KONSEP DASAR PERKEMBANGAN MANUSIA menurut
MAKALAH BK PERKEMBANGAN
“KONSEP DASAR PEKEMBANGAN SEPANJANG RENTANG
KEHIDUPAN MANUSIA”
DISUSUN OLEH :
MAYANG TAMARA APRIWILDA
DOSEN PENGAMPU :
HERMI PASMAWATI, M.Pd, Kons
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM (BKI)
JURUSAN DAKWAH
FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil’alamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit
sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah seluruh alam atas segala berkat ,
rahmat, taufik serta hidayahnya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep Dasar Perkembangan Sepanjang Rentang
Kehidupan Manusia”
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah BK Perkembangan di
program studi Bimbingan Konseling Islam pada Institut Agama Islam Negeri Bengkulu .
Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya pada Ibu Hermi
Pasmawati, M.Pd, Kons selaku dosen pembimbing mata kuliah BK Perkembangan
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan ,
maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini .
Bengkulu, Maret 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak saat konsepsi, saat dimana sel telur dan sel sperma bersatu untuk
membentuk suatu kehidupan baru, maka tejadilah perubahan-perubahan secara terusmenerus, yang disebabkan karena adanya saling pengaruh-mempengaruhi antara
proses biologis tertentu dengan masukan (input) berupa pengalaman yang diperoleh
dari lingkungan. Kapan proses tersebut berakhir, tidak dapat ditentukan dengan jelas,
namun banyak pendapat menyatakan bahwa kematian yang merupakan titik akhir dari
proses tersebut.
Perubahan-perubahan itu terjadi baik dalam aspek fisik maupun psikis dan
perubahan-perubahan ini tidak selalu dengan mudah tampak oleh pengamatan orang.
Misalnya saja, perubahan fisik dapat diamati dengan mudah. Contoh : Bagaimana
perubahan seorang bayi yang tidak berdaya menjadi seorang anak yang lincah,
kemudian menjadi remaja yang aktif, selanjutnya menjadi seorang yang dewasa.
Sebaliknya perubahan psikis tidak mudah diamati dan dijelaskan. Hal ini meliputi
perkembangan sorang anak untuk dapat berbiara, berkomunikasi dengan orang lain
dan keterampilan-keterampilan intelektual lainnya. Dengan adanya perubahanperubahan fisik dan psikis atau kematangan mental, maka secara bertahap terjadilah
perubahan-perubahan dalam tingkah laku sosial seorang anak serta pengalaman
emosionalnya.
Secara tradisional jalannya perkembangan hidup manusia dianggap sebagai
suatu garis kurva, yaitu proses perkembangan itu berjalan dengan cepat selama masa
prenatal (kehamilan), maa bayi, masa anak remaja, kemudian terjadi suatu masa
stagnan, yang menggambarkan suatu stabilitas Selama masa dewasa dan akhirnya
terjadi penurunan pada masa tua.
Sudah sejak berabad-abad lamanya manusia igin mengetahui kekuatankekuatan yang mendasari perkembangan individu, terutama mengenai perkembangan
psikologisnya sehingga banyak terdapat spekulasi-spekulasi mengenai proses
terjadinya perubahan-perubahan tersebut selama masa perkembangan hidup manusia.
Demikian juga mengenai asal-usul terjadinya perbedaan-perbedaan individual dalam
hal kepribadian maupun kemmpuan-kemampuannya, yang membuat seiap individu
menjadi unik dan berbeda dari individu lainnya.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
Apa yang dimaksud dengan Perkembangan ?
Apa saja fase atau periode dalam perkembangan ?
Apa saja tugas-tugas perkembangan pada setiap periode ?
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi proses perkembangan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan
2. Untuk mengetahui fase-fase atau periode dalam perkembangan
3. Untuk mengetahui tugas-tugas perkembangan pada setiap periode
4. Untuk mengetahui faktor-faktor mempengaruhi proses perkembangan
D. Manfaat Penulisan
1. Sebagai sarana untuk memberikan pengetahuan tentang sesuatu yang belum
diketahui mengenai perkembangan
2. Sebagai sarana untuk memberikan informasi-informasi mengenai proses-proses
psikologis dasar dalam pengamatan, ingatan, berpikir, belajar, emosi dan
sosialisasi.
3. Sebagai sarana untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam praktik
pengasuhan anak (child-rearing practices), baik bagi orang tua maupun para
pendidik.
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Pembahasan
A. Pengertian Perkembangan
Perkembangan
adalah
perubahan
yang
progresif
dan
kontinyu
(berkesinambungan) dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya. Pengertian
lainnya yaitu : perubahan-perubahan yang dialami individu menuju tingkat
kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan bekesinambungan
baik menyangkut fisik maupun psikis dan bersifat kualitatif
1. Sistematis
adalah
perubahan
dalam
perkembangan
itu
bersifat
saling
ketergantungan atau saling mempengaruhi dan bagian-bagian organisme (fisik dan
psikis) yang merupakan kesatuan yang harmonis.
2. Progresif adalah perubahan yang sifatnya maju, meningkat dan mendalam secara
kualitatif
3. Berkesinambungan adalah perubahan pada bagian atau fungsi organisme yang
berlangsung secara berurutan.
Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never ending
process) artinya manusia secara terus menerus berkembang dipengaruhi oleh
pengalaman atau belajar. Semua aspek perkembangan individu baik fisik, emosi,
intelegensi, maupun sosial saling mempengaruhi jika salah satu aspek tersebut tidak
ada atau terhambat. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu artinya
perkembangan terjadi secara teratur sehingga hasil dari perkembangan dari tahap
sebelumnya yang merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya.
Perkembangan maupun pertumbuhan setiap indvidu itu unik karena masingmasing individu tidak ada yang sama baik dari segi pertumbuhan maupun
perkembangannya. Setiap individu yang normal akan melewti semua fase atau
periode perkembangan secara teratur. Jika ada salah satu tugas perkembangan yang
tidak berjalan dengan baik pada periode tertentu. Perkembangan juga idealnya harus
selaras dengan pertumbuhannya. Sehingga fisik dan psikis saling mendukung.
