Peran KAMMI Dalam Krisis Moral di Tengah

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia di masa ini sedang mengalami krisis yang fundamental dan
menyeluruh. Mulai dari krisis ekonomi hingga krisis politik dan sosial. Dari konflik
horizontal dan vertikal yang terjadi dalam kehidupan sosial, ini merupakan salah satu
akibat dari semua krisis yang terjadi, sehingga dapat melahirkan disintegrasi bangsa.
Jika dilihat Indonesia merupakan bangsa yang plural, ini dapat mengundang konflik
yang dapat merugikan dan mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
Salah satu permasalahan yang tidak begitu tampak tapi besar permasalahan itu
adalah moral masyarakat Indonesia yang begitu remuk. Dalam hal ini , pemerintah
memandang sebelah mata dan menyampingkan masalah moralitas yang menjadi
identitas masyarakat Indonesia. Begitupun hati nurani masyarakat Indonesia yang
tidak menyadari atau bahkan menyadari namun tidak tergerak hatinya untuk
melakukan suatu perubahan terhadap krisis moral yang melanda di masyarakat. Salah
satu faktor yang menjadi penyebab kerusakan moral ini adalah ghazwul fikri (perang
pemikiran) yang dilakukan oleh pihak eksternal sehingga merusak moral masyarakat
Indonesia , tidak hanya remaja , namun anak kecil dibawah umur begitupun para orang
tua yang sepatutnya menjadi teladan.
Krisis moral adalah suatu kondisi genting dalam suatu masyarakat atau
kelompok yang mana terjadinya kemerosotan atau kerusakan perbuatan,sikap,akhlak

dan budi pekerti. Krisis moral ini telah terlihat didalam masyarakat Indonesia, baik itu
pada kalangan pemuda,orang tua bahkan kalangan anak kecil sekalipun. Krisis moral
ini terindikasi dengan maraknya perbuatan yang mendekati zina atau bahkan zina,
kebudayaan merokok atau bahkan obat – obatan terlarang dan minuman memabukan
(khamr), komunitas yang meresahkan masyarakat atau bahkan tindak kriminal dan
brutal yang menjamur di masyarakat, tidak hanya saja poin diatas , namun masih
banyak lagi indikasi krisis moral yang terdapat didalam masyarakat,
Problematika moral di Indonesia zaman sekarang ini menjadi suatu
permasalahan yang perlu perhatian khusus dan focus dalam menyelesaikannya.
Terlebih bahwa degradasi moral di Indonesia telah menunjukan gejala yang sangat
Page | 1

parah. Berbagai bentuk dekadensi moral melanda bukan hanya di kalangan remaja,
namun juga di kalangan anak – anak , orang tua , bahkan birokrat, teknokrat dan
politisi.
Tentunya krisis moral pasti memiliki dampak , baik dampak kecil maupun besar.
Dampak kecil yang terjadi didalam masyarakat seperti terjadinya tindak kriminal,
pembunuhan, pemerkosaan, penyalahgunaan obat – obatan terlarang dan minuman
keras (khamr) dan lain – lain yang pastinya dapat meresahkan masyarakat. Dampak
besar adalah hilangnya generasi pemuda yang dapat memajukan bangsa Indonesia

dan tentunya menjayakan Indonesia. Menjadi suatu perhatian lebih terkait krisis moral
ketika sudah diketahui dampak dari krisis moral tersebut.
Krisis moral di Indonesia bukan merupakan masalah kecil. Terlebih pemerintah
yang mengabaikan terjadinya atau penyebab faktor menjamur secara subuh dari krisis
moral dibiarkan secara percuma dan tidak ada tindak lanjut atau tindakan preventif
atau represif.Hal ini menjadi faktor utama ketika tidak ada problem solving yang
dilakukan oleh pihak tertentu , sehingga krisis moral menjadi penghalang terwujudnya
Indonesia jaya.
Semua ini sangat berkaitan erat dengan cita – cita KAMMI yaitu JAYAKAN
INDONESIA 2045. Cita ini tidak mungkin terwujud ketika perbaikan moral masyarakat
Indonesia tidak di tanggapi serius oleh para kader KAMMI. Bahkan hanya akan
sebatas menjadi angan belaka saja, jangan sampai Asyik memangku tangan, mati
dalam angan – angan dan seharusnya ada pergerkan kritis,tersistematis, dan nyata
ketika sudah tampak moral yang mengalami degradasi di masyarakat Indonesia.
Penjelasan diatas menimbulkan beberapa pertanyaan . Apa itu krisis moral ? ,
apa yang menyebabkan krisis moral itu terjadi ? , apa pandangan agama terhadap
krisis moral di Indonesia berkaitan dengan masa fitnah ? ,apa saja krisis moral yang
menjamur di masyarakat Indonesia?, apa pergerakan yang harus dilakukan oleh
KAMMI dalam menghadapi krisis moral di Indonesia dalam mewujudkan citanya?
Untuk mengetahui jawaban - jawaban tersebut dari pertanyaan diatas maka

tujuan penulis membuat makalah ini untuk membahas dan menganalisis krisis moral
yang terjadi di Indonesia dan bagaimana cara KAMMI melakukan penanggulangan
terhadapa krisis moral tersebut sementara pemerintah tidak menanggapi hal tersebut

Page | 2

dengan kritis. Kemudian penulis akan memaparkan pandangan agama terhadap krisis
moral ini berkaitan dengan pertanda akhir zaman. Semua pemaparan ini diharapkan
menjadi suatu perantara hidayah dari Allah

agar kita sebagai kader dakwah

memiliki pergerakan yang lebih progresif,massive, intensif
Tentunya semua penyusunan makalah ini atas seizing Allah

dan preventif/represif.
.

1.2. Rumusan Masalah
1. Apa itu krisis moral ?

2. Apa yang menyebabkan krisis moral itu terjadi ?
3. Apa pandangan agama terhadap krisis moral di Indonesia berkaitan dengan
masa fitnah ?
4. Apa saja krisis moral yang menjamur di masyarakat Indonesia?
5. Bagaimana kepemimpinan Nabi Sulaiman Alaihi salam dalam mencapai
kegemilangan kerajaannya?
6. Bagaimana moral pemuda Indonesia dalam mewujudkan Indonesia jaya ?
7. Apa pergerakan yang harus dilakukan oleh KAMMI dalam menghadapi krisis
moral di Indonesia dalam mewujudkan citanya?

1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa sebenarnnya krisis moral.
2. Untuk mengetahui dampak krisis moral pada masyarakat indonesia.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan munculnya krisis moral
Pada masyarakat indonesia.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi adanya krisis moral yang terjadi
pada masyarakat indonesia.
1.4. Manfaat Penulisan
Menjadi referensi bagi pembaca agar terbuka pemikirannya secara kompleks
dan menyeluruh sehingga diketahui pergerkan baru dalam menghadapi krisis moral

yang memuncak di masyarakat Indonesia.

