STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONE
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 320 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK KONSTRUKSI BANGUNAN SIPIL PADA JABATAN KERJA AHLI TEKNIK DERMAGA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999, tentang Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya menyatakan bahwa tenaga kerja yang melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan konstruksi harus memiliki sertifikat keahlian dan/atau ketrampilan.
Keharusan memiliki “Sertifikat Keahlian dan/atau Ketrampilan”: mencerminkan adanya tuntutan kualitas tenaga kerja yang kompeten. Kondisi tersebut memerlukan langkah nyata dalam mempersiapkan perangkat (standar baku) yang dibutuhkan untuk mengukur kualitas kerja jasa konstruksi. Pada pasal 10 ayat 2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menetapkan bahwa pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi kerja, diperjelas lagi dengan peraturan pelaksanaannya yang tertuang
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional.
1. Pasal 3 huruf b menyatakan bahwa prinsip dasar pelatihan kerja adalah berbasis pada kompetensi kerja.
2. Pasal 4 ayat 1 menyatakan bahwa program pelatihan kerja disusun berdasarkan SKKNI, Standar Internasional dan/atau Standar Khusus.
Persyaratan unjuk kerja, jenis jabatan dan/atau pekerjaan seseorang perlu ditetapkan dalam suatu pengaturan standar yakni Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Standar ini harus memiliki ekuivalen atau kesetaraan dengan standar yang berlaku di negara lain, bahkan berlaku secara internasional. Ketentuan mengenai pengaturan standar kompetensi di Indonesia tertuang di dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia dan Peraturan Pemerintah tersebut di atas menyebut tentang kompetensi yaitu suatu ungkapan kualitas sumber daya manusia yang terbentuk dengan menyatunya 3 aspek, kompetensi yang terdiri dari aspek pengetahuan (domain kognitif atau knowledge), aspek kemampuan (domain psychomotorik atau skill) dan aspek sikap kerja (domain affektif atau attitude/ability), atau secara definitif pengertian kompetensi ialah penguasaan disiplin keilmuan dan pengetahuan serta keterampilan menerapkan metode dan teknik tertentu didukung sikap perilaku kerja yang tepat, guna mencapai dan/atau mewujudkan hasil tertentu secara mandiri dan/atau berkelompok dalam penyelenggaraan tugas pekerjaan. Jadi apabila seseorang atau sekelompok orang telah mempunyai kompetensi kemudian dikaitkan dengan tugas pekerjaan tertentu sesuai dengan kompetensinya, maka akan dapat menghasilkan atau mewujudkan sasaran dan tujuan tugas pekerjaan tertentu yang seharusnya dapat terukur dengan indikator sebagai berikut: dalam kondisi tertentu, mampu dan mau melakukan suatu pekerjaan, sesuai volume dan dimensi yang ditentukan, dengan kualitas sesuai standar dan mutu/spesifikasi, selesai dalam tempo yang ditentukan. Indikator ini penting untuk mengetahui kualitas SDM secara jelas, lugas dan terukur, serta untuk mengukur produktivitas tenaga kerja dikaitkan dengan perhitungan biaya pekerjaan yang dapat menentukan daya saing.
B. Pengertian
1. Ahli Teknik Dermaga Ahli Teknik Dermaga adalah seseorang yang diberikan kewenangan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengawasi pekerjaan konstruksi Dermaga
2. Tahap Perencanaan Pekerjaan Dermaga Tahap Perencanaan Pekerjaan Dermaga adalah tahapan pekerjaan yang pertama dilaksanakan dan meliputi pekerjaan perencanaan awal, perencanaan teknis termasuk membuat Bill of Quantitiy, Rencana Anggaran Biaya, Spesifikasi Teknis serta Manual Operasi dan Pemeliharaan.
3. Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Dermaga Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Dermaga adalah tahapan dimana kontraktor pelaksana, melaksanakan pekerjaan konstruksi Dermaga di lokasi yang telah ditentukan, berpedoman pada dokumen kontrak yang telah disepakati bersama dengan pengguna jasa/ owner.
4. Tahap Pengawasan Pekerjaan Dermaga Tahap Pengawasan Pekerjaan Dermaga adalah tahapan dimana konsultan supervisi mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi Dermaga di lokasi yang telah ditentukan, berpedoman pada dokumen kontrak kontraktor dan dokumen kontrak konsultan supervisi.
C. Penggunaan SKKNI Standar Kompetensi dibutuhkan oleh beberapa lembaga/institusi yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, sesuai dengan kebutuhan masing-masing:
1. Untuk institusi pendidikan dan pelatihan
a. Memberikan informasi untuk pengembangan program dan kurikulum
b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian, sertifikasi
2. Untuk dunia usaha/industri dan penggunaan tenaga kerja
a. Membantu dalam rekruitmen
b. Membantu penilaian unjuk kerja
c. Membantu dalam menyusun uraian jabatan c. Membantu dalam menyusun uraian jabatan
3. Untuk institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi
a. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai dengan kualifikasi dan levelnya
b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian dan sertifikasi
D. Komite Standar Kompetensi
1. Komite Standar Kompetensi Sektor Jasa Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Jenderal Nomor 39/KPTS/Sj/2014, tanggal 18 Agustus 2014. Susunan Komite Standar, sebagai berikut:
JABATAN DALAM NO
NAMA
TIM
1. Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Pengarah
2. Sekretaris Badan Pembinaan Konstruksi Pengarah
3. Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Ketua merangkap Pelatihan Konstruksi
Anggota
4. Kepala Pusat Pembinaan Usaha dan Wakil Ketua Kelembagan
merangkap Anggota
5. Ketua Komite Standardisasi Kompetensi Wakil Ketua Tenaga Kerja dan Kemampuan Badan Usaha, merangkap Anggota Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN)
6. Kepala Bidang Kompetensi Konstruksi Sekretaris merangkap Anggota
7. Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Marga Anggota
8. Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya Anggota
9. Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Anggota Air
10. Sekretaris Direktorat Jenderal Penataan Anggota Ruang
11. Sekretaris Badan Penelitian dan Anggota Pengembangan
12. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Anggota
JABATAN DALAM NO
NAMA
TIM
13. Direktur Standardisasi Kompetensi dan Anggota Program Pelatihan, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
14. Direktur Pengembangan Sekolah Menengah Anggota Kejuruan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
15. Ketua Komite Sertifikasi dan Lisensi, Badan Anggota Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)
16. Ir. Liliek Sumarliadi, perwakilan praktisi Anggota
17. Prof. Dr. Ir. Rizal Z. Tamin, perwakilan Anggota perguruan tinggi
18. Rektor Universitas Terbuka Anggota
19. Ketua Ikatan Nasional Konsultan Indonesia Anggota (INKINDO)
20. Ketua Umum Gabunngan Pelaksana Anggota Konstruksi Indonesia (GAPENSI)
21. Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Anggota
22. Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Anggota
23. Ketua Himpunan Pengembangan Jalan Anggota Indonesia (HPJI)
24. Ketua Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Anggota Indonesia (HATHI)
25. Direktur Utama PT. Pembangunan Anggota Perumahan (PP)
26. Direktur Utama PT. Jasa Marga Anggota
2. Tim Perumus RSKKNI Susunan tim perumus Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Bidang Keahlian Teknik Dermaga melalui Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Bakuan Kompetensi Pelatihan, Satker Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Nomor 32.I/PPK2/Kt2/2014, tanggal 2 September 2014.