B. Fase-fase atau Periode Perkembangan
Menurut pendapat beberapa ahli, ada beberapa fase atau periode perkembangan
individu :
1. Periodesasi yang berdasar biologis
Periodisasi atau pembagian masa-masa perkembangan ini didasarkan kepada
keadaan atau proses biologis tertentu. Pembagian ini didasarkan atas gejala
pertumbuhan jasmani yaitu antara fase satu dan fase kedua dibatasi oleh
pergantian gigi, antara fase kedua dengan fase ketiga ditandai dengan mulai
bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin. Fase-fase tersebut yaitu; a) Fase anak
kecil: 0 – 6 th, b) Fase anak sekolah: 7 – 14 th yaitu masa mulai bekerjanya
kelenjar kelengkapan kelamin, dan c) Fase remaja: 14 – 21 th.
2.
Periodesasi yang berdasar psikologis
Tokoh
utama
yang
mendasarkan
periodisasi
ini
kepada
keadaan
psikologis adalah Oswald Kroch. Beliau menjadikan masa-masa kegoncangan
(trotz)sebagai dasar pembagian masa-masa psikologi perkembangan, karena
beliau yakin bahwa masa kegoncangan inilah yang merupakan keadaan
psikologis yang khas dan dialami oleh setiap anak dalam masa perkembangannya.
Fase-fase tersebut yaitu: a) dari lahir sampai masa “trotz”( kegoncangan)
pertama: kanak-kanak awal, b) trotz pertama sampai trotz kedua: masa
bersekolah, c) trotz kedua sampai akhir remaja: masa kematangan
3. Periodisasi yang berdasar didaktis
Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang dikemukakan
oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam Developmental Psycology to day (1975) dan
Elizabeth B. Hurlock dalam Developmental Psycology (1980) tampak sudah
lengkap
mencakup
sepanjang
hidup
manusia
sesuai
dengan
hakikat
perkembangan manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai mati dengan
pembagian periodisasinya.Berikut periodisasi berdasarkan didaktis menurut
Elizabeth B. Hurlock:
1. Masa sebelum lahir (pranatal): 9 bulan
Saat dari pembuahan hingga kelahiran. Periodeini merupakan masa
pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal hingga menjadi
organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku, yang
dihasilkan kira-kira dalam periode 9 bulan.
2. Masa bayi baru lahir (new born): 0-2 minggu
Periode infancy merupakan periode yang paling pendek dibandingkan
dengan periode-periode perkembangan lainnya. Periode ini berlangsung
sejak kelahiran hingga bayi berumur 2 minggu. Periode ini merupakan
periode penyesuaian diri, dimana bayi harus menyesuaikan diri terhadap
kehidupan baru diluar Rahim ibunya, dimana bayi hidup selama 9 bulan.
3. Masa bayi (babyhood): 2 minggu- 2 th
Bayi pada periode ini mengalami pertumbuhan dan perkembangan
fisik dan psikologik yang cepat. Hal mana menyebabkan suatu perubahan,
tidak hanya meliputi penampilan akan tetapi juga kemampuan-kemampuan
yang dimilikinya. Seorang bayi berkembang dari makhluk yang tidak
berdaya/sangat bergantung pada orang lain menjadi makhluk yang mampu
melakukan aktivitas duduk sendiri, berjalan sendiri, bahkan berbicara
4. Masa kanak-kanak awal (early childhood): 2-6 th
Periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima
atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah.
Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga
diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah
(mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu
berjam jam untuk bermain dengan teman-teman sebaya. Jika telah
memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa
awal anak-anak.
5. Masa kanak-kanak akhir (later chilhood): 6-12 th
Periode perkembangan yang merentang dari usia kira-kira enam hingga
sebelas tahun, yang kira-kira setara dengan tahun-tahun sekolah dasar,
periode ini biasanya disebut dengan tahun-tahun sekolah dasar.
Keterampilan-keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan
berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia
yang lebih luas dan kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral
dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat.
6. Masa puber (puberty) : 11/12 – 15/16 th
Pubertas merupakan remaja awal yang ditandai dengan perubahan
dalam penampilan fisik dan fungsi fisiologis, yang memungkinkan setiap
remaja mempunyai bentuk dan fungsi tubuh sesuai dengan jenis
kelaminnya
7. Masa remaja ( adolesence) : 15/16 – 21 th
Suatu periode transisi dari masa awal anak-anak hingga masa awal
dewasa, yang dimasuki pada usia kira-kira 10 hingga 12 tahun dan
berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada
perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang
dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik
seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan
kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian
kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis,
abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar
keluarga.
8. Masa dewasa awal (early adulthood) : 21-40 th
Periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun
atau awal usia dua puluhan tahun dan yang berakhir pada usia tiga puluhan
tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi,
masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan
pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga,
dan mengasuh anak anak.
9. Masa dewasa madya(middle adulthood): 40-60 th
periode perkembangan yang bermula pada usia kira-kira 35 hingga 45
tahun dan merentang hingga usia enam puluhan tahun. Ini adalah masa
untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial
seperti
membantu
generasi
berikutnya
menjadi
individu
yang
berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan
dalam berkarir.
10. Masa usia lanjut (later adulthood) : 60-…..
Masa akhir dewasa (late adulthood), ialah periode perkembangan yang
bermula pada usia enam puluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada
kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan
dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian
diri dengan peran peran sosial baru.
C. Tugas-tugas Perkembangan
Tugas perkembangan adalah sesuatu tugas yang timbul pada periode tertentu
dalam
kehidupan
seseorang.
Adapun
menurut
Robert
Havighurst,
tugas
perkembangan ialah tugas yang terdapat pada suatu tahap kehidupan seseorang, yang
akan membawa individu kepada kebahagiaan dan keberhasilan dalam tugas-tugas
pengembangan berikutnya yaitu apabila tahap kehidupan tersebut dijalani dengan
berhasil. Sedangkan kegagalan dalam melaksanakan tugas pengembangan, akan
mengakibatkan kehidupan tidak bahagia pada individu dan kesukaran-kesukaran
dalam kehidupannya kelak.
