MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERUS

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
CITRA SENI ABADI (CSA)
(SISTEM INFORMASI BISNIS FASHION LUKIS)

DOSEN
DR. H. SUUD KARIM A. KARHAMI, MA
DISUSUN OLEH
WAHYU HADI NUGROHO

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
TUNAS NUSANTARA
2015

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1

Latar Belakang .............................................................................................. 1


1.2

Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 3
2.1.

Sejarah Perusahaan ..................................................................................... 3

2.1.1 Fashion ………………………….................................................................. 3
2.2.1 Sistem Informasi Manajemen..................................................................... 3
2.2.2. Jenis jenis Sistem Informasi ...................................................................... 13
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................................. 15
3.1 Sistem Informasi Yang Digunakan (Csa)………………..................................... 15
3.1.1 Operating Support System ........................................................................ 15
3.1.2 Management Support System .................................................................. 17
3.1.3 Teknologi Informasi .................................................................................. 19
3.1.4 Networking ................................................................................................ 21
3.2 Sistem Informasi Berbasis Komputer Citra Seni Abadi .................................... 24
3.2.1


Sistem informasi yang digunakan ......................................................... 26

3.2.2

Keunggulan Strategis………………………………………….................... 27

BAB IV KESIMPULAN .............................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 29

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan sangat pesat
dewasa ini sehingga dapat menawarkan banyak kemudahan dalam berbagai
kegiatan, mulai dari skala individu hingga Industri. Kehadiran teknologi ini
dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manual kini
dapat dilakukan dengan lebih efisiens, efektif dan teliti sehingga mengurangi
kesalahan akibat adanya faktor human error.


Perkembangan

dunia

sistem

informasi

merupakan

salah

satu

contoh

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengalami kemajuan pesat.
Sistem Informasi merupakan sekumpulan komponen informasi yang saling
terintegrasi untuk menghasilkan tujuan yang spesifik. Komponen yang dimaksud

diantaranya komponen Input model, output, teknologi database, dan komponen
pengendali. hampir tidak ada keterbatasan antara ruang dan waktu sehubungan
dengan teknologi sistem informasi tersebut, terutama perkembangan Internet,
intranet maupun ekstranet. Dimana dengan menggunakan teknologi ini, Informasi
dari suatu tempat yang jauh dapat diketahui dengan mudah menggunakan teknologi
ini pada waktu yang bersamaan, tentunya efisiensi ini sangat mengurangi biaya
pejalanan dan dapat digunakan unutk mengatur strategi yang tentunya dapat lebih
menguntungkan perusahaan.

Citra Seni Abadi (CSA) usaha Fashion Lukis adalah sebuah Bisnis yang baru di
kembangan oleh penulis merupakan contoh usaha/perusahaan yang memanfaatkan
perkembangan Teknologi komputer yang menjadi dasar penerapan aplikasi nyata

1

penggunaan media komunikasi dan pengolahan data perusahaan. usaha ini
terus mengembangkan sistem informasinya untuk menunjang bisnis lebih efektif dan
berdaya saing tinggi. mengggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk
mengembangkan sistem order yang berbasis internet, melengkapi sistem order via
telepon. Bahkan merambah ke sistem jejaring sosial seperti facebook dan twitter

untuk membangun komunitas melalui situs tersebut serta berbagai penawaran
promo via email dan internet. Hal ini terbukti meningkatkan keuntungan perusahaan.

1.1 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi tipe sistem informasi yang digunakan di Fashion Lukis
CSA ini.
2. Mengetahui bagaimana teknologi yang diterapkan di Fashion Lukis CSA
dapat mendukung bisnis operasi, mendukung keputusan, dan keunggulan
strategik.