Page | 3

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Krisis Moral
Dari segi etimologis perkataan Moral berasal dari bahasa latin yaitu “Mores”
yang berasal dari suku kata “Mos”. Mores berarti adat-istiadat, kelakuan, tabiat, watak,
akhlak, yang kemudian artinya berkembang menjadi kebiasaan dalam bertingkah laku
yang baik, susila. Menurut W.J.S. Poerdarminto moral merupakan ajaran tentang
baik buruknya perbuatan dan kelakuan. Kata “moral” memiliki arti (1) ajaran tentang
baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi
pekerti, susila; (2) kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat,
bergairah, berdisiplin, isi hati atau keadaan perasaan (Kamus Besar Bahasa
Indonesia).
Dalam pembahasan ini yang menjadi poin penting adalah krisis moral. Krisis
moral adalah kondisi kemerosotan/degradasi perilaku,akhlak,budi pekerti, tata krama
dan sikap dalam suatu individu atau kelompok yang terindikasi. Penjelasan krisis moral
disinggung dalam latar belakang dimakalah ini. Benang merahnya adalah krisis moral

merupakan kondisi genting pada masyarakat yang disebabkan oleh faktor – faktor
internal ataupun eksternal. Faktor internal adalah perhatian dari masyarakat itu sendiri
hingga tindakan preventif dan represif yang dilakukan oleh pemerintah atau pihak lain.
Sedangkan faktor eksternal adalah pengaruh secara langsung atau tidak langsung
yang diberikan oleh pihak luar. Dalam kasus ini, banyak sekali faktor yang
mempengaruhi krisis moral terjadi di masyarakat Indonesia yang akan dibahas pada
poin pembahsan selanjutnya.
2.2 Faktor Terjadinya Krisis Moral Di Indonesia
Dalam poin pertama di bab pembahasan ini sudah disinggung mengenai faktor
penyebab terjadinya krisis moral di Indonesia. Penyebab terjadinya krisis moral di
Indonesia setidaknya disebabkan oleh 2 faktor , yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor internal, adapun penyebab krisis moral di Indonesia dari faktor internal
sebagai berikut :
Page | 4

1. Tindakan preventif dan represif dari pemerintah
Pemerintah yang memandang sebelah mata terhadap kasus krisis moral di
masyarakat Indonesia membuat degradasi moral memuncak. Tindakan
preventif dan represif dari pemerintah tidak ada bukti nyata. Seperti halnya
dalam menanggapi kasus kenakalan pada remaja di era sekarang, tidak ada

tindakan pencerdasan kepada para remaja tersebut atas tindakan brutal yang
dilakukannya. Adapun tindakan yang dilakukan adalah ketika sudah mengalami
atau mengganggu

keamanan,

maka

tindakan

yang dilakukan

adalah

penangkapan.Namun , sangat disayangkan tindakan preventif (pencegahan)
dan represif (pengetatan aturan) tidak dilakukan sebelum terjadinya kasus yang
tidak diharapkan. Hal ini menjadi faktor memumcaknya krisis moral di
Indonesia.
2. Kesadaran Hati Nurani Masyarakat
Masyarakat sudah memandang krisis moral pada remaja atau anak dibawah

umur sebagai pemakluman atau bahkan hal yang dianggap lumrah , karena
asumsi zaman telah berubah. Hal ini menjadikan penyebab memuncaknya
kerusakan moral pada masyarkat. Penyebab lain adalah orang tua yang
membiarkan anak – anaknya untuk melakukan tindakan yang brutal sampai
penyelewengan seksual.
3. Media Masa Tanpa Filtrasi
Media masa menjadi penyebaran informasi utama. Bahkan di era sekarang ,
semua kalangan dapat mengakses media masa ini. Dalam kasus ini, krisis
moral melanda di masyarakat karena informasi yang diberikan tanpa ada
filtrasi, dengan memberikan pertimbangan atas dampak yang diberikan kepada
masyarakat. Terlebih kepada para anak kecil dan remaja yang pada dasarnya
belum bisa membedakan hal yang baik dan buruk, dan akan mengikuti hal yang
menjadi trend. Tayangan – tayangan yang tidak mendidik menjadi perantara
pemberian informasi buruk yang tidak sepatutnya ditayangkan , karena
tentunya berdampak pada setiap individu yang menontonya.
Adapun Faktor eksternal yang menyebabkan krisis moral di Indonesia adalah
ghazwul fikri (perang pemikiran) yang dilontarkan oleh orang – orang barat untuk
menghacurkan islam di Indonesia.Saat merartikulasikan

ghazwul fikri (invasi


Page | 5

pemikiran) yang semakin dilancarkan di dunia Islam, Muhammad Qutb mendefinisikan
secara terminologis sebagai “Beragam sarana dan media selain bentuk invasi
militer,yang secara massif dipropagandakan pasca (kegagalan) perang salib dengan
tujuan untuk menghapus nilai – nilai keislaman dalam kehidupan kaum Muslimin dan
untuk memalingkan komitmen mereka terhadap Islam, dengan menyebarkan virus
akidah dan hal – hal lain yang terkait dengannya, seperti pemikiran, adat – istiadat dan
bahkan hingga gaya hidup (life style).”
Dalam kita Limadza Taakhara muslimun wa Taqaddama ghairuhum karangan
syekh Amir Syakib Arsalan disebutkan bahwa kemunduran umat Islam kini terjadi
karena dua faktor , yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal karena umat
Islam telah banyak yang meninggalkan Al-Qur’an dan Al-Hadits. Sedangkan faktor
eksternal karena umat atau Negara lain tidak pernah rela bial umat Islam berdigdaya
atas mereka. Faktor kedua inilah yang dipredksi Samuel P. Humington sampai
sekarang masih berkelanjut bahwa perang yang terjadi di dunia tak lain adalah perang
peradaban, bukan ideology. Persaingan agama – agama di dunia seperti Islam,
Kristen, Hindu dan Konghucu , tak akan bisa dihindari.
Umat Islam menanggapi Barat dengan kepercayaan. Umat Islam mengadopsi

pemikiran Barat lantaran terpesona oleh gemrlap dunia Barat. Barat Nampak berhasil
meningkatkan

pendapatan

per-kapita

masyakaratnya,

membangun

berbagai

infrastruktur, menghasilkan banyak orator dan ilmuwan – ilmuwan handal, serta
kedinamisan mereka dalam bersosial antara laki – laki dan perempuan dan lain
sebagainya. Padahal , semakin lama semakin nyata bahwa kebangkitan yang
didegung – degungkan Barat itu semu, karena kian lama kian terlihat bahwa banyak
celah dan mudharat dalam ide maupun metode – metode Barat. Berkaitan pula dengan
terjadinya krisis sosial di masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia baik dikalangan
anak kecil, pemuda bahkan orang tua sekalipun , telah memandang budaya Barat

merupakan suatu trend yang perlu diadopsi kedalam masyarakat Indonesia, dengan
alasan perkembangan zaman.
Ghazwul fikri (perang pemikiran) ini dalam merusak akhlak umat Islam dengan
memproduksi 4 F yaitu Fun,Film,Food and Fashion. 4 hal ini menjadi senjata yang
ampuh dalam merusak akhlak dan moral Umat Islam . Berikut akan dijelaskan secara
singkat produk ghazwul fikri yaitu sebagai berikut :

