Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dengan pilihan siswa masuk sekolah menengah : studi kasus siswa kelas IX SMP N 1 Turi Jl. Turi-Pakem, Turi, Donokerto, Turi, Sleman tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG

TUA, PRESTASI BELAJAR DENGAN PILIHAN SISWA

MASUK SEKOLAH MENENGAH

  

Studi kasus Siswa Kelas 1X SMP N 1 TURI

Jl. Turi-Pakem, Turi, Donokerto Turi, Sleman Tahun Ajaran 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Hilaria Melani Yustejo

  

NIM: 041334069

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG

TUA, PRESTASI BELAJAR DENGAN PILIHAN SISWA

MASUK SEKOLAH MENENGAH

  

Studi kasus Siswa Kelas 1X SMP N 1 TURI

Jl. Turi-Pakem, Turi, Donokerto Turi, Sleman Tahun Ajaran 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Hilaria Melani Yustejo

  

NIM: 041334069

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

Tuhan Yesus Juru Selamatku dan Bunda Maria

  

Bapakku Victorianus Suwartidjo dan Ibuku Yustina Suyatni

Suamiku Dudik Hariyanto dan anakku Sherly Angelia Margaretha

Adikku Depazzi Meytha Sari Yustejo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  MOTTO “Awalilah segala sesuatu dengan senyuman sekalipun itu tidak menyenangkan hatimu”

  “Kita Bertemu Demi Ilmu Berpisah Demi Cita-Cita”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 10 Juni 2011 Penulis Hilaria Melani Yustejo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Hilaria Melani Yustejo Nomor Mahasiswa : 041334069

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

  

“HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA,

PRESTASI BELAJAR DENGAN PILIHAN SISWA MASUK SEKOLAH

MENENGAH”

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 10 Juni 2011 Yang menyatakan Hilaria Melani Yustejo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA,

PRESTASI BELAJAR DENGAN PILIHAN SISWA MASUK SEKOLAH

MENENGAH

  Studi Kasus: Siswa Kelas IX SMP N 1 TURI Jl. Turi-Pakem, Turi, Donokerto Turi, Sleman

  Tahun Ajaran 2010/2011

  

Hilaria Melani Yustejo

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2011

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara: (1) status sosial ekonomi orang tua dengan pilihan siswa untuk melanjutkan studi ke sekolah menengah, (2) prestasi belajar dengan pilihan siswa untuk melanjutkan studi ke sekolah menengah siswa siswa kelas IX SMP N 1 TURI Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

  Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IX SMP N 1 TURI Sleman Yogyakarta yang berjumlah 101 responden. Data dikumpulkan dengan teknik kuisioner dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan penelitian populasi. Data dianalisis dengan menggunakan korelasi sperman.

  Dari analisis dapat disimpulkan: (1) terdapat hubungan yang positif antara status sosial ekonomi orang tua dengan pilihan siswa untuk melanjutkan studi ke sekolah menengah (r 0,226 dan probabilitas 0,023), (2) tidak terdapat hubungan yang positif antara prestasi belajar dengan pilihan siswa untuk melanjutkan studi ke sekolah menengah (r 0,012 dan probabilitas 0,908).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN PARENT’S ECONOMIC SOSIAL

STATUS, ACHIVEMENT OF STUDYING AND STUDENTS’ OPTION FOR

CONTINUING THEIR STUDY TO HIGH SCHOOL

th

  A Case Study on: Students of the 9 Grade, 1 TURI Junior High School Jl. Turi-Pakem, Turi, Donokerto Turi, Sleman

  

Hilaria Melani Yustejo

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2011

  The research aims to know the relationship between: (1) parent’s economic sosial status and the choice of students to continue their studies to high school, (2) the achivement of studying and the option to continue their studies to high school of the

  th students of the 9 grade, 1 TURI Junior High School, 2010/2011 Academic year. th

  The population of this research was 101 students of the 9 grade, 1 TURI Junior High School. The data were collected by applying questionnaire and documentation techniques. This study is a population study. Data were analysed by applying Spearman corelation.

  The result can be concluded that: (1) there is positive relation between parent’s economic sosial status and the choice of students to continue their studies to high school (r 0,226 and probability is 0,023), (2) there isn’t any positive relation between achivement of studying and the option to continue their studies to high school (r 0,012 and probability is 0,908).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur kepada Yang Mulia Yesus Kristus karena berkat kasih karunia yang besar dan dampinganNya maka penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan judul ”HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG

  

TUA, PRESTASI BELAJAR DENGAN PILIHAN SISWA MASUK SEKOLAH

MENENGAH: Studi Kasus: Siswa kelas IX SMP N 1 Turi Sleman” dengan baik

  dan lancar.

  Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Dalam penyusunan skripsi ini, banyak kesulitan dan hambatan yang dialami penulis, terutama karena kemampuan yang terbatas, tetapi berkat bimbingan dari dosen pembimbing, serta bantuan dari berbagai pihak, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  2. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  4. Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran dalam memberikan bimbingan, memberikan nasehat, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini; 5.

  A. Heri Nugroho,S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

  6. Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

  7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan;

  8. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar selama ini;

  9. Drs. Purwadi, M.Pd., Kepala Sekolah, SMP Negeri 1 Turi, Sleman, Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian;

  10. Para guru, tenaga administrasi, dan siswa-siswi kelas IX SMP Negeri 1 Turi, Sleman, Yogyakarta, yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penelitian;

  11. Orang Tuaku Bapak Victorianus Suwartidjo dan Ibu Yustina Suyatni, suamiku Dudik Hariyanto, adikku Meytha yang selalu memberikan doa, dukungan serta semangat kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12. Teman-temanku: Octa Savinawati, Yohanes Dana Puspita, Tri Purnomo, Agil, Krismanto, Elisabeth Danny Pratiwi, Christina Dwi Hartanti, Galuh, Rosalia Eka, Budiman, Lilik, Vina, Vitri yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu yang telah mendukung selesainya skripsi ini. Semoga mereka juga meraih kesuksesan.

  Akhir kata, semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan umumnya, dan pendidikan akuntansi khususnya.

  Penulis Hilaria Melani Yustejo

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii HALAMAN PENGESHAN ...................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv HALAMAN MOTO .................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................... vii ABSTRAK ................................................................................................. viii

  ABSTRACT ................................................................................................. ix

  KATA PENGANTAR ............................................................................... x DAFTAR ISI .............................................................................................. xiii DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xviii BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ...........................................................

  1 B. Rumusan Masalah ....................................................................

  5 C. Tujuan Penelitian .....................................................................

  5

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  D. Manfaat Penelitian ...................................................................

  6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................

  7 A. Sekolah Menengah ..................................................................

  7 1. Sekolah Menengah Umum ..................................................

  7 2. Sekolah Menengah Kejuruan ..............................................

  8 B. Pilihan. .....................................................................................

  9 C. Tingkat Pendidikan .................................................................

  11 D. Status Sosial ekonomi ..............................................................

  13 E. Pendapatan ..............................................................................

  16 F. Prestasi Belajar .........................................................................

  17 G. Kerangka Berpikir ...................................................................

  19

  1. Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Pilihan Siswa Untuk Melanjutkan Studi Ke Sekolah Menengah ............................................................

  19

  2. Hubungan antara Prestasi Belajar dengan Pilihan Siswa Untuk Melanjutkan Studi Ke Sekolah Menegah ...............

  20 H. Hipotesis ...................................................................................

  22 BAB III METODELOGI PENELITIAN ...................................................

  23 A. Jenis Penelitian .........................................................................

  23 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................

  23

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. Lokasi dan Subyek Penelitian .................................................

  24 D. Populasi Penelitian ..................................................................

  24 E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ..................................

  25 1. Uji Validitas .........................................................................

  28 2. Uji Reliabilitas ....................................................................

  30 F. Data yang Diambil ..................................................................

  32 G. Teknik Pengumpulan Data .......................................................

  32 1. Kuisioner .............................................................................

  32 2. Dokumentasi .......................................................................

  32 H. Teknik Analisa Data dan Pengujian Hipotesis. ........................

  33 1. Analisis Deskriptif ..............................................................

  33 2. Pengujian Hipotesis .............................................................

  35 BAB IV GAMBARAN UMUM ...............................................................

  37 A. Sejarah Berdirinya SMP N 1 TURI ........................................

  37 B. Visi, Misi SMP N 1 TURI ......................................................

  39 C. Analisis Keadaan dan Potensi Sekolah ...................................

  40 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................

  44 A. Deskripsi Responden ...............................................................

  44 B. Deskripsi Data Penelitian ........................................................

  44 1. Data Variabel Satatus Sosial Ekonomi Orang Tua .............

  44

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Data Variabel Prestasi Belajar ............................................

  45

  3. Data Variabel Pilihan Siswa Untuk Melanjutkan Studi Ke Sekolah Menengah .........................................................

  46 C. Uji Hipotesis ............................................................................

  48 D. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................

  51

  1. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Pilihan Untuk Melanjutkan Studi Ke Sekolah Menengah ..