JABATAN
JABATAN DALAM
NO
NAMA
DALAM INSTANSI/ LEMBAGA PANITIA/TIM
1. Ir. Purwohartoro, MM
Praktisi
Ketua
2. Bambang Warsito
HAPI
Ison H Ditpelpeng Ditjen Hubla
Kemenhub
Pugar Septia G Ditpelpeng Ditjen Hubla
6. Abdul Syukur
Virama Karya
7. Nusa Setiani
9. Edo Try Baskoro
HAPI
10. Wahyono Bimarso
HAPI
a. Peserta Workshop I
1. Bambang Warsito
HAPI
Peserta
2. Ison H
Ditpelpeng Ditjen
Peserta
Hubla Kemenhub
3. Pugar Septia G
Ditpelpeng Ditjen
Peserta
Hubla Kemenhub
5. Abdul Syukur
Virama Karya
Peserta
6. Nusa Setiani
b. Peserta Workshop II
INSTANSI/ NO NAMA PESERTA NARASUMBER
PERUSAHAAN
1. Bambang Warsito
HAPI
Peserta
2. Edo Try Baskoro
HAPI
Peserta
3. Ison H
Ditpelpeng Ditjen
Peserta
Hubla Kemenhub
INSTANSI/ NO NAMA PESERTA NARASUMBER
PERUSAHAAN
4. Wahyono B
HAPI
Peserta
5. Abdul Syukur
Virama Karya
Peserta
6. Nusa Setiani
c. Peserta Prakonvensi
INSTANSI/ NO NAMA PESERTA NARASUMBER
PERUSAHAAN
1. Bambang Warsito
HAPI
Peserta
2. Ison H
Ditpelpeng Ditjen
Peserta
Hubla Kemenhub
3. Pugar Septia G
Ditpelpeng Ditjen
Peserta
Hubla Kemenhub
5. Abdul Syukur
Virama Karya
Peserta
6. Nusa Setiani
8. Edo Try Baskoro
HAPI
Peserta
9. Wahyono Bimarso
HAPI
Peserta
d. Peserta Konvensi
INSTANSI/ NO NAMA PESERTA NARASUMBER
PERUSAHAAN
1. Bambang Warsito
HAPI
Peserta
2. Ison H
Ditpelpeng Ditjen
Peserta
Hubla Kemenhub
3. Pugar Septia G
Ditpelpeng Ditjen
Peserta
Hubla Kemenhub
5. Nusa Setiani
Praktisi
Peserta
6. Edo Try Baskoro
HAPI
Peserta
7. Wahyono Bimarso
HAPI
Peserta
8. Martha Juliana P
BPSDM Perhubungan
Peserta
INSTANSI/ NO NAMA PESERTA NARASUMBER PERUSAHAAN
9. Desy Yuliariani
BPSDM Perhubungan
Peserta
3. Tim Verifikasi/Tim Teknis Susunan tim verifikasi dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Pembinaan Kompetensi Satuan Kerja Direktorat Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Nomor
01/KPTS/PPK.3/Kt/2015, tanggal 13 Mei 2015, tentang Pembentukan Tim Teknis untuk 6 Paket Pekerjaan Jasa Konsultasi pada Subdirektorat Standard dan Materi Kompetensi.
JABATAN NO
JABATAN DALAM
PANITIA/TIM Penanggung
1. DR. Ir. Masrianto, MT
Dir. Bina KPK
Jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
1. Yanuar Munlait, ST, M.Eng
Dit. Bina KPK
Ketua
2. Taufik Hidayat, ST, M.Eng
Dit. Bina KPK
Sekretaris
3. Zainuddin, ME
Balai Bendungan
anggota
4. Pugar Septia
Ditpelpeng
anggota
5. Marwadi Sofyan, S.Kom
Dit. Bina KPK
anggota
6. Reddy S
Dit. Bina KPK
anggota
7. Nuraliah
Dit. Bina KPK
anggota
BAB II STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
A. Peta Kompetensi TUJUAN
FUNGSI DASAR UTAMA
FUNGSI KUNCI FUNGSI UTAMA
Melaksanakan Melakukan
komunikasi di
perencanaan
perencanaan
tempat kerja
dermaga
umum dermaga
Menyiapkan data sekunder
yang terkait
dengan perencanaan dermaga
Melaksanakan survei hidrooceanografi dan topografi
Mendesain lay out Melaksanakan
dermaga pembangunan
Melaksanakan dermaga yang
survei penyelidikan kokoh, aman,
tanah dan ekonomis
sesuai umur Mengkaji hasil rencana serta
perencanaan berfungsi
pendahuluan dengan baik.
