MANAJEMEN RISIKO PELAKSANAAN PROYEK OFFS

MANAJEMEN RISIKO PELAKSANAAN PROYEK OFFSHORE PLATFORM
OIL & GAS DENGAN KONSEP EPC

DI PT. XYZ
Luki Ferliansyah, Taufiqur Rachman
Program Studi Teknik Industri – Fakultas Teknik
Universitas Esa Unggul Jakarta
lukiferliansyah04@gmail.com, taufiqur.rahcman@esaunggul.ac.id

Abstrak
PT. XYZ adalah perusahaan kontraktor dibidang konstruksi khususnya proyek pembuatan offshore
platform dengan konsep EPC (engineering, construction , procurement). Berdasarkan jadwal dan perhitungan
untuk proyek yang sama pada tahun 2016, terdapat keterlambatan waktu penyelesaian proyek selama 1 bulan
yang dikarenakan adanya kemunduran awal jadwal pengerjaan proyek yang lebih dari 3 bulan. Tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan mengenai penyebab atau risiko yang terjadi selama
pengerjaan proyek berlangsung yang ditanjau dari segi kontraktor yaitu PT. XYZ. Pengelompokan risiko
menggunakan RBS (Risk Breakdown Structur ) dan untuk indikator risikonya berdasarkan hasil studi literatur
yang memiliki kesamaan dalam konsep EPC. Berdasarkan data hasil olahan didapatkan 37 risiko yang nantinya
diberikan kepada responden. Hasil kuesioner tahap pendahuluan dengan uji validitas dan reliabilitas didapatkan
30 variabel risiko. Berdasarkan 30 risiko yang telah terdaftar diberikan lagi ke responden untuk melihat
kemungkinan dan dampaknya. Hasil kuesioner tahap kedua dengan uji validitas dan reliabilitas didapatkan 27

risiko. Dalam penganalisahan level risiko menggunakan matrix Australian/ Newzeland Standar risk management
(AS 4360-2004) dimana didapatkan 4 risiko tinggi, 12 risiko sedang, 11 risiko kecil. Penganalisahan penyebab
langsung risiko tinggi pada faktor eksternal ialah karena kondisi tidak aman (unsafe condition ) atau diluar
kontrol kontraktor, pada faktor construction dan manajemen proyek penyebab langsungnya ialah karena
tindakan tidak aman (unsafe action ). Adapaun usulan mitigasi secara umum untuk faktor construction yakni
(x22) kecelakaan kerja pada proses konstruksi ialah dikurangi, faktor manajemen (x29) yakni risiko material
yang rusak di site ialah dengan mengurangi risiko, untuk faktor eksternal yaitu ( x35 ) terlambatnya pembayaran
oleh owner yakni dikurangi, dan untuk faktor eksternal yaitu (x37) Cuaca (Hujan dan Angin) ialah dikurangi.
Kata Kunci : (Konsep EPC, Jadwal Proyek, Risiko Proyek, Standart Risk Management, Mitigasi Risiko)
I. Pendahuluan
Dewasa kini masih banyak sekali proyekproyek di Indonesia dimana kualitas tidak sebanding
dengan estimasi yang dikeluarkan. Pada suatu
pengerjaan proyek, penjadwalan dan pengendalian
dalam konteks perencanaan merupakan hal yang
sangat kritis dan harus selalu diperhatikan, baik pada
sistem yang digunakan ataupun sumber daya yang
dilibatkan. Pada pengerjaan suatu proyek baik skala
besar maupun skala kecil selalu memiliki risiko yang
kecil dan besar juga, dikarenakan adanya kegiatan
atau aktifitas yang terjadi. Risiko tersebut dapat

dikendalikan apabila pengendalian dilakukan oleh
kedua belah pihak yakni pemilik (owner) dan
kontraktor. Keuntungan dari kedua belah pihak
disini adalah dapat mengetahui dan mendifinisikan
apa yang menjadi tujuan. Selain itu bagaimana
penanganan atau perlakuan dari risiko yang mungkin
terjadi saat pengerjaan proyek.
PT. XYZ merupakan perusahaan kontraktor
oil & gas yang khusus bergerak pada bidang

konstruksi anjungan lepas pantai (offshore
platform). Konsep yang diterapkan perusahaan ialah
EPC yakni perancangan (engineering), pengadaan
material dan peralatan (procurement), pelaksanaan
konstruksi (construction). Penerapan konsep ini
dalam mengerjakan beberapa proyek cukup
menghemat waktu, walaupun demikian pada
pengerjaan proyek tahun 2016 adanya keterlambatan
memulai pengerjaan proyek hampir 3 bulan dan
keterlambatan penyelesaiaan proyek hampir 1 bulan.

Mengacu pada permasalahan diatas, maka perlu
membuat identifikasi dan analisa mengenai risikorisiko yang terjadi pada saat proyek akan dikerjakan
oleh kontraktor maupun saat proyek sedang
dikerjakan dan bagaimana respon penanganan risiko
tersebut. Hal ini sebagai bahan refrensi pihak
industri di bidang konstruksi khususnya dengan
konsep
EPC
(engineering,
procurement,
construction) dalam mengerjakan proyek oil & gas.

a.

II. Tinjauan Pustaka
Proyek adalah kegiatan untuk mencapai sebuah

Menetapkan konteks
Penetapan


konteks

ini

dilakukan

dengan

tujuan yang direncanakan dan ditetapkan dalam

pendifinisian parameter dasar dimana risiko harus

suatu kurun waktu tertentu dengan menggunakkan

dikelola

sejumlah biaya, tenaga kerja dan bahan (Buck,

keputusan dalam kajian manajemen risiko yang


1968). Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek

lebih terinci. Tahapan ini menentukan lingkup bagi

adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung

keseluruhan proses manajemen risiko, konteks disini

dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber

berarti segala hal yang berkaitan dengan upaya

daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan

manajemen dalam rangka mengelola risikonya.

tugas yang sasaranya telah ditetapkan dengan jelas.

