pencemaran lingkungan adalah masuknya atau

PENCEMARAN LINGKUNGAN
(Laporan Tutorial Sains Dasar Kimia)

Oleh
EVI KURNIA SARI
1417021038

11 Desember 2014
Tri Marital

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya zat energi,
dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan
oleh kegiatan manusia atu oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai
ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup No. 4 Tahun 1982).

Suatu lingkungan hidup dikatakan tercemar apabila telah terjadi perubahan-perubahan
dalam lingkungan tersebut, sehingga tidak sama lagi dengan bentuk asalnya, sebagai
akibat dari masuknya zat asing yang biasa disebut polutan ke dalam tatanan
lingkungan tersebut. Bahan polutan tersebut umumnya bersifat toksik yang berbahaya
bagi organisme hidup, akibatnya terjadi pergeseran keseimbangan dalam tatanan
lingkungan dari bentuk asal ke bentuk baru yang cenderung lebih buruk (Palar, 2005).

Pencemar datang dari berbagai sumber dan memasuki udara, air dan tanah dengan
berbagai cara. Pencemar udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industi, dan
pembakaran sampah. Pencemar udara dapat pula berasal dari aktivitas gunung berapi.
Pencemaran sungai dan air tanah terutama dari kegiatan domestik, industri, dan
pertanian. Limbah cair domestik terutama berupa BOD, COD, dan zat organik.
Limbah cair industri menghasilkan BOD, COD, zat organik, dan berbagai pencemar

beracun. Limbah cair dari kegiatan pertanian terutama berupa nitrat dan fosfat (Arya,
2004).

Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara
langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni sehingga
mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau mengganggu
keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses tidak langsung, yaitu

beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun tanah, sehingga menyebabkan
pencemaran.
Pencemar ada yang langsung terasa dampaknya, misalnya berupa gangguan kesehatan
langsung (penyakit akut), atau akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit
kronis). Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran
(self recovery), namun alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui, maka
pencemar akan berada di alam secara tetap atau terakumulasi dan kemudian
berdampak pada manusia, material, hewan, tumbuhan dan ekosistem (Bailey, 1978).

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari diadakannya diskusi tentang “Pencemaran Lingkungan” adalah:
1.


Untuk mengerti pencemaran lingkungan.

2.

Untuk mengerti dampak pencemaran lingkungan terhadap kehidupan.

3.

Untuk mengerti bagaimana perilaku untuk mengurangi pencemaran lingkungan.

II.

1.

HASIL DISKUSI

Bagaimana efek pencemaran yang disebabkan oleh gempa bumi dan gunung berapi?
Hasil diskusi:


 Gunung berapi dapat mengeluarkan abu vulkanik yang dapat mencemari udara
 Gempa bumi dapat memicu tsunami yang dapat mencapai daratan dan
menimbulkan kerusakan lingkungan dan pencemaran.

Gunung berapi
Letusan gunung berapi merupakan salah satu aktivitas vulkanisme. Letusan gunung
berapi merupakan gejala alam. Manusia tidak mampu membendung atau
mencegahnya. Akibat dari letusan gunung berapi dapat merusak lingkungan hidup.
Kerusakan itu antara lain :
1. Kerusakan gunung berapi melemparkan berbagai material padat yang dapat
menimpa perumahan, daerah pertanian, hutan, dan sebagainya.
2. Hujan abu vulkanik yang menyertai letusan dapat menyebabkan terganggunya
pernapasan juga pemandangan yang gelap, dan dapat menutupi areal pertanian
dan perkebunan yang bisa mengurangi produksi.
3. Aliran lahar dapat menyebabkan pendangkalan sungai, sehingga ketika hujan
turun menimbulkan banjir.
4. Gas yang mengandung racun dapat mengancam keselamatan makhluk disekitar
gunung api.
5. Lava panas yang meleleh akan merusak dan mematikan apa saja yang dilaluinya.
Setelah dingin, akan membeku menjadi batuan yang keras yang dapat

menghambat pertumbuhan tanaman.
6. Awan panas yang berhembus dengan kecepatan tinggi dan tidak terlihat mata
dapat menewaskan makhluk hidup yang dilaluinnya.
7. Lahar dingin, dapat merusak areal pertanian, dan daerah permukiman penduduk
serta bangunan lain.
8. Debu-debu gunung api yang bertebaran di udara, dapat menghalangi radiasi
matahari, dan membahayakan penerbangan udara..b. Kerusakan akibat gempa bumi.

Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan hentakan lapisan bumi yang bersumber dari lapisan di
sebelah dalam merambat ke permukaan bumi. Kerusakan akibat gempa bumi
menimbulkan gejala langsung maupun tidak langsung :
1. Banjir atau tanggul rusak.
2. Gempa di dasar laut menyebabkan tsunami.
3. Tanah di permukaan menjadi merekah.
4. Tanah longsor.
5. Bangunan roboh.
6. Kebakaran yang terjadi akibat dampak lanjutan gempa.

2.


Apa yang dimaksud pencemaran organik? Dan apa contoh pencemaran organik?
Hasil diskusi:
Pencemaran organik adalah pencemaran yang disebabkan oleh zat organik yang masuk
kedalam lingkungan dan menyebabkan terjadinya perubahan tatanan lingkungan
tersebut. Contohnya, bekas pembuangan organik yang menjadi limbah dan masuk ke
perairan yang akhirnya mencemari lingkungan air.
Bahan kimia organik seperti minyak, plastik, pestisida, larutan pembersih, detergen
dan masih banyak lagi bahan organik terlarut yang digunakan oleh manusia dapat
menyebabkan kematian pada ikan maupun organisme air lainnya. Lebih dari 700
bahan kimia organik sintetis ditemukan dalam jumlah relatif sedikit pada permukaan
air tanah untuk diminum di Amerika, dan dapat menyebabkan gangguan pada ginjal,
gangguan kelahiran, dan beberapa bentuk kanker pada hewan percobaan di
laboratorium.

3.

Bagaimana cara menanggulangi pencemaran lingkungan yang tercemar?
Hasil diskusi:
Dengan mengadakan reboisasi atau dengan membuat hujan buatan untuk

menanggulangi pencemaran udara.

Berikut ini beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan, dilatih dibiasakan untuk
mengurangi pencemaran lingkungan, yaitu:
1.

Membuang Sampah pada Tempatnya

Sampah dibedakan dalam sampah kering ataupun basah. Selain itu, ada jenis
sampah organik dan non organik. Adanya penggolongan sampah tersebut untuk
membantu upaya pencegahan pencemaran.
2.

Kurangi Penggunaan Plastik

Sekarang ini berkembang pesat bahan-bahannya terbuat dari daur ulang dan
bahan-bahan yang ramah lingkungan. Tujuan dari bahan-bahan tersebut juga
untuk meminimalisir pencemaran terhadap lingkungan melalui bahan-bahan
plastik.
3.


Membersihkan Parit

Fungsi parit dalam kelancaran air sangat menentukan dan memberikan pengaruh
utamanya ketika musim hujan. Jadi, cara ini dapat dilakukan secara kontinyu.
4.

Batasi Penggunaan Kendaraan

Jika jarak tempuh cukup dekat, berjalan kaki saja. Berjalan kaki bisa mengurangi
kadar polusi dan tentu saja membuat tubuh sehat. Membatasi penggunaan
kendaraan dan lebih banyak untuk mencoba sering berjalan kaki.
5.

Hemat Listrik

menggunakan listrik seperlunya turut membantu mengurangi pencemaran
lingkungan. Selain mengurangi pencemaran lingkungan, menghemat listrik tentu
saja mampu menghemat pengeluaran atau tagihan.
4.


Bagaimana suatu zat bisa disebut polutan?
Hasil diskusi:
Suatu zat dikatakan sebagai polutan apabila zat tersebut berbahaya dan merubah
tatanan lingkungan.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila :

5.

1.

Jumlahnya melebihi jumlah normal.

2.

Berada pada waktu yang tidak tepat

3.

Berada pada tempat yang tidak tepat


Apa parameter yang digunakan untuk mengukur bahwa suatu perairan telah tercemar?
Hasil diskusi:
- Adanya BOD dan COD
- Adanya perubahan warna, bau dan rasa
- Adanya perubahan suhu

- Adanya mikroorganisme patogen
6.

