ANALISIS RASIO UTANG ATAS MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGEMBALIAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS RASIO UTANG ATAS MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN
TERHADAP PENGEMBALIAN SAHAM PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
Ahmad Prayudi, SE, MM
Nur Ilhammi
Abstract
Manufactury industry is the industry which produce unready-made goods tobe readymade goods. Manufactury industry has role in economy of the country. But the growth of
economy fluctuation can not be avoided which causes influence on the company’s stability
that can be seen from the financial statement.This research has the direction to analyse debt to equity ratio and firm size to the stock
return in manufacture company which is listed in Indonesia Stock Exchange. Data is taken
from the publication financial statement which is gotten for the periode
2010-2013. The population in this research is all the manufacture companies from sub
sector of consumtion goods which are 36 companies and the samples with purposive
sampling methode are 13 companies. The Analysis of data used is statistic descriptif
analysis and multiple linear regression analysis to get the description spreadly about the
correlation among variabels.The result of this research shows that debt to equity ratio influential positif and not
significant to stock return. Meanwhile, firm size influential positif and significant to stock
return.Key words : Debt To Equity Ratio (DER), Firm Size (FS), and Stock Return
Abstrak
Industri Manufaktur adalah industri yang memproduksi barang mentah menjadi barang jadi. Industri manufaktur memegang peranan penting dalam perekonomian negara. Namun gejolak pertumbuhan perekonomian juga tak dapat dihindarkan yang menyebabkan adanya pengaruh atas stabilitas perusahaan yang dapat dilihat melalui laporan keuangannya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rasio utang atas modal dan ukuran perusahaan terhadap pengembalian saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data diperoleh dari laporan keuangan publikasi yang didapat melalui situs dengan periode waktu tahun 2010-1013. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur pada sub sektor barang konsumsi yang berjumlah 36 perusahaan dan sampel yang diambil dengan metode purposive
sampling berjumlah 13 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif statistik dan regresi linear berganda untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai hubungan antara variabel.
Hasil penelitian menunjukan bahwa rasio utang atas modal berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pengembalian saham. Sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembalian saham. Kata kunci : Rasio Utang Atas Modal (DER), Ukuran Perusahaan (FS), dan Pengembalian Saham (RS) mulai Januari 2010, maka berbagai produk manufaktur dari Cina memasuki pasar Indonesia dengan deras. Berbagai jenis barang elektronik yang berharga murah dari Cina mulai menggerogoti pasar elektronik lokal. Demikian juga produk lainnya seperti besi baja, tekstil,
Free Trade Area ) mulai diberlakukan
22.115.81 9.422
200
7 114.100.89 0.751 74.473.430.
118 39.627.46 0.633
200
8 137.020.42 4.402
129.197.30 6.224 7.823.118.
178 200
9 116.510.02 6.081 96.829.244.
981 19.680.78 1.100 201 157.779.10
3.470 135.663.28 4.048
201
6 100.798.62 4.280 61.065.465.
1 203.496.62 0.060
177.435.55 5.736
26.061.06 4.324
201
2 190.031.84 5.244
191.691.00 1.109
201 3* 91.068.762.
794 94.410.645.
297
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2012, ekspor mengalami penurunan sedangkan impor mengalami peningkatan dari tahun 2011. Hal ini disebabkan krisis global. Berbagai tantangan masih dihadapi baik dipasar ekspor maupun pasar domestik. Semenjak pasar bebas Asean Cina ( ASEAN-CHINA
536 39.733.15 8.744
200
200
995 32.550.684.
ratio
Rasio utang atas modal(debt to equity
PENDAHULUAN
Neraca Perdagangan Indonesia 2003- 2013
Tah un Ekspor Impor Defisit/Su rplus
616 27.959.06 9.999
3 61.058.246.
286 28.507.56 2.709
Ukuran perusahaan (firm size ) merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan yang menunjukkan jumlah pengalaman dan kemampuan tumbuhnya suatu perusahaan, yang juga mengindikasi kemampuanperusahaan dalam mengelola tingkat resiko investasi yang diberikan kepada para pemegang saham untuk meningkatkan kemakmuran mereka (Sudarmadji dan Sularto, 2007 Vol.2 : A54).
200
4 71.584.608.
796 46.524.531.
358 25.060.07 7.438
200
5 85.659.952.
615 57.700.882.
Indonesia menurut Harahap (2011:303), “Rasio utang atas modal adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar”. Dengan analisis rasio utang atas modalmaka akan menambah informasi utang perusahaan dan modal perusahaan yang akan menjadi tolak ukur bagi investor untuk menanamkan modalnya di suatu perusahaan.
- 1.659.155. 865
Untuk mengetahui tingkat pengembalian saham yang dimiliki oleh investor adalah dengan melihat rasio keuangan. Rasio keuangan yang berasal dari laporan keuangan ini sering disebut sebagai faktor fundamental perusahaan yang dilakukan dengan teknik analisis fundamental. Bagi perusahaan- perusahaan yang sudah
- 3.341.882. 503
- angka sementara (Bulan Januari-Juni ) Sumber: bps.go.id
go public
diharuskan menyertakan rasio keuangan yang relevan sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP- 51/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 (BEJ).
Salah satu tempat investor dalam menanamkan modalnya adalah pada industri manufaktur. Industri manufaktur mengalami gejolak pertumbuhan. dan barang hasil industri lainnya (www.datacon.co.id). adalah Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu bursa dimana tempat orang memperjualbelikan efek di Indonesia. Menurut Husnan (2009:30), “Bursa efek adalah merupakan perusahaan yang jasa utamanya adalah menyelenggarakan kegiatan perdagangan sekuritas di pasar sekunder”.
LANDASAN TEORITIS
leverage
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan total aktiva untuk mengukur besarnya ukuran perusahaan. Total aktiva dapat dihitung melalui log natural dari total aktiva tersebut.
Besar (ukuran) perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar maka semakin besar ukuran perusahaan itu. Ketiga variabel ini digunakan untuk menentukan ukuran perusahaan karena dapat mewakili seberapa besar perusahaan tersebut (Sudarmadji dan Sularto 2007 Vol. 2:A54).
monitoring ”.
Menurut Hanafi (2004:321), “Perusahaan yang besar cenderung terdiversifikasi sehingga menurunkan risiko kebangkrutan. Di samping itu mereka bisa memberikan informasi lebih banyak sehingga bisa menurunkan biaya
b. Ukuran Perusahaan
”. Rasio utang atas modal tersebut dapat dihitung dengan rumus :
Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Rasio Utang
Atas Modal Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengembalian Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. RUMUSAN MASALAH
Menurut Kasmir (2010:157-158), “Rasio utang atas modal berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang” .
a. Rasio Utang Atas Modal
2. Megetahuiukuran perusahaanberpengaruh signifikan terhadap pengembalian sahampada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1. Mengetahuirasio utangatas modalberpengaruh signifikan terhadap pengembalian sahampada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :
1. Apakah rasio utang atas modal berpengaruh signifikan terhadap pengembalian sahampada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah ukuran perusahaanberpengaruh signifikan terhadap pengembalian sahampada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Menurut Sofyan Syafri Harahap (2011:303), “Semakin kecil rasio ini semakin baik. Rasio ini disebut juga rasio
TUJUAN PENELITIAN
Menurut Hariyani dan Purnomo (2010:198), “Saham (share/stock/andeel/andil) adalah salah satu instrumen pasar modal yang paling umum diperdagangkan karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik”.
Menurut Anoraga (2006:54),” Saham yang diperdagangkan di bursa ada dua jenis, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock
(DER)berpengaruh signifikan terhadap pengembaliansaham, baik secara simultan maupun secara parsial. Dan variabel yang paling dominan terhadap return saham adalah debt equity ratio (DER).
ratio (CR)dan debt equity ratio
Pada tahun 2012, Yulris Thamrin menyimpulkan bahwa variabel current
b. Yulris Thamrin
Pada tahun 2009, Syarifah Zahroh menyimpulkan bahwa variabel Independen (dividend payout ratio, ukuran Perusahaan (firm size ), volumeperdagangan, debt to equity ratio, dan price earning ratio) signifikan secara simultan berpengaruh terhadap return saham. Variabel yang berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return saham adalah dividend payout ratio dan ukuran perusahaan (firm size), sedangkan volume perdagangan, debt to equity ratio, dan priceearning ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap return saham adalah dividend payout ratio.
a. Syarifah Zahroh
menjual sahamnya dengan nilai lebih rendah dari harga jualnya. Resiko Likuidasi adalah perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh pengadilan, atau perusahaan dipailitkan.
Capital Loss adalah kebalikan dari capital gain , yakni suatu kondisi dimana investor
dengan adanya aktivitas rutin perdagangan saham di pasar sekunder.
Capital Gain adalah selisih antara harga
c. Pengembalian Saham
PENELITIAN TERDAHULU
Resiko Likuidasi”. Keuntungan dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan, berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
Dividen , Capital Gain, Capital Loss, dan,
Menurut Siregar (2012:169), “Keuntungan maupun resiko kerugian yang mungkin diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham untuk keuntungannya, yakni Keuntungan
Indonesia Stock Exchange (2006), menyatakan bahwa pengembalian (return) saham adalah diartikan sebagai keuntungan atau kerugian yang diperoleh dalam investasi pada suatu periode tertentu. Umumnya, semakin tinggi risiko yang harus ditanggung, maka potensi nilai return atau hasil juga akan semakin tinggi.
karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti ini yang dikehendaki oleh investor.
stock) , merupakan saham yang memiliki
(2011:6), Saham biasa (common stock) yaitu merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling junior terhadap pembagian deviden, dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Sedangkan saham preferen (preferred
)”. Menurut Darmadji dan Fakhrudin
KERANGKA KONSEPTUAL
Adapun kerangka konseptual
2. Uji Asumsi Klasik, yaitu pengujian terhadap data penelitian apakah memiliki gejala normalitas, multikolenieritas, heteroskedasitas, dan autokolerasi 3. Analisis Regresi Linier Berganda, yaitu untuk mengetahui model regresi dari penelitian ini.
(Y)
Pengembalian Saham
(X 2 )
Ukuran Perusahaan
1 )
(X
13 perusahaan yang memenuhi kriteria dan Rasio Utang Atas Modal
36 perusahaan. Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan pada sektor barang konsumsi. Penentuan pengambilan sampel yang digunakan adalahteknikpurposive sampling, maka dari 36 perusahaan, didapat
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitin ini adalah perusahaan manufaktur yang berjumlah
HASIL DAN PEMBAHASAN a.Gambaran Umum Objek Penelitian
6. Uji t, yaitu untuk mengetahui signifikan pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
5. Uji F, yaitu untuk mengetahui signifikan pengaruh antar variabel bebas secara simultanterhadap variabel terikat.
4. Koefisien Determinai, yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
penelitian, sehingga diketahui besar simpangan setiap variabel yang diteliti.
HIPOTESIS 1.
median serta standar deviasi dari objek
1. Analisis Deskriptif, yaitu untuk mengetahui nilai mean, modus, dan
Teknik analisis data yang digunakan adalah :
e. Teknik Analisis Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pengumpulan, pencatatan, serta yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu dan melalui untuk melihat harga saham.
d. Teknik Pengumpulan Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, sedangkan sumber datanya adalah data sekunder.
c. Jenis Dan Sumber Data
Rasio utang atas modal dan ukuran perusahaan merupakan variabel bebas (independend variabel) , sedangkan pengembalian saham merupakan variabel terikat (dependend variabel).
b. Defenisi Operasional Variabel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur pada sektor barang konsumsi yang berjumlah 36 perusahaan. Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh 13 perusahaan sebagai sampel selama tahun 2010-2013.
a. Populasi Dan Sample
2. Diduga bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap pengembalian saham.
Diduga bahwa rasio utang atas modalberpengaruh signifikan positif terhadap pengembalian saham dengan asumsi perekonomian pada keadaan stabil.
METODE PENELITIAN
dijadikan sampel pada penelitian ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini Adapun rata-rata pergerakan rasio utang atas modal, ukuran perusahaan dan pengembalian sahampada masing-masing perusahaan selama periode 2010-2013 ditampilkan pada tabel data sampel
Dari gambar scatterplot tersebut, penelitian di lampiran. Dengan melihat diketahui bahwa titik-titik mendekati tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa rasio utang atas modal, ukuran garis normal yang berarti bahwa data perusahaan dan pengembalian saham yang diuji normal. mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.
2. Uji Multikolinearitas
a
b. Deskriptif Statistik Objek Penelitian Coefficients N M M Su Me Std.
Model Collinearity Statistics in a m an Devi Tolerance
VIF x ation 1 (Constant)
X1 5 ,10 1,8 47,9 ,921 ,4266 X1 ,915 1,093
2
00 16 119 383 854 X2 ,915 1,093
9 Dari hasil perhitungan spss, maka
X2 5 3,1 3,4 173, 3,32 ,0591 diperoleh nilai VIF sebesar 1,093 yang
2
49 32 057 802 581 berarti < 10 dan menunjukan bahwa tidak
1
1
1
2 terdapat gejala multikolinearitas. Y 5 ,00 17, 353, 6,79 4,055
2
00 79 280 386 9479
3. Uji Heteroskedasitas
21
9
3 Valid
5 N
2 (listw ise)
Keterangan : X1: Rasio utang atas modal X2: Ukuran perusahaan Y: Pengembalian saham
Dari tabel di atas dapat diketahui Dari gambar scatterplot di atas dapat bahwa dari masing-masing variabel dilihat bahwa titik-titik tersebut menyebar memiliki nilai mean yang lebih besar dan tidak membentuk pola tertentu yang daripada standar deviasinya, maka dapat berarti bahwa data uji tidak ada gejala dikatakan bahwa simpangan data uji bisa heteroskedasitas. dikatakan baik.
c. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
- Watson
Model R R Square
memiliki makna sebagai berikut : 1.
Nilai konstanta adalah -69,274, yang berarti apabila rasio utang atas modal dan ukuran perusahaandiabaikan, maka pengembalian saham akan mengalami penurunan sebesar 69,274.
2. Nilai koefisien regresi rasio utang atas modal adalah 2,318, yang berarti apabila rasio utang atas modal naik 1 poin dan ukuran perusahaandiabaikan, maka pengembalian saham akan naik
3.
c. Nilai koefisien regresi ukuran perusahaan adalah 22,215, yang berarti apabila ukuran perusahaan naik 1 poin dan rasio utang atas modal diabaikan, maka pengembalian saham akan naik sebesar 22,215.
e. Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Adjusted R Square Std.
Error of the Estimate 1 ,344
a
0,118 0,082 3,885409
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Terikatt Variable: Y Berdasarkan hasil perhitungan SPSS seperti pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pengaruh kedua variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dinyatakan dengan nilai koefisien determinasi (R
d. Analisis Regresi Linier Berganda
2
) , yaitu sebesar 0,118 atau 11,8%. Hal ini berarti 11,8% variasi pengembalian saham yang bisa dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel bebas, yaitu :rasio utang atas modal dan ukuran perusahaan. Sedangkan sisanya sebesar 100%-11,8% = 88,2% dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model.
- 69,274
Koefisien determinasi 11,8% masih sangat kecil dalam model ini karena tidak mencapai 20% untuk menjelaskan pergerakan perubahan Pengembalian saham. Namun koefisien determinasi 11,8% cukup membuktikan bahwa adanya pergerakan perubahan saham dalam model ini.
Y = -69,274 + 2,318X 1 + 22,215X
a. Terikatt Variable: Y Dari tabel tersebut, maka diperoleh persamaan sebagai berikut :
32,386 X1 2,318 1,333 ,244 X2 22,215 9,616 ,324
0,11
4. Uji Autokolerasi
Model Summary b
Mode l R R
Squ are Adjus ted R Squar e
Std. Error of the Estimate
Durbin
1 ,344
a
8 0,082
B Std. Error Beta 1 (Const ant)
3,88540
85 2,319
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Terikatt Variable: Y Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson (d) adalah 2,319. Lalu Nilai dL dan dU yang didapat dari tabel Durbin-Watson dengan k-2 dan n=52 adalah dL=1,4741 dan dU=1,6334. Oleh karena nilai d=2,319 berada di antara nilai dU=1,6334 dan 4-dU = 2,3666 (1,6334 < 2,319 < 2,3666), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokolerasi.
Coeficcients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
2 Persamaan regresi berganda tersebut
Laba perusahaan dalam laporan keuangan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut baik atau tidak sehingga berpengaruh terhadap harga sahamnya. Perusahaan yang memiliki kinerja yang baik tentu akan menarik minat investor untuk menanamkan sahamnnya. Namun rasio utang atas modal pada penelitian ini tidak berpengaruh signifikan terhadap pengembalian saham. Hal tersebut diduga karena adanya perubahan pertumbuhan ekonomi yang terjadi, seperti indeks harga saham gabungan, kurs dan tingkat suku bunga. Ketiga hal tersebut sangat berpengaruh terhadap tingkat signifikansi
Model Unstandardi zed Coefficients
Nilai t-hitung rasio utang atas modal 1,739 yang ditunjukan oleh hasil SPSS menunjukkan bahwa rasio utang atas modal elastis terhadap pengembalian saham. Dimana perusahaan dalam menjalankan kegiatannya menggunakan modal sendiri dan modal dari luar, sehingga perusahaan mampu untuk beroperasi dan menghasilkan laba. Jika modal yang dimiliki perusahaan besar dan perusahaan mampu mengoperasikannya dengan baik, maka laba yang diperoleh perusahaan juga besar, namun jika perusahaan hanya memiliki modal kecil dan tidak mampu mengoperasikannya dengan baik maka laba perusahaan akan kecil bahkan cendrung mengalami kerugian.
tampak bahwa t-hitung lebih kecil dari t- tabel (t hitung <t tabel) yang berarti bahwa rasio utang atas modaltidak signifikan namun memberikan efek positif terhadap pengembalian saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia.
Standardized 0,244. Dari data tersebut
Nilai t-hitung untuk rasio utang atas modal adalah 1,739 dibandingkan dengan t-tabel sebesar 2,0095 dengan Beta
a. Terikat Variable: Y Berdasarkan tabel tersebut diperoleh t- hitung untuk rasio utang atas modal adalah 1,739 kemudian t-hitung untuk ukuran perusahaan sebesar 2,310 sedangkan t-tabel pada taraf signifikan
5 9,616 ,324 2,310 ,025
X1 2,318 1,333 ,244 1,739 ,088 X2 22,21
2,139 ,037
4 32,386 -
T Sig. B Std. Error Beta 1 (Consta nt)
Standardi zed Coefficie nts
g. Uji t Coefficients a
f. Uji F ANOVA b
(rasio utang atas modal dan ukuran perusahaan) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F-hitung adalah 3,288 sedangkan F-tabel pada taraf signifikansi 5% adalah 3,1900, sehingga dapat diketahui bahwa F-hitung lebih besar dari F-tabel (3,288 > 3,1900) yang berarti menolak H . Dengan demikian, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi pengembalian sahamatau dapat dikatakan bahwa rasio utang atas modal dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap pengembalian saham.
b. Terikatt Variable: Y Dari hasil analisis regresi pada tabel di atas, diketahui bahwa variabel bebas
a. Predictors: (Constant), X2, X1
51
Total 838,986
Residua l 739,724 49 15,096
a
88 ,046
1 Regress ion 99,263 2 49,631 3,2
Mean Square F Sig.
Model Sum of Squares Df
- 69,27
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Syarifah Zahroh (2009 : 115) yang menyatakan bahwa rasio utang atas modal (Debt to
KESIMPULAN DAN SARAN
Equity Ratio ) tidak berpengaruh
signifikan terhadap pengembalian saham (Return Saham) dengan nilai t-hitung (0,866) < t-tabel (2,000). Sementara hasil ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yulris Thamrin (2012 : 51) yang menyatakan bahwa rasio utang atas modal (Debt to Equity Ratio) berpengaruh signifikan terhadap pengembalian saham (Return Saham) dengan nilai t-hitung (3,236) > nilai t- tabel (1,668). Hal ini dikarenakan adanya perbedaan pengambilan sample serta tahun penelitian.
Nilai t-hitung untuk ukuran perusahaan adalah 2,310 dibandingkan dengan t-tabel sebesar 2,0095 dengan Bea Standardized 0,324. Dari data tersebut tampak bahwa t- hitung lebih besar dari t-tabel (t-hitung > t-tabel) yang berarti bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan dan memberikan pengaruh positif terhadap pengembalian saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Nilai t-hitung 2,310 menunjukkan ukuran perusahaan elastis terhadap pengembalian saham. Dengan ukuran perusahaan yang diukur berdasarkan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan, dimana total aktiva berperan dalam menunjang kegiatan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba. Kemudian laba yang dihasilkan perusahaan menentukan besarnya tingkat pengembalian saham yang berarti perusahaan mampu beroperasi dengan baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Syarifah Zahroh (2009 : 115) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan (Firm Size) berpengaruh signifikan terhadap pengembalian saham (2,284) > nilai t-tabel (2,000).
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh serta analisis yang dilakukan, maka penulis dapat menarik kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) , yaitu sebesar 0,118 atau 11,8%. Hal ini berarti 11,8% variasi pengembalian saham yang bisa dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel bebas, yaitu : rasio utang atas modal dan ukuran perusahaan. Sedangkan sisanya sebesar 100%- 11,8% = 88,2% dijelaskan oleh sebab- sebab lain di luar model.
2. Dari hasil uji F dengan tingkat signifikansi 5%, maka diperoleh nilai F-hitung adalah 3,288 sedangkan F- tabel adalah 3,1900. Dari data tersebut tampak bahwa F-hitung lebih besar dari F-tabel (3,288 > 3,1900) yang berarti bahwa rasio utang atas modal dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap pengembalian saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2010-2013.
3. Dari hasil uji t dengan tingkat signifikansi 5%, maka diperoleh nilai t-hitung untuk rasio utang atas modal 1,739 sedangkan t-tabel adalah 4. 2,0095. Nilai t-hitung 1,739 (t-hitung >
1) menunjukkan bahwa rasio utang atas modal elastis terhadap pengembalian saham. Jika modal yang dimiliki perusahaan besar dan perusahaan mampu mengoperasikannya dengan baik, maka laba yang diperoleh perusahaan juga besar, namun jika perusahaan hanya memiliki modal kecil dan tidak mampu mengoperasikannya dengan bahkan cendrung mengalami kerugian. Laba perusahaan dalam laporan keuangan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut baik atau tidak sehingga berpengaruh terhadap harga sahamnya. Dan dari data tersebut tampak bahwa t-hitung lebih kecil dari t-tabel (t-hitung < t-tabel) yang berarti bahwa rasio utang atas modal tidak berpengaruh signifikan dan memberikan efek positif terhadap pengembalian saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
5. Dari hasil uji t dengan tingkat signifikansi 5%, maka diperoleh nilai t-hitung adalah 2,310 sedangkan t- tabel adalah 2,0095 dengan Beta Standardized coefficient 0,324. Nilai t- hitung 2,310 (t-hitung > 1) menunjukkan ukuran perusahaan elastis terhadap pengembalian saham. Dengan ukuran perusahaan yang diukur berdasarkan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan, dimana total aktiva berperan dalam menunjang kegiatan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba. Kemudian laba yang dihasilkan perusahaan menentukan besarnya tingkat pengembalian saham yang berarti perusahaan mampu beroperasi dengan baik. Dan dari data tersebut tampak bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel (t-hitung > t-tabel) yang berarti bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan dan memberikan efek positif terhadap pengembalian saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rasio utang atas modal dan ukuran perushaan memberikan pengaruh positif terhadap pengembalian saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di penelitian ini adalah mempertegas hasil penelitian sebelumnya (Syarifah Zahroh, 2009 dan Yulris Thamrin, 2012) yang menyebutkan variabel rasio utang atas modal dan ukuran perusahaan ke dalam model regresi untuk memprediksi pengembalian saham.
Hasil penelitian ini juga terbatas pada pengamatan yang relatif pendek, yaitu selama 4 tahun dengan sampel yang terbatas pula (52 sampel). Di samping itu variabel yang digunakan untuk memprediksi pengembalian saham hanya terbatas pada rasio utang atas modal dan ukuran perusahaan.
c. Saran
Berdasarkan hasil dan analisis yang telah dilakukan oleh penulis, penelitianini masih banyak kekurangan dan kelemahan, sehingga masih banyak yang perludiperbaiki dan diperhatikan lagi untuk penelitian-penelitian berikutnya. Beberapasaran perlu ditambahkan guna penelitian yang lebih baik lagi. Adapun saranya adalah sebagai berikut :
1. Bagi Pihak Manajemen
Pihak manajemen hendaknya memperhatikan rasio utang atas modal dan ukuran perusahaan, karena kedua variabel ini memberikan pengaruh positif terhadap pengembalian saham, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan untuk kelangsungan perusahaan.
2. Pihak Investor
Pihak investor hendaknya memperhatikan rasio utang atas modal dan ukuran perusahaan untuk menanamkan modalnya. Karena kedua variabel ini memberikan pengaruh yang positif terhadap pengembalian saham, sehingga
b. Implikasi
pihak investor bisa mendapatkan keuntungan yang diinginkan.
3. Bagi Peneliti Lain a.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Siregar, Akbar M.2012. Uang-Bank Dan
MediaKom , Yogyakarta.
Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-Dasar
Pembelanjaan Perusahaan . BPFE- UGM, Yogyakarta.
Rochaety, Evy, Ratih Tresnawati, dan Abdul Madjid Latief.2007.
Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama . Mitra Wacana Media,
Jakarta. Sawir, Agnes.2004. Analisis Kinerja
Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan . PT.
Ekonomi Universitas Medan Area, Medan. Sudarmadji dan Sularto.2007. Jurnal
Lembaga Keuangan . Fakultas
STIM YKPN, Yogyakarta. Kasmir.2010. Analisis Laporan Keuangan . Rajawali Pers, Jakarta.
Pengaruh
Ukuran Perusahaan, Profit, Leverage, Dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas Voluntary Discloser Laporan Keuangan Tahunan . Gunadarma, Jakarta.
Sugiyono.2008. Metode Penelitian Bisnis.Cetakan Kedua Belas .
Alfabet, Bandung. Tandelilin, Eduardus. 2007. Analisis
Investasi Dan Manajemen Portofolio . BPFE-
UGM,Yogyakarta. Thamrin, Yulris.2012. Analisis Current
Ratio (CR) Dan Debt Equity Ratio
Priyatno, Duwi.2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS.
Husnan, Suad.2009. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas .
Menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian sehingga jumlah sampel yang digunakan tidak sedikit dan dapat mencerminkan keadaan pasar yang sesungguhnya yang terjadi di Bursa Efek Indonesia.
Kritis Atas Laporan Keuangan .Rajawali Pers, Jakarta
Harahap, Syafri Sofyan.2011.Analisis
b.
Memperpanjang periode (waktu) penelitian dan menambah jumlah data agar hasil penelitian menjadi lebih baik.
c.
Menambah variabel lain, seperti
Current Ratio, Earning Per Share, Volume Perdagangan, Dividen Payout Ratio , Return On Equity , Price of Book Value, Profitability Ratio, Loan to Deposite Ratio, Price Earning Ratio, Leverage Ratio dan rasio-
rasio lainnya yang dapat mempengaruhi pengembalian saham sehingga penelitian dapat menjadi lebih luas.
d.
Mencari teori yang relevan dengan keadaan sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert.1997. Buku Pintar Pasar
. Media Staff Indonesia, Jakarta. Anoraga, Pandji.2006. Pengantar Pasar
Modal. Cetakan Kelima : PT Rineke Cipta, Jakarta.
Darmadji,T. & Fakhruddin, H.M.2011.
Pasar modal di Indonesia pendekatan dan tanya jawab . Edisi
ke-3 : Salemba Empat, Jakarta. Hanafi, Mamduh M. 2004. Manajemen
Keuangan. Edisi Kesatu : BPFE- UGM, Yogyakarta.
Hariyani, Iswi dan R. Serfianto Dibyo Purnomo. 2010. Buku Pintar
Hukum Bisnis Pasar Modal: Strategi Tepat Investasi Saham, Obligasi, Waran, Right, Opsi, Reksadana, dan Produk Pasar Modal Syariah . Edisi Kesatu : Transmedia Pustaka, Jakarta.
Modal Indonesia
(DER) Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Makassar.
Van Horne, James C. dan John M.
Wachowicz, Jr.2005. Prinsip- Prinsip Manajemen Keuangan.
Buku Satu, Edisi Kedua Belas, Alih Bahasa oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Salemba Empat, Jakarta.
Zahroh, Syarifah.2009. Pengaruh Dividen
Pay Out Ratio, Volume Perdagangan, Ukuran Perusahaan (FS), Debt To Equity Ratio, Dan Price Earning Ratio Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Melakukan Pembayaran Dividen Kas Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007 .
Jakarta.
Website :
ekonomi.kompasiana.com library.gunadarma.ac.id/repository/files/2 31892/10207655/daftar-lampiran.pdf. Tabel Durbin Watson.Tanggal Akses 22 Oktober 2014. www.datacon.co.id/Outlook- 2012Industri.html www.finance.yahoo.com www.idx.co.id