Dalam hal ini ialah dengan menetapkan konteks


Proyek EPC adalah satu dari banyak bentuk konsep

strategis, organisasi, manajemen risiko, krteria

manajemen proyek yang melimpahkan tanggung

evaluasi risiko dan mendifinisik struktur.

untuk

menyediakan

pedoman

bagi

jawab ke kontaraktor atas kegiatan perancangan
(Engineering), pengadaan material dan peralatan
(Procurement)


dan

pelaksanaan

b.

Identifikasi risiko

konstruksi

Pada tahap ini sangat kritikal, karena jika ada

(Construction ). Manajemen risiko menurut standard

suatu risiko potensial tidak terdeteksi maka tidak

Australian/ Newzeland Standar risk managemen

dapat dianalisa kedepannya. Untuk itu perlu


(AS/NZS 4360:2004) adalah peluang terjadinya

identifikasi risiko secara komperhensif dengan

sesuatu yang akan berdampak dalam pencapaian

menggunakan

sebuah tujuan. Adapun proses dalam manajemen

terstruktur dengan baik dan harus mencakup semua

risiko menurut standard Australian/ Newzeland

risiko baik risiko yang berada dalam kendali maupun

Standar risk management (AS 4360-2004) yang

yang diiluar kendali organisasi. Hal yang menjadi


dapat dilihat pada Gambar 2.1.

dasar yaitu pengalaman atau record, brainstorming ,

proses

secara

sistematis

yang

analisis sistem, audit dan rekomendasi lain, apa yang
terjadi dan daftar peristiwa yang mungkin terjadi,
bagaimana dan mengapa peristiwa dapat terjadi.
Identifikasi ini dapat menggunakan RBS (Risk
Breakdown

Struktur )


untuk

mengelompokkan

sumber risiko seperti pada gambar 2.2.

Gambar 2.1 Standard Australian/ Newzeland
Standar risk management (AS 4360-2004)

Berdasan

Gambar

2.1

yakni

Australian/

Newzeland Standar Risk Management (AS 4360-


2004) langkahnya meliputi :

Gambar 2.2 Risk Breakdown Structure

c.

Analisa Risiko

Tabel 2.2 Penilaian Risiko Kualitatif

Dalam hal ini tujuan yang dapat dicapai ialah
Kemungkinan

Minor
(2)

(1)

L

L

Unlikely (2)

L

L

Possible

(3)

L

M

M

H

H

(4)

L

M

H

H

VH

M

H

H

VH

VH

dapat memisahkan antara risiko-risiko kecil dan
risiko-risiko besar cakupan pertimbangannya ialah
sumber risiko, peluang dan dampaknya.


Menentukan pengendalian yang ada meliputi
aktifitas-aktifitas

identifikasi

pengelolaan,

Dampak
Medium
(3)

Insignificant
(1)

Rare

Likely
Almost
Certaint

(5)

Major
(4)

Exstrim
(5)

L

L

M

M

M

H

sistem teknik dan prosedur yang ada untuk
mengendalikan risiko serta penaksiran kekuatan


Perlakuan Risiko
Perlakuan risiko meliputi identifikasian opsi

dan kelemahannya.
Menentukan Konsekuensi dan likelihood suatu

untuk memperlakukan risiko, menaksir opsi tersebut,

peristiwa ditaksir dengan hasil pengendalian

menyiapkan rencana perlakuan, dan imlementasi

yang ada. Dimana kombinasi keduanya akan

terhadap rencana perlakuan. Opsi-opsi dalam hal ini

dapat menghasilkan level dari risiko tersebut.

meliputi sebagai berikut :

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan

1.

analisis

statisk

ataupun

kalkulasi

informasi

yang

digunakan

haruslah

Menghindari risiko memutuskan atau tidak
melanjutkan aktivitas.

dari

konsekuensi dan likelihood . Sumber-sumber

d.

e.

2.

Mengurangi likelihood dapat dilakukan dengan
audit

ada,

internal

dan

peningkatan

misalnya catatan masa lalu, pengalaman yang

ketaatan,

relevan, literatur umum yang relevan, uji

komperhensif,

pemasaran dan riset pemasaran, eksperimen dan

persyaratan, spesifikasi, rancangan, rekayasa,

prortype, model ekonomi dan rekayasa model

operasi,

lainnya, serta pertimbangan spesialis dan pakar.

manajemen investasi dan portofolio, perawatan

Tabel 2.1 Nilai Probabilitas dan Impact Risk

yang

Pengukuran
Kemungkinan Risiko
1 = Tidak pernah

Pengukuran
Dampak Risiko
1= Sangat Kecil

2 = Jarang

2 = Kecil

3 = Sedang

3 = Sedang

4 = Sering

4 = Besar

5 = Selalu

5 = Sangat Besar

persyaratan

program

penelaahan

inspeksi

bersifat

penelitian

kontrak

pengendalian

preventif,

dan

formal

jaminan

pengembangan

yang
terhadap

proses,

kualitas,

tekhnologi,

pelatihan terstruktur, pengujian,
3.

Menghindari konsekuensi dilakukan dengan
perencanaan kontijensi, penyelarasan kontrak,
bentuk rancangan (design featurs), rencana
pemulihan

akibat

Evaluasi Risiko

engineering

dan

Evaluasi risiko adalah perbandingan antara level

kendalian

bencana,

struktural,

kecuarangan,

rekayasa

rencana

minim

dan

eksposure

risiko yang ditemukan dalam proses dengan kriteria

terhadap sumber risiko, relokasi suatu aktivitas,

risiko yang sebelumnya telah ditetapkan. Hasil dari

meningkatkan

evaluasi ini nantinya adalah daftar dari risiko, luas

pembayaran eks-grasia/asuransi.

atau cakuan risiko serta pihak-pihak yang nantinya

4.

hubungan

masyarakat,

Memindahkan risiko dapat dilakukan dengan
melibatkan pihak lain, mekanisme kontrak,

mendapatkan manfaat.

penutupan asuransi.
5.