Parameter untuk mengukur pencemaran air:
1. pH
suatu indeks kadar ion hidrogen yang mencirikan keseimbanngan asam dan bsa.
2. Suhu
Banyaknya panas matahari yang dapat tersimpan dalam suatu media yang
dinyatakan dalam satuan celcius.
3. warna, bau dan rasa
penyebabnya adalah berbagai macam warna alga dalam suatu perairan yang
menyebabkan air memiliki warna, bahan-bahan kimia yang menyebabkan air
memiliki bau dan rasa.

4. jumlah padatan
akan menimbulkan pelarutan, pengendapan, koloidal dan pengapungan.
5. nilai BOD dan COD
BOD (Biochemical Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen terlarut yang
diperlukan mikroorganisme untuk mengurai bahan organik dalam kondisi
tertentu.
COD (Chemical Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen yang diperlukan
untuk mengoksidasi bahan-bahan kimia yang ada di dalam air.
6. keberadaan mikroorganisme patogen
kehadiran bakteri caliform antara lain E. Coli merupakan indikator kehadiran
bakteri penyakit lainnya.
7. kandungan minyak
bahan buangan minyak yang dibuang ke air akan mengapung menutupi
permukaan air, dan akan mengganggu mikroorganisme dalam air, ini
disebabkan oleh lapisan air menghalangi difusi oksigen dari udara kedalam air
sehingga oksigen yang terlarut akan terus berkurang.
8. kandungan logam berat
kandungan logam berat seperti timbal (Pb), arsen (As), air raksa, merkuri (Hg),
dan lain-lain.
9. kandungan bahan radioaktif
aplikasi teknologi nuklir yang menggunakan zat radioaktif pada berbagai
bidang, contohnya pada bidang pertanian dan kedokteran.

7.

Apa penyebab hujan asam dan bagaimana mekanismenya?
Hasil diskusi:
Penyebabnya adalah kegiatan industri yang menghasilkan SO2.
Mekanismenya yaitu SO2 dan nitroyang dihasilkan oleh pabrik naik keatas dan
bereaksi dengan H2O menjadi H2SO4 yang kemudia jatuh ke bumi sebagai hujan asam.
Pada dasarnya Hujan asam disebabkan oleh 2 polutan udara, Sulfur Dioxide (SO2)
dan nitrogen oxides (NOx) yang keduanya dihasilkan melalui pembakaran. Akan

tetapi sekitar 50% SO2 yang ada di atmosfer diseluruh dunia terjadi secara alami,
misalnya dari letusan gunung berapi maupun kebakaran hutan secara alami.
Sedangkan 50% lainnya berasal dari kegiatan manusia, misalnya akibat pembakaran
BBF, peleburan logam dan pembangkit listrik. Minyak bumi mengadung belerang
antara 0,1% sampai 3% dan batubara 0,4% sampai 5%. Waktu BBF di bakar, belerang
tersebut beroksidasi menjadi belerang dioksida (SO2) dan lepas di udara. Oksida
belerang itu selanjutnya berubah menjadi asam sulfat
Sebenarnya turunnya asam dari atmosfir ke bumi bukan hanya dalam kondisi “basah”
tetapi juga “kering”. Hujan asam dapat terjadi ketika ada reaksi antara air, oksigen dan
zat-zat asam( sulfur, Natrium ) lainnya di atmosfer. Sumber dari kandungan sulfur
alami diudara sebagian besar sekitar 25 sampai 30% berasal dari letusan gunung api.
Hidrokarbon juga dapat menyebabkan hujan asam, yaitu asam karboksilik. Selain
secara alami gas sulfur juga berasal dari pembakaran batubara dan berasal dari emisi
industri, kendaraan bermotor dan stasiun pembangkit energy. Senyawa Hujan Asam
terbagi 3 jenis, polutan utama yang menyebabkan terjadinya hujan asam yaitu sulfur
dioksida(SO2), nitrogen oksida (NOx) dan volatile organic compounds (VOCs) atau
zat-zat organic yang mudah menguap Dan sinar matahari akan mempercepat
terjadinya reaksi antar zat-zat tersebut. Turunnya polutan tersebut dalam bentuk hujan.
Hal ini terjadi apabila asam di dalam udara larut ke dalam butir-butir air di awan. Jika
kemudian turun hujan dari awan itu, maka air hujannya akan bersifat asam. Dan
disebut hujan asam.