1. Tugas perkembangan pada masa bayi dan anak-anak awal (0-6 tahun)
a. Belajar berjalan
b. Belajar makan makanan padat
c. Belajar berbicara
d. Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
e. Mencapai stabilitas fisiologik
f. Mmbentuk pengertian sederhana tentang realitas fisik dan sosial
g. Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga dan orang lain
h. Belajar mengetahui mana yang benar dan salah serta mengembangkan kata
hati
2. Tugas perkembangan Masa kanak-kanak akhir dan Masa anak Sekolah (6-12th)
a. Belajar ketangkasan fisik untuk bermain
b. Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organisme
yang sedang tumbuh
c. Belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya
d. Belajar peranan jenis kelamin
e. Mengembangakan dasar-dasar kecakapan mmembca, menulis, dan
berhitung
f. Mengembangakan pengertian-pengertian yag diperlukan guna keperluan
kehidupan sehari-hari
g. Mengembangkan kata hati moralitas dan skala nilai-nilai
h. Belajar membebaskan ketergantungan diri
i. Mengembangkan sikap sosial terhadap kelompok dan lembaga-lembaga
3. Tugas perkembangan Masa Remaja (12-21 tahun)
a. Menerima keadaan jasmaniyah dan menggunakannya secara efektif
b. Menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita
c. Menginginkan dan mencapai prilaku sosial yang bertanggung jawab sosial
d. mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
e. Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak laki-laki
f. Perkembangan skala nilai
g. Persiapan mandiri secara ekonomi
h. Pemilihan dan latihan jawaban
i. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga
j. Memperoleh seperangkat nilai sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing
dalam berperilaku
4. Tugas Perkembangan Masa Dewasa (21-30 tahun)
a)
Memilih pasangan.
b)
Belajar hidup dengan pasangan.
c)
Memulai hidup dengan pasangan.
d)
Memelihara anak.
e)
Mengelola rumah tangga.
f)
Memulai bekerja.
g) Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.
h) Menemukan suatu kelompok yang serasi.
5. Tugas Perkembangan Masa Setengah Baya (30-40 tahun)
a) Mendapatkan tanggung jawab sebagai orang dewsa yang menjadi warga
negaradan hidup bermasyarakat.
b) Membantu anak anak remaja menjadi orang dewasa yang bertanggung
jawab dan berbahagia
c) Menerima dan menyesuaikan diri kepada perubahan perubahan pisikologi
pada masa setengah umur
d) Menyesuaikan diri dengan orang tua yang sudah usia lanjut
6. Tugas Perkembangan Masa Usia Lanjut
a) Menyesuaikan diri ada berkurangnya kekuatan phisik dan kesehatan
b) Menyesuaikan diri pada masa pensiun dan penghasilan yang berkurang
c) Menyesuaikan diri pada meninggalnya suami atau istri
d) Mengadakan hubungan yang erat pada orang orang yang seumur
e) Memenuhi kewajiban sebagai warga negara dan dalam hidup
bermasyarakat
f) Mengatur keadaan hidup yang memuaskan
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan
1. Faktor Intern
Faktor Intern merupakan factor-faktor yang berasal dari dalam diri individu itu
sendiri. Berikut faktor-faktor intern yang mempengaruhi perkembangan individu :
a. Sifat –sifat keturunan
Sifat keturunan ini sudah jelas terlihat merupakan sifat yang diperoleh dari
orangtua atau mungkin keluarga yang lebih tua. Sifat keturunan ini
merupakan sifat identik yang dimiliki ketika seseorang dalam suatu ikatan
keluarga. Hal ini dapat berupa keturunan dari fisik dan mental. Misalnya
fisik yaitu bentuk muka , wajah, bentuk badan , suatu penyakit dll.
Sedangkan sifat mental seperti pemarah , pemalas , pendiam , pintar , dsb.
(Dra. Desmita , M.Si dalam Psikologi Perkembangan Peserta Didik).
Dengan
demikian
bahwa
sifat
keturunan
dapat
mempengaruhi
perkembangan seorang anak
b. Intelligensi
Intelegensi merupakan faktor yang terpenting. Kecerdasan yang
tinggi disertai oleh perkembangan yang cepat, sebaliknya jika kecerdasan
rendah , maka anak akan terbelakang dalam pertumbuhan dan
perkembangan.
Berdasarkan penelitian Terman LM (Genetic studies of genius) dan
Mead TD (the age of walking and talking in relationship to general
intelligence) telah dibuktikan
adanya pengaruh intellegensi terhadap
tempo perkembangan anak terutama dalam perkembangan berjalan dan
berbicara.
c. Seks (jenis kelamin)
Perbedaan perkembangan antara kedua jenis seks tidak tampak
jelas. Yang nyata kelihatan adalah kecepatan dalam pertumbuhan
jasmaniyah. Pada waktu lahir anak laki-laki lebih besar dari anak
perempuan, tetapi perkembangan anak perempuan lebih cepat dan lebih
cepat pula mencapai kedewasaannya dari pada anak laki-laki
Anak perempuan pada umumnya lebih cepat mencapai kematangan
seksnya kira-kira satu atau dua tahun lebih awal dan fisiknya juga tampak
lebih cepat besar dari anak laki-laki. Hal ini jelas terlihat pada anak umur 9
sampai dengan 12 tahun.
2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern merupakan faktor yang datang dari luar diri individu itu sendiri.
Berikut adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan individu :
a. Kebangsaan (ras)
Anak-anak dari ras mediteranian (lautan tengah) tumbuh lebih
cepat dari anak-anak eropa sebelah timur. Anak-anak negro dan indian
pertumbuhannya tidak terlalu cepat dibandingkan dengan anak-anak
kulit putih dan kuning.
b. Posisi dalam keluarga
Kedudukan anak dalam keluarga merupakan keadaan yang
dapat mempengaruhi perkembangan. Anak kedua, ketiga dan
sebagainya pada umumnya perkembangannya lebih cepat dari anak
yang
pertama.