Menahan risiko dalam hal ini mungkin masih
terdapat sebuah risiko residual yang masih
tertahan.

IV. Hasil dan Pembahasan

III. Metode Penelitian
Pada tahap awal penelitian ini dimulai

a.

Menghitung Kinerja Waktu Awal dan Akhir

dengan penelitian pendahuluan yakni untuk
melakukan pengamatan umum terhadap kondisi

Penghitungan kinerja waktu proyek adalah
menggunakan data jadwal berikut :

dan masalah yang dihadapi oleh PT. XYZ.
Selanjutnya melakukan studi pustaka untuk
mengumpulkan

refrensi-refrensi

dan

studi

lapangan mengenai proses manufaktur dan
sistem manajemen perusahaan, penghitungan
kenerja waktu dan ke pihak-pihak terkait PT.
XYZ untuk mengumpulkan data risiko (risk

Gambar 2.4 Jadwal pengerjaan proyek

regeister ) yang sering dihadapi perusahaan

sekaligus mengolah data tersebut. Tahap akhir
melakukan analisa risiko berupa respon atau
yang digunakan untuk mengantisipasi segala
bentuk kemungkinan-kemungkinan dari setiap
risiko-risiko yang terjadi. Tahapan penelitian ini

Berdasarkan Gambar 2.4 bahwa perencanaan
dimulai pada maret 2016 harus tertunda ke juni 2016,
artinya pengerjaan awal proyek tertunda hampir 3
bulan. Dalam menghitung kinerja waktu akhir proyek
menggunakan persamaan berikut :
Kinerja Waktu = (Waktu Rencana – Waktu Aktual)

dapat dilihat pada diagram alir dibawah ini :

= 9 bulan – 10 bulan = -1 bulan

Mulai

Berdasarkan jadwal proyek dan penghitungan

Penelitian Pendahuluan

diatas, proyek ini memakan waktu 10 bulan dimana

Studi Pustaka

Studi Lapangan

terlambar -1 bulan.
Risk Breakdown
Structure (RBS)

Buku & Jurnal,
etch..

Jadwal Pengerjaan
Proyek

Lingkup manajemen
Perusahaan

b.

Kuesioner tahap 1
Kuesioner 1 atau pendahuluan dari hasil studi

Perumusan Masalah

literatur berisikan 5 faktor risiko yaitu faktor

Tujuan Penelitian

engineering , procurement, construction , manajemen

Pengumpulan Data

proyek, eksternal dimana keseluruhannya terdapat

Pengolahan Data

sub-faktor 37 risiko, adapun sebagai berikut :

Perhitungan Kinerja
Waktu

Tabel 2.3 Risiko Proyek EPC

Risk Register

No

Kuesioner Tahap 1
(Validasi Variabel)
Tidak

Variabel Valid?

Ya

Kuesioner Tahap 2
(Dampak & Frekuensi)
Tidak

Variabel Valid?

Variabel Risiko
Faktor Engineering
Kesalahan pemahaman desain dasar gambar
Perubahan spesifikasi material oleh pihak owner
Jadwal pengerjaan desain yang singkat
Terjadinya desain ulang
Kesalahan penghitungan biaya proyek
Spesifikasi desain yang dibuat kurang mendetil
Kurangnya data teknis mengenai project yang akan dibuat
Faktor Procurment

1
2
3
4
5
6
7

X1
X2
X3
X4

8

X8

Kenaikan harga bahan baku /material/equipment

9

X9

Kurangnya informasi mengenai perusahaan vendor

10

X10

Jadwal pengadaan yang singkat

11

X11

Kesalahan estimasi anggaran pengadaan

12

X12

Kerusakan dan kehilangan material saat di perjalanan

13

X13

Peralatan dan material penting terlambat

14

X14

Proses pengendalian dokumen pengadaan yang kurang baik

15

X15

Perizinan pengadaan yang kurang lengkap

X5
X6
X7

Ya

Respon Risiko

Analisa dan Pembahasan

Kesimpulan dan
Saran

Selesai

Gambar 2.3 Diagram Alir Penelitian

Tabel 2.3 Risiko Proyek EPC
3.

Faktor Construction
16

X16

Fasilitas penunjang konstruksi tidak memadai

17

X17

Cacat pada hasil pekerjaan mengelas dan mengecat

18

X18

Sumber daya manusia kurang mencukupi

19

X19

Mesin mengalami error saat proses konstruksi

20

X20

Urutan pekerjaan konstruksi di lapangan yang tidak Efektif

21

X21

Kurangnya komunikasi antar pekerja

22

X22
X23

Kecelakaan kerja pada proses konstruksi
Konflik dengan kegiatan lain di site yang ama untuk
project yang berbeda

24

X24

Kesalahan saat proses menginstal peralatan pada Platform

25

X25

Perencanaan urutan kerja yang kurang baik
Kurangnya penyusunan organisasi pada penugasan
karyawan
Sistem koordinasi kurang antar menejmen puncak dan
manajemen bawah
Jadwal yang tidak realistis
Adanya material yang rusak di site
Kurangnya pendifinisian otoritas dan tanggung jawab
disetiap departemen

23

X26

26
X27

27
28
29
30
31

X28
X29
X30
X31

Gambar 2.7 Grafik Profil Department Responden

d.

Uji Validitas dan Reliabilitas Tahap 1
Dalam penentuan valid atau tidaknya, peneliti

menggunakan persamaan df = n-2, dimana sampel
adalah 40. Maka df = 40-2 = 38. Nilai df=38 dan α =
0.05, dapat dilihat pada r tabel nilainya adalah 0.312.
Adapun hasil perhitungan sebagai berikut :

Keuangan perusahaan yang tidak baik

Tabel 2.4 Hasil Uji Validitas Tahap I

Faktor Eksternal
32

X32
X33

33
34
35

X34
X35

36

X36

37

X37

c.