8.

Mana yang lebih besar pengaruhnya, pencemaran yang disebabkan oleh alam atau
manusia ?

Hasil diskusi:
Lebih besar manusia karena manusia dapat melakukan pencemaran setiap harinya,
contohnya seperti buang sampah sembarangan. Sedangkan pencemaran oleh alam
jarang terjadi dan biasanya pencemaran tersebut akan kembali lagi ke alam.

9.

Bagaimana menanggulangi pencemaran oleh gunung meletus?
Hasil diskusi:
Sebenarnya abu vulkanik yang dihasilkan oleh gunung meletus sudah tidak berbahaya
lagi, tetapi justru dapat menyuburkan tanah.

10. Bagaimana mekanisme gangguan senyawa logam berat pada level seluler bisa
menyebabkan kematian makhluk hidup?
Hasil diskusi:
Contoh logamnya adalah timbal (Pb) dan merkuri (Hg). Timbal yang masuk ke air
selanjutnya dapat masuk ke tubuh ikan kemudian ikan tersebut dimakan oleh manusia
dan akhirnya dapat merusak sel dan menyebabkan kematian.

Tragedi Minamata
Minamata adalah sebuah desa kecil yang menghadap ke laut Shiranui, bagian selatan
Jepang sebagian besar penduduknya hidup sebagai nelayan, dan merupakan
pengkonsumsi ikan cukup tinggi, yaitu 286-410gram/hari.
Tahun 1908 berdiri PT Chisso dengan Motto “dahulukan Keuntungan”
perkembangannya pada tahun 1932 Industri ini berkembang dan memproduksi
berbagai jenis produk dari pewarna kuku sampai peledak, dengan dukungan militer
industri ini merajai industri kimia, dan dengan leluasa membuang limbahnya ke teluk
Minamata diperkirakan 200-600 ton Hg dibuang selama tahun 1932-1968, selain
merkuri limbah PT Chisso juga berupa mangan. Thalium, dan Selenium.
Bencana mulai nampak pada tahun 1949 ketika hasil tangkapan mulai menurun drastis
ditandai dengan punahnya jenis karang yang menjadi habitat ikan yang menjadi
andalan nelayan Minamata.
Pada tahun 1953 beberapa ekor kucing yang memakan ikan dari teluk Minamata
mengalami kejang, menari-nari, dan mengeluarkan air liur beberapa saat kemudian
kucing ini mati.
Tahun 1956 adanya laporan kasus gadis berusia 5 tahun yang menderita gejala

kerusakan otak, gangguan bicara, dan hilangnya keseimbangan sehingga tidak dapat
berjalan.Menyusul kemudian adalah adik dan empat orang tetangganya, penyakit ini
kemudian oleh Dr. Hosokawa disebut sebagai Minamata desease.
Pada tahun 1958 terdapat bukti bahwa penyakit Minamata disebabkan oleh keracunan
Methyl-Hg, hal ini ditunjukkan dengan kucing yang mengalami kejang dan disusul
kematian setelah diberi makan Methyl-Hg. Pada tahun 1960 bukti menyebutkan
bahwa PT Chisso memiliki andil besar dalam tragedi Minamata, karena ditemukan
Methyl-Hg dari ekstrak kerang dari teluk Minamata, sedimen habitat kerang tersebut
mengandung 10-100 ppm Methyl-Hg, sedang di dasar kanal pembuangan pabrik
Chisso mencapai 2000 ppm. pada tahun 1968 pemerintah secara resmi mengakui
bahwa pencemaran dari pabrik Chisso sebagai sumber penyakit Minamata. Penyakit
ini ternyata juga ditemukan pada janin bayi, penyakit ini ternyata menurun secara
genetis sehingga keturunnya dipastikan akan menidap penyakit Minamata, sehingga
orang-orang disana tidak mau mengakui bahwa mereka berasal dari Minamata karena
takut tidak ada orang yang mau menjadi jodohnya.