2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sejarah Perusahaan
2.1.1 FASHION

Fashion Lukis Citra Seni Abadi ini merupakan sebuah bisnis usaha yang
bergerak dalam bidang Fashion baik anak-anak ataupun orang dewasa yang

memiliki ciri khas yaitu baik setiap goresan lukisan yang di gambarkan di
fashion/baju menggunakan komposisi bahan racikan warna tidak akan luntur atau
rontok. Jadi setiap konsumen pun bisa menentukan warna dan gambar/motif yang ia
inginkan dengan cara memesan online ataupun offline dengan datang langsung ke
sanggar lukis Fashion, lahir dari ide penulis yang menginginkan sentuhan lain dalam
motif setiap fashion yang digunakan,pada umumnya dan kebanyakan sablon dan
batik yang sudah ada, maka pada akhir tahun 2013 dan awal 2014 penulis
membangun usaha ini dengan dimulai secara offline dan meningkat ke online
menggunakan media sosial dan membuat web sebagai pemesanan online

di

www.senilukisbaju.blogspot.com Ataupun media sosial seperti BB,WA,dan LINE.
Kualitas layanan merupakan poin penting dalam pengembangan sistem informasi
menejemen dalam pelayanan. Sehingga salah satu awal prestasi fashion lukis ini
sekitar tahun 2013 di muat di tabloid wanita indonesia.

2.2.1 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Sistem Informasi Manajemen (SIM) menurut beberapa pakar dibidang

teknologi informasi adalah serangkaian sub-sistem informasi berbasis komputer
yang terkoordinasi, menyeluruh dan terpadu. Sehingga mampu memilih, menympan,
mengelola dan menarik kembali data olahan, serta dapat menyediakan informasi
3

bagi para pemakai dengan kebutuhan serupa. Umumnya terdapat suatu divisi yang
4

mendukung fungsi operasi, manejemen serta untuk mengurangi ketidakpastian
dalam

pengambilan

keputusan.

Divisi

ini

memanfaatkan


perangkat

keras

(Hardware), dan perangkat lunak (software), pedoman prosedur, model manajemen
dan keputusan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan
khusus dan output dari simulasi matematika. Infomasi output digunakan oleh user
dalam perusahaan saat membuat keputusan dalam memecahkan masalah.

Menurut Barry E.Cushing dalam Jogiyanto (2005), sistem informasi
manajemen adalah kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam suatu
organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk
mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam
kegiatan perencanaan dan pengendalian.

Sedangkan menurut Frederick H.Wu dalam Jogiyanto (2005), sistem
informasi

manajemen


adalah

kumpulan-kumpulan

dari

sistem-sistem

yang

menyediakan informasi untuk mendukung manajemen.

Menurut Gordon B.Davis (1985) sistem informasi manajemen adalah suatu
serapan teknologi baru kepada persoalan keorganisasian dalam pengolahan
transaksi dan pemberian informasi bagi kepentingan keorganisasian.

Masih menurut Gordon.B Davis, dalam Jogiyanto (2005) sistem informasi
manajemen merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk
menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi.


Menurut George M.Scott, sistem informasi manajemen adalah serangkaian
sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional

terpadu yang mampu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi
informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai
dengan gaya dan sifat manajer atas dasar criteria mutu yang telah ditetapkan.

Jadi dari beberapa definisi tersebut,dapat dirangkum bahwa Sistem Informasi
Manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem dan sub-sistem informasi
terkoordinasi yang menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan manajemen.

Gambar 1. Komponen Sistem Informasi

Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi
para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem

informasi

secara

kritis.

5

3.

Mengembangkan

proses

perencanaan

yang

efektif.

4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem
informasi.

5.

Menetapkan

investasi

yang

akan

diarahkan

pada

sistem

informasi.

6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem
informasi

dan

teknologi

baru.

7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan
sistem.

8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan

mereka.

9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan
membuat

berbagai

laporan

rekening

koran

dan

transaksi

yang

terjadi.

http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id

10. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan
pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

11.

SIM

untuk

Pendukung

Pengambilan

Keputusan

Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil,
dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa

6

keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem
ini pengambil keputusan dianggap:


Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya
masing-masing



Memiliki metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan
dia membuat urutan kepentingan semua alternatif.



Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume
penjualan, atau kegunaan.

Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional yang
secara logis menguji semua alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan
hasilnya, dan memilih alternatif yang membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal.
Model kuantitatif pengambilan keputusan biasanya adalah model sistem keputusan
tertutup.
Sebuah sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada dalam
suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi
oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi
lingkungan. Pengambilan keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya
rasional, tetapi lebih banyak memperlihatkan rasionalitas hanya dalam batas yang
dikemukakan
menangani

oleh

latar

suatu

belakang,
model

pandangan

atas

keputusan,

alternatif,
dan

kemampuan
sebagainya.