Kurangnya keamanan lokasi pengerjaan proyek
Perubahan peraturan pemerintah mengenai aturan
pengerjaan proyek baik dari keuangan, status karyawan dan
pajak
Perubahan peraturan internasional mengenai standar
kualitas perusahaan dalam pengerjaan proyek
Terlambatnya pembayaran oleh owner
Bencana alam (Gempa bumi, kebakaran, tsunami, longsor,
banjir, gunung meletus)
Cuaca (Hujan dan angin)

Responden Penelitian
Responden pada penelitian dikatakan layak jika

1) Pendidikan standar minimal SMA (Sekolah
Menengah Atas). 2) Lama kerja diatas ≥5 tahun, 3).
Penilaian dilakukan pada tiap departement yang
terlibat. Adapun profil responden sebagai berikut :
1.

Pendidikan

d.

Gambar 2.5 Grafik Profil Pendidikan
2.

Lama Kerja

Departement

No

Variabel

r hitung
total

r tabel

Keterangan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37

X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X29
X30
X31
X32
X33
X34
X35
X36
X37

0.496
0.059
0.553
0.593
0.628
0.367
0.541
0.652
0.284
0.493
0.703
-0.110
0.460
0.748
0.471
0.622
0.700
0.748
0.555
0.731
0.625
0.619
0.092
0.553
0.699
0.030
0.555
0.540
0.571
0.102
0.539
0.041
0.640
0.532
0.710
0.646
0.329

0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312

Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak valid
Valid
Valid
Tidak valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak valid
Valid
Valid
Tidak valid
Valid
Valid
Valid
Tidak valid
Valid
Tidak valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Berdasarkan Tabel 2.4 dapat disimpulkan
bahwa dari 37 variabel risiko terdapat 7 variabel yang
tidak valid. Hasil tersebut didapatkan dengan
Gambar 2.6 Grafik Lama Kerja Responden

software spss 15.

Selanjutnya mengukur tingkat reliability

f.

Responden Penelitian Tahap Kedua

dari pernyataan menggunakan program software spss

Profil responden dalam penyebaran kuesioner

15. Dalam hal ini apabila nilai cr onbac’h alfa > 0.60

pada tahap kedua ini ialah sama dengan profil sampel

maka alat ukur tersebut dapat dikatakan handal, hasil

atau responden tahap pertama.

yang didapatkan dapat dilihat pada tabel 2.5.
Tabel 2.5 Hasil Uji Reliabilitas Tahap I
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
0.887
37

g.

Uji Validitas & Reliabilitas Kemungkinan Risiko
Pada tahap kedua ini pengujian dilakukan satu

persatu untuk setiap jawaban responden terhadap
kemungkinan dan dampak risiko. Pada pengujian

e.

Kuesioner Tahap Kedua

penentuan valid atau tidaknya peneliti peneliti

Kuesinoer tahap ini terdiri dari 30 pernyataan

menggunakan persamaan df = n-2, dimana sampel

dimana merupakan pengurangan dari kuesioner tahap

adalah 40. Maka df= 40-2 = 38. Nilai df=38 dan α =

pertama. Berikut daftar 30 pernyataan yang dapat

0.05, dapat dilihat pada r tabel adalah 0.312. Berikut

dilihat pada Tabel 2.6.

hasil ini uji validitas untuk kemungkinan risiko dapat

Tabel 2.6 Risiko Proyek EPC
No
1
2
3
4
5
6

X1
X3
X4
X5
X6
X7

Variabel Risiko
Faktor Engineering
Kesalahan pemahaman desain dasar gambar
Jadwal pengerjaan desain yang singkat
Terjadinya desain ulang
Kesalahan penghitungan biaya proyek
Spesifikasi desain yang dibuat kurang mendetil
Kurangnya data teknis mengenai project yang akan dibuat
Faktor Procurment

7

X8

8

X10

Jadwal pengadaan yang singkat

9

X11

Kesalahan estimasi anggaran pengadaan

10

X13

Peralatan dan material penting terlambat

11

X14

Proses pengendalian dokumen pengadaan yang kurang baik

12

X15

Perizinan pengadaan yang kurang lengkap

13

X16

Fasilitas penunjang konstruksi tidak memadai

14

X17

Cacat pada hasil pekerjaan mengelas dan mengecat

15

X18

Sumber daya manusia kurang mencukupi

16

X19

Mesin mengalami error saat proses konstruksi

17

X20

Urutan pekerjaan konstruksi di lapangan yang tidak Efektif

18

X21

Kurangnya komunikasi antar pekerja

19

X22

Kecelakaan kerja pada proses konstruksi

20

X24

Kesalahan saat proses menginstal peralatan pada Platform

21

X25

dilihat pada Tabel 2.7 sebagai berikut :
Tabel 2.7 Hasil Uji Validitas Kemungkinan Risiko

Kenaikan harga bahan baku /material/equipment

Faktor Construction

23
24

X28
X29

Perencanaan urutan kerja yang kurang baik
Sistem koordinasi kurang antar menejmen puncak dan
manajemen bawah
Jadwal yang tidak realistis
Adanya material yang rusak di site

25

X31

Keuangan perusahaan yang tidak baik

26

X33

27

X34

28

X35

29

X36

30

X37

22

X27

Faktor Eksternal
Perubahan peraturan pemerintah mengenai aturan pengerjaan
proyek baik dari keuangan, status karyawan dan pajak
Perubahan peraturan internasional mengenai standar kualitas
perusahaan dalam pengerjaan proyek
Terlambatnya pembayaran oleh owner
Bencana alam (Gempa bumi, kebakaran, tsunami, longsor,
banjir, gunung meletus)
Cuaca (Hujan dan angin)

No

Variabel

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

X1
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X10
X11
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20
X21
X22
X24
X25
X27
X28
X29
X31
X33
X34
X35
X36
X37

r hitung
total
0.353
0.344
0.402
0.331
0.438
0.458
0.338
0.642
0.349
0.467
0.507
0.384
0.620
0.437
0.553
0.385
0.454
0.329
0.369
0.475
0.604
0.553
0.557
0.620
0.400
0.323
0.361
0.315
0.549
0.557

r
table
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312

Ket
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Berdasarkan Tabel 2.7 dapat disimpulkan bahwa
dari

30

variabel

untuk

penilaian

terhadap

kemungkinan valid. Hasil tersebut didapatkan dengan
menggunakan program software spss 15.

