SUDAHKAH ANDA BERSYAHADAT docx 1

SUDAHKAH ANDA BERSYAHADAT ???
Syahadat pada umumnya hanya dipahami sebagai bentuk mengucapkan kalimat
Asyhadu an la ilaaha illa Allah wa asyhadu anna Muhammad al-rasul Allah. Kalimat itu
hanya dianggap sebagai kalam khabar, jadi wajar ketika dengan mengucapkan kalimat
syahadat tidak memberikan perubahan apapun terhadap mental dan prilaku manusia sebagai
khalifatullah. Pengucapan kalimat syahadat tanpa pemahaman dan kesadaran tidak
menghasilkan nilai apa-apa, karena setiap manusia bisa mengucapkannya tanpa memahami
makna yang sesungguhnya. Padahal makna sesungguhnya yaitu kesaksian, bukan
pengucapan kalimat yang menyatakan bahwa ia bersaksi semata.
Pertanyaan yang kemudian muncul dibenak saya yaitu, “apakah manusia yang hanya
sekedar mengucapkan kalimat syahadat tanpa memahaminya sudah dapat dikatakan muslim
dan muslimah ?”
Makna Asyhadu an la ilaaha illa Allah artinya aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan
selain Allah. Syahadat ini merupakan syahadat tauhid yang menyatakan ikrar atau sumpah
seorang hamba bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah SWT yang
dibuktikan dengan prilaku hati dan perbuatan. Allah berfirman (yang artinya): “Yang
demikian itu adalah karena Sesungguhnya Allah Dialah (tuhan) yang haq dan Sesungguhnya
segala sesuatu yang mereka seru selain Allah, itulah yang batil. Dan Sesungguhnya Allah,
Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al Hajj: 62). Allah juga berfirman (yang
artinya): “Maka barangsiapa yang ingkar kepada sesembahan selain Allah dan beriman
pada Allah, sungguh dia telah berpegang pada tali yang sangat kuat.” (QS. Al Baqarah:256)

Makna Asyhadu anna Muhammad al-rasul Allah artinya aku bersaksi bahwa
sesungguhnya nabi Muhammad adalah utusan Allah. Syahadat ini merupakan syahadat
Rasululullah yang menyatakan ikrar dan sumpah seorang manusia bahwa Nabi Muhammad
adalah Rasul Allah yang menerima wahyu untuk menyampaikan agama Allah. Setelah
mengucapkan syahadat ini, manusia itu wajib melakukan ibadah didalam kehidupannya
untuk selalu berpedoman apa yang sudah diajarkan nabi Muhamad SAW. Rasulullah SAW
bersabda: “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tanganNya! Tidaklah mendengar
kenabianku salah seorang dari umat ini, baik itu Yahudi atau pun Nasrani, lalu ia meninggal
sementara ia tidak beriman dengan apa yang aku bawa, kecuali ia akan termasuk penduduk
neraka” (HR. Muslim). Namun harus dipahami, bahwa selain beliau adalah seorang Rasul
Allah, beliau juga adalah Hamba Allah. Di satu sisi kita harus mencintai dan mengagungkan
beliau sebagai seorang Rasul, di sisi lain kita tidak boleh mengagungkan beliau secara
berlebihan. Rasululllah SAW

bersabda: “Sesungguhnya aku hanyalah hamba, maka

sebutlah: hamba Allah dan Rasul-Nya.”.
Makna kalimat syahadat artinya adalah persaksian. Dalam hal ini, persaksian
barulah dianggap sebagai sebuah persaksian ketika telah mencakup tiga hal :


1. Mengilmui dan meyakini kebenaran yang dipersaksikan.
2. Mengucapkan dengan lisannya.
3. Menyampaikan persaksian tersebut kepada yang lain (Mutiara Faedah Kitab
Tauhid, Ustadz Abu Isa).
Bersyahadat tidak cukup apabila dalam pengucapan saja, seperti yang dilakukan oleh
golongan orang-orang munafik, yang hanya mengucapkan kalimat syahadat melalui lisannya
tanpa kesadaran, pemahaman dan pembenaran dari hati mereka. Allah SWT berfirman (yang
artinya): “Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: “Kami bersaksi
bahwasanya engkau benar-benar Rasul Allah”. Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya
engkau benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwasanya orang-orang munafik itu
benar-benar pendusta.” (QS. Al Munafiquun: 1). Begitu juga sebaliknya, syahadat ini tidak
cukup diyakini dalam hati tanpa diucapkan. Seperti kisah Abu Thalib, yang telah membantu
dakwah Rasulullah SAW dan telah mengakui bahwa sebenarnya ajaran agama yang paling
benar adalah agama yang dibawa keponakannya (Rasulullah SAW). Namun Paman
Rasulullah SAW tersebut tidak pernah mengucapkan dua kalimat syahadat, dan akhirnya
meninggal dalam keadaan kafir.
Jadi syarat sahnya keislaman seseorang yaitu apabila ia telah mengucapkan ikrar atau
kesaksiannya terhadap dua kalimat syahadat yang diikuti oleh pemahaman, pemaknaan dan
pembenaran hati. Nah, sudahkah anda bersyahadat ?


Penulis

: Andi Sulolipu
Kader PMII Cabang Makassar
Mantan Ketua PMII Rayon Ekonomi UMI Makassar