12. SIM Berdasarkan Aktivitas/Kegiatan Manajemen
Kegiatan dan proses informasi untuk tiga tingkat adalah saling berhubungan.
Contohnya pengendalian inventaris pada tingkatan operasional bergantung pada

7

proses yang tepat dari transaksi; pada tingkat dari pengendalian manajemen,
pembuatan keputusan tentang keamanan persediaan dan frekuensi memesan lagi
bergantung pada pembetulan ringkasan dari hasil operasi-operasi; pada tingkat
strategi,

hasil

dalam

operasi-operasi

dan

pengendalian

manajemen

yang

dihubungkan pada tujuan-tujuan strategi, saingan tindak tanduk dan sebagainya
untuk mencapai strategi inventaris. Tampaknya terdapat kontras tajam antara ciri-ciri
informasi untuk perencanaan pengendalian dan taktis berada di tengahnya. Tabel 6
menunjukkan perbedaan tujuh macam ciri. Dengan melihat perbedaan ini, sistem
informasi untuk perencanaan strategik tidaklah identik dengan sistem informasi
untuk pengendalian operasional.

13.

Sistem

Informasi

Untuk

Pengendalian

Operasional

Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan
prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar
keputusan

Pendukung

bisa

pemrosesan

a.

untuk

diprogramkan.

pengendalian

operasi

Proses

b.

dari

:

transaksi

Proses

c.

terdiri

laporan

Proses

pemeriksaan
8

Beberapa contoh di bawah ini menggambarkan jenis dukungan keputusan yang
dapat

dibuat

dalam

sistem

pengendalian

operasional

:

a. Suatu transaksi penarikan kembali sediaan menghasilkan suatu dokumen
transaksi. Pengolahan transaksi juga dapat menyelidiki persediaan yang ada, dan
memutuskan

b.

Suatu

apakah

suatu

pemeriksaan

pesanan

terhadap

pembelian

file

pegawai

sediaan

harus

menjelaskan

diadakan.

keperluan

http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id
untuk suatu posisi. Komputer menyelidiki file pegawai menggunakan program untuk
memilih

kandidat

secara

kasar.

c. Laporan rutin dihasilkan secara periodik. Tetapi suatu aturan keputusan yang
diprogramkan dalam suatu prosedur pengolahan laporan bisa menciptakan laporan
khusus dalam suatu bidang masalah. Contoh : suatu analisis pesanan yang masih
belum dilayani setelah 30 hari.

14.

Sistem

Informasi

Untuk

Pengendalian

Manajemen

Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk
mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan
keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber
daya. Proses pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi berikut :
1) Pekerjaan yang telah direncanakan (standar, ekspektasi, anggaran, dll)
2)

Penyimpangan

dari

3)
4)

pekerjaan

yang

telah

Sebab
Analisis

keputusan

atau

direncanakan
penyimpangan

arah

tindakan

yang

mungkin

Database untuk pengendalian manajemen terdiri dari dua elemen utama :

9

(1)

database

dari

operasional,

dan

(2) rencana, anggaran, standar, dll yang mendefinisikan perkiraan tentang
pelaksanaan, juga beberapa data eksternal seperti perbandingan industri dan indeks
biaya.

Proses untuk mendukung keputusan kegiatan pengendalian manajemen adalah
sebagai berikut :


Model perencanaan dan anggaran



Program-program laporan penyimpangan



Model-model analisis masalah



Model-model keputusan



Model-model pemeriksaan/pertanyaan

Keluaran dari sistem informasi pengendalian manajemen adalah : rencana dan
anggaran,

laporan

yang

terjadwal,

laporan

khusus,

analisis

situasi masalah, keputusan untuk penelaahan, dan jawaban atas pertanyaan.

15.

Sistem

Informasi

Untuk

Perencanaan

Strategis

Tujuan perencanaan strategis adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu
organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan
strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa
diadakan,

sebagai

contoh

:

10

a. Suatu rantai pertokoan dapat memustuskan untuk mengubah menjadi usaha
melalui

pesanan

b. Suatu toko serba ada dengan toko di pusat kota dapat memutuskan untuk
mengubah

menjadi

suatu

toko

obral

di

luar

kota.