Anak
bungsu
biasanya
karena
dimanja
perkembangannya menjadi lebih lambat.
Dalam hal ini, anak tunggal atau satu-satunya biasanya
perkembangan mentlitasnya cepat, kerena pengaruh pergaulan dengan
orang dewasa yang lebih besar.
c. Makanan
Pada tiap-tiap usia terutama pada usia yang sangat muda,
makanan
merupakan
factor
yang
penting
peranannya
dalam
pertumbuhan dan perkembangan. Bukan saja makanannya, tetapi
isinya yang cukup banyak mengandung gizi yang terdiri dari berbagai
vitamin. Kekurangan gizi dapat menyebabkan berbagai macam
penyakit.
d. Kematangan
Perkembangan fisik dan mental adalah sebagian besar daripada
kodrat yang telah menjadi bawaan dan juga dari pada latihan dan
pengalaman si anak. Kodrat ini diperoleh dari turunan perkembangan
(heredity endownment) dan menimbulkan perkembangan yang terlihat.
Meskipun tanpa dipengaruhi oleh sebab-sebab yang nyata dari
lingkungan.
e. Belajar dan latihan (learning)
Sebab terjadinya perkembangan yang kedua adalah dengan
melalui proses belajar atau dengan latihan. Disini terutama termasuk
anak sendiri dengan atau tidak dengan bantuan orang dewasa.
f. Kombinasi kematangan dan belajar
Kedua kematangan dan belajar atau latihan itu tidak
berlangsung sendiri-sendiri, tetapi bersama-sama, bantu-membantu.
Biasanya melalui sebuah latihan yang tepat dan terarah dapat
menghasilkan
perkembangan
yang
maksimum,tetapi
terkadang
meskipun bantuan kuat dan usahanya efektif tidak berhasil seperti yang
diharapkan, jika batas perkembangannya lekas tercapai atau daya
berkembangnya sangat terbatas.
II.
Teori yang Mendukung
A. Teori Biologis
Pelopor teori ini adalah Athur Schopenhauer. Teori ini menyatakan
bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh nativus atau faktor-faktor
bawaan manusia sejak dilahirkan. Teori ini menegaskan bahwa manusia
memiliki sifat-sifat tertentu sejak dilahirkan yang mempengaruhi dan
menentukan keadaan individu yang bersangkutan. Faktor lingkungan dan
pendidikan
diabaikan
dan
dikatakan
tidak
berpengaruh
terhadap
perkembangan manusia.
Teori ini memiliki pandangan seolah-olah sifat-sifat manusia tidak bisa
diubah karena telah ditentukan oleh sifat –sifat turunannya. Bila dari
keturunan baik maka akan baik dan bila dari keturunan jahat maka akan
menjadi jahat. Jadi sifat manusia bersifat permanen tidak bisa diubah. Teori ini
memandang pendidikan sebagai suatu yang pesimistis serta mendeskreditkan
golongan manusia yang “kebetulan” memiliki keturunan yang tidak baik.
B.
Teori empirisme
Berbeda dengan teori sebelumnya, teori ini memandang bahwa
perkembangan individu dipengaruhi dan ditentukan oleh pengalamanpengalaman yang diperoleh selama perkembangan mulai dari lahir hingga
dewasa. Teori ini memandang bahwa pengalaman adalah termasuk pendidikan
dan pergaulan. Penjelasan teori ini adalah manusia pada dasarnya merupakan
kertas putih yang belum ada warna dan tulisannya akan menjadi apa nantinya
manusia itu bergantung pada apa yang akan dituliskan. Pandangan teori ini
lebih optimistik terhadap pendidikan, bahkan pendidikan adalh termasuk
faktor penting untuk menenukan perkembangan manusia. Teori ini dipolopori
oleh Jhon Locke.
C. Teori Konvergensi
Teori ini merupakan gabungan dari kedua teori di atas yang
menyatakan bahwa pembawaan dan pengalaman memiliki peranan dalam
mempengaruhi dan menentukan perkembangan individu. Asumsi teori ini
berdasar eksperimen dari William Stern terhadap dua anak kembar. Anak
kembar memiliki sifat keturunan yang sama, namun setelah dipisahkan dalam
lingkungan yang berbeda anak kembar tersebut ternyata memiliki sifat yang
berbeda. Dari sinilah maka teori ini menyimpulkan bahwa sifat keturunan atau
pembawaan bukanlah faktor mayoritas yang menentukan perkembangan
individu tapi turut juga disokong oleh faktor lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Setiap
aspek perkembangan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek lainnya.
Makna perkembangan pada manusia adalah terjadinya perubahan yang besifat terus
nenerus dari keadaan sederhana ke keadaan yang lebih lengkap, lebih komleks dan
lebih berdiferensiasi. Jadi berbicara soal perkembangan manusia yang dibicarakan
adalah perubahan.
Tugas-tuga perkembangan harus berlangsung dengan baik pada setiap fase nya
. jika hal tersebut tidak berjalan dengan baik maka , akan menganggu proses
perkembangan maupun tugas-tugas perkembanga yang lainnya. Manusia dalam hidup
mengalami perubahan-perubahan baik fisik maupun kejiwaan (fisiologis dan
psikologis). Banyak faktor yang menetukan perkembangan manusia, yang
mengakibatkan munculnya berbagai teori tentang perkembangan manusia. Teori-teori
tersebut adalah sebagai teori nativisme, teori empirisme dan teori konvergensi.
B. Saran
Saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan
makalah ini. Bagi para pembaca dan rekan-rekan lainnya, jika ingin menambah
wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh maka kami mengharapkan dengan rendah
hati agar membaca buku-buku ilmiah.