11. Apa dampak dari pencemaran pestisida?
Penyemprotan dan pengaplikasian dari bahan-bahan kimia pertanian selalu
berdampingan dengan masalah pencemaran lingkungan sejak bahan-bahan kimia
tersebut dipergunakan di lingkungan. Sebagian besar bahan-bahan kimia pertanian
yang disemprotkan jatuh ke tanah dan didekomposisi oleh mikroorganisme. Sebagian
menguap dan menyebar di atmosfer dimana akan diuraikan oleh sinar ultraviolet atau
diserap hujan dan jatuh ke tanah (Uehara, 1993).

Pestisida bergerak dari lahan pertnaian menuju aliran sungai dan danau yang dibawa
oleh hujan atau penguapan, tertinggal atau larut pada aliran permukaan, terdapat pada
lapisan tanah dan larut bersama dengan aliran air tanah. Penumpahan yang tidak
disengaja atau membuang bahan-bahan kimia yang berlebihan pada permukaan air
akan meningkatkan konsentrasi pestisida di air. Kualitas air dipengaruhi oleh pestisida
berhubungan dengan keberadaan dan tingkat keracunannya, dimana kemampuannya
untuk diangkut adalah fungsi dari kelarutannya dan kemampuan diserap oleh partikelpartikel tanah.

Berikut ini akan diuraikan bebrapa dampak penggunaan pestisida yang berhubungan
dengan lingkungan dan ekosistem.

1) Punahnya Spesies
Polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengalami
keracunan dan kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak
sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda dan larva merupakan hewan
yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga
kebal terhadap bahan pencemar dan ada pula yang tidak. Meskipun hewan mampu
beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas
tersebut terlampaui, hewan tersebut akan mati.

2) Peledakan Hama
Penggunaan pestisida dapat pula mematikan predator. Jika predator punah, maka
serangga dan hama akan berkembang tanpa kendali.

3) Gangguan Keseimbangan lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem.
Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan aliran energi menjadi berubah. Akibatnya
keseimbangan lingkungan, daur materi, dan daur biogeokimia menjadi terganggu.

4) Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida dapat mematikan fauna tanah dan dapat juga menurunkan
kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi
asam. Sehingga dapat menurunkan kesuburan tanah.

Kerusakan tanah atau lahan dapat disebabkan oleh kemerosotan struktur tanah
(pemadatan tanah dan erosi), penurunan tingkat kesuburan tanah, keracunan dan
pemasaman tanah, kelebihan garam dipermukaan tanah, dan polusi tanah. Faktorfaktor yang mempengaruhi degradasi tanah atau lahan adalah : (1) pembukaan lahan
(deforestration) dan penebangan kayu hutan secara berlebihan untuk kepentingan
domestik, (2) penggunaan lahan untuk kawasan peternakan/penggembalaan secara
berlebihan (over grazing), dan (3) aktivitas pertanian dalam penggunaan pupuk dan
pestisida secara berlebihan (Hakim, 2002).

DAMPAK PENGGUNAAN PESTISIDA TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
Pestisida merupakan sarana untuk membunuh hama-hama tanaman, dalam Konsep
Pengendalian Hama Terpadu pestisida berperan sebagai salah satu komponen
pengendalian. Pestisida dengan cepat menurunkan populasi hama hingga meluasnya
serangan dapat dicegah, dan kehilangan hasil panen dapat dikurangi. Tetapi, benefit
bagi produksi pertanian tanaman tersebut bukan tidak menimbulkan dampak. Para ahli
menyatakan bahwa salah satu penyebab terbesar penyakit dan penuaan dini pada
manusia adalah banyaknya bahan kimia yang ada di lingkungan kita, dan rekayasa
genetika yang kerap dilakukan pada budidaya bahan pangan non-organik merupakan
salah satu penyebabnya.

Sekitar 40 % kematian di dunia disebabkan oleh pencemaran lingkungan termasuk
tanaman-tanaman yang dikonsumsi manusia, sementara dari 80 ribu jenis pestisida dan
bahan kimia lain yang digunakan saat ini, hampir 10 % bersifat karsinogenik atau
dapat menyebabkan kanker. Sebuah penelitian tentang kanker juga pernah menyatakan
bahwa sekitar 1,4 juta kanker di dunia disebabkan oleh pestisida.