Page | 6

1. Fun (Kesenangan)
Produk ghazwul fikri yang bertujuan membuat Umat Islam beralih
perhatiannya dari nilai – nilai Islam kepada permainan – permainan Barat.
Contoh produk besar ini adalah Game. Dalam hal ini, Game menjadi perhatian
khusus tidak hanya kalangan anak kecil bahkan hingga kalangan orang tuapun
teracuni oleh produk ini, dampaknya adalah waktu yang tersia – siakan dan
jauh dari pembelajaran agama Islam. Produk besar lain adalah pergaulan
bebas antara laki – laki dan perempuan. Tentunya pergaulan antara laki – laki
dan perempuan di Barat sangatlah dinamis , sehingga sangat memungkinkan
terjadinya penyelewengan seksual dan hedonisme menjadi budaya yang
lumrah di kalangan masyarakat.
2. Film (Film atau movie)
Produk diluncurkan oleh Barat melaluli The movie atau film – film
dengan cerita dan grafik film yang luar biasa menankjubkan dan menarik untuk
ditonton di setiap kalangan. Film ini merupakan media yang terbesar yang
dapat diakses di zaman ini. Tentunya dengan perkembangan akses internet
yang cepat membuat user mudah untuk mencari film terbaru. Film ini menjadi
senjata untuk memasukan content perusakan pemikiran Umat Islam. Tentunya
didalam film yang diluncurkan oleh Barat berisi hedonisme,pergaulan
bebas,minuman keras,obat – obatan terlarang,kriminalitas dan tindakan
brutal,propaganda,fashion dan lain sebagainya, sehingga menjadi doktrin untuk
melakukan hal yang sama didalam film tersebut.
3. Food (Makanan atau minuman)
Makanan dan minuman merupakan kebutuhan semua manusia.
Makanan dan minuman tentunya menjadi barang primer yang jika tidak ada
maka akan terjadi kerusakan tubuh atau bahkan kematian. Hal ini menjadi latar
belakang pihak Barat untuk merubah paradigma terhadap makanan dan
minuman di zaman sekarang yang terbaik adalah makanan dan minuman yang
diluncurkan oleh Barat. Padahal , makanan dan minuman yang diluncurkan
oleh Barat merupakan makanan dan minuman instant yang dapat merusak
tubuh dan melemahkan Umat Islam. Disisi lain tidak hanya untuk melemahkan

Page | 7

dan merusak tubuh Umat Islam , namun menjadi sumber penghasilan bagi
Barat untuk menjadi modal untuk memerangi Umat Islam.
4. Fashion (Model berpakaian)
Model berpakaian yang diluncurkan oleh Barat menjadi produk untuk
merusak adab seorang Muslim dalam berpakaian. Tentunya dalam berpakain
seorang Muslim haruslah menutup aurat seperti berdasarkan firman Allah
dalam surat An-Nur ayat 31 :
َ
ۡ
ۡ ‫ض‬
‫م ۡنهَ ۖا‬
ِ ‫ما ظَهَ َر‬
ِ ‫ن‬
ِ َٰ ‫من‬
ِ ‫م ۡؤ‬
َ ‫ن فُ ُرو‬
ُ ‫ت ي َ ۡغ‬
َ ‫ن إ ِ لل‬
ُ ‫وَقُل ل ّۡل‬
َٰ ‫م ۡنأ ۡب‬
‫ين زِينَتَهُ ل‬
َ ِ‫ن وَ َل ي ُ ۡبد‬
‫جه ُ ل‬
َ ‫ن وَي َۡحفَ ظ‬
‫صرِهِ ل‬
َ ‫ض‬
َ َ ‫خمرهن عَلَى جيوبه ۖنّ و َل ي ۡبدين زينتهن إ لل ل ِبعولَت ِهن أ َ ۡوءَابائ ِهن أ َ ۡوءَاباءِ بعولَت ِه‬
ۡ َ ‫وَ ۡلي‬
‫ن‬
ُُ َ
ُ ُ ِ ‫ٰ ُ ُ ِِ َ ُ ِ َ ِ ََُ ل‬
‫ن أ ۡوأ ۡن َبائ ِهِ ل‬
‫ِ ل‬
‫َ ِ ل‬
‫ِ ل‬
‫ن بِ ُ ُ ِ ِ ل‬
َ ‫ضرِ ۡب‬
َ َ
‫ن‬
‫أ ۡوأ ۡن َباءِ بُعُولَت ِهِ ل‬
ُ
َ ‫أ َ ۡوإ ۡخون ِهن أ َ ۡوبن ِي إ ۡخون ِهن أ َ ۡوبن ِي أَخَوت ِهن أ َ ۡونِسائ ِهن أ َ ۡوما ملَك َ ۡتأ َ ۡيمنه‬
ِ‫ِين غَۡيرِ أوْل ِي ۡٱلإ ِ ۡربَة‬
َ َ
َ ‫ن أوِ ٱ لتلٰبِع‬
‫َٰ ُ ُ ل‬
‫َ ِ ل‬
‫َٰ ِ ل‬
ٓ َ
‫َ ٓ ِ َٰ ِ ل‬
‫ِ َٰ ِ ل‬
‫ن‬
ِ
َ ‫م‬
َ
َ
ۡ
َ ْ
َ َ ِ‫ل ٱللذ‬
ۡ َ ‫سا ۖ ِء وَ َل ي‬
‫من‬
ِ ‫ين‬
ِ ‫ما ي ُ ۡخ‬
ِ ‫ى عَ َٰرۡو‬
ُ ‫ن بِأ ۡر‬
َ ‫لر‬
َ ّ ‫ت ٱلن‬
َ ‫م‬
َ َ ‫ن لِي ُ ۡلع‬
َ ‫ف‬
‫جل ِهِ ل‬
َ ‫ضرِۡب‬
ِ ‫ال أوِ ٱلط ّ ۡف‬
ِ ‫ج‬
ّ ‫ٱ‬
ٰ ‫ين ل مۡ ي َظهَ ُروا عَل‬
ْ ‫زِينَت ِه ۚنّ وَتُوبُوٓا‬
ِ
َ
ۡ
ۡ
‫ل‬
َ
‫ل‬
٣١ ‫ن‬
ِ ‫م ۡؤ‬
ِ ‫ج‬
َ ‫حو‬
ُ ِ ‫ن لعَلك ُ مۡ ت ُ فل‬
َ ‫منُو‬
َ ِ‫إِلَى ٱلله‬
ُ ‫ه ٱل‬
َ ّ ‫ميعًا أي‬
Artinya : “Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah
mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari
padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan
janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau
ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera–putera mereka, atau
putera–putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan
mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita)
atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah
mereka memukulkan kakinya

agar

diketahui perhiasan

yang mereka

sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allâh, wahai orangorang yang beriman supaya kamu beruntung”

Page | 8

Firman Allah

untuk memerintahkan perempuan umat Islam

untuk menutup aurat sebagai adab dan etika seorang Muslim. Bertolak
belakang dengan Firman Allah

diatas, di zaman sekarang ini

perempuan di Indonesia baik anak kecil, remaja ataupun orang tua sudah
teracuni oleh cara berpakaian Barat. Seperti halnya di Barat semua orang
bebas mengekspresikan dirinya melalui cara berpakaian , dari menggunakan
pakaian yang ketat dan terbuka hingga hanya menggunakan pakaian dalam
saja di depan umum, bahkan tidak berpakaian sama sekali. Pada masa ini
Barat telah berhasil meracuni kaum hawa di Indonesia bahkan sudah terbukti
dan terlihat di masyarakat, sesuai dengan Sabda Rasulullah

yaitu: “Ada

dua macam penghuni neraka, aku tidak mau melihat mereka, yaitu : kaum yang
mempunyai cambuk seperti ekor sapi yang mereka pergunakan untuk memukul
orang lain dan wanita – wanita yang berpakaian tapi kelihatan aurat, dengan
menggoyang – goyang pinggulnya, berlenggak – lenggok kepalanya seperti
punduk unta, wanita itu tidak akan masuk surge, bahkan tidak akan mencium
baunya surge padahal bau surge itu dapat tercium dari jarak yang sangat
jauh”(H.R. Muslim)
Sangat ironi melihat sabda Nabi

yang sudah sesuai dengan masa

sekarang ini, maka wanita – wanita masyarakat Indonesia sudah mencapai
orang yang diharamkan masuk kedalam surga. Bukankah hal ini sangat
gentig ? dan bukankah telah tampak keberhasilan dari ghazwul fikri? , tidak
hanya kaum hawa yang teracuni bahkan kaum adampun telah teracuni dengan
indikasi cara berpakaian yang ke barat – baratan tanpa memperhatikan adab
seorang Muslim dalam berpakaian.
2.3 Krisis Moral Di Indonesia
Dalam poin ini akan dibahas secara rinci apa saja krisis moral di masyarakat
Indonesia yang menjadi indikasi degradasi moral di masyarakat Indonesia. Ada
beberapa poin penting yang akan dipaparkan dalam poin ini, yang menurut penulis
menjadi parameter krisis dari moralitas masyarakat Indonesia. Berikut pemaparan
krisis moral masyarakat Indonesia :