Berikut hasil ini uji reliabilitas kemungkinan
risiko dapat dilihat pada tabel 2.8 sebagai berikut :

menggunakan program software spss 15. Hasil yang
didapatkan dapat dilihat pada tabel 2.10.

Tabel 2.8 Hasil Uji Reliabilitas Kemungkinan

Tabel 2.10 Hasil Uji Reliabilitas Dampak Risiko

Risiko

Reliability Statistics

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
0.865
30

Cronbach's Alpha
0.778

N of Items
30

Dari tabel 2.10 uji reliabilitas dampak risiko
Dari tabel 2.8 diketahui nilai Cronbach's
Alpha adalah 0.865, sesuai dengan pedoman peneliti

bahwa apabila nilai cr onbac’h alfa diatas 0.60 maka

diketahui nilai Cronbach's Alpha 0.778, sesuai
pedoman peneliti bahwa apabila nilai cr onbac’h alfa
diatas 0.60 maka alat ukur dikatakan reliable.

hal itu atau alat ukur yang digunakan dapat
dinyatakan reliable.
Selanjutnya

h.
mengukur

validitas

dampak risiko berdasarkan jawab responden. Berikut
ini hasil uji validitas untuk kemungkinan risiko dapat
dilihat pada tabel 2.9 sebagai berikut :

No

Variabel

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

X1
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X10
X11
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20
X21
X22
X24
X25
X27
X28
X29
X31
X33
X34
X35
X36
X37

Dalam penilain risiko, peniliti menggunakan
matrix

Australian/

Newzeland

Standar

risk

management (AS 4360-2004) dimana merupakan

untuk pengukuran kualitatif dari kemungkinan dan

Tabel 2.9 Hasil Uji Validitas Dampak Risiko
r
hitung
total
0.508
0.387
0.362
0.353
0.378
0.550
0.377
0.435
0.457
0.605
0.378
0.360
0.265
0.340
0.251
0.327
0.330
0.263
0.380
0.314
0.391
0.323
0.360
0.375
0.422
0.437
0.409
0.355
0.443
0.319

Penilaian Risiko

untuk

r table

Keterangan

0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312
0.312

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

dampak risiko, hal ini dapat dilihat pada tabel 2.11.
Tabel 2.11 Penilaian Risiko Kualitatif
Kemungkinan

Insignificant
(1)

Minor
(2)

(1)

L

L

Unlikely (2)

L

Possible

(3)

L

Likely
Almost
Certaint

(4)

L
M

Rare

(5)

Dampak
Medium
(3)

Major
(4)

Exstrim
(5)

L

L

M

L

M

M

H

M

M

H

H

M

H

H

VH

H

H

VH

VH

Keterangan :


VH : Very Hight Risk (Sangat Tinggi) Perlu
pengamatan rinci, penanganan harus level
pimpinan



H : Hight Risk (Tinggi)  Perlu ditangani oleh



manajer proyek

M : Medium Risk (Sedang)  Risiko rutin,



ditangani langsung ditingkat proyek

L : Low Risk (Lemah)  Risiko rutin, ada
dianggaran pelaksanaan proyek.
Adapun hasil untuk penilaian keseluruhan

Kemudian mengukur tingkat reliability dari
pernyataan dalam hal ini variabel risiko (X)

risiko variabel yang tidak valid pada uji validitas
dampak risiko, dapat dilihat pada tabel 2.12.

Tabel 2.12 Penilaian Risiko
Nilai
Faktor

Risiko

Engineering

Procurement

Construction

Managemen
Proyek

Eksternal

x1
x3
x4
x5
x6
x7
x8
x10
x11
x13
x14
x15
x17
x19
x20
x22
x24
x25
x27
x28
x29
x31
x33
x34
x35
x36
x37

Kemungkinan
1.50
2.20
2.65
3.33
2.50
2.00
3.45
2.30
2.48
3.78
2.45
1.83
4.33
3.85
1.85
3.40
1.85
2.18
3.00
3.98
3.65
2.38
1.95
1.60
4.00
1.98
3.98

Dampak
2.65
2.08
3.75
3.85
3.10
1.88
3.88
1.70
2.48
3.98
1.73
2.50
2.98
3.65
3.40
4.30
3.58
3.80
3.65
2.48
4.50
2.45
3.58
2.83
4.43
4.73
4.00

Level
Risko
L
L
M
M
M
L
M
L
M
M
M
L
M
M
L
H
L
M
M
M
H
L
L
L
H
L
H

Evaluasi
Risiko rutin, ada dianggaran pelaksanaan proyek
Risiko rutin, ada dianggaran pelaksanaan proyek
Risiko rutin, ditangani langsung ditingkat proyek
Risiko rutin, ditangani langsung ditingkat proyek
Risiko rutin, ditangani langsung ditingkat proyek
Risiko rutin, ada dianggaran pelaksanaan proyek
Risiko rutin, ditangani langsung ditingkat proyek
Risiko rutin, ada dianggaran pelaksanaan proyek
Risiko rutin, ditangani langsung ditingkat proyek
Risiko rutin, ditangani langsung ditingkat proyek
Risiko rutin, ditangani langsung ditingkat proyek
Risiko rutin, ada dianggaran pelaksanaan proyek
Risiko rutin, ditangani langsung ditingkat proyek
Risiko rutin, ditangani langsung ditingkat proyek
Risiko rutin, ada dianggaran pelaksanaan proyek
Perlu ditangani oleh manajer proyek
Risiko rutin, ada dianggaran pelaksanaan proyek
Risiko rutin, ditangani langsung ditingkat proyek
Risiko rutin, ditangani langsung ditingkat proyek
Risiko rutin, ditangani langsung ditingkat proyek
Perlu ditangani oleh manajer proyek
Risiko rutin, ada dianggaran pelaksanaan proyek
Risiko rutin, ada dianggaran pelaksanaan proyek
Risiko rutin, ada dianggaran pelaksanaan proyek
Perlu ditangani oleh manajer proyek
Risiko rutin, ada dianggaran pelaksanaan proyek
Perlu ditangani oleh manajer proyek