dermaga Melaksanakan
pekerjaan persiapan
perencanaan detail dermaga
perhitungan detail
perencanaan
desain struktur
teknis dermaga
dermaga Mengkaji
hasil perhitungan struktur dermaga
Membuat gambar rencana dermaga
Membuat desain final dermaga
TUJUAN FUNGSI KUNCI FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR UTAMA
Mengkaji gambar detail
dan pembuatan desain final
konstruksi dermaga
Membuat laporan dan dokumentasi pekerjaan
Melaksanakan Melakukan Melaksanakan pekerjaan
pekerjaan K3lM pelaksanaan
pekerjaan
(K3, Lingkungan dermaga
Sistem Manajemen Mutu)
Mengkaji dokumen kontrak
Membuat program kerja dan metode kerja
Melaksanakan pekerjaan persiapan konstruksi dermaga
Mengelola keuangan
dan sumber
daya manusia
Mengelola administrasi teknik
Mengendali-kan pelaksanaan pekerjaan tanah
Mengendali-kan pelaksanaan pekerjaan beton
Mengendali-kan pelaksanaan pekerjaan pemancangan
Mengendali-kan pelaksanaan
TUJUAN FUNGSI KUNCI FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR UTAMA
pekerjaan asesoris dermaga
Melakukan pengendalian biaya, mutu dan waktu
Melakukan proses serah
terima pekerjaan
kontraktor untuk
Dermaga
memulai pelaksanaan pekerjaan
Melakukan supervisi pelaksanaan pekerjaan
tanah pada
konstruksi dermaga
Melakukan supervisi pelaksanaan pekerjaan
beton pada
konstruksi dermaga
Melakukan supervisi pelaksanaan pekerjaan pemancangan pada konstruksi dermaga
Melakukan supervisi pelaksanaan pekerjaan asesoris dermaga
Melakukan pengawasan mutu, kuantitas
dan waktu
TUJUAN FUNGSI KUNCI FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR UTAMA
Mengevaluasi kinerja kontraktor
Melakukan pengukuran bersama
untuk penerbitan sertifikat pembayaran
Membuat laporan pekerjaan supervisi
Melakukan rekomendasi penyerahan akhir pekerjaan
Body of Knowledge
B. Daftar Unit Kompetensi NO.
KODE UNIT
JUDUL UNIT KOMPETENSI
1. F.429120.001.01 Menerapkan Komunikasi di Tempat Kerja*
2. F.429120.002.01 Menyiapkan Data Sekunder yang Terkait dengan Perencanaan Dermaga
3. F.429120.003.01 Melaksanakan Survei Hidro-oceanografi
dan Topografi
NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
4. F.429120.004.01 Mendesain Lay out Dermaga
5. F.429120.005.01 Melaksanakan Survei Penyelidikan Tanah
6. F.429120.006.01 Mengkaji Hasil Perencanaan Pendahuluan
Dermaga
7. F.429120.007.01 Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Perencanaan Detail Dermaga
8. F.429120.008.01 Melakukan Perhitungan Detail Desain
Struktur Dermaga
9. F.429120.009.01 Mengkaji Hasil Perhitungan Struktur
Dermaga
10. F.429120.010.01 Membuat Gambar Rencana Dermaga
11. F.429120.011.01 Membuat Desain Final Dermaga
12. F.429120.012.01 Mengkaji Gambar Detail dan Pembuatan Desain Final Konstruksi Dermaga
13. F.429120.013.01 Membuat Laporan dan Dokumentasi
Pekerjaan
14. F.429120.014.01 Melaksanakan Pekerjaan K3LM (K3, Lingkungan dan Sistem Manajemen Mutu)
15. F.429120.015.01 Mengkaji Dokumen Kontrak
16. F.429120.016.01 Membuat Program Kerja dan Metode Kerja
17. F.429120.017.01 Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
Konstruksi Dermaga
18. F.429120.018.01 Mengelola Keuangan dan Sumber Daya
Manusia
19. F.429120.019.01 Mengelola Administrasi Teknik
20. F.429120.020.01 Mengendalikan Pelaksanaan Pekerjaan
Tanah
21. F.429120.021.01 Mengendalikan Pelaksanaan Pekerjaan
Beton
22. F.429120.022.01 Mengendalikan Pelaksanaan Pekerjaan
Pemancangan
23. F.429120.023.01 Mengendalikan Pelaksanaan Pekerjaan
Asesoris Dermaga
24. F.429120.024.01 Melakukan Pengendalian Biaya, Mutu dan
Waktu
25. F.429120.025.01 Melakukan Proses Serah Terima Pekerjaan
NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
26. F.429120.026.01 Memeriksa Kesiapan Kontraktor untuk Memulai Pelaksanaan Pekerjaan
27. F.429120.027.01 Melakukan
Pelaksanaan Pekerjaan Tanah pada Konstruksi Dermaga
Supervisi
28. F.429120.028.01 Melakukan
Pelaksanaan Pekerjaan Beton pada Konstruksi Dermaga
Supervisi
29. F.429120.029.01 Melakukan
Pelaksanaan Pekerjaan Pemancangan pada Konstruksi Dermaga
Supervisi
30. F.429120.030.01 Melakukan
Supervisi
Pelaksanaan
Pekerjaan Asesoris Dermaga
31. F.429120.031.01 Melakukan Pengawasan Mutu, Kuantitas
dan Waktu
32. F.429120.032.01 Mengevaluasi Kinerja Kontraktor
33. F.429120.033.01 Melakukan Pengukuran Bersama untuk Penerbitan Sertifikat Pembayaran
34. F.429120.034.01 Membuat Laporan Pekerjaan Supervisi
35. F.429120.035.01 Melakukan Rekomendasi Penyerahan Akhir
Pekerjaan
Judul Unit Kompetensi yang diberi tanda * adalah unit kompetensi yang diadopsi dari SKKNI lain
C. Uraian Unit-unit Kompetensi
KODE UNIT
: F.429120.002.01
JUDUL UNIT : Menyiapkan Data Sekunder yang Terkait dengan
Perencanaan Dermaga
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menyiapkan data sekunder berupa peta topografi, geologi, peta laut dishidros (Dinas Hidro-oceanografi), data hidro-oceanografi dan data operasional pelabuhan.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1.1 Data peta topografi, geologi dan data topografi, geologi dan
1. Menyiapkan data peta
peta laut, pasang surut dan arus dari data peta laut, pasang
dishidros dikumpulkan sesuai dengan surut dan arus
prosedur.
1.2 Data peta topografi, geologi dan data peta laut, pasang surut dan arus dari dishidros diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan perencanaan.
1.3 Data peta topografi, geologi dan data peta laut, pasang surut dan arus dari dishidros diverifikasi validitasnya sesuai dengan prosedur.