Aktifitas perencanaan strategis tidak harus terjadi dalam suatu siklus periode seperti
kegiatan pengendalian manajemen. Kegiatan ini memang agak tidak teratur,
meskipun beberapa perencanaan strategis bisa dijadwalkan ke dalam perencanaan
tahunan

dan

siklus

penganggaran.

Beberapa jenis data yang berguna dalam perencanaan strategis menunjukkan ciri
data

:

a.

Prospek

ekonomi

b.

Lingkungan

politik

bagi

bidang

dewasa

kegiatan

ini

dan

perusahaan

perkiraan

dewasa

masa

ini.

mendatang

c. Kemampuan dan prestasi organisasi menurut pasaran, negara, dan sebagainya
(berdasarkan

kebijakan

dewasa

ini).

d. Proyeksi kemampuan dan prestasi masa mendatang menurut pasaran, negara,
dan

sebagainya

e.

Prospek

f.

Kemampuan

(berdasarkan

bagi

saingan

industri

dan

kebijakan

di

saham

dewasa

daerah

pasar

ini).

lain.

mereka.
11

g.

Peluang

h.

i.

bagi

karya

usaha

baru.

Alternatif

Proyeksi

kebutuhan

sumber

daya

strategi

bagi

alternatif

beberapa

strategi.

Dukungan sistem informasi untuk perencanaan strategis tidak bisa selengkap seperti
bagi

pengendalian

manajemen

dan

pengendalian.

operasional. Namun demikian sistem informasi manajemen dapat memberi bantuan
yang cukup pada proses perencanaan strategis, misalnya:


Evaluasi kemampuan yang ada didasarkan atas data internal yang
ditimbulkan kebutuhan pengolahan operasional.



Proyeksi kemampuan mendatang dapat dikembangkan oleh data masa
lampau dan diproyeksikan ke masa mendatang



Data pasar dan persaingan yang mungkin bisa direkam dalam database
komputer.

16.

SIM

Berdasarkan

Fungsi

Organisasi

Sistem informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang
didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing
subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi yntuk membentuk semua proses informasi
yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan menyangkut database, model
base dan beberapa program komputer yang biasa untuk setiap subsistem
fungsional. Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk

12

proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan
perencanaan strategis.

2.2.2. Jenis jenis Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005), secara konsep aplikasi sistem informasi yang
diimplementasikan dalam dunia bisnis saat ini dapat diklasifikasikan sebagai sistem
informasi operasi atau menejemen sepeti ditunjukkan gambar berikut

Gambar 2. Jenis Sistem Informasi
13

Berdasarkan Gambar 2, dapat disimpulkan sistem informasi dibagi menjadi
kelompok besar yaitu:
a. Sistem pendukung Operasi (Operation Support System)
Sistem informasi ini dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh
dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi ini

menghasilkan berbagai prosuk informasi yang digunakan para manager.
Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah memproses
transaksi bisnis secara efisien, mengendalikan proses industri, mendukung
komunikasi, memperbaharui

data

perusahaan, dan

kerjasama antar

perusahaan. Sistem pendukung operasi ini dibagi menjadi empat bagian,
yaitu :
1. Sistem Pengolahan Khusus (Specialzed processing System)
2. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System)
3. Sistem Pengendalian Proses (Process Control Systems)

4. Sistem Kerjasama Perusahaan (Enterprise Collaboration system)
b. Sistem Pendukung manajemen (Management support system)
Sistem pendukung manajemen menyediakan informasi dalam bentuk laporan
untuk para manager dan proffesional bisnis adalah tugas yang cukup rumit,
sehingga dibutuhkan suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan
sistem pendukung manajemen. Sistem pendukung Manajemen itu sendiri
dibagi menjadi 4 bagian yaitu :

1. Sistem Informasi Manajemen (Management Information System)

2. Sistem Pendukung keputusan (Decision support System)
14

3. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System)

4. Sistem Pengolahan khusus (Specialized Information System)

2.2.3 Sistem Informasi Untuk Pengambilan Keputusan Management

Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sitem informasi yang
dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu danrelevan, yang
merupakan hal penting yang dibutuhkan para manager. Konsep SIM diantaranya
meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Hal ini didukung SIM karena menitik beratkan
pada orientasi Management (Management orientation) dari suatu pengolahan
informasi pada suatu bisnis yang diharapkan mendukung pengambilan keputusan
management. Penggunaan SIM pada suatu bisnis merupakan suatu integrasi yang
berhubungan, bukan suatu Sistem Informasi yang dapat berdiri sendiri.