Berdasarkan 27 risiko pada tabel 2.12 tersebut pada variabel enggineering terdapat 3 risiko kategori
kecil (x1, x3, x7 ) dan 3 risiko sedang yaitu (x4, x5, x6 ). Pada variabel procurement terdapat 2 risiko kecil (x10,
x15 ) dan 4 risiko yang masuk kategori sedang yaitu ( x8, x11, x13, x14 ). Pada variabel construction terdapat 2

risiko yang terkategori kecil (x20, x24 ) dan risiko sedang terdapat 2 risiko yaitu (x17, x19 ) dan risiko yang
masuk kedalam kategori tinggi yakni risiko (x22). Pada managemen proyek terdapat 1 terkategori kecil ( x31),
risiko yang terkategori sedang (x25, x27, x28) dan 1 risiko yang terkategori tinggi (x29 ). Pada variabel eksternal
terdapat 3 risiko kecil (x33, x34, x36) dan 2 risiko tinggi (x35, x37).
i.

Mitigasi Risiko
Dalam mitigasi risiko, risiko yang telah diketahui kategorinya berdasarkan kemungkinan dan dampak

adalah dengan menggunakan hirarki untuk menilai bagaimana respon risiko-risiko tersebut. Adapun hirarki
tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.8.

j.

Gambar 2.8 Hirarki Mitigasi Risiko

Hirarki pada Gambar 2.8 digunakan untuk menilai respon atau tindakan terhadap risiko yang terjadi.
Sesuai dengan ruang lingkup penelitian, risiko yang diberikan penanganan atau tindakan hanya pada risiko
yang termasuk kategori tinggi. Namun sebelum tahap mitigasi perlu mengetahui penyebab langsung serta
akibat langsung yang ditimbulkan dari risiko tersebut. Hal itu dapat dilihat pada Tabel 2.13.
Tabel 2.13 Penyebab Risiko dan Kerugian
No

Level
Risko

1
2
3
4

Hight
(H)

Variabel Risiko
X22

Kecelakaan kerja pada proses
konstruksi

X29

Adanya material yang rusak
di site

X35

Terlambatnya pembayaran
oleh owner

X37

Cuaca (Hujan dan angin)

Penyebab Langsung

Tindakan diluar control
(unsafe action )

Kondisi diluar control
(unsafe condition )

Kerugian Langsung
Manusia : (Cidera, cacat, keracunan,
kematian)
Material : (tercemar, karat, rusak)
Manusia : (Tunggakan gaji, mogok
kerja)
Lingkungan : (Tercemar, rusak,
pekerjaan dihentikan)

Tabel diatas merupakan hasil diskusi dan tukar pendapat pada pihak yang bersangkutan yakni PT.
XYZ untuk mengetahui sumber risiko yang mungkin akan terjadi dalam penyelenggaraan proyek. Adapun
penjelasan mengenai diskusi tersebut adalah sebagai berikut :


Kecelakaan kerja pada proses konstruksi (x22 ) dapat terjadi karena adanya kesalahan tindakan atau
proses yang sedang dijalankan (unsafe action ), dimana hal tersebut apabila terjadi akan berdampak




langsung pada manusia atau para pekerja yang dapat menyebabkan cidera ataupun kematian.
Material yang hilang di site (x29) terjadi karena adanya kesalahan tindakan atau proses perlakuan
(unsafe action ) , dimana mengakibatkan material rusak baik karena tercemar ataupun berkarat.
Terlambatnya pembayaran oleh owner (x35) merupakan sebuah kondisi, sebab hal itu diluar control
pihak kontraktor (unsafe condition ). Akibat langsungnya ialah pada pada manusia yang bekerja di



perusahaan karena tidak mendapatkan pesangon.
Selanjutnya (x37) yakni Cuaca (Hujan dan angin) merupakan sesuatu yang merupakan kondisi (unsafe
condition ), artinya bukan sesuatu yang dapat dikontrol oleh manusia. Risiko ini berakibat pada rusaknya

lingkungan kerja dan dapat terjadi penghentian terhadap pekerjaan.

Sebagaimana tujuan penelitian ini yakni adanya rencana pananganan atau mitigasi terhadap variabel
risiko yang terkategori tinggi. Berdasarkan diskusi dengan tim yakni pihak internal PT. XYZ dimana untuk
mendapatkan penanganan risiko dapat dilihat pada Tabel 2.14.

Tabel 2.14 Mitigasi Risiko
Mitigasi
No

Faktor

Level
Risiko

Variabel Risiko
Plan

1

2

Construction

X22

Manajemen
Proyek

X29

Kecelakaan
kerja pada
proses
konstruksi

Adanya
material yang
rusak di site

Zero
accident

No
accident

High
(H)

3

X35

Terlambatnya
pembayaran
oleh owner

No
accident

Eksternal

4

X37

Cuaca (Hujan
dan angin)

No Waste
Time

Tujuan Perencanaan

 Meningkatkan
kinerja dan mutu
perusahaan.
 Menghilangkan
biaya
yang
ditanggung akibat
suatu
kecelakaan
dalam pekerjaan.
 Dapat meningkatkan
reputasi perusahaan
sebagai salah satu
kontraktor
yang
handal.