  51

  2. Hubungan Antara Prestasi Belajar Dengan Pilihan Siswa Untuk melanjutkan Studi Ke sekolah Menengah ................

  53 BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN.................

  56 A. Kesimpulan ..............................................................................

  56 B. Keterbatasan .............................................................................

  56 C. Saran .........................................................................................

  57 DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................

  59 LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................

  62

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Status Sosial Ekonomi Orang Tua ............................ 25Tabel 3.2 Kisi-Kisis Instrumen Pilihan Siswa Masuk Sekolah Menengah ............... 28Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Status Sosial Ekonomi Orang

  Tua ............................................................................................................ 29

Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Uji Validitas Pilihan Siswa Masuk Sekolah

  Menengah ................................................................................................... 30

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ................................................................. 31Tabel 3.6 PAP II. ........................................................................................................ 33Tabel 3.7 Interval Skor Status Sosial Ekonomi Orang Tua ....................................... 34Tabel 3.8 Interval Skor Prestasi Belajar ..................................................................... 34Tabel 3.9 Interval Skor Pilihan Siswa Masuk Sekolah Menengah ............................ 35Tabel 5.1 Kategori Data Status Sosial Ekonomi Orang Tua ...................................... 45Tabel 5.2 Kategori Data Prestasi Belajar ................................................................... 46Tabel 5.3 Kategori Data Pilihan Siswa Masuk Sekolah Mnenengah ........................ 47Tabel 5.4 Hasil Uji Korelasi Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua

  Dengan Pilihan Siswa Untuk Melanjutkan Studi Ke Sekolah Menengah . 49

Tabel 5.5 Hasil Uji Korelasi Hubungan Antara Prestasi Belajar Dengan Pilihan

  Siswa Untuk Melanjutkan Studi Ke Sekolah Menengah ........................... 50

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Kuisioner Uji Coba Instrumen Penelitian ............................................... 62 Lampiran 2 Data Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ............................................ 67 Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................................. 69 Lampiran 4 Kuisioner Penelitian ............................................................................... 71 Lampiran 5 Data Hasil Penelitian .............................................................................. 76 Lampiran 6 Deskriptif Data Variabel (PAP Tipe 2) .................................................. 85 Lampiran 7 Uji Korelasi Sperman ............................................................................. 86 Lampiran 8 Nilai-Nilai r Product Moment................................................................. 87 Lampiran 9 Surat-Surat .............................................................................................. 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, peningkatan

  kualitas pendidikan menduduki peranan penting, sehingga perlu mendapatkan prioritas tinggi dalam pembangunan nasional. Dalam rangka peningkatan kualitas manusia itu, pendidikan memberikan bekal pada seseorang agar potensinya berkembang sehat, wajar, dan bersikap adaptif, sehingga sifat dasar manusia yang eksploratif dan kreatif bisa berkembang dan menemukan artikulasinya dalam wadah pendidikan (Suharso, 1993:7)

  Pendidikan sering juga dipandang sebagai persiapan untuk kehidupan yang lebih baik di kemudian hari. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya orang tua yang tidak ragu-ragu memberikan pengorbanan yang besar untuk pendidikan anaknya. Anak yang telah menamatkan sekolah diharapkan sanggup melakukan pekerjaan sebagai mata pencaharian atau setidaknya mempunyai dasar untuk mencari nafkahnya. Dalam hal ini yang mendukung suatu pekerjaan seseorang atau yang mendasari tingkat pekerjaan seseorang adalah pendidikan. Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin besar harapannya untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik.

  Namun demikian memperoleh pendidikan tersebut diperlukan biaya yang tidak kecil jumlahnya. Biaya pendidikan yang lebih tinggi kadang menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 kendala bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Banyak dari mereka yang terpaksa putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan ke jejang pendidikan yang lebih tinggi karena keterbatasan biaya pendidikan.

  Ketika siswa tamat dari Jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), mereka akan dihadapkan pada pilihan, melanjutkan ke bangku Sekolah Menengah Umum (SMU) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Ada di antara mereka yang sudah mempunyai kepastian dalam menentukan studi lanjutnya, namun ada pula yang masih ragu-ragu dalam menentukan pilihanya karena adanya dorongan atau paksaaan dari orang tua. Pada umumnya orang tua yang mampu akan memilih SMU agar anak-anaknya mampu mempersiapkan untuk pendidikan tinggi. Sebaliknya orangtua yang mengetahui batas kemampuan keluarganya cenderung memilih SMK bagi anak-anaknya. (Nasution, 1985:35).

  Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya kelak hidup sejahtera. Untuk mencapai itu tidaklah mudah. Salah satu jalan anak harus dibekali dengan pendidikan/pengetahuan yang cukup, baik dari pendidikan yang bersifat informal, formal maupun nonformal. Pada saat sekarang ini duduk dibangku sekolah sudah merupakan suatu kewajiban bagi seorang anak. Bentuk pendidikan seperti ini merupakan pendidikan formal. Menurut H. Coombs (Yusuf, 1989:62) Pendidikan formal adalah pendidikan yang berstruktur, mempunyai jenjang/ tingkatan dalam periode waktu-waktu tertentu, berlangsung dari SD sampai universitas.

  Untuk melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi sudah barang tentu membutuhkan biaya yang lebih besar. Dalam hal ini tanggung jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3 sebagai orang tua dalam hal pendidikan anak-anak juga semakin besar. Setiap orang tua secara langsung maupun tidak langsung akan mendorong anak-anaknya melanjutkan studi ke jenis sekolah yang menurut mereka baik. Keinginan dalam menentukan pilihan studi antara orang tua dan anak belum tentu sama sehingga keinginan anak untuk melanjutkan sekolah ataupun menentukan jenis sekolah harus menyesuaikan dengan kondisi sosial ekonomi orang tuanya. Untuk mencapai aspirasi tersebut orang tua sering menjejalkan macam-macam pelajaran dan pangalaman kepada anak tanpa mempertimbangkan minat, kemampuan, dan aspirasi remaja itu sendiri (Munandar, 1984:21).

  Ambisi dari orang tua sering kali mengakibatkan adanya konflik antara anak dan orang tuanya. Namun dalam hal ini kedua belah pihak tidak dapat disalahkan. Banyak hal yang berpengaruh terhadap anak dan dalam memilih apa yang mereka inginkan. Dari sudut orang tua (keluarga) dapat dilihat dari sifat keluarga itu sendiri. Menurut Probbins (Ahmadi, 1982:102) sifat keluarga di bagi menjadi 3 macam yaitu: keluarga yang bersifat otoriter, di sini perkembangan anak semata-mata ditentukan oleh orang tuanya; keluarga yang demokratis, di sini sikap pribadi anak lebih dapat menyesuaikan diri; keluarga yang liberal, di sini anak-anak bebas bertindak dan berbuat.

  Bagi anak sendiri sudah memikirkan kemana ia akan meneruskan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi sikapnya terhadap pendidikan, antara lain: sikap orang tua terhadap pendidikan dilihat dari jawaban menuju mobilitas sosial; sikap teman sebaya, apakah mereka lebih berorientasi masuk perguruan tinggi atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4 bekerja; sejauh mana ia diterima secara sosial oleh teman-teman sekelasnya; keberhasilan dalam kegiatan ekstrakurikuler.

  Pada akhir masa remaja ia sudah banyak memikirkan tentang apa yang ia lakukan dan yang tidak mampu dilakukan. Makin banyak mendengar tentang macam-macam kemungkinan, baik dalam pendidikan maupun dalam pekerjaan, dapat membuatnya ragu-ragu mengenai apa yang sebetulnya yang paling cocok baginya (Semiawan, dkk, 1984:22). Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa antara orang tua dan anak (siswa) mempunyai tingkat pemahaman yang berbeda dalam hal pendidikan.

  Namun pada akhirnya saat siswa hendak mengambil keputusan terhadap sekolah lanjutnya, mereka harus mempertimbangkan adanya dua hal (Winkel, 1984:31): kemampuan intelektual, bakat khusus, arah minat, cita-cita hidup dan kemampuan finansial; tidak dapat diabaikan pula harapan dari keluarga serta kewajibannya keluarga.

  Di era globalisasi sekarang ini pendidikan sangat penting sebab sumber daya manusia sangat berpengaruh tetapi keluarga juga mempunyai harapan-harapan yang ingin diwujudkan untuk meningkatkan taraf hidupnya agar menjadi lebih baik, selain itu keluarga juga memiliki kewajiban-kewajiban lain yang harus dipenuhi dalam kehidupannya sehari-hari agar memperoleh status sosial yang layak di dalam keluarga maupun masyarakat.

  Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa dalam menentukan jenjang pendidikan lanjutannya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Dari faktor-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5 faktor tersebut, dalam penelitian ini dipilih faktor yang diduga dominan berpengaruh dalam menentukan pilihan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

  Dalam hal ini pilihan siswa SLTP kelas III dalam menentukan pendidikan ke sekolah menengah. Faktor tersebut adalah status sosial ekonomi orang tua dan prestasi belajar siswa. Dipilihnya prestasi belajar siswa di dasarkan pertimbangan bahwa prestasi belajar siswa selama ini dijadikan sebagai alat seleksi dalam penerimaan siswa baru, sehingga prestasi belajar siswa dalam menentukan pendidikan lanjutannya.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut;

  1. Apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan pilihan siswa untuk melanjutkan studi ke Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan.

  2. Apakah ada hubungan antara prestasi belajar dengan pilihan siswa untuk melanjutkan studi ke Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan.

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk menyediakan bukti tentang:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6

  1. Ada tidaknya hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan pilihan siswa untuk melanjutkan studi ke sekolah menengah.

  2. Ada tidaknya hubungan antara prestasi belajar dengan pilihan siswa melanjutkan studi ke sekolah menengah.

D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Siswa Sebagai gambaran siswa dalam menetukan pilihan sebagai kelanjutan dari pendidikannya setelah tamat dari SLTP.

  2. Bagi SLTP Sebagai masukan bagi sekolah dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan yang berhubungan dengan studi lanjut.

3. Bagi Peneliti

  Dapat mengetahui secara menyeluruh latar belakang sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan hubungannya dengan pilihan siswa untuk melanjutkan studi.

  4. Bagi Universitas Sanata Dharma Sebagai tambahan bacaan di perpustakaan Universitas Sanata Dharma dan sebagai acuan bagi penelitian lebih lanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sekolah Menengah Jenjang pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri dari

  pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Dalam proposal ini khusus dibicarakan mengenai jalur pendidikan sekolah menengah.

  Jalur pendidikan sekolah menengah adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi (Hastuti, 1995:19).

  Pendidikan sekolah menengah terdiri atas dua jalur, yaitu SMU dan SMK.

1. Sekolah Menengah Umum (SMU)

  Sekolah Menengah Umum merupakan lembaga pendidikan umum, yang disatu pihak sebagai kelanjutan dari SMP, sedangkan di lain pihak sebagai persiapan ke Perguruan Tinggi (Hamalik, 1990:159). Pasal 3 ayat (2) Peraturan Pemerintah No.29 tahun 1990 menyebutkan bahwa pendidikan Menengah Umum bertujuan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8 a. meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian;

  b. meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitarnya.

  Kurikulum Sekolah Menengah Umum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan Sekolah Menengah Umum pada umumnya, yaitu meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikannya pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini yang tak kalah pentingnya adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dengan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitarnya.

2. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

  Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jalur pendidikan sekolah/ pendidikan formal dalam sistem pendidikan di Indonesia, sebagai lembaga pendidikan formal, berdasarkan pada surat keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan No.180/1993 tentang kurikulum SMK.

  Pendidikan SMK diselenggarakan dengan tujuan sebagai berikut;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9 a. menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional; b. menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, berkompetensi, serta mampu mengembangkan sikap diri; c. menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini dan masa yang akan datang; d. menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif dan kreatif.

  Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyelenggarakan program pendidikan Sekolah Menengah yang disesuaikan dengan jenis-jenis lapangan kerja. Menurut Departemen Pendidikan, (1993:6) program kejuruan dikelompokkan menjadi enam kelompok, yaitu: 1) kelompok Pertanian dan Kehutanan; 2) kelompok Teknologi dan Industri; 3) kelompok Bisnis dan Manajemen (SMEA); 4) kelompok Kesejahteraan Masyarakat; 5) kelompok Seni dan Kerajinan.

  Kemudian setiap kelompok program tersebut masih dibagi menjadi beberapa jurusan, dan selanjutnya setiap jurusan dipecah lagi menjadi beberapa program studi. Pendidikan di SMK dalam jangka waktu pendidikannya ada yang tiga tahun ada pula yang empat tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10

B. Pilihan

  Memilih merupakan faktor psikologis yang dapat memberikan suatu keputusan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pilihan adalah hasil dari memilih, yang berarti hasil dari mencari atau hasil dari memisahkan mana yang baik dan menghendaki yang sesuai dengan keinginannya, yang sangat penting untuk kemajuan dan keberhasilan seseorang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988:683).

  Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi pilihan siswa untuk memilih melanjutkan studi ke sekolah menengah, antara lain faktor teman seusia, prestasi belajar, keadaan sosial ekonomi orang tua, tingkat pendidikan orang tua. Namun yang akan dibahas di sini hanyalah faktor status sosial ekonomi orang tua dan prestasi belajar (Siwi, 2009:9).