15

8

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 SISTEM INFORMASI YANG DIGUNAKAN CSA
Pelayanan yang memuaskan merupakan visi yang dipegang oleh CSA Untuk
mencapai visi tersebut CSA merancang suatu sistem informasi yang berbasiskan IT
sehingga bisa menunjang seluruh aktivitas bisnis CSA. Sistem informasi di CSA
mencakup Operating Support System (OSS) dan Managing Support System (MSS).

3.1.1 Operating Support System

Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh
dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini
menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh
menager. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk
secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial,
mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan, serta memperbarui database
perusahaan. Operating system yang digunakan oleh CSA dibagi kembali menjadi
beberapa macam yaitu:

a. Transaction Processing System (TPS)

CSA dalam melakukan trasnsaksi telah mempunyai jaringan komputer
yang

terintegrasi

dengan

customer

yang

menyediakan

informasi

pemesanan. Transaction Processing System yang digunakan oleh CSA
adalah Point of Sale (POS) System, yang merupakan bagian yang paling

16

vital dalam proses operasional, transaksi dengan konsumen yang
melibatkan interaksi langsung dengan pelanggan dan data base perusahaan
secara simultanmelaluli web, kemampuan hardware dan software yang
dapat diandalkan merupakan faktor kunci kelangsungan operasional. CSA
juga malakukan investasi untuk mengembangkan POS yang memiliki kaitan
sangat erat dengan bagian backstore operation. Online System bekerja
antara front office (melalui POS) dan bagian belakang (backstore operation).

Aliran kerja Operasional CSA diterjemahkan dari secara baku ke dalam
proses otomatisasi. Pesanan diterima pelanggan oleh sistem point of sale
(Order station) yang akan di catat olehwork station sebagai pengumpul data
kolektif dari beberapa order station. Kemudian pesanan akan langsung
diproses oleh dapur(Lukis) dengan hard copy document transaction sebagai
perintah kerja. Seluruh data transaksi kemudian disimpandalam file server,
sedangkan driver routing diperlukan sebagai pengawas kegiatan operasional
yang akan dipantau langsung oleh Head Quarter melalui jaringan WAN.

b. Enterprise Collaboration System (ECS)

Perusahaan Fashion Lukis (CSA) telah mulai melakukan aliansi bisnis
dengan menggunakan internet untuk membangun jaringan komunikasi
global baik dengan customer, pihak internal, supplier, dan pihak lainnya
yang terkait dalam system. Merupakan sistem informasi yang berkaitan
dengan tim pendukung, kelompok kerja, peningkatan komunikasi dan
produktivitas perusahaan dan kolaborasi mengenai bentuk aplikasinya, dan
otomatisasi pekerjaan. Misalnya memfasilitasi dalam elektronik mail untuk
mengirim dan menerima pesan elektronik, dan termasuk menggunakan

17

video conference dan lain-lain.

Sistem ini juga digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran
informasi di internal perusahaan, misalkan informasi antar/pengiriman
barang akan dihubungkan ke dalam satu jaringan sehingga koordinasi dan
pertukaran informasi dapat mudah dilakukan.

c. Process Control System

CSA

telah

mengembangkan

in

house

system

bernama

Citra

Management System. Sistem ni menyediakan aplikasi yang mendukung store
manager untuk melakukan bussiness forecasting, Inventory management dan
human resource management. dapat beroperasi dengan efektif dan efisien
sehingga memaksimalkan profit. sistem ini tersambung secara otomatis
dengan pemilik usaha sehingga dapat memonitor.

3.1.2 Management Support System
Sistem ini pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem informasi berfokus
pada penyediaan informasi dan dukungan dalam pengambilan keputusan yang
efektif oleh para manajer. Karena menyediakan informasi dan memberikan
dukungan dalam pengambilan keputusan oleh semua level manajer dan profesional
bisnis adalah tugas yang cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem pendukung
operasi yang disebut dengan sistem pendukung manajemen.