1.4 Data peta topografi, geologi dan data peta laut, pasang surut dan arus dari dishidros ditentukan sebagai acuan pembuatan perencanaan awal dermaga.
2. Menyiapkan data hidro- 2.1 Data hidro-oceanografi dikumpulkan oceanografi
sesuai dengan prosedur.
2.2 Data hidro-oceanografi diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan perencanaan.
hidro-oceanografi diverifikasi validitasnya sesuai dengan prosedur.
2.3 Data
2.4 Data hidro-oceanografi ditetapkan sebagai acuan pembuatan perencanaan awal dermaga.
3.1 Data kunjungan kapal, ukuran kapal, operasional pelabuhan
3. Menyiapkan data
Jenis bongkar muat, peralatan yang akan dioperasikan dikumpulkan sesuai dengan prosedur.
3.2 Data kunjungan kapal, ukuran kapal, Jenis bongkar muat, peralatan yang
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
akan dioperasikan diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan perencanaan.
3.3 Data kunjungan kapal, ukuran kapal, Jenis bongkar muat, peralatan yang akan
dioperasikan diverifikasi validitasnya sesuai dengan prosedur.
3.4 Data kunjungan kapal, ukuran kapal, Jenis bongkar muat, peralatan yang akan dioperasikan ditentukan sebagai acuan pembuatan perencanaan awal dermaga.
4.1 Kajian hasil penyiapan data sekunder terhadap hasil penyiapan
4. Menyusun rekomendasi
dirangkum.
data sekunder
4.2 Rekomendasi terhadap hasil penyiapan data sekunder dirumuskan.
4.3 Rekomendasi hasil penyiapan data sekunder disusun sesuai dengan prosedur.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menyiapkan data sekunder berupa data peta topografi, peta geologi, dan peta laut dishidros (Dinas Hidro- oceanografi), menyiapkan data hidro-oceanografi dan data operasional pelabuhan, pada pelaksanaan pekerjaan perencanaan awal dermaga.
1.2 Dishidros adalah institusi Dinas Hidro-oceanografi.
1.3 Unit ini dilaksanakan dalam kegiatan kelompok kerja.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat komunikasi
2.1.2 Alat pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor
2.2.2 Alat Pelindung Diri (APD)
2.2.3 Alat Pengaman Kerja (APK)
2.2.4 Kerangka Acuan Kerja (KAK)
2.2.5 Schedule
2.2.6 Struktur organisasi kegiatan
3. Peraturan yang diperlukan (Tidak ada.)
4. Norma dan Standar
4.1 Norma (Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Acuan Normatif: US Army Corps Of Engineers, "Coastal Engineering Manual" Part V: Coastal Project Planning And Design
4.2.2 Acuan Normatif: Dominic Reeve, Andrew Chadwick and Christopher Fleming. ”Coastal engineering; Processes Theory
and Design Practice” SPON press 2004
4.2.3 Acuan Normatif: U.S. Army, Corps of Engineers, 1984. Shore Protection Manual. Coastal Engineering Research Center
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkapkan pengetahuan keahlian dan sikap kerja sesuai dengan tuntunan standar.
1.2 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini dengan melaksanakan pekerjaan penyiapan data sekunder yang terkait dengan perencanaan dermaga.
1.3 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis demonstrasi/praktek simulasi di workshop di tempat kerja dan di tempat uji kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
2.1 F.429120.001.01 : Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Komunikasi
3.1.2 Hidro oceanografi
3.1.3 Peta topografi
3.1.4 Peta geologi
3.1.5 Geoteknik
3.1.6 Peta laut dishidros
3.2 Keterampilan
3.2.1 Melakukan pemilihan macam data yang akan dipakai untuk perencanaan dermaga
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti dalam menentukan data peta topografi, geologi dan peta laut
dishidros untuk acuan pembuatan perencanaan awal dermaga
4.2 Teliti dalam menentukan data hidro-oceanografi dan data operasional pelabuhan untuk acuan pembuatan perencanaan awal dermaga
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam menetapkan data hidro-oceanografi sebagai acuan pembuatan perencanaan awal dermaga
KODE UNIT
: F.429120.003.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Survei Hidro-oceanografi dan
Topografi
DESKRIPSI UNIT : Unit
berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menyiapkan survei hidro- oceanografi dan topografi yang terkait dengan perencanaan dermaga.
kompetensi
ini
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1.1 Tenaga kerja dan alat untuk survei hidro-oceanografi
1. Melaksanakan survei
hidro-oceanografi disiapkan sesuai dengan prosedur.
1.2 Pengukuran
pasang surut dan pengukuran arus dilaksanakan sesuai dengan standar.
1.3 Survei sedimen load (suspended dan bedload) dilaksanakan sesuai dengan standar.
1.4 Survei batimetri (pengukuran kontur dasar laut) dilaksanakan sesuai dengan standar.
1.5 Laporan
hidro-oceanografi disusun sesuai dengan prosedur.
survei
2.1 Tenaga kerja dan peralatan untuk topografi
2. Melaksanakan survei
survei topografi disiapkan sesuai dengan prosedur.
2.2 Pengukuran polygon dilaksanakan sesuai dengan standar.
2.3 pengukuran titik elevasi dilaksanakan sesuai dengan standar.
2.4 Penggambaran peta kontur tanah dibuat sesuai dengan standar.
2.5 Laporan survei topografi disusun sesuai
dengan prosedur.
3. Menyusun rekomendasi 3.1 Kegiatan hasil survei hidro-oceanografi terhadap hasil survei
dan topografi dirangkum. hidro-oceanografi dan
3.2 Rekomendasi terhadap hasil survei topografi
hidro-oceanografi
dan topografi
dirumuskan.
3.3 Rekomendasi hasil survei hidro- oceanografi dan topografi disusun sesuai dengan prosedur.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menyiapkan data primer berupa survei hidro- oceanografi dan survei topografi.