Penggunaan pestisida sangat berdampak terhadap kesehatan dan lingkungan. Setiap
hari ribuan petani dan para pekerja dipertanian diracuni oleh pestisida oleh pestisida
dan setiap tahun diperkirakan jutaan orang yang terlibat dipertanian menderita
keracunan akibat penggunaan pestisida. Dalam beberapa kasus keracunan pestisida,
petani dan pekerja di pertanian lainnya terkontaminasi (terpapar) pestisida pada proses
mencampur dan menyemprotkan pestisida

(pan AP,2001). Di samping itu

masyarakat sekitar lokasi pertanian sangat beresiko terkontaminasi pestisida melalui
udara, tanah dan air yang ikut tercemar, bahkan konsumen melalui produk pertanian
yang menggunakan pestisida juga beresiko terkontaminasi pestisida.

Penelitian terbaru mengenai bahaya pestisida terhadap keselamatan nyawa dan
kesehatan manusia sangat mencengankan. WHO (World Helth Organization) dan
Program Lingkungan PBB memperkirakan ada 3 juta orang yang bekerja pada sektor
pertanian di negara-negara berkembang terkena racun pestisida dan sekitar 18 ribu
orang diantaranya meninggal setiap tahunnya (Miller, 2004).

Menurut NRDC (Natural Resources Defenns Council) tahun 1998, hasil penelitian
menunjukkan bahwa kebanyakan penderita kanker otak, leukemia dan cacat pada
anak-anak awalnya disebabkan tercemar pestisida kimia.

12. Apa sajakah bahan-bahan kimia dalam bidang pertanian?
Pertanian adalah kegiatan yang menyangkut tentang tanaman. Lalu apa hubungan
tanaman dan kimia? Tanaman dalam proses fotosintesis mengambil makanan dari
tanah, tanaman membutuhkan unsur-unsur atau mineral yang terkandung dalam tanah.
Unsur atau mineral inilah yang diteliti dan dikembangkan oleh para ahli kimia. Unsur
atau mineral yang dibutuhkan tanaman ini disebut unsur hara.
1. Fungsi dan Pengaruh Unsur Hara C,H,O,N,P dan K merupakan contoh unsur hara.
C,H dan O didapat oleh sebuah tanaman melalui senyawa CO2 dan H2O. Unsur N
digunakan tanaman dalam bentuk nitrat tetapi unsur N banyak diudara dalam
bentuk N2. Unsur N digunakan tanaman untuk membantu dalam pertumbuhan,
terutama batang dan daun. Unsur P atau fosfor digunakan tanaman untuk
pembentukan akar dan asimilasi tanaman. Unsur K atau kalium membantu dalam
pembentukan protein dan karbohidrat selain itu juga berfungsi memperkuat bunga
dan buah.
Unsur-unsur tersebut diambil oleh tanaman dari tanah. Tanaman yang tidak
difungsikan oleh manusia akan mati dan mengembalikan unsur-unsur tersebut ke
tanah. Tetapi pada lahan tanah yang dipanen atau difungsukan oleh manusia
otomatis tanaman tidak mengembalikan unsur tersebut ke tanah dengan kata lain
unsur hara pada tanah berkurang. Pada pertanian tradisional masyarakat menanam
polong-polongan untuk mengembalikan kesuburan tanah karena polong-polongan
mengikat langsung nitrogen dari udara dan nantinya diubah menjadi senyawa
amonia bersama bakteri tanah. Pada pertanian moderen hal ini tidak efektif, para
ahli dan pakar kimia mencari pemecahan masalah ini dan didapati yang namanya
pupuk. Misal pada pemupukan N terhadap produksi tanaman padi toleran
rendaman. Tanaman padi akan tumbuh dan memiliki nilai produksi yang maksimal
apabila di beri pupuk yang mengandung unsur Nitrogen (N) dengan takaran yang
sesuai. Namun berbeda cerita apabila tanaman padi tersebut terendam banjir.
Apabila tanaman padi terendam banjir maka produksinya akan berkurang di
akibatkan oleh kekurangan oksigen karena difusi oksigen terhambat oleh air. Maka