Page | 9

1. Mabuk dan Penyalahgunaan Obat – obatan
Krisis moral di masyarakat Indonesia terindikasi dengan meluasnya
perilaku mabuk di tengah masyarakat. Jika zaman dulu mabuk menggunakan
sarana yang sangat terbatas dan konvensional, saat ini sarana untuk mabuk
semakin meluas dan bertambah jumlahnya. Ada perilaku mabuk konvensional ,
menggunakan minuman keras, baik yang dibuat secara tradisional atau
berbentuk industry rumah tangga, seperti hasil fermentasi sederhana, maupun
yang diproduksi dengan teknologi canggih dan berkualitas internasional.
Namun berkembang pula mabuk dengan penyalahgunaan obat –
obatan , seperti “pil koplo”,yaitu sejenis mogadon,diazepam,nitrazepam dan lain
sebagainya, yang menyebabkan pelakunya merasa nyaman dalam keadaan
“koplo”. Dikenal pula mabuk dengan “pil gedek” yaitu turunan amphetamine,
seperti ectasy, yang menyebabkan pelakunya merasa nyaman dalam kondisi
aktif dan dinamis. Selain itu juga penyalahgunaan narkotika serta zat – zat
adiktif lainnya, bisa menyebabkan pelakunya merasa “fly” atau semacam
ekstase dengan tingkat ketergantungan yang sangat tinggi.
Semua pemaparan diatas sudah tampak di masyarakat Indonesia, tidak
hanya dikalangan orang tua, bahkan hingga tingkat anak kecilpun sudah
berperilaku memabukan. Dalam kasus ini, orang – orang yang berperilaku
mabuk berusaha dengan segala cara untuk mendapatkan kenikmatan yang
semu, yang sering dikatakan “nge-fly” dengan kondisi seseorang merasakan
kenyamanan dengan halusinasi. Caranyapun beragam , dari menggunakan
bahan seadanya seperti penyalahgunaan lem aibon atau mencampur adukan
minuman soda dengan obat lotion nyamuk, hingga tindakan kriminal mencuri
atau merampok demi mendapatkan modal untuk membeli obat – obatan
terlarang.
Tidak hanya minuman keras dan penyalahgunaan obat – obatan
terlarang, namun perilaku merokokpun menjadi parameter krisis moralitas
masyarakat Indonesia. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan dan ditindak
lanjuti, karena kebiasaan perilaku merokok ini sudah menjalar hingga ke
kalangan anak kecil dan menjadi awal gerbang untuk berperilaku memabukan
di tengah masyarakat.
Page | 10

Pernyataan yang menjadi parameter krisis moralitas di masyarakat
Indonesia adalah sabda Nabi

yaitu :

“ia (khamr) adalah dosa besar yang paling besar dan induk kejahatan.
Barangsiapa minum khamr, ia akan meninggalkan shalat, menggauli ibu, dan
bibinya sendiri”.(H.R. Ibnu Abi Hatim)
Dalam Hadits lain Rasulullah

bersabda :

“Dan janganlah sekali – kali meminum khamr. Sesungguhnya khamr adalah
induk segala kejahatan.” (H.R.Al-Hakim)
Dan dalam Hadits lain Rasulullah
“Setiap

yang

memabukkan

adalah

bersabda :
khamr

dan

setiap

khamr

adalah

haram.”(H.R. Muslim)
Begitupun dengan firman Allah

yaitu :

َ
َ
َ
َٰ
ۡ َ‫ن ف‬
ٞ ‫م رِ ۡج‬
َ ‫ما ۡٱل‬
ِ ‫م ۡي‬
ُ ‫ص‬
ُ‫ٱجتَنِبُوه‬
َ َ‫م ۡن ع‬
ّ ‫س‬
ُ َٰ ‫اب وَ ۡٱل أ ۡزل‬
َ ‫خ ۡم ُر وَ ۡٱل‬
َ ‫منُوٓا ْ إِن ل‬
َ ‫ين ءَا‬
َ ‫س ُر وَ ۡٱلأن‬
ِ ‫م‬
َ ِ‫يَٰٓأيّهَا ٱللذ‬
ِ ‫ل ٱ لشل ۡيط‬
َ َٰ ‫ إنما يريد ٱ لشل ۡيط‬٩٠ ‫لَعللك ُ مۡ ت ۡفلِحون‬
َ ‫ضاءَ فِي ۡٱل‬
ِ ‫م ۡي‬
َ ‫م ۡٱلعَدَٰوَةَ وَ ۡٱلب َ ۡغ‬
ُ ِ ُ َ ‫ِل‬
َ ُ ُ
َ
َ ‫خ ۡمرِ وَ ۡٱل‬
ُ ُ ‫ن أن يُوقِعَ ب َ ۡينَك‬
ُ
ِ ‫سر‬
َ
٩١ ‫ن‬
َ ‫منتَهُو‬
ّ ‫صلَوٰ ۖ ِة فَهَ ۡل أنتُم‬
‫صدلك ُ مۡ عَن ذِ ۡكرِ ٱلللهِ وَعَنٱل ل‬
ُ َ ‫وَي‬
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah,
adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu
agar

kamu

mendapat

keberuntungan.(11)

Sesungguhnya

syaitan

itu

bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu
lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari
mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan
pekerjaan itu) (12).”
Sudah sangat terang Sabda Nabi

dan firman Allah

dalam

menjelaskan dampak dari khamr dan hukumnya. Dampak dari perilaku mabuk
yang dijelaskan dalam firman Allah

dan Nabi

adalah perilaku

Page | 11

buruk lainnya , seperti meninggalkan shalat hingga perilaku zina, dan semua
sudah tampak ditengah masyarakat Indonesia. Bukankah hal ini indikasi dari
krisis sosial yang sangat genting ?
2. Penyelewengan Seksual
Krisis sosial yang sangat tampak di tengah masyarakat Indonesia
adalah penyelewengan seksual, sejak pelecehan seksual,perkosaan,kekerasan
seksual,pelacuran,perzinaan,kumpul

kebo,free

sex,sex

party,homoseksual

sampai kepada dampak – dampak yang dimunculkan akibat penyimpangan
tersebut. Masyarakat seakan – akan telah sedemikian akrab dengan berbagai
penyimpangan tersebut, sehingga tidak jarang mereka melegtimasi perbuatan
menyimpang tersebut atas nama kebebasan dan hak asasi manusia.
Tentunya penyelewengan seksual ini tidak semata – mata terjadi tanpa
ada sebab. Faktor utama penyebabnya adalah budaya barat telah masuk di
tengah masyarakat dengan senjata ghazwul fikri melalui adegan porno atau
semi porno yang menghiasi layar televise,VCD,DVD,juga di internet;melalui
film,sinetron,telenovela,klip lagu,iklan,juga ramuan acara infotainment. Budaya
barat tersebut adalah pergaulan dinamis antara laki – laki dan perempuan, atau
biasa disebut dengan “pacaran” yang merupakan hubungan antara laki – laki
dan perempuan sebelum adanya akad pernikahan. Hubungan sudah menjadi
hal yang lumrah di tengah masyarakat, dan dianggap sebagai suatu bentuk
pendewasaan. Hal ini sangat bertentangan dengan nilai – nilai islam yang
melarang mendekati zina sebagaimana firman Allah

dalam surat Al-Isra

ayat 32 yaitu :
ۖ
٣٢ ‫سبِيلٗا‬
ِ َٰ‫ن ف‬
َ ‫هۥ كَا‬
َ َ‫ساء‬
َ َ‫حشَ ة ٗ و‬
ُ ‫وَ َل ت َۡق َربُوا ْ ٱل ّزن َ ٰ ٓى إِن ل‬
Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu
adalah perbuatan keji dan merupakan jalan yang buruk.”
Budaya Barat ini sangat bertentangan dengan firman Allah

di

ayat di atas. Tindakan preventif dan represif dari pemerintah dan kesadaran
masyarakat yang kurang menimbulkan budaya Barat ini menjamur di kalangan