1.2 Unit ini dilaksanakan dalam kegiatan kelompok kerja.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Peralatan survei hidro-oceanografi
2.1.2 Peralatan survei topografi (alat ukur)
2.1.3 Alat transportasi
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor
2.2.2 Kerangka Acuan Kerja (KAK)
2.2.3 Schedule
2.2.4 Formulir ceklis survei
3. Peraturan yang diperlukan (Tidak ada.)
4. Norma dan Standar
4.1 Norma (Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Standar Nasional Indonesia (SNI) M 38-1993-03, Metode pengukuran bathimetri menggunakan alat perum gema
4.2.2 Pd-T-26-2004-A, Tata cara pengamatan pasang surut dengan menggunakan papan duga
4.2.3 Acuan Normatif: US Army Corps Of Engineers, “Coastal Engineering Manual” Part V: Coastal Project Planning And
Design
4.2.4 Acuan Normatif: Dominic Reeve, Andrew Chadwick and Christopher Fleming. ”Coastal engineering; Processes Theory and Design Practice” SPON press 2004
4.2.5 Acuan Normatif : U.S. Army, Corps of Engineers, 1984. Shore Protection Manual. Coastal Engineering Research Center
4.2.6 Standard Operating Procedure (SOP) survei hidro-oceanografi
4.2.7 SOP survei topografi
4.2.8 Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat SDA: Pedoman Bangunan Pengaman Pantai Dan Pengendali Muara
PANDUAN PENILAIAN
1. Kontak penilaian
1.1 Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkapkan pengetahuan keahlian dan sikap kerja sesuai dengan tuntunan standar.
1.2 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini dalam melaksanakan survei hidro-oceanografi dan topografi yang terkait dengan perencanaan dermaga.
1.3 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis demonstrasi/praktek simulasi di workshop di tempat kerja dan di tempat uji kompetensi (TUK).
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 F.429120.002.01 : Menyiapkan data sekunder yang terkait dengan
perencanaan dermaga
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Komunikasi
3.1.2 Peta topografi
3.1.3 Peta geologi
3.1.4 Data hidro-oceanografi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Melakukan pemilihan data untuk melakukan survei hidro- oceanografi dan survei topografi
3.2.2 Mengidentifikasi data sesuai dengan kebutuhan
3.2.3 Menetapkan data yang dipakai untuk survei hidro- oceanografi dan survei topografi
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Cermat dalam mengidentifikasi dan menerapkan data untuk survei hidro-oceanografi dan survei topografi
4.2 Teliti dalam melaksanakan survei hidro-oceanografi dan survei topografi
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam melaksanakan survei batimetri sesuai dengan standar
KODE UNIT
: F.429120.004.01
JUDUL UNIT
: Mendesain Lay Out Dermaga
DESKRIPSI UNIT : Unit
berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam mendesain lay out dermaga dengan melakukan pemodelan hidro-oceanografi, menyiapkan alternatif lay out dan alignment dermaga, melakukan scoring matriks pemilihan lay out dermaga dan penetapan lay out dermaga.
kompetensi
ini
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menganalisis angin,
1.1 Data sekunder untuk analisis angin, gelombang dan arus
gelombang dan arus disiapkan sesuai dengan prosedur.
1.2 Analisis angin gelombang dan arus dilaksanakan sesuai dengan kriteria.
1.3 Laporan analisis angin gelombang dan arus disusun sesuai dengan prosedur.
2. Melakukan pemodelan
2.1 Software pemodelan hidro-oceanografi hidro-oceanografi
disiapkan sesuai dengan prosedur. dengan menggunakan
hidro-oceanografi software
2.2 Pemodelan
dilaksanakan sesuai dengan standar.
2.3 Laporan
pemodelan hidro oceanografi dilaksanakan sesuai dengan prosedur.
hasil
3. Menyiapkan alternative 3.1 Alternatif lay out dermaga disiapkan lay out dan allignment
sesuai dengan prosedur. dermaga
3.2 Alternatif alignment dermaga disiapkan sesuai dengan prosedur.
3.3 Matriks penilaian alternatif lokasi dermaga disiapkan sesuai dengan prosedur.
3.4 Scoring matriks pemilihan lay out dermaga dari aspek teknis dan aspek non teknis dibuat sesuai dengan prosedur.
3.5 Laporan alternatif lay out dan alignment dermaga disusun sesuai
dengan
prosedur.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. Melakukan penetapan
4.1 Analisis dari hasil scoring matriks lay out dermaga
pemilihan lay out dermaga dilakukan sesuai dengan standar.
4.2 Lay out dermaga ditetapkan sesuai
dengan standar.
4.3 Laporan hasil pemilihan lay out dermaga disusun sesuai
dengan
prosedur.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk mendesain lay out dermaga dengan melakukan pemodelan hidro-oceanografi, menyiapkan alternatif lay out dan alignment dermaga, melakukan scoring matriks pemilihan lay out dermaga dan penetapan lay out dermaga.
1.2 Unit ini dilaksanakan dalam kegiatan kelompok kerja.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat komunikasi
2.1.2 Alat pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor
2.2.2 Kerangka Acuan Kerja (KAK)
2.2.3 Schedule
2.2.4 Struktur organisasi kegiatan
2.2.5 Software pemodelan hidro-oceanografi
3. Peraturan yang diperlukan (Tidak ada.)
4. Norma dan Standar
4.1 Norma (Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Kontak penilaian
1.1 Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkapkan pengetahuan keahlian dan sikap kerja sesuai dengan tuntunan standar.
1.2 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan mendesain lay out dermaga.
1.3 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis demonstrasi/praktek simulasi di workshop di tempat kerja dan di tempat uji kompetensi (TUK).
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 F.429120.003.01 : Melaksanakan Survei Hidro-Oceanografi dan
Topografi
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1.4 Peta lay out dermaga
3.1.5 Olah gerak kapal
3.1.6 Kapasitas, frekuensi, dan dimensi bongkar muat kapal
3.2 Keterampilan
3.2.1 Melakukan penyiapan data primer, peta topografi dan peta geologi
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti dalam penyiapan dan penerapan data primer, peta topografi dan peta geologi untuk mendesain lay out dermaga
4.2 Teliti dalam melakukan pemodelan hidro-oceanografi dengan menggunakan software
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam melaksanakan pemodelan hidro-oceanografi sesuai dengan standar
KODE UNIT
: F.429120.005.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Survei Penyelidikan Tanah
DESKRIPSI UNIT : Unit
berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan survei penyelidikan tanah dengan melakukan penyelidikan tanah di laut, melaksanakan penyelidikan laboratorium, melakukan analisis daya dukung tanah dan pondasi dermaga serta membuat rekomendasi untuk input desain struktur.
kompetensi
ini
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1.1 Tenaga kerja dan peralatan untuk penyelidikan tanah di
1. Melaksanakan
penyelidikan tanah di laut (deep boring) laut (deep boring)
disiapkan sesuai dengan prosedur.
