Analisis SWOT PT Gudang Garam IKB

TUGAS BESAR INTERPERSONAL
COMMUNICATION
ANALISIS SWOT PT GUDANG GARAM

Oleh :
Lidya Sri Anggraini
Friska Herliana Purba

Accounting
Telkom University
2017

1. Profil Perusahaan
PT Gudang garam Tbk adalah sebuah perusahaan produsan rokok populer
asal Indonesia. Perusahaan ini didirikan tanggal 26 Juni 1958 oleh Suryo
Winowidjojo, yang merupakan pemimpin dalam produksi rokok kretek.Suryo
Winowidjojo adalah seorang pengusaha Indonesia yang merupakan pendiri
Gudang Garam, salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia. Sebelum
mendirikan Gudang Garam, ia sempat bekerja di pabrik rokok “93” milik
pamannya. Berkat kerja keras dan kerajinannya dia mendapat promosi dan
akhirnya menduduki posisi direktur di perusahaan tersebut.

Suryo Winowidjojo kemudian keluar dari pabrik rokok “93” dan pada usia 35
tahun ia mendirikan perusahaannya sendiri yaitu pabrik rokok Gudang Garamdi
Kediri, Jawa Timur. Dia membeli tanah di Kediri dan memulai memproduksi
rokoknya sendiri diawali dengan rokok kretek dari klobot. Gudang Garam
didirikannya pada tahun 1958, dan kemudian berkembang pesat dengan jumlah
karyawan mencapai 500.000 orang yang menghasilkan 50 juta batang kretek
setiap bulannya. Pada tahun 1958, Gudang Garam telah tercatat sebagai pabrik
kretek terbesar di Indonesia.Produk Gudang Garam diantaranya adalah Gudang
Garam International, Surya 12, Surya 16, Surya Slims, Surya Signature, Surya
Profesional, Surya Pro Mild, Gudang Garam Nusantara, Gudang Garam Mild,
Gudang Garam Merah, Gudang Garam Djaja, Nusa, Taman Swedari dan Sigaret
Kretek Klobot. Filosofi Surya Wonowidjojo yang kemudian menjadi filosofi PT
Gudang Garam Tbk sebagai dasar pertumbuhan perusahaan disebut Catur Darma
Perusahaan, sebagai berikut:
1. Kebahagiaan adalah memberikan kehidupan yang bermakna dan
bermanfaat
2. Kunci sukses adalah kerja keras, ketekunan, kejujuran, kesehatan dan iman
3. Sukses dimungkinkan oleh peran dan kerjasama dengan orang lain.
4. Karyawan adalah mitra usaha yang utama.


2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi
“Menjadi perusahaan besar yang terpandang, menguntungkan dan
memiliki peran dominan dalam industri rokok domestic”.
Visi perusahaan Gudang Garam telah sesuai dengan beberapa persyaratan yang
hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi yaitu :
 Berorientasi ke depan :
PT Gudang Garam telah mencapai visinya pada saat ini karena PT Gudang
Garam telah banyak dikenal masyarakat dan menjadi produk unggulan
dalam masyarakat.
 Mengekspresikan Kreativitas :
PT Gudang Garam telah banyak meluncurkan produk produk baru yang
lebih kreatif dan tetap terjamon mutunya.
 Berdasarkan pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi
masyarakat:
PT Gudang Garam telah memberikan banyak sumbangsi dalam berbagai
acara, serta memberikan beasiswa pada anak-anak yang kurang mampu
tapi berprestasi.
Misi
“Menyediakan


produk-produk

inovatif

bermutu

tinggi

yang

memenuhi, bahkan melebihi harapan konsumen sekaligus memberikan
manfaat bagi semua Stakeholder”.
Misi yang dibuat oleh PT Gudang garam yang telah sesuai dengan yang
diharapkan karena gudang garam selalu membuat trobosan produk baru yang
kreatif, dan mudah dijangkau untuk semua kalangan masyarakat, sehingga produk
baru yang dikeluarkan telah cukup dikenal dan diminati oleh para masyarakat.