\
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, Enung. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Setia
Khairani M, 2013. Psikologi Perkembangan.Yogyakarta : Aswaja Pressindo
Zulkifli L, 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja Rosdakarya
,,
“KONSEP DASAR PEKEMBANGAN SEPANJANG RENTANG
KEHIDUPAN MANUSIA”
DISUSUN OLEH :
MAYANG TAMARA APRIWILDA
DOSEN PENGAMPU :
HERMI PASMAWATI, M.Pd, Kons
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM (BKI)
JURUSAN DAKWAH
FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil’alamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit
sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah seluruh alam atas segala berkat ,
rahmat, taufik serta hidayahnya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep Dasar Perkembangan Sepanjang Rentang
Kehidupan Manusia”
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah BK Perkembangan di
program studi Bimbingan Konseling Islam pada Institut Agama Islam Negeri Bengkulu .
Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya pada Ibu Hermi
Pasmawati, M.Pd, Kons selaku dosen pembimbing mata kuliah BK Perkembangan
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan ,
maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini .
Bengkulu, Maret 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak saat konsepsi, saat dimana sel telur dan sel sperma bersatu untuk
membentuk suatu kehidupan baru, maka tejadilah perubahan-perubahan secara terusmenerus, yang disebabkan karena adanya saling pengaruh-mempengaruhi antara
proses biologis tertentu dengan masukan (input) berupa pengalaman yang diperoleh
dari lingkungan. Kapan proses tersebut berakhir, tidak dapat ditentukan dengan jelas,
namun banyak pendapat menyatakan bahwa kematian yang merupakan titik akhir dari
proses tersebut.
Perubahan-perubahan itu terjadi baik dalam aspek fisik maupun psikis dan
perubahan-perubahan ini tidak selalu dengan mudah tampak oleh pengamatan orang.
Misalnya saja, perubahan fisik dapat diamati dengan mudah. Contoh : Bagaimana
perubahan seorang bayi yang tidak berdaya menjadi seorang anak yang lincah,
kemudian menjadi remaja yang aktif, selanjutnya menjadi seorang yang dewasa.
Sebaliknya perubahan psikis tidak mudah diamati dan dijelaskan. Hal ini meliputi
perkembangan sorang anak untuk dapat berbiara, berkomunikasi dengan orang lain
dan keterampilan-keterampilan intelektual lainnya. Dengan adanya perubahanperubahan fisik dan psikis atau kematangan mental, maka secara bertahap terjadilah
perubahan-perubahan dalam tingkah laku sosial seorang anak serta pengalaman
emosionalnya.
Secara tradisional jalannya perkembangan hidup manusia dianggap sebagai
suatu garis kurva, yaitu proses perkembangan itu berjalan dengan cepat selama masa
prenatal (kehamilan), maa bayi, masa anak remaja, kemudian terjadi suatu masa
stagnan, yang menggambarkan suatu stabilitas Selama masa dewasa dan akhirnya
terjadi penurunan pada masa tua.
Sudah sejak berabad-abad lamanya manusia igin mengetahui kekuatankekuatan yang mendasari perkembangan individu, terutama mengenai perkembangan
psikologisnya sehingga banyak terdapat spekulasi-spekulasi mengenai proses
terjadinya perubahan-perubahan tersebut selama masa perkembangan hidup manusia.
Demikian juga mengenai asal-usul terjadinya perbedaan-perbedaan individual dalam
hal kepribadian maupun kemmpuan-kemampuannya, yang membuat seiap individu
menjadi unik dan berbeda dari individu lainnya.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
Apa yang dimaksud dengan Perkembangan ?
Apa saja fase atau periode dalam perkembangan ?
Apa saja tugas-tugas perkembangan pada setiap periode ?
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi proses perkembangan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan
2. Untuk mengetahui fase-fase atau periode dalam perkembangan
3. Untuk mengetahui tugas-tugas perkembangan pada setiap periode
4. Untuk mengetahui faktor-faktor mempengaruhi proses perkembangan
D. Manfaat Penulisan
1. Sebagai sarana untuk memberikan pengetahuan tentang sesuatu yang belum
diketahui mengenai perkembangan
2. Sebagai sarana untuk memberikan informasi-informasi mengenai proses-proses
psikologis dasar dalam pengamatan, ingatan, berpikir, belajar, emosi dan
sosialisasi.
3. Sebagai sarana untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam praktik
pengasuhan anak (child-rearing practices), baik bagi orang tua maupun para
pendidik.
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Pembahasan
A. Pengertian Perkembangan
Perkembangan
adalah
perubahan
yang
progresif
dan
kontinyu
(berkesinambungan) dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya. Pengertian
lainnya yaitu : perubahan-perubahan yang dialami individu menuju tingkat
kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan bekesinambungan
baik menyangkut fisik maupun psikis dan bersifat kualitatif
1. Sistematis
adalah
perubahan
dalam
perkembangan
itu
bersifat
saling
ketergantungan atau saling mempengaruhi dan bagian-bagian organisme (fisik dan
psikis) yang merupakan kesatuan yang harmonis.
2. Progresif adalah perubahan yang sifatnya maju, meningkat dan mendalam secara
kualitatif
3. Berkesinambungan adalah perubahan pada bagian atau fungsi organisme yang
berlangsung secara berurutan.
Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never ending
process) artinya manusia secara terus menerus berkembang dipengaruhi oleh
pengalaman atau belajar. Semua aspek perkembangan individu baik fisik, emosi,
intelegensi, maupun sosial saling mempengaruhi jika salah satu aspek tersebut tidak
ada atau terhambat. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu artinya
perkembangan terjadi secara teratur sehingga hasil dari perkembangan dari tahap
sebelumnya yang merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya.
Perkembangan maupun pertumbuhan setiap indvidu itu unik karena masingmasing individu tidak ada yang sama baik dari segi pertumbuhan maupun
perkembangannya. Setiap individu yang normal akan melewti semua fase atau
periode perkembangan secara teratur. Jika ada salah satu tugas perkembangan yang
tidak berjalan dengan baik pada periode tertentu. Perkembangan juga idealnya harus
selaras dengan pertumbuhannya. Sehingga fisik dan psikis saling mendukung.