  Dalam penelitian ini pilihan yang dimaksud adalah siswa yang menentukan apakah memilih melanjutkan sekolah atau tidak dan jika ia memilih melanjutkan sekolah, maka ia masih dihadapkan pada dua pilihan yaitu akan melanjutkan ke SMA atau SMK. Ada di antara mereka yang sudah mempunyai kepastian dalam menentukan studi lanjutnya. Ada pula yang masih ragu-ragu dalam menentukan pilihannya, karena adanya paksaan atau dorongan dari orang tua. Pada umumnya orang tua yang mampu akan memilih SMU agar anak-anakya mampu mempersiapkan untuk pendidikan tinggi. Sebaliknya orang tua yang mengetahui batas kemampuan keuangannya akan cenderung memilih SMK bagi anak-anaknya (Winahyu, 2009:2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11 Namun demikian untuk memperoleh pendidikan tersebut perlu biaya yang tidak kecil jumlahnya. Biaya pendidikan yang tinggi kadang menjadi kendala bagi mereka yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Banyak dari mereka yang terpaksa putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi karena keterbatasan biaya untuk pendidikan (Winahyu, 2009:1).

C. Tingkat Pendidikan

  Sejak dahulu sebenarnya manusia telah mengenal pendidikan, namun dalam perwujudannya yang berbeda-beda, sesuai dengan situasi dan kondisi saat itu. Perkembangan dan pertumbuhan manusia sejalan dengan perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Dengan terjadinya perkembangan ilmu dan teknologi, maka timbul bermacam-macam pendapat mengenai pendidikan.

  Menurut Tap MPR RI No IV/MPR/1973 tentang GBHN: “Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup”. Menurut Fudyartanta: Pendidikan adalah proses yang membawa perubahan kelakuan manusia dalam pengetahuan, cara berpikir kecakapan dan perasaan atau sikap mental mereka sedangkan menurut Noeng Muhadjir (1975:11), pendidikan adalah membimbing anak menuju kedewasaan oleh seseorang yang bertanggung jawab.

  Pendidikan tidak hanya diperuntukan bagi anak-anak saja, melainkan juga bagi kaum remaja dan orang-orang dewasa. Setiap orang dapat memperolehnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12 sebab pada hakikatnya pendidikan terutama adalah untuk menambah pengetahuan. Dengan demikian orang yang telah menerima pendidikan dalam bentuk apapun akan menjadi berkembang baik pikiran, kemampuan, pengetahuan maupun kecakapannya sebagai manusia yang bertanggung jawab dan berguna bagi individu itu sendiri dalam kehidupannya maupun bagi masyarakat dan Negara. Pendidikan dapat diperoleh atau dilakukan baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.

  Westy Soemarto memberikan batasan bahwa pendidikan adalah proses pengalaman yang memberikan kesejahteraan pribadi, baik lahiriah maupun batiniah (Soemarto, 1984:211).

  Dari batasan-batasan pengertian serta pendapat di atas disimpulkan bahwa melalui pendidikan seseorang akan memperoleh pengalaman, mampu mengembangkan kepribadian dan lebih terbuka dalam menerima nilai-nilai dan hal-hal yang baru, yang semua itu akhirnya akan memberikan kesejahteraan pada orang itu sendiri. Dengan pendidikan yang cukup seseorang akan mudah mendapatkan pekerjaaan yang sesuai pula. Dengan demikian orang akan lebih terbuka menerima nilai-nilai baru dan mempunyai cakrawala kehidupan yang luas sehingga mempermudah bagi orang itu sendiri untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat di mana ia berada. Tingkat pendidikan adalah jenjang sekolah yang telah diselesaikan oleh orang tua yang telah dibuktikan dengan ijazah yang paling akhir diperolehnya, misalnya lulus SD, SMP, Sekolah Menengah, Sarjana Muda, atau Sarjana. Ijazah tersebut yang nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13 mencari atau mendapatkan pekerjaan sesuai dengan tingkat pendidikan yang dimilikinya.

D. Status Sosial Ekonomi Status sosial adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok.

  Status ekonomi merupakan kombinasi dari status sosial dan status ekonomi yang dimiliki seseorang (orang tua) dalam suatu kelompok masyarakat. Soerjono Sukanto (1990:263) mengatakan bahwa status sosial adalah tempat orang secara umum di dalam masyarakat, sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya.

  Mengenai status sosial ekonomi, Keeves (1972:67) mengatakan bahwa status sosial ekonomi mencakup unsur pendidikan, pekerjaan, jabatan, penghasilan, pemilikan barang berharga yang dimiliki seseorang di dalam suatu masyarakat atau kelompoknya.