1.2 Penyelidikan tanah di laut (deep boring) dilaksanakan sesuai dengan standar.
1.3 Laporan hasil penyelidikan tanah di laut disusun sesuai dengan prosedur.
2. Melaksanakan pengujian 2.1 Tenaga kerja dan peralatan untuk laboratorium
pengujian
laboratorium disiapkan sesuai dengan prosedur.
2.2 pengujian laboratorium dilaksanakan sesuai dengan standar.
2.3 Laporan hasil pengujian laboratorium disusun sesuai dengan prosedur.
3. Melakukan analisis daya 3.1 Data hasil penyelidikan tanah di laut dukung tanah dan
dan hasil laboratorium dianalisis sesuai pondasi dermaga
dengan prosedur.
3.2 Daya dukung tanah dan pondasi dermaga dianalisis sesuai dengan kriteria desain.
3.3 Daya dukung tanah dan pondasi dermaga dihitung sesuai dengan desain.
3.4 Laporan analisis daya dukung tanah dan pondasi dermaga disusun sesuai dengan prosedur.
4.1 Analisis daya dukung tanah dan pondasi rekomendasi untuk
4. Melaksanakan
dermaga diidentifikasi sesuai dengan input desain struktur
standar.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4.2 Rekomendasi untuk input desain struktur disusun
sesuai dengan
standar.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk melaksanakan survei penyelidikan tanah dengan melakukan penyelidikan tanah di laut, melaksanakan penyelidikan laboratorium, melakukan analisis daya dukung tanah dan pondasi dermaga serta membuat rekomendasi untuk input desain struktur.
1.2 Unit ini dilaksanakan dalam kegiatan kelompok kerja.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat komunikasi
2.1.2 Alat pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor
2.2.2 Kerangka Acuan Kerja (KAK)
2.2.3 Schedule
2.2.4 Struktur organisasi kegiatan
3. Peraturan yang diperlukan (Tidak ada.)
4. Norma dan standar
4.1 Norma (Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Standar Nasional Indonesia (SNI) 2828:2011, Metode uji densitas tanah di tempat (lapangan) dengan alat konus pasir
4.2.2 Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2832-1992, Metode pengujian untuk mendapatkan kepadatan tanah maksimum dengan kadar air optimum
4.2.3 Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-3638-1994, Metode pengujian kuat tekan bebas tanah kohesif
4.2.4 Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-4813-1998, Metode pengujian triaksial untuk tanah kohesif dalam keadaaan tanpa konsolidasi dan drainase
4.2.5 Standar Nasional Indonesia (SNI) 3422:2008, Cara uji penentuan batas susut tanah
4.2.6 Standar Nasional Indonesia (SNI) 3423:2008, Cara uji analisis ukuran butir tanah
4.2.7 Standar Nasional Indonesia (SNI) 2827:2008, Cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir
4.2.8 Standar Nasional Indonesia (SNI) 2435:2008, Cara uji kelulusan air benda uji tanah di laboratorium dengan tekanan tetap
4.2.9 SOP deep boring
4.2.10 SOP pengujian laboratorium
PANDUAN PENILAIAN
1. Kontak penilaian
1.1 Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkapkan pengetahuan keahlian dan sikap kerja sesuai dengan tuntunan standar.
1.2 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan melaksanakan survei penyelidikan tanah.
1.3 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis demonstrasi/praktek simulasi di workshop di tempat kerja dan di tempat uji kompetensi (TUK).
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 F.429120.004.01 : Mendesain Lay Out Dermaga
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Komunikasi
3.1.2 Penyelidikan tanah di laut (deep boring)
3.1.3 Pengujian tanah di laboratorium
3.1.4 Perhitungan daya dukung tanah dan pondasi dermaga
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menyiapkan data sekunder untuk acuan pelaksanaan survei penyelidikan tanah
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Disiplin dan cermat dalam melaksanakan penyelidikan tanah di laut dan di laboratorium
4.2 Teliti dalam menghitung daya dukung tanah dan pondasi dermaga
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam menganalisis daya dukung tanah dan pondasi dermaga
KODE UNIT
: F.429120.006.01
JUDUL UNIT : Mengkaji Hasil Perencanaan Pendahuluan Dermaga
DESKRIPSI UNIT : Unit
berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam mengkaji hasil penyiapan data survei hidro-oceanografi dan topografi, hasil lay out dermaga, hasil survei penyelidikan tanah pada pelaksanaan pekerjaan perencanaan dermaga.
kompetensi
ini
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menganalisis ulang hasil 1.1 Hasil data survei hidro-oceanografi dan pelaksanaan survei
topografi disiapkan sesuai dengan hidro-oceanografi dan
prosedur.
topografi
1.2 Hasil survei hidro-oceanografi diperiksa sesuai dengan standar.
1.3 Hasil survei topografi diperiksa sesuai
dengan standar.
1.4 Rekomendasi terhadap hasil penyiapan data survei hidro-oceanografi dan topografi
dibuat
sesuai dengan
prosedur.
2. Menganalisis ulang hasil 2.1 Hasil desain lay out dermaga disiapkan desain lay out dermaga
sesuai dengan prosedur.
2.2 Hasil pemodelan hidro-oceanografi diperiksa sesuai dengan standar.
2.3 Hasil penetapan desain lay out dermaga diperiksa sesuai dengan standar.
2.4 Rekomendasi terhadap hasil desain lay out dermaga dibuat sesuai dengan standar.
penyelidikan tanah survei penyelidikan
3. Menganalisis ulang hasil 3.1 Hasil
survei
disiapkan sesuai dengan prosedur. tanah
3.2 Hasil penyelidikan tanah di laut (deep boring) diperiksa sesuai dengan standar.
3.3 Hasil
laboratorium diperiksa sesuai dengan standar.
penyelidikan
3.4 Hasil perhitungan daya dukung tanah dan pondasi diperiksa sesuai dengan standar.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.5 Rekomendasi terhadap hasil survei penyelidikan tanah dibuat sesuai dengan prosedur.
perencanaan awal terhadap hasil
4. Menyusun rekomendasi 4.1 Kajian
hasil
dirangkum sesuai dengan prosedur. perencanaan awal
4.2 Rekomendasi hasil perencanaan awal dirumuskan sesuai dengan prosedur.
4.3 Rekomendasi hasil perencanaan awal disusun sesuai dengan prosedur.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk mengkaji hasil penyiapan data survei hidro- oceanografi dan topografi, hasil lay out dermaga, hasil survei penyelidikan tanah pada pelaksanaan pekerjaan perencanaan dermaga.