B. Fase-fase atau Periode Perkembangan
Menurut pendapat beberapa ahli, ada beberapa fase atau periode perkembangan
individu :
1. Periodesasi yang berdasar biologis
Periodisasi atau pembagian masa-masa perkembangan ini didasarkan kepada
keadaan atau proses biologis tertentu. Pembagian ini didasarkan atas gejala
pertumbuhan jasmani yaitu antara fase satu dan fase kedua dibatasi oleh
pergantian gigi, antara fase kedua dengan fase ketiga ditandai dengan mulai
bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin. Fase-fase tersebut yaitu; a) Fase anak
kecil: 0 – 6 th, b) Fase anak sekolah: 7 – 14 th yaitu masa mulai bekerjanya
kelenjar kelengkapan kelamin, dan c) Fase remaja: 14 – 21 th.
2.
Periodesasi yang berdasar psikologis
Tokoh
utama
yang
mendasarkan
periodisasi
ini
kepada
keadaan
psikologis adalah Oswald Kroch. Beliau menjadikan masa-masa kegoncangan
(trotz)sebagai dasar pembagian masa-masa psikologi perkembangan, karena
beliau yakin bahwa masa kegoncangan inilah yang merupakan keadaan
psikologis yang khas dan dialami oleh setiap anak dalam masa perkembangannya.
Fase-fase tersebut yaitu: a) dari lahir sampai masa “trotz”( kegoncangan)
pertama: kanak-kanak awal, b) trotz pertama sampai trotz kedua: masa
bersekolah, c) trotz kedua sampai akhir remaja: masa kematangan
3. Periodisasi yang berdasar didaktis
Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang dikemukakan
oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam Developmental Psycology to day (1975) dan
Elizabeth B. Hurlock dalam Developmental Psycology (1980) tampak sudah
lengkap
mencakup
sepanjang
hidup
manusia
sesuai
dengan
hakikat
perkembangan manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai mati dengan
pembagian periodisasinya.Berikut periodisasi berdasarkan didaktis menurut
Elizabeth B. Hurlock:
1. Masa sebelum lahir (pranatal): 9 bulan
Saat dari pembuahan hingga kelahiran. Periodeini merupakan masa
pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal hingga menjadi
organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku, yang
dihasilkan kira-kira dalam periode 9 bulan.
2. Masa bayi baru lahir (new born): 0-2 minggu
Periode infancy merupakan periode yang paling pendek dibandingkan
dengan periode-periode perkembangan lainnya. Periode ini berlangsung
sejak kelahiran hingga bayi berumur 2 minggu. Periode ini merupakan
periode penyesuaian diri, dimana bayi harus menyesuaikan diri terhadap
kehidupan baru diluar Rahim ibunya, dimana bayi hidup selama 9 bulan.
3. Masa bayi (babyhood): 2 minggu- 2 th
Bayi pada periode ini mengalami pertumbuhan dan perkembangan
fisik dan psikologik yang cepat. Hal mana menyebabkan suatu perubahan,
tidak hanya meliputi penampilan akan tetapi juga kemampuan-kemampuan
yang dimilikinya. Seorang bayi berkembang dari makhluk yang tidak
berdaya/sangat bergantung pada orang lain menjadi makhluk yang mampu
melakukan aktivitas duduk sendiri, berjalan sendiri, bahkan berbicara
4. Masa kanak-kanak awal (early childhood): 2-6 th
Periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima
atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah.
Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga
diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah
(mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu
berjam jam untuk bermain dengan teman-teman sebaya. Jika telah
memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa
awal anak-anak.
5. Masa kanak-kanak akhir (later chilhood): 6-12 th
Periode perkembangan yang merentang dari usia kira-kira enam hingga
sebelas tahun, yang kira-kira setara dengan tahun-tahun sekolah dasar,
periode ini biasanya disebut dengan tahun-tahun sekolah dasar.
Keterampilan-keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan
berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia
yang lebih luas dan kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral
dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat.
6. Masa puber (puberty) : 11/12 – 15/16 th
Pubertas merupakan remaja awal yang ditandai dengan perubahan
dalam penampilan fisik dan fungsi fisiologis, yang memungkinkan setiap
remaja mempunyai bentuk dan fungsi tubuh sesuai dengan jenis
kelaminnya
7. Masa remaja ( adolesence) : 15/16 – 21 th
Suatu periode transisi dari masa awal anak-anak hingga masa awal
dewasa, yang dimasuki pada usia kira-kira 10 hingga 12 tahun dan
berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada
perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang
dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik
seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan
kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian
kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis,
abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar
keluarga.
8. Masa dewasa awal (early adulthood) : 21-40 th
Periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun
atau awal usia dua puluhan tahun dan yang berakhir pada usia tiga puluhan
tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi,
masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan
pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga,
dan mengasuh anak anak.
9. Masa dewasa madya(middle adulthood): 40-60 th
periode perkembangan yang bermula pada usia kira-kira 35 hingga 45
tahun dan merentang hingga usia enam puluhan tahun. Ini adalah masa
untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial
seperti
membantu
generasi
berikutnya
menjadi
individu
yang
berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan
dalam berkarir.
10. Masa usia lanjut (later adulthood) : 60-…..
Masa akhir dewasa (late adulthood), ialah periode perkembangan yang
bermula pada usia enam puluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada
kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan
dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian
diri dengan peran peran sosial baru.
C. Tugas-tugas Perkembangan
Tugas perkembangan adalah sesuatu tugas yang timbul pada periode tertentu
dalam
kehidupan
seseorang.
Adapun
menurut
Robert
Havighurst,
tugas
perkembangan ialah tugas yang terdapat pada suatu tahap kehidupan seseorang, yang
akan membawa individu kepada kebahagiaan dan keberhasilan dalam tugas-tugas
pengembangan berikutnya yaitu apabila tahap kehidupan tersebut dijalani dengan
berhasil. Sedangkan kegagalan dalam melaksanakan tugas pengembangan, akan
mengakibatkan kehidupan tidak bahagia pada individu dan kesukaran-kesukaran
dalam kehidupannya kelak.