pemupukan yang dilakukan tidak sama seperti kondisi normal. Oleh karena itu kita
harus mengetahui seberapa besar peranan pemupukan N terhadap padi yang
terendam banjir. Setelah dilakukan beberapa percobaan maka dapat diketahui
bahwa padi yang terendam banjir tumbuh lebih lambat daripada yang tidak
terendam banjir. Sedangkan pertumbuhan tanaman yang terendam banjir akan lebih
stabil apabila di beri pupuk urea briket sebesar 300 kg / hektar. Dimana urea adalah
senyawa organik yang tersusun atas unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen.
Dengan kandungan nitrogen yang dominan sekitar 46 persen. Maka dari itu
peranan unsur hara atau unsur kimia sangat penting dalam menunjang
pertumbuhan dan produksi tanaman.
2. Pupuk, Kegunaan dan Alternatif Pupuk adalah sesuatu yang ditambahkan pada
tanaman untuk memenuhi kebutuhan zat hara sehingga proses pertumbuhan
berlangsung baik. Unsur-unsur yang dibutuhkan bagi tumbuhan seperti C,H,O,N
dan P dimasukan atau dikandung oleh pupuk dalam persentase yang berbeda- beda
tergantung pemakai ingin menambahkan unsur hara apa ketanamannya. Seperti
pupuk urea, pupuk urea mengandung kurang lebih 45% unsur Nitrogen. Contoh
lain seperti pupuk ES (Enkel Superfosfat) dan pupuk TSP (Tripel Superfosfat) yang
masing-masing mengandung kurang lebih 20% dan 50% unsur fosfor. Dan banyak
jenis pupuk lainnya yang mengandung unsur yang dibutuhkan tanaman.

III.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil diskusi yang telah dilakukan di dapatkan kesimpulan bahwa:
1. Dapat dikatakan pencemaran lingkungan atau polutan merupakan masuknya atau
dimasukkannya zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atu oleh proses alam
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya.
2. Dampak pencemaran lingkungan tidak hanya berpengaruh dan berakibat kepada
lingkungan alam saja, tetapi berakibat dan berpengaruh terhadap kehidupan
tanaman, hewan dan juga manusia. Pencemaran yang masuk melalui jalur makanan
dan berada dalam daur pencemaran lingkungan cepat atau lambat akan sampai juga
dampaknya pada manusia. Oleh sebab itu manusia dalam upayanya memperoleh
kualitas dan kenyamanan hidup yang lebih baik, perlu juga untuk memperhatikan
hal-hal apakah yang nantinya akan membuat terjadinya kerusakan lingkungan.
Sehingga kita akan membuat suatu upaya agar lingkungan alam yang kita keruk
SDA-Nya, segera dilakukan proses rehabilitasi terhadap alam untuk mencegah
terjadinya kerusakan yang lebih parah lagi.
3. penanggulangan atau pengendaliannya adalah upaya pembuatan standar bahan baku
mutu lingkungan, pengaweasan lingkungan dan penggunaan teknologi dalam upaya
mengatasi masalah pencemaran lingkungan. Upaya pencegahan atas pencemaran
lingkungan ialah Mengatur sistem pembuangan limbah industri sehingga tidak
mencemari lingkungan, Menempatkan industri atau pabrik terpisah dari kawasan
permukiman penduduk, Melakukan pengawasan atas penggunaan beberapa jenis
pestisida, insektisida dan bahan kimia lain yang berpotensi menjadi penyebab dari
pencemaran lingkungan, Melakukan penghijauan, Memberikan sanksi atau
hukuman secara tegas terhadap pelaku kegiatan yang mencemari lingkungan, dan
Melakukan penyuluhan dan pendidikan lingkungan untuk menumbuhkan kesadaran
masyarakat tentang arti dan manfaat lingkungan hidup yang sesungguhnya.

DAFTAR PUSTAKA

Wardhana, Wisnu Arya. 2004. “Dampak Pencemaran Lingkungan (Edisi Revisi)”.
Penerbit Andi. Yogyakarta.

Abu Sudia, Wasilah. , dkk.. 2002. Kimia Lingkungan. Pusat Penerbitan Uniersitas Terbuka.
Jakarta.

Bailey, RA. Et al. 1978. Chemical of The Environmet. Academic Press. Newyork.

Palar, Heryanto. 2005. Pencemaran dan Teknologi logam berat. Rineka Cipta. Jakarta.