  Pernyataan di atas didukung oleh Hopkins (1985:59) yang menyatakan bahwa status sosial ekonomi dirumuskan sebagai kombinasi dari status sosial dan ekonomi dimana di dalamnya mencakup tingkat pendidikan, pekerjaan, jabatan, dan tempat tinggal. Kedudukan seseorang di masyarakat banyak ditentukan oleh yang dia miliki, yang dipandang penting oleh masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan, jabatan, dan pekerjaan seseorang maka semakin tinggi pula statusnya di masyarakat. Semakin tinggi pendapatan yang dimiliki, dan cenderung memiliki banyak barang berharga, maka mereka akan ditempatkan pada posisi yang lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14 tinggi di masyarakat. Dengan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi merupakan kedudukan seseorang dipandang dari sudut sosial dan ekonomi.

  Kedudukan seseorang dalam masyarakat akan mempengaruhi kegiatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kedudukan sosial ekonomi juga akan mempengaruhi seseorang untuk menuntut ilmu dan mempersiapkan serta melihat masa depanya. Mengenai kedudukan ini, Jhonson(1986:131) berpendapat bahwa :

  “Kegiatan individu, apakah itu diarahkan untuk sekedar memperthankan hidup biologisnya atau memenuhi pelbagai kebutuhan manusia yang lain- lain, dibatasi oleh kedudukan sosial ekonomi tertentu yang kebetulan ia miliki dalam lingkungan sosial dan material ini. Juga cara individu melihat dunia dikondisikan oleh kedudukannya yang tertentu dalam lingkungan sosial dan materialnya”

  Adanya perbedaan status dalam masyarakat akan memberikan kesempatan atau fasilitas hidup yang berbeda bagi masyarakat, seperti keselamatan hidup, harta bendanya, standar hidup, kebebasan dan tingkah laku. Disamping itu juga akan memberikan perbedaan dalam memperoleh kesempatan-kesempatan dan menjalani jenis pendidikan.

  Hal tersebut di atas diartikan bahwa keluarga yang mendapat fasilitas lebih banyak akan berpeluang untuk menganyam pendidikan yang lebih tinggi pula. Dengan adanya perbedaan dalam hal kemampuan, sebagai akibat perbedaan situasi sosial, maka disini sekolah dihargai bukan karena nilai pendidikannya saja tetapi sebagai simbol status masyarakat (Soerjadi,1989:83).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15 Tingkat pendidikan seseorang dapat dilihat dari jenjang pendidikan yang pernah dialaminya atau lamanya pendidikan. Pada umumnya tingkat pendidikan menentukan jenis pekerjaan atau jabatan. Hal ini sejalan dengan pendapat Mifflen F.J & Mifflen S.C,(1986:54) bahwa semakin tinggi pendidikan akan berpeluang yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang status sosialnya lebih tinggi dan berakibat pada tingkat penghasilan yang tinggi pula.

  Sementara itu Ridwan Said seperti yang dikutip Mulyanto S. (1985:76) menyatakan bahwa kebutuhan hidup menusia erat kaitanya dengan kebutuhan jasamani dan rohani manusia itu sendiri. Kebutuhan manusia dapat dirinci menjadi nutrisi, pakaian, perumahan, kesehatan, pendidikan, partisipasi, air dan sanitasi. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut keadaan ekonomi keluarga akan memegang peranan yang sangat penting.

  Keadaan keluarga juga akan berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan anak. Ini dapat diartikan bahwa sikap, cita-cita, minat motivasi anak terhadap suatu objek akan dipengaruhi oleh keadaan ekonomi orang tuanya, seperti yang dikemukakan Gerungan bahwa : “dengan kondisi ekonomi keluarga yang cukup, ia akan mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bermacam-macam kecakapannya yang tidak dapat ia kembangkan apabila tidak ada alat-alatnya”. Dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa anak yang berasal dari keluarganya yang ekonominya cukup, mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan kemampuannya daripada anak yang berasal dari keluarga yang ekonominya rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16 Nasution (1983:18) mengungkapkan bahwa orang tua yang mengetahui batas kemampuan keluarganya akan memilih sekolah umum sebagai persiapan untuk dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Jadi dalam tingkat pendidikan anak, untuk memasuki suatu sekolah seorang siswa dapat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi orang tuanya.

E. Pendapatan

  Pendapatan sangat erat hubungannya dengan penghasilan, yaitu jumlah barang dan jasa yang diperoleh dari hasil pekerjaan seseorang. Jika kita memperhatikan lingkungan di sekitar kita, maka akan terlihat betapa sibuknya orang-orang bekerja. Hal ini dilakukan orang agar memperoleh imbalan. Untuk memenuhi kebutuhan hidup suatu rumah tangga, maka sebuah keluarga harus berusaha agar memperoleh pemasukan sebagai sumber keuangan guna memenuhi kebutuhannya.

  Menurut Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers (1982:92), “pendapatan adalah hasil yang diperoleh suatu keluarga baik bersumber dari pekerjaan pokok, pekerjaan sampingan dan pendapatan lain yang berupa uang maupun barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan “.

  Penghasilan dalam jumlah besar akan memudahkan bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan, termasuk kebutuhan akan pendidikan.

  Sebaliknya penghasilan dalam jumlah kecil akan mengakibatkan keluarga dalam kekurangan, sehingga dapat dikatakan rendah status sosial ekonominya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17 Pemenuhan kebutuhan sering dirasa sukar dengan penghasilan yang kecil, padahal mereka dituntut untuk dapat selalu mempertahankan kehidupan keluarganya. Agar kebutuhan pokok hidup dapat terpenuhi sering sekali harus mengorbankan kebutuhan lain yang sifatnya tidak mendesak.

  Sedangkan pada saat sekarang ini pendidikan merupakan kebutuhan pokok dan sangat penting untuk dipenuhi. Untuk itu orang tua bekerja keras untuk memperoleh pendapatan guna mencukupi macam-macam kebutuhan akan pendidikan.

a. Bentuk Pendapatan

  Menurut Biro Pusat Statistik pendapatan dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu sebagai berikut: 1) Pendapatan berupa uang

  Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang sifatnya regular dan diterima biasanya sebagai balas jasa atau kontra prestasi. 2) Pendapatan berupa barang

  Pendapatan berupa barang adalah segala penghasilan yang sifatnya regular dan biasa dan diterima dalam bentuk barang dan jasa.

  3) Lain-lain penerimaan uang dan barang Untuk penerimaan uang dan barang yang dipakai sebagai pedoman adalah segala penerimaan yang bersifat transfer atau retribusi dan biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  18

F. Prestasi Belajar Prestasi adalah suatu hasil yang telah dicapai (Purwodarminto, 1976:768).

  Sejalan dengan itu Winkel (1989:161) mengatakan bahwa prestasi merupakan bukti usaha yang dicapai.

  Apabila prestasi dikaitkan dengan belajar maka kita akan mengenal apa yang dinamakan dengan prestasi belajar. Hal ini menyangkut seberapa jauh hasil yang telah dicapai atau dibuktikan oleh seseorang.

  Belajar sendiri merupakan suatu aktivitas yang menghasilkan perubahan dengan didapatkannya kemampuan baru yang disebabkan usaha (Suryabrata, 1984:324). Sehubungan dengan prestasi belajar maka ia mengemukakan bahwa nilai raport merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan siswa atau prestasi belajar siswa selama masa tertentu.

  Dari beberapa pengertian tentang prestasi belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan perubahan kemampuan yang dinyatakan dalam nilai raportnya, setelah siswa tersebut selesai mengikuti pelajaran selama jangka waktu tertentu. Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil setelah proses belajar yang menyatakan (mengukur) tingkat keberhasilan seseorang mengikuti proses belajar.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dengan pilihan siswa masuk sekolah menengah : studi kasus siswa kelas IX SMP N 1 Turi Jl. Turi-Pakem, Turi, Donokerto, Turi, Sleman tahun ajaran 2010/2011.

1 5 119

Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua, perhatian orang tua, dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pundong, Bantul, Yogyakarta.

0 3 156

Hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua : studi kasus SMA BOPKRI 2, Yogyakarta.

1 2 131

Hubungan antara prestasi belajar siswa dan status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa untuk melanjutkan ke SMK : studi kasus siswa kelas IX SMP Kanisius Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

0 0 118

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

0 3 152

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar siswa dan motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi : studi kasus pada siswa kelas III SMA Negeri 1 Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta.

1 7 160

Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua, perhatian orang tua, dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa studi kasus siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pundong, Bantul, Yogyakarta

0 0 154

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar siswa dan motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi : studi kasus pada siswa kelas III SMA Negeri 1 Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta - USD Repository

0 0 158

Hubungan bimbingan orang tua, motivasi belajar siswa, dan status sosial ekonomi keluarga dengan prestasi belajar siswa di sekolah - USD Repository

0 0 174

Hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua : studi kasus SMA BOPKRI 2, Yogyakarta - USD Repository

0 0 129