3. Struktur Organisasi Perusahaan


Struktur organisasi PT Gudang Garam
Sumber :gudanggaramtbk.com

4. Produk yang dimiliki Perusahaan

Produk Gudang Garam
No
1
2

Jenis

Merek

SKL ( Sigaret Klobot )

1. Sigaret Kretek Klobot Manis

Kelas Menengah ke Bawah


2. Sigaret Kretek Klobot Tawar

SKT

1. GG Tanda Mata

( Sigaret Kretek Tangan )

2. GG Taman Sriwedari Lurik

Kelas Menengah

3. GG Taman Sriwedari Biru Lurik
4. GG Djaja Hijau
5. GG Merah King Size (Karton/Ekspor)
6. GG Merah King Size
7. GG Special Deluxe

3


SKM

1. GG Filter Internasional Merah

( Sigaret Kretek Mesin )

2. GG Filter Internasional Coklat

Kelas Menengah ke Atas

3. GG Filter Internasional Merah King Size
4. GG Filter Surya

5. Analisis SWOT, PEST dan Portal Perusahaan
Tujuan
1. Menjadi perusahaan rokok termuka di indonesia bahkan di dunia
2. Menjadi perusahaan yang masuk skala internasional
3. Memberikan kualitas yang terbaik untuk konsumen
4. Menjadi pusat rokok nomor 1 di Indonesia
Strategi PT Gudang Garam

 Menentukan

segmen,

target,

dan

positioning

yang

tepat

untuk

mempertahankan konsumen yang telah ada dan juga merebut konsumen
rokok pesaing.
 Strategi pemasaran yang terintegrasi dari hulu sampai hilir, terutama pada
saluran distribusi.

 Proses penentuan harga jual yang dapat menciptakan nilai bagi konsumen.
Strategy Implementation PT Gudang Garam
 Untuk memperkuat dan mempertahankan segmen pasar maka perlu
dilakukan R&D untuk mendapatkan cita rasa yang pas melakukan inovasi
produk. Strategi positioning ini juga mencerminkan citra tertentu terhadap
konsumen yang mengkonsumsinya.
 Produk rokok termasuk dalam kategori convenience goods, maka saluran
distribusi dengan jangkauan luas memegang peranan sangat penting.
Gudang Garam melalui tiga distributor utama yang dimilikinya, yaitu: PT
Surya Jaya Bakti, PT. Surya Bhakti Utama, dan PT. Surya Keta Bakti
mendistributorkan secara nasional.
 Menciptakan nilai bagi konsumen itu dilihat dari antar lain harga, dan citra
merek (brand image)

PEST Perusahaan
Analisa Internal
1. Produk/Jasa :
Strength :
 Pangsa pasar Gudang Garam pada tahun 1997 mencapai hampir 48%
 Akhir tahun 2000 total produk yang terjual sekitar 74 miliar batang rokok

 Gudang Garam mendistribusikan produknya pada sekitar 450.000 outlet
melalui tiga distributor utama yang dimilikinya
Weakness:
 Produk innovative kurang cepat, khususnya untuk masuk dan bersaing
dengan munculnya rokok mild yang muncul pada tahun 1990-an.
 Sejak tahun 1997 tidak mengalami perkembangan yang berarti dan terus
stagnan karena harga jual eceran yang terus meningkat karena kenaikan
harga bahan baku dan meningkatnya pajak pemerintah.
2. Pemasaran dan Distribusi
Strength :
1. Pelayanan yang fokus
 SKM untuk melayani kelas menengah dan atas
 SKT untuk melayani segmen kelas menengah
 SKL untuk kelas menengah dan bawah
2. Kualitas rasa menjadi fokus utama dan dikomunikasikan melalui
positioning statement ”Pria Punya Selera”, dengan tujuan untuk
mempertahankan loyalitas konsumen.
3. Sponsorship pada berbagai kegiatan, mulai olah raga sampai dengan
pagelaran musik.
4. Saluran distribusi dengan jangkauan

luas. Weakness :
 Persaingan harga terus terjadi setiap tahun, ditambah lagi dengan kenaikan
cukai rokok yang sangat besar pengaruhnya terhadap perubahan harga.

3. Research & Development
Strength :
 Kontrol kualitas dilakukan pada setiap tahapan produksi, didukung sistem
komputerisasi terpadu, mulai dari penelitian kualitas bahan baku sampai
dengan pengukuran akurasi kadar tar dan nikotin
Weakness :
 Lamanya proses pengembangan dan riset rokok mild untuk mendapatkan
rasa dan racikan yang pas.
 Kurangnya

kemampuan

SDM

dalam


melakukan

penelitian

dan

pengembangan.
 Keputusan yang lambat untuk memulai pengembangan SKM rendah tar
dan nikotin.
4. Kinerja keuangan
Strength
 Kemampuan manajemen mengendalikan biaya operasional maupun biaya
lainnya, juga memberikan kontribusi terhadap pendapatan laba usaha
maupun laba bersih.
 Saham gudang garam tergolong saham primadona di pasar modal.
5. Organisasi
Strength :
 Memiliki filosofi manajemen yang ditanamkan pada setiap karyawan,
yaitu Catur Darma
 Melakukan ekspansi usaha pada beberapa sektor industri, yaitu industri
perhotelan, produksi kertas rokok, perdagangan kimia, properti, dsb.
Diversifikasi usaha lebih fokus pada usaha yang sejenis.
 Sudah mencapai tahap global dengan sistem waralab

Analisa Eksternal
1. Pesaing
Threat :
 Beberapa perusahaan rokok ramai memainkan perannya dalam
merebut pasar rokok rendah tar. Dimulai dari perusahaan rokok
Sampurna dengan A-Mild, Djarum dengan LA, Bentoel dengan
Star-Mild. Wismilak-Lights, ditambah lagi dengan masuknya para
pemain baru di industri pasar rokok mild.
2. Konsumen
Opportunity :
 Adanya segmen market tertentu yang loyal dengan merk-merk
tertentu yang terjamin kualitasnya dan sudah pas dengan cita rasa
yang diberikan. Multi segmen, Gudang Garam mempunyai produk
untuk berbagai segmen pasar.
Threat :
 Persaingan harga dengan meningkatnya harga jual eceran, yang
disebabkan oleh; Naiknya harga bahan baku dan langkanya
persediaan cengkeh, Kenaikan cukai rokok, menyebabkan daya
beli konsumen menurun. Harga menyamai produk premium.
 Perokok baru masuk dalam industri rokok mild.
3. Teknologi
Threat :
 Kemajuan teknologi menyebabkan Gudang Garam harus terus
berpacu mengikuti arus perkembangan teknologi.
4. Politik, Hukum dan Pemerintah
Threat
 Adanya peraturan pemerintah Republik Indonesia no 38 tahun
2000 tentang pengamanan rokok bagi kesehatan, menyebabkan
ruang gerak produsen rokok semakin terbatas untuk melakukan
kegiatan promosi.

 Krisis ekonomi yang melanda Asia pada 1997 menyebabkan
adanya pembatasan dari pihak perbankan terhadap pemberian
fasilitas kredit baru kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia.
 Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga jual eceran rokok
melalui kenaikan cukai rokok sebanyak 3 kali.
5. Ekonomi
Threat
 Penarikan

saham

dengan

jumlah

besar

berdampak

pada

menurunnya nilai saham Gudang Garam.
 Adanya restrukturisasi utang sindikasi yang harus dibayar lunas
oleh anak perusahaan Gudang Garam, yaitu PT Surya Pamenang
sebagai dampak krisis moneter.

Matrik Evaluasi Faktor External
No Keterangan Aktivitas
1 Threat
Pesaing

Evaluasi
Pesaing

Threat :



Beberapa

Gudang Garam bisa ikut terjun ke

pasar

mild,

tanpa

melupakan

perusahaan

rokok

ramai

karakter utamanya sebagai produsen

memainkan

perannya

dalam

unggulan

rokok

kretek.

Tetapi

merebut pasar rokok rendah tar.

sebelum terjun ke pasar mild, harus

Dimulai dari perusahaan rokok

ada

Sampurna dengan A- Mild,

dipersiapkan Gudang Garam. Seperti

Djarum dengan LA, Bentoel

R&D

dengan Star-Mild. Wismilak-

perkembangan

Lights, ditambah lagi den

pesaing maupun konsumennya.

Konsumen
Threat :


bebrapa
rasa

hal
dari

yang
rokok

pasar

dari

perlu
mild,
segi

Konsumen
Persaingan

harga

dengan meningkatnya harga jual
eceran, yang disebabkan oleh;
Naiknya harga bahan baku dan



Gudang

Garam

perlu

mengurangi

kuantitas

pada

pengemasan,

saat

produknya

mengubah

rasa

rokok.

melakukan

diversifikasi

tanpa
Bisa
usaha

daya beli konsumen

Teknologi

menurun. Harga menyamai

Gudang

produk premium.

besar,

di

imbangi dengan produksi yang

masuk dalam industri rokok

besar pula. Tidak ada salahnya

mild.

perusahaan

membeli

beberapa

rokoksemakinterbatasuntuk

peralatan
yang misalnya
berteknologi
produk
dalam kemasan,

melakukanTeknologi
kegiatan promosi.

yangdi nantinya
dari tinggi,
12 batang
kurangi 10bisa

Threat
:
memiliki
manfaat
jangka
panjang
batang.
Nantinya
harga
jual bisa
Krisis
ekonomi yang
yang harus dibayar lunas oleh
Kemajuan
perusahaan.
Tetapi
lebihbagi
terjangkau.
melanda  Asia
pada teknologi
1997
anak perusahaan Gudang Garam,
pemakaiannya
harus
menyebabkan
Gudang Garam
Gudang
Garam
memiliki di
menyebabkan
adanya pembatasan
yaitu PT Surya Pamenang
terus terhadap
berpacu diversifikasi
sesuaiakanusaha
dengan
kebutuhan
dari pihakharus
perbankan
yang banyak,
sebagai dampak krisis moneter.
pemberian mengikuti
fasilitas kredit baruarusdan perusahaan.
termasuk perusahaan besar.
perkembangan teknologi.
perusahaan-perusahaan
di Konsumen
Bisa menutupi dengan biaya dari
Opportunity kepada
Konsumen
Politik,
Hukum
dan
Pemerintah
Indonesia.
dalam
perusahaan
sendiri,
tetapi
Opportunity :
Gudang
Garam
telah
mempunyai
Politik,
Hukum
dan
Gudang
Garam
bisasegemen
melakukan

Kebijakan
pemerintah
harus
disesuaikan
dengan
 Adanya
segmen
market
tertentu produk
untuk
berbagai
Pemerintah
promosi
langsung
konsumen
untuk
menaikkan
harga jual
eceran pasar
kebutuhan.
Jika
biaya ke
yang
di
yang di
sesuaikan
dengan
yang
loyal dengan
merk-merk
Threat
dengan
menggunakan
konser,
rokok
melalui kenaikan
rokok kondisi
butuhkan
terlalu
berdampak
besar
keuangan
dari konsumen
tertentu
yang cukai
terjamin

Adanya peraturan
masuk sebagai
sponsor
sebanyak
3 kali. dan sudah pas sendiri.
bagiatauperusahaan,
lebih
baik
kualitasnya
Meskipun
demikian,
pemerintah
Republik
dalam
kegiatan
besar.
kegiatan
itu setiap
diditunda
sampai
krisi
dengan cita rasa yang diberikan. produk
yang
hasilkan
gudang
Indonesia no 38 tahun 2000
Tentunya
harus
dilihat target
Ekonomi
ekonomi
berakhir.
Multi segmen, Gudang Garam garam
tetap
terjaga
kualitasnya.
tentang pengamanan rokok
pasarnya tidak boleh di bawah 17
Threatmempunyai
produk
untuk
bagi kesehatan, menyebabkan
tahun sesuai undang-undang.
 berbagai segmen
Penarikan
saham
pasar.
ruang gerak produsen
 Gudang Garam bisa
dengan jumlah besar berdampak
mengurangi kuantitas
pada menurunnya nilai saham


2

rokok

merupakan

baru



Perokok

perusahaan

Garam

Gudang Garam.

Adanya restrukturisasi
utang sindikasi

Matrik Evaluasi Faktor Internal
No Keterangan Aktivitas
1

Strength :

Evaluasi

Produk/Jasa :

Produk/Jasa

Strength :

Tiga distributor utama yang dimiliki

 Pangsa pasar Gudang Garam

oleh Gudang Garam seharusnya di

pada tahun 1997 mencapai

marger, agar nanti pengendaliannya,

hampir 48%

dan

 Akhir tahun 2000 total produk

penerapan

kebijakan

dari

perusahaan lebih gampang.

yang terjual sekitar 74 miliar
batang rokok

Research & Development

 Gudang

Garam Gudang

mendistribusikan
pada

sekitar

Garam

produknya memperhatian

450.000

juga

bagian

harus
SDMnya.

outlet Memilih SDM yang berkualitas dalam

melalui tiga distributor utama Kegiatan R&D, memberikan pelatihanyang dimilikinya

pelatihan untuk menunjang kemampuan
yang lain.

Pemasaran dan Distribusi
Strength :
1. Pelayanan yang fokus
 SKM untuk melayani kelas
menengah dan atas
 SKT untuk melayani segmen
kelas menengah
 SKL untuk kelas menengah
dan bawah

2. Kualitas

rasa

menjadi

utama

dan

melalui

positioning

”Pria

Punya

tujuan

fokus

dikomunikasikan
statement

Selera”,

untuk

dengan

mempertahankan

loyalitas konsumen.
3. Sponsorship

pada

berbagai

kegiatan, mulai olah raga sampai
dengan pagelaran musik.
4. Saluran distribusi dengan
jangkauan luas.
Research & Development
Strength :
 Kontrol kualitas dilakukan pada
setiap

tahapan

produksi,

didukung sistem komputerisasi
terpadu, mulai dari penelitian
kualitas

bahan

baku

sampai

dengan pengukuran akurasi kadar
tar dan nikotin

Kinerja keuangan
Strength :
 Kemampuan

manajemen

mengendalikan biaya operasional
maupun

biaya

lainnya,

juga

memberikan kontribusi terhadap
pendapatan laba usaha maupun
laba bersih.
 Saham

gudang

garam

tergolong saham primadona di
pasar modal.
Organisasi
Strength :
 Memiliki filosofi manajemen
yang ditanamkan pada setiap
karyawan, yaitu Catur Darma
 Melakukan

ekspansi usaha

pada beberapa sektor industri,
yaitu

industri

produksi
perdagangan

kertas
kimia,

perhotelan,
rokok,
properti,

dsb. Diversifikasi usaha lebih
fokus pada usaha yang sejenis.

2 Weakness: Produk/Jasa :

Produk/Jasa :

Weakness:

Ketika rokok mild sedang banyak

 Produk innovative

kurang dikonsumsi,

tidak

ada

salahnya

cepat, khususnya untuk masuk gudang garam memproduksi jenis
dan bersaing dengan munculnya rokok tersebut, tetapi juga harus di
rokok mild yang muncul pada tunjang
tahun 1990-an.
 Sejak

tahun

dengan

persiapan

yang

cukup.
1997

tidak

mengalami perkembangan yang Pemasaran dan Distribusi
berarti dan terus stagnan karena Gudang

Garam

bisa

mengakali

harga jual eceran yang terus perubahan harga pada rokok, dengan
meningkat
harga

karena

bahan

kenaikan mengurangi

baku

kuantitas

dalam

dan kemasan tanpa mengurangi kualitas

meningkatnya pajak pemerintah. rasa rokoknya. Dengan begitu harga
rokok tetap dapat terjangkau oleh
Pemasaran dan Distribusi
Weakness :

berbagai kalangan.

 Persaingan harga terus terjadi
setiap

tahun,

ditambah

lagi

dengan kenaikan cukai rokok
yang sangat besar pengaruhnya
terhadap perubahan harga.

Research & Development
Gudang Garam perlu mencari SDM
yang handal dalam proses R&D, atau
melakukan

kerjasama

perusahaan

rokok

memiliki

dengan
lokal

yang

keahlian dalam R&D.

Research & Development
Weakness :


Gudang

Lamanya proses pengembangan

dan

riset

rokok

mild

untuk

mendapatkan rasa dan racikan yang
pas.


Kurangnya

kemampuan

SDM

dalam melakukan penelitian dan
pengembangan.


Keputusan yang lambat untuk

memulai

pengembangan

rendah tar dan nikotin

SKM

Garam

juga

bisa

memberikan pelatihan kepada SDM
yang

ada

untuk

kemampuan R&D.

meningkatkan

 Analisis SWOT
Matrik SWOT
1. Pada kuadran I ( S O Strategi ) strategi umum yang dapat dilakukan oleh
perusahaan adalah menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil
setiap keunggulan pada kesempatan yang ada.
2. Pada kuadran II ( W O Strategi ) perusahaan dapat membuat keunggulan
pada kesempatan sebagi acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan
menghindari kelemahan.
3. Pada kuadran III ( W T Strategi ) Meminimumkan segala kelemahan untuk
menghadapi setiap ancaman.
4. Pada kuadran IV ( S T Strategi ) Menjadikan setiap kekuatan untuk
menghadapi setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk
menciptakan peluang.

Program strategi yang di rencanakan PT.Gudang Garam
KONDI
PT. GUDANG GARAM

SI INTERNAL
KEKUATAN
(STREGH)

1. Kinerja keuangan yang cukup
baik.
2. Kualitas produk baik.
3. Kinerja dan
produktivitas cukup
baik.

KELEMAHAN
(WEAKNESS)

1. Pertumbuhan penjualan
kurang begitu baik.
2. Upaya pemasaran belum
optimal.
3. Jaringan distribusi belum
maksimal

4. Penelitian dan
pengembangan yang
inovatif.
1.Pertumbuhan
pasar yang

KONSISI EKSTERNAL

PELUANG (OPPORTUNITY)

baik.
2.Hubungan
dengan pemasok

 Mempertahankan kualitas
produk
 Membuat terobosan
inovasi rokok yang lebih.
 Mengadakan program

 Menambah SDM di
masing-masing bidang
atau ahlinya, seperti
melinting rokok, mengpack rokok, dsb.

atau mitra usaha

pelatihan dan meninggkatkan

 Memberikan pelatihan

lain.

keahlian tenaga kerja secara

kepada setiap sales

berkesinambungan.

marketing pemasaran

3. Kebijakan
pemerintah.
4. Dukungan
teknologi.

 Memberikan penghasrgaan

agar mereka jauh lebih

berupa bonus ataupun yang

memahami produk

lain bagi tenaga kerja yang

yang dipasarkan.

berprestasi.

1. Tingkat pesaing.

 Meninggkatkan

 Meninggkatan pangsa

2. Produk substitusi.

kualitas bahan baku

pasar dengan menambah

3. Profitabilitas
pelanggan.

atau bahan utama

jumlah pelanggan dan

dalam rokok, yang

usaha promosi lainnya.

ANCAMAN (THREATS)

4. Kesadaran
masyarakat.

bertujuan untuk

 Memperhatikan masalah

menciptakan produk

pengiriman barang yang

atau inovasi yang

terlambat yaitu terhadap

lebih unggul lagi, dan

pengendalian distributor

yang dibutuhkan para

bila perlu memilikinya.

konsumen manajer

 Tidak terlalu

agar bisa bersaing

membebani biaya

dalam negeri.

terhadap konsumen.

 Menjalin
hubungan baik
terhadap

 Analisis PORTER
Penelitian dilakukan dengan berdasar pada lima model kekuatan dari Porteruntuk menilai
hubungan antara perusahaan dengan industri yakni sebagai berikut :
1.

Ancaman masuknya pesaing baru
Dalam suatu industri munculnya pesaing baru merupakan ancaman yang perlu

diperhatikan,tetapi di dalam industri rokok di indonesia tidak terdapat pesaing baru yang dapat
diperhitungkan sebagai kompetitor yang menimbulkan ancaman bagi perusahaan, perusahaan
rokok yang muncul di indonesia merupakan perusahaan kecil dengan pemusatan pada segmen
yang relatif kecil, misalnya saja perusahaan rokok Jaya Makmur, Gudang Baru , Suburaman,
dan perusahaan-perusahaan rokok lain yang memasuki industri rokok di indonesia. Sehingga
ancaman masuknya pesaing baru dalam industri rokok di indonesia bagi PT. Gudang Garam,
Tbk relatif rendah.
2.

Ancaman dari pesaing
Industri rokok merupakan salah satu industri yang memiliki peluang cukup besar di

indonesia, oleh karena itu persaingan yang timbul antara perusahaan yang bergerak di bidang
industri rokok pun cukup ketat. Perusahaan yang bergerak di industri rokok di indonesia yang
memiliki produk bersaing dengan PT. Gudang Garam, Tbk antara lain : PT. Bentoel
International Investama Tbk, PT. Djarum dan PT. HM Sampoerna Tbk. Persaingan antar
perusahaan ini dapat dilihat dari lini produk yang dikeluarkan oleh masing masing perusahaan,
misalnya saja dalam persaingan segmen rokok mild yang terjadi antara perusahaan perusahaan
yang memproduksi rokok, dimana PT. HM Sampoerna Tbk dengan produk A Mild, PT. Bentoel
International Investama Tbk dengan Star Mild, PT. Djarum dengan LA Lights dan PT. Gudang
Garam, Tbk dengan Gudang Garam Surya Signature.
3. Ancaman dari barang pengganti
Banyaknya isu tentang efek negatif dari rokok menimbulkan adanya kesempatan dari barang
pengganti untuk menjadi pilihan bagi konsumen. Konsumen secara bertahap menggunakan
barang pengganti dari rokok walaupun untuk seorang perokok sulit tetapi isu kesehatan menjadi
alasan yang kuat untuk memilih barang pengganti. Barang pengganti yang kini cukup diminati
konsumen sebagai pengganti rokok antara lain rokok elektrik, rokok cair, permen karet nikotin.

4. Kekuatan tawar menawar dari pembeli
Dalam industri rokok di indonesia, perusahaan rokok bersaing dengan memproduksi bermacam-

macam jenis produk rokok di berbagai segmen, sehingga terdapat banyak pilihan jenis dan
ragam rokok yang dapat dipilih oleh konsumen sesuai selera dan pilihan masing masing
konsumen itu sendiri. Hal ini menjadi suatu yang cukup perlu diperhatikan oleh PT. Gudang
Garam, Tbk karena dapat disimpulkan kekuatan tawar menawar dari pembeli cukup besar
karena tersedianya banyak produk dipasar dari para kompetitor yang menyebabkan konsumen
membeli produk lain bila tidak puas dengan produk dari perusahaan.
5. Kekuatan tawar menawar dari pemasok
Perusahaan memiliki tingkat persediaan yang cukup memadai untuk memperkecil dampak yang
ditimbulkan oleh naik turunnya ketersediaan bahan baku. Kondisi cuaca sangat mempengaruhi
hasil panen bahan baku utama yaitu tembakau dan cengkeh. Risiko ini diatasi dengan kebijakan
Perseroan untuk selalu memiliki tingkat persediaan yang mencukupi. Pembelian bahan baku
setiap tahun dilakukan dengan mempertimbangkan kualitas, kuantitas, dan harga pasar pada
masa panen terhadap tingkat persediaan yang ada dengan tujuan untuk menjaga stabilitas
kualitas maupun harga bahan baku yang ada di perusahaan. PT. Gudang Garam, Tbk
mendapatkan bahan baku tembakau dan cengkeh dari petani yang tersebar di penjuru nusantara
seperti Kediri, Temanggung, Pamekasan, Bojonegoro, dan daerah daerah lainnya yang
merupakan menjadi serapan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku PT. Gudang Garam, Tbk,
tetapi penjualan tembakau dan cengkeh ini bersifat oligopsoni, persaingan bersifat sempurna
jadi tembakau dan cengkeh dijual kepada pembeli yang membeli dengan harga sesuai
kesepakatan sehingga PT. Gudang Garam, Tbk perlu untuk melakukan perjanjan dengan para
petani agar dapat memenuhi kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi.

KESIMPULAN
PT. Gudang Garam, Tbk memiliki keadaan bisnis yang baik bila dilihat berdasarkan :
Berdasarkan analisis SWOT, MATRIK STRETEGI UMUM, Critical Success Factors
Dan KPI yang telah dilakukandapat disimpulkan bahwa strategi yang digunakan oleh PT.
Gudang Garam, Tbk sudah cukup baik. Dapat dilihat dari strategi yang digunakan untuk
menghadapi persaingan dari perusahaan kompetitor serta trend pasar yang mulai berubah
perusahaan meluncurkan produk-produk baru dengan segmen low tar nikotin (LTN) yang
sesuai dengan tren pasar saat ini selain itu dengan strategi pemasaran PT. Gudang Garam, Tbk
dengan melakukan berbagai kegiatan promosi seperti iklan, promo sampling, dan menjadi
sponsor beberapa acara olahraga serta pengembangan jaringan distribusi serta kantor cabang,
perusahaan berhasil meningkatkan jumlah penjualan dan laba bersih di setiap tahunnya.

Target Jangka Panjang dan Jangka Pendek Perusahaan
PT. Gudang Garam bisa memperluas target pasarnya kepada anak muda, dengan cara
mengadakan konser-konser yang memperkenalkan produknya, turut aktif dalam efen- efen
tahunan (sponsorship), memberikan beasiswa. Aspek promosi, iklan bisa lebih kreatif,
menarik, serta mudah di pahami. Memilih brand ambasador produk, misalnya menggunakan
artis papan atas, atau orang-orang yang menginspirasi.
PT Gudang Garam akan terjun ke pasar rokok mild namun ada hambatan yaitu banyak
produsen rokok yang menjual rokok mild di pasaran maka pangsa pasar untuk rokok mild
semakin sempit. Tetapi PT Gurang bisa mengikuti pangsa pasar mild apabila berkomitmen dan
mempertahankan kualitas produknya