1. Tugas perkembangan pada masa bayi dan anak-anak awal (0-6 tahun)
a. Belajar berjalan
b. Belajar makan makanan padat
c. Belajar berbicara
d. Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
e. Mencapai stabilitas fisiologik
f. Mmbentuk pengertian sederhana tentang realitas fisik dan sosial
g. Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga dan orang lain
h. Belajar mengetahui mana yang benar dan salah serta mengembangkan kata
hati
2. Tugas perkembangan Masa kanak-kanak akhir dan Masa anak Sekolah (6-12th)
a. Belajar ketangkasan fisik untuk bermain
b. Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organisme
yang sedang tumbuh
c. Belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya
d. Belajar peranan jenis kelamin
e. Mengembangakan dasar-dasar kecakapan mmembca, menulis, dan
berhitung
f. Mengembangakan pengertian-pengertian yag diperlukan guna keperluan
kehidupan sehari-hari
g. Mengembangkan kata hati moralitas dan skala nilai-nilai
h. Belajar membebaskan ketergantungan diri
i. Mengembangkan sikap sosial terhadap kelompok dan lembaga-lembaga
3. Tugas perkembangan Masa Remaja (12-21 tahun)
a. Menerima keadaan jasmaniyah dan menggunakannya secara efektif
b. Menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita
c. Menginginkan dan mencapai prilaku sosial yang bertanggung jawab sosial
d. mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
e. Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak laki-laki
f. Perkembangan skala nilai
g. Persiapan mandiri secara ekonomi
h. Pemilihan dan latihan jawaban
i. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga
j. Memperoleh seperangkat nilai sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing
dalam berperilaku
4. Tugas Perkembangan Masa Dewasa (21-30 tahun)
a)
Memilih pasangan.
b)
Belajar hidup dengan pasangan.
c)
Memulai hidup dengan pasangan.
d)
Memelihara anak.
e)
Mengelola rumah tangga.
f)
Memulai bekerja.
g) Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.
h) Menemukan suatu kelompok yang serasi.
5. Tugas Perkembangan Masa Setengah Baya (30-40 tahun)
a) Mendapatkan tanggung jawab sebagai orang dewsa yang menjadi warga
negaradan hidup bermasyarakat.
b) Membantu anak anak remaja menjadi orang dewasa yang bertanggung
jawab dan berbahagia
c) Menerima dan menyesuaikan diri kepada perubahan perubahan pisikologi
pada masa setengah umur
d) Menyesuaikan diri dengan orang tua yang sudah usia lanjut
6. Tugas Perkembangan Masa Usia Lanjut
a) Menyesuaikan diri ada berkurangnya kekuatan phisik dan kesehatan
b) Menyesuaikan diri pada masa pensiun dan penghasilan yang berkurang
c) Menyesuaikan diri pada meninggalnya suami atau istri
d) Mengadakan hubungan yang erat pada orang orang yang seumur
e) Memenuhi kewajiban sebagai warga negara dan dalam hidup
bermasyarakat
f) Mengatur keadaan hidup yang memuaskan
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan
1. Faktor Intern
Faktor Intern merupakan factor-faktor yang berasal dari dalam diri individu itu
sendiri. Berikut faktor-faktor intern yang mempengaruhi perkembangan individu :
a. Sifat –sifat keturunan
Sifat keturunan ini sudah jelas terlihat merupakan sifat yang diperoleh dari
orangtua atau mungkin keluarga yang lebih tua. Sifat keturunan ini
merupakan sifat identik yang dimiliki ketika seseorang dalam suatu ikatan
keluarga. Hal ini dapat berupa keturunan dari fisik dan mental. Misalnya
fisik yaitu bentuk muka , wajah, bentuk badan , suatu penyakit dll.
Sedangkan sifat mental seperti pemarah , pemalas , pendiam , pintar , dsb.
(Dra. Desmita , M.Si dalam Psikologi Perkembangan Peserta Didik).
Dengan
demikian
bahwa
sifat
keturunan
dapat
mempengaruhi
perkembangan seorang anak
b. Intelligensi
Intelegensi merupakan faktor yang terpenting. Kecerdasan yang
tinggi disertai oleh perkembangan yang cepat, sebaliknya jika kecerdasan
rendah , maka anak akan terbelakang dalam pertumbuhan dan
perkembangan.
Berdasarkan penelitian Terman LM (Genetic studies of genius) dan
Mead TD (the age of walking and talking in relationship to general
intelligence) telah dibuktikan
adanya pengaruh intellegensi terhadap
tempo perkembangan anak terutama dalam perkembangan berjalan dan
berbicara.
c. Seks (jenis kelamin)
Perbedaan perkembangan antara kedua jenis seks tidak tampak
jelas. Yang nyata kelihatan adalah kecepatan dalam pertumbuhan
jasmaniyah. Pada waktu lahir anak laki-laki lebih besar dari anak
perempuan, tetapi perkembangan anak perempuan lebih cepat dan lebih
cepat pula mencapai kedewasaannya dari pada anak laki-laki
Anak perempuan pada umumnya lebih cepat mencapai kematangan
seksnya kira-kira satu atau dua tahun lebih awal dan fisiknya juga tampak
lebih cepat besar dari anak laki-laki. Hal ini jelas terlihat pada anak umur 9
sampai dengan 12 tahun.
2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern merupakan faktor yang datang dari luar diri individu itu sendiri.
Berikut adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan individu :
a. Kebangsaan (ras)
Anak-anak dari ras mediteranian (lautan tengah) tumbuh lebih
cepat dari anak-anak eropa sebelah timur. Anak-anak negro dan indian
pertumbuhannya tidak terlalu cepat dibandingkan dengan anak-anak
kulit putih dan kuning.
b. Posisi dalam keluarga
Kedudukan anak dalam keluarga merupakan keadaan yang
dapat mempengaruhi perkembangan. Anak kedua, ketiga dan
sebagainya pada umumnya perkembangannya lebih cepat dari anak
yang
pertama.