Page | 12

remaja bahkan anak kecil. Maka dampaknya adalah penyelewengan seksual,
yang menjadi indikasi krisis moralitas masyarakat. Dampak lain adalah
generasi penerus bangsa menjadi generasi lemah dan berhasrat nafsu yang
menggejolak dan tidak akan mungkin untuk menjayakan Indonesia.
3. Perjudian dan Penipuan
Perjudian bukan merupakan barang baru, dari zaman – zaman
terdahulu telah dikenal masyarakat secara luas. Hanya saja,dalam masyarakat
modern ini, judi mengalami perkembangan dan modifikasi bentuk yang sangat
beragam.

Pada

kalangan

masyarakat

tertentu,

mentalitas

judi

telah

menyebabkan mereka senantiasa berpikir dan betindak judi dalam berbagai
momen

kehidupan.

Prosesesi

pemilihan

lurah

bisa

menjadi

ajang

judi,pertandingan olahraga bisa menjadi ajang judi, apa pun yang mereka lihat
dan saksikan. Mentalitas ini membuat generasi bangsa melemah, karena
masyarakat dijejali mimpi – mimpi kosong,harapan – harapan semu,janji – janji
muluk

yang

tidak

jelas,tanpa

perencanaan,bercorak

non

ilmiah,irrasional,untung – untungan dan sesaat.
Tentunya islam sudah melarang melalui firman Allah

didalam

surat Al-Maidah ayat 90-91 yang telah dipaparkan sebelumnya. Perjudian
bukanlah hal yang sesuai dengan nilai – nilai Islam, yang berdampak merusak
generasi penerus bangsa.
Penipuan juga tidak kalah bahayanya dengan perjudian. Banyak
kalangan masyarakat melakukan tindakan penipuan dengan sengaja dan
terencana sebagai bagian dari cara hidup mereka. Islam memandang penipuan
itu haram hukumnya baik dalam berjual beli maupun dalam masalah muamalah
lainnya. Allah Ta’ala telah berfirman :
َ ْ ُ ۡ
ۡ‫وَإِذ َا كَالُوهُ مۡ أَو ول َزنُوهُ م‬٢ ‫ن‬
‫اس ي َ ۡت‬
َ ‫س َ ۡوفُو‬
ُ ‫ ل ّ ۡل‬ٞ‫وَ ۡيل‬
َ ِ‫ ٱللذ‬١ ‫ين‬
َ ِ‫مطَفّف‬
ِ ‫ين إِذ َا ٱكتَالوا عَلى ٱلن ل‬
٣ ‫ن‬
ِ ‫ي ُ ۡخ‬
َ ‫س ُرو‬
Artinya :” Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang.(1)
(yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka

Page | 13

minta dipenuhi(2) dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang
lain, mereka mengurangi.(3)”(Al-Muthaffifin ayat 1-3)
Ini merupakan ancaman bagi orang – orang yang melakukan penipuan.
Di zaman ini , bentuk penipuan bukan hanya mengurangi kadar timbangan,
namun KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme) merupakan kecurangan dalam
skala besar. KKN merupakan tindakan yang merugikan masyarakat. Dalam
bidang politik , kecurangan terjadi dalam melakukan Pemilihan Umum (Pemilu),
yang terjadi sejaki di bilik suara,pada saat perhitungan di Tempat pemungutan
suara, manipulasi angka – angka jumlah perolehan suara dan sebagainya.
Perjudian dan penipuan merupakan perbuatan keji yang dilarang oleh
agama Islam. Indonesia dengan mayoritas penduduknya Islam sudah akrab
dengan perjudian dan penipuan. Bahkan kasus ini menjamur di tengah
masyarakat. Perjudian dan penipuan menjadi indikasi krisisnya morailtas
masyarakat Indonesia yang bukan saja merugikan masyarakat itu sendir
bahkan merugikan bangsa, karena rusaknya moral masyarakat menjadi
pemutus generasi harapan bangsa dan sulitnya tercapai Indonesia jaya.
4. Tindak Brutal dan Kekerasan
Tawuran,perkelahian dan pembunuhan seakan telah menjadi menu
keseharian berita – berita di media masa. Hanya perkara yang sangat sepele
dan remeh, seseorang bisa membunuh orang lainnya, baik dengan sengaja
dan perencanaan matang, maupun karena luapan emosi sesaat yang
menyebabkan gelap mata.
Perkelahian pelajar di beberapa kota besar di Indonesia seakan – akan
menjadi kebanggaan tersendiri bagi para pelakunya. Gengsi dan harga diri
diukur dengan apakah mereka berani terlibat dalam tawuran dan mengalahkan
lawannya. Orang – orang yang tidak setuju dengan tawuran dianggap sebagai
pengecut. Berapa banyak korban jatuh secara sia – sia akibat tawuran yang
melibatkan anak – anak terdidik seperti ini.
Pencurian,perampokan ataupun penipuan yang disertai tindakan
kebrutalan dan kekerasan fisik sudah sangat sering terjadi. Karena korban
pencurian melawan , maka si pencuri tidak segan untuk melakukan tindak
Page | 14

kekerasan dengan sejumlah senjata tajam bahkan senjata api yang mereka
miliki.Kehilangan nyawa dari korban bukan hal yang jarang ditemukan di tengah
masyarakat di masa ini. Bahkan kekerasan fisik hingga pembunuhan menjadi
hal yang akrab didengar di tengah masyarakat.
Padahal Allah

telah berfirman :

