Hakekat Sumber Daya Manusia melalui

GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA
BAB 5
PENDUDUK SEBAGAI MODAL DASAR
PEMBANGUNAN DALAM PENGEMBANGAN
WILAYAH DI INDONESIA

Oleh:

KELOMPOK 9 :
ABDUL KADIR JAELANI
MASRI
RESTU UTAMI MULYA
DEIS VIANI
QORIATUL WAHYUNI

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015

A. Pengantar

Pentingnya sumber daya alam sudah diketahui semua orang, salah satu
unsur penunjang bagi kebsaran Amerika Serikat dan Rusia adlah besarnya
dan ragamnya sumber daya alam yang dimiliki kedua negara tersebut
Namun di Singapura ;yang merupakan negara yang paling sempit dari
negara-negara ASEAN dapat dilihat dalam kemajuan ekonomi Negara
SIngapura yang termasuk termaju. Begitu pula dengan negara Swiss di Eropa,
negara maju padahal sumber daya alamnya terbatas.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa walaupun sumber daya alam terbatas,
akan tetapi iika sumber daya alam manusia negara tersebut cukup maju, maka
kesejahteraan rakyatnya dapat dapat dicapai. Ini berarti kualitas sumber daya
manusia jauh lebih penting dari sumber daya alam. Suatu sumber daya alam
akan tidak dapat berarti apabila manusia tidak dapat mengelolahnya.
B. Hakekat Sumber Daya Manusia
1. Jenis Jenis Sumber Daya
Sumber daya (resource) adalah berbagai faktor produksi yang
dimobilisasikan sebagai suatu proses produksi atau lebih dikenal sebagai
istilah aktiva ekonomi seperti : modal, energy, tenaga, manusia, mineral
air dan lain-lain. Jadi sumber daya mencakup segala sesuatu baik yang
nyata maupun tidak nyata yang dibutuhkan oleh manusia dalam rangka
memenuhi kebutuhannya.

Sumber daya dibagi atas dua yaitu sumber daya alam dan sumber
daya manusia. Selanjutnya sumber daya alam dibagi lagi atas sumber
daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui.

Diagram Peter Haggest (1972-1982) pembagian sumber daya
alam :

mtjdrlS
aenpsklu
natkpdsm(
gadkuhmpb
kfaordnte
aogpelrn
iekpafulnD
peomnbrasg
estbganuy
nhljga
deaA
erunl
kmga

am

eia u
a d
a a lg a
e a l a
it iare
ia on n li d
a i hr seg
na i rh en) s
u s gs
aun
i
a
r
i

ni e
ui
xa l

i a a
h p t
n b
n t
i

n a
n
p
rm
d a
o a
a ig

al
i
t :
i
g


g
a
a k

s

l

2. Tinjauan Psikologi Mengenai Sumber Daya Manusia
Dalam hal in dibatasi dalam segi motivasi. Dengan adanya
motivasi manusia terdorong untuk melakukan suatu kegiatan yang
bermakna untuknya. Motivasi mengarahkan tingkah laku manusia.
Moslow(1970)

dalam

buku

“Motivation


and

Personality”

menunjukkan kebutuhan manusia yaitu

Kebutuhan Aktualisasi
Kebutuhan Akan Kebanggaan
KebutuhanSosial (afilasi)
Kebutuhan Akan Keamanan dan Perlindungan
Kebutuhan Fisiologis Dasar

Dapat dilihat bahwa kebutuhan paling dasr adalah kebutuhan
fisiologis . inilah kebutuhan primer meliputi kebutuhan akan makan,
minum dan perlindungan. Kebutuhan selanjutnya setelah kebutuhan fisik

terpenuhi yaitu kebutuhan akan keaman dan perlindungan bebas dari
ancaman dan kecemasan.
Kemudian manusia perlu mendapat pengakuan tentang kehadiran
dirinya, hal ini menunjukkan bagaimana pentingnya kebutuhan manusia

akan pergaulan dan sesamanya. Pemenuhan dari kebutuhan ini bersifat
mental dan pikiran sehingga akan sukar pemuasannya dan bersifat
subyektif. Yang mendapat tempat dilingkungannya dengan bail akan
mendapat lebih mengembangkan diri.
Dalam pemenuhan kebutuhan ini akan tersalurkan ingin mendapat
suatu penghargaan. Apabila kebutuhan diatas terpenuhi orang akan
mendorong untuk mengejar pengembangan diri dan aktualisasi diri dan
dapat menjadi orang yang mampu menjalankan tugasnya dan berkreasi
dengan sepenuhnya. Inilah salah satu syarat pengembangan sumber daya
manusia.
Pendapat lain yaitu dari Aubrey C. Sanford yang mengatakan
kebutuhan kita sebenarnya berbaur dan batasnya tidak jelas, sering
tumpang tindih walaupun tidak masih ada juga kesukaran lain.
Kebutuhan tersebut biasanya saling berinteraksi dengan sesame dan
saling mempengaruhi. Sehingga semua kebutuhan tersebut turut
mempengaruhi tindakan manusia dengan salah satu yang dianngap
dominan.
Dalam hal ini sumber daya manusia tidak bergantung pada sesuatu
yang berada dari luar dirinya. Tetapi justru sumber daya manusia itu
sangat tergantung terhadap sesuatu yang ada pada dirinya sendiri.


