PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI ACEH

  

EFFECT OF ECONOMIC GROWTH, REGIONAL AUTHENTIC REVENUES, GENERAL

ALLOCATION FUNDS, SPECIAL ALLOCATION FUNDS ON REGIONAL SHOPPING IN

DISTRICT AND CITY IN ACEH PROVINCE

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA

  

ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP BELANJA DAERAH PADA

KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI ACEH

Rosminar

  Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas Malikussaleh, PNS Pada Pemkot Kota Lhokseumawe

  

Muammar Khadafi

  Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas Malikussaleh

  

Ghazali Syammi

  Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas Malikussaleh

  

ABSTRACT

The purpose of this research was examine and abtain the empiricial influence of economic

growth, Own-sourch revenue, and General allocation fundsang Specialallocation funds toward

  

Regional expenditures on Regency/city governments of Aceh province in 2011 – 2015. This

research was conducted on the Regency /city governments in Aceh province. The sample of this

research was 115. The tool of data analysis was Eviews 8. The research result indicated that

Economic growth, Own-source revenue, General allocation funds, and Special allocation funds

influenced significantly and positively on the expenditures of Regency/City government in Aceh

province. In the other word, the higher Economic growth, Own-source revnue, General allocation

funds, and Special allocation funds, the higher regional expenditures of Regency/City

governments. Findings identifiled that the Econimic growth, Own-source revenue, General

allocation funds, and Special allocation funds were the thing that must be fulfilled by local

governments in order to increase regional expenditures.

  

Keywords: Economic Growth, Own-source Revenue, General Allocation Funds, Special Allocation

Funds, and Regional Expenditures.

  

ABSTRAK

  Tujuan Penelitian untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, pendapatan asli daerah, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus terhadap belanja daerah pada pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Aceh tahun 2011 sampai dengan 2015. Penelitian dilakukan pada pemerintah Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Aceh. Sampel dalam penelitian ini adalah 115. Alat analisis yang digunakan adalah menggunakan Eviews 8. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus memiliki arah pengaruh yang positif dan signifikan terhadap belanja daerah Kabupaten/Kota Provinsi Aceh, dengan kata lain semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus akan berdampak kepada semakin tinggi juga belanja daerah Kabupaten/Kota Provinsi Aceh. Temuan ini meidentifikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah, dau dan dak adalah hal yang harus dipenuhi oleh pemerintah daerah untuk dapat meningkatkan belanja daerah.

  

Kata Kunci :Pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi

khusus dan belanja daerah

  PENDAHULUAN

  Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi atau Kabupaten/Kota yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan.Belanja penyelenggaraan diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat diwujudkan melalui prestasi kerja dalam pencapaian standar pelayanan minimal sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

  Alokasi belanja daerah didasarkan pada kebutuhan daerah akan sarana dan prasarana, baik untuk kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan maupun untuk fasilitas publik. Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik, pemerintah daerah seharusnya mengubah komposisi belanjanya.Selama ini belanja daerah lebih banyak digunakan untuk belanja rutin yang relatif kurang produktif.Saragih (2003) menyatakan bahwa pemanfaatan belanja hendaknya dialokasikan untuk hal-hal produktif, misal untuk melakukan aktivitas pembangunan.Dengan demikian, penerimaan pemerintah hendaknya lebih banyak untuk program-program layanan publik.Kedua pendapat ini menyiratkan pentingnya mengalokasikan belanja untuk berbagai kepentingan publik.

  Beberapa hal yang mempengaruhi peningkatan belanja daerah sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya; pertumbuhan ekonomi, PAD, DAU, DAK dan Belanja Daerah.

  Pertumbuhan ekonomi merupakan suatau masalah jangka panjang yang harus di lakukan oleh setiap Negara.Dimana sangat di harapkan terjadinya pertumbuhan ekonomi tersebut.Pertumbuhan ekonomi yang pesat merupakan fenomena penting yang di alami dunia dua abat belakangan ini.Dalam periode tersebut, dunia telah mengalami perubahan yang sangat nyata apabila di bandingkan dengan periode sebelumnya.Sampai abat ke delapan belas kebanyakan masyarakat di berbagai Negara masih hidup pada tahap subsisten dan mata pencaharian utama adalah di sektor pertanian, perikanan dan perkebunan (Sukirno, 2004).

  Pendapatan Asli Daerah merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah, dan salah satu sumber PAD yang memiliki kontribusi terbesar berasal dari Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.Pajak daerah dan retribusi daerah merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan otonomi daerah.Pajak daerah dan retribusi daerah merupakan sumber pendapatan daerah yang penting untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah (Halim, 2004).

  Penelitian yang dilakukan Putro (2010) bahwa Dana Alokasi Umum berpengaruh signifikan terhadap pengalokasian anggaran belanja modal sedangkan Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) dan Pendapatan Asli Daerah tidak berpengaruh terhadap pengalokasian anggaran belanja modal. Penelitianyang dilakukan Edy Meianto (2014) dapat disimpulkan bahwa secara parsial Pendapatan Asli Daerah dan luas wilayah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Belanja Modal, sedangkan Dana Alokasi Umum tidak berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap Belanja Modal dan Dana Alokasi Khusus tidak berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap Belanja Modal. Secara simultan Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Pendapatan Asli Daerah dan Luas Wilayah berpengaruh terhadap Belanja Modal.

  Dengan berbagai fenomena latar belakang di atas penulis ingin mengangkat judul Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten dan Kota Di Provinsi Aceh.”.

  METODE

  Peneliti mengambil objek ini karena dampak dari realisasi dana alokasi khusus sangat besar untuk meningkatkan anggaran pendapatan belanja kabupaten (APBK) yang bertujuan untuk membantu kesejahteraan masyarakat. Objek penelitian ini sebanyak 23 pemerintah Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Aceh. Data yang dibutuhkan dalam reseacrh Periods included: 5 Cross-sections included: 23 ini merupakan data sekunder historis, dimana Total panel (balanced) observations: 115 didapatkan dari Laporan Keuangan Publikasi

  Variabl yang dikeluarkan oleh e Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. djpk.kemenkeu.go.id.Periodesasi data

  C 0.022582 0.003848 5.869024 0.0000 menggunakan data Laporan Keuangan X1 3.098662 0.329616 9.400824 0.0000

  Pemerintah Aceh Periode 2011-2015. Jangka X2 1.475712 0.118831 12.41854 0.0000 waktu tersebut dianggap cukup untuk melihat X3 1.857507 0.559513 3.319864 0.0012 perkembangan laporan keuangan karena X4 -73954.82 32012.52 -2.310185 0.0227 menggunakan gabungan data time series dan

  R- 742117

  cross section serta mencakup periode terbaru

  squared 0.928329 Mean dependent var .7 laporan keuangan publikasi yang diterbitkan Adjuste d R- 312146 oleh djpk.kemenkeu. Selain itu, terdapat juga squared 0.925723 S.D. dependent var .2 data tetang tingkat pertumbuhan Produk

  S.E. of Domestik Regional Bruto (PDRB) yang regressi 25.582 diperoleh dari Publikasi pada situs resmi on 85071.75 Akaike info criterion

  88 Badan Pusat Statistik. Sum squared 25.702

  Model Analisa Data

  resid

  7.96E+11 Schwarz criterion

  23 Log Model regresi data panel memiliki double likeliho Hannan-Quinn 25.631

  subscript untuk setiap variabel. Model tersebut od -1466.016 criter.

  32 adalah sebagi berikut.

  F- 1.2611

  it

  Y =  + X  +  statistic 356.1987 Durbin-Watson stat

  44 Keterangan :i = 1, 2, 3, 4..., n Prob(F-

  t = 1, 2, 3, 4..., t

  statistic merupakan konstanta,  berkuran K x

  ) 0.000000 1 merupakan parameter hasil estimasi dan X it Sumber ; Data diolah, 2017 menunjukkan observasi ke –it dari K variabel penjelas, adalah banyaknya unit cross

  

  5.1.6.1 Uji F section, dan t adalah banyaknya unit time

  merupakan error

  series (waktu). Sedangkan  it

  Uji ini digunakan untuk mengetahui regresi. Ada tiga teknik yang dapat digunakan pengaruh variabel bebas secara bersama- dalam analisis data panel, yaitu model samaterhadap variabelterikat dengan common effect, fixed effect, dan random effect. tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 5%. Untuk menguji signifikansi hubungan

  HASIL

  variabel independen dengan variabeldependen secara simultan, maka digunakan uji F. Pengujian hipotesis dilakukan dengan

  Hasil uji F dalam penelitian ini uji simultan (uji F) dan dan uji parsial (uji t) diperoleh nilai F-statisticsebesar gunanya yaitu untuk mengetahui ada tidaknya 356.1987dengan tingkat signifikan sebesar pengaruh variabel bebas terhadap variabel 0,000. Sedangkan nilai F tabel dengan tingkat terikat baik secara parsial maupun secara signifikan 5% dan df = n-k-1 ( 115 - 4-1= 110) simultan. Untuk pengujian hipotesis, penulis diperoleh nilai F tabel sebesar 2.45 Dengan mengunakan analisis regresi hasil uji regresi demikian F-statistic> F tabel artinya secara linear dengan eviews adalah sebagai berikut: simultan pertumbuhan ekonomi, PAD, DAU dan DAK berpengaruh terhadap belanja

  Tabel 5.12

  daerah pada pemerintahan Kabupaten/Kota

  Interprestasi Output Uji Regresi Linear provinsi Aceh.

  Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: Y

  5.1.6.2 Uji Parsial (Uji t)

  Method: Panel Least Squares Date: 03/31/17 Time: 00:50

  Uji ini digunakan untuk mengetahui Sample: 2011 2015 apakah masing-masing variabel bebas secara sendiri-sendiri mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan tingkat keyakinan 95% ( = 0,05). Berdasarkan pengujian hipotesis secara parsial (uji-t) mengenai pengaruh pertumbuhan ekonomi, PAD, DAU dan DAK terhadap belanja daerah pada pemerintahan Kabupaten/Kota provinsi Aceh yang diperoleh hasil uji hipotesis sebagai berikut: 1) Pertumbuhan ekonomi (X

  1 ) diperoleh t-

  Berdasarkan hasil penelitian, koefisien determinasi (R Square R

  Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Prakoso (2011), Darwanto dan Yustikari (2006) dimana Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) secara parsial dan simultan berpengaruh positif terhadap belanja daerah.

  Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Herlambang (2008) tentang menganalisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pertumbuhan Ekonomi (PE) terhadap Belanja Daerah Pada Kabupaten/Kota di Jawa Timur menyatakan bahwa pendapatan asli daerah dan dana alokasi umum berpengaruh terhadap belanja daerah baik dengan lag maupun tanpa lag. Namun untuk pertumbuhan ekonomi mempengaruhi belanja pemerintah daerah.

  Hasilpenelitianinitidaksejalandenganp enelitianyang dilakukanoleh Putro (2010), Herlambang (2008), Ardhani Pungky (2011) yang menemukan bahwa Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) tidak berpengaruh signifikan terhadap Belanja Daerah.

  Berdasarkan hasilpenelitian diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruhsignifikanterhadap belanja daerah pada pemerintahan Kabupaten/Kota provinsi Aceh.

  PEMBAHASAN Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Belanja Daerah

  ) sebesar 0,9288329 (92,88%) artinya Pertumbuhan Ekonomi, PAD, DAU dan DAK berpengaruh terhadap belanja daerah pada pemerintahan Kabupaten/Kota provinsi Aceh sebesar 92,88%. Sedangkan sisanya 7,12% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian ini seperti dana bagi hasil, dana perimbangan dan lain-lain.

  2

  Koefisien Deteminasi (Goodness of Fit) dinotasikan dengan R-square yang merupakan suatu ukuran yang penting dalam regersi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model regresi yang terestimasi. Nilai Koefisien Determnasi mencermintan seberapa besar variabel dari variabel terikat dapat diterangkan oleh variabel bebasnya

  Statisticsebesar 5.869024 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 dan diketahui t tabel sebesar 1,658. Dengan demikian t- Statistic> t tabel, artinya pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikanterhadap belanja daerah pada pemerintahan Kabupaten/Kota provinsi Aceh. 2) Variabel Pendapatan Asli daerah (X

  Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linear antara dua variabel. Korelasi tidak menunjukkan hubungan fungsional atau dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen.

  2 )

  diperoleh t-Statisticsebesar 3.319864 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 dan diketahui t tabel sebesar 1,658. Dengan demikian t-Statistic> t tabel, artinya dana alokasi khusus berpengaruh signifikanterhadap belanja daerah pada pemerintahan Kabupaten/Kota provinsi Aceh. 5)

  4 )

  diperoleh t-Statisticsebesar 12.41854 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 dan diketahui t tabel sebesar 1,658. Dengan demikian t-Statistic> t tabel, artinya dana alokasi umum berpengaruh signifikanterhadap belanja daerah pada pemerintahan Kabupaten/Kota provinsi Aceh. 4) Variabel Dana alokasi khusus (X

  3 )

  diperoleh t-Statisticsebesar 9.400824 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 dan diketahui t tabel sebesar 1,658. Dengan demikian t-Statistic> t tabel, artinya pendapatan asli daerah berpengaruh signifikanterhadap belanja daerah pada pemerintahan Kabupaten/Kota provinsi Aceh. 3) Variabel Dana alokasi umum (X

  2 )

  Alisuddin (2008) menyatakan bahwa terdapat hubungan kausitas yang positif dan signifikan antara Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) dengan pengeluaran pemerintah daerah (belanja daerah) dimana pertumbuhan ekonomi akan mendorong pertambahan pengeluaran pemerintah daerah.

  Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah

  Pengaruh Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah

  Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi, PAD, DAU dan DAK berpengaruh terhadap belanja daerah pada pemerintahan Kabupaten/Kota provinsi Aceh.

  Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, PAD, DAU dan DAK Terhadap Belanja Daerah.

  Dengan hasil yang demikian menunjukkan bahwa semakin meningkatnya jumlah DAK maka meningkat pula belanja daerahnya dan sebaliknya jika terjadi penurunan jumlah DAK maka belanja daerahnya juga menurun.

  Penelitian inisejalandenganpenelitianyang dilakukan Saptaningsih Sumarmi (2015), Fitria Handayani (2009) yang menemukan secara parsial Dana Alokasi Khusus mempunyai pengaruh signifikan terhadap belanja daerah.

  Penelitian initidak sejalandenganpenelitianyang dilakukan Pungky Ardhani (2011), dan Edy Meianto (2014) menyatakan secara parsial DAK tidak berpengaruh signifikan terhadap Belanja Modal.

  Berdasarkan hasilpenelitian diatasmenunjukkan bahwaDana Alokasi Khusus berpengaruhsignifikanterhadap Belanja Daerah pada pemerintahan Kabupaten/Kota provinsi Aceh.

  Pernyataan Halim (2009) menyatakan bahwa Dana Alokasi Umum merupakan transfer yang bersifat umum dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatasi ketimpangan horizontal yang bertujuan utama pemerataan kemampuan keuangan antar daerah. Sesuai dengan hasil penelitian diatas, maka semakin tinggi Dana Alokasi Umum yang diperoleh pemerintah daerah dari pemerintah pusat, maka akan semakin tinggi pula belanja daerahnya.

  Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa Pendapatan Asli Daerah berpengaruh signifikan terhadap belanja daerah pada pemerintahan Kabupaten/Kota provinsi Aceh.

  Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Herlambang (2008), Prakoso (2011), Maryati (2010), Setiawan (2010) dan Fransisca (2011) yang menemukan bahwa secara parsial Dana Alokasi Umum mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap belanja daerah.

  Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Edy Meianto (2014)Pengaruh DAU, DAK, PAD, dan Luas Wilayah terhadap Belanja Modal pada kabupaten/kota di sumatera selatan, Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara parsial Pendapatan Asli Daerah dan Luas Wilayah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Belanja Modal. Sedangkan Dana Alokasi Umum tidak berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap Belanja Modal dan Dana Alokasi Khusus tidak berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap Belanja Modal. Secara simultan Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Pendapatan Asli Daerah dan Luas Wilayah berpengaruh terhadap Belanja Modal.

  Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa dana alokasi umum berpengaruh signifikan terhadap belanja daerah pada pemerintahan Kabupaten/Kota provinsi Aceh.

  Pengaruh Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah

  Berdasarkan temuan tersebut memberikan indikasi bahwa dengan PAD yang tinggi berarti kemampuan keuangan pemerintah daerah akan lebih baik,sehingga dapat mengalokasikan belanja daerah lebih besar.

  Penelitian ini sejalan dengan penelitian Fitriani (2013), Herlambang (2008), Prakosa (2004), Rahmawati (2010), Darmanto dan Yustikasari (2006), yang menyatakan bahwa Pendapatan Asli daerah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap belanja daerah.

  Penelitian ini tidak sejalan dengan Putro (2010) menyebutkan bahwa Dana Alokasi Umum berpengaruh signifikan terhadap pengalokasin anggaran belanja modal sedangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengalokasian anggaran belanja modal.

  Penelitian ini sejalan dengan penelitianyang dilakukan oleh Ardhani Pungky (2011) tentang Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus terhadap pengalokasian anggaran belanja modal (studi pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Jawa Tengah) pertumbuhan ekonomi pemerintah daerah (kabupaten/kota) dalam era otonomi menunjukkan bahwa secara simultan pertumbuhan ekonomi, pendapatan asli daerah, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus berpengaruh signifikan terhadap belanja modal.

  KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

  Saran

  yang sangat menentukan pemenuhan komposisi Belanja Modal pada Kabupaten /Kota di Provinsi Aceh.

  capacity)

  4. Dengan demikian, bagi pemerintah Kabupaten/Kota DAU sebagai alat pemerataan fiskal akibat adanya fiscal gap, di mana kebutuhan DAU suatu daerah ditentukan oleh kebutuhan daerah (fiscal needs) dan potensi daerah (fiscal

  3. Seluruh kegiatan tersebut di atas, baik intensifikasi maupun ekstensifikasi dalam rangka optimalisasi PAD, memerlukan sumber daya, baik sumber daya manusia, sarana prasaran, maupun dana. Dengan menyelenggarakan kegiatan tersebut, pemeritah daerah harus mengalokasikan anggaran daerah yang memadai. Dengan demikian pengeluaran daerah tersebut dapat meningkatkan PAD, dan dengan meningkatnya PAD, maka pemerintah daerah lebih fleksibel untuk mengalokasi pada belanja daerah atau kegiatan produktif lainnya, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah masing-masing.

  2. Ekstensifikasi dalam rangka optimalisasi PAD, dapat berupa kegiatan untuk mengidentifikasi atas objek pajak daerah maupun retribusi daerah yang telah menjadi kewenangan pemerintah kabupatem/kota sesuai dengan amanat Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Misalnya pemerintah kabupaten/kota dapat memungut Pajak Parkir. Selama ini, kegiatan penerimaan daerah berkaitan dengan parkir, hanya diidentifikasi sebagai objek retribusi, namun belum mengidentifikasi parkir sebagai objek pajak daerah.

  1. Intesifikasi dalam rangka optimalisasi PAD, dapat berupa kegiatan yang sangat sederhana, namun di banyak daerah sangat jarang dilakukan, misalnya berupa kegiatan pemutakhiran data wajib pajak daerah dan atau wajib pajak retribusi daerah. Dengan kegiatan pemutakhiran tersebut, pemerintah daerah dapat mengidentifikasi potensi yang dimiliki atas besarnya wajib pajak daerah dan retribusi daerah yang dapat dihasilkan. Data tentang potensi wajib pajak dan wajib retribusi tersebut sangatlah penting dalam proses penganggaran penerimaan pendapatan. Besarnya anggaran pendapatan dapat dihitung berdasarkan data faktual, bukan dengan hanya sekadar menaikan prosentase tertentu dari anggaran atau realisasi pendapatan pajak dan retribusi tahun sebelumnya.

  5. Dana alokasi khusus berpengaruh terhadap belanja daerah pada pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Aceh.

  Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris

  4. Dana alokasi umum berpengaruh terhadap belanja daerah pada pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Aceh.

  3. Pendapatan asli daerah berpengaruh terhadap belanja daerah pada pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Aceh.

  2. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap belanja daerah pada pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Aceh.

  1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertumbuhan ekonomi, PAD, DAU,dan DAK berpengaruh terhadap belanja daerah pada pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Aceh.

  dan DAK terhadap belanja daerah pada pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Aceh tahun 2011 s.d. 2015. Penelitian dilakukan pada pemerintah Kabupaten/Kota yang ada diProvinsi Aceh. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya diperoleh hasil sebagai berikut:

  pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, PAD, DAU

  5. Pemerintah Daerah diharapkan lebih meng utamakan alokasi kepada belanja modal yang diprioritaskan pada peningkatan ke sejahteraan rakyat sehingga mampu mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah.

  

Daftar Referensi Saragih, Juli Panglima. 2003. Desentralisasi

Fiskal dan Keuangan Daerah dalam

  Darwanto, Yulia Yustikasari, 2007, “Pengaruh Otonomi. Cetakan Pertama. Penerbit Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Ghalia Indonesia: Jakarta. Daerah, dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran

  Setiawan. 2010. Pengaruh Dana Alokasi Umum Belanja Modal”, Simposium Nasional dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Akuntansi X, Makasar.

  Belanja Dareah (Studi Kasus Pada Provinsi Jawa Tengah). Edy meianto.2014.pengaruh dana alokasi umum, dana alokasi khusus, pendapatan asli daerah, dan luas wilayah terhadap belanja modal pada kabupaten/kota di sumatera selatan. Fitriani 2013.Pengaruh pendapatan asli daerah terhadap belanja daerahkabupaten boalemo(studi pada

  Herlambang. 2008. Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pertumbuhan Ekonomi (PE) terhadap Belanja Daerah Pada Kabupaten/Kota di Jawa Timur.

  Putro.2010. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal pada Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah.

  Pungky Ardhani. 2011. Pengaruh pertumbuhan ekonomi, PAD, DAU dan DAK terhadap pengalokasian anggaran belanja modal. Prakosa. 2004. Pengaruh Dana Alokasi Umum

  dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Prediksi Belanja Daerah (Studi Empirik

  di Wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta). Maryati. 2010. Pengaruh Pendapatan Asli

  Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Pertumbuhan Ekonomi: Studi Kasus Sumatera Barat

  Rahmawati.2010. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum Terhadap Alokasi Belanja Daerah (Studi pada Pemerintah Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah).

  Muammar Khadafi, Ghazali Syammi, Rosminar

  24

Dokumen yang terkait

PENAMBAHAN TEPUNG BIOFLOK SEBAGAI SUPLEMEN PADA PAKAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus)

0 0 6

IDENTIFIKASI PARASIT PADA IKAN KERAPU (Epinephelus sp.) PASCA TERJADINYA HARMFULL ALGAL BLOOMS (HABs) DI PANTAI RINGGUNG KABUPATEN PESAWARAN

0 1 6

EVALUASI KESESUAIAN PERAIRAN UNTUK BUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KAWASAN PESISIR DESAKANDANG BESI KECAMATAN KOTA AGUNG BARAT KABUPATEN TANGGAMUS Muthia Yuli Astuti Abdullah Aman Damai Supono ABSTRAK - EVALUASI KESESUAIAN PERAIRAN UNTUK BUD

0 0 10

KAJIAN ISI LAMBUNG DAN PERTUMBUHAN IKAN LAIS (Cryptopterus lais) DI WAY KIRI, TULANG BAWANG BARAT, LAMPUNG

0 0 10

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG BUNGA MARIGOLD (Tagetes sp) SEBAGAI SUMBER KAROTENOID UNTUK MENINGKATKAN WARNA IKAN KOMET (Carrasius auratus auratus)

0 0 6

PENGARUH DEBIT AIR TERHADAP PERBAIKAN KUALITAS AIR PADA SISTEM RESIRKULASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN SINTASAN DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN GURAME (Oshpronemus gouramy) Ahmad Jumaidi

0 0 10

PENGARUH PEMBERDAYAAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA LHOKSEUMAWE DAN KABUPATEN ACEH UTARA

1 2 16

ANALYSIS OF EFFECT OF QUALITY OF MARKETING SERVICE ON DECISION OF HEAR OF RADIO DAKWAH ACEH NORTH AND LHOKSEUMAWE ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PENDENGAR RADIO DAKWAH ACEH UTARA DAN LHOKSEUMAWE Qabiluddin Program Pascasarjana

0 0 6

PENGARUH MOTIVASI KERJA, PENGEMBANGAN KARIR, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PEGAWAI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 8 22

ANALISIS TREND PENDAPATAN ZAKAT DAN PERSEPSI MUSTAHIK TERHADAP PENYALURAN DANA ZAKAT (Studi Kasus pada Yayasan Badan Dakwah Islam Arun)

0 0 6