Anak
bungsu
biasanya
karena
dimanja
perkembangannya menjadi lebih lambat.
Dalam hal ini, anak tunggal atau satu-satunya biasanya
perkembangan mentlitasnya cepat, kerena pengaruh pergaulan dengan
orang dewasa yang lebih besar.
c. Makanan
Pada tiap-tiap usia terutama pada usia yang sangat muda,
makanan
merupakan
factor
yang
penting
peranannya
dalam
pertumbuhan dan perkembangan. Bukan saja makanannya, tetapi
isinya yang cukup banyak mengandung gizi yang terdiri dari berbagai
vitamin. Kekurangan gizi dapat menyebabkan berbagai macam
penyakit.
d. Kematangan
Perkembangan fisik dan mental adalah sebagian besar daripada
kodrat yang telah menjadi bawaan dan juga dari pada latihan dan
pengalaman si anak. Kodrat ini diperoleh dari turunan perkembangan
(heredity endownment) dan menimbulkan perkembangan yang terlihat.
Meskipun tanpa dipengaruhi oleh sebab-sebab yang nyata dari
lingkungan.
e. Belajar dan latihan (learning)
Sebab terjadinya perkembangan yang kedua adalah dengan
melalui proses belajar atau dengan latihan. Disini terutama termasuk
anak sendiri dengan atau tidak dengan bantuan orang dewasa.
f. Kombinasi kematangan dan belajar
Kedua kematangan dan belajar atau latihan itu tidak
berlangsung sendiri-sendiri, tetapi bersama-sama, bantu-membantu.
Biasanya melalui sebuah latihan yang tepat dan terarah dapat
menghasilkan
perkembangan
yang
maksimum,tetapi
terkadang
meskipun bantuan kuat dan usahanya efektif tidak berhasil seperti yang
diharapkan, jika batas perkembangannya lekas tercapai atau daya
berkembangnya sangat terbatas.
II.
Teori yang Mendukung
A. Teori Biologis
Pelopor teori ini adalah Athur Schopenhauer. Teori ini menyatakan
bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh nativus atau faktor-faktor
bawaan manusia sejak dilahirkan. Teori ini menegaskan bahwa manusia
memiliki sifat-sifat tertentu sejak dilahirkan yang mempengaruhi dan
menentukan keadaan individu yang bersangkutan. Faktor lingkungan dan
pendidikan
diabaikan
dan
dikatakan
tidak
berpengaruh
terhadap
perkembangan manusia.
Teori ini memiliki pandangan seolah-olah sifat-sifat manusia tidak bisa
diubah karena telah ditentukan oleh sifat –sifat turunannya. Bila dari
keturunan baik maka akan baik dan bila dari keturunan jahat maka akan
menjadi jahat. Jadi sifat manusia bersifat permanen tidak bisa diubah. Teori ini
memandang pendidikan sebagai suatu yang pesimistis serta mendeskreditkan
golongan manusia yang “kebetulan” memiliki keturunan yang tidak baik.
B.
Teori empirisme
Berbeda dengan teori sebelumnya, teori ini memandang bahwa
perkembangan individu dipengaruhi dan ditentukan oleh pengalamanpengalaman yang diperoleh selama perkembangan mulai dari lahir hingga
dewasa. Teori ini memandang bahwa pengalaman adalah termasuk pendidikan
dan pergaulan. Penjelasan teori ini adalah manusia pada dasarnya merupakan
kertas putih yang belum ada warna dan tulisannya akan menjadi apa nantinya
manusia itu bergantung pada apa yang akan dituliskan. Pandangan teori ini
lebih optimistik terhadap pendidikan, bahkan pendidikan adalh termasuk
faktor penting untuk menenukan perkembangan manusia. Teori ini dipolopori
oleh Jhon Locke.
C. Teori Konvergensi
Teori ini merupakan gabungan dari kedua teori di atas yang
menyatakan bahwa pembawaan dan pengalaman memiliki peranan dalam
mempengaruhi dan menentukan perkembangan individu. Asumsi teori ini
berdasar eksperimen dari William Stern terhadap dua anak kembar. Anak
kembar memiliki sifat keturunan yang sama, namun setelah dipisahkan dalam
lingkungan yang berbeda anak kembar tersebut ternyata memiliki sifat yang
berbeda. Dari sinilah maka teori ini menyimpulkan bahwa sifat keturunan atau
pembawaan bukanlah faktor mayoritas yang menentukan perkembangan
individu tapi turut juga disokong oleh faktor lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Setiap
aspek perkembangan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek lainnya.
Makna perkembangan pada manusia adalah terjadinya perubahan yang besifat terus
nenerus dari keadaan sederhana ke keadaan yang lebih lengkap, lebih komleks dan
lebih berdiferensiasi. Jadi berbicara soal perkembangan manusia yang dibicarakan
adalah perubahan.
Tugas-tuga perkembangan harus berlangsung dengan baik pada setiap fase nya
. jika hal tersebut tidak berjalan dengan baik maka , akan menganggu proses
perkembangan maupun tugas-tugas perkembanga yang lainnya. Manusia dalam hidup
mengalami perubahan-perubahan baik fisik maupun kejiwaan (fisiologis dan
psikologis). Banyak faktor yang menetukan perkembangan manusia, yang
mengakibatkan munculnya berbagai teori tentang perkembangan manusia. Teori-teori
tersebut adalah sebagai teori nativisme, teori empirisme dan teori konvergensi.
B. Saran
Saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan
makalah ini. Bagi para pembaca dan rekan-rekan lainnya, jika ingin menambah
wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh maka kami mengharapkan dengan rendah
hati agar membaca buku-buku ilmiah.
\
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, Enung. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Setia
Khairani M, 2013. Psikologi Perkembangan.Yogyakarta : Aswaja Pressindo
Zulkifli L, 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja Rosdakarya
,,