ۗ ‫و َل ت ۡقتلُوا ْ ٱلن ۡفس ٱللت ِي حرم ٱللله إ لل ب ۡٱل‬
َ ِ ‫من قُت‬
‫س ۡلطَٰنٗا‬
ُ َ َ
َ ‫م ۡظلُوم ٗا فَقَ ۡد‬
َ ِ ِ ُ
َ ‫َ ل‬
ُ ‫جعَ ۡلنَا ل ِوَلِيّهِۦ‬
َ ‫ل‬
َ َ‫ح ّق و‬
َ ‫ل‬
‫فَ َل ي ُ ۡسرِف فّي‬
٣٣ ‫ورا‬
ٗ ‫ص‬
َ ‫هۥ كَا‬
َ ‫ن‬
ُ ‫ۡٱلقَ ۡت ِۖل إِن ل‬
ُ ‫من‬
Artinya : “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya),melainkan dengan suatu alasan yang benar…..”(Al-Isra:33)
Ayat diatas bertentangan dengan kondisi di tengah masyarakat.
Pembunuhan sudah sering kali tayang di televisi. Padahal pembunuhan sangat
diharamkan di dalam Islam. Karenanya tindakan kekerasan dan merugikan
orang lain, apalagi sampai ke tingkat pembunuhan, bisa dikenakan hukuman
qisash bagi pelakunya. Menunjukan tindakan ini merupakan hal ini sangat berat
dampaknya dan penting untuk dicegah. Namun , bertolak belakang dengan
masa sekarang , malah tindakan ini menjamur di tengah masyarakat.
Dampaknya tidak hanya meresahkan masyarakat namun disintegrasi bangsa
dan Negara Indonesia.
Kejadian yang sering kita saksikan lewat media massa tentang adanya
tindak kriminal,kebrutalan,kekerasan hingga sampai pembunuhan hanya
karena alasan – alasan sepele, sangatlah menyimpang dari ketetapan Islam
tentang kehidupan.
2.4 Harapan Moral Masyarakat Indonesia
Dalam poin ini penulis akan memaparkan moralitas masyarakat Umat Islam
yang bertolak belakang dengan kondisi di masa ini. Karena perlu adanya kejelasan
secara tertulis dalam bentuk analisis yang akan menjadi parameter masyarakat yang
bermoral. Tidak hanya menjadi acuan dalam melakukan perubahan terhadapa krisis
moral di tengah masyarakat , melainkan sebagai penjelasan secara umum moralitas
masyarakat Indonesia yang ideal.
Page | 15

Berikut penjelasan secara umumu harapan moralitas masyarakat Indonesia
sebagai berikut :
1. Dekat dengan Al-Qur’an
Al – Qur’an adalah firman Allah

yang berisi dari 114 surat dan

30 Juz. Al – Qur’an adalah Kitabullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
melalui malaikat Jibril Alaihi salam di bulan Suci Ramadhan secara
berturut – turut. Sebagaimana firman Allah

didalam Al – Qur’an Surat

Al – Baqarah ayat 185 :
ّ
ۡ ‫ل فِيهِ ۡٱل‬
َ ِ‫ن ٱللذِيٓ أُنز‬
‫من‬
ُ ‫قُرءَا‬
َ ‫ضا‬
َ ‫م‬
َ َ‫ن ۡٱلهُدَىٰ وَ ۡٱلفُ قَۡرا ۚ ِن ف‬
ّ ٖ‫اس وَبَيّنَٰت‬
َ ‫شَ ۡه ُر َر‬
َ ‫م‬
ِ ‫ن هُدٗى للن ل‬
‫م‬
ِ َ ‫شَ هِد‬
ُ ُ ‫منك‬
ُ
َ
َ
ۖ
َ
ٖ ‫سف‬
َ ‫م ۡن أيلام ٍ أ‬
ُ ‫م ۡٱلي ُ ۡس َر وَ َل يُرِيد‬
ً ‫مرِي‬
َ ‫من كَا‬
َ ‫ى‬
ُ ُ ‫ه بِك‬
ُ ‫خ ۗ َر يُرِيد ُ ٱلل ل‬
ّ ‫ة‬ٞ ‫َر فَعِد ل‬
َ ‫ن‬
َ َ‫ص ۡم ُه و‬
ُ َ ‫ٱ لشل ۡه َر فَ ۡلي‬
ٰ ‫ضا أ ۡوعَل‬
‫م‬
ُ ُ ‫بِك‬
َ َ ‫ملُوا ْ ۡٱلعِدلةَ وَل ِتُكَب ّ ُروا ْ ٱلل ل‬
١٨٥ ‫ن‬
ِ ‫ۡٱلعُ ۡس َر وَل ِت ُ ۡك‬
َ ‫ما هَدَىٰك ُ مۡ وَلَعَللك ُ مۡ ت َ ۡشك ُ ُرو‬
َ ‫ى‬
ٰ ‫ه عَل‬
Artinya: “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan
Al – Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan – penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara benar dan yang batil). Karena itu,
barang siapa di antara kamu ada dibulan itu, maka berpuasalah. Dan barang
siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib
menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari – hari yang
lain.Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghedaki kesukaran
bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah
atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.“
Al – Qur’an ini merupakan petunjuk bagi manusia, sebagai penjelas dan
pembeda antara yang haq dan batil, dan yang mengikuti atau berpegang teguh
pada Al -

Qur’an maka tidak akan merasa takut dan bersedih hati. Allah

hendak membuat manusia mudah dan tidak hendak membuat manusai
dalam kesulitan.
Di dalam Al – Qur’an terdapat larangan untuk mendekati zina, meminum
khamr, membunuh jiwa tanpa alasan yang dibenarkan oleh agama dan lain –

Page | 16

lain. Ketika seseorang telah berpegang teguh pada Al – Qur’an maka tidak
hanya sikap,lisan bahkan hatinya terjaga.

