Kompatibilitas Dan Keandalan Investigato. pdf

KOMPATIBILITAS DAN KEANDALAN INVESTIGATOR DALAM PEMAPARAN
BUKTI DIGITAL SANGAT BERPENGARUH PADA HASIL AKHIR KASUS COMPUTER
CRIME DAN COMPUTER RELATED CRIME

DISUSUN OLEH :
Sukriadi Shafar, S.Kom., CEH., CHFI., M.Kom

MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOKYAKARTA
2014

Oleh : Sukriadi Shafar, S.Kom., CEH., CHFI., M.Kom

PENANGANAN BARANG BUKTI
FORENSIK

KOMPATIBILITAS DAN KEANDALAN INVESTIGATOR DALAM PEMAPARAN
BUKTI DIGITAL SANGAT BERPENGARUH PADA HASIL AKHIR KASUS COMPUTER
CRIME DAN COMPUTER RELATED CRIME
Oleh : Sukriadi


I.

PENDAHULUAN
Kekuatan atau kelemahan dari dari kasus tidak hanya bergantung pada fakta-fakta, tetapi pada
kemampuan pakar untuk menyajikan analisis dan pendapat kepada pada orang yang bertanggung
jawab untuk penghakiman terakhir dari kasus ini. Ini mungkin Juri, atau mungkin hakim sendiri.
Ketika seorang hakim sendiri review semua Bukti dalam persidangan dan memutuskan vonis
tanpa juri, hal itu disebut percobaan bangku.
Juri berharap bahwa para ahli datang untuk bersaksi dengan pendapat yang mendukung pihak
yang mempekerjakan mereka. Jika tidak, mengapa mereka harus bersaksi? Namun, mereka
masih perlu diyakinkan bahwa Anda benar-benar percaya klaim yang Anda buat. Anda memiliki
tugas penting dalam meyakinkan parajuri bahwa Anda bergabung kasus ini untuk menyelidiki
secara independen dan mengevaluasi fakta-fakta, bahwa Anda melakukan tes pilihan Anda
sendiri, dan bahwa Anda akhirnya mencapai posisi dukung dan dipertahankan Anda sedang
melakukan presentasi. awal, juri harus yakin bahwa Anda layak kepercayaan mereka. Anda
harus memiliki kualifikasi, pengetahuan, atau kredensial diperlukan untuk melakukan apa yang
Anda katakan telah Anda lakukan. Kedua, mereka harus percaya bahwa Anda sepenuhnya
memahami unsur-unsur dari kasus dan telah mengambil langkah yang diperlukan dan cocok dan
metode industri diikuti diterima. Singkatnya, Anda harus memancarkan keyakinan bahwa Anda

telah melakukan hal-hal ini, bahwa Anda memahami mereka, dan bahwa sama sekali, mereka
menyebabkan pendapatAnda.
Orang tidak suka mendengarkan saksi membosankan. Ini tidak ada hubungannya dengan
kompetensi atau prestasi, tetapi memiliki segala sesuatu yang berkaitan dengan efektivitas di
pengadilan. Dia memilih kata-kata yang mudah dimengerti, bersama dengan penjelasan yang
menggunakan analogi menarik atau contoh. Sebagai saksi ahli, harus jujur tentang apa yang
Anda tidak tahu, dan yakin tentang apa yang Anda tahu.
Idealnya, Anda ingin memiliki sisi manusia yang akan membuat juri berpikir kembali ke guru
favorit. Sebuah cara yang bagus untuk melakukan ini adalah untuk suara hangat dan antusias.
1|Page

Oleh : Sukriadi Shafar, S.Kom., CEH., CHFI., M.Kom

PENANGANAN BARANG BUKTI
FORENSIK

Intinya adalah bahwa pekerjaan Anda adalah untuk membujuk pendengar Anda bahwa opini dan
kesimpulan yang anda sampaikan adalah benar atau lebih baik. Beberapa juri sudah akan
memiliki pendapat tentang kasus tersebut pada saat Anda bersaksi. Orang lain akan memiliki
pendapat tidak. Dalam kedua kasus, Anda akan harus membujuk orang-orang juri bahwa

pendapat anda benar. Kesiapan, Kekuata, Logika dan fakta yang disajikan sangat berpengaruh
pada hasil akhir kasus tersebut.
II.

PEMBAHASAN
Presenting (mempresentasikan data) Kegiatan yang dilakukan penyidik untuk membeberkan

hasil temuannya kepada pihak berwajib atau di pengadilan. Biasanya presentasi data dilakukan
oleh seorang ahli forensic untuk menjelaskan hal-hal yang susah dipahami oleh kalangan
umum, sehingga data-data tersebut dapat membantu proses penyidikan untuk menemukan
tersangka.
Presentasi ini ini secara umum dibagi menjadi beberapa bagian penjelasan, sebagai berikut :
1. Judul : memuat judul pemeriksaan yang dilengkapi dengan nomor pemeriksaan di
laboratorium
2. Pendahuluan : memuat nama-nama analisis forensic yang melakukan pemeriksaan dan
analisis secara digital forensic terhadap barang bukti eletronik. Di samping itu, bab ini juga
memuat tanggal/waktu pemeriksaan.
3. Barang bukti : memuat jumlah dan jenis barang bukti eletronik yang diterima untuk
dilakukan pemeriksaan dan analisis. Ini juga termasuk data tentang sfesifikasi teknis dan
barang bukti tersebut seperti merek, model, serial/product number, serta ukuran kapasitas

(size) dari media penyimpanan seperti harddisk dan flashdisk. Untuk bafang bukti berupa
handphone/smartphone, hendaknya data nomor IMEI (International Mobile Equipment
Identity) yang terdiri atas sejumlah digit yang unik sebagai penanda mesin handphone secara

internasional, sedangkan untuk simcard dilengkapi dengan nomor ICCID (Integrated Circuit
Card ID) yang merupakan data administrasi yang berasal dari provider seluler.