18



Management Information System (MIS)

Sistem Informasi ini menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan
tampilan kepada para manager. Contohnya kepada manajer penjualan yang
dapat menggunakan informasi melalui jaringan komputer, dan mengakses
tampilan tentang keadaan hasil penjualan produk dan dapat mengakses intranet
perusahaan mengenai laporan analisis penjualan harian, dan sekaligus
mengevaluasi hasil penjualan yang dibuat oleh masing-masing staf penjualan.

MIS yang digunakan pada CSA adalah Citra Management System yang
menyediakan aplikasi yang dapat membantu perusahaan dan ada ruang bagi
pelanggan, Aplikasi ini akan berupa suatu bentuk pelaporan yang selanjutnya
digunakan oleh perusahaan dalam penentuan atau pengambilan keputusan pada
sistem penunjang keputusan.



Decision Support Sistem (DSS)

DSS Merupakan suatu sistem yang memberikan dukungan komputer
secara

langsung

kepada

seorang

manajer

dalam

proses

pengambilan/pembuatan keputusan. Seorang manajer produksi dapat
menggunakan DSS untuk menentukan berapa banyak produk yang akan
diproduksi seperti pada perusahaan lain, dengan didasarkan pada perkiraan
penjualan dikaitkan dengan promosi yang akan dilakukan, lokasi dan
ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi suatu produk.
DSS menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi manager end-user secara
interaktif dengan menggunakan berbagai model analisis, simulasi dan lain
19

sebagainya. CSA sendiri penggunaan DSS terlihat ketika setiap store
manager dapat memonitor performance sistem secara langsung dan
interaktif, juga dilengkapi dengan management tool analysis dalam
menganalisa business forecasting dan manajemen persediaan.



Information Reporting System
Information Reporting System (IRS) menyediakan informasi produk bagi
manajeral dan end users. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi
internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction

processing systems. Informasi produk memberikan gambaran dan
laporan yang dapat dilengkapi berdasarkan permintaan, periode
maupun ketika terjadi situasi tak terduga.



Executive Information System
Sistem Informasi eksekutif dirancang untuk menyediakan akses yang
mudah dan cepat untuk informasi informasi selektif tentang faktorfaktor ekslusif dalam menjalankan tujuan strategis bagi manajemen.

3.1.3 Teknologi Informasi
Teknologi

informasi

adalah

teknologi

yang

berhubungan

dengan

pengumpulan, penyimpanan, [pengolahan dan penyebaran Informasi. Teknologi
Informasi bagi suatu perusahaan sangat penting dengan penerapan teknologi
informasi secara tepat suatu perusahaan dapat memiliki competitiva advantage
dalam industrinya. Teknologi informasi dapat membuka peluang bagi perusahaan
20

untuk memperluas atau memgembangkan bisnisnya. Teknologi informasi
merupakan saran pendukung yang memiliki posisi penting dalam kemajuan
perusahaan.
Secara garis besar teknologi dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu
perangkat keras dan perangkat lunak. Haag, dkk(2000) membagi teknologi
informasi menjadi 6 kelompok, Yaitu


Teknologi masukkan (Input technology)



Hasil pengolahan teknologi (Output Technology)



Teknologi perangkat Lunak (Software Technology)



Teknologi penyimpanan (Storage Technology)



Teknology komunikasi ( Tellecomunication Technology)



Unit pemrosesan (Processuing Machine/CPU)

Teknologi informasi memiliki peranan yang sangat besar dan telah menjadi
fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis yang memberi andil besar
terhadap

perubahan-perubahan

mendasar

pada

struktur,

operasi

dan

manajemen organisasi. Banyak perusahaan berani menanamkan investsi bernilai
tinggi

di

bidang

teknologi

dan

informasi

untuk

mempertahankan

dan

meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya, meningkatkan fleksibilitas dan
tanggapan.

21

3.1.4 Networking

Menurut O’Brien (2006), teknologi telekomunikasi dan jaringan seperti
internet, intranet dan ekstranet telah menjadi hal mendasar bagi operasi ebusiness dan e-

commerce yang berhasil, untuk semua jenis organisasi dan dalam sistem
informasi berbasis komputer. Jaringan telekomunikasi terdiri dari komputer,
pemroses komunikasi dan peralatan lainnya yang dihubungkan satu sama lain
melalui komunikasi serta dikendalikan melalui software komunikasi.