ّ ‫َص ُموا بِ َح ْب ِل‬
‫اِ َج ِميعًا َو َل تَفَ ّرقُوا‬
ِ ‫َوا ْعت‬
Artinya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai.” [QS. Ali Imaran : 103].
Ayat diatas memiliki nilai yang sangat tinggi. Diperintahkan kepada
setiap individu dan masyarakat untuk berpegang teguh pada Al – Qur’an , dan
Al – Qur’an sebagai pemersatu. Tidak hanya sebagai pemersatu, Al – Qur’an
mengajarkan moral – moral yang sangat luar biasa , apabila diterapkan oleh
setiap individu maka output-nya akan menghasilkan masyarakat yang bermoral,
tidak seperti moralitas di masyarakat sekarang.
Moral yang diajarakan Al – Qur’an kepada manusia dapat diambil
melalui kisah – kisah yang terdapat didalam Al – Qur’an, dan dapat diambil
ibrah yang bisa diambil oleh manusia yang mentadaburi-nya. Dalam kisah Nabi
Ibrahim Alaihi Salam, Surat Maryam ayat 41 – 50.
َ
ۡ
َ ‫ إ ِ ۡذقَا‬٤١ ‫صدّيقٗا نلبِيّا‬
‫مسعُ وَ َل‬
ِ َ ‫ل لِ َبِيهِ يَٰٓأب‬
ِ ‫ن‬
َ ‫هۥ كَا‬
َ ۡ َ ‫ما َل ي‬
َ ُ ‫م ت َ ۡبعُد‬
َ ِ‫ت ل‬
ُ ‫ب إ ِ ۡب َٰرهِي ۚ َم إِن ل‬
ِ َٰ ‫ وَ ٱذك ُ ۡر فِي ۡٱلكِت‬٤٠
َ
َ ِ‫ِي أ َۡهد‬
َ ِ ‫ما ل َ مۡ ي َ ۡأت‬
َ ‫ص ُر وَ َل ي ُ ۡغن ِي عَن‬
‫ص َٰرطٗا‬
ِ ‫ك‬
ِ ‫جاءَن ِي‬
ِ َ ‫ يَٰٓأب‬٤٢ ‫ك شَ ٔۡ ٗيا‬
ِ ‫ي ُ ۡب‬
َ ‫ت إِنّي قَ ۡد‬
َ ِ ‫ن عِۡٱل ۡلم‬
ٓ ‫ك فَٱتلب ِ ۡع ن‬
َ ‫م‬
َ
َ
‫ف أَن‬
ُ ‫ي أَخَا‬
ِ َ ‫ يَٰٓأب‬٤٤ ‫صي ّ ٗا‬
ِ َ‫ن ع‬
ِ َ ‫ يَٰٓأب‬٤٣ ‫سوِي ّٗا‬
َ ‫ن كَا‬
‫ت َل ت َ ۡعبُدِ ٱ لشل ۡيط َٰ ۖ َن إ ِ ل‬
َ
َٰ ‫ِلر ۡح‬
ٓ ّ ‫ت إِن‬
‫نل ل‬
َ َٰ ‫ن ٱ لشل ۡيط‬
ِ ‫م‬
َ
َ َ ‫ قَا‬٤٥ ‫ب من ٱ لر ۡحمن فَتكُون لِلشل ۡيطَٰن ول ِي ٗا‬ٞ ‫ك عَذ َا‬
َ ‫س‬
‫نت عَ ۡنءَالِهَت ِي يَٰٓإ ِ ۡب َٰرهِي ۖ ُم لَئ ِن‬
َ ِ َٰ ‫ّ َ ل‬
ٌ ‫ل أ َراغ‬
ّ َ ِ
َ
‫م ل‬
َ ‫ِب أ‬
َ َ‫ي‬
َ
َ َ ‫س َ ۡغفِ ُر ل‬
ُۡ َ‫ك و‬
َ ‫ قَا‬٤٦ ‫ملِي ّ ٗا‬
٤٧ ‫حفِي ّ ٗا‬
‫سأ ۡت‬
َ ۖ ‫م عَل َ ۡي‬
َ ۖ ‫من ل‬
َ ‫ن بِي‬
َ ‫هۥ كَا‬
ُ ‫ل ل مۡ تَنتَهِ َل َ ۡر‬
َ ‫ك‬
َ ‫ل‬
ُ ‫ك َرب ّ ۖ ٓي إِن ل‬
ٌ َٰ ‫سل‬
َ ‫جٱه ۡنر ِي‬
َ ‫ج‬
َ َ
َ
َ
‫ما‬
ِ َ‫ن بِدُعَاءِ َربّي ش‬
ِ ‫ن‬
َ ‫ى أ لل أكُو‬
َ ‫ما ت َ ۡدعُو‬
َ َ‫ون ٱلللهِ وَأ ۡدعُوا ْ َربّي ع‬
‫ فَل َ ل‬٤٨ ‫قي ّ ٗا‬
َ َ‫وَأ ۡتعَزِلُك ُ مۡ و‬
ِ ُ ‫من د‬
ٰٓ ‫س‬
ۡ
‫من‬
ِ ‫ن‬
َ ‫ما ي َ ۡعبُدُو‬
َ َ‫ٱعت َ َزلَهُ مۡ و‬
ۡ َ ‫حقَ وَي‬
‫ن‬
َ ۖ ‫قعُو‬
َ ‫سا‬
َ َ‫متِنَا و‬
َ ‫بوَكُل ّٗا‬
َٰ ‫هۥٓ إ ِ ۡس‬
َ ِ ‫جعَ نۡ َلا لَهُ مۡ ل‬
َ ‫من لر ۡح‬
ّ ‫ وَوَهَ ۡبنَا لَهُم‬٤٩ ‫جعَ ۡلنَا نَبِي ّٗا‬
ُ َ ‫ون ٱلللهِ وَهَ ۡن َبا ل‬
ِ ُ‫د‬
٥٠ ‫ق عَل ِي ّٗا‬
ِ
ٍ ‫ص ۡد‬
Artinya : “Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab
(Al Qur'an) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan
lagi seorang Nabi.(41). Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya: "Wahai
bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak
melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?(42). Wahai bapakku,

Page | 17

sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang
tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan
kepadamu jalan yang lurus.(43). Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah
syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha
Pemurah.(44). Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan
ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan
bagi syaitan".(45). Berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku,
hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan
tinggalkanlah aku buat waktu yang lama".(46). Berkata Ibrahim: "Semoga
keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan meminta ampun bagimu
kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.(47). Dan aku akan
menjauhkan diri daripadamu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan
aku akan berdo`a kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa
dengan

berdo`a

kepada

Tuhanku".(48).

Maka

ketika

Ibrahim

sudah

menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah,
Kami anugerahkan kepadanya Ishaq, dan Ya`qub. Dan masing-masingnya
Kami angkat menjadi nabi.(49). Dan Kami anugerahkan kepada mereka
sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi
tinggi.(50).”
Di dalam kisah di atas diceritakan Nabi Ibrahim Alaihi Salam mengajak
َ
ayahnya dengan panggilan yang sangat lembut yaitu ‫ت‬
ِ َ ‫( يَٰٓأب‬wahai ayahku), bukan
َ
menggunakan kata ‫( أبي‬Abi).Dalam kata ‫ت‬
ِ َ ‫( يَٰٓأب‬wahai ayahku), tambahan huruf ‫ت‬
disini dalam bahasa arab menunjukkan panggilan yang sangat halus penuh
penghormatan kepada seorang bapak. Kemudian Nabi Ibrahim Alaihi Salam
menyampaikan dakwahnya untuk tidak berbuat syirik atau menyembah berhala
yang tidak dapat mendengar,melihat dan menolong ayahnya sedikitpun.
Nabi Ibrahim Alaihi Salam mengulang ‫ت‬
ِ ‫ ٰ َٓيأ َ َب‬dengan santun dan lembut
sebanyak 4 kali. Setelah menggunakan panggilan yang lembut, Nabi Ibrahim
Alaihi Salam mengajak ayahnya lagi dengan kalimat yang berbeda di ayat
selanjutnya. Nabi Ibrahim Alaihi Salam sangat berharap hati ayahnya
terluluhkan dengan panggilan yang lembut. Namun ayah Nabi Ibrahim Alaihi
Salam membalasnya dengan kasar dan mengancam (ayat 46). Walau Nabi

Page | 18

Ibrahim Alaihi Salam mendapat balasan yang seperti itu, beliau tetap membalas
dengan baik dan lembut, bahkan mendoakan ayahnya (ayat 47). Balasan atas
moral yang dimiliki oleh Nabi Ibrahim Alaihi Salam , setelah menjauhi ayahnya
adalah Allah

mengaruniakan 2 anak yaitu Nabi Ishaq Alaihi Salam dan

Nabi Ya’kub Alaihi Salam yang keduanya diangkat menjadi seorang Nabi dan di
anurgerahkan sebagian Rahmat dan buah tutur kata yang baik dan mulia.
Hal ini menunjukan moral sangatlah penting, contoh kecil dalam etika
berbicara kepada orang tua. Ketika Nabi Ibrahim Alaihi Salam dapat
menunjukan etika dan adab yang baik kepada ayahnya, dan setelah
meninggalkannya atas perintah ayahnya , maka Allah

memberikan

balasan yang sangat luar biasa, yaitu dikarunia 2 anak yang diangkat menjadi
Nabi dan diberikan sebagian Rahmat serta dijadikan buah tutur yang baik.
Begitu pun dalam masyarakat, ketika masyarakat memiliki moralitas
yang sangat baik,sesuai adab dan etika yang diajarkan oleh Rasulullah

,

tidak hanya dapat menjayakan Indonesia , namun tentunya dapat menjayakan
Islam seperti pada masa keKhilafahan. Ketika masyarakat dapat mentaati
aturan dan berpegang teguh pada Al – Qur’an tentunya Indonesia dapat
menutupi setiap permasalahan disetiap sektor, karena generasi penerus
bangsa sudah memiliki moral dan ketaatan kepada Allah

. Maka yang

menjadi tugas bagi aktivis adalah menyadari betapa pentingnya Al – Qur’an
untuk diterapkan di tengah masyarakat Indonesia. Tentunya untuk menjayakan
Indonesia dan Islam.
2. Mengamalkan Sunnah Nabi
Rasulullah

bersabda : “Kutinggalkan kepadamu dua perkara, dan

kamu sekalian tidak akan sesat selama berpegang teguh kepada keduanya.
Yaitu Al – Qur’an dan Sunnah”. Sunnah Nabi merupakan Sabda Rasulullah

Page | 19

yang kemudian dipraktekan menjadi sebuah amalan . Banyak sekali
sunnah Rasulullah

yang dapat diterapkan di tengah masyarakat.