1.2 Unit ini dilaksanakan dalam kegiatan kelompok kerja.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat komunikasi
2.1.2 Alat pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor
2.2.2 Kerangka Acuan Kerja (KAK)
2.2.3 Schedule
2.2.4 Struktur organisasi kegiatan
2.2.5 Data hasil survei hidro-oceanografi dan topografi
2.2.6 Hasil survei penyelidikan tanah
2.2.7 Peta lay out dermaga
3. Peraturan yang diperlukan (Tidak ada.)
4. Norma dan standar
4.1 Norma (Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Standar Nasional Indonesia (SNI) 2828:2011, Metode uji densitas tanah di tempat (lapangan) dengan alat konus pasir
4.2.2 Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2832-1992, Metode pengujian untuk mendapatkan kepadatan tanah maksimum dengan kadar air optimum
4.2.3 Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-3638-1994, Metode pengujian kuat tekan bebas tanah kohesif
4.2.4 Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-4813-1998, Metode pengujian triaksial untuk tanah kohesif dalam keadaaan tanpa konsolidasi dan drainase
4.2.5 Standar Nasional Indonesia (SNI) 3422:2008, Cara uji penentuan batas susut tanah
4.2.6 Standar Nasional Indonesia (SNI) 3423:2008, Cara uji analisis ukuran butir tanah
4.2.7 Standar Nasional Indonesia (SNI) 2827:2008, Cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir
4.2.8 Standar Nasional Indonesia (SNI) 2435:2008, Cara uji kelulusan air benda uji tanah di laboratorium dengan tekanan tetap
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkapkan pengetahuan keahlian dan sikap kerja sesuai dengan tuntunan standar.
1.2 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan 1.2 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan
1.3 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis demonstrasi/praktek simulasi di workshop di tempat kerja dan di tempat uji kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
2.1 F.429120.003.01 : Melaksanakan Survei Hidro-oceanografi dan
Topografi
2.2 F.429120.004.01 : Mendesain Lay out Dermaga
2.3 F.429120.005.01 : Melaksanakan Survei Penyelidikan Tanah
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Lingkungan hidup
3.1.2 Survei hidro-oceanografi
3.1.3 Survei topografi
3.1.4 Analisis angin dan gelombang
3.1.5 Peta lay out dermaga
3.1.6 Survei penyelidikan tanah
3.1.7 Olah gerak kapal
3.2 Keterampilan
3.2.1 Melaksanakan survei hidro-oceanografi, survei topografi
3.2.2 Mendesain lay out dermaga
3.2.3 Melaksanakan survei penyelidikan tanah
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti dalam mengkaji hasil penyiapan data survei hidro-oceanografi dan topografi
4.2 Teliti dalam mengkaji hasil penetapan lay out dermaga
4.3 Telliti dalam mengkaji hasil penyelidikan tanah
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam memeriksa hasil penetapan lay out dermaga
KODE UNIT
: F.429120.007.01
JUDUL UNIT : Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Perencanaan
Detail Dermaga
DESKRIPSI UNIT : Unit
berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menetapkan tipe dari dermaga, fungsi pelayanan dari dermaga dan perkiraan dimensi dari dermaga.
kompetensi
ini
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menentukan tipe dari
1.1 Material yang tersedia di lokasi dermaga
diperiksa sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK).
1.2 Peta hasil pengukuran lokasi diperiksa sesuai dengan kriteria pengukuran.
1.3 Data peta geologi diperiksa sesuai
dengan standar.
1.4 Tipe dermaga ditentukan dengan mempertimbangkan faktor keamanan dan ekonomis sesuai dengan prosedur perencanaan.
2. Menentukan fungsi
2.1 Fungsi dermaga dikaji sesuai dengan pelayanan dari dermaga
hasil
pra-desain
dan keinginan
masyarakat.
2.2 Kelayakan
ekonomis dari fungsi dermaga diperiksa sesuai dengan hasil dari pra-desain.
2.3 Fungsi dermaga ditetapkan sesuai
dengan prosedur.
3. Menentukan perkiraan
3.1 Hasil perencanaan awal dikaji ulang dimensi struktur
sesuai dengan standar. dermaga
3.2 Perkiraan dimensi struktur dermaga diplot pada peta situasi sesuai dengan standar.
4. Menentukan kriteria
4.1 Data tonase kapal yang akan sandar, desain
standar perhitungan hidrologi, standar perhitungan struktur disiapkan sesuai dengan prosedur.
4.2 Data tonase kapal yang akan sandar, standar perhitungan hidrologi, standar perhitungan struktur diidentifikasi sesuai dengan prosedur.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4.3 Data tonase kapal yang akan sandar, standar perhitungan hidrologi, standar perhitungan struktur diverifikasi sesuai dengan prosedur.
4.4 Kriteria desain ditentukan sesuai dengan standar/acuan perhitungan desain yang berlaku.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menentukan tipe, fungsi dan perkiraan dimensi dari dermaga pada pelaksanaan pekerjaan perencanaan dermaga.