 Meningkat jaminan
mutu perusahaan.
 Menghilangkan
biaya
yang
diakibatkan
oleh
rusaknya material.
 Sebagai
langkah
terdepan
menjadi
kontraktor
yang
handal
di
bidangnya.

Memiliki suatu dasar
hukum yang jelas dan
kuat,
apabila
dikemudian hari terjadi
perselisisihan
dalam
kontrak.

 Menjamin bahwa
saat project
dilaksanakan tidak
akan mengalami
keterlamabatan
penyelesaian
pekerjaan.
 Menjadikan
perusahaan sebagai
salah satu
kontraktor yang
handal dalam
mengerjakan
project.

Tahap
Perencanaan

APD (Alat
Pelindung
Diri)

Administrasi

Administrasi

Rekayasa
Engineering

Operasional Pelaksanaan

 Melengkapi
semua
peralatan pelindung kerja
pada
saat
proses
konstruksi, seperti helmt,
safety shoes , kacamata,
penyumbat telinga (ear
plug), pelindung tangan
(leather
gloves) dan
pelindung badan (leather
apron).
 Alat pelindung sesuai
dengan jenis pekerjaan
yang ada.
 Membuat SOP pada saat
akan dilangsungkannya
sebuah pekerjaan.
 Membentuk manajemen
K3 yang handal yang
diisi oleh orang-orang
yang
berpengalaman
dalam
bidang
risk
assesment.

 Mencatat
semua
spesifikasi material yang
akan digunakan selama
proses pengerjaan project
berlangsung.
 Membuat SOP perlakuan
mengenai material yang
mudah rusak terhadap
panas ataupun air hujan.

Membuat perjanjian penalti
dalam kontrak mengenai
sistem pembayaran yang
akan dilakukan dan tidak
merugikan
kedua
belah
pihak.

 Memasang terpal atau
pelindung
untuk
para
pekerja
pada
saat
pengerjaan
di
area
Eriction.
 Memasang alat pelindung
mesin saat proses di area
eriction, baik saat proses
pengelasan
maupun
pengecatan.
 Membuat SOP mengenai
peraturan saat akan bekerja
dalam keadaan cuaca tidak
normal.

Tahap Pelaksanaan
1. Bagian
departemen
konstruksi
menyiapkan list mengenai APD
yang akan digunakan dalam
pekerjaan disetiap area.
2. Pihak manajemen menyiapkan biaya
yang
dibutuhkan
untuk
membeli/menyewa peralatan APD.
3. Pihak procurement memesan atau
membeli peralatan APD.
4. Para pekerja memakai peralatan
yang telah diersiapakan dalam
melakukan pekerjaan.
5. Para
supervisi
melakukan
pengawasan terhadap APD yang
dipakai pekerja sebelum dan
sesudah melakukan pekerjaan.
6. Melakukan audit secara rutin
mengenai
proses
pekerjaan
dilapangan.

1. Pihak engineering memberikan list
mengenai spesifikasi material yang
ada dilapangan.
2. Pihak manajemen mengawasi serta
melakukan audit mengenai keadaan
material.
3. Pihak
manajemen
menyiapkan
gudang
yang
sesuai
dengan
kebutuhan perlakuan material.

1. Pihak
manajemen
membentuk
badan hukum atau yang mengerti
atau pakar dalam masalah hukum
sebuah perjanjian kontrak.
2. Pihak manajemen mengingatkan
owner
mengenai
pembayaran
seminggu sebelum pembayaran
dengan mengutus salah seorang dari
internal perusahaan dan dapat juga
dengan telpon serta email.
3. Melakukan rapat yang terkoodinir
setiap akan melakukan sebuah
perjanjian baru.
1. Melakukan pemantauan mengenai
cuaca yang dapat menggangu
pekerjaan.
2. Pihak konstruksi menyiapkan list
mengenai pekerjaan yang kritis yang
tidak boleh mengalami kemunduran
jadwal/schedule.
3. Apabila cuaca memang tidak
menungkinkan pihak manajemen
mengajukan pemunduran jadwal
pekerjaan ke pihak owner.
4. Pihak konstruksi menyiapkan list
mengenai kebutuhan peralatan
pelindung untuk mesin dan pekerja.
5. Pihak manajemen menyiapkan biaya
untuk membeli ataupun menyewa
peralatan yang dibutuhkan.
6. Pihak procurement memesan dalam
hal ini menyewa atau membeli
peralatan yang sesuai dengan
kebutuhan.
7. Pihak
manajemen
melakukan
pengawasan mengenai kemajuan
pekerjaan dilapangan.

pekerjaan. Agar hal ini tercapai maka perlu

V. Kesimpulan

adanya pengawasan atau kontrol dari

Dari hasil pembahasan dan analisis data
yang dilakukan penulis terhadap risiko pada
penyelengaraan proyek oil & gas pada lingkup



supervisi.
Adanya material yang rusak di site (x29),

proyek EPC di PT. XYZ dapat disimpulkan yaitu :

dimana untuk mitigasinya ialah dengan

1.

Identifikasi dan analisa pada penelitian tahap 1

administrasi dengan tujuannya tidak ada

diperoleh 30 risiko dari 37 risiko yang dinilai

material

dari uji validitas dan reliabilitas. Selanjutnya 30

dengan dengan membuat SOP prosedur

risiko

perlakuan terhadap material yang rentan

tersebut

dinilai

dari

dampak

serta

diuji

satu

kemungkinannya

dan

persatu

kerusakan

repair .

baik

oleh

Operasionalnya

panas

matahari

didapatkan 27 risiko dengan uji validitas dan

ataupun air hujan. Agar hal ini tercapai

reliabitas. Berdasarkan 27 risiko tersebut pada

maka

variabel enggineering terdapat 3 risiko kategori

manajemen.

kecil (x1, x3, x7) dan 3 risiko sedang yaitu (x4,



perlu

Terlambatnya

adanya

pengawasan

pembayaran

dari

oleh owner

x5, x6 ). Pada variabel procurement terdapat 2

(x35), dikurangi yakni dengan administrasi.