Dalam poin ini akan dibahas secara umum mengenai sunnah Nabi yang
berkaitan dengan pembentukan moral masyarakat. Salah satu contoh Sunnah
Nabi tersebut adalah Shalat di awal waktu dan berjama’ah di masjid. Rasulullah
bersabda “…… Seandainya orang – orang mengetahui pahala adzan dan
barisan (shaf) pertama, lalu mereka tidak akan memperolehnya kecuali dengan
ikut

undian,

niskcaya

mereka

akan

berundi.Dan

seandainya

mereka

mengetahui pahala menyegerakan shalat pada awal waktu, niscaya mereka
akan

berlomba



lomba

melaksanakannya.

Dan

seandainya

mereka

mengetahui pahala Shalat Isya dan Shubuh , niscaya mereka akan
mendatanginya meskipun dengan jalan merangkak”(H.R. Bukhari)
Banyak hikmah yang dapat diambil dari ibadah shalat. Selain mencegah
perbuatan keji dan munkar, berdisiplin juga merupakan hikmah yang lain.
Shalat tepat waktu membuat seseorang untuk bersikap disiplin, adapun dalam
hal ini difokuskan pada disiplin dalam waktu, namun seseorang yang sudah
mencapai atau bisa shalat tepat waktu, Amar ma’ruf nahi munkar akan lebih
terbentuk dengan cepat dan progresif. Bertolak belakang dengan seorang yang
shalat diakhir waktu, maka shalatnya pun terburu – buru ataupun tidak ada
penghayatan. Fadhilah Shalat tepat waktu telah disadakan Nabi

yaitu :

Dari Abdullah bin Mas’ud Radiallahu anhu, ia bercerita: Aku pernah bertanya
kepada Rasulullah

: “perbuatan apakah yang paling dicintai Allah ? Beliau

menjawab, “Shalat tepat pada waktunya” “Lalu apalagi?” tanyaku lebih lanjut.
Beliau menjawab ,“berbakti kepada kedua orang tua”. Kutanyakan lagi, “setelah
itu apalagi?” beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah”. (H.R. Bukhari)
Shalat menjadi kunci utama untuk membentuk seorang yang menjauhi
perbuatan keji dan munkar, seperti perbuatan – perbuatan yang menjadi
indikasi krisis moral. Namun , bukan hanya menjalankan shalat saja, ada
parameter lain yang dapat membuat output-nya menjadi lebih progresif dan
maksimal, yaitu shalat tepat waktu dan berjama’ah.

Page | 20

Shalat berjama’ah mencerminkan manusia sebagai makhluk zoon
politikoon, makhluk sosial yang memerlukan keberdadaan orang lain. Dalam,
islam prinsip – prinsip bersosial ini termaktub dalam hubungan bermuamalah
(bermasyarakat), yakni segala hal yang mengatur hubungan antarmanusia
dalam kehidupannya. Dalam prinsip bermasyarakat, ketaatan pada tata tertib
tercermin dalam shalat berjama’ah. Dalam hal ini, berjama’ah mengajarkan
prinsip – prinsip kepemimpinan. Hal ini tercermin dalam hubungan yang
berkesinambungan antara makmum dan imam.
Melaksanakan shalat berjama’ah bak menyisihkan sumbangan bagi si
kaya yang bakhil untuk seorang fakir. Sangat berarti bagi si fakir, namun sulit
untuk direalisasikan pada si bakhil. Bukankah Nabi

pernah mengingatkan

kita, bahwa “sesungguhnya letak keberkahan itu dalam kebersamaan!”. Shalat
berjama’ah

sangat

persaudaraan

akan

identik

dengan

membentuk

kebersamaan

masyarakat

yang

dan

persaudaraan,

dapat

merasakan

penderitaan orang lain, tentunya bukan hanya merasakan saja namun akan
timbul rasa simpati untuk membantu orang yang fakir dan miskin. Sedangkan
fakir dan miskin menjadi salah satu faktor terjadinya kebrutalan dan
kriminalitas, pergaulan bebas (sebagai pelarian dari penderitaan), dan obat –
obatan terlarang dan khamr (sebagai jalan putus asa atas kondisi yang
dialaminya).

Maka,

Shalat

berjama’ah

menjadi

peran

penting

dalam

membentuk moralitas masyarakat, tidak dari aspek shalatnya saja, melainkan
dari aspek kebersamaan dan persaudaraan melalui berjama’ah.
Hal yang perlu digaris bawahi adalah membiasakan masyarakat untuk
melaksanakan shalat tepat waktu dan berjama’ah akan membentuk moralitas
masyarakat yang baik. Disisi lain akan membentuk masyarakat yang mencintai
masjid, karena tempat terbaik dimuka bumi ini adalah Rumah Allah

,

masjid akan menjadi sarana untuk membentuk moralitas masyarakat lebih
lanjut, tentunya dengan kajian ataupun kegiatan lainnya, karena setelah
masyarakat sudah mencintai masjid, akan mudah untuk mengajak dalam
kebaikan, yang secara tidak langsung membangun Moral masyarakat.

Page | 21

Contoh lain sunnah yang membentuk moral masyarakat adalah Puasa
sunnah. Puasa sunnah tentunya dapat melatih seseorang untuk menahan
hawa nafsu, hal ini menjadi problem solving atas permasalahan pergaulan
bebas, hubungan dinamis antara laki – laki dan perempuan (pacaran), dan
tindak kriminalitas. Tentunya puasa sunnah yang dimaksud adalah puasa yang
dijalankan dengan hikmah, bukan hanya sekedar menjalankannya saja, namun
harus diiringi oleh pengkajian dan penjelasan mengenai Fadhilah puasa
sunnah. Sehingga , output-nya adalah individu yang dapat membendungi hawa
nafsunya dan tindakan yang dapat merugikan orang lain.
Banyak sekali sunnah – sunnah yang dapat membentuk moralitas
masyarakat yang baik, mulai dari sunnah makan hingga sunnah tidur, semua
itu merupakan bentuk pendidikan adab dan etika seorang Muslim, dan akan
menjadikan seorang yang bermoralitas tinggi. Maka, ketika moralitas seseorang
tinggi tidak akan ada celah untuk melakukan tindakan yang terindikasi krisis
moral.
Dua poin diatas merupakan cara membentuk moral masyarakat yang baik.
Penjelasannya pun secara umum, tidak mendetail. Karena banyak sekali poin yang
berkaitan dengan pembentukan moral masyarakat, yang bila dipaparkan akan sangat
panjang. Hal inilah yang diterapkan oleh Rasulullah

untuk berdakwah kepada

warga Mekkah. Namun yang perlu digaris bawahi adalah Rasulullah

tidak

langsung secara detail bagaimana moral yang perlu dibentuk, melainkan dengan
mencotohkan adab dan etika yang luar biasa. Maka , sebagai seorang aktivis dakwah
menerapkan 2 poin diatas kepada diri sendiri terlebih dahulu, sebelum menerapkannya
kepada masyarakat. Sehingga akan mudah bagi masyarakat untuk menerima dakwah.
2.5 Krisis Moral Berkaitan Dengan Akhir Zaman
Dalam poin ini,akan dibahas mengenai kebenaran tanda akhir zaman dalam
moralitas manusia di muka bumi. Pembahasan di poin ini akan memfokuskan tanda –
tanda kecil kiamat