1.2 Unit ini dilaksanakan dalam kegiatan kelompok kerja.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat komunikasi
2.1.2 Alat pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor
2.2.2 Kerangka Acuan Kerja (KAK)
2.2.3 Schedule
2.2.4 Skema organisasi
2.2.5 Peta topografi
2.2.6 Peta geologi
2.2.7 Peta lay out dermaga
2.2.8 Hasil pra-desain (studi kelayakan)
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 31 Tahun 2006 tentang Pedoman dan Proses Perencanaan di Lingkungan Departemen Perhubungan
3.2 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KP 414 Tahun 2013 tentang
Rencana Induk Pelabuhan Nasional beserta perubahannya
4. Norma dan Standar
4.1 Norma (Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Standar desain dermaga
4.2.2 Indonesian Standard – Indonesian Port Design Criteria, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, 1984
4.2.3 Indonesian Standard – Building Code Requirements for Structural Concrete SNI 03-2847-2002
4.2.4 Indonesian Standard – Part 2, Bridge Loads, SK.SNI T-02-2005,
referring to Kepmen PU No.498/KPTS/M/2005
4.2.5 Indonesian Standard – Building and Non Building Code Requirements on Earthquake Action SNI 03-1726-2012
4.2.6 Technical Standards for Port and Harbour Facilities in Japan, 2009 by The Overseas Coastal Area Development Institute of Japan
4.2.7 British Standard Code of Practice for Maritime Structures, BS 6349 Part 1-7
4.2.8 British Standard Structural use for Concrete – Part 1 Code of Practice for Design and Construction BS 8110-1:1997 incorporating Amandement Nos 1, 2 and 3
4.2.9 British Standard Code of Practice for Foundation BS 8004 – 1986
4.2.10 British Standard Steel Code of Concrete and Composite Bridge, BS 5400 Part 1, 2, 4 and 6
4.2.11 British Standard Structural use of steelwork in building – part
1: code of practice for design – rolled and welded sections BS 5950-1:2000 incorporating corrigendum No.1
4.2.12 American Institute for Steel Construction (AISC)
4.2.13 Building Code Requirements for Structural Concrete (ACI 318 -
11) and commentary (ACI 318R-11)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkapkan pengetahuan keahlian dan sikap kerja sesuai dengan tuntunan standar.
1.2 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan menetapkan tipe, fungsi pelayana dan dimensi dermaga.
1.3 Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis demonstrasi/praktek simulasi di workshop di tempat kerja dan di tempat uji kompetensi (TUK).
2. Persyaratan kompetensi
2.1 F.429120.006.01 : Mengkaji hasil perencanaan pendahuluan
dermaga
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Komunikasi
3.1.2 Lingkungan hidup
3.1.6 Studi kelayakan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menganalisis hasil perencanaan awal
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti dalam menentukan tipe dermaga
4.2 Teliti dalam menentukan fungsi pelayanan dermaga
4.3 Teliti dalam menentukan perkiraan dimensi dermaga
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam memilih tipe dermaga sesuai dengan
standar/kriteria dengan mempertimbangkan faktor ekonomis
KODE UNIT
: F.429120.008.01
JUDUL UNIT : Melakukan Perhitungan Detail Desain Struktur
Dermaga
DESKRIPSI UNIT : Unit
berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan perhitungan detail desain struktur dermaga, menentukan tonase kapal yang akan sandar, menghitung stabilitas struktur pondasi dermaga, menghitung kekuatan struktur dermaga, menghitung asesoris dermaga, pada pelaksanaan pekerjaan perencanaan dermaga.
kompetensi
ini
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1.1 Data tonase kapal yang akan sandar kapal yang akan sandar
1. Menentukan tonase
disiapkan sesuai dengan prosedur.
1.2 Data hidro-oceanografi mengenai angin dan gelombang disiapkan sesuai dengan prosedur.
1.3 Data tonase kapal yang akan sandar diidentifikasi sesuai dengan standar.
1.4 Data tonase kapal yang akan sandar ditentukan sebagai acuan perhitungan detail desain struktur dermaga.
2.1 Lokasi, tipe dan fungsi dermaga struktur bawah
2. Menghitung stabilitas
diperiksa sesuai dengan standar.
2.2 Data primer dan sekunder diperiksa sesuai dengan standar.
2.3 Parameter desain ditentukan sesuai
dengan standar.
2.4 Analisis kondisi tanah dilaksanakan sesuai dengan kriteria desain.
2.5 Analisis perbaikan tanah dilaksanakan sesuai dengan kriteria desain.
2.6 Penentuan
jepit pondasi dilaksanakan sesuai dengan kriteria desain.
titik
2.7 Struktur bawah dermaga dihitung dimensi dan stabilitasnya sesuai dengan kriteria desain.
3.1 Lokasi, tipe dan fungsi dermaga struktur atas dermaga
3. Menghitung kekuatan
diperiksa sesuai dengan standar.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.2 Data primer dan sekunder diperiksa sesuai dengan standar.
3.3 Parameter desain ditentukan sesuai
dengan standar.
3.4 Analisis
perhitungan struktur dilaksanakan sesuai dengan kriteria desain.
3.5 Kombinasi beban struktur ditentukan sesuai dengan kriteria desain.
3.6 Detail komponen struktur ditentukan sesuai dengan kriteria desain.
3.7 Perhitungan daya dukung tanah dilaksanakan sesuai dengan kriteria desain.
3.8 Struktur atas dermaga dihitung dimensi dan kekuatannya sesuai dengan kriteria desain.
4.1 Parameter desain asesoris dermaga asesoris dermaga
4. Menghitung kebutuhan
ditentukan sesuai dengan standar.
4.2 Asesoris dermaga dihitung jumlah dan dimensinya sesuai dengan standar.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk menentukan tonase kapal yang akan sandar, menghitung stabilitas struktur pondasi dermaga, menghitung kekuatan struktur dermaga, menghitung asesoris dermaga, pada pelaksanaan pekerjaan perencanaan dermaga.
1.2 Unit ini dilaksanakan dalam kegiatan kelompok kerja.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat komunikasi
2.1.2 Alat pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor
2.2.2 Kerangka Acuan Kerja (KAK)
2.2.3 Schedule
2.2.4 Data sekunder
2.2.5 Hasil data primer
2.2.6 Hasil penyelidikan tanah
2.2.7 Software pemodelan struktur
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor OT.101/2/DJPL-15 Tanggal 11 September 2015 tentang Penetapan Tata Cara Perhitungan Struktur Fasilitas Pelabuhan Laut
4. Norma dan Standar
4.1 Norma (Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 Standar desain dermaga
4.2.2 Peraturan Beton Indonesia (PBI) Tahun 1971
4.2.3 Standar Nasional Indonesia (SNI) 1726-2012, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung
4.2.4 Standar Nasional Indonesia (SNI) 1727-2013, Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain
4.2.5 Standar Nasional Indonesia (SNI) 2847-2012, Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung
4.2.6 Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2002, Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung