ANALISIS PERHITUNGAN KOMISI AGENT ASURANSI PADA PT.GENERALI LIFE INSURANCE CABANG MEDAN

  Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 4 (1) Bulan (Mei) 2018 2243-3071 2503-0337 p-ISSN: e-ISSN:

  Jurnal Akuntansi dan Bisnis Available onlinehttp://ojs.uma.ac.id/index.php/jurnalakunbisnis

  

ANALISIS PERHITUNGAN KOMISI AGENT ASURANSI

PADA PT.GENERALI LIFE INSURANCE

CABANG MEDAN

  Pratama Sutrisno

  

Program Studi Akuntansi, Politeknik LP3I Medan

  Laelisneni

  

Program Studi Akuntansi, Politeknik LP3I Medan

  • *Corresponding author: E-mai

    ica_laelisneni@yahoo.com

  

Abstrak [Cambria, Size: 10, Bold]

Suatu perhitungan komisi sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui kinerja dari

agent. Selain itu, perhitungan komisi bertujuan untuk mengetahui komisi agent asuransi

pada PT.GENERALI Life Insurance. Dalam perhitungan komisi perusahaan menggunakan

metode berdasarkan atas waktu kerja agar perhitungan yang didapat lebih akurat, cepat,

tepat dalam menguragi resiko menghitung komisi. Jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data primer dan sekunder, dan sumber data yang digunakan berupa

internal dan eksternal. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian

lapangan dan penelitian kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan metode

deskriptif kuantitatif. Dilihat dari hasil penelitian yang digunakan penulis, kesimpulannya

adalah bahwa PT.GENERALI Life Insurance memiliki perhitungan komisi yang sangat sesuai

dengan agent. Namun, kurangnya rician hitungan tentang komisi membuat agent merasa

kurang puas. Setelah dianalisis maka perhitungan komisi memiliki reward tambahan lagi

agar agent/tenaga pemasar dapat memotivasi dirinya unruk mencapai target perusahaan.

  Kata Kunci : Komisi Agent Asuransi

Abstract

  

A commission calcuation is very important for the company to know the performance of the

agent. In addition, the calculation of the commission aims to know the commission of insurance

agents on PT.GENERALI Life Insurance. In the calculation of the company’s commission using

the method based on working time so that obtained more accurate, fast, precise in reducing the

risk of calculating the commission. The type of data used in this study are primary and

secondary data, and data sources used in the form of internal and external. Dat collection

methods used are field research and library research. Method of data analysis used quantitative

descriptive method. Seen from the results of research used by the author, the conclusion that

PT.GENERALI Life Insurance has a commission calculation taht is very appropriate with the

agent. However, the lack of detailed calculation of commisions makes the agent feel less

satisfied. After analyzed the commission calculation has additional reward again so that

agent/marketer can motivate himself to achieve the target company.

  Keywords : Insurance Agent Commission

  38

  PENDAHULUAN

  Komisi (insentif) merupakan salah satu sarana bagi perusahaan untuk meningkatkan prestasi kinerja karyawan seperti tenaga pemasar/agent. Dengan adanya pemberian komisi, tenaga pemasar dapat meningkatkan penjualan melebihi standar yang ditetapkan sebelumnya. Untuk mengetahui jumlah komisi yang diberikan perusahaan, perusahaan terlebih dahulu melihat besarnya penjualan yang dipasarkan oleh tenaga pemasar/agent.

  Berdasarkan penelitaian sebelumnya, Fia Nia Ariska (2014) yang berjudul “Analisis Perhitungan Upah Kerja Lembur (Overtime) dan Insentif pada sistem penggajian PT NOK Precision Component Batam” terdapat perbedaan pada perhitungan pemberian upah kerja lembur dan insentifnya. Dimana pada penelitian tersebut memakai metode tarif dasar waktu lembur, gaji dasar, dan tunjangan posisi. Dipenelitian tersebut memperhitungkan berdasarkan posisi karyawannya.

  PT.GENERALI Life Insurance merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang asuransi dan memproduksi produk berupa asuransi jiwa dan kesehatan.Tingginya tingkat penjualan produk setiap tahun membuat perusahaan menganalisis pemberian komisi untuk tenaga pemasar.Walaupun secara keseluruhan pemberian komisi mengalami peningkatan, tetapi belum memuaskan tenaga pemasar/agent karena jumlah yang diterima masih di rasakan kurang.Oleh karena itu dalam penyusunan tugas akhir, penulis tertarik melakukan penelitian yang b erjudul “Analisis Perhitungan Komisi Agent Asuransi Pada PT.GENERALI Life Insurance Cabang Medan”.

  Berdasarkan alasan dalam pemilihan judul diatas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah Bagaimana perhitungan komisi

  agent asuransi di PT.GENERALI Life Insurance cabang Medan?

  Agar pembahasan ini tidak melebar maka diperlukan batasan masalah yaitu Menganalisis perhitungan komisi agent asuransi di PT.GENERALI Life Insurance cabang Medan pada jabatan FC (Financial Consultant) dan produk I-Plan.

  Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perhitungan komisi agent asuransipada PT.GENERALI Life Insurance cabang Medan.

  Pengertian Asuransi dan Komisi

  Menurut Rianto, M. Nur (2012:212), asuransi merupakan sebuah perlindungan terhadap tertanggung apabila mengalami resiko di masa yang akan datang dimana tertanggung yang membayar premi guna mendapatkan ganti rugi dari penanggung.

  Menurutwirawan (2014) dalam bukunya manajemen sumber daya manusia indonesia “Komisi adalah upah yang diberikan kepada pegawai berdasarkan persentase dari kinerjanya”. Dan tujuan utama dari komisi adalah untuk memberikan tanggung jawab dan dorongan kepada karyawan untuk meningkatkan kalitas dan kuantitas hasil kerjanya.

  Unsur-unsur Asuransi

  Berdasarkan UU No.2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian, memiliki empat unsur yaitu : 1.

  Tertanggung yaitu anda atau badan hukum yang memiliki kepentingan atas harta benda.

  2. Tujuannya : Membagi resiko kepada Penanggung yaitu pihak yang menerima premi dari tertanggung semua peserta program dan menanggung resiko atas harta asuransi. benda yang diasuransikan. Tekniknya : Memindahkan resiko 3. individu atau perusahaan

  Suatu peristiwa yang tidak tentu atau belum pasti. ke lembaga keuangan

  4. yang bergerak dalam

  Kepentingan yang mungkin akan mengalami kerugian karena pengelolaan resiko yang peristiwa yang belum tentu pasti. akan membagi resiko kepada seluruh peserta asuransi yang menanganinya.

  Tujuan dan Teknik Pemecahannya 4.

  Segi Kemasyarakatan Tujuannya : Menanggung secara

  Menurut Danarti (2011:15), bersama-sama semua menjelaskan bahwa tujuan dan teknik resiko. pemecahannya adalah sebagai berikut :

  Tekniknya : Semua kelompok 1. Segi Ekonomi program anggota asuransi

  Tujuannya : Menguranggi memberikan ketidakpastian dari hasil kontribusinya untuk usaha yang dilakukan menyantuni kerugian oleh sesorang atau yang diderita seseorang perusahaan untuk atau anggotanya. mencapai tujuan.

  5. Segi Sistematis Tekniknya : Dengan cara

  Tujuannya : Meramalkan kemunginan menghilangkan resiko resiko dan hasil ramalan pihak lain dan pihak lain dipakai sebagai dasar mengkombinasikan untuk membagi resiko. resiko yang cukup besar sehingga dapat

  Tekniknya : Menghitung besarnya kemungkinan memperkirakan kerugian berdasarakan teori dengan tepat. kemungkinan 2. Segi Hukum

  Tujuannya : Memindahkan resiko yang dihadapi suatu objek

  Sistem Pemberian Komisi kepada pihak lain.

  MenurutZainal, Veithzal Rivai (2015) Tekniknya : Melalui pembayaran sistem pemberian komisi terdiri dari premi oleh tertanggung beberapa antara lain : kepada penanggung dalam polis asuransi maka resiko

  1. Bonus Tahunan beralih ke penanggung.

  Pada sistem ini perusahaan dapat diberikan satu tahun sekali atas dasar

3. Segi Tata Niaga penigkatan pendapatan karyawan.

  2. b. Komisi Langsung Bagi Hasil

  Pada sistem ini tidak didasarkan pada Program ini dilandasi oleh asumsi rumus, kinerja, atau tujuan. Imbalan adanya kemungkinan mengurangi atas kinerja yang kadang disebut biaya dengan mengembangkan bonus kilat untuk mengakui produk atau jasa yang baru dan kontribusi luar biasa karyawan. lebih bagus.

3. Komisi Individu

  Dalam jenis ini, standar kinerja

  Cara Perhitungan Komisi Agent

  individu ditetapkan dan 1.

  Menurut UU Nomor 40 Tahun 2014 dikomunikasikan sebelumnya,dan

  tentang Perasuransian (28:7) yang

  penghargaan didasarkan pada output menjelaskan bahwa “Perusahaan individu. asuransi atau Perusahaan asuransi 4. Komisi Tim syariah wajib membayarkan imbalan

  Komisi tim menghubungkan tujuan jasa ( komisi ) keperantaraan kepada individu dengan tujuan kelompok erja

  Agen asuransi segera setelah

  yang pada biasanya dihubungkan menerima premi atau kontribusi” dengan tujuan finansial.

  Berikut tabel perhitungan komisi a. Pembagian Keuntungan menurut AAJI (Asosiasi Asuransi

  Jiwa Indonesia) tahun 2002 : Program ini membagikan sebagian keuntungan langsung kepda karyawan dan menyisihkan sisanya ke rekening yang ditentukan.

Tabel 2.1 Perhitungan Komisi

  Sumber : PT.GENERALI Life Insurance Jika pada PT.GENERALI Life menawarkan premi yang lebih

  Insurance terdapat kontes atau tinggi akan mendapatkan liburan reward yang lain misalnya apabila ke Kuala Lumpur, mendapat emas,

  Handphone, tas, dan lainnya. seorang agent mampu

  2. Heidjrahman dan Pendapatan yang diterima = Menurut

  Husnan, ada beberapa cara Rp.500.000 + Rp. 100.000 perhitungan komisi/insentif = Rp. agent/tenaga pemasar yaitu : 600.000 a.

  b. Rowan Plan Emerson Plan

  Pada sistem ini didasarkan pada Untuk menerapkan sistem ini waktu kerja yang dimana premi maka diperlukan suatu tabel indeks yang didapat adalah dari selisih efisiensi. Jadi insentif/komisi akan antara hasil standar dengan hasil bertambah dengan naiknya aktual dibagi dengan hasil aktual efisiensi kerja tenaga pemasar jam kerja upah. sesuai dengan tabel indeks efisiensi yang telah ditetapkan. Rumus :

  Tabel

  2.2

  • – Hasil standar

  Indeks Hasil aktual

  Efisiensi Rowan plan =

  X Jam kerja X harga/jam Indeks

  Hasil Premi (%)

  Efisiensi aktual (juta)

  <50 Contoh :

  50 7,5

  • – 75 Misalnya Karyawan A memiliki

  75

  15

  • – 100 pendapatan pokok sebesar 100 22,5
  • – 125 Rp.500.000 dan premi Rp. 600.000.

  125

  30

  • – 150 Pendapatan pokok Rp. 500.000

  Sumber : Premi

  Rp. 600.000 Penulis

  Jam kerja 8 jam Harga/jam Rp.

  Jadi pada contoh di atas, 62,5 karyawan A mempunyai indeks efisiensi sebesar :

  • – Rp.600.000

  Rp. 500.000 Rumus :

  Rowan plan = X 8 X Rp. 62,5

  • – [{(premi pendapatan Rp.

  pokok)/pendapatan 500.000 pokok}x100]+100%

  = Rp. 100.000 Misalnya : Karyawan A memiliki sebuah tabel untuk menjadi patokan pendapatan pokok sebesar perusahaan. Rp.500.000 dan premi Rp. 600.000.

  2. Sumber Data Penyelesaian : Berdasarkan sumbernya, data yang diambil penulis yaitu data internal dan

  • – =[{(premi pendapatan data eksternal, data internal adalah data pokok)/pendapatan yang langsung diberikan oleh pihak pokok}x100]+100% perusahaan untuk dijadikan bahan informasi. Dan data eksternal adalah

  =(Rp.600.000- data yang tidak langsung diterima dari Rp.500.000)/Rp.500.000*100+1 perusahaan atau diterima dari pihak 00% ketiga.

  =120%

  3. Metode Pengumpulan Data Maka yang didapatkan oleh karyawan A adalah :

  Untuk mendapatan hasil penelitian yang Pendapatan pokok diharapkan dalam pengumpulan data

  Rp 500.000 maka penulis menggunakan 2 (dua) cara yaitu:

  Komisi : 22,5% x Rp 500.000 = Rp 112.500 1.

  Penelitian Lapangan (field Pendapatan yang diterima

  research)

  Rp 612.500 a.

  Wawancara Wawancara merupakan salah satu metode dalam pengumpulan data

METODE PENELITIAN

  yang detail dan valid. Wawancara adalah kegiatan tanya jawab untuk Penelitian ini dilakukan pada memperoleh keterangan yang

  PT.GENERALI Life Insurance yang terjadi secara langsung antara dua berada di Jl. H Misbah Komplek orang atau lebih. Pelaksanaannya Multatuli Indah blok CC No. 25-28 dapat dilakukan secara langsung Medan. Waktu penelitian dimulai dari dengan pihak

  • – pihak yang terkait bulan Desember 2017 sampai dengan agar mendapatkan informasi. Februari 2018.

  b.

  Observasi

  1. Jenis Data Observasi merupakan suatu

  Berdasarkan jenisnya, data yang metode dengan melakukan digunakan oleh penulis yaitu data langsung dan pencatatan secara primer dan data sekunder, data primer sistematis terhadap gejala yang adalah data yang diperoleh secara tampak pada objek penelitian langsung dari perusahaan dalam bentuk tersebut.Penelitian dilakukan dengan datang langsung wawancara sedangkan data sekunder keperusahaan dan mencatat hasil adalah data yang sudah disajikan dalam pengamatan yang telah dilakukan selama observasi. A.

  1. Penelitian Kepustakaan (Library Hasil Penelitian Research)

  Setelah melakukan penelitian pada PT.GENERALI Life Insurance cabang

  Penelitian Kepustakaan ialah Medan, peneliti berhasil mengetahui pengumpulan data

  • – data yang bagaimana perhitungan komisi agent dilakukan melalui studi pustaka asuransi yang terdapat pada dengan menggunakan buku
  • – buku

  PT.GENERALI Life Insurance cabang dan dari sumber lainnya yang Medan, perusahaan melakukan secara berkaitan dengan asuransi dan otomatis dengan menggunakan data akun komisi/insentif. yang dibuat pada kantor pusat khusus para agent. Dari akun tersebutlah dapat mengetahui komisi yang didapat agent setiap dua kali dalam sebulan yang

  Metode yang dilakukan dalam dikurangkan dengan biaya-biaya lainnya menganalisis data penelitian ini adalah yang disetujui seorang agent.Tetapi dengan menggunakan metode deskriptif dalam perhitungan komisi ini, agent kuantitatif. Menurut Sugiyono masih belum merasa puas dengan

  (2012:13) menyatakan bahwa dalam

  perhitungan tersebut dikarenakan metode deskriptif kuantitatif data persentase komisi tersebut tidak sesuai dengan yang telah ditentukan dan juga penelitian berupa angka-angka. Dimana agent belum mengetahui metode apa metode data yang dikumpulkan, yang digunakan dalam perhitungannya. diklasifikasikan sesuai dengan fakta yang ada dilapangan dan disajikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran yang nyata.

  Deskripsi Analisis Data Perhitungan Komisi Agent Asuransi HASIL DAN PEMBAHASAN

  Tabel 4.1Slip Komisi PT.GENERALI Life Insurance Sumber :PT.GENERALI Life Insurance Dari tabel diatas PT.GENERALI Life misalnya seorang nasabah ingin

Insurance melakukan perhitungan memiliki asuransi dengan premi Rp.

terhadap pemberian komisi setiap dua 15.000.000. premi basicnya Rp.

  • – periode. Pada periode tanggal 16 7.500.000 dan premi top upnya Rp. 30/31 dilakukan pada tanggal 9 di 7.500.000. bulan berikutnya dan periode tanggal 1

  Perhitungan menurut AAJI (Asosiasi

  • – 15 dilakukan pada tanggal 22. Slip komisi ini akan dapat di unduh atau

  Asuransi Jiwa Indonesia) : dilihat pada software PT.GENERALI Life

  Insurance. Komisi yang terdapat pada

  periode tersebut adalah komisi yang preminya issued pada tanggal periode.

  Jansen adalah seorang agent pada PT.GENERALI Life Insurance cabang Medan, memperoleh komisi dari jumlah premi yang didapat dari nasabah

  Sumber: Internal perusahaan Maka reward atas kontes yang

  Tahun I : Premi basic Rp. 7.500.000 x diterima agent sebesar 5 gram emas 30% = Rp. 2.250.000 karena premi yang didapat nasabah sebesar Rp.15.000.000. Premi top up Rp. 7.500.000 x

  2,4%= Rp. 180.000 Komisi yang diterima = Rp. 2.430.000 2.

   Pembahasan a. Analisis Perhitungan Komisi Agent

  Tahun II : Premi basic Rp. 7.500.000 x 30%= Rp. 2.250.000

  Asuransi

  Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis pada PT.GENERALI Premi top up Rp. 7.500.000 x

  Life Insurance cabang Medan di bagian

  2,4% = Rp. 180.000 agent diberlakukan perhitungan persentase premi yaitu premi basic dan Komisi yang diterima premi top up. Dimana premi top up mempengaruhi hasil investasi nasabah. Tahun III : Premi basic Rp. 7.500.000 x

  Dari jumlah premi tersebut seorang 6% = Rp. 450.000

  agent bisa mendapatkan reward dari

  kontes yang berjalan pada bulan ,IV ,V Premi top up Rp. 7.500.000 x 2,4% tersebut. Tetapi premi yang didapat

  = Rp. 180.000 tersebut belum tentu hanya premi itu Komisi yang diterima

  = Rp. 630.000 saja, ada lagi jumlah premi yang lain dalam bulan tersebut. Pada bulan tersebut terdapat kontes

  b. Analisis Perbandingan tentang jumlah premi yang didapat,

  Perhitungan Komisi Agent

  kontesnya antara lain :

  Asuransi

  Tabel 4.2Reward kontes Setelah melakukan analisis dengan membandingkan perhitungan komisi

  Reward jumlah premi agent asuransi yang dilakukan pada (emas)

  PT.GENERALI Life Insurance cabang 5 gram Rp. 15.000.000 Medan dan menurut penulis yang berdasarkan para ahli pada waktu kerja

  8 gram Rp. 25.000.000 maka dapat disimpulkan bahwa metode yang dipakai perusahaan sangat

  10 Rp. 50.000.000 menguntungkan agent karena gram perusahaan meberikan reward terhadap

  12 Rp. 75.000.000

  agent dalam sebuah kontes yang apabila

  gram sesuai target dari kontes yang berlaku pada bulan berjalan.

  15 Rp.100.000.000 gram Jika menurut para ahli yang dilakukan penulis yang membedakannya dari pemberian pendapatan pokok yang dimana pada perusahaan tidak ada pendapatan pokok.Menurut para ahli komisi, berdasarkan waktu tidak ada penambahan reward lagi atau sebuah kontes yng memotivasi para tenaga pemasar. Sedanggkan dengan adanya reward membuat agent bersemangat dalam mencari nasabah.

DAFTAR PUSTAKA

  Program Pasca Sarjana Universitas Dipenogoro.

  W, R.D. dan S.W. (2014), Analisis Kompensasi Berupa Insentif Berdasarkan Pengembangan

  P, C.S. (2011), Perancangan Sistem Insentif Menggunakan Metode Perencanaan Insentif Kelompok, Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 10, No.1 Juni 2011.

  UU Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian

  

  Buletin Ekonomi PerikananVol VI, No. 2.

  D, I, Popong, dan Maylani, Titin (2006), Analisis Sistem Insentif pada Balai Pengembangan Benih Ikan Laut, Air Payau, dan Udang (BPBILAPU) di Kecamatan Pengandaran, Kabupaten Ciamis Jawa Barat,

  KESIMPULAN

  Berdasarkan pembahasan dan analisis perhitungan komisi agent pada PT.GENERALI Life Insurance cabang Medan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pertama, dalam perhitungan komisi agent asuransi pada PT.GENERALI

  2014, 11-16.

  Jurnal Akuntansi, Ekonomi, dan Manajemen BisnisVol 2, No.1 July

  A, F.N. (2014), Analisis Perhitungan Upah Kerja Lembur ( Overtime ) dan Insentif Pada Sistem Penggajian PT NOK Precision Component Batam,

  Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi PT.GENERALI Life Insurance cabang Medan untuk lebih memonitor kesalahan atau kekeliruan yang terjadi dalam perhitungan komisi agent dalam perusahaan.

  memiliki perhitungan yang sangat bagus ditambah lagi adanya reward tambahan apabila mencapai target sesuai yang ditentukan perusahaan. Kedua, pada PT.GENERALI Life Insurance cabang Medan masih memiliki kekurangan. Tidak adanya pendapatan pokok yang diterima dari agent sehingga mengharuskan mencari nasabah dengan sebanyaknya. Ketiga, dari cara berdasarkan PT.GENERALI Life Insurance cabang Medan dan para ahli yang digunakan hasilnya sangat berbeda. Menurut perusahaan tidak adanya batas waktu kerja sedangkan para ahli memakai waktu lamanya bekerja.

  Life Insurance cabang Medan sudah

  D, R.I. (2008), Analisis Penetapan Insentif Pelayanan Tenaga Perawat di RSUD Dr.H.Soewondo Kendal. Tesis; Penilaian Prestasi Kerja Bagi Karyawan di RS Tugu Ibu, FKM UI

  W, (2014), Manajemen sumber daya

  manusia indonesia, Jakarta

  Z, V.R, (2015), manajemen sumber daya

  manusia, Bandung