3. Tinjauan Sosial – Kultur
Setelah kita melihat sumber daya manusia itu dari segi psikologis,
khususnya dari segi motivasi, marilah kita beranjak melihat sumber daya

manusia dari lingkungannya. Dari uraian diatas Nampak dengan jelas
bahwa lingkungan sesame banyak pengaruhnya terhadap tindakan dan
perbuatan

seseorang.

Kenyataan

menunjukkan

bahwa

perbuatan

seseorang tidak lepas dari pengaruh kelompok.

Yang sangat penting dari tata pergaulan hidup disini ialah setiap
kelompok mempunyai tata/norma budaya yang dijunjung tinggi oleh
masyarakat. Nilai budaya merupakan pedoman tingkah laku warga
masyarakat

dari

setiap

pemangku

kebudayaan

itu.

Prof.

dr.

Koencoroningrat melihat ketiga wujud dari kebudayaan itu.

a. Wujud ideal
b. System social, dan
c. Hasil karya
Dari ketiga wujud kebudayaan itu, maka wujudnya yang paling
nyata adalah wujud yang ketiga. Perwujudannya bisa dilihat misalnya
gedung, alat-alat berburu, alat perang, dan lain-lainnya. Wujud kedua
merupakan tingkah laku dari sesame manusia. Akan tetapi wujudnya juga
masih mempunyai sifat yang nyata dan tampak pada kita misalnya
bagaimana ia menghormati terhadap orang yang lebih mudah dan yang
lain. Sedangkan wujud pertama tidak dapat dilihat karena wujud tersebut
tempatnya ada dalam benak kita, atau dalam hati orang yang
memikirkannya.
Menurut bapak Prof. dr. Koencoroningrat menunjukkan empat
nilai-nilai budaya yang cocok untu kita : berorientasi kemasa depan, dan
mengeksploitasi lingkungan, menilai tinggi hasil karya dan melihat tinggi
hasil yang dicapai atas kemampuannya.
Dengan demikian kemajuan dalam bidang teknologi akan terus
dalam melangkah. Sudah barang teentu yang lahir adalah yang cocok
dengan


lingkungan.

Karena

memang

tumbuh

dalam

suasana

lingkungannya, baik lingkungan social buday atau lingkungan alamnya.
Penilaian tinggi kepada hasil karya itu sendiri dapat dikatakan
sangat penting. Sebab dengan demikian akan dapat menumbuhkan rasa
percaya diri sendiri, berdisiplin dan betanggung jawab. Itulah sifat yang
diperlukan dalam masa pembangunan dan harus dijaga jangan sampai

menilai secara berlabihan akan kerja sendiri, karena akan dapat dijadikan
sebagai penybab timbulnya individualistis.
4. Tinjauan Ekologis Atas Sumber Daya Manusia
Tinjauan berikutnya adalah tinjauan dari segi ekologis. Ekologis
merupakan suatu tentang hubungan antara satu kelompok dengan
lingkungannya kita mengetahui bahwa manusia dalam memamfaatkan
lingkungan alam dalam bentuk : (1) tempat tinggal, dan (2) tempat
mendapatkan sumber pemenuhan kebutuhan. Sehubungan dengan hal itu,
dibawah ini dibahas perkembangan usaha manusia dalam hal
memanfaatkan lingkungan alamnya. Sebagai suatu bentuk hubungan
antar manusia dengan lingkungan alamanya. Seperti telah disebutkan hal
tersebut itulah yang menjadi inti studi ekologi.
Dibanding mahluk hidup yang lainnya, maka yang paling bebas
menggunakan lingkungannya adalah manusia. Dalam usaha untuk
mengelolah lingkungan merupakan salah satu pencerminan budaya
manusia tersebut.
Usaha paling sederhana untuk memanfaatkan alam sekitar tampak
dalam kegiatan yang biasa dinamakan meramu. Kelompok bersangkutan
hanya dapat mengambil apa saja yang dapat diambil dialam. Sedangkan
usaha tersebut adalah berburu.
Kehidupan menetap hanya mungkin setelah manusia pandai
mengolah tanah, bertani, setelah kepandaian bertani semakin tinggi
penghasilan mereka akan makin bertambah besar. Namun, setelah
mereka pandai menjinakkan hewan penghasilannya itu baru Nampak, dan
terlihat usaha mereka semakin bertambah maju.
Dari uraian diatas tampak bahwa usaha manusia dalam hal
memamfaatkan lingkungan makin lama makin berkembang. Hal ini
menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan karena itu oleh
perubahan usaha manusia. Jadi yang mendorong perubahan cara
bertindak bukan hanya karena dorongan dari dalam tetpi juga dari faktor
luar diri manusia sendiri atau faktor ekstrinsik. Dari gambaran diatas
dapatlah dikatakan bahwa sumber daya manusia menunjukkan: (1)

sebagai faktor produksi dan (2) sebagai insae yang utuh secara lahiriah
dan batinia.
Sumber daya manusia mempunyai ciri-cri yang istimewa walaupun
bernama sumber daya juga. Tetapi bukanlah bersifat barang. Sumber
daya manusia, dalam arti modal dasar pembangunan adalah menyangkut
mutu nalar dan cipta yang dapat menciptakan berbagai submber daya
manusia dari tiga segi: psikologis, lingkungan sosail budaya ( social –
cultural), dan manusia berbeda dari sumber daya alam.