATA
2,5
2,5
2,5
3
3
2
3
2
3
Kelompok II
Perlakuan: Total etch two step + Resin komposit flowable konvensional + Resin
komposit packable
SAMPEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BUKAL
4
4
3
3
3
2
3
3
3
PALATAL
4
4
3
3
3
3
3
3
3
SKOR RATA-RATA
4
4
3
3
3
2,5
3
3
3
Universitas Sumatera Utara
Kelompok III
Perlakuan: Total etch two step + Resin komposit packable
SAMPEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BUKAL
4
4
4
4
4
4
4
3
3
PALATAL
4
3
4
4
4
3
3
4
3
SKOR RATA-RATA
4
3,5
4
4
4
3,5
3,5
3,5
3
RANGKUMAN DATA
Kelompok
I
II
III
Perlakuan
Restorasi
kavitas
klas I dengan sistem
adhesif total etch
two step dan Stress
Decreasing Resin
(SDR)
sebagai
intermediate layer
Restorasi
kavitas
klas I dengan sistem
adhesif total etch
two step dan resin
komposit flowable
konvensional
sebagai
intermediate layer
Restorasi
kavitas
klas I dengan sistem
adhesif total etch
two step
tanpa
aplikasi
intermediate layer
N
Sisi
0
Skor Celah Mikro
1
2
3
4
Bukal
-
-
4
5
-
Palatal
-
-
3
6
-
Bukal
-
-
1
6
2
Palatal
-
-
-
7
2
Bukal
-
-
-
2
7
Palatal
-
-
-
4
5
16
16
16
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 5
Wilcoxon Signed Ranks Test
Uji signifikansi data pengamat 1 dan pengamat 2
Ranks
N
Skor ratarata2 – skor
ratarata
Negative Ranks
Positive Ranks
Ties
Total
a skor ratarata2 < skor ratarata
b skor ratarata2 > skor ratarata
c skor ratarata2 = skor ratarata
Mean Rank
Sum of Ranks
10(a)
6.50
65.00
3(b)
14(c)
27
8.67
26.00
Test Statistics(b)
Skor ratarata2 – skor
ratarata
-1.500(a)
Z
Asymp. Sig. (2tailed)
a Based on positive ranks.
b Wilcoxon Signed Ranks Test
.134
p=0.134 (p>0.05)
Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara data pengamat 1 dan
pengamat 2.
Oleh karena itu, data pengamat 1 selaku pengamat utama dapat digunakan.
Universitas Sumatera Utara
Saphiro-Wilk Test
Uji normalitas data
Case Processing Summary
Skor
rata-rata
kelompo
k
1
2
3
Valid
N
Percent
9 100.0%
9 100.0%
9 100.0%
Cases
Missing
N
Percent
0
.0%
0
.0%
0
.0%
Total
N
Percent
9 100.0%
9 100.0%
9 100.0%
Descriptives
Skor
rata-rata
kelompo
k
1
Mean
95% Confidence Lower Bound
Interval for
Upper Bound
Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
2
Mean
95% Confidence Lower Bound
Interval for
Upper Bound
Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Statistic
2.611
2.291
Std.
Error
.1389
2.931
2.623
2.500
.174
.4167
2.0
3.0
1.0
.8
-.501
-1.275
3.333
3.000
.717
1.400
.1443
3.666
3.315
3.000
.188
.4330
3.0
4.0
1.0
.8
Universitas Sumatera Utara
Skewness
Kurtosis
3
Mean
95% Confidence Lower Bound
Interval for
Upper Bound
Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
.825
.717
-1.079
1.400
3.833
3.562
.1179
4.105
3.870
4.000
.125
.3536
3.0
4.0
1.0
.3
-2.121
4.000
.717
1.400
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a)
kelompo
k
Statistic
df
Sig.
Skor
1
.269
9
.059
rata-rata
2
.335
9
.004
3
.459
9
.000
a Lilliefors Significance Correction
p=0.025
p=0.005
p=0.000
Shapiro-Wilk
Statistic
df
Sig.
.808
9
.025
.748
9
.005
.564
9
.000
(p
ALUR PIKIR
Bowen (1960) memperkenalkan resin komposit
ke
dalam
komposit dengan karakteristik warna mempengaruhi
serupa
gigi
kelemahan,
asli,
tetapi
kavitas
penyaluran
dapat
beban
memiliki kekuatan kunyah pada gigi, menimbulkan
yaitu adanya pengerutan celah mikro antara resin komposit dengan
polimerisasi yang dapat mengakibatkan enamel/dentin, dan perbedaan nilai Cterbentuknya celah pada tepi restorasi.
factor terhadap shrinkage polimerisasi.
Michael Buonocore (1963)
Bayne et al (1998) memperkenalkan
menyimpulkan bahwa permukaan gigi komposisi
resin
komposit
flowable
yang kering penting untuk mendapatkan konvensional yang mempunyai bahan
perlekatan yang baik karena gigi yang pengisi 20-25% kurang daripada bahan
telah dietsa dan mengabsorbsi saliva akan komposit universal
mengurangi kekuatan perlekatan.
dan menunjukkan
hasil yang lebih baik pada uji kekuatan
mekanis dan dapat bertahan pada tekanan
Fusayama (1978) Awal perkembangan yang lemah.
penting dalam bahan bonding yaitu
dengan pemakaian asam fosforik 37% Yazici et al (2003) menemukan
untuk melakukan etsa baik email maupun kombinasi resin komposit flowable
dentin dan hasil penelitian menunjukkan konvensional dan hibrid memberikan
bahwa prosedur tidak meningkatkan hasil paling efektif dalam mengurangi
frekuensi kerusakan pulpa tetapi faktanya kebocoran mikro.
meningkatkan retensi restorasi.
Sensi et al (2004) menyatakan bahwa
Feltzer et al (1987) cit. Walshaw&Mc
Comb (1998) menyatakan bahwa desain
kavitas dan metode pengisian resin
shrinkage
resin
komposit
selama
polimerisasi akan menghasilkan kekuatan
yang
bersaing
dengan
kekuatan
perlekatan, sehingga dapat mengganggu
Universitas Sumatera Utara
et
perlekatan antara resin komposit terhadap Koltisko
dinding kavitas.
al
(2010)
Tekanan
polimerisasi SDR lebih rendah daripada
resin komposit flowable konvensional.
Chuang et al (2004) menyimpulkan
bahwa aplikasi 0,5-1 mm lapisan resin Simi
komposit
flowable
yang
dan
digunakan menunjukkan
Suprabha
adaptasi
tepi
(2011)
restorasi
sebagai intermediate layer restorasi di komposit bertambah baik apabila resin
bawah resin komposit packable dapat komposit
konvensional
flowable
mengurangi pegurangan kebocoran mikro digunakan sebagai intermediate layer
secara signifikan.
restorasi.
Elizabeth (2007) melalui penelitian yang Majety dan Pujar (2011) melaporkan
dilakukannya terdapat korelasi antara ketebalan
resin
komposit
flowable
kekuatan perlekatan dengan celah mikro konvensional sebagai intermediate layer
pada restorasi resin komposit.
tidak mempengaruhi kebocoran mikro.
Jin et al (2009) menemukan bahwa IIie et al (2011) Melihat perbandingan
sistem terbaru SDR memiliki kelebihan antara SDR dengan resin komposit
yaitu komposisi bahan pengisi dengan flowable
konvensional
variasi yang berbeda dan mempunyai methacrylate
dan
berbasis
ternyata
SDR
tekanan yang lebih rendah daripada resin mempunyai stress dan shrinkage dengan
komposit flowable konvensional.
level
terendah,
polimerisasi
pre-gel
mempunyai
terpanjang,
fase
dan
Burgess et al (2010) Struktur ikatan tingkat shrinkage terendah.
kimia pada SDR menunjukkan tingkat
polimerisasi yang rendah, sehingga dapat
mengurangi
stress
dan
shrinkage
polimerisasi tanpa mempengaruhi level
shrinkage polimerisasi.
Universitas Sumatera Utara
Faktor utama yang mempengaruhi lamanya suatu restorasi dapat bertahan lebih lama
di dalam rongga mulut adalah terjadinya kebocoran mikro yang mengakibatkan
timbulnya rasa sakit setelah penambalan, terjadinya karies sekunder, perubahan
warna pada tepi restorasi, hilangnya titik kontak, dan patologi pulpa, serta
pertimbangan dalam pemilihan bahan basis restorasi yang tepat untuk digunakan
pada gigi posterior klas I, oleh karena itu diperlukan suatu pengamatan mengenai
pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai intermediate layer restorasi klas I
dengan sistem adhesif total etch two step terhadap celah mikro.
Permasalahan :
Apakah pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai intermediate layer
restorasi klas I dengan sistem adhesif total etch two step terhadap celah mikro?
Tujuan Penelitian :
Untuk mengetahui
pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai intermediate
LAMPIRAN
2
ALUR
PENELITIAN
layer restorasi klas I dengan sistem
adhesif
total etch two step terhadap celah mikro.
JUDUL :
Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer
Restorasi Klas I dengan Sistem Adhesif Total Etch Two Step
Terhadap Celah Mikro (In Vitro)
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 2
ALUR PENELITIAN
27 BUAH GIGI PREMOLAR MAKSILA
\
Dibersihkan dan diskeling menggunakan skeler elektrik kemudian
direndam dalam larutan saline
Kelompok I
9 Gigi
Kelompok II
9 Gigi
Kelompok III
9 Gigi
Total etch two step
Total etch two step
Total etch two step
Stress Decreasing Resin
(SDR)
Resin komposit flowable
konvensional
Resin komposit packable
Resin komposit packable
Resin komposit packable
Proses thermocycling pada temperatur 5oC dan 55oC dengan 200 putaran selama
30 detik pada masing-masing temperature dengan waktu transfer 10 detik
Sampel direndam dalam larutan zat warna Methylene Blue 2% selama 24 jam
pada suhu kamar kemudian dicuci dan dikeringkan
Sampel dibelah secara mesiodistal menggunakan bur disk dan dilakukan
pengamatan celah mikro di bawah stereomikroskop dengan pembesaran 20x.
Penilaian dan pencatatan skor penetrasi zat warna
Analisis data dengan uji Kruskal Wallis dan uji Mann-Whitney
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 3
HASIL PENELITIAN
Nama Peneliti
: Natrya Mychanesya
NIM
: 100600055
Dosen Pembimbing
: 1) Darwis Aswal, drg
2) Fitri Yunita Batubara, drg
Waktu Penelitian
: 16-23 Desember 2013
Tempat penelitian
: 1) Departemen Konservasi Gigi FKG USU
2) Laboratorium Kimia Dasar LIDA USU
3) Laboratorium Biologi Dasar LIDA USU
SAMPEL:
27 buah gigi premolar atas yang dibagi atas 3 kelompok
(tiap kelompok ada 9 sampel gigi yang dibelah menjadi bagian
bukal dan palatal tanpa membandingkan kedua skor permukaan)
Penilaian skor
Derajat celah mikro ditentukan dengan mengamati perluasan Methylene Blue 2% dari
sisi gigi yang perluasannya paling panjang dan dinilai dengan sistem penilaian
standar dengan skor 0-4 seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Al-Boni dan
Raja (2010).
SKOR
0
1
2
3
4
DEFINISI
Tidak ada penetrasi
Penetrasi vertikal hingga kedalaman 1/3 dinding kavitas
Penetrasi vertikal hingga kedalaman 2/3 dinding kavitas
Penetrasi hingga dasar kavitas
Penetrasi di sepanjang dasar kavitas
Universitas Sumatera Utara
Kelompok I
Perlakuan: Total etch two step + Stress Decreasing Resin (SDR) + Resin komposit
packable
SAMPEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BUKAL
3
2
3
3
2
3
3
2
3
PALATAL
3
3
3
2
2
2
3
2
3
SKOR RATA-RATA
3
2,5
3
2,5
2
2,5
3
2
3
Kelompok II
Perlakuan: Total etch two step + Resin komposit flowable konvensional + Resin
komposit packable
SAMPEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BUKAL
4
4
3
3
3
3
3
4
3
PALATAL
4
4
3
3
4
3
3
3
3
SKOR RATA-RATA
4
4
3
3
3,5
3
3
3,5
3
Universitas Sumatera Utara
Kelompok III
Perlakuan: Total etch two step + Resin komposit packable
SAMPEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BUKAL
4
4
4
4
4
3
4
4
3
PALATAL
4
4
4
4
4
3
4
4
4
SKOR RATA-RATA
4
4
4
4
4
3
4
4
3,5
RANGKUMAN DATA
Kelompok
I
II
III
Perlakuan
Restorasi
kavitas
klas I dengan sistem
adhesif total etch
two step dan Stress
Decreasing Resin
(SDR)
sebagai
intermediate layer
Restorasi
kavitas
klas I dengan sistem
adhesif total etch
two step dan resin
komposit flowable
konvensional
sebagai
intermediate layer
Restorasi
kavitas
klas I dengan sistem
adhesif total etch
two step
tanpa
aplikasi
intermediate layer
N
Sisi
0
Skor Celah Mikro
1
2
3
4
Bukal
-
-
3
6
-
Palatal
-
-
4
5
-
Bukal
-
-
-
6
3
Palatal
-
-
-
6
3
Bukal
-
-
-
2
7
Palatal
-
-
-
1
8
9
9
9
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 4
HASIL PENELITIAN
Nama Peneliti 2
: Anggraeny
Waktu Penelitian
: 23 Desember 2013
Tempat penelitian
: Laboratorium Biologi Dasar LIDA USU
SAMPEL:
27 buah gigi premolar atas yang dibagi atas 3 kelompok
(tiap kelompok ada 9 sampel gigi yang dibelah menjadi bagian
bukal dan palatal tanpa membandingkan kedua skor permukaan)
Penilaian skor
Derajat celah mikro ditentukan dengan mengamati perluasan methylene blue 2% dari
sisi gigi yang perluasannya paling panjang dan dinilai dengan sistem penilaian
standar dengan skor 0-4 seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Al-Boni dan
Raja (2010).
SKOR
0
1
2
3
4
DEFINISI
Tidak ada penetrasi
Penetrasi vertikal hingga kedalaman 1/3 dinding kavitas
Penetrasi vertikal hingga kedalaman 2/3 dinding kavitas
Penetrasi hingga dasar kavitas
Penetrasi di sepanjang dasar kavitas
Universitas Sumatera Utara
Kelompok I
Perlakuan: Total etch two step + Stress Decreasing Resin (SDR) + Resin komposit
packable
SAMPEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BUKAL
3
2
2
3
3
2
3
2
3
PALATAL
2
3
3
3
3
2
3
2
3
SKOR RATA-RATA
2,5
2,5
2,5
3
3
2
3
2
3
Kelompok II
Perlakuan: Total etch two step + Resin komposit flowable konvensional + Resin
komposit packable
SAMPEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BUKAL
4
4
3
3
3
2
3
3
3
PALATAL
4
4
3
3
3
3
3
3
3
SKOR RATA-RATA
4
4
3
3
3
2,5
3
3
3
Universitas Sumatera Utara
Kelompok III
Perlakuan: Total etch two step + Resin komposit packable
SAMPEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BUKAL
4
4
4
4
4
4
4
3
3
PALATAL
4
3
4
4
4
3
3
4
3
SKOR RATA-RATA
4
3,5
4
4
4
3,5
3,5
3,5
3
RANGKUMAN DATA
Kelompok
I
II
III
Perlakuan
Restorasi
kavitas
klas I dengan sistem
adhesif total etch
two step dan Stress
Decreasing Resin
(SDR)
sebagai
intermediate layer
Restorasi
kavitas
klas I dengan sistem
adhesif total etch
two step dan resin
komposit flowable
konvensional
sebagai
intermediate layer
Restorasi
kavitas
klas I dengan sistem
adhesif total etch
two step
tanpa
aplikasi
intermediate layer
N
Sisi
0
Skor Celah Mikro
1
2
3
4
Bukal
-
-
4
5
-
Palatal
-
-
3
6
-
Bukal
-
-
1
6
2
Palatal
-
-
-
7
2
Bukal
-
-
-
2
7
Palatal
-
-
-
4
5
16
16
16
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 5
Wilcoxon Signed Ranks Test
Uji signifikansi data pengamat 1 dan pengamat 2
Ranks
N
Skor ratarata2 – skor
ratarata
Negative Ranks
Positive Ranks
Ties
Total
a skor ratarata2 < skor ratarata
b skor ratarata2 > skor ratarata
c skor ratarata2 = skor ratarata
Mean Rank
Sum of Ranks
10(a)
6.50
65.00
3(b)
14(c)
27
8.67
26.00
Test Statistics(b)
Skor ratarata2 – skor
ratarata
-1.500(a)
Z
Asymp. Sig. (2tailed)
a Based on positive ranks.
b Wilcoxon Signed Ranks Test
.134
p=0.134 (p>0.05)
Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara data pengamat 1 dan
pengamat 2.
Oleh karena itu, data pengamat 1 selaku pengamat utama dapat digunakan.
Universitas Sumatera Utara
Saphiro-Wilk Test
Uji normalitas data
Case Processing Summary
Skor
rata-rata
kelompo
k
1
2
3
Valid
N
Percent
9 100.0%
9 100.0%
9 100.0%
Cases
Missing
N
Percent
0
.0%
0
.0%
0
.0%
Total
N
Percent
9 100.0%
9 100.0%
9 100.0%
Descriptives
Skor
rata-rata
kelompo
k
1
Mean
95% Confidence Lower Bound
Interval for
Upper Bound
Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
2
Mean
95% Confidence Lower Bound
Interval for
Upper Bound
Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Statistic
2.611
2.291
Std.
Error
.1389
2.931
2.623
2.500
.174
.4167
2.0
3.0
1.0
.8
-.501
-1.275
3.333
3.000
.717
1.400
.1443
3.666
3.315
3.000
.188
.4330
3.0
4.0
1.0
.8
Universitas Sumatera Utara
Skewness
Kurtosis
3
Mean
95% Confidence Lower Bound
Interval for
Upper Bound
Mean
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
.825
.717
-1.079
1.400
3.833
3.562
.1179
4.105
3.870
4.000
.125
.3536
3.0
4.0
1.0
.3
-2.121
4.000
.717
1.400
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a)
kelompo
k
Statistic
df
Sig.
Skor
1
.269
9
.059
rata-rata
2
.335
9
.004
3
.459
9
.000
a Lilliefors Significance Correction
p=0.025
p=0.005
p=0.000
Shapiro-Wilk
Statistic
df
Sig.
.808
9
.025
.748
9
.005
.564
9
.000
(p