4. Maksud pemeriksaan : memuat nama lembaga pengirim barang bukti eletronik berikut surat
tertulis yang berisikan maksud permintaan untuk pemeriksaan dana analisis barang bukti
tersebut secara digital forensic. Makdsud permintaan ini harus dimintakan kembali
penjelasan secara detail oleh analisi forensic kepada investigator, sekaligus analisis forensic

2|Page

Oleh : Sukriadi Shafar, S.Kom., CEH., CHFI., M.Kom

PENANGANAN BARANG BUKTI
FORENSIK

meminta investigator untuk memaparkan secara singkat dan jelas fakta-fakta kasus yang di

investigasi.
5. Prosedur pemeriksaan : menjelaskan tahapan-tahapan yang dilakukan selama proses
pemeriksaan dan analisis barang bukti tersebut secara digital forensic. Sebaiknya penjelesana
panjang mengenai tahapan tersebut yang akan ditulis dalam laporan, diringkas menjadi SOP
(Standard Operating Procedure) yang baku dan lengkap. Misalnya DFAT (Digital Forensic
Analyst Tean) PUSLABFOR BARESKRIM POLRI memiliki sejumlah SOP, Antara lain.
a. SOP 1 tentang Prosedur Pemeriksaan Digital Forensic
b. SOP 2 tentang Komitmen Jam Kerja
c. SOP 3 tentang Pelaporan Hasil Pemeriksaan Digital Forensic.
d. SOP 4 tentang Penerimaan Barang Bukti Eletronik.
e. SOP 5 tentang Penyerahan Barang Bukti Eletronik
f. SOP 6 tentang Triage Forensik
g. SOP 7 tentang Akuisisi Langsung Komputer
h. SOP 8 tentang Akuisisi Harddisk, Flasdisk dan Memory Car.
i. SOP 9 tentang Analisis Harddisk, Flasdisk dan Memory Car.
j. SOP 10 tentang Akuisisi Handphone dan Simcard.
k. SOP 11 tentang Analsis Handphone dan Simcard
l. SOP 11 tentang Analsis Audio Forensic
6. Kendala : Menjelaskan masalah dalam kasus tersebut dan kendala hukum untuk memeriksa
bukti yang tersedia Jaksa harus memastikan bahwa ahli memahami bagaimana aturan bukti

dan prosedur mempengaruhi diterimanya, discoverability, dan kegunaan dari pengamatan
ahli dan kesimpulan.
7. Hasil pemeriksaan : memuat data digital yang berhasil di-recovery dari image file yang
kemudian di analisis lebih detail dan di konfirmasi dengan investigator untuk memastikan
sesuai dengan investigasi yang sedang berlangsung.
8. Kesimpulan : memuat ringkasan yang disarikan dari hasi pemeriksaan diatas.
9. Penutup : menjelaskan bahwa proses pemeriksaan dan analisis dilakukan dengan sebenarbenarnya tanpa ada rekayasa dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

3|Page

Oleh : Sukriadi Shafar, S.Kom., CEH., CHFI., M.Kom

III.

PENANGANAN BARANG BUKTI
FORENSIK

TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dari hasil presentasi tersebut adalah:
1. Membantu proses peradilan berjalan sesuai dengan kaidah dan aturan hukum suatu negara.

2. Memberikan informasi yang benar, sehingga hasil akhir adalah hasil yang dapat
dipertanggungjwabkan secara ilmiah.
3. Membantu hakim dalam penganbilan keputusan akhir.
4. Mengunkapkan kebenaran kasus.
5. Bernilai pendidikan.

4|Page

PENANGANAN BARANG BUKTI
FORENSIK

Oleh : Sukriadi Shafar, S.Kom., CEH., CHFI., M.Kom

Sumber :


Direktorat Sistem Informasi Perangkat Lunak Dan Konten. Direktorat Jenderal Aplikasi
Telematika. Departemen Komunikasi Dan Informatika. 2007. Tutorial Interaktif. Instalasi




Komputer Forensik : Menggunakan Aplikasi Open Source.



Forensics Book.Syngress Publishing,Inc. United States Of America.



Salemba Infotek. Jakarta.



iwayan@staff.gunadarma.ac.id



http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/05/it-forensik-4/




Jack wiles, Anthony Reyes, Jesse Varsalone.2007.The Best Damn Cybercrime and Digital

Muhammad Nuh Al-Azhar.2012. Digital Forensic : Panduan Praktis Investigasi Komputer.

materi

kuliah

pertemuan

ke

10

Penanganan

Insiden

Forensik.ppt


=

Prof. Richardus Eko Indrajit, Forensik Komputer.

http://WEB-INF.prmob.net/views/ltr/article.jspx

5|Page