Tabel.1. Karateristik Internet, Intranet dan Ekstranet
Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang terdiri dari berbagai
jaringan yang terhubung dari seluruh dunia, jaringan-jaringan lokal berskala kecil,
jaringan-jaringan kelas menengah, hingga jaringan-jaringan utama yang menjadi
tulang punggung internet, sehingga setiap pemakai dari setiap jaringan dapat
22

saling mengakses layanan yang disediakan oleh jaringan lainnya. Yang secara
fisik dianalogikan sebagai jaring laba-laba (The Web) yang menyelimuti bola
dunia. Node dapat berupa komputer, jaringan lokal atau peralatan komunikasi,
Sedangkan garis penghubung antar simpul disebut sebagai tulang punggung
(backbone) yaitu media komunikasi terestrial (Kabel, serat optik, cicrowave, radio
link) maupun satelit. Node terdiri dari dari pusat informasi dan data base,
peralatan komputer dan peralatan interkoneksi jaringan serta peralatan yang
dipakai pengguna untuk mencari, menempatkan dan atau bertukar informasi di
internet.

Extranet adalah jaringan pribadi yang menggunakan protokol internet dan
sistem informasi publik untuk membagi sebagian informasi bisnis atau operasi
secara aman kepada penyalur (supplier), penjual (vendor), pelanggan, dan lainlain.

Extranet dapat juga diartikan sebagai intranet sebuah perusahaan/institusi
yang dilebarkan bagi pengguna di luar perusahaan/institusi. Perusahaan yang
membangun extranet dapat bertukar data bervolume besar dengan EDI
(Electronic
Data Interchange), berkolaborasi dengan perusahaan lain dalam suatu jaringan
kerja sama dan lain-lain. Contoh aplikasi yang dapat digunakan untuk extranet
adalah Lotus Notes.(yeyennurlinapurnama.blogdetik.com)

23

Gambar 3. Struktur Ekstranet

Intranet adalah sumber daya informasi yang digunakan untuk kepentingan
internal dari suatu instansi atau perusahaan dengan menggunakan jaringan
komputer yang ada.

Intranet adalah sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti
internet, hanya saja digunakan dalam internal perusahaan, kantor, bahkan
warung internet (warnet) pun dapat dikategorikan Intranet. Antar-intranet dapat
saling berkomunikasi satu dengan lainnya melalui sambungan internet yang
memberikan tulang punggung (back bone) komunikasi jarak jauh.

Akan tetapi sebetulnya sebuah intranet tidak perlu sambungan ke internet
untuk berfungsi secara benar. Intranet menggunakan semua protokol TCP/IP,
alamat IP, dan protokol lainnya, klien, dan juga server.
24

Protokol HTTP dan beberapa protokol internet lainnya (FTP, POP3, atau

SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering digunakan.
Sebuah intranet dapat dipahami sebagai sebuah versi pribadi dari jaringan
internet, atau sebagai sebuah versi dari internet yang dimiliki sebuah organisasi.
Kegunaan intranet antara lain:

a. Membuat perusahaan/institusi menjadi semakin efisien, pendekatan yang
dilakukan di sini biasanya membuat sistem informasi manajemen yang
berbasis Web dan database. Jika MIS (Management Information

System)/ERP telah ditata dengan baik, dan didukung oleh sistem backoffice yang mumpuni, maka langkah selanjutnya biasanya mengarah
kepada e-commerce (berdagang/transaksi melalui internet).

b. Membuat perusahaan/institusi menjadi lebih kompetitif di bidangnya,
bahkan jika memungkinkan menjadi pemimpin di industrinya. Membuat
sebuah badan/institusi menjadi lenih kompetitif hanya mungkin dilakukan
jika kita dapat mengolah secara baik sumber daya manusia dan sumber
daya pengetahuan yang ada di internal perusahaan/badan tersebut.
3.2 Sistem Informasi Berbasis Komputer Citra Seni Abadi
Penggunaan

sistem

informasi

berbasis

komputer

(Computer-Based

Information System) yang digunakan oleh CSA untuk mendukung keseluruhan
kegiatan perusahaan terlihat pada masing-masing bidang yakni:

Sistem informasi yang digunakan
25

Sistem informasi yang digunakan CSA

-

Melayani transaksi penjualan

-

Membantu dalam me-record pembelian pelanggan

-

Membantu penerimaan jumlah pemesanan yang masuk

-

Membayar gaji karyawan

-

Pembelian bahan baku

-

Mengevaluasi trend penjualan atau sales performance lainnya

3.2.2 Sistem Informasi sebagai penentu Keputusan managerial

Secara struktural, proses pembuatan keputusan manajerial terdiri dari
beberapa tahap yaitu:

1. Identify problems and opportunities

Dalam hal ini CSA menangkap kesempatan untuk melayani pangsa pasar
baru yaitu internet user karena perubahan perilaku konsumen dari offline
ke online.

2. Help generate and evaluate decision alternative

Aktivitas operasional diterjemahkan ke dalam sistem otomatis, seperti

26

yang dapat dilihat didalam website, pelanggan dapat memilih jenis motif
yang disukai. Dengan mengetahui jenis motif yang digemari konsumen
saat itu,ataupun pilihan motif sendiri maka hal ini dapat dijadikan sebagai
salah satu cara yang efektif dalam menganalisa keunggulan superior dari
suatu produk.
Select course of action and monitor its implementation
Setelah mengetahui dan menganalisa hal-hal startegis yang mampu
menciptakan keunggulan bersaing, maka tahap yang ketiga yaitu
menerapkannya pada perusahaan.
Proses pembuatan keputusan dengan adanya system yang dapat
digunakan dalam peramalan bisnis, manajemen persediaan dan juga
manajemen sumber daya manusia, maka hal-hal tersebut dapat
membantu manajer dalam membuat keputusan manajerial yang lebih baik
serta

memiliki

strategic

competitive

advantage.

Misalnya

suatu

pengambilan keputusan dalam hal pembelian bahan baku, apakah harus
ditambah atau tidak dilanjutkan pembeliannya, dimana hal ini nantinya
akan terkait dengan pengaturan persediaan sehingga pemborosan biaya
tidak terjadi. Selain itu dengan adanya peramalan bisnis maka pihak
manajerial dapat mengambil keputusan investasi apa yang memang
dibutuhkan saat ini dan di masa yang akan datang.

27

3.2.3 Keunggulan strategis
Melalui sistem Informasi yang digunakan,konsumen dapat melakukan
pemesanan secara online. Hal-hal seperti ini dapat menarik pelangganpelanggan baru dan bersaing dengan fashion lain. Melalui sistem

informasi perusahaan juga dapat melakukan diferensiasi produk melalui
competitive recipes sehingga menghasilkan inovasi produk yang sesuai
dengan keinginan pelanggan.

Sistem informasi yang ada, dapat menunjang fasilitas pengiriman
produk dengan cepat sehingga produk diterima konsumen cepat dan rapih
Melalui penggunaan system informasi efisiensi operasional perusahaan
dapat tercapai. Sistem informasi pun berperan menunjuang kegiatan
memperkenalkan inovasi bisnis dari perusahaan.

28

BAB IV

KESIMPULAN

Sistem Informasi yang diterapkan di Fashion Lukis Citra Seni Abadi yang
mencakup Operating Support System (OSS) dan Managing Support System (MSS)
telah di seting sesuai dangan visi perusahaan yaitu memuaskan pelanggan dengan
keinginan sesuai motif yang mereka inginkan yang berbeda dari pasaran biasa.

CSA dengan tipe Sistem Informasi ini bisa bersaing dengan kompetitorkompetitor lain karena keunggulan strategik yang dimiliki oleh CSA dapat
dipertahankan dan juga dapat diarahkan kepada pengembangan pengembangan
produk lain yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada
pelanggan.

29

DAFTAR PUSTAKA
Sistem Informasi Management, Pusat Pendidikan dan pelatihan Pengawasan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), 2007

www.swa.co.id diakses pada 1 desember 2015
www.yum.com diakses pada 1 desember 2015

yeyennurlinapurnama.blogdetik.com. diakses pada 1 desember 2015
yudithcom.blogspot.com diakses pada 1 desember 2015

30