risiko kecil (x10, x15 ) dan 4 risiko yang masuk

Dengan tujuan risiko ini tidak terjadi saat

kategori sedang yaitu (x8, x11, x13, x14 ). Pada

pengerjaan proyek. Tahap operasionalnya

variabel construction terdapat 2 risiko yang

dengan membuat perjanjian atau dasar

terkategori kecil (x20, x24 ) dan risiko sedang

hukum

terdapat 2 risiko yaitu (x17, x19 ) dan risiko

dimana tidak merugikan kedua belah pihak.

yang masuk kedalam kategori tinggi yakni

Selain itu membuat perjanjian penalti

risiko (x22). Pada managemen proyek terdapat 1

dalam

terkategori kecil (x31 ), risiko yang terkategori

terlambat

sedang (x25, x27, x28 ) dan 1 risiko yang

perusahaan atau menelpon pihak owner

terkategori tinggi (x29 ). Pada variabel eksternal

seminggu sebelum pembayaran.

terdapat 3 risiko kecil (x33, x34, x36 ) dan 2
risiko tinggi (x35, x37 ).



mengenai

kontrak
dan

sistem

pembayaran

apabila

pembayaran

mengutus

perwakilan

Cuaca (Hujan dan Angin) yaitu (x37)
mitigasinya dikurangi, dengan tujuan tidak
ada

2.

yang

waktu

yang

terbuang

yang

Berdasarkan kategori risiko tinggi terdapat 4

mengakibatkan

risiko tinggi yaitu :

dikarenakan oleh cuaca. Operasionalnya



schedule

terlambat

Kecelakaan kerja pada proses konstruksi

dengan

(x22), dimana untuk mitigasinya ialah

memasang terpal atau pelindung untuk para

dikurangi dengan tujuan risiko ini tidak

pekerja pada saat pengerjaan di area

terjadi

Eriction

atau

zero

accident.

Untuk

rekayasa

baik

saat

engineering

proses

yakni

pengelasan

operasionalnya menggunakan APD (alat

maupun pengecatan. Agar hal ini dapat

pelindung kerja). Alat pelindung yang

tercapai bagiian manajemen dan bagian

digunakan harus sesuai dan terstandar serta

kontstruksi menetapkan pekerjaan yang

adanya

dianggap kritis.

SOP

saat

akan

melakukan

Daftar Pustaka
B. Mulholland & J. Christian , 1999, Risk Assess
NESC

Engineering

ment

in

Construction

Schedule, Journal of Construction Engineering

Konseptual Sampai

Operasional),

Cetakan

Pertama, Erlangga, Jakarta
Sugiyono, 2009. “Metode Penelitian Kuantitatif

Management.

http://researhcgate.net/Risk-Assess-NESC-

&Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Toni Alam (2011), “Identifikasi Faktor-Faktor

Engineering-ment--in-Construction-Schedule/.
Diakses 10 oktober 2016
Ervianto,

Soeharto, Iman, 2001. Manajemen Proyek (Dari

Wulfram

I.

Risiko Proyek Rancang Bangun (Design And

2004.

Teori

Aplikasi

Build) Pada

Pt. Xyz Yang

Berpengaruh

Manajemen Proyek Konstruksi, Salemba Empat,

Terhadap Kinerja Waktu ”

Yogyakarta.

http://lib.ui.ac.id./Identifikasi-Faktor_Faktor-

Hosen, Radian Z, 2007. Overview Busineess Process
EPC. Jakarta

(Design_And_Build)-Pada-Pt.-Xyz-Yang-

Juanto Sitorus, 2008, “Faktor-faktor Risiko Yang
Berpengaruh Terhadap Kinerja Waktu Proyek
EPC Gas di Indonesia,
http://lib.ui.ac.id/Faktor-faktor-Risiko-Yang-

Berpengaruh-Terhadap-Kinerja-Waktu-ProyekEPC-Gas-di-Indonesia/.
Diakses 4 september 2016
Mukhtar,

2011.

Risiko-Proyek-Rancang-Bangun-

Framwork

Risk

Australia Standart/New

Management

Zealand

Standart (AS/NZS 4360 : 2004 ).

http://Muktardaud.com/Framwork-RiskManagement-Australia/. Diakses 4 januari 2016

Saqib Rizwan dan U. Farooqui (2008) “Construction
Risk Insurance

Practice

in

Pakistan ”.

http://www.neduet.edu.pk//
Diakses 11 November 2016
Silvianita, Andika Trisna Putra, Daniel M. Rosyid,
Dirta Marina Chamelia dan Imam Rochani,
2015. “Evaluation of Delay

Factors

in

Jacket Structure Project”. Jurnal Construction
Engineering Manage.

http://resits.its.ac.id/Evaluation-Of-Delay
Factors-in-Jacket-Structure-Project/.
Diakases 11 November 2016

Berpengaruh-Terhadap-Kinerja/.
Diakses 6 oktober 2016

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

STUDI PENJADWALAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PADA PROYEK PEMBANGUNAN PUSAT PERDAGANGAN CIREBON RAYA (PPCR) CIREBON – JAWA BARAT

34 235 1

STUDI PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN PAMEKASAN

5 158 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

MANAJEMEN STRATEGI RADIO LOKAL SEBAGAI MEDIA HIBURAN (Studi Komparatif pada Acara Musik Puterin Doong (PD) di Romansa FM dan Six To Nine di Gress FM di Ponorogo)

0 61 21

DESKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT USAHA RAKYAT KEPADA USAHA MIKRO KECIL dan MENENGAH (Studi Pada Bank Rakyat Indonesia Unit Way Halim)

10 98 46

PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERTAMBAKAN DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

6 47 9

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA DESA KUBULIKU JAYA KECAMATAN BATU TULIS KABUPATEN LAMPUNG BARAT DALAM PELAKSANAAN PEMERINTAHAN DESA

13 91 69

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DAN MANAJEMEN WAKTU BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

11 108 89